Professional Documents
Culture Documents
Abstract This article reveals the progress of research and application of clinical psychology
abroad insupponinghcalth, whilc its appiic31ion on physicaJ discasesmak cs use of the behavioral
medicine or clinical health psychology paradigm. [n Indonesia, data and application ofctinical
psychology arc stilllimilcd, Ihough il is realized Ihal application in micro spectrum would be
vcrycxpensivc. Application ofdinicaJ psycho]ogy along a macro spectrum needs cross-sectoral
cooperation amongst various disciplines 10 crealc a civil society, fultilling a psychosocial health
criteria. meaning a society able to learn. to work, to play. and 10 love. The author recommends
10 promote Ihe four society's health indicators through the primary health centre, which could
SCTve as a mediator bclwecn e.xpcrts and the society for the bcnefitofthe su rroundingcommunitr.
Key words: clinical health psychology, behavioral medicine, civil socicty,
macro application ofciin ieal psychology
AbSlrak. Artikel ini mengungkap kcmajuan risel dan Icrapan psikologi klinis di luar negeri
dalarnmendukungduniakcschatanyangpcnerapannyapadapcnyakitfisikmenggunakanparadigma
kedoktcran pcrilaku ataupun psikologi keschatan klillis. Oi Jlldollcsia data dan pcnerapannya
masihsangattcrbatas, padahallerapansecaramikrodisadarisangatmahalbiayanya.Pcnerapan
psikologi kl inis sceara makro mcmbutuhkan kerja sarna liOlas scktoral dengan berbagai disiplin
lain agar dapat iku t mcwujudkan masyaraka\ madani yaitu memenuhi kriteria sehat secara sosiaJ
psikologis, yang bcrarti masyarakat yang mampu bclajar, bckerja, bermain, dan bcreinla, Penulis
IllCllganjurkan unluk mempromosikan kcempat indikator kcschalan masyarakal Icrscbut melalui
puskesmas yang memcdiasi ilmuwan dcngan anggola masyarakat yang lain untuk kepcntingan
masyarakat sckilar
Kata kunci: psikologi kesehatan klinis, kedol1eran pcrilaku. masyarakat madani,
pcncrapan makropsikologi klinis
Artikel ini merupaknn bagian JlI,i omsi pengukuhan Guru Bejar dalam psikologi klim'S Ibu Prof JohanlJ
Endang Prowifasari. Ph.D. pado Fakulfas Psikofogi Uni>'crsiras Gadjah Mada. 12 Februori 200) di
Jogja/farta.
215
Prawilasari
Saal ini psikologi klinis dan psikologi dikelola melalui perilaku pula. misalnya
pada umumnya berkembang pesal di kegemukan , penyakit diabetes. J3ntung
Amerika Serikat lebih daripada negara- koroner, HIV/AIDS.
negara lainnya. karpl3 rakyat dan negaranya
mengakui keberadaan psikologi dan
gunanya. DaI'l\. banyak tcrsedia untuk pe-
Psikologi Kesehata n Klin is
p~R~neliTP'<tn guna mengembangkan
dan Kedokteran Perilaku
psikologi terapan maupun dasar. Hal ini
dapa! lerlihal dari pUblikasi American Ke majuan pene litian dan terapan
Psychological Association (APA) Monitor teknologi kedokteran mendorong dilaku-
011Psychology yang diterbitkan liap bulan. kannya penelitian psikososial dan la yanan
Oi tiap terhilan dapa! dipantau tempan klinis, misalnya layanan tra nsplantasi organ
psikologi kUnis untuk kesejahteraan dan pemeriksaan genetik. Kemajuan sepenl
manusia. Misalnya pada Monitor Septem- ini memberikanpeluangpcnelilian perilaku
ber 2002 dilaporkan tentang evaluasi kerja dengan paradigma baru, yailu psikoJOgl
psikolog yang bergabung untuk memberi- kesehatan klinis dan kedoktcra n pcnlaku
kan layanan pasea-trauma setelah kejadian Berbagai penelitian dan tcrapan baik nukro
II September 2001. Oi situ dilaporkan maupun makro telah dilakukan unlUk
bahwa psikolog diundang ke White HOllse peningkatan kesejahtcraan manusia. Halllll
guna membicarakan riset psikologi dan dapat dilihat dalam edisi spesial Journal
perkembangan karakter untuk diterapkan oj Consulting and Clinical PS.lci1 {JI(lgl
dalam pendidikan keluarga dan di sekolah. Volume 70(3). Jlme 2002. Scbagai comoh.
