You are on page 1of 9

KLASIFIKASI TANAH

Bab 3
3.1 Klasifikasi Berdasarkan Tekstur (keadaan permukaan ):

Penamaan berdasarkan komponen utama yg dikandung mis:


lempung berpasir (sandy clay) dominant lempung , sedikit pasir
lempung berlanau (silty clay)
pasir berlempung (clayey sand)
pasir berlanau (silty sand)

Sistem USDA (U.S. Department of Agriculture):

0
100
10
90 20
% lanau
% lempung 80 30
70
40
60
1
50
50
3 60
40 2
70
4 5
30
6 80
20 90
7 8 9
10
12 100
0 10 11
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

% pasir
Keterangan Gambar :
1. lempung 7. Tanah liat berpasir
2. lempung berpasir 8. Tanah liat
3. lempung berlanau 9. Tanah liat berlanau
4. tanah liat berlempung 10. Pasir
5. Campuran tanah liat & lempung berlanau 11. Pasir bertanah liat
6. Campuran tanah liat & lempung berpasir 12. Lanau

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 30


3.2 SISTEM KLASIFIKASI AASHTO

Klasifikasi didasarkan pada tujuan Pemakaian, memperhitungkan sifat plastisitas dan


distribusi ukuran butir.

Batasan Ukuran Butir :


Kerikil : Lolos ayakan 75 mm, tertahan ayakan 2 mm.

Pasir : Lolos ayakan 2 mm, tertahan ayakan 0,075 mm (Sar. No. 200).
Lanau & lempung : bagian yang lolos ayakan 0,075 mm (Sar. No. 200)
Plastisitas :
Nama berlanau: Fraksi lolos ayakan 0,075 mm, PI < 10

Berlempung: Fraksi lolos ayakan 0,075 mm, PI > 11


Tabel 3.1. Klasifikasi AASHTO Tanah Berbutir Kasar
Tanah berbutir
Klasifikasi umum
(< 35% dari total contoh lolos saringan No. 200)
Klasifikasi A-1 A-3 A-2
kelompok A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
Anal. Ayakan :
% lolos No. 10 Max.50
% lolos No. 40 Max.30 Max.50 Min.51
% lolos No.200 Max.15 Max.25 Max.10 Max.35 Max.35 Max.35 Max.35
Sifat fraksi lolos
Ayakan No. 40 :
Batas cair , LL Max.40 Min.41 Max.40 Min.41
Indeks plastis, PI Max. 6 NP. Max.10 Max.10 Min.11 Min.11
Tipe material yg Batu pecah, Pasir Kerikil dan pasir yg berlanau atau
paling dominan kerikil & pasir halus berlempung
Penilaian sebagai Baik sekali sampai baik
bahan subgrade

Tabel 3.2. Klasifikasi AASHTO Tanah Berbutir Halus


Tanah lanau-lempung
Klasifikasi umum
( > 35% total contoh lolos ayakan No. 200 )
A-7
Klasifikasi kelompok A-4 A-5 A-6 A-7-5*
A-7-6#
Analisis Ayakan :
% lolos No.10
% lolos No.40
% lolos No.200 Min. 36 Min. 36 Min. 36 Min. 36
Sifat fraksi lolos No.40
LL Maks. 40 Maks. 41 Maks. 40 Min. 41
IP Maks. 10 Maks. 10 Min. 11 Min. 11
Tipe material yg paling Tanah berlanau Tanah berlempung
dominan
Penilaian sebagai bahan
Biasa sampai jelek
tanah dasar

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 31


Keterangan table 3.2:

* Untuk A-7-5, PI < LL 30


#
Untuk A-7-6, PI > LL 30

Gambar 3.1. Bagan Plastisitas Klasifikasi AASHTO

Fraksi > 75mm dikeluarkan, persentasenya dicatat.


Selain nama Kelompok / Subkelompok, juga indeks Group ( GI ), ditulis dalam tanda
kurung setelah nama kelompok/subkelompok. Bila F = % lolos No. 200,
GI = (F-35)[0,2+0,005(LL-40)]+0,01(F-15)(PI-10)

Khusus kelompok A-2-6 dan A-2-7

GI =0,01(F-15)(PI-10)

Bila GI negatif, dianggap 0 (nol)

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 32


3.3 SISTEM KLASIFIKASI UNIFIED (USCS)

Didasarkan pada :
Particle size (ukuran partikel)
- Gravel, Sand, silt (LoaM), Clay, Organik (symbol: G, S, M, C, O)
Distribusi ukuran butir
- gradasi (persentasi berat masing-masing ukuran butiran)
Plastisitas (LL, IP) :
LL > 50%, plastisitas tinggi ( simbol H )
LL < 50%, plastisitas rendah ( simbol L )

