You are on page 1of 11

1

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI


EKSKLUSIF IBU USIA REMAJA DI KELURAHAN KEMAYORAN,
KECAMATAN KREMBANGAN, SURABAYA

(Analysis Factors which Correlate with Exclusive Breastfeeding on Adolecent Mother


at Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Surabaya)

Dias Rizky Pratiwi*, Mira Triharini*, Aria Aulia Nastiti*


*Program Studi Pendidikan Ners
Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
email: dias_rizky74@yahoo.com

ABSTRACT
Breastmilk is the best food for babies up to 6 months, because it contains a variety of
nutrients needed by the baby to grow and develop optimally. The successfullness of
exclusive breastfeeding should be supported with good breastfeeding behavior. The
purpose of this study was to determine factors which correlate with exclusive
breastfeeding in adolescent mothers at Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan,
Surabaya. Descriptive analytic with cross sectional approach was used in this research.
The population were mother (12-19 years) who had infants (6-12 months). Samples were
taken with purposive sampling, as many as 20 respondents. Data obtained were
processed used Chi-square with significance value of 0.05. The results of Chi-square test
was p=0.000, which indicates that in adolescent mothers the variables of knowledge,
attitudes, motivation, and health conditions of the mother during breastfeeding were
significantly associated with exclusive breastfeeding. The results of chi-square statistical
test on knowledge revealed p=0.031 or 10.667. The results of chi-square statistical test
on attitudes had p=0.013 or 8.636. Chi-square statistical test revealed that motivational
value had p=0.014 or 12.424. The results of chi-square statistical test on conditions of
maternal health during breastfeeding had p=0.011 or 8.981. It’s concluded that the
factors of knowledge, attitude, motivation, condition, and health problems relate to the
provision of exclusive breastfeeding in adolescent mothers. Health education to
adolescent mothers on exclusive breastfeeding and lactation management should be
provided to increase higher level of exclusive breastfeeding for infants.

Keywords: exclusive breastfeeding, adolescent mothers

PENDAHULUAN kanker payudara dan kanker ovarium


(Roesli, 2010). Berbagai hal tersebut
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan mendorong World Health Organization
terbaik untuk bayi sampai usia 6 bulan (WHO) merekomendasikan untuk
karena mengandung berbagai nutrisi menyusui secara eksklusif bayi baru lahir
yang sangat dibutuhkan oleh bayi untuk sampai usia 6 bulan. Wanita usia remaja
tumbuh dan berkembang secara optimal dan wanita muda mempunyai
(Riordan, 2010). Berbagai penelitian kemampuan laktasi yang lebih baik
telah menunjukkan manfaat pemberian dibandingkan wanita yang lebih tua
ASI bagi ibu maupun bayi, antara lain (Roesli, 2010).
perlindungan terhadap risiko infeksi pada
bayi, mengoptimalkan perkembangan Di Indonesia, pemberian ASI eksklusif
kognitif anak, serta mengurangi risiko memiliki manfaat yang besar terhadap

