You are on page 1of 52
Mata Kuliah KIMIA DASAR Disusun Oleh : ff MATERI DAN PENGGOLONGANNYA MATERI [ CAMPURAN ZAT ZAT TUNGGAL r L UNSUR ‘SENYAWA, LARUTAN SUSPENSI KOLOID E LoGaM BUKAN LOGAM METALOID | Da UNSUR Jika kita membuka sebuah kamus, kita menjumpai puluhan ribu kata yang masing-masing ‘memiliki pengertian yang spesifik. Namun semua kata itu tersusun dan terbentuk dari huruf- huruf yang hanya 26 jenis (A sampai Z). ‘Alam semesta mengandung ratusan ribu bahkan jutaan macam materi. Ternyata materi itu tersusun dan terbentuk dari unsur dasar yang disebut unsur (elemen). Suatu unsur merupakan zat paling sederhana dari materi. Ia tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Unsur-unsur penyusun materi alam semesta ada 92 jenis. Sembilan di antaranya telah dikenal manusia sejak zaman purba, yaitu belerang, besi, emas, karbon (arang), perak, raksa, tembaga, timah, dan timbal (timah hitam). Sejak tahun 1940 sampai sekarang (tahun 2000) para ilmuwan sudah mensintesis 22 jenis unsur buatan (yang tidak ada di alam), sehingga pada awal milenium ketiga kita mengenal 114 jenis unsur. Unsur ke-114 disintesis pada bulan Januari 1999 di Lawrence Livermore National Laboratory, California, Amerika serikat. DI masa mendatang mungkin akan bermunculan unsur-unsur buatan yang baru. Ke 114 unsur tersebut tidak perlu kita hafalkan semua. Kita cukup menghafalkan nama unsur- unsur yang sering kita jumpai dan berguna dalam kehidupan, sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini. # Tabel Unsur-unsur yang Sering Kita Jumpai L Unsur-unsur Logam ‘Unsur-unsur Bukan Logam “| ‘Aluminium kalsium ——_perak "Argon Tosforus Korin Antimon kobal raksa Arsen helium neon | Barium kromium ink (seng) ‘| Belerang —_—hiidrogen nitrogen Besi magnesium — tembaga Boron lodin Bismut mangan —_timah Bromin karbon silikon Emas natrum ——_timbal fluorin | Katium niket a LAMBANG UNSUR Jons Jakob Berzelius (1779 - 1848) berasal dari Swedia, pada tahun 1813 mengusulkan agar setiap unsur diberi lambang berupa huruf awal dari nama unsur dalam bahasa latin. Usul Berzeius ini segera disepakati oleh para limuwan. Sebagai contoh, hidrogen dan oksigen ‘masing-masing diberi lambang H dan O. Jika beberapa unsur memiliki nama dengan huruf awal sama, maka lambang unsur dinyatakan dengan dua huruf. Misalnya, tembaga (cuprum) mempunyai lambang Cu, sedangkan kalsium (calcium) mempunyai lambang Ca. Perhatikan aturan di bawah ini. 1. Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf harus memakai huruf besar. 2. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf harus memakai huruf besar pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf kedua. 4 Tabel Lambang dan Nama Beberapa Unsur Lambang Nama Indonesia ‘Nama Latin Ag Perak a ‘Argentum A ‘Aluminium Aluminium Ar ‘Argon Argon As Arsen Arsenicum Au Emas Aurum | B Boron Borium | Ba Barium Barium Bi Bismut Bismuthum Br Bromin Bromium fe Karbon Carbonium c Kalsium Calcium a Klorin Chiorium co Kobal Cobattum cr Kromium Chromium cu Tembaga Cuprum F Fluorin Fluorium Fe Besi Ferrum 1H ‘Hidrogen Hydrogenium He Helium Helium Hg Raksa Hydrargyrum T Todin’ Todium K Kalam [Reto Mg Magnesium | Magnesium Mn Mangan Manganum W Nitrogen Nitrogenium Na atrium Natrium Ne Neon Neon Ni Nikel Nicculum 0 Oksigen ~~ Oxygenium Pp Fosforus ] Phosphorus. | °> Timbal |_Plambum | s Belerang T Sulphur Sb Antimon Stibium si Silikon Silicium, sn Timah Stannum Zn Zink (seng) Zincum Lambang unsur kobal, Co, jangan dituliskan “CO”, sebab CO adalah lambang karbon monoksida, senyawa hasil reaksi karbon (C) dengan oksigen (0). Demikian pula Hf sangat berbeda dengan HF. Lambang yang pertama adalah unsur hafnium, sedangkan lambang yang kedua adalah senyawa hirogen flourida, hasil reaksi hidrogen (H) dengan flourin (F). 1, Tuliskan lambang masing-masing unsur berikut : Aluminium fosforus atrium antimon Helium neon argon hidrogen Nikel arsen odin nitrogen Barium kalium oksigen belerang Kalsium perak besi karbon Raksa bismut Klorin zink Boron kromium silikon bromin Kobal tembaga emas ‘magnesium Timah fluorin mangan timbal 2. Tuliskan delapan unsur yang mempunyai nama dalam bahasa Indonesia asli (bukan serapan dari bahasa Latin). Apakah nama bahasa Latin dari masing-masing unsur tersebut. G SENYAWA ‘Sebagaimana halnya kombinasi dari beberapa huruf akan menghasilkan kata, maka kombinasi dari beberapa unsur akan menghasilkan senyawa. Senyawa lalah zat-zat yang terbentuk dari unsur-unsur melalui rekasi kimia. Sudah tentu jenis senyawa jauh lebih banyak daripada jenis unsur. Sebagai analogi, dari 26 huruf dapat dibentuk kata dan kalimat yang tak terhingga jumlahnya. Demikian pula dari 114 jenis unsur dapat dibentuk berjuta-juta jenis senyawa. Sampai kini para ilmuwan tiada henti membuat senyawa- senyawa baru. Sifat-sifat suatu senyawa sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur pembentuknya. Mari kita perhatikan beberapa contoh berikut ini a. Air adalah senyawa yang terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen. Akan tetapi sifat air tidaklah sama dengan sifat hidrogen dan oksigen. Air berwujud cair pada suhu biasa, sedangkan hidrogen dan oksigen berwujud gas. Gas hidrogen sangat mudah terbakar, sedangkan air mustahil terbakar. Nyala api bertambah besar jika diberi gas oksigen, namun sebaliknya akan mati jika diberi air. b. Logam natrium sangat berbahaya jika tertelan oleh manusia, sebab dapat meledak ketika bersentuhan dengan air ludah. Demikian pula dengan gas Klorin dapat menyebabkan pingsan jika dlisap terlalu banyak. Akan tetapi, natrium dan klorin dapat bereaksi membentuk senyawa natrium klorida (garam dapur) yang melezatkan makanan dan sangat diperlukan oleh tubuh kita. Hukum Perbandingan Tetap Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust (1754 - 1826), ilmuwan Perancis yang menetap di Madrid, mempubiikasikan hasil penelitiannya mengenai reaksi hidrogen dan oksigen membentuk air sebagal berikut. & Tabel Perbandingan Massa Zat-zat Sebelum dan Sesudah Reaks! [ Zat-zat Sebelum Rekasi_ Zat-zat Sesudah Reaksi Hidrogen yang | _Oksigen yang i Sisa unsur yang dicampurkan ___dicampurkan Air yang dihasilkan tidak bereaksi igram 8 gram 9 gram Tak ada sisa 2gram 16 gram 18 gram Tak ada sisa 3 gram 16 gram 18 gram 1 gram hidrogen | 3 gram 24 gram 27 gram Tak ada sisa | 3 gram 30 gram 27 gram 6 gram oksigen | Dari hasil eksperimen Proust di atas, dapat ditarik kesimpulan , sebagai berikut. 1. Air selalu tersusun dari hidrogen dan oksigen dalam perbandingan massa 1 : 8. 2! Jika hidrogen dan oksigen dicampur dalam perbandingan selain 1 : 8, maka ada unsur yang tersisa (tidak habis). 3. Jumlah massa zat-zat sebelum dan sesudah rekasi tetap sama, sesual dengan Hukum_ Kekekalan Massa. Perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa selaluy tertentu dan tetap (tidak pernah berubah) * Hukum Proust. Ceara 1, Hasil analisis terhadap garam dari berbagai daerah sebagal berikut = Garam dari Massa garam Massa natrium | ‘Indramayu 2aram 0,786 gram Madura 1,5 gram 0,59 gram Impor 2,5 gram 0,983 gram | Apakah garam tersebut memenuhi hukum Proust ! 2. Sampel zink sulfida (ZnS) dibuat menurut tiga cara yang berbeda. Dalam 3,22 gram sampel pertama terdapat 2,16 gram zink, sedangkan dalam 5,38 gram sampel kedua terdapat 1,77 gram belerang. Dalam sampel ketiga 0,93 gram zink bereaksi dengan 0,46 | gram belerang. Apakah data ini memenuhi hukum perbandingan tetap ? 3. Perbandingan massa karbon (C) terhadap oksigen (0) dalam karbon dioksida (CO2) adalah 3: 8. Berapa gram massa karbon dioksida yang dihasilkan jika 8 gram karbon direaksikan dengan 16 gram oksigen, zat apa yang bersisa, dan berapa gram sisanya? 4. Empat gram tembaga bereaks! dengan 2 gram belerang membentuk tembaga sulfida. Berapa gram tembaga sulfida yang dapat terbentuk jika 10 gram tembaga direaksikan dengan 10 gram belerang ? | a CAMPURAN: Jika beberapa zat bergabung tanpa melakukan reaksi kimia, maka gebungan zat-zat itu disebut campuran. Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menjumpai contoh-contoh ‘campuran, misalnya : tanah, udara, makanan, dan air faut. Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas dua atau lebih zat berlainan, yang bergabung menjadi satu dan masih mempunyal sifet zat asalny2 dengan tidak mempunyai kemposis! yang tetap. Perbedaan antara campuran dan senyawa dirangkum dalam tabel di bawah ini. Tabel Perbedaan antara Campuran dan Senyawa ‘Campuran’ Senyawa | 1. Campuran terbentuk tanpa melalui 1. Senyawa terbentuk melalui reaksi | reaksi kimia. | kimia. 