You are on page 1of 8

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.

2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap


Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda Tunggal

1) 2) 2)
Richard Pietersz Rudy Soenoko Slamet Wahyudi
1
Program Magister Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang
2
Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya malang
1)
E-mail :richard.pietersz@yahoo.com

ABSTRACT
Indonesia has a great potential to develop hydropower, because Indonesia's
mountainous topography and hilly and is drained by numerous rivers (large and small), and in
certain areas there are lakes or reservoirs and the potential of water as an energy source.
Hydroelectric Power Plant (PLTA) is a technology that has been proven to not harm the
environment, support the diversification of energy as renewable energy, support the use of fuel
reduction program, and most of the construction using local materials. Kinetic Turbine is one of
the options in utilizing the potential of the kinetic energy in the form of velocity, kinetic studies
using vertical shaft turbine, blade-shaped bowl that can withstand the flow in order to increase
the tangential force generated.Amount ofkineticturbine bladesis one ofthe variablesthat affect
therotationandtangentialstyle ofaturbine, so the effecton the value ofthe powerand
efficiencyofakineticturbine. The results showedthe influence ofthe number
ofbladesonthepowerand efficiency ofbladenumber5,7,9and11,where the number
ofblades11have a greater influencethan thenumber ofblade5,7, and9.
Keywords: waterturbine, number ofblades, Performance

PENDAHULUAN Kondisi topografi Indonesia yang


bergunung dan berbukit serta dialiri oleh
Latar Belakang banyak sungai (besar dan kecil) dan di
beberapa daerah tertentu terdapat danau
Salah satu program pemerintah dan atau waduk yang cukup potensial
Indonesia melalui BUMN PT. PLN, sebagai sumber energi air.
dicanangkan bahwa pada tahun 2015 Energi air dapat dimanfaatkan sebagai
semua wilayah Indonesia diharapkan dapat Pembangkit listrik dengan memanfaatkan
teraliri arus listrik, karena kebutuhan energi tenaga potensial yang tersedia (potensi air
listrik dewasa ini kian meningkat seiring terjun dan kecepatan aliran). Hal ini
dengan meningkatnya pembangunan menyebabkan Indonesia memiliki potensi
terutama pembangunan disektor industri, besar untuk mengembangkan Pembangkit
pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan Listrik Tenaga Air (PLTA), adalah salah
penduduk. Indonesia juga memiliki banyak satu teknologi yang sudah terbukti tidak
potensi sumber energi terbarukan yaitu merusak lingkungan, menunjang diverifikasi
energi non fosil yang berasal dari alam dan energi sebagai pemanfaatan energi
dapat diperbaharui juga bila dikelola terbarukan, menunjang program
dengan baik energi ini tidak akan habis, pengurangan penggunaan BBM, dan
antara lain energi surya fotovoltaik, energi sebagian besar konstruksinya
surya termal, energi biomasa / biogas, menggunakan material lokal. Salah satu
energi bioetanol, energi biodiesel, energi pilihan dalam memanfaatkan potensi energi
panas bumi, energi samudra (energi panas air berupa kecepatan aliran yang dikenal
laut, energi pasang surut, dan energi dengan energi kinetik, untuk itu dalam
gelombang), energi angin, energi nuklir, penelitian ini digunakan turbin kinetik (poros
dan energi air. vertical), sudu berbentuk mangkok agar
dapat menahan aliran guna memperbesar

