You are on page 1of 18

PENGARUH PELATIHAN SHALAT UNTUK MENURUNKAN PROKRASTINASI

AKADEMIK PADA MAHASISWA

THE EFFECT OF SHALAT'S TRAINING TO DECREASE ACADEMIC


PROCRASTINATION ON UNIVERSITY STUDENT

Muhamad Fauzan Azima


Nita Trimulyaningsih
Uly Gusniarti
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Email: ozanazima@yahoo.com

ABSTRACT

As the purpose of this study was to investigate the effect of shalat's training to lower on student academic
procrastination. The hypothesis is no effect of a decrease in academic procrastination among students who
attend training shalat with students who are not trained to shalat. This study uses pretest and posttest
control group design, in which the research subjects are students from various departments at “Y”
University in Yogyakarta a total of 8 people, with 4 people in the experimental group and 4 people in the
control group.This study uses a scale of academic procrastination compiled by Siswanto (2013). Data were
analyzed using non-parametric statistics, the Wilcoxon sign rank test. The results of the research in the
experimental group for differences pre and post test obtained value Z =-0.368, p = 0.713 (p>0.05). As for
differences in pre-test and post-test in the control group, the value of Z=-1.826, p = 0.068 (p>0.05). It
can be concluded that there is no difference in academic procrastination before and after the shalat's
training. Thus, the research hypothesis was rejected.

Keywords: Academic Procrastination, Shalat’s Training

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelatihan shalat terhadap prokrastinasi akademik pada
mahasiswa. Hipotesisnya adalah terdapat pengaruh penurunan prokrastinasi akademik antara mahasiswa
yang mengikuti pelatihan shalat dengan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan shalat. Desain
penelitian adalah pretest and posttest control group design, dengan subjekmahasiswa dari berbagai jurusan
di salah satu universitas swasta di Yogyakarta yang berjumlah 8 orang (4 orang kelompok eksperimen dan 4
orang kelompok kontrol). Alat ukur yang digunakan adalah skala prokrastinasi akademik dari Siswanto
(2013) dengan reliabilitas alpha cronbach 0,890. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon sign rank test.
Hasil uji beda pada kelompok eksperimendiperoleh nilai Z = -0,368 dengan p = 0,713 (p>0,05).
Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai Z = -1,826 dengan p = 0,068 (p>0,05). Hasil tersebut
menunjukkan tidak ada perbedaan prokrastinasi akademik sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan
shalat. Dengan demikian, hipotesis penelitian ditolak. Hasil ini akan dibahas lebih lanjut di dalam naskah.

Kata kunci: Prokrastinasi Akademik, Pelatihan Shalat

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 109


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

Saat ini mahasiswa identik dengan aktivitas. Prokrastinasi yang terjadi dalam
sebutan agen of change. Dalam proses lingkungan akademik disebut dengan
perkuliahan mahasiswa akan ditantang prokrastinasi akademik.
dengan berbagai kesibukan perkuliahan, Milgram, Batin dan Mower (Akin-
dan jika diabaikan akan mempengaruhi sola dkk., 2007) menyatakan bahwa
nilai, waktu studi, serta amanah orang bentuk umum prokrastinasi akademik di
tuanya. Hambatan yang sering ditemui kalangan mahasiswa adalah menunggu
dalam perkuliahan adalah penggunaan sampai menit terakhir untuk menyelesai-
waktu yang kurang efektif atau sikap suka kan tugas-tugas atau sekedar belajar un-
menunda-nunda pekerjaan yang berkait- tuk ujian. Hal ini sejalan dengan yang
an dengan hal-hal akademik, misalnya disampaikan oleh Oweini dan Haraty
menunda membuat tugas kuliah, terlam- (Akinsola dkk., 2007) bahwa mahasiswa
bat kuliah, malas membaca, dan menun- cenderung lebih sering melakukan pro-
da untuk belajar. krastinasi
Fenomena perilaku menunda-nunda Hayyinah (2004) menyampaikan
pekerjaan ini berisiko merugikan maha- bahwa data dari Biro Akademik dan
siswa dalam rangkaian proses perkuliah Administrasi Kemahasiswaan (BAAK) di
yang akan ditempuh. Menurut Godfrey universitas tempat penelitian bahwa pada
(Rumiani, 2006), pemanfaatan waktu tahun 2003 menunjukkan terdapat 29,24%
yang kurang baik dan ketidakdisiplinan mahasiswa (5655 dari keseluruhan
berpengaruh pada lamanya masa studi mahasiswa) belum dapat menyelesaikan
mahasiswa, yang semestinya dapat di- kuliahnya setelah menjalani masa kuliah
selesaikan dalam waktu 4 tahun, terpaksa selama empat tahun. Berikut Ini data
diperpanjang sampai 7 atau 10 tahun. masa studi lulusan setiap angkatan pada
Hayyinah (2004) menegaskan, keti- masing-masing program studi atau jurus-
ka mahasiswa S-1 telah melewati empat an berdasarkan data akademik universitas
tahun masa studinya, maka dapat di- pada bulan Maret 2014, yang diambil
katakan ada indikasi mahasiswa tersebut dari rata-rata masa studi adalah dalam
melakukan prokrastinasi akademik. Me- satuan semester. Secara normal masa
nurut Solomon dan Rothblum (Rumiani, studi 4 tahun sama dengan 8 semester,
2006), prokrastinasi merupakan kecen- namun terdapat faktor lain yang dapat
derungan untuk menunda dalam memu- mempengaruhi masa studi yaitu faktor
lai, melaksanakan, dan mengakhiri suatu administrasi (kelengkapan berkas untuk

110 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

dinyatakan lulus). Oleh karena itu jika administrasi maka akan dicatat pada
mahasiswa terlambat dalam penyelesaian semester berikutnya.

