Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The objective of this research is to analyze the feasibility of Jakarta-Bandung Fast Train
Transportation policy in realizing environmentally friendly transportation. The research
uses descriptive methods, because it intends to get empirical facts, find deep meaning,
observe, capture reality and examine the behavior of indifidu and group of research object.
Instruments with interviews, focus group discussion, observation, and triangulation.
Determination of Informant with purposive technique. Data analysis with emic, ethical
approach and verstehen. The results of research: 1. Jakarta and Bandung as the first and
third largest cities with very high economic potential, hence, the policy of the Government
decided the construction of Jakarta-Bandung Fast Train infrastructure is appropriate.
The fast train became the preferred form of modernization of mass transportation in
building inter-city connectivity between provinces, and regional development. 2. The rapid
railway development of Jakarta-Bandung is in the framework of moving large quantities
of people or goods within a short time, creating optimal employment, creating the railway
industry using local materials, and technology transfer. 3. With the substitution of the
type of movement of conventional and highway-based racecars to fast trains with electric
power, thereby reducing carbon emissions through emission reduction. Renewable energy
sources.
ABSTRAK
251
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
Bandung sudah tepat. Kereta cepat menjadi pilihan bentuk modernisasi transportasi
massal dalam membangun konektivitas antarkota antarprovinsi, dan pembangunan
kawasan. 2. Pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung adalah dalam rangka pemindahan
manusia atau barang dalam jumlah besar dalam waktu singkat, menciptakan lapangan
kerja secara optimal, menciptakan industri kereta menggunakan bahan lokal, dan alih
teknologi. 3. Dengan disubstitusinya jenis pergerakan dari kereta konvensional dan moda
berbasis jalan raya kepada kereta cepat dengan tenaga listrik, sehingga mengurangi emisi
karbon melalui pengurangan emisi sumber energi terbarukan.
252
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
253
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
254
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
255
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
256
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
Tabel 2 Akuisisi Lahan dan Penggusuran Akibat Pembangunan Kereta Api Cepat,
Studi Kereta Cepat Jakarta Bandung
Bandung Route Coastal Route
Jakarta-Cirebon Jakarta-Gedebage Jakarta-Cirebon
Land Acquisition (ha) 430 222 360
Resettlement (household) 2000-3000 1200-1800 1500-2000
Sumber: Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation
Co Ltd, 2012
257
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
Gambar 2 : Peta rencana jaringan kereta cepat (High Speed Train) di Pulau Jawa, Merak-
Banyuwangi, Rencana Induk Perkeretaapian Nasional Kementerian Perhubungan (2011).
258
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
Tabel 4 Deskripsi Alternatif Seksi dan Rute, Studi Kereta Cepat Jakarta Bandung
Route Section Outline
Bandung Route Jakarta-Bandung-Cirebon • Route connecting to the third
largest city of Bandung and to
Karawang and Kertajati where
construction of the international
airports is planned. This is also
the route where the high demand
is expected.
• Total length is 256,0 km
Jakarta-Bandung-Gedebage • Route connecting to Gedebage
via Bandung as first phase of
Bandung Route
• Total length is 144,6 km
Coastal Route Jakarta-Cirebon • Route connecting Jakarta and
Cirebon with almost the shortest
distance
• Total length is 207,3 km
Sumber: Yachio Engineering Co Ltd; China International Consultant for Transportation
Co Ltd, 2012
cepat (High Speed Train) di Pulau Jawa, lebih 5.000 penumpang. Sementara
Merak-Banyuwangi, Rencana Induk itu, saat ini ada 30.000 orang yang
Perkeretaapian Nasional Kementerian melakukan perjalanan Jakarta-Bandung
Perhubungan (2011) (Tabel 4). (Humas Kementerian Perhubungan,
Pembangunan KA Cepat Jakarta- 2016). Dengan adanya KA Cepat Jakarta-
Bandung masuk dalam proyek strategis Bandung diharapkan dapat memenuhi
nasional. PT Kereta Cepat Indonesia China, kebutuhan mobilitas masyarakat tersebut.
tengah melakukan pembangunan jalur KA Asumsi kecenderungan masyarakat untuk
Cepat Jakarta-Bandung dengan panjang memilih fasilitas yang lebih baik untuk
jalur 142,3 kilometer, dimulai dari stasiun memenuhi kebutuhannya, salah satunya
Halim Perdanakusuma di Jakarta hingga ke dengan memilih kereta api cepat, bisa
stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung. jadi benar.
