You are on page 1of 9

PEGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARIG TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

DA KEMAMPUA BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA EGERI 1 TAETE RIAJA

Azwar Alamsyah Yunus1, Sidin Ali , Muhammad Aqil Rusli


Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Makassar
Kampus UNM Parangtambung Jln. Daeng Tata Raya, Makassar, 90224
1
e-mail : azwar.ancha@gmail.com

Abstract: Effect of Project-Based Learning Model Against Physical and Learning Results Critical
Thinking Ability of Students SMA 1 Tanete Riaja. The aims of study to determine the results of
studying physics and critical thinking ability of students after learning physics using a model of
project-based learning and using conventional learning models in SMA egeri 1 Tanete Riaja and to
determine differences in learning outcomes physics and critical thinking ability of students using a
model of project-based learning and students using conventional learning models in SMA egeri 1
Tanete Riaja. This research is true experimental design with the posttest-only control group design.
The sample was X6 with 32 people for experimental class and X7 with 33 people for the control class.
Furthermore, based on descriptive analysis of the results obtained studying the experimental class
were in the high category, while the control class in the medium category, and critical thinking ability
of students experiment class were in the medium category while the control class in the low category.
Inferential analysis shows that the data is homogeneous and distributed normally and hypothesis test
shows that H0 is rejected and H1 accepted, therefure there is a significant difference between the
results of learning and critical thinking ability for students using a model of project-based learning
with students using cooperative learning model of STAD.

Keywords: learning outcomes, critical thinking skills, project-based learning

Abstrak: Pengaruh Model Project-Based Learning terhadap Hasil Belajar Fisika dan
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA egeri 1 Tanete Riaja. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah belajar
menggunakan model project-based learning dan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada SMA Negeri 1 Tanete Riaja serta mengetahui perbedaan hasil belajar fisika dan kemampuan
berpikir kritis peserta didik kelompok yang diajar menggunakan model project-based learning dan
kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional pada SMA Negeri 1 Tanete
Riaja. Jenis penelitian ini true experimental design dengan desain penelitian posttest-only control
group design. Sampel penelitian ini adalah kelas X6 sebanyak 32 orang sabagai kelas eksperimen dan
kelas X7 sebanyak 33 orang sebagai kelas kontrol. Selanjutnya berdasarkan analisis deskriptif
diperoleh hasil belajar kelas eksperimen berada di kategori tinggi sedangkan kelas kontrol berada di
kategori sedang, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen berada pada kategori
sedang sedangkan untuk kelas kontrol berada pada kategori rendah. Untuk analisis inferensial
diperoleh bahwa data bersifat homogen dan terdistribusi normal sehingga selanjutnya dilakukan uji
hipotesis yang menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis kelompok yang diajar menggunakan
model project-based learning dengan kelompok yang diajar menggunakan model cooperative
learning tipe STAD..

Kata Kunci : hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, project-based learning

PEDAHULUA dimulai dengan orientasi dan penyajian


Menurut Trianto (2011) Kualitas proses informasi, yang berkaitan dengan konsep yang
pembelajaran fisika dewasa ini dapat dilihat dari akan dipelajari peserta didik, pemberian contoh
kegiatan pembelajaran, artinya pemilihan model, soal, yang dilanjutkan dengan memberikan tes.
pendekatan, strategi, dan metode harus sesuai Dalam proses pembelajaran, secara umum
dengan tujuan pembelajaran yang hendak peserta didik hanya diminta sebagai pendengar
dicapai. Proses belajar mengajar cenderung yang baik dan hanya didorong dari segi teoritis