Tabel 1. Data Akademik Masa Studi Lulusan UII Angkatan 2008-2009


Per Maret 2014
Tahun Jurusan Jumlah lulusan Rata-rata semester
2008 Akuntansi 299 9,331104
2008 Arsitektur 97 9,773196
2008 Ekonomi Islam 26 9,269231
2008 Farmasi 134 8,58209
2008 Hukum Islam 9 9,444444
2008 Ilmu Ekonomi 49 9,346939
2008 Ilmu Hukum 331 9,918429
2008 Ilmu Kimia 8 9,125
2008 Ilmu Komunikasi 59 10,05085
2008 Manajemen 228 9,214912
2008 Pendidikan Agama Islam 31 8,064516
2008 Pendidikan Dokter 184 8,701087
2008 Psikologi 210 9,861905
2008 Statistika 8 10,375
2008 Teknik Elektro 32 9,125
2008 Teknik Industri 114 10,42982
2008 Teknik Informatika 245 9,236735
2008 Teknik Kimia 15 9,466667
2008 Teknik Lingkungan 28 10,39286
2008 Teknik Mesin 17 9,411765
2008 Teknik Sipil 67 11,01493
2009 Akuntansi 259 8,930502
2009 Arsitektur 70 9,5
2009 Ekonomi Islam 25 8,84
2009 Farmasi 111 9,36036
2009 Hukum Islam 14 8,714286
2009 Ilmu Ekonomi 34 7,911765
2009 Ilmu Hukum 223 9,560538
2009 Ilmu Kimia 9 9,333333
2009 Ilmu Komunikasi 36 9,444444

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 111


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

Tahun Jurusan Jumlah lulusan Rata-rata semester


2009 Manajemen 233 9,004292
2009 Pendidikan Agama Islam 16 8,9375
2009 Pendidikan Dokter 227 7,484581
2009 Psikologi 104 9,269231
2009 Statistika 10 8,2
2009 Teknik Elektro 5 9,6
2009 Teknik Industri 55 8,836364
2009 Teknik Informatika 182 9,252747
2009 Teknik Kimia 14 10
2009 Teknik Lingkungan 33 10,0303
2009 Teknik Mesin 6 10
2009 Teknik Sipil 51 9,921569

Dari data tersebut terlihat bahwa penelitian menunjukkan bahwa prokras-


rata-rata mahasiswa di “Y” Indonesia tinasi merupakan salah satu masalah
menyelesaikan kuliah dalam kurun 9 yang menimpa sebagian besar anggota
sampai 10 semester. Beberapa orang masyarakat secara luas, dan pelajar pada
menempuh studi melebihi 10 semester lingkungan yang lebih kecil. Ferrari
dari waktu tempuh yang seharusnya (Muhid, 2009) juga menambahkan
adalah 8 semester atau empat tahun. Hal sekitar 25% sampai dengan 75% dari
ini menunjukkan akan adanya kecen- pelajar melaporkan bahwa prokrastinasi
derungan perilaku prokrastinasi akade- merupakan salah satu masalah dalam
mik. lingkup akademis yang dihadapi. Sejalan
Menurut Ferrari (Muhid, 2009) dengan hal tersebut Popoola (Asikhia,
prokrastinasi akademik banyak memberi- 2010) menyampaikan bahwa prokrastina-
kan dampak negatif, dengan melakukan si ini berhubungan dengan prestasi aka-
penundaan maka dampaknya banyak demis yang buruk.
waktu yang terbuang. Tugas-tugas men- Selain itu, prokrastinasi juga ber-
jadi terbengkalai, bahkan bila terselesai- pengaruh pada kinerja seseorang di masa
kan hasilnya menjadi tidak maksimal. depan. Hal ini berkaitan dengan peman-
Penundaan juga bisa mengakibatkan faatan waktu yang kurang efisien dalam
seseorang kehilangan kesempatan dan setiap aktivitas yang dilakukan oleh
peluang yang datang. Beberapa hasil individu yang melakukan prokrastinasi.