Sedangkan dari hasil triangulasi,
C. Pencapaian Tujuan Pemindahan jika dilihat dari perkembangan jumlah
Manusia Atau Barang Antara penumpang di Indonesia, pada dua
Jakarta-Bandung Dalam Waktu tahun terakhir (2015-2016) terjadi
Singkat. peningkatan cukup signifikan pada
Dalam kaitan dengan bahasan ini, penumpang kelas eksekutif yakni
berikut dikemukakan hasil FGD bahwa sebesar 10,90% dibandingkan kelas
pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung bisnis yang hanya meningkat 4,70%.
adalah bertujuan memindahkan manusia Namun, peningkatan terbesar memang
atau barang antara dua kota tersebut dan pada penumpang kelas ekonomi yakni
kota-kota lainnya atau daerah lain yang mencapai 28,90%. Berdasarkan proyeksi
dilalui kereta cepat tersebut dalam waktu jumlah penumpang, di tahun-tahun
singkat. Selama ini, KA Jakarta-Bandung berikutnya akan terus terjadi peningkatan
Parahyangan dalam satu hari melakukan pada kelas eksekutif. Pada tiga tahun ke
16 kali perjalanan dengan melayani kurang depan diproyeksikan terjadi peningkatan
259
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
260
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
tidak akan memberikan izin bagi proyek 2015 dan pada usul resmi perihal Arahan
kereta cepat lainnya dalam radius 25 Penyusunan Dokumen Lingkungan pada
kilometer dari stasiun awal dan akhir. 4 November 2015. Kegiatan konstruksi
Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta pembangunan jalan KA Cepat Jakarta-
Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai Bandung direncanakan dimulai pada 2016
badan usaha perkeretaapian yang 60% dan kegiatan operasional direncanakan
sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi dimulai pada 2019/2020. Dari hasil proses
BUMN Indonesia (PSBI), dan 40% sisanya triangulasi dikemukakan bahwa pada saat
dikuasai China Railway International groundbreaking pembangunan KA Cepat
(CRI). PSBI merupakan konsorsium 4 Jakarta-Bandung di Cikalong Wetan,
BUMN yakni PT Kereta Api Indonesia, PT Bandung Barat, Jawa Barat, 21 Januari
Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, dan 2016, telah dilakukan upaya sosialisasi,
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. antara lain dengan pengumuman di Harian
Terbit dan Pikiran Rakyat edisi Sabtu, 12
D. Aspek Angkutan Ramah Desember 2015.
Lingkungan Transportasi Hasil wawancara mendalam dengan
Berkelanjutan para Informan Kunci mau pun Informan
Dalam membahas aspek Angkutan Pendukung menegaskan bahwa selain
Ramah Lingkungan dengan indikator dilaksanakan konsultasi publik untuk
Transportasi Berkelanjutan, berikut Kota Jakarta Timur dan Kota Bekasi di
dikemukakan hasil FGD bahwa dalam Jakarta, pada 21 Desember 2015. Untuk
proses AMDAL KA Cepat Jakarta- Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota
Bandung terdapat tiga strata penelitian, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat di
yaitu pada tingkat proyek yang dianalisisis Bandung, 22 Desember 2015 dan untuk
dampaknya atau disebut Environmental Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang
Impact Assessment (IEA). Di samping dan Kabupaten Purwakarta di Cikarang,
itu, terdapat penelitian tingkat strategis, 23 Desember 2015. Selanjutnya, pada 28
seperti pembangunan wilayah dan Desember dilakukan persiapan Rapat Tim
pembangunan sektoral, yang disebut Teknis oleh Sekretariat Komisi AMDAL
sebagai analisis tingkat strategis, atau dan Rapat Tim Teknis untuk membahas
secara teori disebut strategic environmental KA AMDAL dilaksanakan pada 11 Januari
assessment (SEA), atau dalam aturan 2016. Peserta rapat memberikan catatan-
kita disebut Kajian Lingkungan Hidup catatan untuk perbaikan dan kemudian
Strategis. Secara teori ada lagi kajian yang perbaikan disampaikan pada 12 Januari
lebih tinggi tingkatannya, yaitu analisis 2016. Selanjutnya dilakukan pembahasan
lingkungan yang memengaruhi sistem dokumen AMDAL, dan RKL-RPL pada
penopang kehidupan (life support system) Rapat Teknis AMDAL tanggal 18 Januari
atau disebut life cycle assessment (LCA), 2016 dan Rapat Komisi Penilai AMDAL
misalnya terganggunya rantai pangan, tanggal 19 Januari 2015.
