Professional Documents
Culture Documents
Bahan Konstruski Dan Korosi - Pertemuan 1 PDF
Bahan Konstruski Dan Korosi - Pertemuan 1 PDF
Presented by:
Achmad Chafidz M. S., S.T., M.Sc.
Department of Chemical Engineering, Universitas Negeri Semarang
Higher educational
Lesson:
Frequent inspections
to detect signs of stress!
Aloha Incident (Contd..)
6
Bhopal Accident
7
Ledakan Pipa Gas Alam -
Carlsbad
8
Example of Atmospheric Corrosion
11
Cost of Corrosion(2004) in billion US$5
Country Direct Cost Indirect Cost
USA 303.76 200 (approximately)
Japan 59.02
Former USSR 55.01
Germany 49.26
UK 8.51
Australia 7.32
Belgium 6.75
India 3.78
Poland 3.53
Canada 3.38
.....
.....
.....
Global 510.14 940 (approximately)
13
5Bhaskaran, R., N. Palaniswamy, and N.S. Rengaswamy, Global Cost of Corrosion—A Historical Review,
in Corrosion: Materials, Vol 13B, ASM Handbook. 2005, ASM International.
Example of Overdesign3
An 8" in. dia oil pipeline 225 miles long with a in. wall
thickness was installed with no corrosion protection system
With appropriate protection namely cathodic protection, it
would have a thin wall thickness which would
save 3,700 tons of steel (worth more than one million
dollar)
increase internal capacity of the pipeline by about 5%.
15
So……Why Study Corrosion?
18
So .. What would be expected from
You (a Corrosion Engineer)?
Ensuring maximum life of new equipment
Preservation of existing equipment
Protecting or improving the quality of a product in order to
maintain or improve a competitive position.
Avoiding costly interruptions of production.
Reducing or eliminating losses of valuable products by spillage
or leaks.
Refitting of equipment withdrawn from service because of
corrosion.
Reducing hazards to life and property that might be associated
with corrosion:
Explosions of pressure vessels or piping systems
release of poisonous or explosive gases or vapors
are a few examples.
19
Introduction
Korosi sangat sering kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain korosi disebut
juga dengan karatan. Korosi sendiri umumnya terjadi pada benda-benda logam seperti
besi. Korosi adalah reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya misalnya udara dan
air sehingga menimbulkan senyawa baru. Dalam perkaratan senyawa baru yang
dimaksud ialah zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta
berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O.
Introduction
Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan
oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada pengertian dari pakar lain, yaitu :
1. Korosi adalah perusakan material
2. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif
3. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah
), yang berusaha mencapai kesetimbangan.
Korosi (Perkaratan) merupakan reaksi redoks spontan antar logam dengan zat yang ada
di sekitarnya. Pada peristiwa korosi, bagian tertentu dari
logam itu berlaku sebagai anode, dimana logam
mengalami oksidasii dan oksigen(udara) atau elektrolit
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
.
Reaksi korosi
Pada kondisi netral atau basa, ion Fe2+ dan OH– selanjutnya membentuk endapan
Fe(OH)2. Di udara, Fe(OH)2 tidak stabil dan membenrtuk Fe2O3 xH2O. Inilah yang
disebut karat. Pada kondisi asam, banyaknya ion H+ memicu terjadinya reaksi
reduksi lainnya yang juga berlangsung, yakni evolusi atau oembentukan hidrogen
menurut persamaan reaksi: 2H+(aq) + 2e– → H2(g). Adanya 2 reaksi di katode pada
kondisi asam menyebabkan lebih banyak logam besi yang teroksidasi. Hal ini
menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada
korosi dalam air.
Penyebab korosi
Bahan - bahan korosif (yang dapat menyebabkan
korosi) terdiri atas asam, basa, serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-
organik maupun organic.
Penguapan dan pelepasan bahanbahan korosif ke udara
inilah yang dapat mempercepat proses korosi. Udara
dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang
ada dalam ruangan tersebut.
Hidrogen fluorida beserta persenyawaanpersenyawaannya dikenal
sebagai bahan korosif. Faktor yang berpengaruh
terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
factor internal dan factor eksternal.
a. Faktor internal
Factor internal yaitu factor dari bahan itu sendiri.
Factor dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, unsurunsur kelumit
yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
b. Factor eksternal
Faktor eksternal yaitu factor dari lingkungan yang
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-
zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
Lingkungan Penyebab Korosi
1Sheir, 25
L.L., R.A. Jarman, and G.T. Burstein, eds. Corrosion. 3rd ed. Vol. 1. 2000, Butterworth-Heinemann: Oxford.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor,
antara lain:
Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks.
Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi
apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni, melainkan
mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam logam
tersebut. Hal tersebut menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam
dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom
C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi,
sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi
redoks pada peristiwa korosi. Jika jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak
dengan permukaan logam semakin banyak, maka semakin cepat berlangsungnya
korosi pada permukaan logam tersebut.
2. Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh,
adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan
logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam
yang mengakibatkan proses korosi semakin cepat pula.
3. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju
korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Konsentrasi elektrolit
yang besar dapat meningkatkan laju aliran elektron sehingga laju korosi
meningkat.
Bangkai Kapal di Dasar Laut yang Telah Terkorosi oleh Kandungan Garam yang
Tinggi
4. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi.
Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi.
Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula
energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada
reaksi redoks semakin besar dan laju korosi pada logam semakin meningkat.
Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada
perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan
panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung
(seperti mesin kendaraan bermotor).
Korosi Pada Kondisi Asam Lebih Cepat Terjadi (atas). Logam Besi yang
Belum Terkorosi Pada Kondisi Netral (bawah)
6. Metalurgi
•Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan
memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.
This polished
Aluminium rim was
left over Christmas
with road salt and
mud on the rim.
Galvanic corrosion
has started between
the chromium plated
brass spoke nipple
and the aluminium
rim.
Galvanic corrosion
Galvanic corrosion
can be even worse
underneath the
tyre in bicycles
used all winter.
Here the corrosion
is so advanced it
has penetrated the
rim thickness.