You are on page 1of 9

Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling

Volume 2 Nomor 1 Juni 2016. Hal 49-57


p-ISSN: 2443-2202 e-ISSN: 2477-2518
Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK

Pengaruh layanan informasi peminatan terhadap


kemantapan pilihan sekolah lanjutan
Andi Muhammad Kusri
Guru Bimbingan dan Konseling, SMP Negeri 2 Maros
Email: muhkusri35@gmail.com

(Diterima: 02-April-2016; direvisi: 20-Mei-2016; dipublikasikan: 28-Juni-2016)

Abstract: The research is analyzing the effect of the Study Program Selection
information services to the students in SMPN 2 Maros. The main problems in this
research are: (1) How the description of the implementation of information services
specialization on students in SMPN 2 Maros? (2) How is the analysis result of the
students choices in the implementation of Study Program Selection information to the
consistency of high school choice made by the students of SMPN 2 Maros before and
after the services? (3) Whether or not the service influences the students’ choices in
selecting schools? The result of the research shows that (1) the implementation of Study
Program Selection information ran effectively and resulted positive responses from the
students; (2) The analysis result of the students consistency of high school choice made
by the students before giving the information was averagely low, however the result
analysis after giving information was high; (3) the inferensial statistic analysis result
shows the positive effect of the implementation of Study Program Selection information
the consistency of high school choice made by the students of SMPN 2 Maros.

Keywords: Study Program Selection; Consistency; of the choice made.

Abstrak: Penelitian ini menelaah pengaruh pelaksanaan layanan informasi peminatan


terhadap kemantapan arah pilihan sekolah lanjutan siswa SMP Negeri 2 Maros. Masalah
utama dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana gambaran pelaksanaan layanan
informasi peminatan pada siswa SMPN 2 Maros? (2) bagaimana gambaran arah pilihan
siswa terhadap pelaksanaan layanan informasi peminatan terhadap kemantapan arah
pilihan sekolah lanjutan siswa SMPN 2 Maros sebelum dan sesudah diberikan layanan
informasi peminatan? (3) apakah ada pengaruh positif pelaksanaan layanan informasi
peminatan terhadap kemantapan arah pilihan sekolah lanjutan siswa SMP Negeri 2
Maros?. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pelaksanan layanan informasi peminatan
berjalan dengan efektif dan mendapat respon yang positif dari siswa; (2) gambaran
kemantapan arah pilihan siswa terhadap sekolah lanjutan sebelum mendapatkan layanan
informasi peminatan rata- rata berada pada kategori rendah dan setelah mendapatkan
perlakuan yaitu layanan informasi peminatan berada pada kategori tinggi; (3) hasil
analisis statistik inferensial menunjukkan adanya pengaruh positif pelaksanaan layanan
informasi peminatan terhadap kemantapan arah pilihan sekolah lanjutan siswa SMP
Negeri 2 Maros.

Kata Kunci: Peminatan; kemantapan; arah pilihan.

Copyright © 2016 Universitas Negeri Makassar. This is an open access article under the CC BY-
NC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).

