You are on page 1of 24

H H

F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Polusi Udara di Indonesia

Salah satu masalah yang menjadi pemikiran para sarjana teknik,

khususnya sarjana teknik mesin adalah bagaimana cara mengurangi polusi udara

di Indonesia yang semakin lama semakin bertambah, tetapi hal ini sudah terjawab

dengan adanya pemasangan Catalytic Converter pada saluran gas buang

kendaraan bermotor.

Polusi udara primer yaitu polutan yang mencakup 90% dari jumlah

polutan udara seluruhnya dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai

berikut :

1. Karbon monoksida ( CO )

2. Nitrogen oksida ( NOx )

3. Hidrokarbon ( HC )

4. Sulfur oksida ( SOx )

5. Partikulat Molekul

kondisi udara Indonesia kian memprihantinkan. Menurut data dari Badan

Kesehatan Dunia (WHO), pencemaran udara di Indonesia, khususnya di kota-

kota besar di Indonesia telah mengalami tingkat yang mengkhawatirkan

dibandingkan dengan standar WHO. Berdasarkan data yang ada, total estimasi

pollutant CO yang diestimasikan dari seluruh aktivitas adalah sekitar 686,864 ton

per-tahun atau 48,6 persen dari jumlah emisi lima pollutant. Penyebab dari

pencemaran udara itu sekitar 80 persen berasal dari sektor transportasi, dan 20
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

persen industri serta limbah domestik. Sedangkan emisi karbon akibat deforestasi

dan degradasi hutan sebesar 20 persen.

Gambar 2.1 Polusi Udara Perkotaan

Sektor transportasi telah dikenal sebagai salah satu sektor yang sangat

berperan dalam pembangunan ekonomi yang menyeluruh, namun demikian

sektor ini dikenal pula sebagai salah satu sektor yang memberikan dampak

terhadap lingkungan udara, proses pembakaran bahan bakar minyak seperti

diketahui akan mengeluarkan unsur-unsur dan senyawa-senyawa pencemar udara

seperti debu, karbon monoksida, hidrokarbon, sulfur oksida, timbal.

Perencanaan pola transportasi yang tidak memadai, baik dalam hal sarana

maupun sistem lalu lintasnya akan menentukan intensitas pencemaran udara yang

terjadi. Kepadatan lalulintas yang disertai dengan kemacetan, pola berjalan-

berhenti yang sering, kecepatan aliran lalulintas dan seterusnya akan secara

langsung akan mempengaruhi besarnya emisi unsur-unsur pencemar yang

dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, dilain pihak jenis dan karakteristik

perangkat mesin, sistem pembakaran, jenis bahan bakar merupakan faktor yang
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

akan menentukan tingkat emisi pencemar yang keluar dari setiap jenis kendaraan,

faktor penting yang menyebabkan dominannya pengaruh sektor transportasi

terhadap pencemaran udara perkotaan di Indonesia antara lain meliputi :

1. Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat, dan tidak diimbangi dengan

prasarana jalan yang memadai.

2. Faktor perawatan kendaraan.

3. Jenis, umur, karakteristik, dan jenis bahan bakar kendaraan bermotor.

4. Pola lalu lintas perkotaan yang memusat, akibat terpusatnya kegiatan-

kegiatan perekonomian dan perkantoran di pusat kota.

Pada kendaraan bermotor bagian yang mengeluarkan gas polutan adalah

crange sistem (rumah mesin), sistem tangki bahan bakar dan sistem saluran gas

buang ( knalpot ). Perkembangan teknologi bahan bakar dan motor bakar saat ini

telah memungkinkan dicapainya proses pembakaran yang semakin baik dan

sempurna, sehingga faktor emisi pencemar dapat dikurangi sekecil mungkin,

modifikasi motor bakar secara berarti terjadi pada tahun 1970-an dengan

dikeluarkannya National Quality Standard di Amerika Serikat, perubahan-

perubahan yang dilakukan dalam rencana mesin meliputi pemasangan (katup)

valve sistem karburasi, sirkulasi uap BBM untuk mengurangi emisi tangki BBM,

EGR (Exhaust Gas Re-Circulation) System adalah sebuah sistem efektif

mengurangi NOx pada gas buang dengan cara men-sirkulasi kembali gas buang

dan mencampurnya dengan udara di intake manifold, untuk menurunkan

temperatur pembakaaran. Sebuah computer secara otomatis mengontrol jumlah

gas buang yang di sirkulasi ulang (EGR) sesuai dengan kecepatan putar mesin
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

dan beban mesin, sedangkan teknologi retrofit disyaratkan dengan pemasangan

alat Catalytic Converter untuk mereduksi gas CO , HC dan NOx.