rantai energi, jasa ekosistem, rantai carbon, Lebih lanjut dijelaskan bahwa kedua
dan sebagainya (KLHS) (Meyer, 2001). rapat tersebut juga memberikan masukan-
Lebih lanjut dijelaskan, kajian masukan, yang menjadi dasar perbaikan
lingkungan yang telah dinilai oleh ANDAL, RKL-RPL. Penerimaan dokumen
Kementerian Lingkungan Hidup dan perbaikan ANDAL, RKL-RPL dengan Surat
Kehutanan (KLHK) adalah AMDAL untuk Direktur Utama PT KCIC 2016 tanggal 20
proyek KA Cepat Jakarta-Bandung, bukan Januari 2016. Setelah semua perbaikan
keseluruhan program. Rencana untuk dilakukan, maka, dapat diterbitkan Surat
proyek ini sudah disampaikan dalam bentuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Nomor
Kerangka Acuan AMDAL pada Oktober SK.35/Menlhk-Setjen/PKTL.0/1/2016 dan
261
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
Izin Lingkungan Nomor SK.36/Menlhk- utara jawa barat (coastal route); b). Dengan
Setjen/PKTL.0/1/2016 tanggal 20 Januari disubstitusinya jenis pergerakan dari kereta
2016. Di samping itu, pengambilan sampel api konvensional dan moda berbasis jalan
terkait dampak sosial dan lingkungan, raya kepada kereta cepat, akan mengurangi
berikut dikemukakan bahwa tata ruang yang emisi karbon per harinya.
menampung rencana KA Cepat Jakarta- Pengurangan emisi dengan skenario
Bandung sudah dibahas sejak September rute Bandung lebih besar 10 kali lipat
2015 bersama-sama Pemda, dan pada dibandingkan dengan pengurangan emisi
bulan Desember 2015 sudah disepakati karbon melalui skenario rute Pantai
penyelesaian secara administratif. Utara. Dengan demikian, dengan adanya
Selanjutnya, terkait aspek potensi KA Cepat Jakarta-Bandung, maka, akan
bencana di jalur KA Cepat Jakarta- meningkatkan pembangunan berkelanjutan
Bandung, hasil FGD menunjukkan bahwa dan pelestarian terhadap lingkungan pada
aspek potensi risiko kebencanaan seperti tahun 2050 melalui pengurangan emisi;
keberadaan struktur geologi antara lain c). Proses perancangan dan pembangunan
sesar, gerakan tanah, gempa, dan curah yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan
hujan tinggi telah dikaji dalam AMDAL, dengan sistem Design-Build-Lease, yang
dan telah disediakan upaya mitigasi dan menghasilkan FIRR (Financial Internal
sistem deteksi dini (early warning system). Rates of Return) mencapai 15.8%. Hal
Upaya mitigasi kebencanaan adalah ini menandakan bahwa proyek menjadi
komitmen pemerintah, yang dilakukan layak baik secara finansial maupun secara
pada RKL-RPL dan akan dirincikan pada ekonomi apabila terdapat dukungan dan
DED (Detail Engineering Design). Bahkan jaminan dari pemerintah. Pengurangan
jika menyangkut pendanaan dari lembaga emisi dengan skenario rute Bandung
multilateral seperti Bank Dunia, Bank lebih besar 10 kali lipat dibandingkan
Pembangunan Asia, dan International dengan pengurangan emisi karbon melalui
Finance Corporation, proses sosialisasi ke scenario rute pantai utara; d). KA Cepat
publik bisa lebih lama. Jakarta-Bandung dapat menciptakan
Hasil triangulasi menunjukkan lapangan pekerjaan dengan tenaga kerja
bahwa periode operasional kawasan lokal dan menciptakan industri kereta yang
stasiun dan sekitarnya/transit oriented menggunakan bahan-bahan lokal.
development, dengan penyerapan tenaga Dengan demikian, dapat
kerja sekitar 28.000 orang selama 25 diprediksikan bahwa untuk tahun 2050
tahun. Sehingga dapat diprediksikan, untuk terdapat prospek penyerapan kerja, yaitu
tahun 2050 terdapat prospek penyerapan sebesar 87.000 orang; e). Penetapan
kerja yang besar, yaitu sebanyak 87.000 Kawasan Walini sebagai sentra ekonomi
orang. Berdasarkan penjelasan prospek baru dan Transit Oriented Development
kereta cepat dalam mewujudkan tujuan dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang
pembangunan, terdapat 3 hal penting, yaitu: lebih besar, termasuk di dalamnya UMKM
a). Rute kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai penyangga kegiatan bisnis di
memiliki keunggulan dibandingkan dengan sekitar rel, stasiun, dan komplek komersial.