49
50 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

PENDAHULUAN dalam satuan pendidikan; (2) proses pemilihan


dan penetapan peminatan siswa pada kelompok
Bimbingan dan konseling merupakan mata pelajaran (akademik atau vokasi) yang
upaya pendidikan yang dalam pelaksanaannya di ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) proses
sekolah/madrasah merupakan usaha membantu pengambilan pilihan dan keputusan oleh siswa
siswa dalam pengembangan kehidupan pribadi, tentang pemintan kelompok mata pelajaran
kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta (akademik atau vokasi) yang didasarkan atas
perencanaan dan pengembangan karir. pemahaman atas potensi diri dan peluang yang
Setelah menyelesaikan Sekolah diselenggarakan pada suatu pendidikan; (4)
Menengah Pertama (SMP), siswa bercita-cita proses yang berkesinambungan untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih memfasilitasi siswa mencapai keberhasilan
tinggi, yaitu sekolah menengah lanjutan. Setiap proses dan hasil belajar serta perkembangan
individu perlu mempersiapkan diri untuk optimal dalam rangka mencapai tujuan
memilih sekolah menengah lanjutan. Dalam pendidikan nasional. Peran guru BK dalam
memilih sekolah lanjutan kadang siswa belum peminatan siswa adalah untuk menekuni
menentukan pilihan menurut kapasitasnya, kegiatan belajar siswa khusunya keseriusan
terkadang lebih banyak dipengaruhi oleh teman- untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.
temannya. Faktor minat juga tidak kalah penting Dengan arah peminatan ini, maka siswa tamatan
dalam menentukan sekolah lanjutan. Minat pada SMP/MTS telah memiliki konsep yang tegas dan
dasarnya adalah rasa lebih suka dan rasa jelas mau kemana dan menjadi apa mereka
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa setelah menamatkan SMP/MTS (Kemendikbud,
ada yang menyuruh. Minat seseorang dalam 2013).
menentukan sekolah lanjutan tidak bisa Adanya layanan informasi peminatan
dipaksakan oleh orang lain, ada juga sebagian diharapkan dapat menimbulkan kemandirian dan
orang tua yang terlalu berambisi menentukan kemantapan pilihan sekolah lanjutan siswa. Hal
sekolah lanjutan untuk anaknya, tanpa ini didasari pilihan pendidikan yang semakin
mempertimbangkan minat dan kemampuan banyak. Terkait dengan pemilihan sekolah
anaknya. lanjutan konselor mempunyai tugas untuk
Untuk menjawab persoalan tersebut, mencegah terjadinya kesalahan dalam pemilihan
peran bimbingan dan konseling sangat sekolah lanjutan. Salah satu upaya yang dapat
dibutuhkan. Bimbingan dan konseling dilakukan yaitu dengan cara memberikan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa layanan informasi sekolah lanjutan kepada
dalam rangka upaya menemukan pribadi, siswa. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
mengenal lingkungan, dan merencanakan masa layanan informasi peminatan perlu diberikan
depan. kepada siswa untuk menyaring serta menyeleksi
Peminatan siswa merupakan sutau proses potensi yang dimiliki oleh para siswa dalam
pengambilan pilihan dan keputusan oleh siswa menentukan pilihannya untuk mewujudkan
dalam bidang keahlian yang didasarkan atas dirinya pada sekolah lanjutan yang akan
pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. ditempuh dikemudian hari.
Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling Berdasarkan hasil observasi dan
membantu siswa untuk memahami diri, wawancara dengan guru dan siswa yang
merealisasikan keputusannya secara bertanggung dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Maros,
jawab. Di samping itu juga membantu individu diperoleh data bahwa siswa SMP Negeri 2 Maros
dalam memilih, meraih dan mempertahankan cenderung berada pada kategori rendah 50% dan
karir untuk mewujudkan kehidupan yang ditemukan beberapa gejala-gejala diantaranya
produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi adalah sebagai berikut: (1) Masih banyaknya
warga masyarakat yang peduli kemasalahatan siswa yang masih bingung dengan sekolah
umum melalui pendidikan. lanjutan yang akan mereka pilih setelah tamat
Hal ini dipertegas pada kurikulum 2013 pada SMP, (2) Masih banyak siswa yang
tentang arah peminatan siswa, layanan peminatan mengikuti kehendak orang tua untuk memilih
siswa dapat diartikan (1) pembelajaran berbasis sekolah lanjutan, (3) Masih banyak siswa yang
minat siswa sesuai kesempatan belajar yang ada kurang mengerti tentang jenis-jenis sekolah
Kusri. Pengaruh layanan informasi... | 51

