You are on page 1of 15

ISSN : 1693-9883

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VII, No. 3, Desember 2010, 32-45

ANALISIS ASAM VALPROAT DALAM


PLASMA SECARA KROMATOGRAFI
GAS
Ani Susanti, Yahdiana Harahap, Harmita
Universitas Indonesia FMIPA, Departemen Farmasi

ABSTRACT
Valproic acid is an anticonvulsant drug that works by increasing the levels of
γ-aminobutyric acid (GABA). Determination of valproic acid is quite difficult
because it has no chromophore groups in its structure. Aa analytical method using
gas chromatography (GC) with flame ionization detector for the determination of
valproic acid in human plasma has been developed and optimized. Valproic acid was
extracted from plasma by liquid-liquid extraction method using diethyl ether. The
optimum analysis conditions for valproic acid in plasma were achieved by regulated
gas chromatography injector and detector at a temperature of 250oC and temperature
programming with an initial temperature of 70oC and 5oC temperature increasing
per minute until a temperature of 100oC, then held for 1 minute. Then the tempera-
ture was increased by 2°C per minute until the column temperature to 150oC. The
optimum conditions of analysis took 32 minutes. In the concentration range from
40.0 to 100.0 μg/mL yielded a linear calibration curve with correlation coefficient (r)
of 0.9894. Accuracy (% diff) of this method was -13.67% to 12.33% with precision
(CV) between 9.33% to 14.92%, and relative recovery test was 86.33% to 112.33%.
Keywords : gas chromatography, optimation, plasma in vitro, valproic acid

ABSTRAK
Asam valproat dan bentuk garamnya merupakan obat antikonvulsi yang bekerja dengan
meningkatkan kadar aminobutyric acid (GABA). Penetapan kadar asam valproat
menjadi masalah yang cukup sulit karena tidak terdapat gugus kromofor di dalam
strukturnya.Metode analisis menggunakan kromatografi gas (KG) dengan detektor
ionisasi nyala untuk penentuan asam valproat dalam plasma manusia in vitro telah
dikembangkan dan dioptimasi. Asam valproat diekstraksi dari plasma dengan metode
ekstraksi cair-cair. Kondisi analisis optimum asam valproat dalam plasma in vitro
dengan kromatografi gas diatur pada suhu injektor dan detektor 250oC dan
pemrograman suhu yang digunakan adalah dengan suhu awal 70oC dengan kenaikan
suhu 5oC per menit sampai suhu 100oC, kemudian ditahan selama 1 menit, lalu suhu
dinaikkan sebesar 2oC per menit sampai suhu kolom menjadi 150oC. Kondisi opti-
mum ini membutuhkan waktu analisa 32 menit. Pada range konsentrasi 40,0 -

32 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 32


Corresponding author : E-mail : yaniálukmayani@yahoo.com

33 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 33


100,0 μg/mL dihasilkan kurva kalibrasi yang linier dengan koefisien korelasi (r) 0,9894.
Akurasi (% diff) dari metode ini -13,67% sampai 12,33% dengan presisi (KV) antara
9,33% sampai 14,92%, dan uji perolehan kembali relatif sebesar 86,33% sampai
112,33%.
Kata kunci : asam valproat, kromatografi gas, optimasi, plasma in vitro.