60
Azwar Alamsyah Y., dkk., Pengaruh Model Project-Based Learning terhadap Hasil Belajar ... 61

saja, namun sangat minim dalam pengembangan rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik
kemampuan berpikir yang dimiliki serta SMA Negeri 1 Tanete Riaja berada dalam
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. kategori rendah.
Padahal menurut Sani (2014) pendidikan Penyelenggaraan proses pembelajaran perlu
ditujukan untuk mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran yang mampu
membangun karakter peserta didik, termasuk mengarahkan peserta didik untuk tidak hanya
potensi yang dimiliki oleh peserta didik. mengembangkan kemapuan teoritis saja, tetapi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir
pada tanggal 1 Juli 2015 sampai 3 Juli 2015 di peserta didik. Berdasarkan permasalahan yang
SMA Negeri 1 Tanete Riaja, dalam kegiatan terungkap tersebut, maka untuk memperoleh
proses pembelajaran, model yang diterapkan oleh peningkatan hasil belajar fisika dan kemampuan
guru fisika pada kelas X adalah pembelajaran berpikir kritis pada peserta didik, perlu
dengan model cooperative learning dengan tipe diterapkan bentuk model pembelajaran yang
STAD (Student Team Archievement Division). dapat mengarahkan peserta didik pada
Menurut Sutikno (2014) model cooperative pencapaian tujuan tersebut.
learning yaitu model pembelajaran yang Peneliti memiliki solusi dengan melakukan
menekankan pada konsep pembelajaran penerapan model project-based learning
bekerjasama dalam bentuk kelompok belajar. (pembelajaran berbasis proyek) dalam kegiatan
Adapun model cooperative learning dengan tipe proses pembelajaran. Melalui pembelajaran
STAD (Student Team Archievement Division) berbasis proyek peserta didik tidak hanya
menekankan pada lima komponen utama dalam dipersiapkan dalam hal pemahaman secara
proses pembelajaran di dalam kelas yang terdiri teoritis saja, tetapi juga dilibatkan melalui
atas penyajian kelas, kegiatan kelompok, kuis, kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan
skor kemajuan (perkembangan) individu serta menyelesaikan suatu proyek pembelajaran
penghargaan kelompok. Selanjutnya tertentu, yang mengarah pada pengaplikasian
pembelajaran menggunakan model tersebut serta proses berpikir kritis peserta didik.
dalam penelitian ini dikenal sebagai model Menurut Abidin (2014) model
konvensional. pembelajaran berbasis proyek memiliki
Menurut Rusman (2011) kesesuaian model keunggulan yaitu sangat baik dalam
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan dasar
proses pembelajaran, memegang peranan penting yang harus dimiliki oleh peserta didik, termasuk
dalam membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan membuat
kemampuan berpikir yang dimiliki serta sangat keputusan, kemampuan berkreativitas,
berpengaruh terhadap hasil belajar yang kemampuan memecahkan masalah, dan sekaligus
diperoleh. Berdasarkan hasil observasi yang dipandang efektif untuk mengembangkan rasa
dilakukan diperoleh bahwa hasil belajar fisika percaya diri dan manajemen para peserta didik.
dan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan
peserta didik masih rendah, hal ini didukung mengadakan suatu penelitian yang berjudul
berdasarkan nilai hasil belajar peserta didik pada “Pengaruh Model Project-Based Learning
semester sebelumnya serta hasil tes kemampuan terhadap Hasil Belajar Fisika dan Kemampuan
berpikir kritis peserta didik setelah dilakukan tes Berpikir Kritis Peserta Didik SMA egeri 1
observasi awal yang menunjukkan bahwa skor Tanete Riaja”.
62 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, omor 1, April 2016, hal. 60 - 68