Tabel 3.3. Sistem Klasifikasi Unified


Klasifikasi Umum Simbol Nama Jenis Kriteria Klasifikasi
Kerikil grad. baik, bercampur

Klasifikasi berdasarkan % butiran halus : 5% atau kurang : GW, GP,


Cu lebih besar 4 :

SW, SP : > 12%: GM, GC, SM, SC: 5% sampai 12% : klasifikasi
Tanah berbutir kasar, > lebih dari 50% tertahan ayakan 0,074 mm

GW
KERIKIL, > 50% fraksi kasar

pasir, sedikit / tanpa butir


Cc antara 1 dan 3
tertahan ayakan 4,76 mm

Kerikil halus.
bersih Kerikil grad. buruk,
GP bercampur pasir, sedikit/ Tak memenuhi kriteria GW
tanpa butir halus.
Batas-2 Atterberg
Kerikil berlanau, camp.
Kerikil GM Kerikil pasir lanau
dibawah garis A atau
Yg diarsir dalam chart,
berikut PI < 4
klasifikasi bersimbol
bersimbol ganda

butiran Batas-2 Atterberg


Kerikil berlempung, camp. ganda.
halus GC Kerikil pasir lempung diatas garis A dan PI
>7
pasir grad. baik, pasir dari Cu lebih besar 6 :
PASIR, lebih dari 50% fraksi

SW
kasar lolos ayakan 4,76 mm

pecahan kerikil, sedikit/


Pasir tanpa butir halus.
Cc antara 1 dan 3
bersih Pasir grad. buruk, pasir dari
SP pecahan kerikil, sedikit/ Tak memenuhi kriteria SW
tanpa butir halus.
Batas-2 Atterberg
Pasir berlanau, campuran
Pasir SM pasir dan lanau
dibawah garis A atau
Yg diarsir dalam chart,
berikut PI < 4
klasifikasi bersimbol
butiran Batas-2 Atterberg
Pasir berlempung, campuran ganda.
halus SC pasir dan lempung
diatas garis A dan PI
>7
Tanah berbutir halus, 50% atau lebih lolos ayakan

Lanau anorganik, pasir


sangat halus, debu padas, 70
ML debu padas, pasir halus
berlanau/berlempung. 60
Indeks Plastisitas, Ip ( % )

Lanau dan
lempung, LL 50% Lanau anorganik plastisitas
rendah sampai sedang,
50 CH
atau kurang CL lempung berkerikil /berpasir 40 CL
/berlanau, lempung kurus.
0,074 mm

Lanau organik/lempung 30
OL organik plastisitas rendah. CL-ML
20
Lanau anorganik atau pasir MH, OH
MH halus diatomea, lanau
10 ML
diatomea, lanau elastis
Lanau dan Lempung anorganik OL
lempung, LL lebih CH plastisitas tinggi, lempung 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
dari 50% gemuk.
Lempung organik plastisitas Batas Cair, LL ( % )
OH sedang sampai tinggi Chart plastisitas
Gambut, lumpur hitam dan
Tanah dengan kadar organik
tinggi PT tanah lain dengan kandungan Dapat dibedakan secara visual menurut ASTM D-2488
organik tinggi

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 33


Sistem USCS saat ini digunakan secara luas.

Prosedur Pemberian Nama Klasifikasi

3.4 PERBANDINGAN SISTEM AASHTO DENGAN SISTEM UNIFIED

a. Persamaan :

Dua-duanya didasarkan pada gradasi dan plastisitas


Membagi tanah dalam 2 kategori utama (berbutir kasar, berbutir halus),
oleh ayakan No. 200.

b. Perbedaan :

AASHTO USCS
Butir halus, >35% lolos #200 Butir halus, >50 % lolos #200
Tanah berbutir kasar mengandung +35%
butiran halus, bersifat seperti tanah berbutir
halus ( lebih cocok )
Pemisah kerikil dengan pasir No.10, Kerikil dengan pasir dipisahkan
digunakan dalam beton dan pondasi jalan saringan No. 4
Kerikil dan pasir tak dipisah dengan jelas. Kerikil dan pasir dipisah dengan jelas.
Kel A-2 bervariasi Tanda GW, SC, SM dll menerangkan
sifat tanah lebih jelas
Tak ada tempat untuk tanah organik dan pet Tanah organik dan pet, jelas posisinya