PENDAHULUAN berhasil menuntun uji preklinik dan/


atau biofarmasetik dan uji farma-
Asam valproat (asam-2-propil- kologi klinik.Pengukuran analit
pentanoat) dan bentuk garamnya dalam matriks biologis harus di-
natrium valproat dan natrium dival- validasi. Validasi metode bioanalisis
proat, merupakan senyawa golongan mencakup semua prosedur yang
asam karboksilat rantai sederhana menunjukkan bahwa metode khusus
yang digunakan dalam penanganan yang digunakan untuk pengukuran
epilepsi karena memiliki spektrum kuantitatif analit yang berasal dalam
aktivitas yang cukup luas (Gikas, matriks biologis, seperti darah,
Kazanis, Panderi, Parissi-Poulou, plasma, serum, atau urin, dapat
Rompotis, & Vavayannis, 2002). Obat dipercaya dan dapat dilakukan ulang
ini biasa digunakan dalam pengo- (reproducible) untuk penggunaan yang
batan bipolar disorders dan epilepsi, diinginkan (Food and Drug Admin-
terutama dalam penanganan kejang istration, 2001). Validasi metode yang
umum (Amini, Ghaeli, Kamalinia, & sempurna hanya dapat terjadi jika
Rouini, 2009). metode tersebut sudah dikembang-
Berdasarkan fakta bahwa obat kan dan dioptimasi (Gandjar &
ini digunakan secara luas dalam Rohman, 2007) Kadar asam valproat
penanganan pasien dengan gangguan dalam plasma berkisar antara 40-
psikiatrik atau neurologik, penentuan 90 μg/mL (Davis, DeVane, Ennis,
kadar asam valproat dalam plasma Figueroa, Smith &Winter, 2007).
merupakan hal yang penting dalam Apabila kadar asam valproat dalam
studi monitoring obat dan merupa- plasma lebih dari 100 μg/ml, dikha-
kan obat yang wajib untuk uji bio- watirkan akan timbul efek samping
ekuivalensi (Amini, Ghaeli, Kamali- yang membahayakan seperti hepa-
nia, & Rouini, 2009 ; Food and Drug totoksik, trombositopenia, dan
Administration, 2007). Untuk itu ensefalopati akut (Pitlick & Porter,
diperlukan suatu metode analisis 2006; Degel, Heidrich, Schmid, &
obat yang terpercaya dalam matriks Weidemann, 1984).
biologis yang sesuai. Metode analisis Penetapan kadar asam valproat
yang selektif dan sensitif untuk dalam plasma merupakan masalah
penilaian secara kuantitatif suatu obat yang cukup sulit karena asam val-
dan metabolitnya penting agar proat memiliki absorpsi UV yang

34 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 34


rendah (Brega, Lucarelli, Lombaradi, Heidrich, Schmid, & Weidemann,
Prandini, & Villa, 1992). Oleh karena 1984; Deng, Duan, Ji, Li, Yang, &
itu, sangat penting untuk mengem- Zhang, 2006).
bangkan suatu metode analisis yang Oleh karena itu, dalam penelitian
mudah dilakukan, cepat, dan ter- ini dikembangkan metode analisis
percaya untuk penetapan kadar asam asam valproat dalam plasma in vitro
valproat dalam cairan biologis, ter- dengan menggunakan kromatografi
masuk dalam plasma (Gikas, Kazanis, gas detektor ionisasi nyala dan
Panderi, Parissi-Poulou, Rompotis, & pengembangan teknik ekstraksi cair-
Vavayannis, 2002). cair sehingga diperoleh metode yang
Sejumlah metode, termasuk sederhana dan sensitif untuk analisis
metode penetapan kadar dengan asam valproat.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Tujuan penelitian ini untuk
(KCKT) detektor fluoresensi dan memperoleh kondisi analisis opti-
detektor UV-Vis telah digunakan mum untuk analisis asam valproat
untuk menentukan kadar asam dalam plasma in vitro secara kroma-
valproat dalam plasma (Amini, tografi gas dan memperoleh metode
Ghaeli, Kamalinia, & Rouini, 2009; ekstraksi optimum untuk analisis
Brega, Lucarelli, Lombaradi, Pran- asam valproat dalam plasma in vitro
dini, & Villa, 1992; Gikas, Kazanis, secara kromatografi gas.
Panderi, Parissi-Poulou, Rompotis, &
Vavayannis, 2002). Ketiga metode METODE
yang dikembangkan dengan meng-
gunakan KCKT tersebut, memer- Bahan
lukan proses derivatisasi untuk Natrium divalproat (Katwijk
mengubah analit menjadi senyawa Chemie bv), metanol p.a (Merck),
yang dapat dideteksi oleh detektor. kloroform p.a (Merck), n-heksan p.a
Hal ini memang memberikan hasil (Merck), dietil eter p.a (Merck), HCl
analisis yang akurat dan sensitif (Merck), aquadest, plasma darah
namun proses analisis yang dilaku- (Palang Merah Indonesia).
kan menjadi rumit dan memakan
waktu lama. Sementara itu, metode Alat
yang dikembangkan dengan meng- Kromatografi Gas Shimadzu
gunakan kromatografi gas lebih model GC 17A yang dilengkapi
mengutamakan proses ekstraksi
dengan detektor ionisasi nyala (FID),
seoptimal mungkin dan penggunaan
kolom kapiler CBP-10 dengan pan-
instrumen yang lebih modern seperti
jang 50 meter dan diameter dalam
kromatografi gas-spektrometri
massa sehingga diperoleh hasil ana- 0,25 mm, pemroses data Class GC
lisis yang akurasi dan sensitifitasnya Solution, dan integrator CBM 102;
tidak kalah dengan KCKT (Degel, microsyringe 5 μL (Hamilton Co, Ne-
vada); sentrifugator (TGL-16); mi-