Demikian juga ada terapan psikologi untuk untuk pcnelitian dan terapan mikro .
kcbijakan pendidikan. Selain itu, bagi ilmu Blume nthal, Sherwood. Gulknc. Geor-
dasar dilaporkan bahwa APA te lah g iades. dlln Tweedy (2002) menguralkan
mcmbentuk kelompok kerja untuk pencliti- pendekatan perilaku tubuh untuk
an genetik. Pertanyaan dasar yang ingin penanganan hipertensi esenSlal. And..-rson
dijawab ialah: Apakah adagen kepribadian? (2002) melaporkan kebcrhasilan pende ka Ul n
Terapan maupun ilmu dasar tersebut tidak yang sarna setelah imen:cnsi psikologls
lepas dari kerjasama dengan disiplin lain. untuk pas ien kanker. Pendekatan /1' 0-
Dalam makalah ini saya ingin me behaviQral ini menekankan keberhasl lan
nyampaikan tcrapan psikologi klinis seeara perubahan gaya hidup sepert i penlaku
mikro dan makro. Tinjauan mikro berarti makan, olah raga, pengelolaan stres. dan
terapan pada individu, dan makro berarti terapi relaksasi untuk mengelola penyakit
tcrapan pada masyarakat dan keterlibatan fisiko Selain iN, Gonder-Frederick. Cox dan
dalam pembuatan kebijakan. Ritterband (2002) mendiskusikan pe-
Terapan psikologi klinis terkini ialah ngeJolaan diabetes dcngan cara regulasi diri.
psikologi kesehatan kJinis dan kedokteran Selain terapan mikro , merck a j uga
perilaku. Dua istilah ini sebetulnya meng- mendiskusikan kemungkinan ttrapan secara
gambarkan saling terkait antara kesehatan makro. yaitu adan ya kebijakan pe ran
dan perilaku, penyakit fisik dengan perilaku, psikolog dalam menyalukan penggunaan
maupun kedokteran dan ilmu perilaku. pendekatan kedoktcran pcrilaku dengan
Berbagai penyakit fisik sangat berkaitan layanan kesehatan masyarakat terutama
dengan perilaku sehingga dapat d ieegah dan untuk pengelolaan diabetes.
Psikologi Klinis Terapan
Dalam jumal edisi spesial lersebut, ada aspek psikologis dan implikasinya dalam
juga contoh untuk terapan makro. Psikologi pemeriksaan genetik. Dalam kajian mereka,
kesehatan klinis dan kedokleran perilaku sekelompok individu dengan ciri sifa!
juga memberikan peluang untuk meneliti psikologis lertenmkemungkinan lebih rentan
penerapan melodologi kemangkusan biaya terhadap pengaruh yang tidak mengenakkan.
(Kaplan & Grouessl, 2002). Analisis biaya Misalnya, pemeriksaan prenatal ataupun
ini anlara lain menentukan apakah suatu pembawa gen untuk penyakit tertentu seperti
program pcncegahan akan lebih me- Tay-Sachs, fibros is sistik, ataupun penyakit
ngumungkan dibandingkan dengan bila Gaucher yang memberikan kesempatan
penyakit telah diderita. Misalnya, program individu untuk menga mbil putusan
pe nghe ntian merokok untuk preven si meneruskan atau menghentikan kehamilan.
penyakit yang berat seperti kanker paru, Mereka manyarankan adanya kebutuhan
kemungkinan be sar akan leb ih me- penelitian dan praktik untuk memberikan
nguntungkan masyarakal. Perhitungan biaya peluang perilaku kesehatan protektif dalam
ini diperlukan dalam penerapan pendekatan menjawab informasi genetik yang berisiko.
kedokte ran per ilaku. D i sam ping ke- Untuk wanita yang mengalami kanker
mangkusan biaya, Whitfield, Weidner, Clark, payudara yang telah mengalami penyebaran,
da n Anderson (2002) me nganali s is tersedia terapi kelompok suportif-ekspresif
keberagama n sosiodemografi dalam (Giese-Davis, Koopman, Butler, Classen,
kedokteran perilaku. Dilaporkan bahwa Cordova, Benson et a1., 2002). Mereka
faktor emisitas, gender, dan status sosial melakukan penelitian dengan desain yang
e konomi me mpengaruhi kese ha tan dapat dipercaya, yaitu melalui percobaan
masyarakat. Karakteristik psikososial, sepem dengan randomisasi untuk 123 subjek yang
isolasi sosial, konflik antar-pribadi, Sires menderita kanker yang telah menyebar dan
kerja, juga mempengaruhi perkembangan 2 orang yang menderita kembal i kanker
penyakit jantung koroner (Smith & Ruiz, payudara. Penelitian mereka ini mem-
2002). Diperkirakan bahwa intervensi buktikan bahwa terapi terfokus emosi dapat
psikososial juga akan menimbulkan hasil membantu wanita yang menderita kanker
yang lebih menguntungkanuntuk morbiditas pa yudara tahap lanjut menjadi lebih ekspresif
dan mortalitas penyakit jantung koroner. tanpa menjadi agresif.