93
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

gaya tangensial yang dihasilkan adalah Prinsip Kerja Turbin Kinetik


Turbin Kinetik yang penggunaannya yaitu
Prinsip kerja Turbin kinetik bekerja,
dengan memanfaatkan aliran sungai yang
dimana arus aliran air langsung menumbuk
kecil belum meluas karena selain masalah
sudu turbin tanpa melalui nozel. Energi
biaya juga bagaimana meningkatkan
diberikan kepada sudu berupa energi
kinerja dari turbin baik dari segi
kinetik atau energi kecepatan. Pada turbin
aliran fluida maupun dari konstruksi turbin
kinetik vertikal (tegak) air langsung
itu sendiri.
menumbuk sudu pada setengah bagian
Adapun permasalahan yang di teliti
roda turbin sedangkan setengah bagian
dari konstruksi turbin yakni; variasi jumlah
yang lain juga mendapat tumbukan tetapi
sudu terhadap kinerja turbin yaitu: daya,
tidak sebesar setengah bagian yang
torsi dan putaran. Untuk mempercepat
pertama sehingga turbin masih bisa
aliran dengan mengatur dimensi saluran
berputar. Tentunya keberhasilan turbin ini
masuk turbin maupun bentuk sudu, telah
berputar tergantung pada bentuk dan
dilakukan berbagai penelitian Kinerja dari
jumlah sudunya, apabila bentuk dan jumlah
suatu turbin kinetik sangat bergantung pada
sudunya kurang memadai maka putaran
kecepatan aliran, sudut sudu, pengarah
turbin akan semakin lambat, bahkan
aliran, ukuran aliran dan jumlah sudu.
berhenti berputar. Oleh sebab itu
Jumlah sudu turbin kinetik adalah salah
berdasarkan prinsip kerja ini dan
satu variabel yang sangat mempengaruhi
berdasarkan teori segitiga kecepatan maka
putaran dan gaya tangensial yang
akan didapatkan bentuk dan jumlah sudu
menentukan daya dan efesiensi sebuah
yang tepat.
turbin kinetik. Penambahan jumlah sudu
berarti meningkatkan putaran dan gaya KinerjaTurbin Kinetik
tangensial yang terjadi dan dengan
Turbin air yang diteliti adalah
sendirinya meningkatkan daya dan
efesiensi turbin kinetik, untuk itu maka peralatan mekanis berbentuk roda dengan
penelitian ini diarahkan untuk menentukan sudu mangkok pada poros vertikal.Turbin
air ini memanfaatkan selisih ketinggian
kinerja turbin berdasarkan pengaruh jumlah
alamiah dari permukaan sungai kecil atau
sudu yang divariasikan dalam
kecepatan aliran. Air yang masuk ke dalam
menghasilkan daya turbin yang optimal.
dan keluar turbin tidak mempunyai tekanan
LANDASAN TEORI lebih (over pressure).Dalam penelitian
dibuat suatu turbin air yang ditempatkan
Pengertian Turbin Kinetik secara aksial dan memanfaatkan
kecepatan sungai secara alami. Kinerja dari
Pengertian turbin adalah turbin
turbin air ini tergantung dari : Kondisi aliran
yang cara kerjanya memanfaatkan
(kecepatan air dan debit air), soliditas dan
kecepatan aliran, sehingga turbin jenis ini
sudut kemiringan sudu.Oleh Shiono et al.
tidak membutuhkan tinggi jatuh (head) air.
Dalam pengujian turbin ini diharapkan agar
Turbin ini sangat tepat untuk mendapatkan hubungan antara debit dan
dipakai pada daerah yang datar dan kinerja turbin (daya dan efisiensi) pada
memiliki aliran sungai, terutama daerah proses perhitungan menggunakan
pedesaan.Sampai saat ini jenis turbin perumusan sebegai berikut :
kinetik yang dikenal adalah yang disebut
Luas Penampang Saluran (A)
dengan water wheel atau kincir air. Kincir
air ini adalah turbin kinetik yang sangat Persamaan untuk menghitung luas
sederhana, kincir air ini masih banyak saluran adalah :
ditemukan di Indonesia, seperti misalnya
kincir air di Pronojiwa lumajang dipakai
sebagai penggerak generator kecil untuk
alat charging baterei (accumulator)
kendaraan bermotor.

94
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

A = ( P .l) (7)
( 1)

Efisiensi Turbin (t )
Efisiensi dapat dihitung dengan
persamaan :

Gambar 1. Luas Penampang Saluran


t (8)
Kecepatan Aliran (V)
RasioKecepatan Tangensial dan
Untuk menghitung kecepatan Kecepatan Aliran (U/V)
aliran, digunakan persamaan :
Resiko kecepatan tangensial dapat
dihitung dengan persamaan :
(9)

Laju Massa Air yang Mengalir

Massa aliran digunakan persamaan


a. Segitiga Kecepatan
(3)
Kondisi air masuk sudu dan air
Daya Air yang Mengalir (Pa) keluar sudu tergambar dalam segitiga
kecepatan berikut :
Daya air dapat dihitung dengan
mempergunakan persamaan :

Torsi (T)
Besarnya torsi dapat dihitung
dengan persamaan :

Gambar 2. Segitiga Kecepatan


(5)
Kecepatan Anguler ( ) v 1 = 2 ,5 m /s ( h a s il p e n g u k u r a n
titik )
U ntu k k e ce p ata n k elilin g v2 = 1 ,9 3 m /s ( h a s il
tur b in d ipe ro leh d en g a n p e n g u k u r a n titik )
m en g h itun g menggunakan persamaan :
b. Kecepatan Tangensial (u)

(10)
Daya Turbin (Pt )
Daya turbin dihitung dengan c. Kecepatan Absolut (W)
persamaan :