35 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 35


kropipet 100 dan 1000 μL (Soccorex); Tahap berikutnya adalah mela-
alat vort eks; microtube ; blue tip; kukan pemilihan pelarut organik
yellow tip; lemari pendingin; tim- untuk ekstraksi asam valproat dalam
bangan analitik; alat-alat gelas yang plasma.Selanjutnya dilkaukan pemi-
umum digunakan dalam analisis lihan waktu vorteks untuk analisis
kuantitatif. asam valproat dalam plasma. Pemi-
lihan waktu sentrifugasi untuk ana-
Cara Kerja lisis asam valproat dalam plasma.
Penelitian ini pertama kali Waktu sentrifugasi selama 5, 10, 15,
dilakukan denganmembuat larutan dan 20 menit untuk analisis asam
Induk Natrium Divalproat. Untuk valproat dalam plasma dipilih,
mencari kondisi analisis optimum, dengan kecepatan sentrifugasi 3000
dibuat larutan induk natrium dival- rpm. Kemudian sebanyak 1,0 μL
proat 100 ppm. Untuk itu dilakukan lapisan organik diambil lalu disuntik-
pemilihan laju alir gas pembawa kan ke kromatografi gas. Kemudian
dihitung luas area dari masing-masing
untuk analisis asam valproat secara
waktu sentrifugasi.
kromatografi gas Kemudian dila-
kukan modifikasi laju alir menjadi 1,0
Uji Kesesuaian
dan 1,5 mL/menit. Suhu injektor dan
Sistem Larutan standar natrium
detektor yang digunakan adalah
divalproat dengan konsentrasi 100
250°C.Elusi dilakukan dengan suhu
ppm disuntikkan sebanyak 1,0 μL
kolom terprogram 80°C sampai 100oC
pada alat KG dengan kondisi laju alir
dengan kenaikan suhu 5 oC per
dan suhu awal kolom terpilih. Waktu
menit.Setelah itu, suhu kolom ditahan
retensi dicatat, lalu dihitung jumlah
selama 1 menit lalu dinaikkan sampai
pelat teoritis, HETP, faktor ikutan,
150oC dengan kenaikan suhu 2oC per
dan presisi pada enam kali penyun-
menit.Diperoleh waktu retensi, lalu
tikan. Selalin itu juga dilakukan
dihitung faktor ikutan, jumlah pelat
Validasi Metode Analisis Asam
teoritis dan HETP.
Valproat dalam Plasmasebanyak 1,0
Selanjutnya dilakukan pemilihan
ìL lapisan organik diam bil lalu
suhu awal kolom untuk analisis asam
disuntikkan ke kromatografi gas.
valproat secara kromatografi gas.
Elusi dilakukan dengan suhu kolom
Pengukuran LLOQ
terprogram dari suhu awal sampai
Larutan natrium divalproat
100oC dengan kenaikan suhu 5oC per
dalam plasma disiapkan dengan
menit.Setelah itu, suhu kolom ditahan
konsentrasi 30,0; 40,0; 50,0; 60,0; 70,0;
selama 1 menit lalu dinaikkan sampai
80,0; 90,0 dan 100,0 μg/mL, kemu-
150oC dengan kenaikan suhu 2oC per
dian diekstraksi seperti cara pe-
menit. Diperoleh waktu retensi, lalu
nyiapan sampel. Sebanyak 1,0 μL
dihitung faktor ikutan, jumlah plat
lapisan organik diambil lalu disun-
teoritis dan HETP.