1
2

penurunan risiko morbiditas dan yang mempengaruhi pemberian ASI


mortalitas pada bayi. Namun pemberian eksklusif ibu usia remaja di wilayah
ASI eksklusif masih tergolong rendah. Kelurahan Kemayoran Kecamatan
Penelitian dan pengamatan yang Krembangan Surabaya. Faktor yang
dilakukan menunjukan dengan jelas paling mempengaruh ialah pengetahuan
adanya kecenderungan semakin ibu mengenai proses laktasi,
meningkatnya jumlah ibu yang tidak sikap,motivasi, tingkat pendidikan,
menyusui bayinya. Prevalensi bayi yang pekerjaan, permasalahan kondisi
diberi ASI eksklusif usia 0-6 bulan di kesehatan ibu selama hamil dan
Indonesia berdasarkan RISKESDA kurangnya dukungan seorang suami.
(2010) sebanyak 15,3%. Prevalensi bayi Faktor tersebut membuat perilaku
yang diberi makan 0-6 bulan di Indonesia menyusui rendah kemudian akan
sebanyak 44,7% dan di Jawa Timur menentukan perilaku yang akan diambil
sebanyak 48,1%. oleh seseorang mulai inisiasi menyusui,
menyusui aktif sampai mempertahankan
Berdasarkan pengambilan data awal di menyusui secara konsisten.
wilayah Kelurahan Kemayoran
Kecamatan Krembangan Surabaya, Dampak pada pembentukan faktor-
diketahui terdapat 20 ibu usia remaja usia faktor dalam pemberian ASI eksklusif
10-19 tahun dan mempunyai bayi usia 6- yang kuat dapat mengaktifkan proses
12 bulan. Ibu usia remaja yang kognitif, afektif, motivasi dan seleksi
memberikan ASI eksklusif sebanyak 6 dalam diri ibu. Berbagai proses tersebut
orang (30%), 11 orang (55%) yang mengakibatkan reaksi individu berupa
memberi ASI, susu formula dan makanan pembentukan pola pikir yang positif
pendamping, dan 3 orang (15%) yang tentang menyusui, reaksi emosional yang
tidak memberikan ASI sama sekali. positif tentang menyusu, reaksi
Alasan yang diberikan oleh ibu usia emosional yang positif untuk mencegah
remaja yang tidak memberikan ASI stress, peningkatan motivasi yang
eksklusif sama sekali adalah karena ditunjukkan melalui usaha dan kegigihan
mereka kurang paham manfaat dari ASI dalam mengatasi berbagai masalah
eksklusif untuk ibu dan bayi, sebagian selama menyusui bayinya.
besar mereka bekerja, mereka
mengatakan jika masih ingin bebas, BAHAN DAN METODE
mereka melihat keluarga dan teman yang
memberi susu formula, ibu remaja Penelitian ini menggunakan desain
mengatakan jika ASI mereka tidak keluar deskriptif analitik dengan pendekatan
dan bayi rewel, tidak ada dukungan dari cross sectional. Populasi adalah ibu usia
keluarga, jika menyusui ibu akan mudah remaja yang mempunyai bayi 6-12 bulan
lapar itu mengakibatkan penambahan di Kelurahan Kemayoran Kecamatan
berat badan danibu usia remaja ingin Krembangan Surabaya sebanyak 20
mencari jati dirinya sebagaimana remaja orang. Sampel diambil dengan teknik
pada umumnya. Masalah utama purposive sampling. Kriteria Inklusi
rendahnya pemberian ASI di Indonesia dalam penelitian ini antara lain: ibu usia
adalah faktor sosial budaya dan remaja 10-19 tahun dan tinggal di
kurangnya pengetahuan ibu hamil, Kelurahan Kemayoran Kecamatan
keluarga dan masyarakat. Faktor-faktor Krembangan Surabaya. Kriteria eksklusi

2
3

antara lain: ibu usia remaja yang tidak kondisi kesehatan ibu selama menyusui.
bersedia untuk dijadikan responden, dan Sementara variabel dependennya adalah
tidak bisa baca tulis. pemberian ASI eksklusif. Data
dikumpulkan dengan kuesioner.
Variabel independen dalam penelitian ini Kemudian dianalisis dengan
adalah pengetahuan, sikap, motivasi, menggunakan Chi-Square α≤0.05.
tingkat pendidikan, pekerjaan, dan

HASIL
Tabel 1 Hubungan Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Terhadap Pemberian ASI Ibu
Usia Remaja yang Mempunyai Bayi Usia 6-12 bulan di Kelurahan Kemayoran
Kecamatan Krembangan Surabaya

Tabel 1 tampak bahwa ibu usia remaja besar dari nilai Chi Square tabel (9,488)
yang memiliki pengetahuan baik dan maka hipotesis diterima, artinya bahwa
memberikan ASI eksklusif kepada pengetahuan tentang ASI eksklusif
bayinya yaitu 6 orang atau 30%. Hasil uji berhubungan dengan pemberian ASI ibu
statistik Chi Square didapatkan nilai p = usia remaja yang mempunyai bayi usia 6-
0,031 dan nilai Chi Square hitung = 12 bulan di Kelurahan Kemayoran
10,667. Karena nilai p lebih kecil dari Kecamatan Krembangan Surabaya.
0,05 dan nilai Chi Square hitung lebih

Tabel 2 Hubungan Sikap Tentang ASI Eksklusif Terhadap Pemberian ASI Ibu Usia
Remaja yang Mempunyai Bayi Usia 6-12 bulan di Kelurahan Kemayoran
Kecamatan Krembangan Surabaya