lanjutan, 4) Masih ada siswa setelah tamat SMP mengikuti ujian akhir, (7) Fasilitas
tidak melanjutkan ke sekolah lajutan, 5) Masih penunjang/sumber belajar, (8) Cara
banyak siswa yang ingin memilih sekolah mempersiapkan diri dan belajar di sekolah, (9)
lanjutan karena terpengaruh teman sebaya. Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi
Melihat kenyataan di atas, penulis jabatan/karier serta prospeknya, (10) Langkah-
tertarik untuk melakukan pengkajian dengan langkah yang perlu ditempuh guna menetukan
melakukan penelitian tentang ”Pengaruh jabatan/karier, (11) Memasuki pergururan tinggi
Pelaksanaan Layanan Informasi Peminatan atau sekolah lanjutan yang sejalan dengan cita-
Terhadap Kemantapan Arah Pilihan Sekolah cita karier, (12) Pelaksanaan pelayanan bantuan
Lanjutan Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Maros”. untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk karier. Jadi layanan informasi merupakan
mengetahui pelaksanaan layanan informasi pemberian pemahaman kepada individu-individu
peminatan pada siswa SMPN 2 Maros, (2) Untuk yang berkepentingan tentang berbagai hal yang
mengetahui gambaran arah pilihan sekolah diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau
lanjutan siswa SMPN 2 Maros, (3) Untuk kegiatan, untuk menentukan arah suatu tujuan
mengetahui pengaruh pelaksanaan layanan atau rencana yang dikehendaki.
informasi peminatan terhadap kemantapan arah Peminatan berasal dari kata minat yang
pilihan sekolah lanjutan siswa SMPN 2 Maros. berarti kecenderungan atau keinginan yang
Layanan informasi yaitu layanan cukup kuat berkembang pada diri individu
bimbingan yang memungkinkan siswa dan (dalam hal ini siswa) yang terarah dan terfokus
pihak-pihak lain yang dapat memberikan pada terwujudkannya suatu kondisi dengan
pengaruh yang besar kepada siswa dalam mempertimbangkan kemampauan dasar, bakat,
menerima dan memahami informasi-informasi minat, dan kecenderungan pribadi individu.
yang dapat dipergunakan sebagai bahan Dalam dunia pendidikan, peminatan siswa
pertimbangan dan pengambilan keputusan terfokus pada peminatan studi dan karir.
sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan Peminatan pada diri siswa dikembangkan dan
masyarakat, (Sukardi, 2010: 16). diwujudkan pertama-tama didasarkan pada
Yusuf dan Nurihsan, (2012:21) potensi yang ada pada siswa (yaitu potensi
mengemukakan bahwa layanan informasi adalah kemampuan dasar mental, bakat, minat, dan
layanan yang menyajikan informasi tentang kecenderungan pribadi), dan kedua dipengaruhi
berbagai aspek kehidupan yang diperlukan secara langsung atau tidak langsung oleh kondisi
individu, seperti menyangkut (a) karakteristik lingkungan, baik yang bersifat natural,
dan tugas-tugas perkembanganya pribadinya, (b) kehidupan keluarga, kelompok dan masyarakat
sekolah-sekolah lanjutan, (c) dunia kerja, (d) serta budaya, maupun secara khusus fasilitas
kiat-kiat belajar yang efektif, (e) bahaya pendidikan yang diperoleh siswa (ABKIN,
merokok, (f) pentingnya menyesuaikan diri 2013).
dengan agama dan nilai-nilai moral yang Dalam peminatan siswa memahami
dijunjung tinggi masyarakat. potensi dan kondisi diri sendiri, memilih dan
Sukardi (2010) menjelaskan, materi mendalami mata pelajaran dan kelompok mata
layanan informasi menyangkut: (1) Tugas-tugas pelajaran, memahami dan memilih arah
perkembangan masa remaja akhir, yaitu tentang pengembangan karir, dan menyiapkan diri serta
kemampuan dan perkembangan pribadi, (2) memilih pendidikan lanjutan dan arah karir, dan
Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal kalau bisa sampai ke perguruan tinggi. Dalam
bakat dan minat serta bentuk-bentuk penyaluran pelayanan BK, upaya pelayanan ini merupakan
dan pengembanganya, (3) Tata tertib sekolah, salah satu bentuk layanan
cara bertingkah laku, tata karma dan sopan penempatan/penyaluran dan keterkaitannya
santun, (4) Nilai-nilai sosial, adat istiadat dan dengan jenis layanan lain serta kegiatan
upaya yang berlaku dan berkembang di pendukung BK yang relevan (ABKIN, 2013: 30)
masyarakat, (5) Mata pelajaran dan Kemantapan pilihan studi lanjutan
pembidanganya, seperti program inti, program adalah bagian dari pemilihan karir sebagai suatu
khusus dan program tambahan, (6) Sistem kematangan diri dalam proses untuk menentukan
penjurusan, kenaikan kelas, dan syarat-syarat pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan
52 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

dengan pendidikan, sekolah dan keperguruan pelaksanaan layanan informasi peminatan