Menurut PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

NOMOR 04 TAHUN 2009 yang menjelaskan bahwa : Untuk motor 2 tak

keluaran tahun 2010 kebawah kandungan CO2 di emisi gas buangnya hanya

sebanyak 4.5 persen dengan kandungan hidro carbon (HC) hanya 12.000 ppm.

Sementara untuk motor 4 tak keluaran tahun 2010 kebawah harus memenuhi

syarat kandungan CO2 dibawah 5.5 persen dan emisi gas buangnya dengan

kandungan hidrocarbon hanya 2400 ppm

2.2 Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak

berbau dan tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu

192 C. Komponen ini mempunyai berat sebesar 96,5% dari berat air dan tidak

larut didalam air.

Karbon monoksida yang terdapat dialam terbentuk dari salah satu proses

sebagai berikut :

1. Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang

mengandung karbon.

2. Reaksi antara karbondioksida dan komponen yang mengandung karbon

pada suhu tinggi.

3. Pada suhu tinggi, karbon dioksida terurai menjadi karbon monoksida.


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.2.1 Sumber Karbon Monoksida

1. Di kota-kota besar, sumber utama penghasil karbon monoksida (CO) adalah

kendaraan bermotor seperti mobil, truk, bus, dan sepeda motor karena

pembakaran BBM yang tidak sempurna.

2. karbon monoksida dapat terbentuk secara alamiah maupun hasil sampingan

kegiatan manusia. Karbon monoksida (CO) diudara mengganggu kesehatan

manusia. Masyarakat dengan aktivitas tinggi disekitar lalulintas padat

(polisi, penjaga pintu tol, dan lain-lain) dan pekerja pada tempat dengan

hasil sampingan CO (bengkel kendaraan bermotor, industri logam, industri

bahan bakar, industri kimia) merupakan kelompok yang paling dirugikan.

Dampak dari CO bervariasi tergantung dari status kesehatan seseorang,

antara lain dapat memperparah kelompok penderita gangguan jantung dan

paru-paru, kelahiran prematur dan berat bayi dibawah normal. CO

menghalangi darah dalam mengangkut oksigen sehingga darah kekurangan

oksigen dan jantung bekerja lebih berat. Bila seseorang menghirup CO pada

kadar tinggi dan waktu tertentu dapat menimbulkan pingsan bahkan

kematian.
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Tabel 2.1. Sumber Pencemaran Gas CO

Sumber Pencemaran % Bagian % Total


Transportasi 63.8
Mobil bensin 59.0
Mobil diesel 0.2
Pesawat terbang 2.4

Kereta api 0.1

Kapal Laut 0.3

Sepeda motor dll 1.8

Pembakaran stasioner 1.9

Batu bara
0.8
Minyak
0.1
Gas alam
0.0
Kayu
1.0 9.6
Proses industri
7.8
Pembuangan limbah padat
16.9
Lain-lain sumber
Kebakaran hutan
7.2
Pembakaran batubara sisa
1.2
Pembakaran limbah pertanian
8.3
Pembakaran lain-lainnya
0.2
100.0 100.0
(Sumber :Wardhana, 2008)
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.2.2 Pencegahan

1. Melakukan pemeriksaan emisi dan perawatan mesin kendaraan bermotor

secara berkala.

2. Meminta pada mekanik bengkel agar kadar CO dalam emisi gas buang

kendaraan selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.

3. Memberikan sanksi yang kera kepada pengguna kendaraan bermotor yang

emisi gas buangnya melewati aturan yang sudah ditetapkan.

4. Menggunakan alat tambahan catalytic converter yang dapat menurunkan

kadar CO sampai sekitar 90%.

2.3 HydroCarbon (HC)

Dalam kimia organik , HidroCarbon adalah senyawa organik yang terdiri

sepenuhnya dari atom hidrogen dan atom karbon . Hidrokarbon yang salah satu

atom hidrogen telah terpisah atau dipisahkan dari fungsi kelompoknya,

dinamakan hydrocarbyls disebut. Aromatik hidrokarbon (arena), alkana , alkena

, sikloalkana dan alkuna berbasis senyawa berbagai jenis dari hidrokarbon.