2. Perbandingan komponen yang | 2. Perbandingan komponen yang menyusun campuran tidak tertentu dan | menyusun senyawa selalu tertentu dan dapat sembarang. tetap. 3. Komponen-komponen campuran tetap | 3. Komponen-komponen senyawa memiliki sifat masing-masing. kehilangan sifatnya semula. Campuran dapat dipisahkan menjadi | 4. Senyawa tidak dapat dipisahkan |" komponen-komponennya dengan cara~ ‘menjadi komponen-komponennya j | cara fisis dengan cara-cara fisis, melainkan L dengan reaksi kimia : Campuran dapat berupa larutan, suspens! atau koloid a. Larutan Larutan adalah campuran homogen. Suatu campuran dikatakan homogen jika tidak bisa dibedakan antara zat-zat yang bercempur di dalamnya. Seluruh bagian dalam campuran homogen mempunyai sifat sama. Contoh : Sirup, udara, emas 22 karat. b. Suspensi Suspensi adalah campuran kasar dan bersifat heterogen. Campuran heterogen adalah ‘campuran yang mengandung zat-zat yang tidak dapat bercampur satu dengan yang tain secara sempurna. Jadi, dapat dikenali perbedaan sifat-sifat partikel dari zat yang bercampur tersebut, seperti bentuk dan warnanya. Contoh: — - Tanah yang dicampur dengan alr. ‘Tepung beras yang dicampur dengan air - Beras dengan pasir dengan minyek Kol Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Contoh : Santan, air susu, air sabun, dan cat. TIHAN atau kolold. Manakah dari be 1, Campuran dapat berupa larutan , suspen k cam; tersebut bersifat : a, Homogen c. Transparan fe. Menunjukkan efek Tyndall b. Stabil d. Dapat disaring 2. Nyatakantah jenis campuran berikut ke dalam larutan, koloid atau suspensi a. ait laut c. Alkohol 70% e, Tanah liat diaduk dalam air b. udara bersih d. Cat f WEA PemIsaHAN CAMPURAN Oleh karena materi di alam pada umumnya merupakan campuran, maka cara-cara pernisahan campuran perlu kita pelajari, untuk mendapatkan suatu zat tertentu yang murni, Cara pemisahan campuran yang akan kita bahas adalah filtrasi (penyaringan), kristalisas! (penghabluran), destilasi (penyulingan), ekstraksi (penyaringan), adsorpsi (penyerapan), dan kromatografi (pemisahan zat-zat berwarna). Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari catran melalui saringan (filter) yang berpori. Cara filtrasi dipakal untuk memisahkan zat-zat yang kelarutannya berbeda. Misalnya, gula yang dikotori pasir dimasukkan ke dalam air. Gula akan melarut, sedangkan pasir tidak. Melalui penyaringan, gula yang larut itu turun sebagai filtrat. Lalu filtrat diuapkan, sehingga diperoleh gula padat yang bersih. Pada industri PAM, salah satu proses awalnya adalah penyaringan air kotor melalui filter bed, yaitu lapisan pasir di atas, kerikil di tengah, dan batu besar di bawah. Kristalisasi adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam cairan. Ada dua cara kristalisasi yang umum dilakukan sebagai berikut. 1. Cara penguapan Cairan divapkan melalui pemanasan, sehingga kita memperoleh Kristal padat. Cara ini dipakai pada industri garam. 2. Cara Pendinginan Zat-zat padat lebih mudah larut dalam air panas dari pada air dingin. Jika suatu larutan didinginkan, kelarutan zat berkurang, sehingga muncul sebagai kristal. Cara ini dipakai pada industri belerang. Destilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat pelarut, atau bercampur dengan cairan lain yang ttik didihnya berbeda. Cairan yang dikehendaki kita didihkan sampai menguap, lalu uap itu dilewatkan melalui alat pengembun (kondensor), supaya cair kemball. Cairan hasil destilasi ini disebut destilat. Ekstraksi adalah cara pemisahan suatu zat dari campurannya dengan melarutkan zat itu pada pelarut yang sesual. Zat yang diperoleh disebut sari (ekstrak). Cara ini dipakai pada industri teh botol. Adsorpsi adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingga menempel pada permukaannya. Zat penyerap yang banyak digunakan adalah karbon aktif (arang murni), yang mampu menyerap gas, zat warna, bahkan mikroorganisme. Oleh sebab itu orang yang menderita diare dianjurkan minum norit. Di bidang industri gula, karbon aktif dipakai untuk memutihkan gula kotor yang berwarna coklat. Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan kecepatan zat-zat terlarut yang bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Cara ini umumnya dilakukan pada pemisahan zat-zat berwarna (bahasa Yunani : chromos = warna). a KADAR ZAT DALAM CAMPURAN Tidak seperti senyawa, jumlah komponen penyusun campuran sangatlah bervariasi. Larutan yang pekat mengandung zat terlarut yang banyak, sedangkan larutan yang encer mengandung sedikit zat terlarut. Komposisi suatu campuran biasanya dinyatakan dalam persen (bagian per seratus). 1. Persen Massa Persen massa menyatakan jumlah gram komponen dalam 100 gram campuran. Misalnya, larutan gula 5% berarti 5 gram gula dalam setiap 100 gram larutan, atau 5 ton gula dalam setiap 100 ton arutan. ‘Massa komponen Massa campuran Contoh Soal Sebanyak 25 gram gula dilarutkan dalam 100 gram air. Berapakah kadar gula dalam larutan tersebut ? Jawab : Massa larutan = massa gula + massa air 25 + 100 125 gram Massa komponen % Massa = ——_____— x 100% Massa campuran 25 gram % Massa quia = —- x 100 125 gram = 20% 2. Persen Volume Volume komponen x 100 % Volume campuran Contoh Soat Kadar oksigen dalam udara adalah 20 %. Berapakah volume udara yang mengandung 5 liter oksigen ? Jawab : Volume komponen % Volume = ————__——. x 100 % Volume campuran S liter 20% = x 100% Volume udara Sliter Volume udara = ~x100% = 25 liter 20% 3. Bagian Per Sejuta (bpj atau ppm : part per million) Bagian per sejuta menyatakan jumiah bagian komponen dalam sejuta bagian campuran. Massa komponen bpj (ppm) massa = ——— x 10° bpj Massa campuran Volume komponen Bpj (ppm) volume = ————_—— x 10° bpj Volume campuran Contoh soal Vitamin B-kompleks adalah campuran berbagai macam vitamin B. Jika dalam 5 gram vitamin B-kompleks terkandung 50 mikrogram vitamin B-12, hitunglah kadar vitamin B-12 dalam satuan bpj ! Jawab: 5 gram = 5.000.000 mikrogram 50 Kadar vitamin B-12 = —__——. x 10° bpj_ = 10 bpj 5.000.000 Catatan Untuk mengubah kadar suatu zat dalam bpj ke dalam persen, maka kadar dalam persen dikalikan dengan 10*. Jadi, 1% = 1x 10* bp} 1. Sebanyak 12,5 gram gula dicampur dengan 50 gram air. Berapakah kadar gula dalam campuran itu? 2. Berapa gram gula dan berapa gram air yang terdapat dalam 200 gram larutan gula 5 % 3. Berapa gram NaCl dan berapa gram air yang diperlukan untuk membuat 500 gram larutan NaCl 20 % ? 4. Berapa gram urea yang harus dicampur dengan 100 gram air, agar diperoleh larutan urea 10 % ? 5. Ke dalam 100 gram larutan gula 10 % ditambahkan lagi gula sebanyak 20 gram. Berapa % kadar gula sekarang 7 6. Berapa gram gula yang harus ditambahkan ke dalam 200 gram larutan gula 10 %, sehingga kadar gula menjadi 20 % ? RUMUS KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI Herons rare Lambang-lambang unsur yang dibahas di muka sangat perlu kita kuasai, agar kita mampu menuliskan dan mengenal rumus kimia suatu zat. Setiap zat, baik unsur maupun senyawa, memiliki rumus kimia masing-masing, yang menyatakan komposisi atom yang menyusun partikel zat tersebut. Partikel unsur-unsur yang berupa atom memiliki rumus kimia yang sesuai dengan lambang unsur itu. Contoh : Unsur_ Rumus Kimia | Emas } Au Besi Fe eelerang 5 Karbon | c Watrum va Aluminium Al Helm | te ‘Ada tujuh unsur yang memiliki partike! berupa molekul dwiatom, yaitu tersusun dari dua atom. Contoh : Unsur Rumus Kimia Hirogen [th Oksigen 0; Nitrogen Nz | Fluorin Fy Klorin ch Bromin Bre odin b | ol | 3ika unsur tersusun dari satu Jenis atom, maka senyawa mengandung lebih dari satu jenis atom. Untuk senyawa-senyawa yang partikelnya berupa molekul, rumus kimianya menyatakan jenis dan jumlah masing-masing atom yang membentuk molekul senyawa tersebut. Rus kimia semacam ini disebut rumus molekul. Misalnya, air memiliki rumus molekul H.0, sebab satu molekul air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Glukosa memiliki rumus molekul CeH120s, yang menyatakan bahwa satu molekul glukosa mengandung 24 butir atom yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Selain rumus molekul, ada pula rumus kimia yang disebut rumus empiris, yaitu rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari berbagai unsur yang menyusun suatu senyawa. Glukosa memiliki rumus molekul C.H;20e. Tetapi rumus empirisnya adalah CHO, sebab perbandingan terkecil jumlah atom karbon, hidrogen, dan oksigen dalam molekul glukosa adalah 4. Di lain pihak air memiliki rus empiris yang persis sama dengan rumus molekuinya, yaitu H,0, sebab angka-angkanya tidak dapat disederhanakan lagi menjadi bilangan bulat yang lebih kecil. Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkeci! dari atom-atom unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumiah dari atom-atom unsur yang menyusun satu molekul suatu senyawa. Dalam penulisan rumus kimia, jika perlu kita menggunakan tanda kurung untuk menyatakan ‘suatu gugus atom (kelompok atom). Misalnya, molekul pupuk urea tersusun dari dua atom nitrogen, empat atom hidrogen, satu atom karbon, dan satu atom oksigen. Kita tidak lazim menuliskan rumus molekul urea sebagai NaH,CO, tetapi kita tuliskan sebagai (NH2),CO, sebab NH) merupakan suatu gugus atom. Hal ini berlaku juga untuk rumus empiris. Contoh Soal 1: Dalam 3 gram suatu senyawa karbon terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya adalah oksigen. Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut (Ar H = 1; C= 12; dan O= 16). Jawab': 129 Jumlah mol C = 0,1 mot 12.g mol 0,29 Jumlah mol H = — ,2 mol | ig mol* Massa O = 3~ (1,2 + 0,2) gram = 1,6. 169 Jumlah mol C = ————- = 0,1. mol 16 g mol Perbandingan molC : H: O = 0,1: 0,2: 0,1 = Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH,0. Contoh Soal 2: Senyawa dengan rumus empiris CH20 mempunyai massa molekul relatif (Mr) = 60. Tentukanlah rumus molekul senyawa tersebut. Jawab : Misalkan rumus molekul senyawa itu (CH20),. Mr (CH20)q = 60 ——-+ (12+ 2+ 16 ), = 60 30n = 60 n=2 Jadi, rumus molekul senyawa itu adalah (CH;0)2 atau C2H<02. 1. Suatu oksida nitrogen terdiri dari 7 gram nitrogen dan 12 gram oksigen. Tentukan rumus empiris oksida tersebut. ( Ar N = 14 ; 0 = 16 ) 2. Bahan penyedap makanan monosodium gultamat (MSG) mempunyai susunan 13,6% Na, 35,5% C, 4,8% H, 8,3% N, dan 37,8% O. Tentukan rumus empiris senyawa itu. (H'= 1; C = 12; N= 14; 0 = 16; danNa = 23) 3. Senyawa dengan rumus empiris CH, = mempunyai Mr = 42. Tuliskan rumus molekul senyawa tersebut !(C = 12; H=1) 4. Dalam 7,5 gram suatu senyawa hidrokarbon (senyawa C dengan H) terdapat 6 gram karbon. Massa molekul relatif (Mr) senyawa itu 30. Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut ! (H = 1; C= 12) ~10- WBE reesamaan reansr Persamaan reksi adalah persamaan yang menyatakan perubahan materi suatu reaksi kimia. Misalnya, gas hidrogen (Hz) dan belerang (S) bereaksi menjadi hidrogen sulfida (H2S). Persamaan reaksinya adalah : Hz + S ——+ HS (tanda panah dibaca “bereaksi menjadi”) Zat-zat di sebelah kiri tanda panah adalah pereaksi (reaktan), dan zat-zat yang di sebelah kanan tanda panah adalah hasil reaksi (produk). ‘Ada pula reaksi yang menghasilkan lebih dari satu hasil reaksi di ruas kanan, misalnya : CO + HO ——> CO, + Ih Zn + CuSO, ——+ ZnSO, + Cu Juga ada reaksi yang hanya mempunyal satu pereaksi di ruas kisi, misalnya : CO) ——~ C + 0p (tanda panah di baca * terural menjadi" ). Pada contoh-contoh persamaan reaks! di atas, semua persmaan sudah setara, sebab jumlah atom di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Jika jumlah atom di kedua ruas belum sama, maka persamaan reaksi harus disetarakan, sebab dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang. Cara menyetarakan reaksi adalah menambahkan angka koefisien di depan rumus kimia zat-zat. Perhatikan reaksi gas hidrogen dan gas oksigen dalam membentuk air. Persamaan reaksinya adalah : Hp + Oz + H,0 (belum setara) Untuk menyamakan jumlah atom oksigen, tambahkan angka koefisien 2 di depan rumus H20, sehingga persamaan reaksi menjadi Hp + 2 2H20 (belum setara) Agar jumlah atom hidrogen juga sama, tambahkan angka koefisien 2 di depan rumus Hz, dan persamaan reaksi kini setara. 2H, + 02 ——+ #0 Persamaan reaksi inl dapat “dieja” sebagai berikut : dua molekul H» dan satu molekul O2 bereaksi menjadi dua molekul H,0. Boleh juga dibaca : dua molekul hidrogen dan satu molekul oksigen bereaksi menjadi dua molekul air. Peringatan keras ! Dalam menyetarakan suatu persamaan reaksi : 1, Jangan menambah-nambahkan zat yang tidak ada. H+ O2 > HO + 0 (salah) 2. Jangan mengubah-ubah rumus kimia zat. Hy + 02 > HO, (salah) -n1- LATIHAN ‘Sempurnakan koefisien dari persamaan reaksi dl bawah ini ! 1. Fe + O2 Fez03 2. Pe + O2 ——— Pi0s 3. KCIO; ———> KCL + 0, 4. N03 NO + O 5. N20s + HQ ———> HNO; 6.1, + NeOH ——- Nal + NalO; + H,0 7. CHsOH + O02 ——+ CO, + H,0 8. CoHi2Os + Oz Oz + H20 9, Ag, + NH; ———+ Ag + Nz + H20 -12- 10.K,C20, + HCL ——~> KC + CrCl; + Ch + 10 STOIKIOMETRI {a> KONSEP MOL Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat manapun di muka bumi ini untuk menyebutkan bilangan-bilangan yang besar dengan suatu satuan jumlah. Sebagai contoh, satuan jumlah /usin digunakan untuk menyatakan sekumpulan zat yang banyaknya dua belas. Benda apasaja yang banyaknya 12 disebut berjumiah 1 lusin. 1lusin semut = 12 semut Llusin jeruk = 12 jeruk Dalam ilmu kimia ada satuan jumtah yang disebut mol. Jika satu /usin adalah dua belas, maka satu mol adalah jumiah atom dalam 12 gram karbon. Jumlah itu pertana kali ditemukan atau dihitung oleh Johann Loschmidt dari Jerman pada tahun 1865 yaitu sebanyak 6,02 x 10” butir. Bilangan 6,02 x 10” ini dinamai tetapan Avogadro, sebab yang mula-mula menyatakan perlunya satuan jumiah bagi atom dan molekul adalah Amedeo Avogadro. Aga jasa Lschmidt tidak terhapus, tetapan Avogadro ( 6,02 x 10” ) dilambangkan L ( huruf awala nama Loschmidt ), dan sering dibulatkan menjadi 6 x 10”. . Alusin = 12 butir 1mol = 6 x 10” butir 6x 107 = tetapan Avogadro (L ) Segala bentuk perhitungan kimia yang berhubungan dengan jumlah partikel disebut stojkiometri ( bahasa Yunani : Stoicheion = partikel ; metron = perhitungan ). Hubungan Mol dengan Jumiah Partikel Satu mol zat adalah banyaknya zat tersebut yng mengandung 6 x 10% ( L ) butir partikel. Partikel disieni dapat berupa atom, molekul, atau fon yang dinyatakan dalam ‘a. 1 mol unsur besi ( Fe ) mengandung 6 x 10” atom besi. b. 1 mol unsur oksigen ( 02 ) mengandung 6 x 107 molekul O2. ¢. 1 mol senyawa air ( H,0 ) mengandung 6 x 10” molekul H20. d. 1 mol ion sulfat ( SO,” ) mengandung 6 x 10°? ion SO,” conton Soal 5 Hitunglah jumlah atom dalam 0,28 gram besi ( Ar Fe = 56 ; L = 6 x 10” ). w% Jawab: 0,28 0,28 gram besi = mol 56 0,28 x6x 10” atom = 3x 107 56 & Contoh Soal 7 Berapa gram massa dari 1,5 x 107? molekul CO.? (Mr COz = 44; L= 6 x 10) ws Jawab: 1,5 x 107 1,5 x 10” molekul CO2 = mol 6x 10% 1,5 x 10% = ——— «x 44gram | 6 x 107 = 11gram & Contoh Soal 8 Sebanyak 3 x 10% atom logam M mempunyai massa 1,35 gram (L = 6 x 10”). Hitunglah Ar logam M. + Jawab : jumlah atom gram L Ar 3x 10 1,35 6 x 10 Ar Ar = 27 Hubungan antara mol, gram, dan jumlah partikel dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut : : + x > Gram Ar atau Mr Mol L jumlah partikel ee —— x F aries 1. Hitunglah jumlah atom yang terkandung dalam 18 gram perak ( Ag = 108 ) 300 gram arsen ( AS 6,21 gram timah ( PI 9,2 gram natrium ( Na 112 gram silikon ( Si = 28 ) paogse 2. Dengan menggunakan data massa atom ( Ar): H = 1; C =12; N= 14; 0 = 16 ; S = 32 ; Ca = 40, hitunglah jumlah molekul dan jumlah atom dalam : a. 10 gram urea , CO(NH2)2 ¢. 9,2 gram cuka, CH;COOH b. 8 gram oksigen, O2 d, 240 gram glukosa, CsH120s 3. Berapa gramkah massa dari 10” atom kalsium ( Ca = 40 ) 1,2 x 10” atom raksa ( Hg = 200 ) 2x 10% molekul metana, CH, (C 6 x 10” molekul gas nitrogen, Nz (N 1,5 x 10” molekul amoniak, NH (N gaoss 4. Sebanyak 2,4 x 10% atom unsur X mempunyai massa 60 gram. Tentukanlah Ar unsur X! * Hubungan Mol dengan Volume Gas Pada tahun 1860, Stanislao Cannizzaro ( 1826 - 1910 ) dari Italia mengemukakan hasil eksperimen. Eksperimen Cannazzaro itu kini dapat dibuktikan kebenarannya melalui persamaan umum gas yang dipelajari dalam ilmu fisikan. + 273 Dimana: P= tekanan gas ( atm ) volume gas ( liter ) jumlah mol gas tetapan gasyang berharga 0,082 L atm/mol K T = suhu(K) -17- Pada keadaan standard berlaku hubungan : Ingat, rumus ‘Temperature and Pressure ). Jika suhu bukan 0°C dan tekana bukan 1 atm, gunakan Hukum Avogadro untuk mengubah mol menjadi volume atau sebaliknya. <>eonton Soal 9 Hitunglah volume dari 23 gram gas NO2 pada suhu 0°C dan tekanan 1 atm ( Mr NOz = 46). = Jawab: 23 23 gram gas NO. = Deonton Soal 10 Berapakah massa dari 14 liter gas 02 ( Mr = 32 ) pada keadaan standar? mol = 0,5 mol 46 = 0,5 x 22,4 liter = 11,2 liter w% Jawab: 14 14 mol gas O2 = eonton Soal 13 245 gram KclOs ( Mr = 122,5 ) dipanaskan sehingga terari menjadi KCI dan gas O2 ‘menurut reaksi 2KclO3(s) ———> 2KCl(s) + 302(g) Berapa liter gas O, yang terbentuk, diukur pada keadaan standard? 