95
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

1. Debit aliran
2. Kecepatan aliran air
3. Ukuran sudu turbin kinetik
4. Posisi atau sudut sudu turbin kinetik
(11)
5. Pengarah arah aliran masuk turbin
Momentum (M)
6. Jumlah sudu turbin kinetik
Momentum yang terjadi pada
aliran turbulen dapat dihitung dengan Alat dan Bahan
persamaan :
a. Instalasi Turbin Kinetik (gambar 2)
b. Instalasi Pompa
c. Alat Ukur
(12) d. Tachometer (Pengukur putaran)
e. Neraca Pegas (pengukur gaya)
Dimana : f. Flowmeter (Pengukur debit)
f = 1,03 g. Flowatch (pengukur kecepatan
aliran)
Gaya Tangensial (Ft)
Variabel Penelitian
Gaya tangensial dapat dihitung
dengan persamaan : Variabel yang digunakan pada
penelitian ini terdiri dari;
1. variabel bebas,
(13) 2. variabel terikat
Dimana : 3. dan variabel terkontrol.
f = 1,03
Variabel Bebas
METODOLOGI PENELITIAN Variabel bebas adalah variabel
Diskripsi Penelitian yang
Penelitian ini merupakan aplikasi ditentukan nilainya sebelum dilakukan
dan penerapan ilmu dan teknologi tepat penelitian terdiri dari :
guna, sekaligus merupakan salah satu 1. Variasi jumlah sudu : 5, 7, 9 dan 11
pemecahan terhadap masalah krisis energi, 2. Variasi debit air : 45, 50, 55, 60
yakni menghasilkan energi listrik dengan
Variabel Terikat
pemanfaatan sumber daya alam (air) yang
melimpah sebagai suatu sumber energi Variabel terikat adalah variabel yang
yang tak terbatas. nilainya sangat tergantung pada variabel
bebas dan merupakan hasil dari penelitian.
Turbin kinetik adalah suatu bentuk
Variabel terikat yang diperoleh dalam
turbin air yang hanya memanfaatkan
kecepatan aliran dan tidak memerlukan penelitian ini adalah:
1. Daya turbin
nozel, selain itu turbin air ini tidak
2. Efisiensi turbin
membutuhkan pelindung atau rumah. Sudu
turbin kinetik yang digunakan adalah sudu
Variabel Terkontrol
mangkok yang divariasikan jumlahnya yaitu
; 5, 7, 9 dan 11. Variabel terkontrol adalah Putaran
turbin yang ditentukan untuk mengukur
Kerangka Konsep besaran gaya (100, 80, 60, 40, dan 20 rpm)
Prosedur Penelitian
Kinerja suatu turbin kinetik sangat
ditentukan oleh daya dan efesiensi turbin 1. Menyiapkan dan memasang semua
tersebut. Besarnya nilai daya dan efesiensi instalasi penelitian
turbin kinetik sangat tergantung dari : 2. Memasang alat ukur yang dibutuhkan.

96
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

3. Mengecek kondisi alat ukur beserta


alat
pendukung lainnya yang digunakan Gambar 3. Pengarah aliran
dalampengambilan data.
4. Memvariasikan jumlah sudu turbin
sesuai dengan yang telah
direncanakan.
5. Mengatur debit air.
6. Mengukur putaran turbin dengan alat
ukur tacometer tanpa beban terlebih
dahulu,selanjutnyamemvariasikan
putaran 100, 80, 60, 40, 20 dan 0 rpm
dan mengukur dan mencatat gaya
yang dihasilkan setiapvariasi Gambar 4. Posisi turbin pada saluran
putaran.
7. Setiap variabel dilakukan 3 kali
pengulangan sampai mendapatkan HASIL DAN PEMBAHASAN
data Data Hasil Penelitian
pengujian.
Proses penelitian dengan
8. Mengulangi langkah 1 sampai dengan
melakukan pengujian terhadap turbin air.
3
Pengujian ini
pada variasi yang berbeda-beda
sesuai data yang akan diambil. dilakukan untuk mendapatkan data putaran
9. Mengolah dan menganalisis data (n), gaya (F) dan kecepatan aliran pada
penelitian yang diperoleh. saluran (V), denagn posisi komponen
10. Menarik kesimpulan dari hasil
tersebut sebagaimana ditunjukan pada
penelitian
yang dilakukan gambar 5 :

Instalasi Alat Penelitian Dari hasil pengujian terhadap turbin dengan

Flow Meter Digital Tachometer

Flowatch Gambar 5. Posisi gaya

Neraca Pegas
variasi jumlah sudu maka diperoleh
parameter-parameter dasar yakni;
kecepatan dan gaya kemudian dilakukan
perhitungan dan diperoleh hasil penelitian.