36 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 36


tikkan ke kromatografi gas pada litian ini digunakan variasi laju alir
kondisi terpilih. Kemudian dicari gas pembawa, yaitu 1,0 ml/menit,
konsentrasi natrium divalproat 1,5 ml/menit, dan 2,0 ml/menit.
terendah dalam plasma yang masih Pertimbangan variasi laju alir gas
dapat dideteksi oleh instrumen. pembawa adalah diameter kolom
Kemudian dihitung persentase yang digunakan.
akurasi (% diff) dan koefisien variasi Pertimbangan penetapan suhu
(KV) dari konsentrasi tersebut. injektor adalah suhu injektor harus
Untuk pembuatan kurva kali- diatur lebih tinggi daripada suhu
brasi dan uji lnearitas dalam plasma kolom maksimum. Jadi seluruh
in Vitro. Sampel blanko serta larutan sampel akan menguap segera setelah
natrium divalproat dalam plasma sampel disuntikkan. Selain itu, suhu
dengan konsentrasi 40,0; 50,0; 60,0; detektor disesuaikan dengan detek-
70,0; 80,0; 90,0 dan 100,0 μg/mL tor yang digunakan.Untuk detektor
disiapkan, kemudian diekstraksi ionisasi nyala, suhu detektor harus
seperti pada cara penyiapan sampel. di atas 100ºC.Hal ini bertujuan untuk
Sebanyak 1,0 μL lapisan organik dari mencegah terjadinya kondensasi uap
masing-masing larutan tersebut air sehingga mengakibatkan peng-
disuntikkan ke alat kromatografi gas karatan pada detektor ionisasi nyala
pada kondisi terpilih.Tahap berikut- atau penghilangan (penurunan)
nya adalah dilakukan uji akurasi, uji sensitivitasnya (Gandjar & Rohman,
presisi serta juga uji perolehan 2007).
Kembali (% recovery) dan juga dila- Kondisi optimum terpilih adalah
kukan uji Selektivitas yang memberikan nilai lempeng
teoritis (N) besar, ukuran efisiensi
HASIL DAN PEMBAHASAN kolom (HETP) kecil, faktor ikutan
(Tf) yang mendekati satu, waktu
Pemilihan Laju Alir Gas Pembawa retensi yang tidak terlalu lama, serta
untuk Analisis Asam Valproat pada kromatogram plasma blanko
dengan Kromatografi Gas tidak ada puncak yang mengganggu
Penelitian ini menggunakan pada waktu retensi asam valproat.
kolom kapiler yang memiliki diam- Pada laju alir 1,0 ml/menit diperoleh
eter kecil sehingga laju alir yang waktu retensi 24,1 menit dengan nilai
digunakan memiliki rentang antara N rata-rata 13442,8; HETP rata-rata
0,2– 2 ml/menit. Untuk semua elusi, 0,0372 dan Tf masing-masing 1,055;
suhu injektor dan detektor diatur 1,263; dan 0,857. Kemudian pada laju
alir 1,5 ml/menit diperoleh waktu
pada suhu 250ºC. Suhu injektor dan
retensi 20,9 menit dengan nilai N
detektor diatur pada suhu 250ºC.
rata-rata 105481,4; HETP rata-rata
Berdasarkan literatur, laju alir gas
0,0474 dan Tf masing-masing 0,952;
pembawa yang digunakan sebesar 1,509; dan 1,977. Selanjutnya, pada
20 ml/menit. Namun, dalam pene-