tinggi yang berorentasi pada pekerjaan/ jabatan. terhadap kemantapan arah pilihan sekolah
Berdasarkan penjelasan tersebut kemantapan lanjutan siswa pada kelompok eksperimen
merupakan kondisi psikologis individu kaitannya sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
dengan perasaan dan emosional serta keadaan layanan informasi peminatan.
yang mantap, stabil, teguh hati, dan tidak mudah Pendekatan yang digunakan dalam
berubah dalam melakukan segala hal sehingga penelitian ini adalah pendekatan Pre Eksperimen
mampu menetapkan langkah dan keputusan yang model One Group Pretest-Posttest Design yang
sesuai dengan kondisi dan kemampuan dirinya. akan mengkaji pengaruh pelaksanaan layanan
Berdasarkan uraian- uraian di atas dapat informasi Peminatan terhadap kemantapan arah
dipahami bahwa kemantapan arah pilihan pilihan sekolah lanjutan pada SMPN 2 Maros.
merupakan suatu kemampuan siswa dalam Definisi operasional dalam penelitian ini
menentukan pilihanya dengan keteguhan hati, yaitu: (1) Pelaksanaan layanan informasi
yang tidak mudah berubah karena memiliki suatu peminatan adalah pemberian penjelasan atau
tujuan yang ingin dicapai sesuai apa yang dicita- keterangan terhadap berbagai arah minat pada
citakan penuh tanggung jawab. Karena sejumlah siswa dengan tiga tahap kegiatan yaitu
kemantapan menjadi bagian yang terpenting tahap awal, inti yang berisikan materi tentang
dalam kehidupan masa lampau. hubungan anatara bakat, minat, pekerjaan dan
Menurut Ramadanie (2012) Studi lanjut pendidikan, persyaratan karir, pendidikan umum
adalah usaha untuk menelaah hasil layanan dan pendidikan kejuruan, informasi karir
kepada siswa yang telah meninggalkan sekolah /pekerjaan/pendidikan, dan terminasi, (2)
itu, baik karena droup out, karena melanjutkan Kemantapan arah pilihan sekolah lanjutan adalah
studi, atau karena bekerja. Studi lanjut sangat bagian dari pemilihan karir sebagai suatu
penting bagi sekolah, sebab dengan studi lanjut kematangan diri dalam proses untuk menentukan
itu sekolah dapat mengetahui jenis-jenis lanjutan pilihan dari berbagai alternatif yang berkaitan
studi yang diikuti oleh siswa. dengan pendidikan, sekolah dan keperguruan
Lebih jelasnya dikemukakan oleh tinggi yang berorentasi pada pekerjaan/jabatan
(Prayitno dan Amti, 2004: 201) bahwa Para dengan keadaan psikologi siswa yang ditandai
siswa juga perlu diberi kesempatan untuk dengan kestabilan emosi, keteguhan hati, dan
memahami berbagai informasi yang berguna bertanggung jawab dalam menentukan pilihan
berkenaan dengan sangkut paut pendidikan yang sekolah lanjutan.
sedang dijalaninya sekarang dengan pendidikan Populasi adalah seluruh siswa yang
selanjutnya, dan dengan kemungkinan pekerjaan menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
yang dapat dikembangkan kelak. lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi
Jadi berdasarkan pengertian diatas maka dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX
dapat disimpulkan bahwa sekolah lanjutan dalam SMPN 2 Maros yang terdaftar pada tahun
penelitian ini merupakan suatu lembaga pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 288 siswa.
pendidikan yang dipersiapkan oleh pemerintah Penentuan besarnya ukuran sampel dalam
bagi siswa yang menduduki pendidikan dasar penelitian ini menggunakan teknik simple
dan menengah untuk dilewati guna mencapai random sampling yakni 29 siswa.
pendidikan lanjutan yang lebih tinggi. Secara Alat pengumpul data pada penelitian ini
umum sekolah lanjutan bagi siswa SMP adalah adalah (1) Angket, (2) Observasi, (2)
sekolah-sekolah yang berada pada satu tingkat Wawancara. Teknik analisis data pada penelitian
lebih tinggi dari dari SMP itu sendiri seperti ini yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis
SMA, SMK, dan MA. statistik inferensial dengan menggunakan uji t-
test kemudian dianalisis dengan menggunakan
METODE SPSS.16

