You are on page 1of 10

Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No.

2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

Evaluasi Status Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah)
Pada Lahan Tanaman Kopi (Coffea Sp.) di Beberapa Kecamatan Kabupaten Dairi

Evaluation Status of Organic Matter and Soil Physical Properties (BulkDensity, Texture and Soil
Temperature) the Coffee Crop Land (CoffeaSp.) in Some Districts Dairi

Emalia Sinarta Br.Tarigan*,Hardy Guchi, Posma Marbun

Program studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan, 20155


*Corresponding author: E-mail : ema.lia43@yahoo.com

ABSTRACT

Evaluation Status of Organic Matter Content and Soil Physical Properties (Bulk Density, Texture and
Soil Temperature) the Coffee Crop Land (Coffeea Sp.) in Some Districts Dairipurpose to make
evaluation status of the organic matter and soil physical properties (bulk density, texture and soil
temperature) the coffee crop land (Coffeea Sp.) in some districts Dairi. Sampling using free methods to
survey the level of review and analysis of data C- organic by Walkey and Black method, bulk density
by Ring Sample method, texture by Hydrometer method and soil temperature (o C) using the formula of
Braak, and interpret the nutrient status of the map through the program ArcMap 10. Parameters in the
analysis are C-organik, bulk density, texture and soil temperature. The result of research showed that
the nutrient status of the research area map C-organic consists of a very low criteria (3 sample), low(13
sample),being(12 sample) danhigh (10 sample). Bulk Density, porous criteria (13 sample) and solid
(25 sample). Texture, very smoothcriteria (1 sample), smooth (6 sample), rather smooth (10 sample),
being (9 sample), a bit rough (7 sample) dan rough (4 sample), andrezim Soil Temperature
Isohyperthermic (38 sample).

Keywords :C-organic, bulk density, texture and soil temperature.

ABSTRAK

Evaluasi Status Bahan Organik dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Pada Lahan
Tanaman Kopi (Coffea Sp.) di Beberapa Kecamatan Kabupaten Dairi bertujuan untuk mengevaluasi
status bahan organik dan sifat fisik tanah (bulk Density, tekstur, suhu ) pada lahan tanaman kopi
(Coffea Sp.). Pengambilan sampel menggunakan metode bebas dengan tingkat survei tinjau dan
analisis data C- organik dengan metode Walkey and Black, bulk density dengan metode Ring sample,
tekstur dengan metode Hydrometer dan suhu tanah (o C) menggunakan rumus Braak, serta
menginterpretasikan dalam peta status hara melalui program ArcMap 10. Parameter yang dianalisis
adalah C-organik, bulk density, tekstur dan suhu tanah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
daerah penelitian, peta status hara C- organik terdiri dari kriteria sangat rendah (3 sampel), rendah (13
sampel),sedang (12 sampel) dan tinggi (10 sampel). Bulk Density, kriteria porous (13 sampel) dan
padat (25 sampel). Tekstur, kriteria sangat halus (1 sampel), halus (6 sampel), Agak halus (10
sampel), sedang (9 sampel), agak kasar (7 sampel) dan kasar (4 sampel), dan Suhu Tanah rezim
Isohyperthermic (38 sampel).

Kata kunci :C- organik, bulk density, tekstur, suhu tanah.