112 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

Kemudian, Tondok dkk (2008) menyam- Berdasarkan penelitian Hayyinah


paikan bahwa prokrastinator akan meng- (2004) yang berjudul “Religiositas dan
alami konsekuensi yang kurang menye- Prokrastinasi Akademik pada Mahasis-
nangkan yaitu munculnya tekanan wa”, diperoleh hasil, yaitu korelasi
psikologis (psychological tention). Oleh negatif yang sangat signifikan antara
karena itu, menurut Sirois dan Pychy variabel tingkat religiositas mahasiswa
(Asikhia, 2010)sebagian besar mahasiswa dengan variabel prokrastinasi akademik.
yang menderita prokrastinasi, menolak Rendahnya religiositas yang dimiliki
menyelesaikan tugas, dan menundanya mahasiswa yang melakukan prokrastinasi
diwaktu lain justru hanya akan mem- akademik, menurut Hayyinah (2004) hal
bangkitkan ketegangan dan kecemasan ini tidak terlepas dari cara pandang
yang dialami. individu terhadap keberadaan agama
Solomon dan Rothblum (Tondok yang akhirnya membentuk sikap dalam
dkk, 2008) menyatakan, bahwa suatu kehidupannya.
penundaan dikatakan sebagai prokrasti- Religiositas yang tinggi akan
nasi apabila penundaan itu dilakukan didapatkan, ketika individu dekat dengan
pada tugas yang penting yang kemudian Tuhan, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala,
dilakukan secara berulang-ulang secara dengan cara-cara yang sudah diajarkan
sengaja, dan menimbulkan perasaan dalam Islam, salah satunya adalah de-
tidak nyaman. Apabila penundaan ter- ngan shalat. Menurut Shihab (Haryanto,
sebut terjadi dalam lingkungan akade- 2005) shalat merupakan sarana penting
mik, maka dapat terindikasi sebagai guna mensucikan jiwa dan memelihara
prokrastinasi akademik. Covington dan ruhani.
Omelich (Hayyinah, 2004), juga me- Selain itu, shalat juga sebagai sara-
nyampaikan bahwa prokrastinasi aka- na yang tepat untuk mendapat pertolong-
demik merupakan bentuk coping dari an dari Allah SWT. Sebagaimana firman-
mahasiswa untuk mengatasi stres Nya yang berbunyi :
akademik.Perilaku ini biasanya dilakukan
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
pada jenis tugas formal yang ber- penolongmu. Dan sesungguhnya
hubungan dengan bidang akademik, yang demikian itu sungguh berat,
misalnya tugas-tugas sekolah atau tugas kecuali bagi orang-orang yang
kursus (Ferraridkk., 1995). khusyuk.” (Al Baqarah : 45).

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 113


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

Shalat merupakan bagian dari Mengingat pada penelitian shalat dengan


rukun Islam ke dua setelah syahadat yang prokrastinasi, intervensi yang digunakan
berarti wajib hukumnya untuk dikerja- sederhana, dengan itu peneliti hendak
kan. Nasr (Haryanto, 2005) mengung- melakukan pelatihan shalat sebagai
kapkan, bahwa shalat itu adalah tiang sarana intervensi yang lebih mendalam
agama, serta amal ibadah yang pertama terhadap kecenderungan prokrastinasi
kali ditimbang di akhirat kelak. Shalat pada mahasiswa.
mengajarkan untuk berkomitmen yaitu Munandar (2001) menjelaskan pe-
saat Allah SWT memberikan perintah latihan adalah proses pendidikan jangka
untuk tepat waktu dalam pelaksanaan- pendek yang mempergunakan prosedur
nya, yaitu lima kali sehari, yang meliputi sistematis dan terorganisir. Sedangkan
5 waktu, yaitu Shubuh, Dzuhur, Ashar, shalat secara etimologis adalah do’a, dan
Maghrib, dan Isya (Al-Ikhwani, 2012). secara terminologis adalah ucapan dan
Bila seseorang memulai dari disiplin perbuatan tertentu yang diawali dengan
shalat, makaakan terbiasa melakukan takbir dan diakhiri dengan salam (Al
disiplin-disiplin dalam kegiatan lainnya. Fauzan, 2005).
Shalat sebagai sarana untuk beribadah Pelatihan shalat adalah proses
kepada Allah juga menekankan pada pendidikan jangka pendek yang mem-
kedisiplinan dalam penggunaan waktu pergunakan prosedur yang sistematis dan
yang dalam pelaksanaannya perlu terorganisir sebagai sarana untuk meng-
istiqomah. Dengan adanya kedisiplinan ingat Allah melalui ibadah shalat, guna
dalam shalat dengan menghindari memperoleh kebahagiaan dan keber-
penundaan, maka akan mengikis perilaku maknaan dalam hidup.
prokrastinasi. Berdasarkan uraian di atas, maka
Sebagaimana intervensi dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian
menggunakan variabel shalat sebagai ini adalah ada penurunan prokrastinasi
modalitas telah digunakan oleh Siswanto akademik antara mahasiswa yang meng-
(2013) dalam penelitiannya, yang ikuti pelatihan shalat dengan mahasiswa
terbukti efektif untuk mengatasi pro- yang tidak mengikuti pelatihan shalat.
krastinasi, karena ditemukan korelasi Mahasiswa yang mengikuti pelatihan
yang negatif yang sangat signifikan antara shalat tingkat prokrastinasi akademiknya
kedisiplinan melaksanakan shalat wajib lebih rendah dibanding mahasiswa yang
dengan prokrastinasi akademik. tidak ikut pelatihan shalat.

114 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

METODE PENELITIAN andposttest control group design.


