You are on page 1of 16

ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

KEBIJAKAN TRANSPORTASI KERETA API CEPAT


JAKARTA-BANDUNG DALAM MEWUJUDKAN
ANGKUTAN RAMAH LINGKUNGAN

THE POLICY OF HIGH SPEED TRAIN


JAKARTA-BANDUNG FOR ENVIRONMENT FRIENDLY
PUBLIC TRANSPORTATION
Muh Kadarisman
Universitas Muhammadiyah Jakarta
muh.kadarisman@umj.ac.id

ABSTRACT

The objective of this research is to analyze the feasibility of Jakarta-Bandung Fast Train
Transportation policy in realizing environmentally friendly transportation. The research
uses descriptive methods, because it intends to get empirical facts, find deep meaning,
observe, capture reality and examine the behavior of indifidu and group of research object.
Instruments with interviews, focus group discussion, observation, and triangulation.
Determination of Informant with purposive technique. Data analysis with emic, ethical
approach and verstehen. The results of research: 1. Jakarta and Bandung as the first and
third largest cities with very high economic potential, hence, the policy of the Government
decided the construction of Jakarta-Bandung Fast Train infrastructure is appropriate.
The fast train became the preferred form of modernization of mass transportation in
building inter-city connectivity between provinces, and regional development. 2. The rapid
railway development of Jakarta-Bandung is in the framework of moving large quantities
of people or goods within a short time, creating optimal employment, creating the railway
industry using local materials, and technology transfer. 3. With the substitution of the
type of movement of conventional and highway-based racecars to fast trains with electric
power, thereby reducing carbon emissions through emission reduction. Renewable energy
sources.

Keywords: transportation policy; fast train; environmentally friendly.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan kebijakan transportasi KA Cepat Jakarta-


Bandung dalam mewujudkan angkutan ramah lingkungan. Penelitian menggunakan
metode deskriptif, karena bermaksud mendapatkan fakta empirik, menemukan makna
mendalam, mengamati, menangkap realitas, dan mengkaji perilaku indifidu dan kelompok
objek penelitian. Instrumennya dengan wawancara, focus group discussion, observasi,
dan triangulasi. Penentuan Informan dengan teknik purposive. Analisis data dengan
pendekatan emik dan etik serta verstehen. Hasil penelitian: 1). Jakarta dan Bandung
sebagai kota terbesar pertama dan ketiga dengan potensi ekonomi yang sangat tinggi,
maka kebijakan Pemerintah memutuskan pembangunan infrastruktur KA Cepat Jakarta-

251
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

Bandung sudah tepat. Kereta cepat menjadi pilihan bentuk modernisasi transportasi
massal dalam membangun konektivitas antarkota antarprovinsi, dan pembangunan
kawasan. 2. Pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung adalah dalam rangka pemindahan
manusia atau barang dalam jumlah besar dalam waktu singkat, menciptakan lapangan
kerja secara optimal, menciptakan industri kereta menggunakan bahan lokal, dan alih
teknologi. 3. Dengan disubstitusinya jenis pergerakan dari kereta konvensional dan moda
berbasis jalan raya kepada kereta cepat dengan tenaga listrik, sehingga mengurangi emisi
karbon melalui pengurangan emisi sumber energi terbarukan. 

Kata kunci: kebijakan transportasi; kereta api cepat; ramah lingkungan.

252
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

PENDAHULUAN tinggal di luar daerah (BAPPENAS, 2003).


Menanggapi kebutuhan akan
Sarana transportasi dimanfaatkan sarana transportasi di kedua kota Jakarta-
untuk mendistribusikan barang, dan Bandung dan sebaliknya tersebut, maka
melayani jasa pengangkutan orang, banyak bermunculan penyedia layanan
dari satu tempat ke tempat lain untuk jasa transportasi, baik itu transportasi
tujuan tertentu (Aminah, 2006). Sistem darat, laut maupun udara, semuanya
transportasi nasional memiliki peranan berusaha menempatkan diri menjadi
yang sangat penting dalam mendukung yang terbaik untuk mencapai tujuannya,
pembangunan, dan menjadi penghubung yaitu untuk memperoleh keuntungan dan
antaradaerah yang sudah maju dengan memberikan layanan yang optimal. Oleh
daerah yang masih terisolasi, sehingga karena itu, persaingan yang ketat pun tidak
dapat terciptanya pemerataan pembangunan dapat dihindarkan, demi memertahankan
di seluruh Indonesia. Perkembangan dunia dan meningkatkan kelangsungan hidup
bisnis pada sektor jasa, semakin meningkat perusahaan. Kereta api, merupakan alat
saat ini. Perkembangan ini dapat diamati transportasi dengan multi keunggulan
pada aktivitas sehari-hari, sebagian besar yang hemat lahan, murah, aman, nyaman,
aktivitas tersebut tidak bisa lepas dari rendah polusi, bersifat massal, adaptif
penggunaan atau peranan dari berbagai dengan perubahan teknologi yang semakin
sektor jasa. ramah lingkungan sehingga potensinya
Salah satu sektor jasa yang memiliki dapat digunakan dalam skala nasional.
peranan cukup vital dalam menunjang Pertimbangan keunggulanya angkutan
berbagai aktivitas sehari-hari adalah sektor kereta api inilah, yang menjadikan
jasa transportasi. Transportasi merupakan masyarakat lebih memilih kereta api
sarana perkembangan yang penting sebagai transportasi darat ini (Lubis, 2002).
dan strategis dalam memperlancar roda Kereta api melakukan perjalanan
perekonomian, memperkukuh persatuan dari satu stasiun ke stasiun berikutnya
dan kesatuan serta memengaruhi semua dengan waktu, jarak, dan menggunakan
aspek kehidupan. Pentingnya transportasi pasokan bahan bakar/energi listrik atau
tersebut tercermin dengan semakin disel yang telah diperkirakan sebelumnya.
meningkatnya kebutuhan jasa angkutan Terkait angkutan kereta api, pemerintah
bagi mobilitas orang serta barang, sebagai pada tanggal 29 September 2015 telah
akibat meningkatnya perkembangan mengambil keputusan memilih China
penduduk dan pemukiman yang semakin untuk membangun Kereta Api Cepat
luas terutama dikota-kota besar seperti Jakarta-Bandung (KA Cepat Jakarta-
Jakarta dan Bandung. Bandung). Keputusan tersebut, tentu telah
Jakarta sebagai pusat kegiatan melalui studi kelayakan yang dilakukan
industri, perdagangan dan pemerintahan, oleh berbagai pihak termasuk oleh China.
serta Bandung sebagai ibukota Provinsi Kelayakan kebijakan transportasi kereta
Jawa Barat dan kota tujuan wisata di api cepat, adalah kegiatan yang memelajari
Indonesia, menuntut orang-orang yang secara mendalam untuk menentukan layak
melakukan aktivitas di ke dua kota atau tidaknya kebijakan transportasi kereta
tersebut memiliki tingkat mobilitas yang api cepat dijalankan untuk memecahkan
sangat tinggi. Berbagai aktivitas yang masalah di masyarakat, baik secara
dilaksanakan tersebut baik aktivitas industri, langsung maupun tidak langsung.
perdagangan, pemerintahan, pariwisata, Studi kelayakan tersebut bertujuan
dll tidak hanya melibatkan masyarakat bersama berupa pemindahan manusia
yang berdomisili di kota-kota saja, tetapi atau barang dari satu tempat ke tempat
juga banyak melibatkan masyarakat yang lainnya dalam waktu bersamaan dengan