Tabel 2 tampak bahwa ibu usia remaja atau 30%. Hasil uji statistik Chi Square
yang memiliki sikap positif dan didapatkan nilai p = 0,013 dan nilai Chi
memberikan ASI eksklusif kepada Square hitung = 8,636. Karena nilai p
bayinya yaitu 6 orang atau 30%. Selain lebih kecil dari 0,05 dan nilai Chi Square
itu terbanyak adalah ibu usia remaja yang hitung lebih besar dari nilai Chi Square
memiliki sikap positif dan memberikan tabel (5,991) maka hipotesis diterima,
ASI+PASI kepada bayinya yaitu 6 orang artinya bahwa sikap tentang ASI

3
4

eksklusif berhubungan dengan pemberian Kemayoran Kecamatan Krembangan


ASI ibu usia remaja yang mempunyai Surabaya.
bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan

Tabel 3 Hubungan Motivasi Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Pemberian ASI Ibu Usia
Remaja yang Mempunyai Bayi Usia 6-12 bulan di Kelurahan Kemayoran
Kecamatan Krembangan Surabaya

Tabel 3 tampak bahwa ibu usia remaja Karena nilai p lebih kecil dari  0,05 dan
yang memiliki motivasi tinggi dan nilai Chi Square hitung lebih besar dari
memberikan ASI eksklusif kepada nilai Chi Square tabel (9,488) maka
bayinya yaitu 6 orang atau 30%. hipotesis diterima, artinya bahwa
Terbanyak juga adalah ibu usia remaja motivasi pemberian eksklusif
yang memliki motivasi tinggi dan berhubungan dengan pemberian ASI ibu
memberikan ASI+PASI kepada bayinya usia remaja yang mempunyai bayi usia 6-
yaitu 6 orang atau 30%. Hasil uji statistik 12 bulan di Kelurahan Kemayoran
Chi Square didapatkan nilai p = 0,014 Kecamatan Krembangan Surabaya.
dan nilai Chi Square hitung = 12,424.

Tabel 4 Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Pemberian ASI Ibu Usia Remaja yang
Mempunyai Bayi Usia 6-12 bulan di Kelurahan Kemayoran Kecamatan
Krembangan Surabaya

Tabel 4 tampak bahwa ibu usia remaja nilai Chi Square tabel (9,488) maka
yang berpendidikan SMA dan hipotesis ditolak, artinya bahwa tingkat
memberikan ASI+PASI pada bayinya pendidikan tidak berhubungan dengan
yaitu 5 orang atau 25%. Hasil uji statistik pemberian ASI ibu usia remaja yang
Chi Square didapatkan nilai p = 0,978 mempunyai bayi usia 6-12 bulan di
dan nilai Chi Square hitung = 0,456. Kelurahan Kemayoran Kecamatan
Karena nilai p lebih besar dari  0,05 dan Krembangan Surabaya.
nilai Chi Square hitung lebih kecil dari

4
5

Tabel 5 Hubungan Pekerjaan Terhadap Pemberian ASI Ibu Usia Remaja yang
Mempunyai Bayi Usia 6-12 bulan di Kelurahan Kemayoran Kecamatan
Krembangan Surabaya

Tabel 5 tampak bahwa ibu usia remaja Karena nilai p lebih besar dari  0,05 dan
yang sebagai ibu rumah tangga dan nilai Chi Square hitung lebih kecil dari
memberikan ASI eksklusif pada bayinya nilai Chi Square tabel (9,488) maka
yaitu 5 orang atau 25%. Selain itu juga hipotesis ditolak, artinya bahwa
ibu usia remaja yang bekerja swasta dan pekerjaan tidak berhubungan dengan
memberikan ASI+PASI pada bayinya pemberian ASI ibu usia remaja yang
yaitu 5 orang atau 25%. Hasil uji statistik mempunyai bayi usia 6-12 bulan di
Chi Square didapatkan nilai p = 0,105 Kelurahan Kemayoran Kecamatan
dan nilai Chi Square hitung = 7,652. Krembangan Surabaya.

