Professional Documents
Culture Documents
(26):119-127
ABSTRACT
Mechanization of logging is much chosen by the company because of its benefit, i.e.
produce high productivity. In its utilization needs some aspects, i.e. it is possible
technically, benefit able economically, and ecologically is causing a minimum
disturbance to their environment. So, it is required the efficient of logging tools
utilization. Study was carried out at PT. Finnantara Intiga, in West Kalimantan in
2007. This paper presents the use of efficient logging tools which analyzed based
on maximum AAC, production target, and production realization .The result shows
that: (1) The use of efficient tool depends on production target, i.e.44 unit of
chainsaw for felling, 7 unit of forwarders for skidding, 8 unit of excavators for
loading , 85 unit of trucks for transportation, and 4 unit of wheel loaders for
unloading; (2) The use of logging tools in field for felling is more than analyzes
result, however for skidding, loading, unloading and transportation are less than
analyzes result based on maximum AAC, production target and production
realization. This condition indicated that the use of logging tools in this company is
not efficient.
Keywords: Number of tools, logging , efficient, production target.
Penulis untuk korespondensi : sona@forda-mof.org & ssuhartana@yahoo.com
PENDAHULUAN
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 120
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
METODE PENELITIAN
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 121
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 122
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 123
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
Produksi kayu
Berdasarkan hasil analisis alat yang ditunjukkan pada Tabel 2, maka dapat
dihitung produksi kayu dari penggunaan jumlah alat pemanenan yang dianalisis dan
ditunjukkan pada Tabel 3. Dari Tabel 3 terlihat bahwa pada kegiatan penebangan
yang memiliki jumlah chainsaw yang berlebih berdasarkan rencana produksi dan
realisasi produksi berakibat pada jumlah produksi kayu yang dihasilkan melebihi
rencana produksi perusahaan (1.222.013 m3/tahun) dan realisasi produksi
perusahaan (1.082.802 m3/tahun), yaitu 1.910.096,6 m3/tahun (jumlah alat di
lapangan). Dengan selisih kelebihan produksi kayu yang ditebang tidak seimbang
dengan kegiatan pemanenan selanjutnya terutama pengangkutan. Kelebihan
produksi kayu sebagian besar tidak dapat terangkut truk sehingga menumpuk di
TPn. Hal ini terjadi karena kapasitas alat yang kecil dan jumlah alat yang kurang.
Akibatnya kualitas kayu menurun dan merugikan perusahaan.
Jumlah chainsaw yang berlebihan dan jumlah truk yang kurang,
menunjukkan adanya ketidakefisienan dari penggunaan peralatan pemanenan.
Jumlah alat yang berlebihan menyebabkan produksi kayu melimpah. Jumlah alat
yang kurang menyebabkan tidak tercapainya rencana produksi yang ditetapkan.
Jika penggunaan alat disesuaikan dengan jumlah hasil analisis, terutama
berdasarkan rencana produksi, maka kekhawatiran terhadap kelebihan atau
kekurangan produksi kayu yang dihasilkan tidak akan terjadi. Hal ini dapat terjadi
karena dengan perencanaan yang matang dapat diharapkan perolehan hasil yang
baik.
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 124
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
Waktu produksi
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 125
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini adalah (1) penggunaan peralatan pemanenan kayu yang
efisien adalah berdasarkan rencana produksi, yaitu untuk penebangan sebanyak 44
unit chainsaw, penyaradan 7 unit forwarder, muat 8 unit excavator, pengangkutan
85 unit truk, dan bongkar 4 unit wheel loader; (2) terdapat kelebihan alat
penebangan dan kekurangan alat penyaradan, muat, bongkar, dan pengangkutan
antara alat yang beroperasi di lapangan dengan hasil analisis berdasarkan AAC
maksimum, rencana produksi dan realisasi produksi. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa penggunaan peralatan pemanenan kayu di perusahaan ini tidak efisien.
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 126
EFISIENSI KEBUTUHAN …..(26):119-127
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1992. Cost Control in forest harvesting and road contruction FAO Foresting
Paper No.99. FAO of the UN. Rome.
______, 2007. Rencana Kerja Tahunan Tahun 2007. PT. Finnantara Intiga.
Pontianak.
Dulsalam & D. Tinambunan. 2001. Teknik pemanenan hutan tanaman. Prosiding
Diskusi Teknologi Pemanfaatan Kayu Budidaya untuk Mendukung Industri
Perkayuan yang Berkelanjutan, tanggal 7 Nopember 2001 di Bogor. Hlm. 91-
113. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.
Keputusan Menteri Kehutanan No.428/Kpts-II/2003 tentang Pedoman Perhitungan
Kebutuhan Alat-alat Berat. Tanggal 18 Desember 2003.
Suhartana, S & Yuniawati. 2005. Meningkatkan produksi kayu pinus melalui
penebangan serendah mungkin: Studi kasus di KPH Sumedang, Perum
Perhutani Unit III Jawa Barat. Info Hasil Hutan 11(2):87-96. Pusat Penelitian
dan Pengambangan Hasil Hutan. Bogor.
Suhartana, S & Yuniawati. 2006. Effisiensi penggunaan chainsaw pada kegiatan
penebangan: studi kasus di PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan 24(1):63-76, Februari 2006. Pusat Penelitian
dan Pengambangan Hasil Hutan. Bogor.
Jurnal Hutan Tropis Borneo No. 26, Edisi Juni 2009 127