253
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

menggunakan kereta sebagai alat proyek adalah golongan masyarakat


transportasi yang terdiri atas lokomotif menengah ke atas. Berdasarkan uraian
dan rangkaian kereta atau gerbong sebagai tersebut, menunjukkan pentingnya
layanan transportasi umum yang cepat dilakukan kajian secara lebih mendalam.
dengan membayar ongkos sesuai ketentuan Kajian tersebut dalam bentuk penelitian
(Lubis, 2002). Namun, di sisi lain sarana dengan judul ”Kelayakan Kebijakan
transportasi Jakarta-Bandung saat ini telah Transportasi KA Cepat Jakarta-Bandung
banyak disuguhkan berbagai macam di Dalam Mewujudkan Angkutan Ramah
antaranya pesawat terbang, bus, travel. Lingkungan”. Tujuan penelitian ini adalah
Pemilihan trace Jalur KA Cepat Jakarta- memahami dan menganalisis kelayakan
Bandung yang rencananya berdempetan kebijakan sistem transportasi KA Cepat
atau berdampingan dengan jalan Tol Jakarta Jakarta-Bandung dalam mewujudkan
Cikampek, merupakan suatu perencanaan angkutan ramah lingkungan”. Penelitian
yang realistis, karena kebutuhan lahan menggunakan metode kualitatif (Creswell,
telah 80 persen terpenuhi. Kekuranganya 2002), yang dimulai dengan asumsi dan
yang 20 persen tidak terlalu berat dalam penggunaan kerangka penafsiran/teoritis
pembebasanya, namun hingga April 2017 yang membentuk atau memengaruhi
belum juga selesai. studi tentang permasalahan riset yang
Dalam aspek lingkungan, pengadaan terkait dengan makna yang dikenakan
KA Cepat Jakarta-Bandung dinilai pihak oleh individu atau kelompok pada suatu
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia permasalahan sosial atau manusia.
(Walhi) kurang memerhatikan tata kelola Selanjutnya, mendapatkan fakta-
dan perlindungan lingkungan hidup, serta fakta empirik di lapang penelitian tentang
dilandasi dengan kajian Analisa Dampak kebijakan transportasi KA Cepat Jakarta-
Lingkungan (AMDAL) yang kurang Bandung dalam mewujudkan angkutan
komprehensif. Salah satu tolak ukur dalam ramah lingkungan. Melakukan interpretasi
meninjau dampak langsung lingkungan secara tepat, dan melukiskan secara
yang terjadi adalah menurunnya akurat sifat dan tindakan dari fenomena
ketersediaan air di beberapa lokasi resapan kelompok maupun individu pada tataran
air akibat pembangunan infrastruktur kereta empiris. Mengamati dan menangkap
cepat dan juga pembangunan permukiman realitas dan mengkaji perilaku individu
di sekitar tempat pemberhentian kereta dan kelompok serta pengalaman informan,
cepat. Menurut Walhi, proyek KA Cepat lebih menghendaki arah bimbingan
Jakarta-Bandung justru akan menambah penyusunan teori substantif berdasarkan
potensi penurunan kualitas lingkungan di data. Memahami makna di balik data yang
sepanjang lintasan kereta. Di samping itu, tampak berdasarkan penciptaan gambaran
pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung secara holistik yang dibentuk dengan kata-
akan memanfaatkan 56,6 ha lahan hutan kata, dan melaporkan pandangan informan
produksi. Di samping itu, akan terjadi secara rinci. Teknik pemilihan Informan
dampak tidak langsung berupa alih fungsi dilakukan secara purposive, sebanyak
lahan pertanian sebesar 150 ha menjadi 11 informan, meliputi Kementerian
non-pertanian di sekitar stasiun dan lintasan Perhubungan 3 informan (informan kunci);
kereta cepat. Ditjen Perkeretaapian sebanyak 2 informan
Dengan adanya alih fungsi lahan (informan kunci); BAPPENAS sebanyak
pertanian tersebut, akan mengurangi 2 informan; PT Bank HSBC Indonesia
lumbung pangan nasional. Dengan adanya sebanyak 2 informan;  dan PT Kereta
peningkatan nilai lahan di area sekitar Cepat Indonesia China (KCIC) sebanyak 2
lintasan kereta cepat, diprediksikan bahwa informan.
yang akan mendapat manfaat pengadaan Data primer didapatkan menggunakan