Hidrokarbon sendiri merupakan pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan

maupun padatan. Dinamakan hidrokarbon karena penyusun utamanya adalah

atom karbon dan atom hidrogen yang dapat terikat (tersusun).

Hidrokarbon merupakan teknologi umum yang digunakan untuk beberapa

senyawa organik yang diemisikan bila bahan bakar minyak dibakar. Sumber

langsung dapat berasal dari berbagai aktivitas perminyakan yang ada, seperti

ladang minyak, gas bumi.


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.3.1 Aktivitas yang mempengaruhi HydroKarbon

Hidrokarbon adalah salah satu sumber energi yang paling penting di

Bumi.. Penggunaan utama dari hidrokarbon adalah sebagai sumber pembakaran

dari bahan bakar. Dalam bentuk padat mereka, hidrokarbon dapt berupa aspal.

Industri pengolahan minyak dan petrokimia mengemisikan hidrokarbon dalam

jumlah yang besar. Aktivitas alam sendiri juga mengemisikan hidrokarbon,

yang membentuk konsentrasi alami hidrokarbon di atmosfer. Hidrokarbon juga

merupakan pencemar utama yang diemisikan oleh kendaraan bermotor dari lalu

lintas diperkotaan. Dibeberapa kota besar sumber ini merupakan sumber

hidrokarbon yang paling dominan, sebagai pencemar primer dan yang

memberikan kontribusi terbesar dalam pencemaran udara.

2.3.2 Pencegahan

Terdapat strategi dalam mencegah dampak hidrokarbon yang ada sekarang

ini:

1. Kontrol emisi sumber stasioner seperti kilang minyak, petrokimia (

dengan pemasangan filtering system untuk memisahkan HC pada

cerobong gas buang pada ladang minyak dan industri-industri )

2. Kontrol lingkungan

3. Kontrol emisi kendaraan bermotor.


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Tabel 2.2. Sumber Pencemaran Gas HC

Sumber Pencemaran % Bagian % Total


Transportasi 51.9
Mobil bensin 47.5
Mobil diesel 1.3
Pesawat terbang 0.9

Kereta api 0.9

Kapal Laut 0.3

Sepeda motor dll 1.0

Pembakaran stasioner 2.2

Baru bara
0.6
Minyak
0.3
Gas alam
0.0
Kayu
1.3 14.4
Proses industri
5.0
Pembuangan limbah padat
26.5
Lain-lain sumber
Kebakaran hutan
6.9
Pembakaran batubara sisa
0.6
Pembakaran limbah pertanian
5.3
Penguapan solver organik
9.7
Pemasaran bahan bakar
3.7
Lain-lain
0.3
100.0 100.0

( Sumber :Wardhana, 2008 )


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.4 Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen

mempunyai 2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas

NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak

berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan

berbau tajam menyengat hidung. Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan

ke atmosfer, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang

diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami

ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga

jumlahnya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah polusi NO yang

diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya

pada tempat-tempat tertentu.

2.4.1 Aktivitas yang mempengaruhi gas Nox

Konsentrasi NOx di udara di daeraah perkotaan biasanya 10-100 kali

lebih tinggi daripada di udara daerah pedesaan. Konsentrasi NOx di udara

daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO,

emisi nitrogen oksida dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber

utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran, dan

kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan, produksi energi dan

pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx yang dibuat manusia berasal

dari pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin.


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Pencemaran gas Nox terutama berasal dari pembakaran bahan bakar

pada mesin yang kurang sempurna. Ada dua cara untuk menghindari

pembakaran tidak sempurna, maka dilakukan 2 proses pembakaran yaitu :

1. Bahan bakar dibakar pada temperatur tinggi dengan sejumlah udara

sesuai dengan persamaan stoikiometri, misalnya dengan 90 -95%

udara. Pembakaran NO dibatasi tidak dengan adanya kelebihan udara.

2. Bahan bakar dibakar sempurna pada suhu relatif rendah dengan udara

berlebih. Suhu rendah menghindarkan pembentukan NO.

Kedua proses ini menurunkan pembentukan NO sampai 90%.

2.4.2 Pencegahan

1. Membatasi jenis kendaraan ( Pembatasan terhadap

Kendaraan jenis tertentu yang kadar Nox pada gas buang

nya terlalu ekstrim ).