246
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

PENDAHULUAN tanah sedang - tinggi, BD mungkin lebih kecil


dari 1 g/cm3 pada tanah dengan kandungan BO
Kopi merupakan salah satu komoditas tinggi. BD sangat bervariasi antar horizon
ekspor yang mampu menciptakan penyerapan tergantung pada tipe dan derajat agregasi,
tenaga kerja dengan melibatkan banyak tekstur dan BO tanah. Bulk density sangat
sektor.Permasalahan petani pada umumnya sensitif terhadap pengolahan tanah( Kurnia,
adalah masih menanam tanaman kopi robusta dkk, 2006 ).
dan arabika secara bersama.Tanaman kopi Apabila tanah mengandung terlalu
robusta 40% mendominasi lahan-lahan yang banyak liat, maka tanah tersebut dapat
cocok untuk budidaya kopi arabika.Kopi menyimpan air dalam jumlah yang besar, akan
robusta umumnya sudah lebih tua dan tetapi air tidak mudah meresap kedalam tanah
perolehan harganya lebih rendah dari kopi tersebut karena air akan mengalir pada
arabika jual (Rubiyo, et al, 2003). permukaan tanah dan menyebabkan erosi. Atau
Setiap jenis kopi menghendaki suhu apabila tanah berpasir, air akan mudah meresap
atau ketinggian tempat yang berbeda. Misalnya, tetapi tidak dapat disimpan lama karena akan
kopi robusta dapat tumbuh optimum pada infiltrasi kelapisan bawahnya. Dengan
ketinggian 400-700 m dpl dengan temperatur demikian, tanah yang ideal adalah tanah yang
rata-rata tahunan 20-24 C, tetapi beberapa mempunyai tekstur yang kandungan liat, pasir,
diantaranya juga masih tumbuh baik dan dan debunya seimbang disebut lempung (loam)
ekonomis pada ketinggian 0-1000 m dpl. Kopi (Rachmiati, 2013).
arabika menghendaki ketinggian tempat antara Pengelompokan kelas tekstur yang
500 - 1700 m dpl dengan temperatur rata-rata digunakan adalah:
tahunan 17 - 21 C. Bila kopi arabika ditanam - Halus (h) : Liat berpasir, liat, liat berdebu
di dataran rendah (kurang dari 500 m dpl), - Agak halus (ah) : Lempung berliat, lempung
biasanya produksi dan mutunya rendah serta liat berpasir, lempung liat
mudah terserang penyakit karat daun yang Berdebu
disebabkan oleh cendawan Hemmileia vastatrix - Sedang (s) : Lempung berpasir sangat halus,
(HV) (AAK, 1988). lempung, lempung
Bulk density merupakan petunjuk berdebu, debu
kepadatan tanah.Makin padat suatu tanah makin - Agak kasar (ak) : Lempung berpasir
tinggi bulk density, yang berarti makin sulit - Kasar (k) : Pasir, pasir berlempung
meneruskan air atau ditembus akar tanaman. - Sangat halus (sh): Liat (tipe mineral liat 2:1)
Tanah yang lebih padat memilki bulk density (Djaenudin dkk, 2011)
yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi Bahan organik digunakan untuk
kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas memperbaiki struktur tanah, meningkatkan
pada tanah mineral mempunyai bulk density suhu tanah, meningkatkan kemantapan agregat,
yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah meningkatkan kemampuan menyimpan air, dan
dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral menrunkan kepekaan tanah terhadap erosi, serta
berkisar 1-0,7 gr/cm3 , sedangkan tanah organik sebagai sumber energi bagi mikroorganisme
umumnya memiliki bulk density antara 0,1-0,9 tanah (Wihardjaka, 2010).
gram/cm3 (Hardjowigeno, 2003). Bahan organik tanah adalah fraksi
Bulk Density (BD) yaitu bobot padatan organik dari tanah termasuk hewan dan
(pada kering konstan) dibagi total volume tumbuhan yang tinggal di dalamnya yang telah
(padatan + pori), BD tanah yang ideal berkisar mengalami dekomposisi sampai pada suatu
antara 1,3 -1,35 g/cm3, BD pada tanah berkisar keadaan dimana sulit untuk mengenali bahan
> 1,65 g/cm3 untuk tanah berpasir ; 1,0-1,6 aslinya, residu mikrobia, dan produk akhir
g/cm3 pada tanah geluh yang mengandung BO dekomposisi yang relatif stabil (humus). Faktor
247
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

yamg mempengaruhi kadar bahan organik dan 20%). Semakin kebawah kadar bahan organik
nitrogen tanah yaitu kedalaman tanah, iklim semakin berkurang. Hal itu disebabkan
tekstur tanah dan drainase. Kedalaman lapisan akumulasi bahan organik memang
tanah menentukan bahan organik dan terkonsentrasi dilapisan atas (Badan Litbang
nitrogen.Kadar bahan organik terbanyak Pertanian, 2006).
ditemukan dilapisan atas setebal 20 cm (15-

Tabel 1.Macam-macamPeta Tanah berdasarkanSkalaPeta(Hakim, et al 1986).