Menurut Latipun (2010), pretest and
Desain Penelitian posttest control group design merupakan
Metode penelitian ini merupakan desain eksperimen yang dilakukan
metode penelitian eksperimental, dengan dengan jalan melakukan pengukuran
variabel tergantung prokrastinasi aka- atau observasi awal sebelum perlakuan
demik, dan variabel bebas pelatihan dan setelah perlakuan pada kelompok
shalat. Desain eksperimen yang diguna- eksperimen dan kelompok kontrol.
kan dalam penelitian ini adalah pretest

Tabel 2. Rancangan Eksperimen


Kelompok Prates Perlakuan Pascates
KE Y₁ X Y₂
KK Y₁ -X Y₂

Keterangan :
KE = Kelompok Eksperimen
KK = Kelompok Kontrol
Y₁ = Pengukuran prates
Y₂ = Pengukuran pascates
X = Perlakuan
-X = Tanpa perlakuan

Subjek Penelitian mempraktekkan shalat sebagaimana yang


Subjek penelitian ini memiliki diterima saat pelatihan. Untuk kelompok
beberapa kriteria yaitu mahasiswa aktif, eksperimen yang akan mengikuti
baik laki-laki maupun perempuan yang pelatihan shalat, akan dipilih berdasarkan
masih menempuh pendidikan S1 lebih skor pre test dari skala prokrastinasi
dari 4 tahun atau lebih dari 8 semester akademik subjek yang berada pada
atau berkisar angkatan 2008, 2009, dan tingkat sedang dan tinggi.
2010 dari berbagai jurusan yang ada di
“Y” Indonesia, berusia antara 22-25
tahun. Bersedia mengikuti pelatihan dan

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 115


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

Metode Pengumpulan Data yang terdiri dari, analisis kebutuhan,


Metode penelitian ini merupakan penyusunan modul pelatihan, alat atau
metode penelitian eksperimental, dengan materi, seleksi trainer dan observer, serta
variabel tergantung prokrastinasi akade- seleksi peserta pelatihan, kemudian yang
mik, dan variabel bebas pelatihan shalat. ke dua pengukuran awal (pre test),
Desain eksperimen yang digunakan selanjutnya yang ke tiga adalah pelak-
dalam penelitian ini adalah pretest and sanaan penelitian, dan yang terakhir
posttest control group design. Kemudian adalah pengukuran akhir (post test).
metode pengumpulan data yang di- Pelaksanaan penelitian dibagi men-
gunakan adalah metode skala untuk jadi dua kelompok, yaitu kelompok eks-
mendapatkan jenis data kuantitatif, serta perimen dan kelompok kontrol. Kelom-
ditambah dengan metode observasi dan pok eksperimen mendapat perlakuan
wawancara. Skala yang digunakan adalah berupa pelatihan shalat, sedangkan
skala prokrastinasi akademik oleh kelompok kontrol tidak mendapat
Siswanto (2013) meliputi aspek yang perlakuan. Modul pelatihan shalat berisi
dikemukakan oleh Schouwenberg materi yang disusun berdasarkan teori
(Ferrari dkk., 1995), yakni penundaan dan aspek-aspek shalat yang penulis
untuk memulai maupun menyelesaikan simpulkan dari Al Badr (2013), Imam Al
tugas yang dihadapi, keterlambatan Ghazali (Hawwa, 2000), dan Musbikin
dalam mengerjakan tugas, kesenjangan (2008). Materi sebagai berikut, Jagalah
waktu antara rencana dan kinerja, Shalat, Jagalah Shalat, kemudian
melakukan aktivitas lain yang lebih Menggapai Khusyu’, Buanglah Was-was
menyenangkan dari pada melakukan pada Tempatnya, Aplikasi Pemahaman
tugas yang harus dikerjakan, kemudian Materi Pelatihan pertemuan I, kemudian
aspek dari Surijah dan Tjundjing Karunia Hanya Milik Allah dan Sifat
(Siswanto, 2013), yakni emotional Shalat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.
distress, serta perceived ability atau Pelatihan ini dilakukan dalam dua
keyakinan terhadap kemampuan diri. kali pertemuan dengan alokasi waktu
untuk pertemuan pertama adalah 150
Prosedur Intervensi menit dan pertemuan dua adalah 130
Prosedur eksperimen pada pene- menit, sehingga waktu total keseluruhan
litian ini terbagi menjadi empat bagian, adalah 280 menit.
yakni yang pertama persiapan penelitian

116 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

Metode Analisis Data HASIL PENELITIAN


Data dianalisis menggunakan
jenis statistik non parametrik, jenis uji Deskripsi Data
statatistik menggunakan Wilcoxon sign Gambaran mengenai skor
rank test dengan dua sampel ber- minimal, skor maksimal, rerata dan
hubungan (paired). Penelitian ini meng- standar deviasi yang diperoleh melalui
gunakan pogram analisis statistik SPSS uji statistik tercantum pada tabel 2.
18.00 for Windows.

Tabel 3. Deskrpsi Data Penelitian


Hipotetik Empirik
Variabel X X X X
Mean SD Mean SD
min max min max
Prokrastinasi
27 108 67,5 13,5 47 79 64,82 8,266
Akademik

Selanjutnya berdasarkan hasil tinasi akademik subjek yang adapat


analisis didapatkan kategorisasi prokras- dilihat pada tabel 3.

