Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Mobilization is one’s ability to move freely, easily and, regularly to fulfill the needs of
healthy life. The intra cranial pressure (ICP) is the pressure inside the intracranial cavity.
Trepanation is an action of opening the cranial bone in the attempt of reaching the brain
to ease the definitive surgical treatments performed to the patients with head trauma.
This research employs Queasy experiment design with One Group Pree Test and Post
Test Design which intends for identifying the effectiveness of the early mobilization on
the variation of the intracranial pressure. The population of this research is the post-
trepanation clients who undergo treatments at the intensive care unit of dr. Soebandi
Regional Hospital Jember. The sample of this research is 16 individuals with varied age
ranges. The sampling collection technique used in this research is accidental sampling.
Data is taken using observation. The results of this research reveal that the average IP
value prior to performing early mobilization therapy is 5.4412 mmHg, while the average
IP value after performing early mobilization is 4,8562 mmHg. Based on the results of
the statistical testing using the Paired T-Test with the margin of error α = 0,05, the p
value is 0,001. Based on those results, this research concludes that the early mobilization
therapy plays a significant effect on the intracranial variation of the post-trepanation
patients at the intensive care unit of dr. Soebandi Regional General Hospital Jember.
This research recommends that early mobilization therapy is improved as the basic
therapy for treating post-trepanation therapy since early mobilization therapy is an
economical, readily available, as well as a practical treatment, respectively.
PENDAHULUAN
Trepanasi merupakan suatu tindakan melibatkan kulit kepala, tulang dan
membuka tulang tengkorak dengan tujuan jaringan otak atau kombinasinya (SPM,
mencapai otak untuk tindakan RS Dr. Sardjito). Cedera kepala
pembedahan definitif pada pasien dengan merupakan salah satu penyebab kematian
cedera kepala. Cedera kepala merupakan dan kecelakaan utama pada kelompok usia
serangkaian kejadian patofisiologik yang produktif dan sebagian besar terjadi akibat
terjadi setelah trauma kepala, yang dapat
kecelakaan lalu lintas (Mansjoer, dkk, prevalensi kecelakan lebih tinggi,
2000). biasanya karena kecelakan kendaraan
Salah satu masalah umum yang sangat bermotor khususnya sepeda motor yang
sering dijumpai keadaan gawat pada berpotensi sangat besar untuk terjadinya
cedera kepala adalah Peningkatan tekanan kematian dan lebih dari 70% dari kasus
intra kranial (selanjutnya disingkat TIK). ini menyebabkan cedera kepala yang
Untuk melakukan perawatan yang benar sangat berat.
dan baik pada pasien semacam ini,
Setiap tahun kejadian TBI (Traumatic
diperlukan pengertian tentang konsep
Brain Injuri) diAmerika Serikat
hubungan antara pasien dengan tekanan
diperkirakan 180-220 kasus per 100.000
intra kranial meningkat diperlukan
penduduk. Di Amerika Serikat, dengan
penilaian yang jeli dan perawatan yang
penduduk hampir 300 juta, sekitar
terus menerus. Disamping itu juga
600.000 TBI bru terjadi pertahun. 10%
memerlukan pembatasan tindakan yang
dari cedera yang fatal dapat
dapat memperbesar kerusakan yang ada.
mengakibatkan hampir 550.00 orang
Asuhan keperawatan hrus didasarkan pada
dirawat dirumah sakit. (Istiajid, dkk,
kondisi masing-masing pasien, dengan
2012).
memperhatikan respon pasien terhadap
perubahan lingkungan. Peningkatan TIK
Data di Jawa Timur belum tersedia,
(16 mmHg atau lebih) merupakan keadaan
sementara di RSD dr. Soebandi Jember
yang mengancam jiwa. Disebutkan,
berdasarkan pada data dari rekam medis
bahwa didalam rongga tengkorak terdapat
tercatat tahun 2011 terdapat 468 kasus
tiga macam komponen yaitu otak yang
cedera otak berat 121 diantaranya
setengah padat, darah yang ada
dilakukan tindakan medis berupa operasi
dipembuluh darah otak dan cairan
trepanasi, tahun 2012 terdapat 464 kasus
serebrospinal.
dan dilakukan operasi trepanasi sebanyak
228 kasus, sedangkan untuk tahun 2013
Hampir 10 juta cidera kepala terjadi di
mulai bulan Januari hingga Agustus
Amerika Serikat, sekitar 20% merupakan
tercatat 318 kasus cedera otak berat dan
yang serius yang berpotensi untuk
telah dilakukan tindakan berupa operasi
menyebabkan cidera otak. Pada laki-laki
trepanasi sebanyak 153 kasus.
berumur kurang dari 35 thun mempunyai
Dengan banyaknya kasus cedera otak sudah ditempeli metline. Menggunakan
berat yang dilakukan tindakan waterpass tentukan titik nol yaitu sejajar
pembedahan berupa operasi trepanasi dengan meatus auditorius eksterenus ,
yang ada di RSD dr. Sobandi Jember, alirkan drain EVD pada bloodset dengan
penulis tertarik untuk melakukan cara membuka saluran pada threeway
penelitian dengan judul “ pengaruh stopcock tutup saluran kearah
mobilisasi dini terhadap perubahan pembuangan kemudian amati undulasi
tekanan intra kranial pada klien dengan pada bloodset, ukur mulai dari titik nol
post trepanasi di Instalasi Rawat Intensif dan catat dilembar observasi kemudian
RSD dr. Soebandi Jember". dilakukan mobilisasi klien dilakukan
mobilisasi dini secara pasif berupa : ROM
METODOLOGI PENELITIAN pasif ekstremitas atas dan bawah sesuai
Penelitian ini menggunakan desain dengan SPO.
eksperimen semu (Quasy Experiment)
Hasil pengukuran/observasi yang
dengan rancangan One Group Pree Test
dilakukan didokumentasikan pada lembar
and Post Test Design. Populasi pada
observasi yang telah disediakan, dan
penelitian ini adalah semua pasien post
untuk menjaga confidently (kerahasiaan)
trepanasi di Instalasi Rawat Intensif RSD
dilakukan anomanimity (tanpa nama) pada
dr. Soebandi Jember sebanyak 31
lembar pengukuran tersebut, cukup
responden. Sampel pada penelitian ini
diberikan coding berdasarkan kriteria
adalah semua klien post trepanasi di
sampel dan nomor urut sampel tersebut.
Instalasi Rawat Intensif RSD dr. Soebandi
Setelah data terkumpul kemudian
Jember. Dalam penelitian ini teknik
ditabulasi dan dilakukan anlisa data.
sampling yang digunakan adalah
accidental sampling.
Uji yang digunakan dalam penelitian ini
adalah paired t-test, dengan tingkat
Peneliti melakukan pengukuran TIK
kesalahan (α=alpha) = 0,05, artinya bila
sesuai SPO yang ada, yaitu dengan cara :
nilai p ≤ 0,05 maka H1 diterima yang
menyambungkan bloodset dengan
artinya Mobilisasi dini mempengaruhi
threeway stopcock pada slang EVD dan
tekanan intra cranial pada klien port
menempelkannya pada standar infus yang
trepanasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi TIK sebelum pemberian terapi mobilisasi dini
di Instalasi Rawat Intensif RSD dr. Soebandi Jember
Januari - Pebruari 2014
N 16
Mean 5.4412
Median 5.1800
Mode 5.18a
Std. Deviasi .71820
Minimum 4.44
Maksimum 6.66
Tabel 1. Menunjukkan bahwa nilai rerata TIK responden sebelum dilakukan mobilisasi
dini adalah 5.4412