Lebih lanjut dalam edisi spesial tersebut, Apa yang telah diterbitkan tersebul
Olbrisch, Benedict, Ashe, dan Levenson menggambarkan betapa maju psikologi
(2002) mengaji pemeriksaan psikologis dan klinis, baik riset maupun terapannya secara
perawatan pasien pencangkokan organ. mikro maupun makTO di negara lain.
Dalam artikel tersebut penulis melaporkan Psikologi kesehatan klinis dan kedokteran
tipe utama pencangkokan dan kesakitan perilaku merupakan kecenderungan dan
berikut komorbiditas perilaku yang menuju paradigma baru dalam penggunaan ilmu
pada prosedur terse but, pem eriksaan pe rilaku unluk pemeriksaan maupun
psikologis calon penerima pencangkokan, penanganan penyakit fisiko
tugas adaptif yang disyaratkan penerima Di Indonesia, psikologi kesehatan klinis
pencangkokan pada berbagai tingkatan dan kedokteran perilaku masih lerbatas
proses pencangkokan, dan intervens i datanya. Kalaupun ada yang menerapkan,
psikologis yang tepat. Lennan, Croyle, itu pun lerbatas pada praktik di rumah sakit
Tercyak, dan Nease Jr (2002) melaporkan tanpa penelitian ataupun dokumentasi yang
Pmwitasali
tdilL Sudah ada usaha mahasiswa S2 Jadi seeara epidemiologis jumlah yang
psikologi klinis yang meneliti kesehatan terbatas ini dianggap kurang dapal dijadikan
fisik di UGM. Sedikit contob antara lain, dasar bukti bahwa intervensi tersebut efektif
Karyono--staf pengajar di Universitas untuk penyakit tertentu. Padahal untuk
Diponegoro-meneliti relaksasi untuk menelitidengan sampel besar membutuhkan
hipertensi esensial. Tjipto Susana (2002) biaya yang sangat besar. Sa lah saru usaha
dari Universitas Sanata Dharma yang untuk mengatasi hal itu ialah mengajukan
meneliti pengaruh kombinasi informasi gizi penelitian muhidisiplin dalam pendekatan
dan dukungan sosial untuk status gizi anak. kedokteran perilaku.
Dengan model stres pada binatang, Andrian Terapan psikologi secara mikro sangat
Pramadi (200t) dan Universitas Surabaya mabal biayanya. Pemeriksaan psikoJogis
meneliti respon ketahanan tubub. lengkap untuk satu individu saja mem-
Selain mereka, dan pengamatan pada butuhkan waktu kurang lebih empat jam.
jumalpsikologiAnima-satusatunyajumal Penanganan psikologis individual juga
psikologi yang terakreditasi A oleh DIKTI membutuhkan waktu relatif lama supaya
sejakMaret2000-terdapatbeberapaartikeJ terjadi perubahan perilaku yang tampak. lIu
yang menggambarkan kecenderungan baru pun tidak menjamin bahwa individu tidak
di bidang psikologi klini s tersebu t. kembali pada pola perilaku lama yang me-
Novitawati, Rahayu, dan Lasmono (200 I) nimbulkan masalah bagi dinnya maupun
meneliti pengaruh biblioterapi rasional untuk orang lain di sekitamya. Jadi saya cenderung
menurunkan perilaku merokok. Mereka mendorong mahasiswa S2 untuk m{'neliti
menemukan bahwa terapi ini efektif untuk penerapan psikologi klinis secara makro.
menimbulkan pikiran berhenti merokok. yaitu mengembangkan program pre\'ensl
Selain itu, Hartanti (2002a) meiaporkan penyakil yang berkaitan dengan gaya hidup
adanya pengaruh positif rasa humor dan alau mengembangkan pemeriksaan status
dukungan sosial dengan depresi pasca psikologis yang dapat digunakan oleh
stroke. Lebih lanjut Hartanti (2002b) juga disiplin lain. Untuk itu saya akan meng-
melaporkan bahwa terapi kognitif dapat gambarkan situasi psikologi klinis di In-
menurunkan tingkat depresi penderita pasca- donesia lebili dahulu sebclum menyajikan
stroke. upaya untuk menerapkan psikologi klinis
Meskipun hasil-hasil penelitian terbatas secara makro (Prawitasari, 2001).