Tabel 4. Kategorisasi Subjek Prokrastinasi Akademik


Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
X <56,55 Rendah 0 0%
56,55 ≤ X <73,09 Sedang 4 50 %
X >73,05 Tinggi 4 50 %
Jumlah 8 100%

Hasil Uji Asumsi Analisis ini digunakan untuk menguji


Uji asumsi yang digunakan dalam perbedaan nilai pre test pada kelompok
penelitian ini adalah analisis sample eksperimen dan kontrol, perbedaan nilai
independent (eksperimen-kontrol) deng- post test pada kelompok eksperimen dan
an menggunakan analisis Mann Whitney, kontrol serta perbedaan gain score pada
yaitu jenis statistik non parametrik. kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 117


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

yang diperoleh dari analisis menun- kontrol, diperoleh nilai Z=-1,826 dengan
jukkan nilai Z=-0,289 dengan p=0,773 p=0,068 (p>0,05). Berdasarkan hal
(p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa
tidak ada perbedaan nilai prates antara tidak adaperbedaan prates dan pascates
kelompok eksperimen dan kelompok yang signifikan pada kelompok eks-
kontrol. perimen, begitupula pada kelompok
kontrol juga tidak ada perbedaan prates
Hasil Uji Hipotesis dan pascates yang signifikan.Oleh karena
Untuk analisis sampel berhubung- itu hipotesis ditolak.
an (pretest-posttest) dalam penelitian ini
menggunakan uji Wilcoxon, yaitu teknik Hasil Analisis Kualitatif
analisis yang dilakukan untuk menguji Berikut adalah analisis kualitatif
beda antara prates dan pascates, baik para subjek, mulai dari subjek satu
pada kelompok eksperimen maupun hingga empat yang masuk dalam
kelompok kontrol, pada data yang kelompok eksperimen yang disajikan
menggunakan statistik non parametrik. dalam bentuk tabel yang memuat kondisi
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh subjek dari sebelum pelatihan, sesudah
nilai Z untuk perbedaan pre test dan post pelatihan, dan pemahaman yang subjek
test pada kelompok eksperimen adalah dapatkan ketika mengikuti pelatihan. Hal
sebesar Z=-0,368 dengan p=0,713 tersebut dapat dilihat pada tabel 4 sampai
(p>0,05). Sedangkan untuk perbedaan dengan tabel 7.
prates dan pascates pada kelompok

Tabel 5. Evaluasi kondisi subjek 1


Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan Pemahaman
a. Subjek kurang a. Subjek lebih Subjek memperoleh pemahaman
termotivasi dan termotivasi untuk tentang shalat, yang membuatnya
terkadang ada banyak belajar lagi, untuk terus belajar. Lebih ikhlas
rasa malas baik dalam shalat dalam menjalankan sesuatu, yang
untuk belajar, dan kegiatan sehari- sebelumnya subjek memiliki
dan harinya. persepsi yang negatif atau
mengerjakan khawatir akan suatu hal terutama

118 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

sesuatu. skripsi, kemudian ia sadar dan


b. Khawatir akan b. Mengetahui manfaat berusaha untuk menerima dan
skripsi yang yang dirasakan dari ikhlas, melalui manfaat dan
belum selesai. shalat, dan yang praktek shalat yang ia terapkan.
sudah ia terapkan.

Tabel 6. Evaluasi kondisi subjek 2


Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan Pemahaman
Belum bisa fokus, Subjek merasa lebih Subjek memahami keadaannya,
karena kurang baik dari sebelumnya, dan berusaha untuk terus
motivasi. ditambah adanya memotivasi dirinya, melalui apa
pengetahuan baru yang yang ia dapatkan pada pelatihan
didapat, dan secara shalat, walau belum maksimal.
sadar ingin
mempraktekkan apa
yang didapatkan di
materi. Hanya saja
belum maksimal karena
masalah motivasi diri.

Tabel 7. Evaluasi kondisi subjek 3


Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan Pemahaman
Subjek masih Subjek mengungkapkan Subjek memahami hakikat dari
berkutat pada ada ilmu baru yang bisa shalat adalah khusyu’, dengan
beberapa kesibukan diperoleh, dan bisa mengikhlaskan segala hal kepada
yang membuatnya lebih ikhlas daripada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang
belum bisa ikhlas. sebelumnya. harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 119


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

Tabel 8. Evaluasi kondisi subjek 4


Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan Pemahaman
Subjek belum bisa Subjek mendapat Subjek sadar, belum sepenuhnya
mengatur waktu pengetahuan yang lebih bisa menerapkan semua yang ia
dengan baik, tentang shalat dan dapatkan dalam pelatihan shalat.
dikarenakan manfaatnya dalam Namun subjek sudah merasa
banyak rencana kehidupan sehari-hari, lebih tenang dan bagaimana
dan pikiran dalam subjek merasa lebih meniatkan itu semua agar
kesibukannya. tenang dan lebih menjadi motivasi untuk dirinya.
termotivasi, namun juga
harus dikembalikan
pada niat dalam diri.