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 34


c. Perbandingan sistem AASHTO dengan Unified (T.K.Liu, ;67)

Kel. Tanah Kel. Tanah yg sebanding (Sist. Unified)


(AASHTO) Peluang besar Kemungkinan Peluang kecil
A-1-a GW, GP SW, SP GM, SM
A-1-b SW, SP, GP --
GM, SM
A-3 SP -- SW, GP
A-2-4 GM, SM GC, SC GW, GP
SW, SP
A-2-5 GM, SM -- GW, GP, SW, SP
GW,GP,
A-2-6 GC, SC GM,SM SW,SP
GW,GP,
A-2-7 GM,GC, -- SW,SP
SM,SC GM,GC
A-4 ML,OL CL,SM,SC
SM,GM
A-5 OH,MH, --
ML,OL GC,GM,SM
A-6 CL ML,OL,SC
GM,SM,GC,SC
A-7-5 OH,MH ML,OL,CH OH,MH,GC,GM,SM

A-7-6 CH,CL ML,OL,SC

d. Perbandingan sistem Unified dengan AASHTO (T.K.Liu, ;67)


Kel. Tanah Kel. Tanah yg sebanding (AASHTO )
(Unified) Kemungkinan besar Kemungkinan Kemungkinan kecil
GW A-1-a -- A-2-4,A-2-5
A-2-6,A-2-7
GP A-1-a A-1-b A-3,A-2-4,
A-2-5,A-2-6
A-2-7
GM A-1-b,A-2-4, A-2-6 A-4, A-5, A-6
A-2-5,A-2-7 A-7-5,A-7-6,
A-1-a
GC A-2-6,A-2-7 A-2-4,A-6 A-4, A-7-6
A-7-5,
SW A-1-b A-1-a A-3,A-2-4,
A-2-5,A-2-6
A-2-7
SP A-3,A-1-b A-1-a A-2-4,A-2-5
A-2-6,A-2-7
SM A-1-b,A-2-4, A-2-6, A-4 A-6,A-7-5,A-7-6,
A-2-5,A-2-7 A-5 A-1-a
SC A-2-6,A-2-7 A-2-4, A-6 A-7-5
A-4, A-7-6
ML A-4, A-5 A-6, A-7-5 --
CL A-6, A-7-6 A-4 --
OL A-4, A-5 A-6, A-7-5 --
A-7-6
MH A-7-5, A-5 -- A-7-6
CH A-7-6 A-7-5 --
OH A-7-5, A-5 -- A-7-6
PT -- -- --

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 35


Contoh 1 : klasifikasi tanah.

Diketahui data analisa saringan dan batas Atterbereg Tanah A sebagai berikut :

Lolos #4 100%
Lolos #10 93.2%
Lolos #40 81.0%
Lolos #200 61.5%

LL 42.0%
PL 16.0%
PI 26.0%

Diminta : Klasifikasikan tanah tersebut menurut system klasifikasi USCS dan


AASHTO
1). Klasifikasi menurut USCS
Langkah 1 Cek % lolos #200, yaitu 61.5% > 50%. Jadi Berbutir halus.
Tinggalkan bagian atas tabel (Tanah berbutir kasar), dan fokus
sekarang pada bagian bawa table (tanah berButir halus)
Langkah 2 hitung PI = LL - PL = 26%
Langkah 3 Plot PI dan LL pada kurva plasticity Chart, ternyata titiknya jatuh
di atas garis A ( A-line) --> berarti lempung, simbol klasifikasi C.
Langkah 4 Cek LL. Apakah > 50% atau < 50% ternyata < 50% berarti
plastisitas rendah, dengan simbol L (artinya Low)
Langkah 5 Kesimpulan : Tanah tergolong CL atau lempung plastisitas rendah.

2). Klasifikasi menurut AASHTO


Langkah 1 Cek % lolos #200 yaitu 61.5% > 35%. Jadi Berbutir halus.
Tinggalkan bagian atas tabel (Tanah berbutir kasar), dan fokus
sekarang pada bagian bawa (tanah berbutir halus)
Langkah 2 Cek % lolos #200 yaitu 61.5% > 36% ini memenuhi semua
A-4; A-5,A-6, maupun A-7
Langkah 3 Cek LL = 42.0% ternyata > 40% tidak memenuhi kriteria
klasifikasi A-4 dan A-6. Sekarang peluangnya sisa A-5 dan A-7
Langkah 4 Cek LL = 42.0% > 41%. ini tidak memenuhi kriteria
klasifikasi A-5 Sekarang peluangnya sisa A-7
Langkah 5 Cek LL = 42.0% > 41% Memenuhi kriteria klasifikasi A-7

