You are on page 1of 15

LAMPIRAN A

HASIL PERHITUNGAN
A. DATA HASIL STUDI UTAMA PIROLISIS LDPE

1. Analisis Minyak Kondensor Pertama Hasil Pirolisis LDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Waktu (menit)
105 120 135
No Berat Nilai Partikel Berat Nilai Partikel Berat Nilai Partikel
Viskositas Viskositas Viskositas
jenis kalor Tersuspensi jenis kalor Tersuspensi jenis kalor Tersuspensi
(mm2/s) (mm2/s) (mm2/s)
(kg/m3) (MJ/kg) (g/L) (kg/m3) (MJ/kg) (g/L) (kg/m3) (MJ/kg) (g/L)
1 771 42,32 1,256 0,374 772 43,08 1,276 1,032 776 46,65 1,428 0,881
2 761 42,55 0,974 0,713 761 42,56 1,025 1,396 776 43,20 1,353 2,386
Rata-rata 766 42,44 1,115 0,543 766,5 42,82 1,150 1,214 776 44,93 1,390 1,634

2. Analisis Arang Hasil Pirolisis LDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Waktu (menit)
105 120 135
No Nilai Kadar Nilai Kadar Nilai Kadar
Kadar Kadar Kadar
kalor volatil kalor volatil kalor volatil
abu (%) abu (%) abu (%)
(MJ/kg) (%) (MJ/kg) (%) (MJ/kg) (%)
1 46,70 95,75 4,25 47,67 97,60 2,40 46,13 97,30 2,70
2 48,81 97,24 2,76 47,50 94,54 5,46 45,42 96,19 3,81
Rata
47,76 96,50 3,50 47,59 96,07 3,93 45,78 96,75 3,25
-rata
3. Analisis Gas Tidak Terkondensasi Hasil Pirolisis LDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Konsentrasi Gas
Waktu No.
SO2 NO2 CO
(menit) Percobaan
(mg/Nm ) (mg/Nm ) (mg/Nm3)
3 3

1 1,365 0,098 0,050


105
2 1,462 0,080 0,058
Rata-rata 1,413 0,089 0,054
1 1,713 0,144 0,051
120
2 2,641 0,136 0,046
Rata-rata 2,177 0,140 0,049
1 1,756 0,195 0,071
135
2 2,389 0,142 0,061
Rata-rata 2,073 0,169 0,066

B. DATA HASIL STUDI UTAMA PIROLISIS HDPE


1. Analisis Minyak Kondensor Pertama Hasil Pirolisis HDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Waktu (menit)
105 120 135
No Berat Nilai Partikel Berat Nilai Partikel Berat Nilai Partikel
Viskositas Viskositas Viskositas
jenis kalor Tersuspensi jenis kalor Tersuspensi jenis kalor Tersuspensi
(mm2/s) (mm2/s) (mm2/s)
(g/ml) (MJ/kg) (g/L) (g/ml) (MJ/kg) (g/L) (g/ml) (MJ/kg) (g/L)
1 0,767 43,30 1,101 0,531 0,761 46,17 0,853 0,155 0,754 42,27 0,838 0,366
2 0,763 44,61 1,343 9,239 0,760 44,06 0,965 0,293 0,767 40,78 1,069 6,096
Rata-
0,765 43,96 1,230 4,885 0,761 45,12 0,909 0,224 0,760 41,53 0,953 3,231
rata
2. Analisis Minyak Kondensor Kedua Hasil Pirolisis HDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Waktu (menit)
105 120 135
No Berat Nilai Padatan Berat Nilai Padatan Berat Nilai Padatan
Viskositas Viskositas Viskositas
jenis kalor Tersuspensi jenis kalor Tersuspensi jenis kalor Tersuspensi
(mm2/s) (mm2/s) (mm2/s)
(g/ml) (MJ/kg) (g/L) (g/ml) (MJ/kg) (g/L) (g/ml) (MJ/kg) (g/L)
1 0,765 43,82 0,918 0,145 0,744 42,02 0,746 0,116 0,764 39,89 1,006 0,293
2 0,749 41,52 0,949 0,920 0,760 41,62 0,861 0,211 0,766 39,72 1,007 0,205
Rata-
0,757 42,67 0,934 0,532 0,752 41,82 0,803 0,163 0,765 39,81 1,007 0,249
rata

3. Analisis Arang Hasil Pirolisis HDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Waktu (menit)
105 120 135
Nilai
No Nilai Kadar Kadar Nilai Kadar Kadar Kadar Kadar
kalor
kalor volatil abu kalor volati abu volatil abu
(MJ/k
(MJ/kg) (%) (%) (MJ/kg) l (%) (%) (%) (%)
g)
1 39,84 89,55 10,45 41,98 94,08 5,23 41,13 91,10 8,91
2 42,05 93,99 6,01 38,27 88,31 11,69 35,85 85,53 14,47
Rata-
40,95 91,77 8,23 40,13 91,20 5,01 38,49 88,31 11,69
rata
4. Analisis Gas Tidak Terkondensasi Hasil Pirolisis HDPE selama 105, 120, dan 135 menit