Dari uraian analisa kualitatif tinasi akademik. Berdasarkan pada hasil


dalam tabel di atas, dapat dilihat analisis kuantitatif diketahui tidak ada
pengaruh pelatihan shalat yang dirasakan perubahan prokrastinasi akademik yang
oleh subjek penelitian.Meliputi beberapa signifikan pada kedua kelompok, di
hal yang dirasakan subjek, diantaranya mana pada kelompok eksperimen
munculnya perasaan tenang dan nyaman, diperoleh nilai Z untuk perbedaan pre
lebih ikhlas, dan lebih termotivasi dalam test dan post test pada kelompok
melakukan suatu hal, baik dalam lingkup eksperimen adalah sebesar Z=-0,368
akademik ataupun lingkup sehari-hari. dengan p=0,713 (p>0,05). Sedangkan
untuk perbedaan prates dan pascates
PEMBAHASAN pada kelompok kontrol, diperoleh nilai
Z=-1,826 dengan p=0,068 (p>0,05).
Penelitian ini bertujuan mengeta- Adapun analisis tambahan pada
hui pengaruh pelatihan shalat untuk penelitian ini berupa analisis setiap sesi
menurunkan prokrastinasi akademik pelatihan dan analisis masing-masing
pada mahasiswa. Dari hasil pelatihan individu, dalam hal ini berdasarkan
shalat yang diberikan diperoleh hasil, observasi dan wawancara pada subjek
bahwa pelatihan shalat tidak memiliki penelitian.Dari analisis tiap sesi pelatihan
pengaruh untuk menurunkan prokras- diketahui adanya interaksi yang efektif

120 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

antara subjek dan trainersaat pelatihan dengan pendapat Haryono (Siswanto,


berlangsung.Hal ini dapat dilihat dari 2013) bahwa menunaikan shalat tepat
antusiasme yang ditunjukkan subjek dan waktu berarti melatih diri untuk disiplin.
feedbackyang dimunculkan oleh subjek Bila dimulai dari disiplin shalat, maka
ketika berdiskusi dengan trainer terkait seseorang akan terbiasa melakukan
materi-materi shalat yang diberikan sela- disiplin-disiplin dalam kegiatan lainnya.
ma pelatihan berlangsung. Sedangkan Shalat tepat waktu bisa menjadi ukuran
dari analisis masing-masing individu, disiplin bagi seorang muslim.
ditemukan satu subjek yang mengalami Tidak terbuktinya hipotesis pene-
penurunan skor prokrastinasi akademik, litian dikarenakan ada beberapa faktor
dan tiga subjek lainnya mengalami yang mempengaruhi. Pertama, yaitu
kenaikan skor prokrastinasi akademik. waktu pemberian skala, di mana jarak
Selain itu, ditemukan pula bahwa secara prates dan pascates yang terlalu dekat.
individu, subjek memperoleh manfaat Menurut Latipun (2010) pengaruh faktor
dari pelatihan shalat yang kemudian pengujian (testing) dapat terjadi bila
diterapkan dalam shalat, yaitu membuat dilakukan desain penelitian ulang (pre
tenang dan nyaman, lebih ikhlas dan test-post test),sehingga terjadi kenaikan-
lebih termotivasi. kenaikan skor pascates, karena subjek
Hasil penelitian yang menunjukkan pernah mengerjakan prates sebelumnya.
tidak adanya pengaruh yang signifikan Oleh karena itu, jika jarak waktu uji awal
antara pelatihan shalat untuk menurun- dengan uji akhir semakin dekat, maka
kan prokrastinasi akademik pada maha- pengaruh faktor pengujian akan semakin
siswa, bertolak belakang dengan hasil tinggi. Hal ini dikarenakan, saat itu sub-
penelitian sebelumnya yang dilakukan jek masih akan mendapatkan pemaham-
Siswanto (2013) dengan judul “Hubung- an baru setelah mendapatkan pelatihan
an Antara Kedisiplinan Melaksanakan shalat, sehingga baru akan terbentuk
Sholat Wajib Dengan Prokrastinasi sebuah kesadaran yang mungkin tidak
Akademik Pada Mahasiswa” di mana akan langsung diwujudkan dalam tin-
diperoleh hasil, bahwa ada hubungan dakan nyata. Mengingat antara pelatihan
negatif yang sangat signifikan antara 1 dan 2 selisihnya hanya satu minggu,
kedisiplinan melaksanakan shalat wajib dan dengan post test berjarak 3 hari,
dengan prokrastinasi akademik pada sehingga perubahan ke perilaku nyata,
mahasiswa. Hal ini juga tidak sejalan yaitu tidak lagi melakukan prokrastinasi