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 36


Langkah 6 Cek PI = LL-PL = 26% > 11%. Memenuhi kriteria klasifikasi A-7
Langkah 7 Hitung LL-30 = 42-30 = 12%. PI = 26% > 12%, jadi tergolong A-
7-6.
Langkah 8 Hitung Group Index, GI = (F-35) [0,2+0,005(LL-40)]+0,01(F-15)
(PI-10).
GI = (61.5-35)[0,2+0,005(42-40)]+0,01(61.5-15)(26-10) = 13
Kesimpulan akhir : Tanah berklasifikasi A-7-6 dengan GI = 13

Contoh 2 : klasifikasi tanah.

Diketahui data analisa saringan dan batas Atterbereg Tanah B sebagai berikut :
Lolos #4 75% D10 = 0.085 mm
Lolos #10 52.0% D30 = 0.12 mm
Lolos #40 24.0% D60 = 0.135 mm
Lolos #200 8.0%
LL 46.0%
PL 39.0%
1). Klasifikasi menurut USCS
Langkah 1 Cek % lolos #200 yaitu 8.0% < 50% Jadi Berbutir kasar .
Tinggalkan bagian bawah tabel (Tanah berbutir halus), dan fokus
sekarang pada bagian atas (tanah berbutir kasar)
Langkah 2 Cek % Butiran kasar yang lolos #4 = 75% - 8% = 67%, Yang
tertahan saringan #4 hanya (100-75)% = 25%. Jadi tergolong
Pasir (S). Sekarang fokus ke Pasir.
Langkah 3 Cek apakah pasir bersih ( lolos #200 < 5%) atau pasir mengandung
butiran halus ( lolos #200 > 12%). Ternyata 8% , jadi harus
klasifikasi simbol ganda.
Langkah 4 Hitung Cu dan Cc didapat Cu = 1.59 < 6. dan Cc = 1.25 > 1.
Jadi tidak memenuhi kriteria SW, berarti SP.
Langkah 5 Hitung PI = LL-PL = 7%. Plot LL dan PI pada bagan plasticity
Chart, ternyata jatuh di sebelah atas garis A. Jadi tergolong
lempung (simbol C). Kasifikasi menjadi SC .
Langkah 6 Kesimpulan : Tanah tergolong berklasifikasi ganda dengan simbol
klasifikasi SP - SC

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 37


2). Klasifikasi menurut AASHTO
Langkah 1 Cek % lolos #200 = 8.0% < 35% Jadi Berbutir kasar . Sekarang
fokus pada bagian atas tabel (tanah berbutir kasar)
Langkah 2 Cek % lolos #10 = 52.0% > 50% ini tidak memenuhi
kriteria klasifikasi A-1-a. (Jadi A-1-a dieliminir, tinggalkan)
Langkah 3 Cek % lolos #40 =24.0% < 50% memenuhi kriteria
klasifikasi A-1-b
Langkah 4 Cek % lolos #200 = 8.0% < 25% memenuhi kriteria
klasifikasi A-1-b
Langkah 5 Cek PI = LL-PL = 7% > 6% ternyata tidak memenuhi kriteria
klasifikasi A-1-b . ( tinggalkan A-1-b )
Langkah 6 Cek % lolos #40 = 24.0% < 51%--> tidak memenuhi kriteria
klasifikasi A-3 . ( tinggalkan A-3 )
Langkah 7 Cek lagi % lolos #200 = 8.0% < 35%--> memenuhi kriteria
klasifikasi A-2-4
Langkah 8 Cek LL =46.0% > 40% tidak memenuhi kriteria klasifikasi A-
2-4, tetapi memenuhi kriteria A-2-5
Langkah 9 Cek PI = LL-PL = 7% < 10% memenuhi kriteria klasifikasi A-
2-5
Langkah 10. Kesimpulan : Tanah tergolong berklasifikasi A-2-5
Langkah 11 Hitung Group Index, GI = (F-35)[0,2+0,005(LL-40)]+0,01(F-
15)(PI-10)
GI = (8-35)[0,2+0,005(46-40)]+0,01(8-15)(7-10) = -6
Karena minus, berarti GI = 0
Kesimpulan akhir : Tanah berklasifikasi A-2-5 dengan GI = 0

Mektan - 1 B. Bontong Hal. 38

You might also like