254
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

wawancara, observasi, Focus Group terbesar pertama dan ketiga di Indonesia


Discussion (FGD), dan teknik triangulasi. adalah pusat perekonomian saat ini.
Data sekunder meliputi jurnal, buku, hasil Dengan potensi ekonomi yang sangat
penelitian sebelumnya. Adapun teknik tinggi di Indonesia tersebut, Pemerintah
analisis data menggunakan pendekatan memutuskan melakukan pembangunan
etik dan emik (Moleong, 2006), sehingga infrastruktur berupa kereta cepat koridor
menghasilkan gambaran yang mendalam Jakarta-Bandung guna lebih meningkatkan
(thik description) dan menemukan makna gerak pembangunan perekonomian, sektor
(verstehen). Jadi, analisis data dalam wisata, dll yang terjadi di Jakarta, Bandung
penelitian ini lebih difokuskan selama dan kota-kota yang dilewati jalur kereta
proses di lapangan bersamaan dengan cepat tersebut, antara lain Kabupaten dan
pengumpulan data. Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Bandung.
Dengan kondisi tersebut, maka KA
HASIL DAN PEMBAHASAN Cepat Jakarta-Bandung menjadi pilihan
Pemerintah sebagai bentuk modernisasi
A. Kegiatan Menentukan Layak transportasi massal di Indonesia yang
Tidaknya Kebijakan Kereta Cepat dimulai dari Jakarta-Bandung dalam
Jakarta-Bandung membangun konektivitas antarkota
Dalam kaitan layak atau tidaknya antarprovinsi, dan pembangunan kawasan
kebijakan sistem transportasi KA Cepat (Arsyad, 2008). Adapun analisis perkiraan
Jakarta-Bandung yang telah diputuskan pertumbuhan permintaan baik untuk rute
pemerintah, berikut dikemukakan hasil Bandung, maupun rute Pantai Utara adalah
wawancara mendalam (indept interview) sebagai berikut (Tabel 1).
dengan para informan kunci mau pun Dapat dilihat pada ilustrasi tersebut,
informan pendukung sebagai berikut. maka, berdasarkan hasil triangulasi
Bahwa Jakarta dan Bandung sebagai kota menunjukkan bahwa proyeksi permintaan

Tabel 1 Proyeksi Pertumbuhan Permintaan 2020–2050,


Studi KA Cepat Jakarta-Bandung

Sumber: Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation


Co Ltd, 2012

255
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

Sumber : Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation


Co Ltd, 2012
Gambar 1 : Grafik pengurangan Emisi CO2 akibat Substitusi Kendaraan Bermotor berbasis
Jalan Raya dan Kereta Api Konvensional kepada Kereta Cepat Ramah Lingkungan.

2020-2050 yang tertinggi adalah jalur diselesaikan apabila proyek KA Cepat


Jakarta-Cirebon, dengan kepadatan Jakarta-Bandung ini telah dilengkapi oleh
tertinggi pada seksi Jakarta-Bandung, dokumen Analisis Masalah dan Dampak
namun perbedaannya kurang signifikan Lingkungan (AMDAL) dan penggunaan
dengan rute Jakarta-Gedebage yang hanya teknologi yang mutakhir. Di samping isu
berbeda 20 ribu penumpang pada tahun lingkungan tersebut, juga terdapat isu
2020 dan 50 ribu penumpang pada tahun sosial sebagaimana dikemukakan dari
2050. Selanjutnya berdasarkan analisis hasil observasi terkait dengan proyek
sosial-lingkungan terkait pelaksanaan pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung.
proyek KA Cepat Jakarta-Bandung ini Dijelaskan, proyek ini akan
yang dapat dilihat pada Gambar 1. menggusur masyarakat dalam rentang yang
Dengan disubstitusinya jenis tidak sedikit. Terdapat 1200 hingga 3000
pergerakan dari kereta api konvensional dan rumah tangga yang mesti digusur untuk
moda berbasis jalan raya kepada KA Cepat melakukan pembangunan kereta api cepat
Jakarta-Bandung ini, akan mengurangi ini. Berikut detail akuisisi lahan dalam
emisi karbon per harinya. Dapat dilihat hektare dan rumah tangga yang harus
pada Gambar 1 bahwa pengurangan digusur dalam tiga skenario jalur dalam
emisi dengan skenario rute Bandung dua rute berbeda (Tabel 2).
lebih besar 10 kali lipat dibandingkan Dari hasil triangulasi terkait analisis
dengan pengurangan emisi karbon melalui kelayakan ekonomi (Economic Feasibility
skenario rute Pantai Utara. Isu lingkungan Analysis) mau pun analisis kelayakan
lainnya ialah mengenai penggunaan lahan finansial (Financial Feasibility Analysis)
hutan cadangan dan hutan produksi, serta ditemukan bahwa pengurangan waktu
daerah rawan longsor. Namun isu ini dapat tempuh dan biaya operasional memiliki

256
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

Tabel 2 Akuisisi Lahan dan Penggusuran Akibat Pembangunan Kereta Api Cepat,
Studi Kereta Cepat Jakarta Bandung
Bandung Route Coastal Route
Jakarta-Cirebon Jakarta-Gedebage Jakarta-Cirebon
Land Acquisition (ha) 430 222 360
Resettlement (household) 2000-3000 1200-1800 1500-2000
Sumber: Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation
Co Ltd, 2012

Tabel 3 Analisis Kelayakan Ekonomi dan Analisis Kelayakan Finansial,


Studi KA Cepat Jakarta Bandung
Bandung Route Coastal Route
Index Jakarta-
Jakarta-Bandung-Cirebon Bandung- Jakarta-Cirebon
Gedebage
BC 1,30 1,91 0,11
EIRR 13,6% 16,2% Negative
ENPV (JPY milion) 127,295 260,079 Negative
BOT (AF 50%) 8,5% 8,6% 4,9%
Concession (Gov-S
FIRR 8,4% 8,6% 2,3%
50%)
DBL (LC 1,4%) 15,5% 15,8% Negative
Sumber: Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation
Co Ltd, 2012