Tabel 6 Hubungan Kondisi Permasalahan Kesehatan Ibu Selama Menyusui Terhadap


Pemberian ASI Ibu Usia Remaja yang Mempunyai Bayi Usia 6-12 bulan di
Kelurahan Kemayoran Kecamatan Krembangan Surabaya

Tabel 6 di atas tampak bahwa ibu usia lebih besar dari nilai Chi Square tabel
remaja yang ada kondisi permasalahan (5,991) maka hipotesis diterima, artinya
kesehatan selama menyusui dan bahwa kondisi permasalahan kesehatan
memberikan ASI+PASI pada bayinya ibu selama menyusui berhubungan
yaitu 6 orang atau 30%. Selain itu juga dengan pemberian ASI ibu usia remaja
ibu usia remaja yang tidak ada kondisi yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di
permasalahan kesehatan selama Kelurahan Kemayoran Kecamatan
menyusui dan memberikan ASI eksklusif Krembangan Surabaya.
pada bayinya yaitu 6 orang atau 30%.
Hasil uji statistik Chi Square didapatkan PEMBAHASAN
nilai p = 0,011 dan nilai Chi Square
hitung = 8,961. Karena nilai p lebih kecil Berdasarkan table 1 tampak bahwa ibu
dari  0,05 dan nilai Chi Square hitung usia remaja yang memiliki pengetahuan

5
6

baik dan memberikan ASI eksklusif responden yang memiliki pengetahuan


kepada bayinya yaitu 6 orang atau 30%. baik namun memberikan ASI+PASI. Hal
Hasil uji statistik Chi Square didapatkan tersebut mungkin disebabkan karena
nilai p = 0,031 dan nilai Chi Square petugas kesehatan dan keluarga kurang
hitung = 10,667. Karena nilai p lebih mendukung dalam meningkatkan rasa
kecil dari  0,05 dan nilai Chi Square keyakinan dan kepercayaan diri ibu usia
hitung lebih besar dari nilai Chi Square remaja jika ibu tersebut sebenarnya
tabel (9,488) maka hipotesis diterima, sangat mampu memberikan ASI secara
artinya bahwa pengetahuan tentang ASI eksklusif. Hal tersebut sependapat
eksklusif berhubungan dengan pemberian dengan Penelitian yang dilakukan Nelson
ASI ibu usia remaja yang mempunyai (2005) pada ibu usia remaja di Canada,
bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan menyatakan bahwa pengalaman ibu usia
Kemayoran Kecamatan Krembangan remaja dalam memberikan ASI tidak jauh
Surabaya. berbeda dengan ibu usia dewasa.
Menurut Nelson pengalaman menyusui,
Hasil penelitian di atas dapat dikatakan adaptasi dalam menyusui dan mengakhiri
bahwa pengetahuan ibu usia remaja menyusui akan meningkatkan
tentang ASI eksklusif berhubungan kepercayaan dan keyakinan diri. Hal
dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang membedakan ibu usia remaja dan
usia remaja. Pengetahuan diperoleh dewasa dalam menyusui adalah ibu usia
melalui informasi baik langsung maupun remaja lebih membutuhkan dukungan
tidak langsung dari petugas kesehatan. sosial baik dari tenaga profesional,
Tetapi tampaknya pengetahuan tentang keluarga, pasangan dan teman (Nelson,
ASI eksklusif ini belum diaplikasikan 2005).
dalam perilaku menyusui bayinya hal
tersebut dikarenakan kurang informasi Berdasarkan tabel 2 bahwa ibu usia
tentang kesempatan untuk praktik remaja yang memiliki sikap positif dan
manajemen laktasi dari tenaga kesehatan. memberikan ASI eksklusif kepada
Adanya pemahaman yang berbeda bayinya yaitu 6 orang atau 30%. Selain
tentang pemberian ASI eksklusif ini itu terbanyak adalah ibu usia remaja yang
menimbulkan keyakinan pada diri ibu memiliki sikap positif dan memberikan
usia remaja bahwa ASI eksklusif itu yang ASI+PASI kepada bayinya yaitu 6 orang
penting menyusui anak. Kepercayaan dan atau 30%. Hasil uji statistik Chi Square
keyakinan ibu remaja tentang ASI didapatkan nilai p = 0,013 dan nilai Chi
eksklusif ini sangat mempengaruhi Square hitung = 8,636. Karena nilai p
keberhasilan program pemberian ASI lebih kecil dari  0,05 dan nilai Chi
eksklusif. Hal ini sesuai dengan Square hitung lebih besar dari nilai Chi
penelitian Mulianda (2010) yang Square tabel (5,991) maka hipotesis
mengungkapkan bahwa pengetahuan diterima, artinya bahwa sikap tentang
memiliki pengaruh yang signifikan ASI eksklusif berhubungan dengan
terhadap keyakinan dan pemberian ASI pemberian ASI ibu usia remaja yang
eksklusif. Semakin banyak pengetahuan mempunyai bayi usia 6-12 bulan di
tentang ASI eklusif maka semakin Kelurahan Kemayoran Kecamatan
termotivasi untuk memberikan ASI Krembangan Surabaya.
secara ekslusif. Namun dari hasil
penelitian ditemukan ada 4 orang (20%)