Konsentrasi Gas
Waktu No.
SO2 NO2 CO
(menit) Percobaan
(mg/Nm ) (mg/Nm ) (mg/Nm3)
3 3

1 0,774 0,114 0,032


105
2 1,158 0,104 0,041
Rata-rata 0,966 0,109 0,037
1 1,334 0,080 0,011
120
2 1,121 0,077 0,056
Rata-rata 1,227 0,079 0,034
1 2,938 0,135 0,033
135
2 1,048 0,151 0,042
Rata-rata 1,993 0,143 0,037
LAMPIRAN B

PROSEDUR PENGERJAAN
ANALISIS LABORATORIUM

1. KADAR AIR

Tujuan:

Mengetahui kadar air di dalam sampah

Prinsip pengukuran:

Sampah dikeringkan pada temperature 105C, agar semua air yang terkandung di
dalamnya menguap.

Alat dan Bahan :

1. Sampel sampah
2. Timbangan
3. Cawan petri
4. Oven 105C
5. Penjepit cawan penguat

Prosedur pengukuran :

1. Sampel sampah dari penetapan komposisi di campur kembali


2. Sampel sampah tersebut dibagi menjadi empat bagian, pisahkan dari tiap
bagian sejumlah sampel kira-kira satu sekop
3. Panaskan cawan petri kosong pada suhu 105 C selama dua jam.
4. Setelah dua jam, pindahkan cawan ke desikator, diamkan selama 15 menit
5. Timbang cawan kosong, dan catat berat cawan kosong. Lakukan penimbangan
hingga berat cawan kosong konstan.
6. Setelah itu, masukan sampel sebanyak 100 g ke dalam cawan petri kosong,
lalu lakukan lagi penimbangan dan catat (a gram).
7. Masukan cawan yang sudah berisi sampel kedalam oven bersuhu 105 C,
tunggu hingga dua jam.
8. Setelah itu, keluarkan cawan berisi sampel, dan diamkan pada desikator
selama 15 menit, timbang. Catat beratnya.
9. Masukan lagi sampel ke dalam oven dengan suhu 105 C selama satu jam.
Keluarkan cawan, biarkan agak dingin, timbang.
10. Jika berat cawan belum konstan, masukan kembali ke dalam oven 105C
selama satu jam. Lakukan seterusnya hingga berat cawan konstan (b gram).

Perhitungan

( ) ( )
( )

( )

2. KADAR VOLATIL

Tujuan:

Untuk mengetahui kadar volatile yang dikandung suatu sampel sampah tertentu

Prinsip:

Sampah dipanaskan pada temperatur 600C dimana bagian volatil sampah akan
terpijarkan, menguap dan dikonversi menjadi CO2.

Alat dan Bahan :

1. Sampel sampah kering yang sudah kering dan halus


2. Timbangan elektrik
3. Cawan krus porselin
4. Oven 600C
5. Penjepit cawan
Prosedur pengukuran

1. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air, digerus


2. Timbang cawan krus kosong yang sudah dipanaskan selama satu jam, catat
beratnya.
3. Timbang sampel kering dan halus 4 gram dalam cawan krus. Catat beratnya
(a gram)
4. Masukan cawa krus dalam oven 600C dalam 2 jam, lebihkan jam untuk
pencapaian temperature 600C.
5. Matikan oven, biarkan temperature oven turun, keluarkan cawan, biarkan
dingin, masukan dalam eksikator. Timbang cawan (b gram)

Perhitungan

( ) ( )
( )

( )

Semua satuan dinyatakan dalam % berat kering (% BK)

3. NILAI KALOR
Tujuan:
Mengetahui nilai kalor yang terkandung dalam sampel sampah

Alat dan Bahan:


1. Sampel sampah kering yang halus
2. Timbangan elektrik
3. Penjepit
4. Bom kalorimeter Oksigen tipe 1108

Prosedur Pengerjaan:
1. Masukan sampel 0,5 gram yang sudah kering dan halus (dan sudah disaring
dengan ayakan pasir) ke dalam pil bom kalorimeter.
2. Hubungkan cabang kutub listrik dengan kawat sepanjang 10 cm yang tersedia
pada bom calorimeter oksigen tipe 1108.
3. Masukan pil ke dalam bom dan hubungkan sampel dengan kalor.
4. Tutup rapat bom. Tekan F1 dan O2 FILL pada bom kalorimeter dan lakukan
pengisian bom dengan oksigen pada tekanan 250pig selama 40 detik.
5. Masukan 2 liter air destilasi hangat (35C) ke dalam bucket.
6. Biarkan selama 20 menit sampai terjadi penyesuuaian suhu antara bucket dan
bom, san suku dalam bom calorimeter menjadi stabil pada temperatur 35C.
7. Apabila kestabilan suhu telah dicapai, tekan tombol START untuk mrmulai
test. Akan keluar tanda SAMPLE ID. Masukan menurut sampel dan data berat
sampel.
8. Setelah itu, keluar tanfa PRE PERIOD yang menandakan bom sedang bekerja
(jauhi bom). Setelah keluar nada beep 2 kali, akan keluar tanda POST
kemudian tekan tombo DONE, dan data nilai kalor sampel telah tersimpan.
9. Buka uliran yang terdapat pada kepala bom secara perlahan sampai yang
terdapat dalam bom keluar. Ukur sisa kawat, Bilas dan bersihkan seluruh isi
bom. Air bilasan akan digunakan pada analisis ACID dan SULFUR.
Untuk melakukan pengkoreksian pada hasil data, tekan tombol REPORT dan
SKIP sampai keluar tanda FUSE, ACID, dan SULFUR. Masukan data koreksi
tersebut dan nilai kalor akan segera diketahui

4. PENENTUAN BERAT JENIS ATAU DENSITAS


Tujuan: menentukan berat jenis minyak pada suhu 25 C

Berat jenis ditentukan dengan menggunakan piknometer 25 mL. sebelum


digunakan volum pikno terlebih dahulu ditera pada suhu 25 C. Langkah-langkah
peneraan volum piknometer adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan piknometer dan keringkan, timbang dalam keadaan kosong
2. Piknometer dengan berat bersih dan kososng diisi dengan air destilasi sampai
batas, lalu tutup.
3. Piknometer yang telah terisi air destilasi direndam dalam penangas air yang
telah diatur suhunya pada 25 C selama 10 menit,
4. Setalah direndam, piknometer diangakat dan bagian luar segera dikeringkan
dan ditimbang

Dengan menggunakan data berat piknometer kosong dan berat piknometer berisi
air, serta data literature mengenai berat jenis air pada suhu tersebut, maka volum
piknometer dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut:

Berat air = A B
Dimana : A : berat piknometer berisi air
B: berat piknometer kosong

( )
Volume piknometer (cm3) = ( )
-3
Dimana: air = berat jenis air (gram. cm )
Berat jenis minyak ditentukan dengan menggunakan piknometer yang telah ditera
dengan mengikuti prosedur seperti pada langkah peneraan di atas. Proses ini
menghasilkan besaran berat minyak dalam piknometer, sehingga berat jenis
minyak ditentukan dengan persamaan berikut:

( )
( )

5. PENENTUAN VISKOSITAS
.Viskositas minyak ditentukan dengan menggunakan viskometer Ostwald. Waktu
alir 15 mL air dalam viskometer 25 C perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum
mengetahui viskositas minyak. Langkah-langkah penetuannya adalah bsebagai
berikut:
1. Viskometer yang akan digunakan dimasukan ke dalam penangas air dengan
suhu 25 C dengan posisi tegak, lalu secara perlahan penampung viskometer
diisi dengan 15 mL air destilasi dan dibiarkan terendam selama 10 menit.
2. Air destilasi dalam penampung diisap dengan bantuan filler balloon sampai
permukaan air destilasi mencapai 3 cm di atas garis batas atas,
3. Setelah mencapai titik tersebut, lepas filler balloon. Penentuan waktu alir air
destilasi dimulai ketika permukaan air destilasi mengalir dari garis atas
sampai menyentuh garis bawah,
4. Penentuan waktu alir minyak dilakukan dengan cara yang sama dengan
langkah 1 hingga 3.

Setelah didapat data waktu alir 15 mL air destilasi dan minyak dalam viskometer
Ostwald, serta dengan menggunakan data berat jenis dan viskositas air pada suhu
25 C, maka viskositas minyak dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan:

Dimana:

= viskositas air (cP) pada T1 C

= viskositas minyak (cP) pada T2 C

= berat jenis air (g.cm-3) pada T1 C

=berat jenis minyak (cP) pada T2 C

=waktu alir air (detik) pada T1 C

=waktu alir minyak (detik) pada T2 C


LAMPIRAN C

DOKUMENTASI
A. Proses Pirolisis

Tabung reaktor sebagai tempat pembakaran Susunan alat untuk identifikasi gas
plastik terjadi

Saat minyak pirolisis mulai dihasilkan


B. Produk Pirolisis

Beberapa Minyak Hasil Pirolisis Plastik LDPE

Beberapa Minyak Hasil Pirolisis Plastik HDPE

Contoh Arang Pirolisis HDPE

You might also like