dampak pada perekonomian nasional, B. Upaya Memecahkan Masalah


bisa dilihat pada skor Economic Internal Transportasi Terutama Antara
Rates of Return (EIRR) yang positif Jakarta-Bandung
untuk skenario rute Bandung, khususnya Dalam bahasan tentang pemecahan
Jakarta-Bandung-Gedebage (Tabel 3). masalah transportasi di masyarakat yaitu
Namun, untuk Financial Internal Rates of pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung,
Return (FIRR) ada pada taraf yang rendah, para Informan Kunci (Key Informant)
dan kurang menguntungkan apabila tanpa menjelaskan bahwa proyek pembangunan
dukungan pemerintah. Dengan bantuan KA Cepat Jakarta-Bandung telah tercantum
partisipasi 50% pada investasi awal, baik dalam RPJMN Perubahan 2014-2019, dan
dengan sistem Build-Operate-Transfer pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung
mau pun sistem Konsesi, FIRR untuk tersebut bukanlah sebuah proyek yang baru.
jalur Jakarta-Bandung-Gedebage sebesar Perencanaanya sudah tercantum dalam
8.6%. Adapun apabila proses perancangan dokumen Rencana Induk Perkeretaapian
dan pembangunan awal dilakukan oleh Nasional (RIPNAS 2030) yakni Peraturan
pemerintah dengan sistem Design-Build- Menteri Perhubungan Nomor PM 43 Tahun
Lease, maka, FIRR mencapai 15.8%. 2011 tentang Rencana Induk Perkeretaapian
Nasional. Selain itu, Peraturan Presiden

257
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

Sumber : Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, 2011

Gambar 2 : Peta rencana jaringan kereta cepat (High Speed Train) di Pulau Jawa, Merak-
Banyuwangi, Rencana Induk Perkeretaapian Nasional Kementerian Perhubungan (2011).

No.107 Tahun 2015 tentang Percepatan 2).


Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Dengan didukung pengembangan
KA Cepat Jakarta-Bandung, yaitu untu7k sistem produksi, pengoperasian, perawatan
meningkatkan pelayanan transportasi dan dan pemeliharaan kereta cepat dengan
mendukung pembangunan di wilayah kemampuan sumber daya lokal. Paparan
Jakarta dan Bandung. tersebut diperjelas hasil FGD, bahwa
Lebih lanjut dijelaskan bahwa modernisasi sistem transportasi kereta
dalam tataran kebijakan, KA Cepat cepat tersebut adalah satu instrumen
Jakarta-Bandung merupakan salah satu untuk meningkatkan layanan transportasi
bentuk dari pembangunan modernisasi perkeretaapian supaya lebih efisien, karena
sistem transportasi di Indonesia untuk penggunaan teknologi lama menimbulkan
meningkatkan peran kereta api sebagai high cost economy dibandingkan teknologi
angkutan massal di daerah perkotaan, baru. Modernisasi teknologi perkeretaapian
dan layanan angkutan antar-kota yang harus diarahkan kepada teknologi sarana
menghubungkan antar Pusat Kegiatan Na- angkutan perkeretaapian yang berdaya
sional (PKN) (Haryadi, 2007). Di samping angkut massal, kecepatan tinggi, hemat
itu, berikut sebagai akses ke pelabuhan energi, dan ramah lingkungan (Hidayat,
dan bandara, dalam mendukung angkutan 2008). Namun, untuk mengusahakan
barang dan logistik nasional. Atas dasar modernisasi berkedaulatan, dan menolak
kebijakan tersebut, diturunkanlah program kontrol intelektual sebagai bentuk baru
pembangunan kereta api cepat menjadi kolonialisasi-imperialisasi, modernisasi
salah satu program utama dengan trase harus diiringi dengan proses alih teknologi,
Merak- Jakarta- Surabaya- Banyuwangi, yaitu Indonesia tidak hanya sebagai
yang ditetapkan untuk memperlancar pemakai teknologi modern, namun juga
perpindahan orang pada koridor tersebut sebagai pengembang teknologi tersebut
dan mengurangi beban jalur Pantai Utara oleh putra putri terbaik bangsa. Berikut
Jawa Barat yang sudah overload (Gambar ditampilkan peta rencana jaringan kereta

258
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

Tabel 4 Deskripsi Alternatif Seksi dan Rute, Studi Kereta Cepat Jakarta Bandung
Route Section Outline
Bandung Route Jakarta-Bandung-Cirebon • Route connecting to the third
largest city of Bandung and to
Karawang and Kertajati where
construction of the international
airports is planned. This is also
the route where the high demand
is expected.
• Total length is 256,0 km
Jakarta-Bandung-Gedebage • Route connecting to Gedebage
via Bandung as first phase of
Bandung Route
• Total length is 144,6 km
Coastal Route Jakarta-Cirebon • Route connecting Jakarta and
Cirebon with almost the shortest
distance
• Total length is 207,3 km
Sumber: Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation
Co Ltd, 2012

cepat (High Speed Train) di Pulau Jawa, lebih 5.000 penumpang. Sementara
Merak-Banyuwangi, Rencana Induk itu, saat ini ada 30.000 orang yang
Perkeretaapian Nasional Kementerian melakukan perjalanan Jakarta-Bandung
Perhubungan (2011) (Tabel 4). (Humas Kementerian Perhubungan,
Pembangunan KA Cepat Jakarta- 2016). Dengan adanya KA Cepat Jakarta-
Bandung masuk dalam proyek strategis Bandung diharapkan dapat memenuhi
nasional. PT Kereta Cepat Indonesia China, kebutuhan mobilitas masyarakat tersebut.
tengah melakukan pembangunan jalur KA Asumsi kecenderungan masyarakat untuk
Cepat Jakarta-Bandung dengan panjang memilih fasilitas yang lebih baik untuk
jalur 142,3 kilometer, dimulai dari stasiun memenuhi kebutuhannya, salah satunya
Halim Perdanakusuma di Jakarta hingga ke dengan memilih kereta api cepat, bisa
stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung. jadi benar.
Sedangkan dari hasil triangulasi,
C. Pencapaian Tujuan Pemindahan jika dilihat dari perkembangan jumlah
Manusia Atau Barang Antara penumpang di Indonesia, pada dua
Jakarta-Bandung Dalam Waktu tahun terakhir (2015-2016) terjadi
Singkat. peningkatan cukup signifikan pada
Dalam kaitan dengan bahasan ini, penumpang kelas eksekutif yakni
berikut dikemukakan hasil FGD bahwa sebesar 10,90% dibandingkan kelas
pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung bisnis yang hanya meningkat 4,70%.
adalah bertujuan memindahkan manusia Namun, peningkatan terbesar memang
atau barang antara dua kota tersebut dan pada penumpang kelas ekonomi yakni
kota-kota lainnya atau daerah lain yang mencapai 28,90%. Berdasarkan proyeksi
dilalui kereta cepat tersebut dalam waktu jumlah penumpang, di tahun-tahun
singkat. Selama ini, KA Jakarta-Bandung berikutnya akan terus terjadi peningkatan
Parahyangan dalam satu hari melakukan pada kelas eksekutif. Pada tiga tahun ke
16 kali perjalanan dengan melayani kurang depan diproyeksikan terjadi peningkatan