tersebut menunjukkan adanya manfaat
intervensi perilaku dan bukti keterkaitan
antara slles dan ketahanan tubuh, namun
Terapan Psikologi Klin is
yang dipermasalahkan oleh rekan sejawat
Secara M akro
dan disiplin lain yaitu terbatasnya jumlah
subjek penelitian. Biasanya subjek secara Banyak psikolog di Indonesia me
sukarela berada dalam eksperimen intervensi nerapkan psikologi kJinis secara mikro, ya itu
perilaku untuk penyakil tertentu, seperti melayani kebutuhan individual dengan atau
an tara lain depresi pasca-stroke dan taopa keluarganya saja. Mereka tidak
hipertensi esensial. Jumlahnya untuk setiap menyatakan dirinya sebagai psikolog klinis,
kelompok mtervensi tidak lebih dari 12 letapi konselor. Ha l ini terungkap ketika
orang. Seringjumlah keseluruhan tidak Iebili sa ya melakukan survai untuk terapi perilaku
dari 40 orang termasuk kelompok kontrol. di Indonesia. Saya menemukan kebanyakan
Psikologi Klinis Terapan
'"
psikolog yangsaya temui menyatakan bahwa Begitu manusia menjadi sistem
mereka menerapkan konseling, jarang yang organismik. muneul berbagai teori untuk
menyatakan bahwa mereka menerapkan menerangkanperilakunya. Teori-teori utama
terapi perilaku kecuali satu orang dari yang tergabung dalam mazab humanistik,
Bandung yang menyebutkan seeara langsung psikodinamika, perilakuan, atau trans-
bahwa ia menerapkan terapi perilaku. Ia personal menerangkan perilaku manusia
dapat menerangkan langkah-Iangkah sebagai mahkJuk organismik. Sebetulnya
terapinya untuk berbagai kasus ya ng kaitan antara situasi fisik dan psikologis
ditanganinya (Prawitasari Hadiyono, 1998). tidak mudah untukdipilah-pilah. Perubahan
Psikolog lainnya mengatakan bahwa mereka pada sistem sel dan organ mempengaruhi
menerapkan pendekatan ekletik. Ketika sistem organismik dan perubahan pada
ditanya langkah-Iangkah apa saja yang sistem organismik mempengaruhi sistem-
dilakukan ketika menangani klien, mereka sistem lainnya. Apalagi bila manusia
tidak dapat menyebutkan seeara jclas. mencapai umur tengah baya, ia akan
Demikian pula kctika ditanya ten tang mengalami berbagai perubahan pad fisiknya,
indikator sukses, mereka kurang pereaya sehingga muneu l konsep kesejahteraan
akan hasil yang dieapai ketika mereka subjektif. Makin mampu ia membe li
melayani khen individual; bahkan sebagian berbagai makanan sehal, peralatan, atau obat-
besar menyatakan bahwa kontrak obatan , makin terasa lebih sejahte ra
penanganan tidak dilakukan sejak awal ketika dibandingkan dengan mereka yang tidak
mereka melayani klien. mampu. Atau boleh dikalakan bahwa
Salah satu !erapan psikologi klinis di kuahtas hidup orang mampu lebih [inggi
bidang yang lebih makro ya itu untuk daripada orang tak mampu. Hanya saja
kesehatan masyarakat . Ole h karena manusia mempunyai kemampuan untuk
keseluruhan manusia adalah multi-sistem menyesuaikan diri, sehingga orang miskin
mcnurut teori sistem umum (Sundberg, punakanmerasakankescjahteraansubjektif
Winebarger, & Taplin, 2002), maka tinjauan
danmengalamikualitashidupyangmemadai
ten tang kesehatan manusia juga dapat dilihat menulU[ penilaian mereka sendiri.
dari sistem-sistem iru. Status sehat dan saki!
Pertanyaan tentang sehat dan sakil tidak
kalau dilihat dari sistem sel dan organ akan
mudah untuk dijawab. Untuk itu saya akan
relatif lebih mudah untuk diperiksa . Sudah
ditemukan eara-eara canggih untuk me- menyampaikan pemikiran tentang konsep
meriksa fisik manusiadi laboratorium klinik, sehat dan sakit. Saya akan mengajukan
melalui sampel darah, air keneing, atau tinja, konsep sosial psikologis kesehatan
sehingga fungsi organ yang ingin diperiksa masyarakat yang sifatnya makro.
dapat diketahui seeara relatiftepal. Peralatan
bioteknologi telah begitu pesatnya ber- Konsep Seltat dan Sakit
kembang untuk memeriksa dan menangani Status sehat akan ter!ihat pada perilaku
sakit fi sikoTelah ditemukanjuga penyebab manusia sehari-hari. Kalau fisik sehat ia
penyakitdalam ilmu mikrobiologi. Demikian tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun.
pula telah ditemukan obat-obatan untuk la akan terlihat sega r dan bergairah.
mengatasi berbagai penyakit fisiko Tetapi, Demikian pula kalau ia tidak mempunyai
bagaimana manusia menjadi tetap sehatatau beban psikologi s yang berat, ia akan
menjadi sakit masih terus dipertanyakan dan menjalani hari-harinya dengan bekerja
jawabannya juga tidak sederhana. penuh semangat. Seeara sosial ia !etap akan
22<) Prawilasa ri
-, ~; ...... r ...