3 Jawab: 245 KelO2 = mol = 2 mol 122,5 3 0, =—— x2 mol = 3 x 22,4 liter = 67,2 liter 2 <2 Contoh Soal 14 Untuk memperoleh 5,6 liter gas hidrogen ( 0°C dan 1 atm ) berapa gram logam titan ( Ti = 48 ) yang harus direaksikan dengan larutan HCI menurut reaksi berikut. Ti + 4HCl ——> TiC, + 2H t Jawab: 5,6 Ha = ~ mol = 0,25 mol 22,4 1 Ti = —x 0,25 mol = 0,125 mol = 0,125 x 48 = 6 gram 2 <> Cohtoh Soal 15 Pada STP 10,5 gram suatu gas mempunyai volume 3,36 liter. Tentukan Mr gas tersebut. va Jawab: gram liter Mr 22,4 10,5 3,36 Mr 22,4 Mr = 70 -19- . Hitunglah volume masing-masing gas berikut pada keadaan standar ( STP ) : a. 34 gram gas NH3 d. 35 gram gas N2 b. 11 gram gas CO e. 100 gram gas SOs c. 4 gram gas CO . Berapa gram massa dari gas-gas di bawah ini pada keadaan standar ( STP )? a. 28 liter gas CH, d. 33,6 liter gas HS b. 5,6 liter gas NO, e. 2,1 liter uap air c. 32 liter gas CH, |. Hitunglah jumlah molekul O, yang terkandung dalam 1 liter gas ol .0°C dan tekanan 1 atm (L = 6 x 10”). n pada suhu . Sebanyak 12 gram gas etana, Cas ( C = 12 ; H = 1) dibakar sempurna. Hitunglah volume gas CO, yang terbentuk pada keadaan standar ( STP ). . Hitunglah Mr suatu gas yang memiliki kerapatan 2,5 gram/liter pada keadaan standar ( STP ). . Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas SO, bermassa 8 gram. Berapa gram massa 5 liter gas CH, pada kondisi tersebut ? (H = 1; C= 12; 0 = 16; S = 32) -20- STRUKTUR ATOM a PERKEMBANGAN PEMAHAMAN MENGENAI STRUKTUR ATOM Tidak lama setelah John Dalton (1766 - 1844) dari Inggris pada tahun 1803 mengemukakan teori bahwa materi tersusun dari atom-atom, dua ilmuwan senegaranya, Sir Humphry Davy (1778 - 1829) dan muridnya Michael Faraday (1791 - 1867), mengemukakan metode elektrolisis, yaitu cara menguraikan senyawa menjadi unsur-unsurnya dengan bantuan arus listrik. Dari serangkaian percobaan elektrolisis, mereka mengemukakan bahwa atom mengandung muatan listrik. Sejak pertengahan abad ke-19, para ilmuwan banyak meneliti daya hantar listrik dari gas-gas pada tekanan rendah. Pada keadaan biasa, gas tidak menghantar listrik. Tetapi pada tekanan rendah dan tinggi, gas-gas dapat menghantar listrik dan menyala terang, sebagaimana kita saksikan pada lampu-lampu “neon”. ‘Tabung lampu gas itu pertama kali dirancang ole Heinrich Geissler (1829 - 1879) dari Jerman pada tahun 1854, Rekannya Julius Plucker (1801 - 1868), membuat eksperimen sebagai berikut : dua plat logam ditempatkan pada masing-masing tabung Geissler yang divakurnkan, falu tabung gelas itu diisi dengan gas pada tekanan rendah. Salah satu plat logam (disebut anode) membawa muatan positif, dan plat yang satu lagi (disebut katode) membawa muatan negatif. Tat kala muatan listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui gas dalam tabung, muncullah nyala berupa sinar dari katode ke anode. Sinar yang dihasilkan ini disebut sinar katode. Tegangan tinggi Pompa vakum. + 7 katode tabung kaca anode Plucker menganggap sinar tersebut hanyalah cahaya listrik biasa. Akan tetapi pada tahun 1875, William Crooker (1832 ~ 1919) dari Inggris, mengulang eksperimen itu secara telit! dan mengungkapkan bahwa sinar katode merupakan kumpulan partikel-partikel yang saat itu belum dikenal. Hasil ekperimen Crookes adalah sebagai berikut : 1. Partikel sinar katode bermuatan negatif, sebab tertarik oleh plat yang bermuatan positif. 2. Partikel sinar katode mempunyai massa, sebab mampu memutar baling-baling dalam tabung. 3. Partikel sinar katode dimiliki oleh semua materi, sebab semua bahan yang digunakan (padat, cair, dan gas) menghasilkan sinar katode yang sama. Partikel sinar katode itu dinamai “elektron” oleh George Jonhstone Stoney (1817 - 1895) tahun 1891. Pada tahun 1896, Antoine Henri Becquerel (1852 - 1908) dari Prancis menemukan bahwa Uranium dan senyawa-senyawanya secara spontan memancarkan partikel-partikel yang ‘memiliki sifat yang sama dengan sinar katode atau elektron. Unsur-unsur yang memancarkan sinar itu disebut unsur radioaktif, dan sinar yang dipancarkan juga dinamai sinar radioaktif. Ada tiga macam sinar radioaktif, yaitu : a. sinar alfa, yang bermuatan positif, b. sinar beta, yang bermuatan negatif, . sinar gamma, yang tidak bermuatan. Dengan ditemukannya keradioaktifan, maka gugurlah teori yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil. Pada tahun 1897, Joseph John Thomson (1856 - 1940) dari “21 Inggris melalul serangkaian eksperimennya berhasil mendeteksi atau menemukan elektron yang dimaksudkan Stoney. Thomson membuktikan bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom, bahkan Thomson mampu menghitung perbandingan muatan terhadap massa elektron (5). yaitu 1,759 x 10° coulomb/aram. Kemudian pada tahun 1908 Robert Andrew m Millikan (1868 ~ 1953) dari Universitas Chicago menemukan harga muatan elektron, yaltu 1,602 x 10” coulomb. Dengan demikian, massa sebutir elektron dapat dihitung. (ir) 1,602.10 1759210" 9,11 x 10% gram Massa satu elektron 1 Sementara itu pada tahun 1886 Eugen Goldstein (1850 - 1930) mengisyaratkan adanya partikel bermuatan positif yang dikandung oleh atom. Dengan ditemukannya elektron, para lmuwan semakin yakin bahwa dalam atom pasti ada partike! bermuatan positif untuk mengimbangi muatan negatif elektron. Lagi pula, jika seandainya partikel penyusun atom hanya elektron-elektron, jumlah massa elektron terlalu kecil dibandingkan terhadap massa sebutir atom. Keberadaan partikel penyusun atom yang bermuatan positif itu makin terbukti ketika Ernest Rutherford (1871 - 1937), orang Selandia Baru yang berpindah ke Inggris, pada tahun 1906 berhasil menghitung bahwa massa partikel bermuatan positif itu kira-kira 1837 kali massa elektron. Kini kita menamai partikel itu proton, nama yang baru dipakai mulai tahun 1919. Massa satu elektron = 9,11 x 107 gram. Massa satu proton = 1837 x 9,11 x 10° gram 1,673 x 10 gram Oleh karena suatu atom bersifat netral, sudah tentu jumlah proton dalam atom harus sama dengan jumiah elektron. Sampai dasawarsa pertama pada abad ke-20, para ilmuwan menganut model atom Thomson yang menerangkan bahwa seluruh bagian atom memiliki kerapatan homogen, dimana proton tersebar merata dalam atom, dan elektron tertanam disela-selanya ibarat butiran kismis dalam roti. Pada tahun 1908, Hans Geiger dan Ernest Marsden yang bekerja di laboratorium Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa (sinar bermuatan positif) pada plat ‘emas yang sangat tipis. Sebagian besar sinar alfa itu berjalan lurus tanpa gangguan, tetapi sebagian kecil dibelokkan dengan sudut yang cukup besar, bahkan ada juga yang dipantulkan kemball ke arah sumber sinar. Dari hasil percobaan kedua asistennya itu, Ernest Rutherford menafsirkan sebagai berikut. 1. Atom mengandung inti atom yang sangat kecil dan luar biasa kepadatannya. Dalam inti atom semua proton terkumpul. Pembelokan atau pantulan kembali sinar alfa disebabkan oleh tabrakan antara sinar alfa dengan inti atom. 2. Oleh karena sebagian besar sinar alfa tidak dibelokkan, berarti sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Elektron-elektron berada di tempat tertentu dalam ruang kosong tersebut. Sinar alfa tidak dipengaruhl elektron, sebab massa elektron sangat kecil. 3. Untuk mengimbangi gaya tarik inti ( yang bermuatan positif karena mengandung proton), elektron-elektron (yang bermuatan negatif) harus beredar mengelilingi inti atom, seperti planet-planet mengelilingi matahari. Pada tahun 1911, Ernest Rutherford mengungkapkan teorl atom modern yang dikenal sebagai Model atom Rutherford. -22- 1. Atom tersusun dari : a. inti atom yang bermuatan positif, b. elektron-elektron yang bermuatan negatif dan mengeiiling! inti. 2. Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom bermuatan positif. 3. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecll. Jari-jari atom sekitar 10 1° meter, sedangkan Jari-jari inti atom sekitar 107° meter. 4. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumiah elektron yang mengelilingl inti, sehingga atom bersifat netral. Selanjutnya timbul masalah baru : jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab elektron sangat kecil dan dapat diabaikan),ternyata jumlah proton dalam inti belum mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain yang menemani proton-proton. Maka pada tahun 1932, James Chadwick (1891 - 1974) menemukan neutron neutron), partikel inti tidak bermuatan. Massa sebutir neutron adalah 1,675 x 107 gram, hampir sama atau boleh dianggap sama dengan massa sebutir proton. Jadi, kini diketahui bahwa inti atom tersusun dari dua jenis partikel : 1. proton, yaitu partikel yang bermuatan positif, 2. neutron, yaitu partikel yang tidak bermuatan. Proton dan neutron mempunyai nama umum yaitu nukleon-nukleon, artinya partikel-partikel inti Data mengenai partikel-partikel penyusun atom dapat disimpulkan pada tabel berikut. @ Tabel Partikel-partike! Penyusun Atom [ Partikel Muatan Massa (gram) Lokasi dalam atom Proton +1 1,673 x 107 di dalam inti Neutron 0 1,675 x 107% di dalam inti Elektron a 9,11 x 10° mengelilingi inti HER nowor atom pan Massa ATOM Susunan suatu atom, yaitu partikel dasar yang menyusun suatu atom, dinyatakan dengan notasi sebagai berikut. x4 atau xX Dengan, Z = nomor atom ( = jumlah proton) ‘A= massa atom (nomor massa) Nomor atom menyatakan jumiah proton dalam intl. Untuk atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Nomor massa sama dengan jumlah proton + neutron. Oleh karena jumiah proton = nomor atom, maka A= p+n atau A=Ztn atau | n= A-Z Jadi, jumiah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih nomor massa dengan nomor atomnya. -23- Contoh Soal Hitunglah jumiah proton, elektron, dan neutron dari masing-masing atom di bawah ini. aH b. N’ © Na’ 4. Fe Jawab : a. ,H' —_ jumlah proton c ,N@™ — jumiah proton =u jumiah elektron jumiah elektron 11 jumiah neutron jumiah neutron =12 b. ,N" — jumiah proton =7 4. Fe” jumlah proton jumiah elektron: =7 Jjumiah elektron jumiah neutron. == 7 jumiah neutron TON Atom-atom netral memiliki jumlah elektron sama dengan jumlah proton. Jika suatu atom melepaskan elektron, atom tersebut berubah menjadi ion positif (kation), sebab protonnya lebih banyak dari elektron. Sebaliknya, jika suatu atom menangkap elektron, ia berubah menjadi ion negatif (anion), sebab elektronnya lebih banyak dari proton. Lambang suatu ion sama dengan lambang atomnya, dengan tambahan muatan ion pada sebelah kanan atas. Ketika atom berubah menjadi ion, inti atom tidak berubah, Jadi jumlah proton dan jumlah neutron dalam inti suatu fon sama dengan dalam atom semula. Yang berubah hanyalah jumlah elektronnya. 1. Lengkapllah tabel di bawah ini. [~ Nama | Lambang | Jumlah | Jumlah Jumiah Nomor [| Massa {__unsur atom. proton, elektron_| neutron atom _| atom Natrium | ?Na li 1 12 | ae | 23 | sitikon = | 8S; | | Seng | lee ees fentno »o | |» | Fosforus 15 | 3t | besi 30 26 | Aluminium | 44 27 | Raksa | 80 120 Karbon 6 2 l _1 _ 2, Diketahui atom-atom = ee Ca Bas sn ar Au Hitunglah jumiah proton, neutron, dan elektron dalam fon-ton : a. Catt . Snt* e Ss b. Au at Ast -24- 3. Suatu ion x mengandung 16 neutron dan 18 elektron. Tentukan nomor atom (Z) dan ‘massa atom (A) dari unsur X. WG conrrcunast exextnon Telah diketahui bahwa elektron-elektron mengeliling! inti atom dalam lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit-kulit elektron. Satu kulit terdiri dari subkulit-subkufit. Satu subkulit terdiri dari orbital-orbital. ‘Satu orbital dapat menampung maksimum dua elektron. Dengan bahasa sehari-hari, kulit elektron dapat dianalogikan dengan “desa”. ‘Satu desa terdiri dari rumah-rumah. ‘Satu rumah terdiri dari kamar-kamar. Satu kamar dapat menampung maksimum dua orang. Jadi orbital merupakan kamar elektron, subkulit merupakan rumah elektron, dan kulit merupakan desa elektron. Setiap pasang elektron akan menghuni satu kamar (orbital). Gabungan beberapa kamar membentuk satu rumah (subkulit), dan gabungan beberapa rumah membentuk satu desa (kulit). Seperti diketahui, rumah-rumah yang terdapat dalam suatu desa bermacam-macam bentuknya. Ada rumah yang besar (memiliki kamar yang banyak), dan ada pula rumah yang kecil (rmemiliki kamar yang sedikit). Dengan sendirinya rumah yang besar dapat menampung penghuni yang lebih banyak daripada rumah yang kecil. Demikian pula hainya dengan subkulit (rumah elektron). Ada subkulit yang memiliki orbital yang banyak, dan ada pula subkulit yang memiliki orbital sedikit. Oleh karena itu kita perlu mengetahui jenis-jenis subkulit (tipe-tipe rumah) yang terdapat dalam atom. Jenis subkulit yang terdapat dalam atom : 4. subkulit s : mengandung 1 orbital (dapat menampung 2 elektron) 2. subkulit p : mengandung 3 orbital (dapat menampung 6 elektron) 3. subkulit d ! mengandung 5 orbital (dapat menampung 10 elektron) 4. subkulit f : mengandung 7 orbital (dapat menampung 14 elektron) Setiap kulit memiliki subkulit sebanyak nomor kulit. Jadi, kullt ke-1 (lintasan yang terdekat dengan inti atom) mengandung sebuah subkulit, yaitu hanya subkulit s. Kulit ke-2 mengandung dua buah subkulit, yaitu s dan p. Kulit ke-3 mengandung tiga sub kulit yaitu s , p, dan d. Dan seterusnya. Dengan demikian kita dapat menghitung jumlah subkulit, jumlah orbital, dan jumlah elektron maksimum yang terdapat dalam masing-masing kulit elektron. Nomor kulit Jumiah subkulit Jumlah orbital Elektron maksimum | Kuli ke-1 (Kalit K) 5 1 orbital 2 elektron eee sam | cones | Kulit ke-3 (kulit M) spa 9 orbital 18 elektron kKulit ke-4 (kulit N) spdf 16 orbital 32 elektron Kult ke-5 (kulit 0) spaf 16 orbital 32 elektron Kulit ke-6 (kulit P) spd 9 orbital 18 elektron Kulit ke-7 (kutit Q) | sp 4 orbital 8 elektro Kulit ke-n rn kulit 1 orbital 2n? elektron | Rumusan n tersebut hanya berlaku sampai pada kulit ke-4 (kullt N). =25- PRINSIP AUFBAU Jika seseorang hendak menyewa sebuah kamar untuk tempat tinggalnya, biasanya orang itu akan mencari dahulu kamar-kamar yang harganya murah. Dan jika kamar-kamar yang murah itu sudah penuh (sudah dihuni orang lain), maka barulah orang itu mencari kamar yang harganya lebih tinggi. Demikian pula hainya elektron-elektron dalam satu atom, Elektron-elektron akan berusaha untuk menempati orbital-orbital yang berenergi rendah. Dan jika orbital-orbital yang berenergi rendah ternyata sudah penuh, maka barulah elektron-elektron akan mengisi orbital-orbital yang berenergi lebih tinggi. Dalam ilmu kimia, hal ini disebut Prinsip Aufbau (bahasa Jerman yang artinya meningkat). Urutan pengisian orbital mulai dari orbital yang berenergi paling rendah sampai kepada orbital yang berenergi paling tinggi, dapat diterangkan dengan diagram di bawah ini : as a a a sa ad OL. eee wi ae ror a os ae na ae AP ene Beberapa contoh konfigurasi elektron : iH 41st He 1s? sits? 2st Be 1s? 2s? Oy tig 2ege 2p oC 1s? 2s? 2p oN 1s? 2s? 2p re 1s? 2s? 2p of ts? 2s? 2p aoNe 1s? 2s? 2p® aFe is? 2s? 2p® 3s? 3p® 4s? 3d® asBr 1s? 2s? 2p 3s? 3p 4s? 3d! 4p Bee Penullsan konfigurasi elektron dapat dipersingkat dengan menggunakan lambang gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn). Contoh : eC (He) 2s? 2p? aiNa (Ne) 3st 2eFe (Ar) 305 4s? ssBr (Ar) 3d! 4s? 4p® 1. Tuliskan konfigurasi elektron dari atom berikut. b. N Cl Ga Rb seCs 2. Tuliskan konfigurasi elektron dari ion berikut. b, Mg wc ask? Se™ Ba"? -27- WE s0T0° Salah satu teori atom Dalton menyatakan bahwa atom-atom dari unsur yang sama memiliki unsur yang sama. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar. Kini diketahul bahwa atom-atom dari” unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda. Fenomena semacam ini disebut isotop. Sebagai contoh, atom oksigen memiliki tiga macam isotop. Sebagian besar atom oksigen dl alam mengandung 8 proton dan 8 neutron dalam intinya, sehingga massa atomnya 16. Tetapi ada pula oksigen, sekalipun sedikit jumlahnya, yang mempunyai massa atom 17 (mengandung 8 proton dan 9 neutron) serta massa atom 18 (mengandung 8 proton dan 10 neutron). atau Contoh ‘a. Isotop-isotop hidrogen = {H, 7H, dan }H b. Isotop-isotop karbon BC, 8C, dan 4C , Isotop-isotop klorin : BCI dan HCI d. Isotop-isotop tembaga : $Cu dan SCu | Semua unsur di alam terdiri atas isotop-isotop. Ada unsur yang memiliki dua macam isotop, ada yang tiga macam, bahkan ada yang lebih banyak macamnya. Unsur yang terbanyak memiliki isotop adalah timah (Sn), yaitu 10 macam isotop. ‘Suatu unsur selalu merupakan campuran isotop-isotop unsur tersebut. Mereka sukar dipisahkan satu sama lain, sebab merupakan unsur-unsur sejenis yang sudah tentu memiliki sifat-sifat yang persis sama. Oleh karena masing-masing isotop memiliki massa atom yang berbeda, maka harga massa atom suatu unsur yang dipakai dalam perhitungan kimia adalah massa atom rata-rata dari seluruh isotop unsur tersebut. golongan VIIA soNe : is? 2s? 2p® golongan VIIIA Unsur-unsur utama meliputi delapan golongan, dengan nama-nama sebagai berikut: Nomor golongan Nama golongan Struktur elektron terluar IA golongan alkali ns! TA golongan alkali tanah ns? TIA golongan boron ns? np* IVA golongan karbon ns? np? VA golongan nitrogen ns? np? VIA golongan oksigen ns? np* VIIA golongan halogen ns? np? VIIA golongan gas mulia ns? np* Catatan khusus : | 1. Halogen, dengan konfigurasi elektron 1s’, tidak termasuk golongan alkali, | meskipun kebanyakan sistem periodik hidrogen ditempatkan satu kolom dengan alkali. 