37 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 37


(a)

(b)

(c)

Gambar 1. Kromatogram larutan natrium divalproat 100 μg/mL dengan laju alir
gas He 1,0 mL/menit (a), 1,5 mL/menit (b) dan 2,0 mL/menit (c)

38 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 38


laju alir 2,0 ml/menit diperoleh Pemilihan Suhu Awal Kolom
waktu retensi 18,9 menit dengan nilai untuk Analisis Asam Valproat
N rata-rata 13442,8; HETP rata-rata secara Kromatografi Gas
0,0372 dan Tf masing-masing 1,055; Kondisi analisis optimum untuk
1,263; dan 0,857. Dari ketiga kondisi penetapan kadar asam valproat
tersebut, dipilih laju alir sebesar dalam plasma adalah dengan laju alir
1,0 ml/ menit karena memberikan gas pembawa 1,0 ml/menit. Suhu
nilai N terbesar dan HETP terkecil. injektor dan detektor diatur pada
Data selengkapnya dapat dilihat suhu 250ºC.Elusi dilakukan pada
Gambar 1. suhu awal kolom 70 o C dengan

(a)

(b)

Gambar 2. Kromatogram larutan natrium divalproat 100 μg/mL dengan suhu awal
kolom 70°C (a) dan 90°C (b)

39 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 39


kenaikan suhu 5oC per menit sampai straksi terlebih dahulu untuk mem-
suhu 100 oC dan ditahan selama 1 bebaskan ikatannya dengan protein.
menit.Setelah itu suhu dinaikkan Untuk memperoleh metode ekstraksi
sampai 150 oC dengan kenaikan suhu yang paling optimal, dicobakan
2oC per menit. metode pengendapan protein meng-
gunakan metanol dan metode ek-
Pemilihan Pelarut Organik untuk straksi cair-cair dengan pelarut
Ekstraksi Asam Valproat dalam kloroform, n-heksan, dan dietil eter.
Plasma Setelah dianalisis dengan menggu-
Untuk memperoleh asam val- nakan kromatografi gas, ternyata
proat dari plasma lebih optimal di- metanol dan kloroform tidak dapat
cobakan empat jenis pelarut organik digunakan untuk ekstraksi natrium
pada saat ekstraksi, yaitu metanol, divalproat dalam plasma, yang dapat
kloroform, dietil eter, dan heksan. digunakan adalah heksan dan dietil
Pada saat ekstraksi dengan meng- eter. Kemudian dari kedua pelarut
gunakan metanol dan kloroform tersebut dibandingkan luas area yang
ternyata asam valproat tidak dapat terbentuk pada kromatogram.
terekstraksi ke dalam pelarut Karena luas area natrium divalproat
organik tersebut. Pada saat ekstraksi yang diekstraksi dengan dietil eter
dengan menggunakan dietil eter, luas lebih besar dari luas area yang diek-
area rata-rata yang diperoleh sebesar straksi dengan n-heksan, maka
20636,1. Pada saat ekstraksi dengan dalam penelitian ini, metode yang
menggunakan heksan, luas area rata- akan digunakan untuk mengekstraksi
rata yang diperoleh sebesar 9704,2. natrium divalproat dalam plasma
Sampel natrium divalproat da- adalah ekstraksi cair-cair dengan
lam plasma sebelum disuntikkan ke dietil eter.
alat kromatografi gas harus diek-

(3a)

40 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 40


(3b)

(3c)

(3d)

Gambar 3. Kromatogram larutan natrium divalproat 100 ìg/mL dlm plasma


yg diekstraksi dgn metanol (a), kloroform (b), n-heksan (c) dan dietil eter (d).