Rumusan masalah yang diangkat dalam yaitu model cooperative learning tipe STAD
penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat (perlakuan pada kelas kontrol), O1 menyatakan
perbedaan hasil belajar fisika antara kelompok tes hasil belajar fisika dan kemampuan
yang belajar menggunakan model project-based berpikir kritis setelah penerapan model project-
learning dan yang belajar menggunakan model based learning pada kelas eksperimen, dan O2
konvensional pada peserta didik kelas X SMA menyatakan tes hasil belajar fisika dan
Negeri 1 Tanete Riaja tahun ajaran 2015/2016? kemampuan berpikir kritis setelah penerapan
(2) Apakah terdapat perbedaan kemampuan model pembelajaran konvensional yaitu model
berpikir kritis antara kelompok yang belajar cooperative learning tipe STAD pada kelas
menggunakan model project-based learning dan kontrol.
yang belajar menggunakan model pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri
konvensional pada peserta didik kelas X SMA 1 Tanete Riaja, Kabupaten Barru pada tanggal 03
Negeri 1 Tanete Riaja tahun ajaran 2015/2016? Agustus s.d 05 Oktober 2015 tahun ajaran
Adapun tujuan penelitiannya yaitu untuk 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah
mengetahui (1) perbedaan hasil belajar fisika seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 1
antara kelompok yang diajar menggunakan Tanete Riaja pada tahun pelajaran 2015/2016,
model project-based learning dan yang diajar yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah 215 orang
menggunakan model pembelajaran konvensional peserta didik. Sampel penelitian terdiri dari dua
pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Tanete kelas yang dipilih melalui simple random
Riaja tahun ajaran 2015/2016 (2) perbedaan sampling, sehingga terpilih 2 kelas yakni kelas
kemampuan berpikir kritis antara kelompok yang X6 sebagai kelas eksperimen dan kelas X7 sebagai
diajar menggunakan model project-based kelas kontrol. Pemilihan kelas eksperimen dan
learning dan yang diajar menggunakan model kelas kontrol melalui random kelas dilakukan
pembelajaran konvensional pada peserta didik dengan alasan bahwa semua peserta didik pada
kelas X SMA Negeri 1 Tanete Riaja tahun ajaran kelas X SMA Negeri 1 Tanete Riaja adalah
2015/2016. homogen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan
METODE
dalam penelitian ini adalah menggunakan tes
Jenis penelitian ini adalah true experimental hasil belajar dan tes kemampuan berpikir kritis
design (eksperimen sesungguhnya). Desain yang dikembangkan oleh peneliti, dan telah
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diujicobakan untuk mengetahui validitas serta
adalah posttest-only control group design yaitu reliabilitasnya sebelum digunakan. Untuk
sebagai berikut. perhitungan validitas hasil belajar fisika
digunakan persamaan koefisien korelasi biserial
R X O1
 dengan kriteria Pengujian, jika:  ≥ rtabel ,
R — O2
maka item dinyatakan valid dan jika: :  ≤
(Sugiono, 2012: 112)
rtabel, maka item dinyatakan drop. Sedangkan,
dengan R menyatakan pengacakan, X untuk perhitungan validitas kemampuan berpikir
menyatakan pembelajaran fisika dengan model kritis digunakan persamaan koefisien korelasi
project-based learning (perlakuan pada kelas Pearson sehingga soal hasil belajar fisika dan
eksperimen), “—“ menyatakan pembelajaran kemampuan berpikir kritis yang digunakan pada
fisika dengan model pembelajaran konvensional saat penelitian hanya item soal yang valid saja.
Azwar Alamsyah Y., dkk., Pengaruh Model Project-Based Learning terhadap Hasil Belajar ... 63

Untuk pengujian reliabilitas item soal hasil Pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua
belajar fisika digunakan rumus K.R. 20. pihak dengan uji-t seperti berikut:
Sedangkan, untuk pengujian reliabilitas item soal x1 − x 2
t hitung =
berpikir kritis digunakan rumus Alfa Cronbach.  1 1 
S  + 
Pengumpulan data dilakukan setelah  n1 n 2 
dilaksanakan proses pembelajaran untuk dimana,
mengetahui hasil belajar fisika dan kemampuan
(n1 − 1) Sd1 + (n2 − 1) Sd 2
2 2
berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negeri S2 =
n1 + n2 − 2
1 Tanete Riaja antara peserta didik yang diajar
mengunakan model project-based learning, dan (Sudjana, 2005: 239)
peserta didik yang diajar melalui model dimana :
pembelajaran konvensional (model cooperative x 1 = rata-rata skor kelompok eksperimen
learning).
x 2 = rata-rata skor kelompok kontrol
Teknik analisis data yang digunakan dalam
Sd1 = standar deviasi kelompok
penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
eksperimen
analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan
Sd2 = standar deviasi kelompok kontrol
untuk mengetahui karakteristik hasil belajar
S2 = varians gabungan dari kelompok
fisika dan kemampuan berpikir kritis peserta
eksperimen dan kontrol
didik kelompok eksperimen dan kelompok
S = standar deviasi gabungan dari
kontrol. Untuk keperluan ini digunakan skor rata-
kelompok eksperimen dan kontrol
rata, tabel distribusi frekuensi, taksiran rata-rata.
n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen
Tabel 1. Kategori kemampuan berpikir kritis n2 = jumlah sampel kelompok kontrol
Skor Kategori
 = 4,00
 Sangat Tinggi (A) Dengan kriteria pengujian:
 < 4,00
3,00 <  Tinggi (B+) H0 diterima jika:
 = 3,00
 Cukup Tinggi (B) -t(1-1/2α) < t hitung < t(1-1/2α) atau t hitung < ttabel
 < 3,00
2,00 <  Sedang (C+) H1 diterima jika:
 = 2,00
 Cukup Rendah (C) -t(1-1/2α) > t hitung > t(1-1/2α) atau t hitung > ttabel
 < 2,00
1,00 <  Rendah (D+) HASIL DA DISKUSI
 ≤ 1,00
 Sangat rendah (D)
Hasil analisis deskriptif menunjukkan
Sumber: diadaptasi dan dimodifikasi dari rubrik
ortheastern Illinois University deskripsi tentang skor hasil belajar fisika peserta
didik dan skor keterampilan berpikir kritis pada
Analisis inferensial digunakan untuk kelompok penelitian kelas eksperimen yang
menguji perbedaan hasil belajar fisika dan belajar menggunakan model project based
kemampuan berpikir kritis pada kedua kelas learning dan kelas kontrol yang belajar
penelitian dan menjawab hipotesis penelitian menggunakan model pembelajaran konvensional
yang diajukan. Sebelum dilakukan pengujian yaitu cooperative learning tipe STAD.
hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji Perolehan skor hasil belajar fisika peserta
normalitas data dan uji homogenitas varians. didik, antara kelas eksperimen yang diajar
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menggunakan model project-based learning, dan
menjawab hipotesis yang telah diajukan. kelas kontrol yang diajar menggunakan model
64 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, omor 1, April 2016, hal. 60 - 68