2. Helium, dengan konfigurasi elektron 1s”, termasuk golongan gas mulia (VMIIA).Jadi helium merupakan satu-satunya gas mulia yang tidak memiliki delapan elektron di kulit terluar. Jfneuruneur Golongan Trans Yang disebut unsur-unsur transis! adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada orbita/-orbital d. Disebut juga unsur blok d. Terlebih dahulu perlu dicatat suatu fenomena yang terdapat dalam orbital-orbital d, yaitu : * Elektron-elektron dalam orbital-orbital d cenderung untuk berada dalam keadaan penuh ( d'°) atau setengah penuh ( d° )”. hou MON tt — = penuh > setengah penuh Oleh karena itu, konfigurasi elektron 24Cr dan 2sCu, misalnya, bukanlah 4s? 3d* dan 4s* 3d°, melainkan 4s‘ 3d° dan 4s' 3d"°. Cara penomoran golongan unsur-unsur transisi : 1. Nomor golongan harus dibubuhi huruf B. 2. Nomor golongan = jumlah elektron s + d ( jumlah elektron di kulit terluar ditambah dengan jumiah elektron d yang diisi terkhir ). -31- Catatan : Jka s+d = 9, golongannya VIIIB st+d 10, golongannya VIIIB s+d = 11, golongannya 1B std 12, golongannya IIB Contoh : 2SC : 1s? 2s? 2p? 3s? 3p* 4s? 3d" golongan 1118 gli : 1s? 2s? 2p® 3s? 3p® 4s? 3d? golongan IVB a : 1s? 2s? 2p® 3s? 3p* 4s* 3d? golongan VB aC : 1s? 2s? 2p* 3s? 3p 4s‘ 30° golongan VIB 2sMin 1 1s? 2s? 2p 3s* 3p® 4s? 3° golongan VIB. ase : is? 2s? 2p® 3s? 3p* 4s? 3d° golongan VITIB Co : 1s? 2s? 2p* 3s? 3p> 4s? 3d” golongan VIIIB aaNi 1 1s? 2s? 2p® 3s? 3p* 4s? 3d* golongan VIIIB | Cu : 1s? 2s? 2p® 3s? 3p° 4s' 3d"? golongan IB 3oZn : 1s* 2s? 2p® 3s* 3p® 4s* 3d*° golongan IIB Unsur-unsur transisi mempunyai beberapa sifat khas : 1. Semua unsur transisi adalah logam. 2. Hampirsemua logam transisi berwujud padat pada suhu biasa, kecuall Hg (raksa) yang berwujud cair. 3. Memiliki sifat katalis (dapat mempercepat reaksi). 4. Bersifat para magnetik (tertarik olen magnet). 5. Mempunyai valensi serta bilangan oksidas umumnya lebih dari satu. 6. Dapat membentuk senyawa kompleks. 7. Senyawa-senyawaunsur transisi umumnya berwara warni, x Unsur-unsur Golongan Transisi Dalam Yang disebut unsur-unsur transisi dalam adalah unsur-unsur yang pengisian elektronya berakhir pada orbital-orbital f. Disebut juga blok f. ‘Sampai saat ini, unsur-unsur transisi dalam belum dibagi menjadi golongan-golongan seperti halnya unsur-unsur utama dan transisi, sebab unsur-unsur transisi dalam jumlahnya masinh sedikit. Yang baru terisi oleh elektron barulah orbital-orbital 4f dan '5f. Oleh karena itu, unsur-unsur transisi dalam dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Unsur-unsur lantanoida (seperti lantan), yaitu unsur-unsur yang pengisian elektronnya berkhir pada orbital-orbital 4f. Nama lain untuk unsur-unsur lantanoida adalah unsur-unsur tanah farang. 2. Unsur-unsur aktinoida (seperti aktinium), yaitu unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada orbital-orbital Sf. Bloks Lantanoida* sktinoidat® 1. Tentukanlah golongan dan perioda unsur-unsur berikut : a. b. c a. 2Al ‘6S aC Ga sok xr |. e¥ sR wsCd ola -33- a SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR-UNSUR Dalam fasal ini akan dibahas beberapa sifat yang ada hubungannya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat itu meliputi jari-jari atom, potensial ionisasi (energi ionisasi), kelektronegatifan, serta sifat logam dan bukan logam. 1. Jari-jari atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit terluar suatu atom. Jari-jari atom unsur-unsur segolongan, makin ke bawah makin besar, sebab makin ke bawah fetak suatu unsur dalam sistem periodik tentu makin bertambah kulit yang dimiliki ‘otom unsur tersebut. Unsur-unsur seperioda memiliki jumlah kulit yang sama. Akan tetapi tidak berarti bahwa mereka memiliki jari-jari atom yang sama. Perlu dicatat bahwa makin ke kanan letak suatu unsur dalam sistem periodik, makin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, karena jumlah proton dan jumlah elektron makin ke kanan makin bertanbah. Gaya tarik inti yang makin kuat menyebabkan elektron-elektron lebih tertarik ke arah inti. Jadi, jari-jari atom bagi unsur seperioda, makin ke kanan makin kecil. Tr A in WA WIAA u o @e 6668285 1} @ @ @@6 {ce ee om om mew 215 6562159 tO 133 248 OO eGeces 5 170 ta Kecenderungan perubahan jari-jari atom (dalam pikometer) dalam sisten periodik unsur. aa 2. Energi ionisasi Energi ionisasi atau potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan atom untuk melepaskan elektron dari kulit terluarnya. Energi itu diperlukan untuk mengalahkan gaya tari kinti terhadap elektron. Jika suatu unsur mempunyai energi ionisasi yang kecil (rendah), maka berarti unsur itu mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, jika suatu unsur mempunyai energi ionisasi besar (tinggi), maka berarti unsur tersebut sukar melepaskan elektron. Dengan demikian, dapatiah disimpulkan bahwa unsur-unsur segotangan memiliki energi ionisasi yang makin ke bawah makin kecil, sebab jari-jari atom makin besar dan menyebabkan elektron makin mudah lepas. Sedangkan energi ionisasi bagi unsur-unsur seperioda makin ke kanan makin besar, sebab elektronnya makin sukar lepas. 3. Keelektronegatifan Kelektronegatifan adalah kemampuan atom untuk menarik atau menangkap elektron. Suatu unsur yang memiliki keelektronegatifan besar atau tinggi akan bersifat mudah menangkap elektron. Sedangkan unsur yang keelektronegatifannya kecil atau rendah akan sukar menangkap elektron. Keelektronegatifan bagi unsur-unsur segolongan makin ke bawah makin kecil. Sedangkan keelektronegatifan bagi unsur-unsur seperioda makin ke kanan makin besar. Pernyataan terakhir ini perlu diberi tambahan bahwa keelektronegatifan terbesar dimiliki oleh golongan halogen (VII A). Adapun sebab gas mulia (VIII A) memiliki harga keelektronegatifan nol (paling rendah) sebab gas mulia tidak mempunyai keinginan untuk menangkap elektron serta sukar sekali membentuk senyawa. Perhatikan bahwa harga keelektronegatifan berbanding lurus dengan potensial ionisasi, tetapi berbanding terbalik dengan jari-jari atom. Jika keelektronegatifan makin besar, potensial ionisasi pun besar, dan jari-jari atom makin kecil. 4, Sifat logam dan bukan logam Batas dan definisi logam dan bukan logam tidaklah terlalu jelas. Sebab ada unsur yang sekaligus memiliki sifat logam dan bukan logam. Suatu unsur digongkan sebagai logam, jika unsur tersebut cenderung melepaskan elektron. Dan suatu unsur digolongkan sebagai bukan logam, jika unsur tersebut cenderung menangkap elektron. Sifat logam dalam sistem periodik makin ke kanan makin berkurang. Di bagian kiri sistem periodik terdapat unsur-unsur logam, sdangkan di bagian kanan terdapat unsur-unsur bukan logam. Batas antara logam dan bukan logam adalah unsur-unsur metaloid, yaitu unsur-unsur di sekitar diagonal boron (B) sampai astatin (At) dalam sistem periodik. Bagi unsur-unsur yang segolongan, sifat logam makin ke bawah makin bertambah, sebab unsur makin ke bawah makin mudah melepaskan elektron. 