Penelitian ini merupakan jenis penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN


kuantitatif yang menguji secara langsung
pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang Gambaran Pelaksanaan Layanan
lain atau menguji hipotesis tentang pengaruh Informasi Peminatan. Layanan informasi
Kusri. Pengaruh layanan informasi... | 53

peminatan dalam penelitian ini dilaksanakan Pada pertemuan kedua dibahas materi tentang
dengan tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan awal, persyaratan karir. Pertemuan ketiga membahas
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Gambaran materi tentang pendidikan umum dan pendidikan
lengkap masing- masing kegiatan adalah sebagai kejuruan. Pertemuan keempat dibahas materi
berikut: tentang hubungan antara pekejaan dan
a. Kegiatan awal pendidikan.
Tahap pertama diawali dengan c. Kegiatan akhir
penjelasan singkat mengenai pengertian, asas- Setiap akhir kegiatan peneliti melakukan
asas dan tujuan serta kompetensi yang ingin evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
dicapai pada setiap materi layanan informasi Evaluasi dilakukan dengan cara menilai hasil
peminatan, sekaligus mengadakan kontrak kerja siswa baik yang dikerja secara kelompok
kegiatan serta mendiskusikan hal-hal yang maupun secara individu, selain itu, peneliti juga
kurang dipahami oleh siswa sebagai subyek membagikan lembar kertas untuk menanyakan
penelitian. Tahap kedua memberikan permainan bagaimana pendapat siswa tentang kegiatan yang
(game) atau kuis yang terdiri atas dua kegiatan telah dilakukan serta mamfaat apa yang
yaitu menjelaskan teknik permainan dan dirasakan oleh siswa. Dari hasil respon siswa
menjelaskan tujuan permainan. Tahap ketiga, diperoleh kesimpulan bahwa siswa cenderung
peneliti memberikan penjelasan tentang topik merasa sangat senang mengikuti kegiatan
dan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap layanan informasi peminatan, selain menambah
sesi pertemuan dari pelaksanaan layanan wawasan juga menambah keakraban dengan
informasi peminatan. Tahap keempat, peneliti teman. Peneliti juga melakukan wawancara
menjelaskan tentang aturan dalam pelaksanaan kepada beberapa siswa untuk mengetahui
layanan informasi peminatan. Dalam kegiatan ini pendapat mereka pada setiap kegiatan.
peneliti bersama siswa membuat suatu komitmen Gambaran Kemantapan Arah Pilihan
untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Sekolah Lanjutan sebelum dan sesudah diberikan
dengan aktif dan sungguh-sungguh, sehingga perlakuan (Treatment). Berikut ini disajikan data
seluruh siswa dapat terlibat secara fisik dan kemantapan arah pilihan sekolah lanjutan siswa
psikologis pada setiap kegiatan pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah
b. Kegiatan inti diberi perlakuan layanan informasi peminatan
Layanan informasi peminatan dengan metode klasikal, dalam bentuk tabel
dilaksanakan selama empat kali pertemuan. distribusi frekuensi yang diklasifikasikan dalam
Pertemuan pertama, menyampaikan materi empat kategorisasi, yaitu sangat tinggi, tinggi,
hubungan bakat, minat, pekerjaan dan rendah dan sangat rendah. Lebih jelasnya dapat
pendidikan. Tujuan pemberian materi ini, agar dilihat dalam tabel sebagai berikut:
siswa dapat memahami bakat dan minatnya.

Tabel.1. Perbandingan Hasil Pelaksanaan Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen

Interval Kategori Kelompok Eksperimen


Pre-test Post-test
F (%) F (%)
110 –128 Sangat Tinggi - - 21 72,41%
91 - 109 Tinggi 2 6,90% 8 27,59%
71 – 90 Sedang 26 89,66% - -
52 - 70 Rendah 1 3,45% - -
32 - 51 Sangat Rendah - - - -
29 100% 29 100%
Sumber : Hasil Analisis item kelompok eksperimen