259
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

penumpang kelas eksekutif sebesar Walini akan dikembangkan sebagai kota


1,1%, kemudian 3,6%, dan 11,85% baru/kota satelit dan Transit Oriented
(Humas Kementerian Perhubungan, Development (TOD) yang memiliki luas
2016). Sementara itu, kelas bisnis dan sekitar 1.270 ha yang dikelola oleh PT
ekonomi diproyeksikan akan mengalami Kereta Cepat Indonesia-China. Dengan
penurunan. Hal itu menunjukkan demikian, ongkos penumpang kereta cepat
bahwa penumpang lebih mementingkan Jakarta Bandung tersebut dibebankan
kenyamanan daripada harga tiket. Maka, kepada masing-masing penumpang karena
jika ada kereta cepat, meski dengan harga proyek pembangunan kereta cepat tersebut
tiket yang lebih mahal, misal KA Cepat membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Jakarta-Bandung dengan harga Rp200 Secara kronologi pembiayaan
ribu sekali perjalanan,  diperkirakan akan tersebut melalui pinjaman kepada China
tetap menjadi pilihan. Development Bank (CDB)  senilai 3 juta
Di sisi lain yaitu berdasarkan dolar AS yang diperuntukkan kepada tiga
wawancara dengan para Informan bahwa bank BUMN (BNI, BRI, dan Mandiri).
pembangunan proyek kereta cepat Jakarta Intinya kesepakatan itu bertujuan
Bandung tersebut adalah dalam rangka membiayai investasi sesuai keinginan
pembangunan trase jalan KA Cepat pemerintah yaitu menindaklanjuti
Jakarta-Bandung yang akan melewati 9 kerjasama antara RI dan Tiongkok.
kabupaten-kota yang terdiri dari Jakarta Masuknya uang senilai US$ 3 miliar dalam
Timur (di Provinsi DKI Jakarta), Kota waktu tiga tahun tersebut, dimaksudkan
Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten memperkuat posisi Indonesia dan Bank
Karawang, Kota/Kabupaten Purwakarta, Indonesia dalam menghadapi tekanan
Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, terhadap mata uang rupiah. Ditegaskan
dan Kabupaten Bandung (di Provinsi Jawa di sini bahwa BUMN secara resmi
Barat). Ditegaskan bahwa sepanjang jalur mengambilalih proyek KA Cepat Jakarta-
kereta cepat Jakarta Bandung tersebut Bandung. Tiongkok telah menyanggupi
akan terdapat 4 stasiun yaitu Halim persyaratan yang ditetapkan Indonesia
Perdanakusuma, Karawang, Walini dan dalam pembangunan kereta api cepat, yakni
stasiun Tegalluar (berikut depo untuk bahwa pembangunannya dilakukan murni
pemeliharan gerbong dan lokomotif). secara bisnis (business-to-business), tanpa
Penjelasan tersebut diperkuat dengan hasil jaminan atau pendampingan pemerintah,
triangulasi bahwa jenis konstruksi jalur serta tidak menggunakan APBN.
KA Cepat Jakarta-Bandung terdiri atas 3 Jadi, nilai investasi proyek KA Cepat
(tiga) jenis: a. konstruksi di atas permukaan Jakarta-Bandung adalah US$ 5,135 miliar
tanah (At Grade) sepanjang 71,630 km. (Rp 68,13 triliun). Panjang rel: 142,3
b. konstruksi di atas jembatan (Elevated) kilometer. Stasiun: Halim, Jakarta Timur;
sepanjang 53,540 km. c. konstruksi Walini, Bandung Barat; Karawang, Jawa
terowongan (Tunnel) sepanjang 15,630 km. Barat; dan Tegalluar, Jawa Barat. Luas
Ditambahkan bahwa diperkirakan lahan yang dibebaskan: 650 ha. Mulai
harga tiket kereta cepat Jakarta Bandung beroperasi: 31 Mei 2019. Pelaksana: PT
dalam satu kali perjalanan akan Kereta Cepat Indonesia-China (konsorsium
mencapai Rp 200.000 per penumpang. BUMN Indonesia dan China). Kecepatan
Dalam operasionalnya, pendapatan dari maksimum: 300 kilometer per jam. Tarif:
pengadaan kereta cepat tidak hanya berasal Rp200 ribu per orang. Target penumpang
dari penerimaan tiket saja, tetapi juga dari (tahun pertama): 28 ribu orang per hari.
perluasan bisnis pada kawasan stasiun dan PT Kereta Cepat juga menentukan 31
sekitarnya yang berbentuk Transit Oriented Mei 2019 sebagai tanggal dimulainya
Development (TOD). Dalam hal ini, daerah operasi kereta. Kementerian Perhubungan