2. Penanggulangan gas buang kendaraan bermotor

3. Mengurangi asap buangan industri dengan menerapkan

pengontrolan limbah buangan


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.5 Uji Emisi

Manfaat uji emisi untuk mengetahui efektivitas proses pembakaran

bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon

monoksida (CO) ,hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oxide ( Nox ) yang

terkandung didalam gas buang. Selain itu uji emisi berguna untuk mengetahui

adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin kendaraan. Uji emisi juga berguna

membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar yang tepat.

Sedangkan keuntungan dari uji emisi bisa memperoleh kepastian mengenai

kinerja mesin kendaraaan yang digunakan apakah dalam kondisi prima dan

dapat diandalkan. Selain itu uji emisi bisa mengirit bahan bakar, namun tenaga

tetap optimal serta bisa menciptakan lingkungan sehat dengan udara bersih.

Kerusakan kendaraan bisa terdeteksi dari hasil uji emisi, yang antara

lain bisa dilihat dari tingginya kandungan HC. Hal ini terjadi bisa karena

berbagai faktor, seperti kebocoran pada sistem vakum, sistem pengapian yang

tidak bekerja dengan baik, kerusakan pada oksigen sensor dan gangguan pada

sistem

pasokan udara. Kandungan HC tinggi juga bisa karena adanya kerusakan pada

catalytic converter dan kerusakan mekanis pada bagian dalam mesin seperti

klep, mesin, ring atau silinder. Kerusakan kendaraan juga bisa terdeteksi dari

tingginya kandungan CO. Hal ini juga terjadi karena beberapa faktor, bisa

karena karburator tidak bekerja dengan baik, filter udara kotor, kerusakan pada

sistem choke karburator.


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Pada prinsipnya setiap pembakaran akan menghasilkan CO2 (sebagai

sampah) dan O2 terpakai (sebagai pembakar). Dalam pembakaran sempurna

CO2 harus tinggi dan O2 rendah. CO2 merupakan indikasi dari tingkat efisiensi

pembakaran mesin bensin. Pada mesin mobil generasi lama, pencampuran

bahan bakar dengan udara diproses oleh karburator. Kelemahan mesin

karburator akurasi campuran bahan bakar dan udara umumnya rendah karena

kondisi permukaan bahan bakar dalam float chamber carburator mempengaruhi

rasio campurannya. Sementara pada mesin kendaraan modern sudah

menggunakan sistem injeksi, yaitu menggunakan EFI (Electronic Fuel

Injection) yang mampu bekerja secara computrized dalam mengatur campuran

bahan bakar dengan udara atas informasi dari beberapa sensor, mengatur saat

pembakaran dan tepat di setiap RPM. Untuk mengurangi emisi gas buang

disyaratkan dengan pemasangan alat Catalytic Converter untuk mereduksi gas

CO , HC dan NOx.

2.6 Pengertian Catalytic Converter

Catalytic Converter adalah alat yang digunakan untuk mengurangi

toksisitas emisi dari sebuah mesin pembakaran internal. Pertama kali

diperkenalkan secara luas pada seri-produksi mobil di pasaran AS untuk model

tahun 1975 Catalytic untuk mematuhi pengetatan peraturan knalpot mobil.

Catalytic converter juga digunakan pada generator set, forklift, peralatan

pertambangan, truk, bus, kereta api, dan lainnya dilengkapi mesin-mesin.

Sebuah Catalytic Converter menyediakan suatu lingkungan untuk suatu reaksi


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

kimia beracun di mana pembakaran oleh produk-dikonversi menjadi-zat yang

tidak berbahaya.

Catalytic converter yang diciptakan oleh Eugene Houdry, seorang

insinyur mesin Perancis yang tinggal di Amerika Serikat. Sekitar tahun 1950.

Tapi sampai lead ( bahan logam timah untuk meningkatkan nilai oktan pada

bensin ) bisa dihilangkan dari bensin, (lead diperkenalkan pada tahun 1920

untuk meningkatkan oktann level) itu meracuni katalis apapun. The catalytic

converter ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh John J. Mooney dan

Carl D. Keith di Engelhard Corporation, menciptakan produksi pertama

catalytic converter pada tahun 1973 .. Sebetulnya Catalytic Converter bersifat

seperti ruang bakar kedua, karenanya aliran emisi buangan akan mengalami

oksidasi, sehingga karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) bisa diubah

menjadi karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang relatif lebih aman.