Skala Luas
Kerapatan Satuan peta
Macam tiap 1 Contoh
pengamata dan Satuan
Peta Kisaran Umumnya cm2 pd penggunaan
n rata-rata tanah
peta
Bagan 1:2.500.000 625 km2 Dihimpun Assosiasi dan Gambaran umum
1:2.500.0 dari data beberapa tentang sebaran
00 peta yang konsosiasi: tanah di tingkat
ada (studi ordo, sub-ordo nasional; materi
pustaka) pendidikan.
Eksplor 1:1.000.0 1:1.000.000 100 km2 Dihimpun Assosiasi dan Perencanaan
asi 00 atau dari data beberapa tingkat nasional,
s/d kurang peta yang konsosiasi: untuk menentukan
1:500.00 ada (studi grup dan sub- penelitian secara
0 pustaka) grup terarah, materi
pendidikan .
Tinjau 1:500.00 1:250.000 625 Ha 1 tiap Assosiasi dan Perencanaan
0 1:100.000 100 Ha 12,5km2 beberapa pembangunan
s/d 1 tiap 2 konsosiasi: makro di tkt
1:200.00 km2 sub-grup dan regional dan
0 family provinsi;
Penyusunan tata
ruang wilayah
provinsi,
Penyusunan
penggunaan lahan
secara nasional;
Penentuan lokasi
wilayaah prioritas
utk dikembangkan
Semi- 1:100.00 1:50.000 25 Ha 1 tiap 50 Ha Konsosiasi Penyusunan peta
detail 0 beberapa tata ruang wilayah
s/d komplek dan kabupaten / kota;
1:25.000 asosiasi, Perencanaan mikro
family / seri. untuk proyek-
proyek pertanian,
perkebunan,
transmigrasi,
perencanaan dan

248
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

perluasanirigasi.
Detail 1:25.000 1:25.000 6, 25 Ha 1 tiap 12,5 Konsosiasi Perencanaan mikro
s/d 1:20.000 5 Ha Ha beberapa dan operasional
1:10.000 1:10.000 1 Ha 1 tiap 8 Ha komplek: proyek-proyek
1 tiap 2 Ha Fase dari pengembangan tkt
family dan kabupaten atau
seri. kecamatan,
transmigrasi,
perencanaan dan
perluasan jaringan
irigasi sekunder
dan tertier.
Sangat 1:5.000 0,25 Ha Konsosiasi, Perencanaan dan
Detail 1:10.000 fase dari seri pengolahan lahan
di tkt petani,
penyusunan
rancangan usaha
tani konservasi;
lahan kebun.