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 121


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

akademik masih perlu diamati lebih Faktor ketiga, yaitu alat ukur
lanjut dengan alat ukur yang lebih berupa skala prokrastinasi akademik baru
variatif. mengukur sebatas pemahaman siswa
Faktor kedua, yaitu pada waktu pada tataran kognitif sehingga peneliti
pengisian skala ada subjek yang terlihat juga belum dapat melihat gambaran
cenderung ingin menjawab skala dengan perubahan pada prokrastinasi akademik
cepat tanpa membaca pernyataan yang yang dialami oleh siswa.
terdapat di dalam dengan teliti.Sebelum Faktor keempat, yaitu peneliti
pengisian skala, peneliti sudah meng- terkendala oleh keterlambatan subjek,
ingatkan agar dalam pengisian skala tidak pada saat pelatihan.Sebelumnya peneliti
terburu-buru dan tenang. Hal ini tentu- sudah mengingatkan subjek saat prates
nya akan menghasilkan jawaban yang tentang jadwal pelatihan, dan dengan
kurang menggambarkan diri mereka. menginformasikan melalui pesan singkat
Sehingga faktor waktu pengisian skala agar diharapkan bisa datang tepat waktu.
ini, berpengaruh pada jawaban yang Hal itu tentunya, berdampak pada jadwal
diberikan oleh subjek. Selain itu, pada pelatihan yang mengakibatkan beberapa
saat pengisian skala subjek tidak dalam materi kurang maksimal saat disampaikan
kondisi siap dan tampak kelelahan. Hal oleh trainer, sehingga subjek juga kurang
ini terlihat dari keadaan beberapa subjek maksimal dalam menyerap ilmu yang
ketika pascates, ada yang baru selesai diberikan.
dari pasar membantu orangtuanya, ada Berdasarkan tinjauan peneliti,
juga yang baru bangun, karena waktu mengenai jawaban-jawaban subjek, baik
pengisian skala pascates ini adalah pagi itu pada skala ataupun saat wawancara
pukul 10.00 WIB. Pengambilan waktu ini ditemukan, bahwa sebagian besar subjek
atas dasar pertimbangan dari peneliti dan kurang mampu melakukan pengaturan
persetujuan dari subjek, karena di waktu waktu dengan baik, karena adanya kesen-
lain beberapa ada yang tidak bisa jangan waktu antara rencana dan kinerja
mengikuti. Sebagaimana diketahui, kon- aktual, yang dipengaruhi oleh motivasi
disi subjek penelitian berpengaruh ter- internal yang rendah. Senecal dkk.,
hadap hasil penelitian. Ketika subjek (1995) mengatakan prokrastinasi lebih
mengalamai kelelahan maka itu akan dari sekedar problem manajemen waktu,
sangat berpengaruh pada hasil penelitian. tetapi motivasi internal. Senada dengan
hal tersebut, Tandok (2008) menyatakan,

122 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

bahwa aspek psikologis seperti rendah- kehidupannya termasuk kehidupan


nya kontrol diri, penghargaan diri, akademiknya (Hayyinah, 2004).
motivasi, dan perfeksionisme dalam me- Merujuk pada jawaban subjek
ngerjakan tugas dapat dikaitkan dengan tentang kebermanfaatan pelatihan shalat
sikap seorang maha-siswa terhadap tugas ini, bahwa sebagian besar subjek merasa
(attitude toward behavior). Sebagaimana pelatihan ini cukup bermanfaat dan dapat
yang diungkapkan Hayyinah (2004), menimbulkan kesadaran baru, terutama
bahwa lemahnya psikis individu, yaitu membuat subjek lebih ikhlas dan
ketika prokrastinasi terjadi karena adanya termotivasi lewat ilmu baru yang
motivasi yang rendah, irasional dan diberikan. Sehingga hal ini tentunya
malas. Tiga sikap ini adalah indikasi memiliki peran dalam membantu proses
rendahnya tingkat religiositas yang belajar subjek, untuk mengendalikan diri
dimiliki individu. dalam situasi-situasi yang merangsang
Namun, melihat kenyataan di- timbulnya prokrastinasi akademik, yang
lapangan, subjek penelitian sebenarnya tentunya hal tersebut butuh waktu dan
sudah mampu mempraktekkan shalat penelitian yang lebih lama dan
dengan teratur sebelum pelatihan, mumpuni, sesuai dengan yang peneliti
begitupula setelah diberikan pelatihan. ungkapkan pada faktor yang mem-
Hanya saja ini menurut peneliti ini baru pengaruhi hasil penelitian di paragraf
berdampak pada tataran koginitf subjek sebelumnya.
saja, seperti yang diungkapkan Ferrari Sehubungan dengan hasil pene-
dkk (1995) yang menyatakan bahwa litian secara kuantitatif yang menunjuk-
siswa seringkali ingin melakukan perilaku kan tidak adanya pengaruh pelatihan
belajar tetapi hanya berhenti sampai di shalat untuk menurunkan prokrastinasi
tataran kognitif saja dan cenderung akademik. Namun demikian, secara data
melakukan kebalikannya ketika ia tidak wawancara yang telah dilakukan,
mampu bersikap asertif pada situasi sebagian besar subjek merasa pelatihan
sekelilingnya. Perlu dikembalikan dan shalat ini bermanfaat dalam membentuk
diperhatikan kembali, bahwasanya cara kesadaran baru mereka tentang betapa
pandang individu terhadap keberadaan besar manfaat dan pentingnya shalat,
agama yang mempengaruhi tinggi atau tidak hanya ditinjau dari sekedar ibadah
rendahnya tingkat religiositas yang pada saja, melainkan bisa diterapkan dalam
akhirnya membentuk sikap dalam