Saat ini Catalytic Converter telah digunakan di banyak mesin-mesin

mobil dan motor, bahkan beberapa motor bebek yang nobatene motor murah

sudah memasang teknologi ini.

Ada dua tipe dari Catalytic Converter, yaitu 3-way Catalist dan 2-

way Catalyst. 3-way Catalist digunakan pada mesin mobil dan motor yang

menggunakan bahan bakar bensin (Premium, dsb.). Ada tiga tahap dalam

proses ini yaitu :


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

1. Reduksi Nitrogen Oksida menjadi nitrogen dan Oksigen :

2NOx xO2+N2

2. Oksidasi Carbon Monoksida menjadi Karbon Dioksida :

2CO + O2 2CO2

3. Oksidasi senyawa Hidrokarbon yang tak terbakar (HC) menjadi Karbon

Dioksida dan air : 2CxHy + (2x+y/2)O2 2xCO2 + yH2O

Reaksi-reaksi di atas akan berjalan efisien bila mesin bekerja dengan

perbandingan 14,7 bagian udara dengan 1 bagian bahan bakar. Bentuk

Catalytic Converter seperti tabung bentuknya mirip sarang tawon, Catalytic

Converter ditempatkan dibelakang exhaust manifold pada pipa buang.

Alasannya Catalytic Converter agar cepat panas karena alat ini baru bekerja

efektif ketika kondisinya panas.

Catalytic Converter sangat peka terhadap logam-logam lain yang

biasanya terkandung dalam bensin ataupun solar misalnya timbal pada

premium, belerang pada solar, lalu seng, mangan, fosfor, silikon, dsb.

Logam-logam tersebut bisa merusak komponen dari Catalytic Converter.

Oleh karena itu teknologi ini tidak bisa digunakan di semua daerah

terutama daerah yang premiumnya belum diganti oleh Premium TT (Tanpa

Timbal).
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Gambaran Umum Catalytic Converter

http://geowana.wordpress.com/2007/10/16/catalytic-converter-dan-pencemaran-udara/ [ 15 ]

Gambar 2.2 Catalytic Converter General

Catalytic converter mengoksidasi PM dan HC yang dihasilkan oleh

gas buang mesin dan diubah secara kimia menjadi unsur yang aman seperti

CO2 dan air. Gas buang dialirkan melewati sebuah high-purification-ratio

catalysator yang berisi logam mulia seperti emas putih, dimana logam

tersebut dipasang di bagian tengah pada system gas buang, sehingga PM (

Particulat Molekul ), dan HC ( Hydro Carbon ) dapat dikurangi.


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Sedangkan 2-way Catalist digunakan pada mesin diesel. Karena pada

daur Mesin Diesel tidak dihasilkan Nitrogen Oksida (NOx), maka daur

yang terjadi hanyalah daur nomor 2 dan 3 saja.

http://geowana.wordpress.com/2007/10/16/catalytic-converter-dan-pencemaran-udara/ [ 15 ]

Gambar.2.3 Catalic Converter 2 way

Untuk reaksi pada mobil diesel karena mesin diesel tidak

menghasilkan Nitrogen Oksida adalah :

1. Oksidasi Carbon Monoksida menjadi Karbon Dioksida :

2CO + O2 2CO2

2. Oksidasi senyawa Hidrokarbon yang tak terbakar (HC) menjadi

Karbon Dioksida dan air : 2CxHy + (2x+y/2)O2 2xCO2 + yH2O

Reaksi-reaksi di atas akan berjalan efisien bila mesin bekerja

dengan perbandingan 14,7 bagian udara dengan 1 bagian bahan bakar.

Adapun penggunaan katalis kuningan (CuZn) sebagai pengganti bahan katalis

berdasarkan beberapa faktor yaitu:


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Material ini mudah didapatkan di pasaran,

Harga relatif murah, memiliki sifat mampu bentuk,

Tahan terhadap Temperatur tinggi dan mempunyai tahanan

korositas.