41 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 41


Gambar 4. Kurva hub.waktu sentrifugasi & luas area lar.
Na-divalproat 100ìg/mL dlm plasma.
Kromatogram dari masing- karena pada kondisi ini diperoleh
masing larutan pengekstraksi dapat nilai luas area rata-rata paling besar.
dilihat pada Gambar 3a, 3b, 3c dan Kurva luas area rata-rata dari asam
3d. valproat pada berbagai kondisi
waktu sentrifugasi dapat dilihat pada
Pemilihan Waktu Sentrifugasi Gambar 4.
untuk Analisis Asam Valproat
dalam Plasma Validasi Metode Analisis Asam
Untuk memperoleh asam val- Valproat dalam Plasma In Vitro
proat dari plasma secara optimal Berdasarkan literatur, diperoleh
dicobakan empat kondisi waktu rentang konsentrasi natrium dival-
sentrifugasi yaitu selama 5, 10, 15, proat dalam plasma adalah 40,0-
dan 20 menit. Pada sentrifugasi 90,0 μg/mL (Winter, et al., 2007).
selama 5 menit diperoleh nilai luas Oleh karena itu, dibuat kurva kali-
area rata-rata sebesar 8492,2. Pada brasi untuk menentukan LLOQ
sentrifugasi selama 10 menit diper- dengan rentang konsentrasi 30,0;
oleh nilai luas area rata-rata sebesar 40,0; 50,0; 60,0; 70,0; 80,0; 90,0 dan
14692,2. Pada sentrifugasi selama 15 100,0 μg/mL. Karena pada kon-
menit diperoleh nilai luas area rata- sentrasi 30,0 μg/mL instrumen sudah
rata sebesar 25326,9. Pada sentri- tidak memberikan respons, maka
fugasi selama 20 menit diperoleh konsentrasi 40,0 μg/mL ditetapkan
nilai luas area rata-rata sebesar sebagai konsentrasi LLOQ, yaitu
14692,2. Dari hasil percobaan dipilih konsentrasi terendah analit dalam
waktu sentrifugasi selama 15 menit sampel yang dapat ditentukan secara

42 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 42


kuantitatif dan masih memenuhi (Alizadeh, Mohammadi, & Shah-
syarat akurasi dan presisi, dimana dousti, 2007). Maka dapat disimpul-
nilai % diff pada lima kali penyun- kan bahwa metode analisis natrium
tikan tidak lebih dari ±20% (Food divalproat dalam plasma dengan
and Drug Administration, 2001). rentang konsentrasi 40,0-100,0 μg/
Setelah dicoba lima kali penyuntikan, mL memenuhi kriteria uji linearitas.
didapatkan hasil nilai % diff tidak ada Kurvakalibrasi natrium divalproat
yang menyimpang lebih dari +20% dalam plasma dapat dilihat pada
atau kurang dari -20%, maka ditetap- Gambar 5 konsentrasi terendah dari
kan nilai LLOQ adalah sebesar kurva kalibrasi. Pada pembuatan
40,0 μg/mL. kurva kalibrasi disuntikkan plasma
Setelah diperoleh nilai LLOQ, blanko (plasma tanpa penambahan
dibuat kurva kalibrasi dan uji line- natrium divalproat) dan tujuh larutan
aritas dengan menghitung koefisien natrium divalproat dalam plasma
korelasi dari kurva kalibrasi, dengan dengan konsentrasi 40,0; 50,0; 60,0;
rentang konsentrasi lebih kurang 70,0; 80,0; 90,0 dan100,0 μg/mL.
40,0-100,0 μg/mL, di mana nilai
LLOQ harus menjadi Dari hasil Uji Selektivitas
analisis diperoleh persamaan regresi Pada uji selektivitas, dilakukan
linear y = 459,7 x -18964 dengan analisis terhadap enam plasma dari
koefisien korelasi r = 0,9894, di mana sumber yang berbeda pada konsen-
kriteria linearitas untuk sediaan trasi LLOQ yaitu 40,0 μg/mL. Dari
dalam matriks biologis adalah r = 0,98 hasil analisis, yang diperoleh, dihi-