97
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

3
debit air 0,013 m /s, daya yang dihasilkan
adalah 12,56 watt. Pada putaran 20 rpm
3
dengan debit air 0,017 m /s,daya yang
Pengaruh Debit dan Daya (Q P) dihaasilkan adalah 7,78 watt, pada Pada
Daya sangat tergantung pada putaran 100 rpm dengan debit air 0,017
3
besarnya torsi dan putaran.Besaran torsi m /s,daya yang dihasilkan adalah 20,41
berbanding terbalik dengan putaran turbin. watt.
Debit air sangat berpengaruh terhadap torsi
dan putaran, semakin besar debit yang Debit dan Efesiensi (Q E)
diberikan akan menaikan daya suatu turbin.
Suatu sistim instalasi turbin
Dari hasil penelitian dan pengeolahan data,
kinerjanya tergantung dari daya dan
maka terdapat suatu perhitungan dimana
efesiensi. Hasil perhitungan efesiensi
hasil perhitungan daya semakin kecil bila
ditunjukan oleh grafik berikut :
debit aliran air bertambah .

Gambar 6. Pengaruh variasi debit air Gambar 7 . Pengaruh debit air terhadap
terhadap daya dari unjuk kerja turbin Effisiensi dari unjuk kerja turbin kinetik
kinetik kedalaman sudu 17mm pada kedalaman sudu 17mm pada sudu 11.
sudu 11
Pada gambar 7merupakan grafik
Pada gambar 6 yang diperlihatkan pengaruh debit air terhadap effisiensi
tersebut diatas adalah grafik pengaruh turbin. Terlihat bahwa effisiensi turbin
variasi debit air terhadap Daya dari unjuk bertambah seiring dengan bertambahnya
kerja turbin kinetik dengan sudu 11 pada debit air, putaran dan jumlah sudu.
putaran 100 rpm, 80 rpm, 60 rpm, 40 rpm Effisiensi terjadi pada debit air 0,013
dan 20 rpm. Dari grafik diatas dapat dilihat 3
m /menit pada sudu 11 dengan putaran 20
bahwa daya turbin cendrung naik seiring rpm, yaitu 5,14 %.pada putaran 100 rpm
dengan naiknya debit air. Semakin 3
dengan debit air 0,013 m /s, efisiensi yang
bertambahnya debit air serta putaran dihasilkan adalah 23,15% . Effisiensi terjadi
turbin, maka daya yang dihasilkan makin 3
pada debit air 0,017 m /menit pada sudu 11
besar. Pada putaran 20 rpm dengan debit dengan putaran 20 rpm, yaitu 16,04
3
air 0,013 m /s,daya yang dihasilkan adalah %.pada putaran 100 rpm dengan debit air
4,76 watt, pada putaran 100 rpm dengan 3
0,017 m /s, efisiensi yang dihasilkan

98
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

adalah 71,42% dan merupakan efisiensi


maksimum.

Debit dan Torsi (Q T) KESIMPULAN DAN SARAN


Debit (kapasitas) air yang diberikan Kesimpulan
oleh pompa dipergunakan untuk memutar
turbin, dimana pada posisi terbuka saluran Dari hasil penelitian, hasil
dibuat semakin ke ujung semakin perhitungan dan hasil pembahasan maka
menyempit untuk menambah kecepatan dapat disimpulkan sebagai berikut :
aliran. Setelah aliran air menumbuk sudu 1. Jumlah sudu mempengrauhi kinerja dari
turbin dan memutar turbin maka dilakukan turbin kinetic dimana debit air 0.013
pengukuran terhadap gaya yang terjadi putaran 100 rpm jumlah sudu 5 memiliki
dengan memberikan beban pada turbin daya sebesar 5,50, sudu 7 memiliki daya
hingga putaran yang diinginkan dengan sebesar memiliki kinerja lebih tinggi dari
tujuan untuk mendapatkan torsi grafik jumlah sudu 5, 7,dan 9 terutama pada
gambar 9 dibawah ini: putaran 100 rpm daya yang dihasilkan
sebesar 20,41 watt
2. Pada debit air 0.016 m3/s jumlah sudu
11 kinerja (daya dan efesiensi) tertinggi
berada pada putaran 100 rpm yakni
sebesar 20,41 Watt dan efesiensinya
71,42%, pengaruh debit air tehadap
torsi maksimum terjadi pada sudu 11
3
dengan debit air 0,016 m /s putaran 20
rpm sebesar 3,73 Nm sendangkan torsi
minimum terjadi pada sudu 5
3
dengan debit air 0.013 m /s pada
putaran 100rpm yakni sebesar
0,53 Nm.