260
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

tidak akan memberikan izin bagi proyek 2015 dan pada usul resmi perihal Arahan
kereta cepat lainnya dalam radius 25 Penyusunan Dokumen Lingkungan pada
kilometer dari stasiun awal dan akhir. 4 November 2015. Kegiatan konstruksi
Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta pembangunan jalan KA Cepat Jakarta-
Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai Bandung direncanakan dimulai pada 2016
badan usaha perkeretaapian yang 60% dan kegiatan operasional direncanakan
sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi dimulai pada 2019/2020. Dari hasil proses
BUMN Indonesia (PSBI), dan 40% sisanya triangulasi dikemukakan bahwa pada saat
dikuasai China Railway International groundbreaking pembangunan KA Cepat
(CRI). PSBI merupakan konsorsium 4 Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan,
BUMN yakni PT Kereta Api Indonesia, PT Bandung Barat, Jawa Barat, 21 Januari
Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, dan 2016, telah dilakukan upaya sosialisasi,
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. antara lain dengan pengumuman di Harian
Terbit dan Pikiran Rakyat edisi Sabtu, 12
D. Aspek Angkutan Ramah Desember 2015.
Lingkungan Transportasi Hasil wawancara mendalam dengan
Berkelanjutan para Informan Kunci mau pun Informan
Dalam membahas aspek Angkutan Pendukung menegaskan bahwa selain
Ramah Lingkungan dengan indikator dilaksanakan konsultasi publik untuk
Transportasi Berkelanjutan, berikut Kota Jakarta Timur dan Kota Bekasi di
dikemukakan hasil FGD bahwa dalam Jakarta, pada 21 Desember 2015. Untuk
proses AMDAL KA Cepat Jakarta- Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota
Bandung terdapat tiga strata penelitian, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat di
yaitu pada tingkat proyek yang dianalisisis Bandung, 22 Desember 2015 dan untuk
dampaknya atau disebut Environmental Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang
Impact Assessment (IEA). Di samping dan Kabupaten Purwakarta di Cikarang,
itu, terdapat penelitian tingkat strategis, 23 Desember 2015. Selanjutnya, pada 28
seperti pembangunan wilayah dan Desember dilakukan persiapan Rapat Tim
pembangunan sektoral, yang disebut Teknis oleh Sekretariat Komisi AMDAL
sebagai analisis tingkat strategis, atau dan Rapat Tim Teknis untuk membahas
secara teori disebut strategic environmental KA AMDAL dilaksanakan pada 11 Januari
assessment  (SEA), atau dalam aturan 2016. Peserta rapat memberikan catatan-
kita disebut Kajian Lingkungan Hidup catatan untuk perbaikan dan kemudian
Strategis. Secara teori ada lagi kajian yang perbaikan disampaikan pada 12 Januari
lebih tinggi tingkatannya, yaitu analisis 2016. Selanjutnya dilakukan pembahasan
lingkungan yang memengaruhi sistem dokumen AMDAL, dan RKL-RPL  pada
penopang kehidupan (life support system) Rapat Teknis AMDAL tanggal 18 Januari
atau disebut life cycle  assessment  (LCA), 2016 dan Rapat Komisi Penilai AMDAL
misalnya terganggunya rantai pangan, tanggal 19 Januari 2015.
rantai energi, jasa ekosistem, rantai carbon, Lebih lanjut dijelaskan bahwa kedua
dan sebagainya (KLHS) (Meyer, 2001). rapat tersebut juga memberikan masukan-
Lebih lanjut dijelaskan, kajian masukan, yang menjadi dasar perbaikan
lingkungan yang telah dinilai oleh ANDAL, RKL-RPL. Penerimaan dokumen
Kementerian Lingkungan Hidup dan perbaikan ANDAL, RKL-RPL dengan Surat
Kehutanan (KLHK) adalah AMDAL untuk Direktur Utama PT KCIC 2016 tanggal 20
proyek KA Cepat Jakarta-Bandung, bukan Januari 2016. Setelah semua perbaikan
keseluruhan program. Rencana untuk dilakukan, maka, dapat diterbitkan Surat
proyek ini sudah disampaikan dalam bentuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Nomor
Kerangka Acuan AMDAL pada Oktober SK.35/Menlhk-Setjen/PKTL.0/1/2016 dan

261
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

Izin Lingkungan Nomor SK.36/Menlhk- utara jawa barat (coastal route); b). Dengan
Setjen/PKTL.0/1/2016 tanggal 20 Januari disubstitusinya jenis pergerakan dari kereta
2016. Di samping itu, pengambilan sampel api konvensional dan moda berbasis jalan
terkait dampak sosial dan lingkungan, raya kepada kereta cepat, akan mengurangi
berikut dikemukakan bahwa tata ruang yang emisi karbon per harinya.
menampung rencana KA Cepat Jakarta- Pengurangan emisi dengan skenario
Bandung sudah dibahas sejak September rute Bandung lebih besar 10 kali lipat
2015 bersama-sama Pemda, dan pada dibandingkan dengan pengurangan emisi
bulan Desember 2015 sudah disepakati karbon melalui skenario rute Pantai
penyelesaian secara administratif. Utara. Dengan demikian, dengan adanya
Selanjutnya, terkait aspek potensi KA Cepat Jakarta-Bandung, maka, akan
bencana di jalur KA Cepat Jakarta- meningkatkan pembangunan berkelanjutan
Bandung, hasil FGD menunjukkan bahwa dan pelestarian terhadap lingkungan pada
aspek potensi risiko kebencanaan seperti tahun 2050 melalui pengurangan emisi;
keberadaan struktur geologi antara lain c). Proses perancangan dan pembangunan
sesar, gerakan tanah, gempa, dan curah yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan
hujan tinggi telah dikaji dalam AMDAL, dengan sistem Design-Build-Lease, yang
dan telah disediakan upaya mitigasi dan menghasilkan FIRR (Financial Internal
sistem deteksi dini (early warning system). Rates of Return) mencapai 15.8%. Hal
Upaya mitigasi kebencanaan adalah ini menandakan bahwa proyek menjadi
komitmen pemerintah, yang dilakukan layak baik secara finansial maupun secara
pada RKL-RPL dan akan dirincikan pada ekonomi apabila terdapat dukungan dan
DED (Detail Engineering Design). Bahkan jaminan dari pemerintah. Pengurangan
jika menyangkut pendanaan dari lembaga emisi dengan skenario rute Bandung
multilateral seperti Bank Dunia, Bank lebih besar 10 kali lipat dibandingkan
Pembangunan Asia, dan International dengan pengurangan emisi karbon melalui
Finance Corporation, proses sosialisasi ke scenario rute pantai utara; d). KA Cepat
publik bisa lebih lama. Jakarta-Bandung dapat menciptakan
Hasil triangulasi menunjukkan lapangan pekerjaan dengan tenaga kerja
bahwa periode operasional kawasan lokal dan menciptakan industri kereta yang
stasiun dan sekitarnya/transit oriented menggunakan bahan-bahan lokal.
development, dengan penyerapan tenaga Dengan demikian, dapat
kerja sekitar 28.000 orang selama 25 diprediksikan bahwa untuk tahun 2050
tahun. Sehingga dapat diprediksikan, untuk terdapat prospek penyerapan kerja, yaitu
tahun 2050 terdapat prospek penyerapan sebesar 87.000 orang; e). Penetapan
kerja yang besar, yaitu sebanyak 87.000 Kawasan Walini sebagai sentra ekonomi
orang. Berdasarkan penjelasan prospek baru dan Transit Oriented Development
kereta cepat dalam mewujudkan tujuan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang
pembangunan, terdapat 3 hal penting, yaitu: lebih besar, termasuk di dalamnya UMKM
a). Rute kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai penyangga kegiatan bisnis di
memiliki keunggulan dibandingkan dengan sekitar rel, stasiun, dan komplek komersial.
rute kereta lainnya. Keunggulan tersebut Selain itu, kota baru Walini disiapkan
adalah berpotensi menghubungkan kawasan sebagai pusat pendidikan dan riset nasional
Industri Karawang dengan Kawasan dengan rencana pembangunan kampus
terpadu Bandar Udara Internasional Jawa ITB. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
Barat, Kertajati, Majalengka, sehingga pada tahun 2050 proyek ini diharapkan
pada tahun 2050 rute Bandung memiliki telah mendukung pengembangan Gedebage
potensi permintaan (demand) yang lebih sebagai area pemusatan teknologi dan riset
tinggi dibandingkan dengan rute pantai (Teknopolis). Terdapat keterkaitan dalam