Memperhatikan Tabel 1. tersebut sebelum diberi layanan informasi peminatan,


menunjukkan bahwa kemantapan arah pilihan yaitu kategori sedang sebanyak 26 responden
sekolah lanjutan siswa SMP Negeri 2 Maros atau (89,66%), kemudian kategori rendah 1
54 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

responden atau (3, 45%). Selanjutnya sesuai dan sangat rendah tidak ada. Selanjutnya
dengan nilai rata-rata skor yang diperoleh sesuai dengan nilai rata-rata skor yang
sebesar 81,9 dimana nilai rata-rata tersebut diperoleh sebesar 112,7 dimana nilai rata-rata
pada interval 71-90 yang berada pada kategori tersebut pada interval 110 - 128 yang berada
sedang. Hal ini berarti bahwa kemantapan arah pada kategori sangat tinggi. Hal ini berarti
pilihan sekolah lanjutan siswa SMP Negeri 2 bahwa kemantapan arah pilihan sekolah
Maros berada pada kategori sedang. lanjutan siswa SMP Negeri 2 Maros berada
Setelah diberikan perlakuan layanan pada kategori sangat tinggi.
informasi peminatan menunjukkan 1. Analisis Statistik Inferensial
peningkatan, dimana pada kategori sangat Melalui bantuan computer program SPSS 16
tinggi 8 responden atau (27,58%), kemudian hasil perhitungan uji t-test data pretest dapat
pada kategori tinggi 21 respoden atau dilihat pada tabel berikut
(72,41%), selanjutnya pada kategori rendah

Tabel.2. t-test pre-test dan post-test kemantapan pilihan sekolah lanjutan siswa.

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper
Preposttest Equal
variances 1.352 .250 19.401 56 .000 30.79310 1.58722 27.61351 33.97270
assumed
Equal
variances 19.401 54.805 .000 30.79310 1.58722 27.61198 33.97423
not assumed

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 2. t- pemberian perlakuan berupa layanan informasi
test perbedaan rata-rata kemantapan arah pilihan peminatan berada pada kategori rendah.
sekolah lanjutan siswa kelompok eksperimen, Menurut Rochmadhadi (2011) Ada
diperoleh nilai signifikan 0,000, dimana beberapa faktor yang memengaruhi perencanaan
sig=0,000 < α = 0,05 yang berarti Ha diterima. studi lanjutan antara lain: (1) Faktor-faktor yang
Hal ini berarti bahwa kemantapan arah pilihan bersumber pada diri sendiri; dan (2) Faktor-
sekolah lanjutan siswa setelah diberikan faktor sosial. Untuk lebih jelasnya akan
perlakuan layanan informasi peminatan terdapat dijelaskan sebagai berikut:
perbedaan, adanya perbedaan tersebut 1) Faktor-faktor yang bersumber pada Diri
diasumsikan dengan pengaruh dari pemberian Sendiri
layanan informasi peminatan, dengann demikian a) Kemampuan intelegensi. Secara luas
dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan diakui bahwa ada suatu perbedaan
informasi peminatan berpengaruh signifikan kecepatan dalam memecahkan masalah,
terhadap kemantapan arah pilihan sekolah sehingga hal itu memperkuat bahwa
lanjutan siswa SMP Negeri 2 Maros. seseorang yang memiliki taraf
Berdasarkan hasil penelitian dengan intelegensi yang tinggi akan lebih cepat
analisis data deskriptif menunjukkan bahwa dalam memecahkan masalah
tingkat kemantapan arah pilihan sekolah dibandingkan dengan seseorang yang
lanjutan siswa kelompok eksperimen sebelum memiliki intelegensi yang sedang-sedang
Kusri. Pengaruh layanan informasi... | 55