rute kereta lainnya. Keunggulan tersebut Selain itu, kota baru Walini disiapkan
adalah berpotensi menghubungkan kawasan sebagai pusat pendidikan dan riset nasional
Industri Karawang dengan Kawasan dengan rencana pembangunan kampus
terpadu Bandar Udara Internasional Jawa ITB. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
Barat, Kertajati, Majalengka, sehingga pada tahun 2050 proyek ini diharapkan
pada tahun 2050 rute Bandung memiliki telah mendukung pengembangan Gedebage
potensi permintaan (demand) yang lebih sebagai area pemusatan teknologi dan riset
tinggi dibandingkan dengan rute pantai (Teknopolis). Terdapat keterkaitan dalam
262
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
pembangunan kawasan yang dilalui rel bahwa sumber energi tak terbarukan adalah
kereta cepat, yaitu Jakarta sebagai Ibu Kota; hal yang akan semakin berbanding terbalik
Karawang sebagai kota industri; Walini dengan sumber energi terbarukan. Sumber
sebagai pusat pendidikan dan Agrowisata; energi tak terbarukan adalah sebagai
serta Gede Bage (Kota Bandung) sumber daya energi yang ada di bumi yang
sebagai kota teknopolis. Hasil observasi mampu digunakan untuk kelangsungan
menunjukkan bahwa yang dimaksud hidup manusia selama bertahun tahun,
dengan lingkungan hidup adalah kesatuan namun tidak bisa terbarukan karena stok
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan pasokanya terbatas. Hal ini secara
dan makhluk hidup, termasuk manusia tidak langsung mengacu kepada minyak
dan perilakunya, yang memengaruhi alam bumi sebagai sumber energi terbesar yang
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, ada di bumi dan tidak dapat diperbaharui.
dan kesejahteraan manusia serta makhluk Kurangnya penggunaan energi terbaharui
hidup lain. tadi menjadi salah satu alasan mengapa
minyak bumi sebagai sumber energi utama
E. Pembangunan KA Cepat Jakarta- sangat langka.
Bandung Menggunakan Sumber Hasil triangulasi menunjukkan
Energi Terbarukan bahwa Indonesia merupakan salah satu
Dalam membahas hal ini, berikut negara dengan potensi energi terbarukan
ditunjukkan hasil wawancara secara (renewable energy) yang sangat melimpah,
mendalam dengan para informan kunci namun sumber-sumber energi terbarukan
maupun informan pendukung sebagai tersebut belum dimanfaatkan secara
berikut. Terkait pembangunan KA Cepat maksimal. Energi terbarukan adalah
Jakarta-Bandung di sini menggunakan sumber energi yang cepat dipulihkan
sumber energi yang ramah lingkungan kembali secara alami, dan prosesnya
dan tidak memberikan kontribusi terhadap berkelanjutan. Dijelaskan bahwa energi
perubahan iklim serta pemanasan global terbarukan dihasilkan dari sumber daya
yang disebabkan oleh kandungan karbon energi yang secara alami tidak akan habis,
dioksida yang tinggi. Hal ini juga bisa bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan
memicu kurangnya pasokan minyak yang baik. Energi terbarukan kerap disebut juga
ada di bumi, sehingga kandungan minyak sebagai energi berkelanjutan (sustainable
yang ada di bumi makin lama akan semakin energy). Selain dapat dipulihkan kembali,
habis. Banyak yang mengemukakan bahwa energi terbarukan diyakini lebih bersih
energi terbarukan adalah sebagai anti tesis (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau
untuk bahan bakar fosil seperti minyak masyarakat. Dari berbagai sumber energi
bumi dan batu bara (Nugroho, 2008). Masih terbarukan yang tersedia, baru energi
barunya energi terbarukan menjadi alasan air yang banyak dimanfaatkan. Hasil
utama, mengapa bahan bakar alternatif Pembangunan kereta cepat (High Speed
sangat sulit bersaing dengan bahan bakar Train/HST) Jakarta Bandung, akan
fosil yang penggunaanya sudah dilakukan menciptakan efisiensi energi dibandingkan
dalam jangka waktu yang lumayan lama. moda transportasi lain dengan ongkos yang
Lebih lanjut ditegaskan bahwa tak jauh berbeda.
energi terbarukan perlu digunakan untuk Dari sisi efisiensi energi, berdasarkan
bahan energi ke depan KA Cepat Jakarta- hasil survei di beberapa negera seperti
Bandung pulang pergi (PP). Kalau untuk UIC, Prancis, penghematan energi
waktu dekat, KA Cepat Jakarta-Bandung yang bisa didapatkan 8,5 kali lipat per
pp tersebut akan digerakkan dengan tenaga kilometer dibandingkan menggunakan
listrik, yang tentu pula ramah terhadap moda transportasi lain. Ditegaskan bahwa
lingkungan. Hasil FGD menjelaskan selain mutu lingkungan terjaga karena
263
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
264
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
ISSN 2355-4721 Kebijakan Transportasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung
dalam Mewujudkan Angkutan Ramah Lingkungan
265
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017
Muh. Kadarisman, Ismiyati ISSN 2355-4721
266
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 03, November 2017