kuantitatit:....a.yaitu jUlblah-juga dapat berikan layanan mikro, yaitu unruk individu
bersifat"ki.J.a'i'tafij Serdasaikan penilaian atau keluarganya saja.
dalam laporan dirl. Sering psikolog berargumentasi, yairu
Bercinta dapal pula dilihat dari seberapa psikologi khusus hanya untuk analisis pada
damai suatu masyarakal. Jogjakarta yang sistem organismik saja. Pada sistem itu
be rsemboyan Bersih Sehat Indah dan psikolog klinis akan bekerja sendiri dalam
Nyaman (Berhali Nyaman) dapat dijadikan melakukan penilaian dan penanganan unruk
indikator kesehatan masyarakat, yaitu berapa kasus individual. Pada sistem yang lebih
tempat yang bersill, yang bebas polusi, yang makro-yailu di masyarakat-psikolog
indah, dan yang oyaman dapal dihitung. klinis perlu lebih berorientasi pada kebijakan
Apabila masih banyak tempat yang helum layanan kesehatan masyarakal. Sudah ada
seperti itu, Jogjakarta masih j auh dari situasi usaha ke arah sana. Fakultas Psikologi UGM
sehat. Semboyan itu menjadi k0500g helaka bekerja sarna denga n IImu Kesehata n
bila belum ditemukan bukti berdasarkan Masyarakat, Fakultas Kedokteran UGM,
indikator tersebut. Masyarakat tampaknya Perkumpulan Kesehatan Jiwa Penvitasari,
masih belum menyadari bahwa semua itu dan disponsori oleh Himpunan Psikologi
merupakan langgung jawab kita semua. Indonesia (HIMPSI) menggali kemungkinan
perubahan kebijakan layanan psikologis di
Upaya Kesehatan Masyarakat masyarakal. Upaya ini sebetulnya untuk
Dari uraiao indikator kesehalao steara mengantisipa si otonomi daerah dan
sos ia l ps ikologis , upaya kesehuan desentralisasi. Peluang seperti ini harusnya
masyarakat menjadi berbeda dari upaya diambil o leh HIMPSI. Berikut ini saya
kesehatan fisik dan menlal saja. Upaya kutipkan rangkuman hasil diskusi pada 4
kesehatan menjadi menyeluruh, yakni Desember 1999 tersebut.
kesempalan belajar, bekerja, bermain, dan Pertama, yang perlu dikembangkan ialah
bereinla. Kalau diterjemahkan ke dalam adanya keJompok penekan (pressure groups)
prog ram-program, maka d ibutuhkan untuk kebijakandi tingkatdaerah. Kelompok
kerjasa ma lintas sektora!. Se lama ini dapat terd iri alas perwakilan masyarakat
kelemahan kita ialah koordinasi, masing- se perti Perkumpu lan Kesehatan Ji wa
masing bekerja sendiri-sendiri. Sekarang ini, Penvitasari, kelompok LSM, kelompok daTi
di bawah koordinasi Menteri Kesehatan dan perguruan tinggi, ataupun kelompok-
Kesejahteraan Sosial, diharapkan kesehalan keJompok lainoya. Perlu adanya forum yang
masyarakat juga akan terangkat. membiearakan hal ini ke tingkal kebijakan.
Lalu, dimana lelak layanan kesehalan mental Dengan demikian kebijakan kesebatanjuga
masyara kat? Apakah kita t idak me- akan memperoleb masukan masukan dari
nginginkan penerapan yang lebih makro, kelompok penekan ini, sehingga yang
yaitu psikolog juga melakukan penelitian diuntungkan adalah masyarakat luas.
unruk kebijakan pelayanan kesehatan fi sik Kemitraan di anlara mereka yang mem-
dan menial masyarakat dengan paradigma perhatikan kesehatan perlu dikembangkan,
sehar? Terapan yang lebih makro ini akan antara lain kemitraan d i anlara Kanwil
memberi kesempatan psikolog klinis unruk Depkes (sudah tidak ada lagi), Dinas Depkes,
mengal ihkan keterampi lan melakukan perguruan linggi , dan LSM untuk
penilaian dan penanganan ke bidang yang menentukan kebijakan layanan kesehatan
lebih luas daripada hanya sekedar mem- j iwa atau mental yang berorienlasi pada
P,'koIogIKI'o',T,.p," 8go~ ~3
kehutuhan masyarakat. Kebijakan Jayanan bahwa .kesehOOaf~
kesehatan akan berbeda antara daerah satu jawab pemerjnfah ~dlTi"\n'~a(dkat.