pembelajaran konvensional berdasarkan analisis Tabel 3. Statistik deskriptif kemampuan berpikir


deskriptif diperoleh data sebagai berikut kritis peserta didik kelas eksperimen dan kelas
Kontrol
Tabel 2. Statistik deskriptif hasil belajar ilai Statistik
eksperimen dan kelas kontrol
Statistik
ilai Statistik Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol
Statistik Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Jumlah Sampel 32 33
Jumlah Sampel 32 33 Skor tertinggi 22 18
Skor tertinggi 16 17 Skor terendah 12 10
Skor terendah 8 6 Skor tertinggi ideal 28 28
Rentang skor 8 9
Skor tertinggi ideal 19 19 Skor terendah 0 0
Skor terendah 0 0 Rentang skor 10 8
Jumlah kelas interval 6 6 Jumlah kelas interval 6 6
Panjang kelas 2 2
Panjang kelas 2 2
Skor rata-rata 11,97 10,58
Varians 4,03 7,31 Skor rata-rata 16,59 13,00
Standar deviasi 2,01 2,71 Varians 7,02 7,69
Standar deviasi 2,65 2,77
Selanjutnya pengkategorian hasil belajar
peserta didik SMA Negeri 1 Tanete Riaja pada
Gambaran kemampuan berpikir kritis
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
peserta didik pada masing-masing butir soal di
berdasarkan diagram batang dalam gambar-1.
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
100
berdasarkan diagram batang sebagai berikut
90
80
Persentase (%)

70 4
60
3,5
50
40 3
30
2,5
20
Skor

10 2
0
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat 1,5
Rendah Tinggi
1
Kategori
0,5
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
0
1 2 3 4 5 6 7
Gambar 1. Diagram persentase skor hasil belajar Butir Soal
fisika peserta didik kelas eksperimen dan kelas Kelas Ekperimen Kelas Kontrol
kontrol berdasarkan distribusi frekuensi.

Perolehan skor kemampuan berpikir kritis Gambar 2. Diagram kemampuan berpikir kritis
peserta didik, antara kelas eksperimen yang diajar peserta didik pada masing-masing butir soal di
menggunakan model project-based learning, dan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kelas kontrol yang diajar menggunakan model
Selanjutnya kemampuan berpikir kritis
pembelajaran konvensional berdasarkan analisis
peserta didik berdasarkan masing-masing
deskriptif diperoleh data seperti dalam tabel-3.
Azwar Alamsyah Y., dkk., Pengaruh Model Project-Based Learning terhadap Hasil Belajar ... 65

indikator berpikir kritis yang diukur pada kelas Selain analisis deskriftif selanjutnya
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dilakukan analisis inferensial, dimana hasil
berdasarkan diagram batang sebagai berikut analisis statistik inferensial dilakukan untuk
4
menguji hipotesis penelitian. Dalam hal ini
3,5 1 = menarik kesimpulan uji-t independen dengan taraf signifikan α = 0,05.
dari hasil penyelidikan
Syarat yang harus dipenuhi untuk pengujian
3
2 = mengobservasi dan hipotesis adalah data yang diperoleh harus
2,5 mempertimbangkan hasil
observasi berdistribusi normal serta mempunyai variansi
Skor