BAHAN DAN METODE yang digunakan dalam penelitian ini adalah


GPS (Global Position System), ring sampel, bor
Lokasi penelitian berada di beberapa tanah, kantong plastik, kertas label, spidol, dan
kecamatan yaitu(Kecamatan Berampu, kamera, serta alat-alat laboratorium yang
Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Parbuluan, mendukung dalam penelitian ini.
Kecamatan Pegagan Hilir, Kecamatan Metode yang digunakan pada penelitian
Sidikalang, Kecamatan Siempat Nempu, ini adalah metode Survei Bebas dengan tingkat
Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kecamatan survei tinjau.Dari kegiatan survei yang
Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Silima dilakukan ini menghasilkan peta yang
Pungga-Pungga, Kecamatan Sitinjo dan mempunyai skala 1:400.000. Diperoleh 38 titik
Kecamatan Sumbul) Kabupaten Dairi dengan pengambilan sampel tanah untuk dianalisis
letak geografis antara 20 15' LU - 30 32' LU dan kandungan bahan organik, bulk density, tekstur
980 00' BT - 980 31' BT, dengan luas wilayah dan suhu tanahnya.
keseluruhan 1916,25 km 2 , dan ketinggian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
tempat 400 - 1.700 meter diatas permukaan laut dalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan yang
(dpl). Analisis tanah dilakukan di Laboratorium dilaksanakan pada penelitian ini adalah sebagai
Biologi Tanah dan Laboratorium Bioteknologi berikut:
Tanah, serta dilanjutkan dengan pembuatan Kegiatan awal yang dilakukan berupa
peta digital di Fakultas Pertanian Universitas studi literatur, penyusunan usulan penelitian,
Sumatera Utara, Medan pada bulan Juni 2013 penentuan lokasi pengambilan contoh tanah
sampai dengan Februari 2014.Bahan yang penelitian, pengumpulan data dalam bentuk
digunakan pada penelitian ini adalah peta lokasi deskripsi mengenai daerah penelitian,
penelitian, contoh tanah sebagai sampel yang penyediaan bahan peralatan yang digunakan di
diambil dari lokasi penelitian, serta bahan- lapangan dan mengadakan survei pendahuluan
bahan kimia untuk analisis di laboratorium.Alat untuk mempersiapkan survei utama yang
249
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

meliputi pencarian informasi yang ketinggian tempat dengan menggunakan


sesungguhnya untuk memperinci segala sesuatu GPS (Global Position System).
yang berhubungan dengan administrasi data - Analisis sampel tanah di Laboratorium
tersebut. Biologi Tanah dan Laboratorium
Bioteknologi Tanah Sumatera Utara,
Medan.
- Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan
mengadakan survei pendahuluan untuk Sampel tanah yang telah diambil dari
orientasi lapangan penelitian. daerah penelitian, selanjutnya di analisis di
- Pelaksanaan survei utama yang tujuannya laboratorium utuk mengetahui kandungan
untuk pengambilan contoh tanah yang akan bahan organik, Bulk density, tekstur dan suhu
dianalisis tanahnya. Hal ini di lakukan sebagai dasar
- Pengambilan sampel tanah pada titik lokasi untuk mengetahui tingkat penyebaran status
yang ditentukan. tanah pada daerah penelitian tersebut.
- Pengeboran dilakukan pada daerah yang Parameter yang diamati: C-organik dengan
telah ditentukan dengan pengambilan 38 metode Walkey and Black, Bulk Density
jumlah sampel tanah pada kedalaman 15- dengan metode Ring Sample, Tekstur tanah
30 cm, kemudian dimasukan kedalam dengan metodeHydromete , Suhu tanah (C)
kantong plastik1 kg. dengan rumus Braak.
- Mencatat letak koordinat boring, bujur
(longitude), lintang (latitude), dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari analisis tanah berupa C-Organik dairi mengandung kadar C-organik yang
(%), Bulk density (gram/cm3 ), tekstur dan suhu berkriteria rendah 13 sampel tanah, kriteria
tanahdi dapat hasil peta sebagai berikut: sedang 12 sampel tanah, kriteria tinggi 10
Dari hasil peta C-organik yang di peroleh sampel tanah dan kriteria sangat rendah 3
menunjukkan bahwa tanah-tanah dikabupaten sampel tanah
Gambar 1. Peta C-Organik Tanah, Kriteria untuk Kopi Arabika dan Robusta.

250
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

Gambar 2. Peta Bulk Density Tanah, Kriteria untuk Kopi Arabika dan Robusta.

Dari hasil peta Bulk Density tanah yang


diperoleh menunjukkan bahwa tanah tanah
dikabupaten dairi rata-rata berkriteria padat.

Gambar 3. Peta Tekstur Tanah, Kriteria untuk Kopi Arabika dan Robusta.

Dari hasil peta tekstur tanah yang kriteria agak kasar 7 sampel tanah, kriteria
diperoleh menunjukkan bahwa tanah-tanah halus 6 sampel tanah, dan kriteria sangat halus
dikabupaten dairi berkriteria agak halus 11 1 sampel tanah yang termasuk sangat sesuai
sampel tanah, kriteria sedang 9 sampel tanah,

251
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

untuk ditanami tanaman kopi arabika maupun robusta.