dengan daerah lainnya sesua i dengan Sebetulnya sudah ada Badan Pembina
kekhususan kebutuhan masyarakatsetempal. Kesehatan Jiwa Masyarakat (BPK1M:) yang
Perlu pula diberdayakan dan digalakkan keanggotaannya terdiri alas berbagai
gerakankomunitasdalammasalahkesehatan disiplin. Kegiatannya biasanya ceramah
yang menyeluruh, yaitu kesehatan fisik, keliling daerah unruk upaya pencegahan
psikis, dan sosial melalui posyandudan PKK. dan promosi kesehatanjiwa. Badan tersebut
Selain itu diperlukan juga inlcgrasi gerakan perlu diaktifkan kembali dengan melibatkan
kcluarga,sekolah,danmasyarakatumumnya kader-kade r baru yang berasal dari
untuk kesinambungan kegiatan pencegahan masyarakat.
maupunpromosikesehatanyangmenyeluruh Kesehatan tidak Jepas dari aspek-aspek
tersebut; terutama pada penanggulangan penting, seperti keamanan dan perdamaian,
NAPZAJNARKOBA perlu juga adanya sehingga kesehatan bukan milik ilmu
dukungan dari layanan antar-profesi yang kedokteran saja, tetapi iimu-ilmu lain juga
berkecimpung di bidang kesehatan. perluterlibat.Oeklarasilakartadenganjelas
Selain kelompok penekan, hal penting mencanangkan promosi kesehatan yang
lainyangperludipertirubangkanlebihdahulu tidak lepas dari penghindaran dad lindak
adalahdefinisi kesehatanjiwa, bahkan peng- kekerasan dan pengupayaan perdamaian di
gunaan istilah jiwa atau mental saja perlu antara suku, ras, dan agama yang perlu
disetujui lebih dahulu. Salah satu definisi ditegakkan dan digalakkan.
kesehatan jiwa ialah kondisi kesejahteraan Perlu dipikirkan pula adanya kelompok
fisik, mental, sosial, yang memungkinkan yang tidak saki! tetapi juga tidak waras,
individu hidup produktif secara ekonomik yang ban yak berkaitan dengan perilaku
dan sosial, juga memungkinkan individu menyakiti orang lain, termasuk di dalamnya
mengembangkan diri secara optimal dan perilaku kekerasan di rumah tangga dan
selaras dengan lingkungan. Jad i, perlu masyarakat, seperti laki-laki yang suka
disepakati lebih dahulu istilah yang akan memukuliisoidananak-anaknyadanadanya
d igunakan, sehingga masyarakat tidak perkosaandi masyarakat. Hal itujuga perlu
bingungakanlayananyangdisediakan.Jiwa diperhatikan dalam layanan kesehatan
dipadankandenganraga, mentaldipadankan mental. Selain itu, adanya perlindungan,
dengan fisik, rohani dipadankan dengan pendidlkan,jaminansosiai,hubungansosiai,
jasmani, yang semuanya itu merujuk pada pangan, pemberdayaan wanita-karena
dikotomi antara tubuh dan perilaku manusia. wanita selama ini diperdaya saja-kurang
Kesehatan itu sendir i jelas-je las me- diberdayakan.Oenganekosistemyangstabil
nunjukkan kesehatan yang bulat, yaitu fisik, tersebut, diharapkan semua hal di luar
mental, dan sosial. Mungkin sekarang kesehatan akan menentukan sehat tidaknya
ditambah spiritual, ini pun masih masyarakat. Oi samping itu, layanan
diperdebatkandiantaraparaahlikedokteran. kesehatan menyeluruh untuk manusia usia
Oalam Undang-Undang (UU) Kesehatan lanjut perlu juga dipertimbangkan dan
disebut sebagai kesehatan j iwa, tetapi itu disediakan, sehingga kualitas hidup mereka
pun masih terhuka untuk diubah sesuai dapat diringkatkan. Meskipun mereka telah
dengan kesepakatan bersama. Secara tua, tetapi tetap sehat mental dan fisiknya.
eksplisit dalam UU tersebut disebutkan Untukitupetluadadefmisikesehatanmental
'"-........
..
. ~
: .: ~
~
- ,,-
..
yang "disos i"alisasikan di masya rakat, Dapa! pula dilakukan koordinasi dengan
sehingga masyarakat tahu persis tenfang hal Badan Koordinas i Kerjasama Kegiatan
itu. Perludikembangkan indikator-indikator Kesejahte raa n Sos ial (BK3S) untuk
kesehatan mental yang nantinya digunakan pencegahan dan promosi kesehatan mental
untuk menentukan apalcah seseo rang masyarakat. Juga dapa! dilakukan kerjasama
mengalarni gangguan mental atau sudah dengan Bada n Ke lua rga Balita (BKU)
memenuhi krileria sehat mental. Dengan sebagai bagian BKKBN yang dilaksanakan
adanya indikatorini dapal dilakukan delclesi bersama PKK, atau dengan P3TKA untuk
dini, sehingga masyarakat terhindar dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Selain
gangguan mental yang lebih berat. dapa l menggunakan layanan kesehatan
lslilah mental pada layanan kcsehatan mental yang forma l inslirusional seperti di
menta l lebih dapal diterima daripada j iwa, Puskesrnas, Rumah Sakit Umum maupun
karena ada stigma bila menggunakan istilah Khusus, ada juga layanan kesehatan mental
jiwa (karena adanya Rumah Sakit Jiwa informal seperti Yandu Balita dan Yandu
(RSJ]). Kalau istilah layanan kesehatan Manula. Semua layanan forma l institusional
me nial tidak akan men gal ami stigma dan informa l yang di se lenggarak a n
tersebul. Diusulkan juga pengeJolaan yang masyarakat dapat beke rja sarnamenuju pada
lebih profesional untuk lembaga seperti pcncegahan dan promosi kesehatan menIal
Perwitasari ataupun LSM lainnya meskipun masyarakat.