saja atau bahkan intelegensi di bawah memilih sekolah umum dengan jurusan
rata-rata. sosial.
b) Bakat. Bakat adalah suatu kualitas yang 2) Faktor-faktor Sosial
dimiliki individu untuk berkembang di Dalam faktor sosial ini individu dapat
masa yang akan datang. Sehingga perlu dipengaruhi oleh keadaan keluarga (orang tua,
adanya penanaman bakat sejak dini kakak ataupun adik) serta keadaan lingkungan
sehingga seseorang dapat berkembang masyarakatnya. Fungsi dari pada keluarga
dengan baik, sesuai dengan bakat yang sebagai peletak dasar pendidikan, keagamaan
dimiliki. dan rasa kemauan dan kesukaan, serta sebagai
c) Minat. Minat adalah seperangkat mental pendorong dan motivator dalam menentukan dan
yang dimiliki oleh individu sehingga memilih sekolah lanjutan dan hasil dari studinya
dapat mengarahkan individu pada pilihan itu.
tertentu. Minat sangat berpengaruh Sedangkan lingkungan masyarakat yang
dalam pilihan karir atau sekolah lanjutan. memang dipandang sebagai suatu kesatuan yang
Karena tidak akan pernah berkembang tidak terlepas dari individu itu berada. Ketika
seseorang apabila mereka tidak memiliki individu pada lingkungan yang selalu
minat akan suatu pekerjaan. Sama halnya memandang bahwa pendidikan itu penting dan
dengan pemilihan studi lanjut, apabila anak harus sekolah pada sekolah yang bermutu,
siswa sudah tidak berminat dengan maka individu akan memilih sekolah yang
sekolah atau jurusan itu maka ia akan menurut mereka sangat bermutu dan berkualitas.
membahayakan diri siswa tersebut. Sedangkan mereka yang memandang bahwa
d) Sikap. Sikap adalah suatu kesiapan sekolah hanya sebagai modal untuk bekerja maka
individu terhadap hal-hal tertentu. mereka akan memilih sekolah yang biasa-biasa
Dengan sikap yang dimiliki maka saja, yang penting bisa sekolah.
individu mempunyai kecenderungan Pemahaman studi lanjut secara spesifik,
yang relatif stabil dalam mereaksi maka terlebih dahulu akan dibahas pengertian
terhadap diri sendiri, orang lain dan dari pemahaman itu sendiri, lalu kemudian studi
lingkungannya. lanjut dan pada akhirnya kita bisa menjelaskan
e) Kepribadian. Setiap orang memiliki dan memberikan kesimpulan tentang
kepribadian yang berbeda dari orang Pemahaman studi lanjut siswa. Berdasarkan
lain, bahkan tidak ada seorangpun yang kamus bahasa Indonesia, pemahaman dapat
sama. Maka dalam memilih sekolah diartikan sebagai pengertian dan penerapan dari
lanjutanpun akan berbeda dengan materi yang telah dipelajari. Berdasarkan kamus
kepribadiannya yang dipengaruhi oleh psikologi pemahaman adalah proses memahami
keadaan fisik maupun psikis, lingkungan arti.
keluarga dan lingkungan masyarakat. Djahura (2012) mengemukakan empat
f) Nilai. Nilai sebagai patokan untuk macam pengertian pemahaman, yakni sebagai
seseorang melakukan tindakan, individu berikut: (1) melihat hubungan yang belum nyata
yang memiliki nilai moral yang tinggi pada pandangan pertama; (2) mampu
maka akan lebih bertanggung jawab atas menerangkan atau dapat melukiskan tentang
pilihannya dan mengerti konsekuensi aspek-aspek, tingkatan, sudut pandangan-
dari pilihannya. pandangan yang berbeda; (3)
g) Prestasi. Kegemaran pada suatu memperkembangkan kesadaran akan faktor-
pelajaran di sekolah akan memengaruhi faktor yang penting; dan (4) berkemampuan
siswa dalam memilih sekolah lanjutan. membuat ramalan yang beralasan mengenai
Misalnya siswa yang senang pada tingkah lakunya. Menurut Sudjana (2008),
pelajaran eksak maka dia lebih memilih Pemahaman sebagai salah satu penilaian hasil
pada sekolah lanjutan umum atau belajar ranah kognitif, yang yang merupakan tipe
kejuruan, sedangkan siswa yang gemar hasil belajar yang setingkat lebih tinggi dari
pada pelajaran sosial yang berhubungan pengetahuan. Misalnya menjelaskan dengan
dengan seseorang maka dia akan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca
atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang
56 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 2 No. 1 Juni 2016

telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk terhadap kemantapan arah pilihan sekolah
penerapan pada kasus lain. lanjutan siswa SMP Negeri 2 Maros. Artinya,
Studi lanjut adalah berkaitan dengan semakin diberi layanan informasi peminatan
informasi tentang pilihan untuk melanjutkan maka semakin mantap arah pilihan sekolah
sekolah (sekolah lanjutan) ke jenjang lebih lanjutannya.
tinggi. Menurut Ramadanie (2012) Studi lanjut Sehubungan kesimpulan penelitian di
adalah usaha umtuk menelaah hasil layanan atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:
kepada siswa yang telah meninggalkan sekolah (1) Mengingat bahwa layanan informasi
itu, baik karena droup out, karena melanjutkan peminatan dalam kegiatan bimbingan konseling
studi, atau karena bekerja. Studi lanjut sangat belum maksimal dilaksanakan di sekolah,
penting bagi sekolah, sebab dengan studi lanjut sedangkan telah terbukti bahwa layanan
itu sekolah dapat mengetahui jenis-jenis lanjutan informasi peminatan ini dapat meningkatkan
studi yang diikuti oleh siswa. Jadi dapat kemantapan terhadap pilihan sekolah lanjutan
disimpulkan pemahaman studi lanjut dalam siswa, maka disarankan hendaknya konselor
penelitian ini adalah berupa kemampuan diri sekolah dapat melaksanakan proses tersebut. (2)
dalam mengerti atau mengetahui dengan benar Bagi siswa, dapat membantu dalam proses
terhadap studi lanjut sehingga dapat lebih pemahaman terhadap kemantapan pilihan
mengenal sekolah yang akan ditempuh setelah sekolah lanjutan siswa, sehingga mampu
tamat kelak. membuat keputusannya sendiri. (3) Kepada
Hasil penelitian untuk kelompok rekan-rekan mahasiswa dan peneliti di Prodi
eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa Bimbingan Konseling, agar dapat
layanan informasi peminatan sebanyak empat mengembangkan layanan infromasi peminatan
kali pertemuan, ternyata menunjukkan ini dalam mengatasi permasalahan-permasalahan
peningkatan kemantapan pilihan sekolah yang berbeda pula dan dalam mengelola kelas
lanjutan. Hal ini disebabkan karena tingkat agar bisa diatur kita bisa meminta bantuan
pemahaman terhadap sekolah lanjutan siswa kepada guru pembimbing yang ada disekolah.
mengalami peningkatan dari kategori rendah
menjadi tinggi. Jadi disinilah terjadi perubahan DAFTAR RUJUKAN
terhadap pemahaman studi lanjutan siswa di
SMP Negeri 2 Maros dengan pemberian layanan ABKIN. (2013). Panduan umum Pelayanan
informasi peminatan siswa dapat paham mau Bimbingan dan Konseling.
kemana setelah lulus SMP nantinya. ABKIN. (2013). Panduan Khusus Pelayanan
Peminatan Siswa Pada Satuan
SIMPULAN DAN SARAN Pendidikan Dasar dan Menengah
(SD/MI, SMP/MTS/SMPLB,
Berdasarkan hasil penelitian tentang SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK).
pengaruh pelaksanaan layanan informasi Jakarta: Departemen Pendidikan dan
peminatan terhadap kemantapan pilihan sekolah Kebudayaaan.
lanjutan siswa SMP Negeri 2 Maros, maka dapat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai Republik Indonesia. (2008). Kamus
berikut: (1) Gambaran pelaksanaan layanan Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
informasi peminatan pada SMPN 2 Maros Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan Republik Indonesia.
akhir. (2) Gambaran kemantapan arah terhadap Djahura, Dirman. (2012). Pemahaman sebagai
pilihan sekolah lanjutan siswa di SMP Negeri 2 pernyataan hasil: artikel: Kumpulan
Maros, sebelum diberi layanan informasi teori/ Konsep Kependidikan, (online),
peminatan berada pada katergori rendah. Namun, (http://dirman-
setelah diberikan perlakuan yaitu layanan djahura.blogspot.com/2012/09/.html,
informasi peminatan maka tingkat kemantapan Diaskes 10 Juli 2015).
terhadap arah pilihan sekolah lanjutan berada Kemendikbud. (2013). Pedoman Peminatan
pada kategori tinggi. (3) Ada pengaruh Siswa. Jakarta.
pelaksanaan layanan informasi peminatan
Kusri. Pengaruh layanan informasi... | 57

Prayitno dan Erman Amti. (2004). Dasar-dasar Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rineka Cipta. Rosdakarya.
Ramadanie, Iwan. (2012). Manajemen Penilaian Sukardi. (2010). Pengantar Program
dan Studi Lanjut. Artikel: Forum Belajar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Kita (counseling), (online). (http: // Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka
iwanramadanie .blogspot. com Cipta.
/2011/12/.html, Diakses 10 Februari Yusuf, S. & Nurihsan, J. (2012). Landasan
2015). Bimbingan dan Konseling. Bandung:
Rochmadhadi. (2011). Sekolah lanjutan. Remaja Rosdakarya.
(online), (http: // rochmadhadi15
.blogspot. com, Diakses 10 Juli 2015).

You might also like