6
7

Berdasarkan data dari penelitian mempengaruhi produksi dan pengeluaran


diketahui bahwa responden ibu usia ASI.
remaja memiliki sikap positif
berhubungan terhadap pemberian ASI Sikap dan keyakinan yang tidak
eksklusif. Hal tersebut karena sebagian mendasar terhadap makna pemberian
besar responden telah mendapatkan ASI yang membuat para ibu tidak
pendidikan kesehatan tentang ASI melakukan ASI Eksklusif selama 6
eksklusif yang merupakan stimulus yang bulan. Umumnya alasan ibu tidak
menghadirkan informasi persuasif memberikan ASI Eksklusif meliputi rasa
sehingga merubah sikap responden takut yang tidak berdasar bahwa ASI
menjadi positif. Hasil kuesioner yang dihasilkan tidak cukup atau
menunjukkan meskipun sebagian besar memiliki mutu yang tidak baik,
ibu usia remaja mendapatkan pendidikan keterlambatan memulai pemberian ASI
kesehatan dan memiliki sikap positif. dan pembuangan kolostrum, teknik
Ada 6 orang (30%) ibu yang bersikap pemberian ASI yang salah, serta
positif namun memberikan ASI+PASI. kepercayaan yang keliru bahwa bayi haus
Hal tersebut disebabkan oleh: 1) dan memerlukan cairan tambahan. Selain
Frekuensi dan waktu pendidikan itu, kurangnya dukungan dari pelayanan
kesehatan terbatas, yaitu hanya satu kali kesehatan dan keberadaan pemasaran
setelah ibu melahirkan. Menurut Huliana susu formula sebagai pengganti ASI
(2003) pada saat hari 1-2 pascasalin menjadi kendala ibu untuk memberikan
kondisi fisiologis ibu masih lemah dan ASI Eksklusif kepada bayinya.
mengalami adaptasi psikologis fase
taking in dimana fokus perhatian ibu Berdasarkan tabel 3 di atas tampak
terutama pada dirinya sendiri sehingga bahwa terbanyak adalah ibu usia remaja
tidak semua informasi dapat diterima yang memiliki motivasi tinggi dan
oleh ibu usia remaja. Untuk merubah memberikan ASI eksklusif kepada
sikap dan kepercayaan diri seseorang bayinya yaitu 6 orang atau 30%.
diperlukan pendidikan Terbanyak juga adalah ibu usia remaja
berkesinambungan agar tercipta sikap yang memliki motivasi tinggi dan
dan rasa pecaya diri yang diinginkan. memberikan ASI+PASI kepada bayinya
Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa yaitu 6 orang atau 30%. Hasil uji statistik
sikap belum tentu terwujud dalam sebuah Chi Square didapatkan nilai p = 0,014
tindakan, dibutuhkan faktor pendukung dan nilai Chi Square hitung = 12,424.
berupa pendekatan dan bimbingan yang Karena nilai p lebih kecil dari  0,05 dan
dilakukan oleh petugas kesehatan. 2) nilai Chi Square hitung lebih besar dari
kepercayaan yang dianut oleh responden. nilai Chi Square tabel (9,488) maka
Menurut Notoatmodjo (2007) seseorang hipotesis diterima, artinya bahwa
itu menerima kepercayaan berdasarkan motivasi pemberian eksklusif
keyakinan dan tanpa adanya pembuktian berhubungan dengan pemberian ASI ibu
lebih dulu. Misalnya sebagian besar usia remaja yang mempunyai bayi usia 6-
responden beranggapan bahwa makan 12 bulan di Kelurahan Kemayoran
ikan dan minum banyak akan Kecamatan Krembangan Surabaya.
memperlampat penyembuhan luka
setelah melahirkan, hal ini akan Pemberian ASI pada bayi erat kaitannya
dengan keyakinan diri bahwa mampu