Gambar 4.Peta Suhu Tanah untuk Kopi Arabika dan Robusta.

Dari hasil peta suhu tanah yang berkurang kadar bahan organik yang tersedia.
diperoleh menunjukkan bahwa suhu tanah Hal ini sesuai dengan Badan Litbang Pertanian
dikabupaten dairi rata-rata berkisar antara 240 C (2006) yang menyatakan bahwa faktor yang
yang berarti masuk kedalam rezim suhu tanah mempengaruhi kadar bahan organik dan
Isohyperthermic > 220 C nitrogen tanah yaitu kedalaman tanah, iklim
Dari hasil peta Tekstur tanah yang di tekstur tanah dan drainase. Kedalaman lapisan
peroleh dapat dilihat bahwa tanah-tanah di tanah menentukan bahan organik dan
Kabupaten Dairi sangat sesuai untuk ditanami nitrogen.Kadar bahan organik terbanyak
tanaman kopi arabika maupun kopi Robusta ditemukan dilapisan atas setebal 20 cm (15-
dengan rata-rata kriteria kesesuaian yaitu 20%). Semakin kebawah kadar bahan organik
sangat halus, halus, agak halus, dan sedang. semakin berkurang. Hal itu disebabkan
Tanaman kopi arabika maupun kopi robusta akumulasi bahan organik memang
sangat sesuai (S1) ditanam pada kriteria tekstur terkonsentrasi dilapisan atas.
tanah yang sangat halus, halus, agak halus dan Dari hasil perhitungan nilai Bulk
sedang.Terlihat hanya pada beberapa sampel density tanah didapat bahwa nilai rata-rata pada
tanah di Kabupaten Dairi yang mempunyai setiap sampel tanah memiliki nilai Bulk density
tekstur tanah dengan kriteria agak kasar dan yang padat yaitu >1 g/cm3 .Tingginya nilai Bulk
kasar yaitu pada sampel 4, 6, 27, dan sampel density tanah juga dapat dijadikan indikator
28. kesuburan tanah.Karena kesuburan tanah dapat
Dari hasil analisis kimia tanah, mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
kandungan C-organik pada beberapa kecamatan tanaman. Tanah yang sedikit kandungan C-
yang ada di Kabupaten Dairi rata-rata rendah< organiknya umumnya memiliki nilai bulk
2% pada kedalaman 15-30 cm.Nilai kandungan density yang tinggi, dari hasil perhitungan nilai
yang baik untuk tanaman kopi yaitu >1,2% bulk density yang di dapat di daerah penelitian
untuk kopi arabika dan 0,8 % untuk kopi rata-rata mempunyai nilai yang tinggi/padat dan
robusta. Semakin dalam tanah semakin kandungan C-organik yang rendah. Semakin
252
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