5. Titik didih dan titik leleh Sifat ini merupakan sifat fisik dari unsur-unsur. Mendidih merupakan proses perubahan dari wujud cair ke wujud gas dan meleleh merupakan proses perubahan wujud padat ke wujud cair. Perbedaan wujud zat padat, cair dan gas terletak pada perbedaan jarak atomnya. Wujud padat atom-atomnya sangat berdekatan, wujud cair agak berjauhan dan wujud gas sangat berjauhan. Jadi untuk mengubah dari satu ~ 35 - wujud ke wujud yang lain adalah menjauhkan/mendekatkan antar atomnya. Faktor pertama yang mempengaruhi titik didih atau titik leleh adalah massa atom relatif (Ar) ingat ! kalau kalian memisahkan barang, untuk barang yang berbeda massanya kecepatannya berbeda. Hanya saja untuk atom-atom logam ada ikatan antar logam, sehingga faktor int sangat berpengaruh. Sedangkan untuk atom-atom non logam tidak ada ikatan antar atomnya, Sehingga titik didih dan titik lelehnya hanya dipengaruhi oleh massa atom. Untuk atom logam, dalam satu golongan sifat titik didih dan titik lelehnya makin ke atas makin besar dan dalam satu perioda makin ke kanan makin besar. Untuk atom non logam, dalam satu golongan sifat titik didin dan titik lelehnya makin ke bawah makin besar dan dalam satu perioda makin ke kanan makin besar. ee IKATAN KIMIA ‘Atom pada umumnya tidak berdiri sendiri, melainkan bergabung dengan atom lain membentuk molekul atau ion. Pada keadaan normal (tekanan dan suhu kamar), hanya gas mulia saja yang terdapat dalam bentuk atom-atom bebas. Gaya yang mengukuhkan atom-atom dalam molekul atau gabungan ion-ion itu, disebut ikatan kimia. WEBB SuSUNAN ELEKTRON YANG STABIL Unsur gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Seperti telah disebutkan di atas bahwa semua unsur gas mulia terdapat di alam dalam keadaan bebas dalam bentuk gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). G.N. Lewis dan W. Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (mempunyal 8 elektron pada kulit terluar), kecuali helium dengan konfigurasi duplet (dua efektron pada kulit luar). Marilah kita perhatikan konfigurasi elektron dari gas-gas mulia sebagai berikut. Perioda Unsur Nomoratom K L M N O P “tf fe 2 2 _ 2 Ne 10 2 8 3 Ar 18 2 8 8 4 kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8 Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan jalan membentuk ikatan. Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan aturan oktet. Konfigurasi oktet dapat dicapai dengan cara serah terima atau pemasangan elektron. Contoh : Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut int. soNe 8 aNa 8 1 dengan melepaskan 1 elektron akan menyerupai neon, vl 8 7 dengan menyerap 1 elektron akan menyerupai argon. war 22.8 8 Agar memiliki delapan elektron di kulit terluar, atom Na harus melepaskan 1 elektron, dan atom Cl harus menangkap 1 elektron. Jadi, atom Na memberikan sebutir elektron kepada atom Cl. Akibatnya, atom Na berubah menjadi ion Na*, dan atom Ci berubah menjadi ion Cr’. -37- Antara Na* dan CI’ terjadi tarik menarik, sehingga kedua ion itu bergabung membentuk NaCl. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, maka 1 elektron berpindah dari atom natrium ke atom klorin, Serah terima elektron menghasilkan apa yang disebut ikatan fon, sedangkan pemasangan elektron menghasilkan ikatan kovalen. Kita akan membahas kedua ikatan itu. Namun sebelumnya kita akan membahas terlebih dahutu tentang struktur Lewis. Struktur Lewis (Lambang Lewis) ‘Struktur Lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya (elektron di kulit terluar). Lambang Lewis Unsur-Unsur Perioda 2 dan 3 Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi yang terbagi dalam 4 pasangan. Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (elektron yang belum perpasangan). e Pembentukan ikatan ion (Elektrovalen) Tkatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Contoh Soal 1: Na +> Nat + ® a+ > + Na + Cl Nat + Ch A Contoh Soal 2: Tuliskan proses pembentukan ikatan ion pada senyawa ionik MgClz dari xMg dan vl Jawab: Mg(28 2) menjadi Mg* (2 8) melepaskan 2 elektron CI(2 8 7) menerima 1 elektron menjadi Ci(2 8 8) -38- 4. Cara Matematika Mg > Mg* + 2e|x1| Mg > Mg™ + We d+te > cr x2] 2cl + 2e + 2cr tt Mg + 2Cl > Mg™ + 2cr NZ MgCl, 2. Cara Struktur Lewis Mg s+ > MgCl, 1. Untuk setiap pasangan unsur berikut, a. Na dengan oF d. Mg dengan 6S 9. 2Mg dengan oF b. 20Ca dengan Cl e. ali dengan »N fh. a9Al dengan «0 c. Na dengan .O f. Mg dengan >N i. sl dengan »N 1) Tentukan rumus kimia senyawa yang dapat terbentuk 2) Gambarkan proses pembentukan ikatannya dengan cara matematika dan cara struktur Lewis. 2} Pembentukan ikatan kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron. Pada ikatan kovalen, kedua atom yang berikatan tertarik pada pasangan elektron yang sama. Masing-masing atom H mempunyai 1 elektron. Untuk mencapai konfigurasi stabil gas ‘mulia terdekat, yaitu He (Z = 2) masing-masing atom H memerlukan tambahan 1 elektron. Di antara 2 atom H tidak mungkin terjadi serah terima elektron, karena daya tarik elektron kedua atom itu pastilah sama. Namun demikian, konfigurasi stabil dapat dicapai dengan cara memasangkan elektron. Masing-masing atom H menyumbang 1 elektron untuk dijadikan pasangan elektron milik bersama. Pasangan elektron tersebut ditarik oleh kedua atom yang berikatan dan dengan demikian mereka terikat. -39- Conob 2 Rumus 0, co, kimia Rumus Lewis Rumus struktur Contoh 3 Rumus kimia N, Rumus Lewis Rumus struktur NSN H—CmC—H Pechatikan pasangan elektron pada atom-atom yang berikatan berikut. ( (Je ) ‘tom Morin + ‘atom Klocia > ‘molekul Kloria a a a, (+(e) = Cf) NZ NZ a a™ 2 G+ (e)— he) \ ) SO Se yo. a Or (+ Om QP Ye SS = 40- LATIHAN 1, Gambarkan Struktur Lewis untuk melekul berikut : a. CS; c. HS e. HCN b. CF d. NH3 2. Tentukan jenis ikatan (jonik atau kovalen) dan rumus kimia senyawa yang dapat dibentuk pasangan unsur berikut : a. A(Z= 12) dengan B (Z = 9) b. C(Z=6) dengan D (Z = 17) c. E(Z= 19) dengan F (Z = 16) d. G(Z= 12) dengan H(Z= 7) eric REAKSI OKSIDASI-REDUKSI WI vonser OKSIDASI - REDUKSI Jika sepotong besi diletakkan di udara terbuka, lama kelamaan logam itu berkarat. Reaksi perkaratan besi beriangsung sebagai berikut. 4Fe + 30, > 2Fe20s Pada peristiwa perkaratan besi, besi bereaksi dengan oksigen. Kita katakan besi mengalami oksidasi. Kata “oksidasi” secara harfiah berarti *pengoksigenan”. Karat besi adalah oksida dengan rumus Fe20s, sebagaimana bijih besi pada kulit bumi. Pada industri logam bijih besi diolah menjadi besi murni menurut reaksi berikut ini. Fe,0; + 3CO ——» 2Fe + 3CQ, Pada pembuatan besi murni, terjadi pengeluaran atau pengurangan oksigen dari bijih besi (Fe03). Kita katakan Fe;03 mengalami reduksi. Kata *reduksi” secara harfiah berarti “pengurangan”. penggabungan suatu zat dengan oksigen engeluaran oksigen dari suatu zat Pada peristiwa oksidasi Fe menjadi Fe,0; , atom Fe melepaskan elektron menjadi ion Fe™. Jadi, pengertian oksidasi dapat diperluas menjadi peristiwa pelepasan elektron. Sebaliknya pada peristiwa reduksi Fe,O; menjadi Fe, ion Fe** menangkap elektron menjadi atom Fe. Maka pengertian reduksi juga dapat diperluas menjadi peristiwa penangkapan elektron. ‘Oksidasi = pelepasan elektron Reduksi = penangkapan elektron Mengalami oksidasi = melepaskan elektron Mengalami reduksi = menangkap elektron Dengan pengertian. yang lebih luas ini, konsep oksidasi dan reduksi tidaklah hanya terbatas pada reaksi-reaksi yang melibatkan oksigen saja. Contoh reaksi oksidasi : Na ——> Nat + e Zn ——» Zn* + 2e Fe > Fe* + 3e s* ——+ S + 2e Contoh reaksi reduksi : KY +e ——> K cut + 2e——> Gu Co* + 2e ——> Co Ch + 2e——+ 2cr Pada reaksi oksidasi, elektron berada di ruas kanan Pada reaksi reduksi, elektron berada di ruas kiri. - 42- Perlu diingat bahwa “melepaskan elektron” berarti memberikan elektron kepada atom lain, sedangkan "menangkap elektron” berarti menerima elektron dari atom lain. Jadi, Peristiwa oksidasi suatu atom selalu disertai oleh peristiwa reduksi atom yang lain. Sebagai contoh, kita lihat reaksi oksidasi. Zn ——~+ Zn* + 2e Reaksi ini harus mempunyai pasangan berupa reaksi reduksi, agar menjadi jelas kepada siapa elektron itu diberikan. Misalnya cut + 2e———> Cu Dengan demikian, kedua reaksi di atas masing-masing baru merupakan setengah reaksi, sedangkan reaksi lengkapnya adalah : Zn ——+ Zn** + 2e ( oksidasi ) cu* + 2e ——+ Cu (reduksi) oS eee es Zn + Cu ——~> Zn**+ Cu (redoks ) Reaksi lengkap ini disebut reaksi redoks ( singkatan dari reduksi-oksidasi ), sebab mengandung dua peristiwa sekaligus ; Zn teroksidasi menjadi Zn?* dan Cu?* tereduksi menjadi Cu. Zat yang mengalami oksidasi (melepaskan elektron) disebut reduktor (pereduksi), sebab ia menyebabkan zat lain mengalami reduksi (mengakap elektron). Sebaliknya, zat yang mengalami reduksi disebut oksidator (pengoksidasi). Pada contoh reaksi di atas, Zn merupakan reduktor, sedangkan Cu* adalah oksidator. Reduktor = zat yang mengalami oksidasi Oksidator = zat yang mengalami reduksi Oo BILANGAN OKSIDASE Untuk memudahkan kita dalam mengetahui reduktor (zat yang mengalami oksidasi) dan oksidator (zat yang mengalami reduksi), maka kepada masing-masing atom diberikan suatu harga yang disebut bilangan oksidasi (tingkat oksidasi). Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron diberikan kepada atom lain yang keelektronegatifannya lebih besar. Jika dua atom berikatan, maka atom yang keelektronegatifannya lebih kecil memil bilangan oksidasi positif, sedangkan atom yang kelektronegatifannya lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif. Perhatikan peringkat keelektronegatifan atom-atom dibawah ini. Logam KONSEP OKSIDASI-REDUKSI BERDASARKAN BILANGAN OKSIDASI Pengertian oksidasi dan reduksi dapat kita tinjau berdasarkan harga bilangan oksidasi. Marilah kita perhatikan reaksi redoks berikut ini. Zn + Cu ——-+ Zn* + Cu Pada peristiwa oksidasi Zn menjadi Zn’* bilangan oksidasi seng bertambah dari nol menjadi +2. Sebaliknya, pada peristiwa reduksi Cu** menjadi Cu, bilangan oksidasi tembaga berkurang dari +2 menjadi nol. Dengan démikian kita dapat merumuskan definis! oksidasi dan reduksi sebagal berikut. Oksidasi = penambahan bilangan oksidasi (n: Pada masing-masing reaksi redoks di bawah ini manakah pereaksi yang bertindak sebagai reduktor (mengalam| oksidasi) dan pereaksi yang bertindak sebagai oksidator (mengalami reduksi)? a. Zn + HSOQ, ——» ZnSO, + He b. 2Ag + Ch ——> 2AgCcl c. 2HNO; + 2HBr —~» 2NO + Br; + 2H,0 wa Jawab: a, Zn reduktor, sebab bilangan oksidasi Zn naik dari 0 menjadi +2. H2SO, oksidator, sebab bilangan oksidasi H turun dari +1 menjadi 0. b. Ag reduktor, sebab bilangan oksidasi Ag naik dari 0 menjadi +1. Cl, _oksidator, sebab bilangan oksidasi Ci turun dari 0 menjadi -1. ¢. HNO» oksidator, sebab bilangan oksidasi N turun dari +3 menjadi +2. HBr reduktor, sebab bilangan oksidasi Br naik dari -1 menjadi 0. ae Beberapa hal yang penting diperhatikan antara lain : 1, Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. 2. Jika dalam suatu reaksi terlibat suatu unsur (bilangan oksidasi nol), baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi, maka boleh dipastikan reaksi itu adalah reaksl redoks, sebab perubahan unsur menjadi senyawa atau sebaliknya selalu disertai dengan perubahan bilangan oksidasi. 3. Jika dalam suatu reaksi tidak terdapat perubahan bilangan oksidasi ( semua atom memiliki bilangan oksidasi tetap), maka reaksi itu bukan reaksi redoks. Perhatikanlah reaksi H:SO, + 2NaOH ——> Na,SQ, + 2H. Reaksi ini bukan reaksi redoks, sebab bilangan oksidasi atom-atomnya tidak ada yang berubah; yaitu H tetap +1 ; S tetap +6 ; O tetap -2 ; dan Na tetap #1. Di bawah tercantum beberapa reaksi yang bukan reaksi redoks. SO: + NaOH -—— > NaHSO; 2KCrO, + 2HClL —+ KCr0, + 2KCl + H20 2Agy + CrOx" —— Ag.Cr0, 1. Tentukan apakah perubahan di bawah ini merupakan oksidasi ataukah reduksi. MnOz menjadi MnO.” f. P:Q3 menjadi HPO, H2SO4 menjadi SO2 g. HCOOH menjadi CH;0H NOy menjadi NH,” h. OCT menjadi Clos Cr,03 menjadi H,CrO, i, HsS menjadi SO;* MnO," menjadi MnO, j. BrO,” menjadi Br paose 2. Manakah reaksi di bawah ini yang merupakan reaksi redoks serta reaksi bukan redoks? a. Agt + Cr ——> Agcl b. 2Ag + Cl; ——> 2AgCI c. 2H2CrO, ——> H,Cr0, + H,0 d. Ch + 2KI ——> 2KCl + @. H:S0, + 2NaQH ——> NazSO, + H,0 f. NaO + NOs ——» 2NaNO3 g. 2Na + 2H,0 >» 2NaOH + He h. SO; + OH ——>» HSO, i. FeO) + CO ——+ 2FeO + CO; j. 3b + 6NaOQH ——> 5Nal + NalO; + 3H,0 3. Tentukan oksidator dan reduktor reaksi-reaksi di bawah ini. Reaksi Oksidator | Reduktor | 2Al + 3Zn(NOs)2 ——> 2AI(NOs)3 + 3Zn a 2Ag + Cl ——> 2AgCI 2HNO, + 2HBr ——» 2NO + Br. + 2H2O0 FeO; + 3CO ——> 2FeO + 3CO, CuO + Mg ——+ Cu + MgO Pao ge ~47- TATA NAMA SENYAWA Oleh karena di alam semesta ini terdapat berjuta-juta jenis senyawa, dan setiap tahun para ahli kimia di seluruh dunia mensintesis ribuan jenis senyawa baru, maka Komisi Tata nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry), suatu badan di bawah UNESCO, telah menyusun aturan tata nama senyawa-senyawa yang digunakan secara seragam di seluruh penjuru bumi. Pertama-tama kita akan membahas tata nama senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur (senyawa yang mengandung dua jenis atom). Aturan umumnya adalah sebagai berikut. 1. Semua senyawa biner memiliki nama berakhiran ida. 2. Jka senyawa biner tersusun atas atom /ogam dan atom bukan logam, maka nama logam disebutkan (dituliskan) lebih dahulu lalu diikuti oleh nama bukan logam yang berakhiran ida. 3. _Jika senyawa biner tersusun seluruhnya dari atom bukan Jogam, maka penulisan dilakukan berdasarkan urutan ; Akhiran ida disandang oleh atom yang terletak /ebih di sebelah kanan. 4. Nama senyawa yang sudah umum tidak usah menggunakan aturan tata nama TUPAC. Contoh: HO air NH; amoniak > ‘Senyawa Biner dari Logam dan Bukan Logam Kebanyakan senyawa biner dari /ogam dan bukan logam merupakan senyawa yang tersusun dari ion-ion, yaitu ion logam yang bermuatan positif dan ion bukan logam yang bermuatan negatif. Di bawah ini tercantum rumus, muatan, dan nama beberapa lon yang perlu dikuasal dan dihafalkan agar kita tidak mengalami kesukaran dalam penulisan rumus kimia dan nama senyawa. *Tabel Beberapa Ion Negatif Beserta Namanya b F fluorida H hidrida cr klorida O* —oksida | Br bromida s* sulfida | I iodida N> nitrida _| ¢Tabel Beberapa Ion Positif Beserta Namanya Perea ericn) Cu* tembaga (I) cu* tembaga (II) Kt kalium -48- Ag* perak Fe? besi (IT) Mg’* — megnesium Fe* —_besi (III) | \ Ca kalsium Co** kobal (IT) | Ba** barium co** kobal (III) | zn* —zink Sn** —timah (11) | Ni? nikel sn timah (IV) | A+ aluminium Pb** —_timbal (11) | | cet kromin Pb‘ timbal (IV) J Meskipum tersusun dari ion positif dan ion negatif, senyawa yang terbentuk harus bermuatan netral. Jumlah total muatan ion-ion dalam suatu rumus kimia harus no/. Hal ini berarti satu Na* bergabung dengan satu Cl’ membentuk NaCl ; satu Mg”* bergabung dengan dua I membentuk Mgl2 ; dua Al’* bergabung dengan tiga O* membentuk Alz0s ; dan sebagainya. Perhatikan nama-nama senyawa biner dari logam dan buka logam yang tercantum di bawah ini, Nacl natrium klorida Mgl2 magnesium iodida AlLO3 aluminium oksida Ag,S perak sulfida GN kalium nitrida cua tembaga (II) oksida FeBrs besi (III) bromida PbCl, timbal (IV) klorida > Biner dari Sesama Bukan Logam ‘Senyawa biner dari sesama bukan logam merupakan senyawa yang tersusun dari ‘molekul-molekul (bukan ion-ion). Jumlah masing-masing atom dalam rumus senyawa harus ditandai dengan awalan anka Yunani. mono heksa di hepta tri okta tetra nona penta deka Perhatikan nama-nama senyawa biner dari sesama bukan logam yang tercantum di bawah ini. SO, belerang dioksida PCls fosfor triklorida S03 belerang trioksida NO dinitrogen monoksida co karbon monoksida NO, dinitrogen tetroksida CO, karbon dioksida Catatan ; awalan mono tidak digunakan bagi atom yang ditulis di depan, -49- > Ion-ion Poliatom Ton-ion yang yang di bahas terdahulu adalah ion-ion monoatom, Masing-masing ion terdiri dari atom tunggal. Ada pula ion-ion poliatom, dimana dua atau lebih atom- atom terikat bersama-sama dalam satu ion. Beberapa poliatom tercantum pada tabel berikut ini. ¢ Tabel Ion-ion Poliatom dan Namanya ‘Amonium Ser OH eeeeenete | emer Hid olccida enema cn Sianida Noy Nitrit Nitrat Hipoklorit Klorit Klorat Perklorat Bromat Iodat Permanganat Karbonat Sulfit Sulfat Tiosulfat Kromat Dikromat [pies rosters Fosfat Beberapa hal yang patut diperhatikan sebagai berikut. 1, Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif. Hanya ion amonium (NH,*) yang bermuatan positif. 2. Hanya OH’ dan CN ion poliatom yang berakhiran ida. Pada umumnya ion Poliatom megatif berakhiran it atau at. Ada beberapa ion yang berawalan hipo, tau tio, 3. Hampir semua ion poliatom negatif mengandung atom oksigen. Ion yang berakhiran it mengandung atom oksigen lebih sedikit daripada lon yang berakhiran at. -50- oe Nama Asam Asam adalah zat-zat yang menghasilkan jon hidrogen (H*) dan ion negatif jika dilarutkan dalam air. Misalnya, HCI merupakan suatu asam, sebab ketika dilarutkan ke dalam air terurai menjadi ion H* dan ion CI. Hacuali air (H20) dan hidrogen peroksida (H20,), semua rumus kimia yang dimulai dengan atom H harus dinamai dengan awalan asam. Beberapa asam merupakan senyawa biner. Akan tetapi kebanyakan asam tersusun dari tiga jenis atom, yaitu hidrogen, oksigen, dan atom bukan logam. Perhatikan contoh nama-nama asam yang tercantum di bawah ini, HE asam fluorida HCI asam klorida HBr asam bromida HT asam iodida HS asam sulfida H,S0, asam sulfat HNO, asam nitrit HNO; asam nitrat | H5PO3 asam fosfit HPO, asam fosfat 1. Berilah nama senyawa berikut. a. PBrs f. MgCl, b. AlBrs g. FeCl, cc. Cu,0 h. FesSs d. ClO ASS: e. S02 j. KI 2. Berilah nama senyawa berikut. a. AGNOs f. PbCrO, b. Ca(ClO), 9. KCIOs c. NaxCO3 he (NH4)2Cr207 d. Fe2(SOs)3 i. CU(CN)2 e, AI(OH)s J. Mg3(PO.)2 -51-

You might also like