2.7 Prinsip Kerja

Catalytic Converter di tempatkan di belakang exhaust manifold atau antara

muffler dengan header, alasannya Catalytic Converter cepat panas ketika mesin

dinyalakan. Prinsip kerja dari Catalytic Converter pada kendaraan bermotor

ditunjukkan seperti gambar berikut :

Pemasangan Catalytic Converter

Exhaust Manifold

Muffler

Catalytic Converter

Gambar 2.4. Prinsip Kerja Catalytic Converter


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Bagian dalam dari katalis apabila terbelah seperti pada gambar di bawah ini,

dimana bagian-bagian dari katalis dapat dengan jelas terlihat beserta arah aliran gas

buang exhaust dan juga reaksi kimia yang terjadi pada inlet dan outlet katalis

tersebut.

Gambar 2.5 Bagian dalam Catalytic Converter


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.8 Komponen Utama

Catalytic Converter memiliki komponen seperti pada gambar berikut :

Gambar 2.6 Rancangan Komponen Catalytic

A. Chasing

Chasing adalah bagian luar dari Catalytic Converter yang dipilih

sesuai bentuk umum yang sering digunakan terbuat dari plat baja stainless

stell.Chasing ini dipasang abses yang berguna melindungi bagian dalam

dengan konstruksi luar, peredam getaran, insualator panas dan menghindari

kebocoran dari gas buang. Pada ujung chasing dipasang flange (penopang)

dan diberi packing knalpot, sehingga pada saat pemasangan kondisi Catalytic

Converter benar-benar rapat dan kencang serta tidak terjadi kebocoran emisi

gas buang saat pengujian berlangsung. Konstruksi chasing diperlihatkan

gambar berikut
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Gambar 2.7. Rancangan Chasing Catalytic

B. Material Substrat

Material substrat untuk konstruksi bagian dalam terbuat dari kuningan

(CuZn) dengan komposisi Cu 85%, Zn 15%, yang berbentuk plat berukuran

30 x 120 cm dan ketebalan 0,6mm, berbentuk oval disesuaikan dengan

bentuk chasingnya.

2.9 Pemilihan Material Substrat Kuningan

Material Substrat kunignan ini kita pilih dengan alasan :

1. Dari segi ekonomi kunigan lebih murah dan mudah didapatkan

dipasarang apabila dibandingkan dengan bahan lain untuk katalis seperti

Palladium, Rodium, Platinum.

2. Kuningan mempunyai ketahanan temperature yang tinggi dan

ketahanan terhadap korosi yang baik,dan mudah bentuk.

Logam kuningan yang umum di pasaran mengandung seng 15 20% .Dan

yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah Kuningan dengan kadar Cu

85%, Zn 15%. Dalam proses pembakaran pada umumnya yang terjadi pada

motor bakar, khususnya motor bensin, perbandingan kompresinya antara 7-

12 serta temperature pada proses pembakaran mesin bensin antara 300-


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

600C . Sedangkan titik cair dari logam kuningan ini mencapai antara 1000

- 1020C, jadi penggunaan katalis ini dapat dengan aman digunakan pada

mobil uji tanpa harus khawatir logam tersebut akan mencair. Disamping itu

kuningan juga memiliki tahan korosi. Korosi Selektif adalah suatu bentuk

korosi yang terjadi karena pelarutan komponen tertentu dari paduan logam

(alloynya). Dezincfikasi merupakan bentuk korosi selektif yang menyerang

paduan logam yang terdiri Cu dan Zn (kuningan). Korosi dapat disebabkan

karena air laut,air payau atau oksigen terlarut.

Gambar 2.8 Diagram Fasa Kuningan ( CuZn )


H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Dari diagram fasa diatas kita dapat menyimpulkan bahwa untuk

kuningan dengan komposisi Cu 85 % dan Zn 15 %, memiliki titik cair pada

1000 C 1020 C. Jadi dalam penggunaan Kuningan ini sebagai katalis kita

sudah dapat memastikan bahwa katalis dari kuningan ini tidak akan mencair

pada temperatur pembakaran.

Tabel 2.3 Korosi Selektif kuningan

Bentuk Korosi Selektif Paduan Logam Yng Terlarut

Dezincfikasi Cu Zn Zn
Dealuminasi Cu Al Al
Demanganisasi Cu Mn Mn
Denikelisasi Cu Ni Ni
Desilikonisasi Cu Si Si
Decuprifikasi Cu - Ag Cu
Sumber : http://www.angelfire.com/ak5/process_control/selective_corr.html [ 12 ]
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Konstruksi material substrat diperlihatkan pada berikut ini:

18 cm

10
cm

Gambar 2.9 Konstruksi Material Substrat

You might also like