rendah kandungan C-organik di dalam tanah infiltrasi kelapisan bawahnya. Dengan


maka semakin padat/tinggi nilai bulk density demikian, tanah yang ideal adalah tanah yang
tanah.Selain itu, tanaman kopi Robusta maupun mempunyai tekstur yang kandungan liat, pasir,
Arabika tidak menghendaki jenis tanah yang dan debunya seimbang disebut lempung (loam).
padat, karena dapat menghambat perakaran Dari hasil peta status hara C-organik
tanaman kopi. Bulk density yang rendah dapat dan Bulk density, menunjukkan hasil nilai C-
memudahkan air untuk masuk ke pori tanah, organik tanah yang paling banyak kriteria
memudahkan dalam proses pemupukan dan rendah, dan nilai bulk density yang tinggi/padat
juga meningkatkan ketersediaan oksigen dalam yaitu >1. Tanah yang kandungan bahan
tanah. Hal ini sesuai dengan Hardjowigeno organiknya rendah akan menghasilkan tanah
(2003) yang menyatakan bahwa Bulk density yang bulk densitynya tinggi karena tanah akan
merupakan petunjuk kepadatan tanah.Makin semakin padat apabila kekurangan bahan
padat suatu tanah makin tinggi nilai Bulk organik. Hal ini sesuai dengan Kurnia, dkk
density tanahnya, yang berarti makin sulit (2006) yang menyatakan bahwa BD tanah yang
meneruskan air atau ditembus akar ideal berkisar antara 1,3 -1,35 g/cm3 , BD pada
tanaman.Tanah yang lebih padat memilki bulk tanah berkisar > 1,65 g/cm3 untuk tanah
density yang lebih besar dari tanah yang sama berpasir ; 1,0-1,6 g/cm3 pada tanah geluh yang
tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah mengandung BO tanah sedang - tinggi, BD
lapisan atas pada tanah mineral mempunyai mungkin lebih kecil dari 1 g/cm3 pada tanah
bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan kandungan BO tinggi. BD sangat
dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density bervariasi antar horizon tergantung pada tipe
tanah mineral berkisar 1-0,7 g/cm3 , sedangkan dan derajat agregasi, tekstur dan BO tanah.
tanah organik umumnya memiliki bulk density Dari hasil peta tekstur tanah dapat
antara 0,1-0,9 g/cm3 . dijelaskan bahwa di Kabupaten Dairi rata-rata
Dari sampel tanah yang diambil pada tekstur tanah yang paling banyak yaitu agak
beberapa kecamatan di Kabupaten Dairi tekstur halus di beberapa kecamatan.Tekstur tanah
tanah berkriteria sangat sesuai untuk ditanami yang agak halus dikehendaki untuk tanaman
tanaman kopi arabika dan Robusta. Dari data kopi robusta maupun arabika diKabupaten
hasil tekstur tanah didapat bahwa pada tanaman Dairi.
kopi Arabika dan Robusta tekstur tanah yang Dari hasil peta suhu tanah dapat
sangat sesuai yaitu tanah yang bertekstur dijelaskan bahwa suhu tanah di kabupaten Dairi
lempung berpasir, lempung liat berdebu, liat secara keseluruhan masuk kedalam rezim suhu
berdebu, lempung liat berpasir, lempung berliat, tanah Isohyperthermic yaitu merupakan suhu
lempung dan liat dengan kriteria halus, agak tanah rata-rata tahunan > 22o C. Istilah
halus dan sedang. Tekstur tanah yang paling Isohyperthermic juga digunakan untuk
sesuai untuk tanaman kopi umumnya bertekstur menunjukkan perbedaan suhu rata-rata musim
lempung yaitu dengan kandungan liat pasir dan panas dan musim dingin < 6 o C.Suhu tanah
debu yang sesuai tidak berlebihan.hal ini sesuai dikabupaten Dairi rata- rata tergolong tinggi
dengan Rachmiati (2013) yang menyatakan yaitu > 22 o C dengan kandungan bahan organik
bahwa apabila tanah mengandung terlalu yang rendah.Bahan organik dapat menjagadan
banyak liat, maka tanah tersebut dapat meningkatkan kelembaban dan suhu tanah agar
menyimpan air dalam jumlah yang besar, akan tetap stabil.Hal ini sesuai dengan Wihardjaka (
tetapi air tidak mudah meresap kedalam tanah 2010) yang menyatakan bahwa bahan organik
tersebut karena air akan mengalir pada digunakan untuk memperbaiki struktur tanah,
permukaan tanah dan menyebabkan erosi. Atau meningkatkan suhu tanah, meningkatkan
apabila tanah berpasir, air akan mudah meresap kemantapan agregat, meningkatkan
tetapi tidak dapat disimpan lama karena akan kemampuan menyimpan air, dan menrunkan
253
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