2
yang homogen. Oleh karena itu sebelum
1,5 3 = menentukan suatu
tindakan dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji
1
4 = mengidentifikasi atau
normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil
0,5 merumuskan masalah belajar fisika dan kemampuan berpikir kritis
0 peserta didik untuk kelas eksperimen dan kelas
1 2 3 4
Indikator Berpikir Kritis kontrol.
Kelas Ekperimen Kelas Kontrol Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Chi-Kuadrat, hasil pengujian
Gambar 3. Diagram kemampuan berpikir kritis normalitas pada skor hasil belajar fisika dapat
peserta didik berdasarkan masing-masing dilihat pada tabel-4 berikut
indikator berpikir kritis yang diukur pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4. Hasil pengujian normalitas hasil belajar
fisika kelas eksperimen dan kontrol
Gambaran keterampilan berpikir kritis
χ2
peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas Skor  dk χ2 tabel
hitung
kontrol berdasarkan pengkategorian kemampuan
Eksperimen 1,433 0,05 3 7,815
berpikir kritis melalui analisis deskriptif, dapat
Kontrol 5,288 0,05 3 7,815
dilihat pada diagram batang sebagai berikut

100 Dengan demikian untuk kelas eksperimen


Kelas Eksperimen 2
90  hitung <  2tabel yaitu 1,433 < 7,815 dan untuk
Kelas Kontrol
A = sangat tinggi
80 kelas kontrol  2hitung <  2tabel yaitu 5,288 < 7,815
+
70 B = tinggi
yang artinya skor hasil belajar fisika peserta didik
Persentase (%)

60 B = cukup tinggi
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
50 C+ = sedang
Sedangkan hasil pengujian normalitas pada
40 C = cukup rendah
D+ = rendah
skor kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada
30
20 D = sangat rendah
tabel 5 berikut.
10
0
Tabel 5. Hasil pengujian normalitas kemampuan
A B+ B C+ C D+ D berpikir kritis kelas eksperimen dan kontrol
Kategori Skor χ2 hitung  dk χ2 tabel
Eksperimen 6,212 0,05 3 7,815
Gambar 4. Diagram persentase skor kemampuan Kontrol 7,524 0,05 3 7,815
berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdasarkan persentase
pengkategorian. Dengan demikian untuk kelas eksperimen
yang diajar menggunakan model project-based
66 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, omor 1, April 2016, hal. 60 - 68