Saran
Dari hasil penelitian dan
kesimpulan yang diperoleh maka ada
Gambar 8 Pengaruh variasi debit air beberpa hal yang dapat direkomendasikan
terhadap Torsi dari unjuk kerja turbin sebagai saran antara lain :
kinetik kedalaman sudu 17mm pada 1. Turbin ini perlu dikembangkan lebih
sudu 11. lanjut mengingat manfaat yang
Debit air terhadap torsi seperti diperoleh, namun dalam
diperlihatkan pada Gambar 8 adanya penelitian dan engembanganya
kecendrungan penurunan torsi turbin untuk perlu memperhatikan fenomena aliran
turbin kinetik sudu 11, debit air 0,013 pada sekitar sudu turbin.
3
m /menit, pada putaran 20 rpm sebesar 2. Perlu ada penelitian lanjutan dari
3 konsep turbin ini yaitu :
2,28 Nm, debit air 0,013 m /menit pada
putaran 100 rpm sebesar 1,2 Nm. debit air a. Dimensi saluran dalam
3 mengurangi tumbukan balik aliran
0.017 m /menit, pada putaran 20 rpm
3 terhadap sudu turbin.
sebesar 3,73 Nm, debit air 0.017 m /menit,
pada putaran 100 rpm sebesar 1,95. b. Penelitian lanjutan mengenai
fenomena aliran di sekitar sudu
turbin.

99
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.4, No.2 Tahun 2013: 93-100 ISSN 0216-468X

DAFTAR PUSTAKA [11] Orianto.M,Ir.BSE,


Pratikto.W.A,Ir.M.Sc.1984. Mekanika
[1] Anonimous_a,2013, Fluida I, BPFE Yogyakarta
http://www.fileupi.edu/Direktori/FPTK/ [12] Pudjanarsa Astu, Ir.MT,Nursuhud
JUR.../11.PersamaanMomentum.pdf. Djati,Prof.Ir.MSME. 2008.Mesin
diakses tanggal 7 juli 2013. Konversi Energi, Andi Yogyakarta
[2] Anonimous_b,2013 [13] Soederajat.A,Ir. 1983, Mekanika
http://wwwduniaatas.blogspot.com/20 Fluida & Hidrolika, Nova
12/201/persamaan momentum html. [14] Sornes K., 2010. Small-scale Water
Diakses tanggal 7 juli 2013 Current Turbine For River
[3] Bono dan indarto, 2008, Applications.Zero Emission Resorce
Karakterisasi Daya Turbin Pelton Organization
Mikro Dengan Variasi Bentuk Sudu [15] Streeter, Victor L. Mekanika Fluida,
[4] Blueprint, 2005. Pengelolaan energy Jakarta : Penerbit Erlangga. Year, :
Nasional 2005-2015.Jakarta 1988.
[5] Dafid L.F gaden. 2006, Performance
Enhancements, Turbine Modelling [16] Vardar Ali and Bulent Eker, 2006,
Techniques, and Assessmen of Principle of Rotor Design for
Turbulence Model Horizontal Axis Wind Turbines,
[6] Dietzel Fritz. 1993, Turbin Pompa journal of applied sciences 6(7):1527-
dan Kompresor, Erlangga Jakarta 1533.
[7] Harian Kompas edisi 24 Oktober [17] Warsito,Sri Wahyudi, D. dan Wildan
2005, oleh Dr. A. Harsono Khoiron, 2011, Realisasi dan Analisa
Soeparjo,M.Eng. Ketua Pusat Sumber Energi Baru Terbarukan
Studi Kelautan FMIPA UI dan Nanohidro Dari aliran air Berdebit
Peneliti Pusat Studi Energi UI. kecil. Jurnal Material dan Energi
[8] Kaprawi., 2007 Vertikal Geometri Indonesia, Volume 01 Nomor 01
Sudu Dari Turbin Air Darrieus Tahun 2011
terhadap kenerjanya, Seminar [18] Zahri K.M dan Bambang. 2010,
Nasional AvoER ke 3, Palembang Pengaruh Tinggi Kincir Air Terhadap
[9] Kadir, A.,1995, Energi : Sumber Daya dan Efesiensi yang
Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan dihasilkan.Seminar Nasional
Potensi Ekonomi.UI-Press.Jakarta Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke 9
[10] Kirke, Brian,2007 Vertical Kinetik palembang
Turbine Optimization, TheUniversity
of Southern Australia.

100

You might also like