kepekaan tanah terhadap erosi, serta sebagai baik secara fisik, biologi maupun kimia tanah
sumber energi bagi mikroorganisme tanah. sesuai dengan Oades(1989) kandungan bahan
Dari hasil peta C-organik yang di organik tanah telah terbukti berperan sebagai
peroleh menunjukkan bahwa tanah-tanah kunci utama dalam mengendalikan kualitas
dikabupaten dairi rata-rata mengandung kadar tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.
C-organik yang berkriteriarendah 13 sampel Bahan organik mampu memperbaiki sifat fisik
tanah, kriteria sedang 12 sampel tanah, kriteria tanah seperti menurunkan berat volume tanah,
tinggi 10 sampel tanah dan kriteria sangat meningkatkan permeabilitas, menggemburkan
rendah 3 sampel tanah.Untuk persyaratan tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan
kriteria kesesuaian lahan tanaman kopi robusta stabilitas agregat, meingkatkan kemampuan
dan arabika dan kondisi iklim dan tanah tanah memegang air, menjaga kelembaban dan
termasuk sesuai untuk ditanami tanaman kopi suhu tanah, mengurangi energi kinetik langsung
arabika maupun kopi robusta sesuai dengan air hujan, mengurangi aliran permukaan dan
(Djaenudin et al 2003). Kadar bahan organik erosi tanah.
didalam tanah yang menentukan suatu tanah

SIMPULAN
Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan
Dari hasil peta status kandungan C- A. Hidayat. 2011. PetunjukTeknis
organik tanah di dapat bahwa untuk tanaman Evaluasi Lahan Untuk Komoditas
kopi Arabika dan Robusta pada daerah Pertanian. Balai Besar
penelitian mempunyai kandungan C-organik LitbangSumberdaya Lahan Pertanian,
yang kriteria rendah 13 sampel, kriteria sedang Badan Litbang Pertanian, Bogor. 36p.
12 sampel, kriteria tinggi 10 sampel dan kriteria Hakim , N., A. M. Lubis., S. G. Nugroho .,
sangat rendah 3 sampel. tetapi sudah sesuai M. A. Diha., G. B. Hong ., dan
untuk ditanami kopi jenis Arabika maupun kopi H. H. Bailey. 1986. Dasar - Dasar
jenis Robusta.Dari hasil peta Bulk density tanah Ilmu Tanah. Universitas Lampung,
diperoleh bahwarata-rata sampel tanah di Lampung.
kabupaten Dairi mempunyai nilai Bulk density Hardjowigeno, S., 2003. Ilmu Tanah. Penerbit
yang tinggi/padat yaitu > 1 g/cm3 .Dari hasil Akademika Pressindo. Jakarta.
peta Tekstur tanah yang diperoleh rata-rata Kurnia, U., F. Agus, A. Adimihardja., dan A.
kopi Arabika dan Robusta di Kabupaten dairi Dariah. 2006. Sifat Fisik Tanah dan
ditanam pada tekstur tanah yang berkriteria Metode Analisisnya. BBSDL Litbang
sesuai yaitu agak halus, halus dan sadang.Dari Deptan. Bogor.
hasil peta Suhu Tanah yang diperoleh suhu Rachmiati, Y., 2013. Hubungan Iklim dan
tanah di kabupaten Dairi masuk kedalam rezim Tanah.Pusat Penelitian Teh dan Kina,
suhu tanah Isohyperthermic yaitu suhu rata-rata Gambung.Diakses pada tanggal 25
tahunan > 22 o C. Agustus 2013.
Rubiyo, J. Rinaldi dan Suharyanto, 2003.Kajian
DAFTAR PUSTAKA rehabilitasi tanaman kopi robusta
menjadi kopi arabika dengan teknik
Badan Litbang Pertanian, 2006. Kumpulan sambung di Kabupaten Bangle.Balai
Istilah Ilmu Tanah Balai Besar Pengkajian Teknologi Pertanian
Penelitian dan Pengembangan Bali.http://ntb.litbang.deptan.go.id/2005
Sumberdaya Lahan Pertanian Badan /TPH/kajian rehabilitasi.Diakses pada
Litbang Pertanian- Departemen tanggal 11 Januari 2014.
Pertanian. Istilah Ilmu Tanah.
254
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.1 : 246 - 256 Desember 2015

Wihardjaka, Anicetus. 2010. Pengaruh Pupuk Perilaku dan Hasil Padi Sawah. IPB.
KCl dan Jerami Padi Terhadap Bogor

255

You might also like