7
8

menyusui dengan baik dan keputusan ikan dan daging yang dapat mengurangi
yang dibuat oleh ibu usia remaja. Selama pemasukan protein hewani terhadap ibu
ini ibu merupakan figur utama dalam menyusui, sehingga ibu akan berisiko
keputusan untuk memberikan ASI atau terjadi ketidakseimbangan pemasukan
tidak pada bayinya. Pengambilan nutrisi. Pengaruh budaya terhadap
keputusan ini dipengaruhi oleh banyak pemberian ASI eksklusif sejalan dengan
faktor, baik faktor dari dalam maupun penelitian Tucker (2011) yang
dari faktor dari luar diri ibu. (Hele, mengatakan bahwa pada ras atau etnik
2007). Hasil penelitian di atas dapat yang berbeda pula pada ibu usia remaja.
dikatakan bahwa motivasi ibu usia Menurut penelitian yang dilakukan Ludin
remaja tentang ASI eksklusif akan (2009) yang menyatakan bahwa
berhubungan terhadap pemberian ASI keyakinan atau kepercayaan tentang ASI
eksklusif ibu usia remaja. Menyusui eksklusif mempengaruhi praktik
merupakan suatu bentuk tanggung jawab pemberiannya.
dari seorang ibu setelah ia melahirkan.
Motivasi ibu untuk menyusui bayinya Berdasarkan tabel 4 tampak bahwa
akan meningkatkan keyakinan seorang terbanyak adalah ibu usia remaja yang
ibu dalam memberikan ASI ekslusif yang berpendidikan SMA dan memberikan
merupakan salah satu bentuk tanggung ASI+PASI pada bayinya yaitu 5 orang
jawab. Ibu usia remaja dalam penelitian atau 25%. Hasil uji statistik Chi Square
ini menyatakan memiliki keinginan untuk didapatkan nilai p = 0,978 dan nilai Chi
menyusui secara eksklusif karena Square hitung = 0,456. Karena nilai p
kesadaran dan keyakinan ibu usia remaja lebih besar dari  0,05 dan nilai Chi
terhadap tugas dan kodrat sebagai Square hitung lebih kecil dari nilai Chi
seorang wanita yaitu menyusui. Bentuk Square tabel (9,488) maka hipotesis
keyakinan ini dapat terjadi karena ibu ditolak, artinya bahwa tingkat pendidikan
usia remaja telah menerima perannya tidak berhubungan dengan pemberian
sebagai seorang ibu, namun belum dapat ASI ibu usia remaja yang mempunyai
di aplikasikan dalam merubah bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan
perilakunya dalam pemberian ASI Kemayoran Kecamatan Krembangan
eksklusif. Hasil penelitian tersebut juga Surabaya.
terdapat 6 orang (30%) yang memiliki
motivasi tinggi dan pemberian ASI Tingkat pendidikan dan akses ibu
eksklusif ASI+PASI. Hal tersebut terhadap media masa juga mempengaruhi
dikarenakan kurang adanya dukungan pengambilan keputusan, dimana semakin
dari lingkungan rumah ibu usia remaja. tinggi pendidikan semakin besar peluang
Lingkungan dipandang sebagai totalitas untuk memberikan ASI Eksklusif.
kehidupan dimana seseorang dengan Sebaliknya akses terhadap media
budayanya saling berinteraksi. Aspek berpengaruh negatif terhadap pemberian
budaya atau latar belakang tradisi, daerah ASI, dimana semakin tinggi akses ibu
tempat tinggal merupakan faktor yang pada media semakin tinggi peluang untuk
mempengaruhi praktik menyusui secara tidak memberikan ASI Eksklusif
eksklusif (Diharjo, 2002). Kepercayaan (Abdullah dkk, 2004).
negatif dapat memberikan dampak yang
tidak baik terhadap ibu maupun bayi, Penelitian ini sama halnya dengan
misalnya budaya menghindari makan penelitian yang dilakukan oleh