262
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

pembangunan kawasan yang dilalui rel bahwa sumber energi tak terbarukan adalah
kereta cepat, yaitu Jakarta sebagai Ibu Kota; hal yang akan semakin berbanding terbalik
Karawang sebagai kota industri; Walini dengan sumber energi terbarukan. Sumber
sebagai pusat pendidikan dan Agrowisata; energi tak terbarukan adalah sebagai
serta Gede Bage (Kota Bandung) sumber daya energi yang ada di bumi yang
sebagai kota teknopolis. Hasil observasi mampu digunakan untuk kelangsungan
menunjukkan bahwa yang dimaksud hidup manusia selama bertahun tahun,
dengan lingkungan hidup adalah kesatuan namun tidak bisa terbarukan karena stok
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan pasokanya terbatas. Hal ini secara
dan makhluk hidup, termasuk manusia tidak langsung mengacu kepada minyak
dan perilakunya, yang memengaruhi alam bumi sebagai sumber energi terbesar yang
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, ada di bumi dan tidak dapat diperbaharui.
dan kesejahteraan manusia serta makhluk Kurangnya penggunaan energi terbaharui
hidup lain. tadi menjadi salah satu alasan mengapa
minyak bumi sebagai sumber energi utama
E. Pembangunan KA Cepat Jakarta- sangat langka.
Bandung Menggunakan Sumber Hasil triangulasi menunjukkan
Energi Terbarukan bahwa Indonesia merupakan salah satu
Dalam membahas hal ini, berikut negara dengan potensi energi terbarukan
ditunjukkan hasil wawancara secara (renewable energy) yang sangat melimpah,
mendalam dengan para informan kunci namun sumber-sumber energi terbarukan
maupun informan pendukung sebagai tersebut belum dimanfaatkan secara
berikut. Terkait pembangunan KA Cepat maksimal. Energi terbarukan adalah
Jakarta-Bandung di sini menggunakan sumber energi yang cepat dipulihkan
sumber energi yang ramah lingkungan kembali secara alami, dan prosesnya
dan tidak memberikan kontribusi terhadap berkelanjutan. Dijelaskan bahwa energi
perubahan iklim serta pemanasan global terbarukan dihasilkan dari sumber daya
yang disebabkan oleh kandungan karbon energi yang secara alami tidak akan habis,
dioksida yang tinggi. Hal ini juga bisa bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan
memicu kurangnya pasokan minyak yang baik. Energi terbarukan kerap disebut juga
ada di bumi, sehingga kandungan minyak sebagai energi berkelanjutan (sustainable
yang ada di bumi makin lama akan semakin energy). Selain dapat dipulihkan kembali,
habis. Banyak yang mengemukakan bahwa energi terbarukan diyakini lebih bersih
energi terbarukan adalah sebagai anti tesis (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau
untuk bahan bakar fosil seperti minyak masyarakat. Dari berbagai sumber energi
bumi dan batu bara (Nugroho, 2008). Masih terbarukan yang tersedia, baru energi
barunya energi terbarukan menjadi alasan air yang banyak dimanfaatkan. Hasil
utama, mengapa bahan bakar alternatif Pembangunan kereta cepat (High Speed
sangat sulit bersaing dengan bahan bakar Train/HST) Jakarta Bandung, akan
fosil yang penggunaanya sudah dilakukan menciptakan efisiensi energi dibandingkan
dalam jangka waktu yang lumayan lama. moda transportasi lain dengan ongkos yang
Lebih lanjut ditegaskan bahwa tak jauh berbeda.
energi terbarukan perlu digunakan untuk Dari sisi efisiensi energi, berdasarkan
bahan energi ke depan KA Cepat Jakarta- hasil survei di beberapa negera seperti
Bandung pulang pergi (PP). Kalau untuk UIC, Prancis, penghematan energi
waktu dekat, KA Cepat Jakarta-Bandung yang bisa didapatkan 8,5 kali lipat per
pp tersebut akan digerakkan dengan tenaga kilometer dibandingkan menggunakan
listrik, yang tentu pula ramah terhadap moda transportasi lain. Ditegaskan bahwa
lingkungan. Hasil FGD menjelaskan selain mutu lingkungan terjaga karena