learning diperoleh  2hitung <  2tabel yaitu 6,212 < pembelajaran tercipta interaksi dan hubungan
7,815 dan untuk kelas kontrol yang diajar dengan yang saling mendukung antara peserta didik
menggunakan model pembelajaran konvensional dalam satu kelompok yang sama yaitu dalam
 2hitung <  2tabel yaitu 7,524 < 7,815 yang artinya kegiatan pembuatan proyek, penyelesaian
skor kemampuan berpikir kritis peserta didik proyek, dan pengujian proyek baik di dalam
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. maupun di luar kelas, serta tercipta interaksi
Selanjutnya untuk hasil pengujian antara kelompok peserta didik yang satu dengan
homogenitas varians data hasil belajar fisika dan kelompok lainnya yaitu dalam kegiatan evaluasi
kemampuan berpikir kritis menggunakan uji F proyek yang dilakukan melalui kegiatan
dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh bahwa nilai presentasi dan diskusi di dalam kelas.
Fhitung dan Ftabel untuk hasil belajar fisika, Fhitung < Penerapan pembelajaran menggunakan
Ftabel yaitu 1,81 < 1,84 yang artinya data dalam model berbasis proyek dalam penelitian ini
penelitian ini berasal dari populasi yang dibedakan atas dua, yaitu proyek yang
homogen diselesaikan di dalam kelas sebagai bantuan
Karena data yang diperoleh berasal dari untuk peserta didik dalam menyelesaikan proyek
populasi yang berdistribusi normal serta di luar kelas dan proyek yang diselesaikan di luar
homogen sehingga selanjutnya dilakukan kelas sebagai tugas akhir peserta didik.
pengujian hipotesi menggunakan uji dua pihak Pembelajaran berbasis proyek, dilakukan melalui
dengan uji-t. Berdasarkan hasil pengujian 6 langkah terstruktur yaitu: penentuan pertanyaan
hipotesis diperoleh bahwa untuk hasil belajar mendasar (start with the essential question),
fisika nilai t hitung > ttabel yaitu 2,35 > 2,01 maka mendesain perencanaan proyek (design a plan for
keputusanya H0 ditolak dan H1 diterima, artinya the project), menyusun jadwal (create a
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil schedule), memonitoring peserta didik dan
belajar fisika peserta didik yang diajar kemajuan proyek (monitor the students and the
menggunakan model project-based learning dan progress of the project), menguji hasil (assess the
yang diajar menggunakan model pembelajaran outcome), dan mengevaluasi pengalaman
konvensional pada kelas X SMA NEG 1 Tanete (evaluate the experience).
Riaja tahun ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk Melalui langkah-langkah pembelajaran
kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai t hitung > menggunakan model berbasis proyek,
ttabel yaitu 5,34 > 2,01 maka H0 ditolak dan H1 kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
diterima, artinya terdapat perbedaan yang kelas ekperimen yaitu kemampuan
signifikan antara kemampuan berpikir kritis mengobservasi dan mempertimbangkan hasil
peserta didik yang diajar menggunakan model observasi, menentukan suatu tindakan,
project-based learning dan yang diajar mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan,
menggunakan model pembelajaran konvensional serta menarik kesimpulan dari hasil penyelidikan,
pada kelas X SMA Negeri 1 Tanete Riaja tahun menunjukkan hasil yang lebih tinggi
ajaran 2015/2016. dibandingkan kemampuan berpikir kritis peserta
Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa didik pada kelas kontrol. Hal ini didukung
melalui kegiatan pembelajaran berbasis proyek, berdasarkan data perolehan skor untuk kelas
peserta didik diarahkan melakukan penyelesaian eksperimen yang menunjukkan bahwa keempat
suatu masalah yang dikerjakan secara indikator berpikir kritis yang terukur berada pada
berkelompok. Sehingga, dalam proses ketegori sedang. Sedangkan, pada kelas kontrol
Azwar Alamsyah Y., dkk., Pengaruh Model Project-Based Learning terhadap Hasil Belajar ... 67