Gambar 5. Kurva kalibrasi lar. Na-divalproat dlm plasma in vitro


dgn kons. 40-100 μg/mL.

43 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 43


tung nilai KV kurang dari 20% , yaitu sentrasi sedang (60,0 μg/mL) mem-
11,57% dan % diff tidak menyimpang berikan nilai KV 13,92 %, konsentrasi
lebih dari +20% atau kurang dari tinggi (80,0 μg/mL) memberikan
-20%, yaitu dalam kisaran 9,53% nilai KV 9,33 %, pada. Dari hasil
sampai 13,79%, serta tidak ada percobaan uji presisi yang telah
puncak pengganggu pada waktu dilakukan untuk analisis natrium
retensi asam valproat. Maka dapat divalproat dalam plasma sudah me-
disimpulkan bahwa metode analisis menuhi kriteria yang dipersyaratkan
yang digunakan adalah selektif. karena diperoleh nilai KV kurang
dari 15% untuk masing-masing
Uji Akurasi konsentrasi.
Pada uji akurasi, dilakukan ana-
lisis terhadap tiga rentang konsen- Uji Perolehan Kembali
trasi yang disebut sebagai Quality (% recovery)
control sample (QC), yaitu konsentrasi Pada penelitian ini dilakukan uji
rendah (40,0 μg/mL), sedang (60,0 perolehan kembali relative (% relative
μg/mL), dan tinggi (80,0 μg/mL). Uji recovery). Berdasarkan perhitungan
yang dilakukan adalah hanya men- dari hasil penelitian, diperoleh %
cakup uji intra-day karena keter- recovery sebesar 108,06 sampai
112,32% untuk konsentrasi rendah,
batasan waktu. Hasil dari uji akurasi
81,91 sampai 103,17% untuk konsen-
adalah konsentrasi rendah (40,0 μg/
trasi sedang, dan 86,97 sampai
mL) memberikan nilai % diff 8,06
101,65% untuk konsentrasi tinggi.
sampai 12,33%, konsentrasi sedang Berdasarkan hasil percobaan,
(60,0 μg/mL) memberikan nilai % diff diperoleh nilai persen perolehan
-11,63 sampai -9,95%, dan konsentrasikembali seluruhnya berada dalam
tinggi (80,0 μg/mL) memberikan rentang yang dipersyaratkan, yaitu
nilai % diff - 13,67 sampai 9,41%. Nilai
sebesar 80-120%. Berdasarkan jurnal
% diff yang diperoleh tidak menyim- yang menjadi acuan penulis dalam
pang kurang dari -15% atau lebih mengembangkan metode analisis,
dari +15% untuk masing-masing rentang kalibrasi linier diperoleh
konsentrasi. Dari hasil pengujian pada konsentrasi 2,5-6400 μg/mL
akurasi yang telah dilakukan untuk (Bigdeli, Falahat-Pisheh, & Neyes-
analisis asam valproat dalam plasma tani, 2007). Berdasarkan hasil pene-
sudah memenuhi kriteria yang litian yang dilakukan penulis, dapat
dipersyaratkan. dilihat bahwa validasi metode yang
dilakukan memberikan rentang
Uji Presisi kalibrasi yang linier pada konsentrasi
Pada uji presisi asam valproat 40,0-100,0 μg/mL dan nilai LLOQ
dalam plasma, konsentrasi rendah yang diperoleh sebesar 40,0 μg/mL.
(40,0 μg/mL) memberikan nilai Rentang kalibrasi linier yang diper-
koefisien variasi (KV) 10,49 %, kon-