yang melakukan tetap relawan. Dana dapat Secara ringkas. diskusi ini menghasilkan
dihimpun dari alumni ataupun me lalu i beberapa butir penting. Pertama. perlu
malam dana. Perlu pemetaan profesi yang adanya kelompok penekan yang terdiri ats
memberikan layanan kesehatan mental di berbagai pibak. baik perguruan linggi, LSM.
berbagai di berbagai lempal, sehingga dapat maupun masyarakat luas. Kedua, perlu
dilakukan koordinasi di anlara lembaga- kemitraan dan koordinasi diantara kelompok
lembaga ilu . Segmenlasi pa sa r da pal pcnckan dan dcpartemen kesehatan. Ketiga,
dilakukan rnelalui pernelaan ini : siapa saja istilah yang lebih tepat digunakan ialah
yang akan melayani golongan menengah layanan kesehatan mental, supaya tidak
dan atas, dan surnber biaya dari masyaraka! meningga lkan sti gma. Untuk itu perlu
golongan ini sendiri; siapa yang akan dipasarkan istilah kesehatan mental berikul
me layani masyarakal golongan bawah. indikator-indikatomya dan pengukurannya
Untuk golongan ini perlu subsidi. baik dari yang singkat sederhana untuk kebugaran
pemerintah ataupun yayasan. Perlu juga menta l. Se lain itu dibutuhkan adanya
dipikirkan adanya subsidi silaqg yang pemetaan profesi yang memberikan layanan
diprakarsai oleh profesional yang melayani kesehatan mental, sehingga dapa! dilakukan
go long an m eneng ah atas . Asurans i koordinasi di antara mereka dan kelompok-
kesehatan masih dipertanyakan, apakah ke lompok lainnya. Pe ndanaan dapa t
dapat digunakan untuk gangguan menIal . dikumpulkan dari masyarakat secara
Puske smas dapa! dimanfaa tkan untuk swadaya.
praktik bersama antar-profes i dengan Kalau untuk terapan mikro psikologis
swadana masyarakat ataupun subsidi silang. dapat bekerja sendiri, untuk terapan makro
Selain itu pedu dibentuk forum komunikasi ia harus bekerja sarna dengan disiplin lain.
di antara lembaga-Iembaga itu, termasuk Unruk itu ia perlu yakin akan i1munya dan
koordinasi untuk untuk pembiayaannya. dapal menerangkan semua langkah yang
Psikologi Klinis Terapan 225
usaba ke arab sana, seperri kegiatan bina Kemampuan dan kemauan belajar seperri
balita, posyandu kesehatan ibu, anak, dan itu menandakan kesehalan mental yang
lansia, tetapi tetap saja kegiatan itu untuk prima. Demikian pula bila ia mampu untuk
kesehatan fisik saja. Kegiatan konseling memanearkan kasihnya sehingga orang lain
hampir tidak dilakukan. Kegiatan terpadu yang ada di sekitamya aka n merasa damai.
untuk belajar, bekerja, bennain,dan bere inta Vntuk itu ia perlu mempunyai kelerampilan
perlu diu raikan menjadi kegiatan yangjelas sosia1yang tinggL Semua inidapaldipelajari
dandikelola bersama pula. Kegiatan belajar dan dLialihkan di puskesmas. Kerjasama
dapat d ilakukan seeara bennain sambil antara akademisi dan masyarakal dengan
bekerja dan bere inta. M isalnya , dalam mediator puskesmas perlu dikembangkan
kegiatan bina balita, ibu mengajari anak- untuk terapan psikologi klinis seeara makro.
anak untuk bennain bersama dengan alat- Kebiasaan hidup sehal seeara mental fisik
alat tertentu bagi perkembangan psikomotor perlu dipelajari sejak usia dini. Vnil keeil
anak. Kegiatan ini memberi kesempatan dalam masyarakat perlu belajar unluk
hubungan d nta amara ibu dan anaknya. menggunakan indikator kesehatan sosial
Demikian pula bila remaja bergabung unruk psikologis dalam pendidikan di keluarga
meme rangi narkotika dengan me- masing-ma sing. Ayab dan ibu dapa!