8
9

Ambarwati (2004) di Kecamatan ditolak, artinya bahwa pekerjaan tidak


Banyumanik, Kota Semarang berhubungan dengan pemberian ASI ibu
menunjukkan bahwa persentase usia remaja yang mempunyai bayi usia 6-
kegagalan pemberian ASI Eksklusif pada 12 bulan di Kelurahan Kemayoran
ibu yang berpendidikan dasar hampir Kecamatan Krembangan Surabaya.
sama banyaknya dengan ibu yang
berpendidikan lanjutan. Pola ini Penelitian ini menunjukan tidak ada
menggambarkan tidak ada hubungan hubungan antara pekerjaan dengan
antara pendidikan ibu dengan kegagalan pemberian ASI eksklusif. Salah satu
pemberian ASI Eksklusif. alasan yang paling sering dikemukakan
bila ibu tidak menyusui adalah kerena
Tingkat pendidikan formal yang tinggi mereka harus bekerja. Wanita selalu
memang dapat membentuk nilai-nilai bekerja, terutama pada usia subur,
progresif pada diri seseorang, terutama sehingga selalu menjadi masalah untuk
dalam menerima hal-hal baru, termasuk mencari cara merawat bayi. Bekerja
pentingnya pemberian ASI secara bukan hanya berarti pekerjaan yang
eksklusif pada bayi. Namun karena dibayar dan dilakukan di kantor, tapi bisa
sebagian besar ibu dengan pendidikan juga berarti bekerja di ladang, bagi
tinggi bekerja di luar rumah, bayi akan masyarakat di pedesaan (Permana, 2006).
ditinggalkan di rumah di bawah asuhan Hasil penelitian juga menunjukan bahwa
nenek, mertua atau orang lain yang tidak ada perbedaan antara responden
kemungkinan masih mewarisi nilai-nilai yang bekerja atau pun responden yang
lama dalam pemberian makan pada bayi. tidak bekerja. Sebanyak 15% ibu rumah
Dengan demikian, tingkat pendidikan tangga juga memberikan ASI+PASI
yang cukup tinggi pada wanita di alasan yang dikemukakan karena ASI
pedesaan tidaklah menjadi jaminan yang dihasilkan tidak keluar dan ada juga
bahwa mereka akan meninggalkan tradisi yang beranggapan bahwa ASI yang
atau kebiasaan yang salah dalam dikasilkaan kurang untuk bayi. Hal
memberi makan pada bayi, selama tersebut membuat ibu kurang telaten
lingkungan sosial di tempat tinggal tidak dalam memberikan ASI eksklusif
mendukung ke arah tersebut (Budioro, sehingga mereka memutuskan untuk
2008). memberi PASI sebagai tambahan.

Berdasarkan tabel 5 bahwa terbanyak Table 6 bahwa terbanyak adalah ibu usia
adalah ibu usia remaja yang sebagai ibu remaja yang ada kondisi permasalahan
rumah tangga dan memberikan ASI kesehatan selama menyusui dan
eksklusif pada bayinya yaitu 5 orang atau memberikan ASI+PASI pada bayinya
25%. Selain itu juga ibu usia remaja yang yaitu 6 orang atau 30%. Selain itu juga
bekerja swasta dan memberikan ibu usia remaja yang tidak ada kondisi
ASI+PASI pada bayinya yaitu 5 orang permasalahan kesehatan selama
atau 25%. Hasil uji statistik Chi Square menyusui dan memberikan ASI eksklusif
didapatkan nilai p = 0,105 dan nilai Chi pada bayinya yaitu 6 orang atau 30%.
Square hitung = 7,652. Karena nilai p Dari hasil uji statistik Chi Square
lebih besar dari  0,05 dan nilai Chi didapatkan nilai p = 0,011 dan nilai Chi
Square hitung lebih kecil dari nilai Chi Square hitung = 8,961. Karena nilai p
Square tabel (9,488) maka hipotesis lebih kecil dari  0,05 dan nilai Chi