yang diajar menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD sama-sama
kooperatif tipe STAD, dua indikator berpikir mengarahkan peserta didik untuk memahami
kritis yang terukur berada pada ketegori sedang materi dari segi teori yang ditekankan pada
yaitu indikator menarik kesimpulan dari hasil proses penyelesaian soal-soal dan pemberian
penyelidikan dan indikator mengidentifikasi atau tugas terkait materi yang dipelajari.
merumuskan pertanyaan, serta dua indikator
SIMPULA
lainnya berada pada ketegori rendah yaitu pada
indikator mengovservasi dan mempertimbangkan Berdasarkan hasil penelitian dan
observasi serta indikator menentukan suatu pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
tindakan. (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara
Pelaksanaan tahapan proyek yang terbatas hasil belajar fisika kelompok yang belajar
pada beberapa pertemuan saja menjadi faktor menggunakan model project-based learning dan
yang menyebabkan kemampuan berpikir kritis yang belajar menggunakan model pembelajaran
peserta didik paling tinggi hanya berada pada konvensional pada peserta didik kelas X SMA
kategori sedang, sehingga untuk memperoleh Negeri 1 Tanete Riaja tahun ajaran 2015/2016,
kemampuan berpikir kritis pada kategori cukup (2) terdapat perbedaan yang signifikan antara
tinggi, tinggi dan sangat tinggi diperlukan kemampuan berpikir kritis kelompok yang
pelaksanaan tahapan proyek yang lebih lama lagi. belajar menggunakan model project-based
Hal inilah yang menjadi kelemahan dari learning dan yang belajar menggunakan model
penerapan model pembelajaran berbasis proyek pembelajaran konvensional pada peserta didik
yaitu dibutuhkan waktu yang relatif lama, kelas X SMA Negeri 1 Tanete Riaja tahun ajaran
pemilihan pokok materi dalam pembelajaran 2015/2016?
yang tepat karena tidak semua materi dapat DAFTAR RUJUKA
diangkat dalam penyelesaian proyek,
Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran
pertimbangan biaya yang relatif mahal yang Dalam Konteks Kurikulum 2013.
harus digunakan sehingga perlu ditaktisi dengan Bandung: Refika Aditama.
pemilihan masalah yang relatif sederhana, Ali, Sidin & Khaeruddin. (2012). Evaluasi
fasilitas yang tersedia dalam lingkungan sekolah pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit
serta kesiapan peserta didik dalam penerapan Universitas negeri Makassar
proses pembelajaran dalam kelas. Andayani, Yayuk. dkk. (2014). Identifikasi
Keterampilan Berpikir Kritis Melalui
Pada skor hasil belajar fisika peserta didik
Analisis Instrumen Penilaian Pada
untuk kelas eksperimen yang diajar Program Studi Magister Pendidikan Ipa
menggunakan model pembelajaran berbasis Universitas Mataram. Jurnal Ilmu
proyek berada pada kategori tinggi sedangkan Pendidikan Vol. 21 No. 3 Desember 2014
hasil belajar fisika peserta didik pada kelas Anderson, Lorin W & Krathwohl, David R.
(2001). A Taxonomy for Learning,
kontrol yang diajar menggunakan model
Teaching, and Assessing. New York:
pembelajaran kooperatif tipe STAD berada pada Longman
kategori sedang. Skor rata-rata hasil belajar fisika Arends, Richard. (2012). Learning To Teach,
pada kelas ekpserimen maupun kelas kontrol Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.
yang diperoleh, didukung berdasarkan kelebihan Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar
kedua model pembelajaran yang digunakan. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Model berbasis proyek maupun model Aksara.
68 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 12, omor 1, April 2016, hal. 60 - 68

Daryanto, D. (2014). Pendekatan Pembelajaran Fisika Pada Siswa Smp. Jurnal


Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Pendidikan Fisika, 17.
Gava Media.
Rusman. (2011). Model - Model Pembelajaran
Dimyati, & Mudjiono. (2006). Belajar dan Cetakan Ke-3. Jakarta : Rajawali Pers
pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sani, A. R. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk
Elaine B. (2002). Contextual teaching & Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Learning. Bandung: MLC Bumi Aksara.
Ennis, R, H. 2001. The Nature of Critical Sani, B., & Kurniasih, I. (2014). Sukses
Thinking: An Outline of Critical Mengimplementasikan Kurikulum 2013. -
Thinking Dispositions dan Abilities. : Kata Pena.
Disampaikan pada Sixth International
Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi 6.
Conference of Thinking at MIT,
Bandung: Tarsito.
Cambrige, Ma July 1994 (last resived
May 2011). Diakses dari situs Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
HYPERLINK Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
"http://faculty.education,illons,edu/rhenni Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian.
s/documents/TheNatureofCriticalThingki Bandung : Alfabeta.
ng_5171_000.pdf"
http://faculty.education,illons,edu/rhennis Suhardiyanto, Andi. (2009). Peningkatan
/documents/TheNatureofCriticalThingkin Kualitas Pendidikan Melalui Model
g_5171_000.pdf , pada 5 Maret 2015.. Pembelajaran Kooperatif Berbasis
Konstruktivistik. Lembaran Ilmu
Joyce, Bruce., Marsha and Emily. (2009). Models Kependidikan Jilid 38, No. 1, Juni 2009.
of Teaching, Eighth Edition (Edisi Diakses dari situs
Bahasa Indonesia). Yogyakarta: Pustaka http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/L
Belajar IK/article/viewFile/498/455 pada tanggal
Nicole L.P Stedman, dkk. (2009) Relationships 08 November 2015.
between Critical ThinkingDisposition and Sutikno, M Sobry. (2014). Metode dan Model-
eed for Cognition among Model Pembelajaran. Lombok: Holistica
Undergraduate Students Enrolled in
Leadership Courses. Jurnal nacta hal 63. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, U. (2007).
Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung:
Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: PT. Imtima.
Alfabeta.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran
Rofiah, E. (2013). Penyusunan Instrumen Tes Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

You might also like