ngembangkan kegiatan yang lebih ber- mendidik anaknya dengan cam terbuka ullluk
manfaat, misalnya belajar berorganisasi liap kali be lajar, bekerja, bennain. dan
dalam promosi kesehatan mental maupun bereinta dengan anggota keluarga yang
kesehatan fisik dan lingkungan. Kegialan lainnya. Situasi sepeni ini akan meneiptakan
seperti ini pun dapat untuk berlatih belajar, rasa damai pada anak-anak dan anggota
bekerja, bennain, dan bereinta. Jdealnya kcluarga lainnya. Ajaran agama saja tidak
memang seperti int. Yang penting sekarang eukup untuk krbiasaan-kebiasaan sehat .
siapa yang mau memprnkarsai kegiatan itu? Yang penting scbetulnya bagaimana ajaran
Saya berharap puskesmas dapat dimanfaat- itu d iterapkan ketika lita berhubungan
kan menjadi pusal kegiatan kesehatan fisik, dengan orang lain. Yang sering teJjadi karena
sosial, psikologis, dan spiritual. ajaran agama, orang lalu sa ling euriga karcna
Sering lerjadi orang malas untuk berpikir perbcdaancara menjalankanagama masing-
dan kurang usaha untuk belajar kembali. masing. Kalau indikator kcsebatan 505ial
Padahal belajar selalu terbuka setiap hari psikologis yaiN kemampuanbelajar, bekerja.
dari pengalaman berbubungan dengan orang bermain. dan bercinta digalakkan, kita akan
Jain. Tetapi sering terjad! orang meng- menjadi masY3lakat madani yang tidal
gunakan mekanisme pertahananterlalu lebal terombang-ambing oleh provo ka s i-
sehingga ia lelah menutup dirinya unruk provokasi negalif yang akan meneerai-
mempelajari dan memperbaiki perilakunya beraikan masyarakat. Puskesma s dapat
sehari-hari. Model perilaku seperti ini sering digunakan sebagai tempat belajar, bekeJja,
membuat orang lain kurang nyaman. Lain bermain, dan berc inta masyarakat. Siapakah
dengan orang yang terbuka untuk selalu fasilitatomya? Bukankah psikolog klinis
be lajar, sehingga ia akan mempunyai dapat bergabung dan bekerja sama untuk
pengalaman yang luas. Tiap kali ia akan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas?
menemukan "Oh" yang baru, baik lentang
dirinya, orang lain, ataupun masyaraka t luas.
Pslkologi I(/inls Terapan m
Pustaka Acuan
Andersen, B. L. (2002). Biobehavioral outcomes following psychological intervention for
cancer patients. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 70(3), 590-610.
Blumenthal, 1. A., Sherwood, A., Gullette, E. C. D., Georgiades, A., & Tweedy, D. (2002).
Biobeha vioral approaches to the treatment ofessential hypertention. Journal ofConsulting
and Clinical Psychology, 70(3), 569-589.
Giese-Davis, J., Koopman, C., Butler, L. D., Classen, C., Cordova, M., Fobair, P., et al.
(2002). Change in emotion-regulation strategy for women with metastatic breast cancer
following supportive-expressive group therapy. Journal of Consulting and Clinical
Psychology, 70(4).
Gonder-Frederick, L. A., Cox, D. J., & Ritterband, L. M. (2002). Diabetes and behavioral
medicine: The second decade. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 70(3),
611-625.
Hartanti (2002a). Peran sense of humor dan dukungan sosial pada tingkat depresi penderita
dewasa pasca-stroke. Anima, 17(2), 107-119.
Hartanti (2002b). Efektivitas terapi kognitifdan stimulasi humor untuk penurunan gangguan
depresi penderita pasco-stroke. Anima, 17(3), 207-226.
Prawitasari
Bi b liografi
Azar, B. (2002). Searching for genes that explain our personalities: Identifying such
genes could eliminate the distinction psychologist make between personality and
psychopathology. Monitor, 33(8), 44-46.
Murray, B. (2002), Wanted: Politics-free, science-based education: Goverment officials
are calling for a U.S. education system based on solid science. APA and its members
are helping on a number of fronts. Monitor, 33(8), 52-54.
Re~:Jc~~h~bi~;~;:~:IC!~;~~~/' ~p~;~~x~~ lfs~~!~,Q;:~i~p%:1:,i~"n:.er~~g;~~S!~e~
Smith, D. (2002). White House conference draws on psychologists' expertise: The first
lady's conference on character and community emphasized the need to teach children
strong values. Monitor. 33(8), 22-23.
Zimbardo, P. G. (2002). Sept. 11 , 2001: Reflections on our lives as year later. Monitor,
33(8), 5.