263
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

tidak menimbulkan polusi, kehadiran KA di Indonesia tersebut, maka, kebijakan


Cepat Jakarta-Bandung akan berdampak Pemerintah memutuskan pembangunan
positif pada efisiensi energi sekaligus infrastruktur KA Cepat Jakarta-Bandung
memperpendek jarak tempuh antara kota adalah sudah tepat dan layak, untuk
tujuan. Misalnya, waktu tempuh Jakarta- lebih meningkatkan gerak pembangunan
Bandung yang selama ini mungkin perekonomian, pariwisata, yang terjadi
ditempuh sekitar 2-3 jam, dengan di Jakarta, Bandung, dan kota-kota yang
kehadiran kereta cepat, akan lebih cepat, dilewati jalur kereta cepat tersebut. Dengan
yaitu sekitar 30 menit dengan biaya yang kondisi tersebut, di samping kereta cepat
tidak jauh berbeda. Harga tiket kereta KA adalah menjadi pilihan pemerintah sebagai
Cepat Jakarta-Bandung yang diperkirakan bentuk modernisasi transportasi massal
mencapai kisaran Rp 200.000 tidak dalam membangun konektivitas antarkota
akan terlalu memberatkan masyarakat. antarprovinsi, dan pembangunan kawasan.
Bandingkan dari Bandung ke Jakarta Dengan disubstitusinya jenis pergerakan
dengan travel Rp160.000, kemudian naik dari kereta api konvensional dan moda
taksi Rp40.000, total biaya Bandung- berbasis jalan raya kepada kereta cepat
Jakarta Rp220.000. Tarif kereta cepat juga akan mengurangi emisi karbon perharinya.
kemungkinan tak jauh dari kisaran tersebut. Pengurangan emisi dengan skenario
Dari sisi infrastruktur, pemenuhan rute Bandung lebih besar 10 kali lipat
moda transportasi yang cepat kepada dibandingkan dengan pengurangan emisi
masyarakat masih sangat kurang. Karena karbon melalui skenario rute Pantai Utara.
itu, kehadiran KA Cepat Jakarta-Bandung, Isu lingkungan lainnya ialah
akan memberikan dampak kohesif mengenai penggunaan lahan hutan
terhadap kemudahan akses. Selain itu, cadangan dan hutan produksi, serta
selama proses pembangunan infrastruktur daerah rawan longsor. Namun proyek
kereta dan juga saat operasional nanti, tersebut dapat diselesaikan dengan telah
bisa disinergikan dengan Badan Usaha dilengkapinya dokumen Analisis Masalah
Milik Negara (BUMN) terkait. Misalnya, dan Dampak Lingkungan (AMDAL) serta
untuk pasokan energi yang menggerakan penggunaan teknologi yang mutakhir. Di
listrik, bisa memberikan keuntungan samping masalah lingkungan tersebut, juga
kepada BUMN yang mengelola energi terdapat masalah sosial yaitu proyek ini
baik batubara atau gas. Begitu juga untuk akan menggusur 1200 hingga 3000 rumah
kebutuhan infrastruktur baja atau pun tangga. Namun masalah sosial tersebut
alumina, bisa disinergikan dengan BUMN dapat diselesaikan dengan keputusan
yang memproduksi kebutuhan baja atau bahwa pembangunan KA Cepat Jakarta-
pun alumina. Lebih jauh, Indonesia Bandung dilakukan di jalur jalan tol secara
juga bisa belajar bagaimana transfer of layang/elevated, sehingga penggusuran
knowledge, sehingga ke depan, kita juga tersebut tidak terjadi. Proses perancangan
bisa mandiri. Ditegaskan, pembangunan dan pembangunan kereta cepat Jakarta-
KA Cepat Jakarta-Bandung seharusnya Bandung yang dilakukan oleh Pemerintah
hanya tahap awal. dilakukan dengan sistem Design-Build-
Lease, yang menghasilkan FIRR (Financial
Internal Rates of Return) mencapai 15.8%.
SIMPULAN Hal ini menandakan bahwa proyek menjadi
layak baik secara finansial maupun secara
Jakarta dan Bandung sebagai kota ekonomi, dan terdapat dukungan dari
terbesar pertama dan ketiga di Indonesia pemerintah.
adalah menjadi pusat perekonomian saat ini.
Dengan potensi ekonomi yang sangat tinggi

264
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA Nugroho, Adi Lanugranto, 2008.


Konsumen dan Jasa Transportasi,
Aminah, Siti, 2006. Transportasi public Surakarta, Universitas
dan aksesibilitas masyarakat Muhammadiyah Surakarta.
perkotaan, Surabaya, Universitas Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun
Airlangga. 2015 tentang Percepatan
Arsyad, Aisyah T. 2008. Analisis Penyelenggaraan Prasarana dan
Kepuasan Pelanggan Terhadap Sarana Kereta Cepat Bandung-
Kualitas Jasa, Gadjah Mada Jakarta.
University Press, Cet, Ke tiga. Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016
BAPPENAS, 2003. Urgensi tentang Percepatan Pelaksanaan
Perkeretaapian. Jakarta: Badan Proyek Strategis Nasional
Perencanaan Pembangunan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
Nasional (BAPPENAS), Makalah, PM 43 Tahun 2011 tentang Rencana
Maret. Induk Perkeretaapian Nasional
Creswell, John W. 2002. Researh Design. (RIPNas 2030).
Quanlitative & Quantitative
Approaches. New York: Sage
Publication, Inc.
China Domestic Companies Build
Indonesia High Speed Rail [Dalam
Jaringan] tersedia di: http://news.
yahoo.com/china-domestic-
companies-build-indonesia-high-
speed-rail-074832090–finance.
html (diakses tanggal 21 September
2016).
Haryadi, Bambang dan Riyanto,
Bambang, 2007. Kepadatan Kota
Dalam Perspektif Pembangunan
Transportasi Berkelanjutan. Jurnal
teknik sipil dan perencanaan Nomor
2 volume 9 juli 2007. Universitas
Negeri Semarang.
Hidayat, Taufik, 2008. KA Bandung-
Jakarta Pasca Penurunan Tarif,
Pikiran Rakyat Online, 31 Mei.
Lubis, Harun Al Rasyid, 2002. Studi
Mobilisasi Sumber Daya dalam
Pengembangan Perkeretaapian
Indonesia. Bandung: PT KAI.
Moleong, Lexy J, 2006. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung,
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya-
Cetakan Ke sebelas.
Meyer dan Miller, 2001. Urban
Transportation Planning.
Singapore,McGraw-Hill
International.

265
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721

Halaman ini sengaja dikosongkan.

266
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017

You might also like