9
10

Square hitung lebih besar dari nilai Chi memberikan ASI eksklusif melalui
Square tabel (5,991) maka hipotesis kegiatan penyuluhan dan pendidikan
diterima, artinya bahwa kondisi kesehatan manajemen laktasi.
permasalahan kesehatan ibu selama
menyusui berhubungan dengan KEPUSTAKAAN
pemberian ASI ibu usia remaja yang Abdullah, S & Hastuti, U. Sumarwan.
mempunyai bayi usia 6-12 bulan di (2004). Pengambilan Keputusan
Pemberian ASI Eksklusif kepada
Kelurahan Kemayoran Kecamatan
Bayi di Kota bogor. Media Gizi &
Krembangan Surabaya. Keluarga. Juli 2004, hal. 70-77.
Ambarwati, R. (2004). Faktor yang
Masalah yang dialami ibu dalam Berhubungan dengan Kegalan
menyusui secara eksklusif antara lain Pemberian AIS Eksklusif di
kondisi fisik ibu sendiri, kurangnya Puskesmas Padangsari Kabupaten
dukungan dari tempat ibu bekerja, Ungaran. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
pasangan, keluarga support system lainya
Diponegoro. Semarang hal 50-65.
serta adanya budaya yang kurang Badan Penelitian dan Pengembangan
mendukung ibu terhadap praktik Kesehatan Kementrian Kesehatan
menyusui secara eksklusif. Hasil RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar
penelitian terebut menunjukkan bahwa (RISKESDA) 2010. Jakarta:
ada 30% ibu yang ada permasalahan Departemen Kesehatan RI.
dalam haal menyusui yaitu putting susu Budioro, B. (2008). Pengantar
Pendidikan (Penyuluhan)
masuk kedalam dan air susu yang
Kesehatan Masyarakat. Semarang:
dihasilkan merembes kebaju sehingga Fakultas Kesehatan Masyarakat
membuat ibu kurang nyaman. Hal Universitas Diponegoro.
tersebut terjadi akibat tidak sempurnanya Departemen Kesehatan RI: Pusat Data
refleks let down karena kurangnya dan Informasi. (2012). Profil
hisapan mulut bayi, sehingga terjadi Kesehatan Indonesia 2012.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
penumpuan air susu di dalam alveoli dan
Hale, R. (2007). Infant nutrition and the
menimbulkan rasa yang tidak nyaman benefits of breastfeeding. British
karena terjadi abses dan menimbulkan Journal of Midwifery, 15 (6), 368-
sakit. 371
Mulianda, R. T. (2010). Hubungan
SIMPULAN DAN SARAN pengetahuan dan sikap ibu
Faktor pengetahuan, sikap, motivasi, dan terhadap pemberian ASI eksklusif
di Posyandu Delima II Desa Baru
kondisi kesehatan ibu selama menyusui
Dusun II Batang Kuis Tahun 2010.
berhubungan dengan pemberian ASI Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu
eksklusif pada balita ibu yang berusia Keperawatan Universitas Sumatra
remaja. Berdasarkan hasil tersebut, Utara.
diharapkan suami/keluarga ibu Nelson, A. & Sethe, S. (2005). The
memberikan dukungan agar tindakan breastfeeding experiences of
pemberian ASI eksklusif dapat dilakukan Canadian teenage mothers.
JOGNN, 34, 615-624.
ibu usia remaja secara baik dan optimal.
Notoadmodjo,S. (2007). Pengantar
Kader posyandu dan tenaga kesehatan pendidikan Kesehatan dan Ilmu
hendaknya lebih aktif dan partisipasi lagi Perilaku Kesehatan. Yogjakarta:
dalam upaya meningkatkan dukungan Andi Offiset.
dan motivasi ibu usia remaja untuk

10
11

Permana, F.D. (2006). Faktor-faktor Tucker, C.M., Wilson, E.K., &


Penyebab Kegagalan Pemberian Samandari, G. (2011). Infant
ASI Eksklusif pada Ibu tidak feeding experiences among teen
Bekerja (Studi Kualitatif di Desa mothers in North Carolina:
Batursari Kecamatan Mranggen Findings from a mixed-methods
Kabupaten Demak Tahun 2006). study. International Breastfeeding
Skripsi Fakultas Kesehatan Journal, 6:14.
Masyarakat Undip : Semarang, hal. World Health Organization (WHO).
38-90. (2012). Early Initiation And
Riordan, J. & Wambach, K. (2010). Exculusive Breastfeeding.
Breastfeeding and Human Available at
Lactation (4th ed). Massachusetts: http://www.whi.int/gho/childhealth
Jones and Bartllett Publishers. diakses pada 11 Oktober 2013.
Roesli, U (2010). Inisiasi Menyusui Dini
Plus ASI Eksklusif. Cetakan ke-4.
Jakarta: Pustaka Bunda.

11

You might also like