44 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 44


oleh dari jurnal acuan emang lebih and Pharmaceutical Preparations
sensitif dibanding metode ekstraksi by Headspace Liquid-phase
cair-cair yang dikembangkan oleh Microextraction Gas Chroma-
penulis, namun metode yang dikem- tgraphy-Flame Ionization Detec-
bangkan oleh penulis ini masih valid tion Without Prior Deriva-
untuk digunakan karena rentang tization. Journal of Chromatography
asam valproat dalam plasma ada B ,850: 128-133.
pada konsentrasi 40-90 μg/mL Bigdeli M, Falahat-Pisheh HR,
(Davis, DeVane, Ennis, Figueroa, Neyestani TR. 2007. Simple and
Smith & Winter, 2007). Rapid Gas-Chromatographic
Method for Quantitation of To-
KESIMPULAN tal and Free Valproic Acid in
Human Serum. Acta Medica
Kondisi analisis optimum asam Iranica ,45(2): 85-90.
valproat dalam plasma in vitro diper- Degel F, Heidrich R, Schmid R,
oleh dengan pemrograman suhu Weidemann G. 1984. Quantita-
dengan suhu injektor sebesar 250oC tive Determination of Valproic
dan menggunakan detektor ionisasi Acid by Means of Gas Chromato-
nyala dengan suhu 250oC. Pemro- graphic Headspace Analysis.
graman suhu yang digunakan adalah Clinica Chemica Acta ,139: 29-36.
dengan suhu awal 70oC dengan ke- Deng C, Li N, Ji J, YangB, Duan
naikan suhu 5oC per menit sampai G,Zhang X. 2006. Development
suhu 100 o C, kemudian ditahan of Water-phase Derivatization
selama 1 menit.Lalu suhu dinaikkan Followed by Solid-phase Micro-
sebesar 2oC per menit sampai suhu extraction and Gas Chromatog-
kolom menjadi 150oC. Kondisi opti- raphy/Mass Spectrometry for
mum ini membutuhkan waktu Fast Determination of Valproic
analisis 32 menit. Metode ekstraksi Acid in Human Plasma. Rapid
optimum untuk analisis asam val- Communications in Mass Spectrom-
proat dalam plasma in vitro adalah etry ,20:1281-1287.
metode ekstraksi cair-cair dengan Food and Drug Administration, U.S.
dietil eter sebagai larutan peng- Department of Health and Hu-
ekstraksi, waktu pengocokan dengan man Services. 2001. Guidance for
vorteks selama 120 detik, dan waktu Industry: Bioanalytical Method Vali-
sentrifugasi 15 menit. dation. January 4, 2010. http//
www.fda.gov/cder/guidance/
DAFTAR ACUAN index.htm
Food and Drug Administration, U.S.
Alizadeh N, Mohammadi A, Shah- Department of Health and Hu-
dousti P. 2007. Determination of man Services. 2007. Guidance for
Valproic Acid in Human Serum Industry: Individual Product Bio-

45 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 45


equivalence Recommendations. 2007. Open-label steady state
March 19, 2010. http://www. pharmakokinetic drug interac-
fda.gov/cder/guidance/ tion study on co-administered
bioequivalence/default.htm. quetiapine fumarate and dival-
Gandjar IG, Rohman A. 2007. Kimia proex sodium in patients with
Farmasi Analisis. Yogyakarta: schizophrenia, schizoaffective
Pustaka Pelajar. disorder, or bipolar disorder.
Winter HR, DeVane CL, FigueroaC., Human Psycopharmacology ,22:
Ennis DJ, Davis PC, Smith MA. 469-476.

46 Vol. VII, No.3, Desember 2010 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN 46

You might also like