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 123


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

semua aspek kehidupan, seperti dalam disinkronkan dalam semua aspek


kehidupan akademik. kehidupan, seperti dalam kehidupan
Terkait dengan hal tersebut tentu- akademik.
nya sebuah penelitian tidak selamanya
sempurna. Oleh sebab itu, berdasarkan Saran
hasil analisis yang peneliti lakukan Ada dua saran. Saran pertama
terhadap penelitian ini, peneliti mene- adalah saran untuk instansi. Instansi
mukan beberapa kekurangan, seperti tempat dilaksanakannya penelitian yaitu
proses penelitian yang sebentar, sehingga “Y” Indonesia terkhusus bagi Fakultas
perlu adanya penelitian lanjutan, diharapkan dapat memperhatikan maha-
pengontrolan individu subjek hanya siswanya yang belum lulus melebihi
terbatas pada lembar kerja yang target, yaitu mahasiswa yang telah
diberikan pada saat pelatihan, dan menempuh pendidikan S-1 lebih dari
randomisasi subjek penelitian yang empat tahun. Bentuk perhatian tersebut
kurang efektif. bisa dengan melakukan kegiatan
bersama, terkait hal-hal yang dapat
SIMPULAN DAN SARAN menumbuhkan motivasi dan kesadaran
mahasiswa, terutama kegiatan yang
Simpulan bersifat religius, dan memotivasi agar
Berdasarkan hasil penelitian dan mahasiswa termotivasi dalam perjalanan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka kuliah yang mereka tempuh dan harus
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diselesaikan secara efektif.
diajukan dalam penelitian ini ditolak, Saran berikutnya adalah saran
dikarenakan tidak adanya pengaruh pe- untuk peneliti selanjutnya. Peneliti selan-
latihan shalat untuk menurunkan prokras- jutnya hendaknya memperhatikan faktor-
tinasi akademik pada mahasiswa. Meski- faktor dan kelemahan-kelemahan dalam
pun demikian, hasil wawancara menun- penelitian yang sudah dipaparkan dalam
jukkan bahwa mahasiswa merasa merasa pembahasan sebelumnya. Selain itu,
pelatihan shalat ini bermanfaat dalam perlu juga diperhatikan pengontrolan
membentuk kesadaran baru mereka subjek secara tegas dan tepat, dikarena-
tentang betapa besar manfaat dan kan mahasiswa yang mengalami prokras-
pentingnya shalat, tidak hanya ditinjau tinasi akademik, terutama mahasiswa
dari sekedar ibadah saja, melainkan bisa yang kuliah lebih dari empat tahun

124 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016


Pengaruh Pelatihan Shalat untuk Menurunkan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa

memiliki tingkat kesulitan dalam Ferrari, J.R., Johnson,J.L & McCown,


mengontrolnya, mulai dari manajemen W.G. (1995). Procrastination and
waktu, dan perjanjian yang dilakukan. Task Avoidance: Theory, Re-
search and Treatment. New York:
Kemudian analisis kualitatif yang dilaku-
Plenum Press.
kan harus lebih rinci dalam menangkap
sebab-sebab mahasiswa melakukan pro- Haryanto, S. (2005). Psikologi Shalat.
krastinasi akademik. Selain itu, untuk alat Yogyakarta : Pustaka Pelajar
ukur prokrastinasi akademik dirasa harus Hayyinah. (2004). Religiusitas dan Pro-
lebih variatif dalam menggambarkan krastinasi Akademik Mahasis-wa.
prokrastinasi akademik yang dialami Jurnal Psikologika, 17, 31-41.
mahasiswa.
Latipun. (2010). Psikologi Eksperimen.
Malang : UMM Press.
DAFTAR PUSTAKA
Muhid, A. (2009).Hubungan antara Self-
Akinsola, M.K., Tella, A.,& Tella, A. Control dan Self Efficacy dengan
(2007).Correlates of Academic Kecenderungan Perilaku Prokras-
Procrastination and Mathematics tinasi Akademik Mahasiswa
Achievement of University Fakultas Dakwah IAIN Sunan
Undergraduate Students. Eurasia Ampel Surabaya. Jurnal Ilmu
Journal of Mathematics, Science Dakwah, 18 (1), 577-588.
& Technology Education, 3(4),
Munandar, A.S. (2001). Psikologi Industri
363-370.
dan Organisasi. Jakarta : UI Press.
Al-Fauzan, S.F. (2005).Al-Mulakhkhash
Ancok, D. & Suroso, F.N. (2011).
Al-Fiqhi(Ringkasan Fikih Leng-
Psikologi Islami: Solusi Islam atas
kap). Jakarta : Darul Falah.
Problem-problem Psikologi. Yog-
Al-Ikhwani, F. (2012). Dahsyatnya 7 Sun- yakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
nah. Surakarta : Ziyad Visi Media.
Rumiani.(2006). Prokrastinasi Akademik
Asikhia, O.A. (2010). Academic Pro- Ditinjau dari Motivasi Berprestasi
crastination ini Mathematic Cau- dan Stres Mahasiswa. Jurnal
ses, Dangers, and Implications of Psikologi Universitas Dipone-
Counseling for Effectie Learning. goro, 3, 37-48.
Canadian Center of Science and
Senecal, C., Koestner, R., & Vallerand,
Education, 3 (3), 205-210.
R.J. (1995). Self Regulation and

Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016 | 125


Muhamad Fauzan Azima, Nita Trimulyaningsih, & Uly Gusniarti

Academic Procrastination. The Fakultas Farmasi Universitas


Journal of Social Psychology, Ahmad Dahlan.Empathy Jurnal
135 (5), 607-619. Fakultas Psikologi, 2 (1), 1-17.

Siswanto, F.Z. (2013).Hubungan Antara Tondok, Marselius,& Ristyadi, (2008).


kedisiplinan Melaksanakan Sholat Prokrastinasi dan niat membeli
Wajib dengan Prokrastinasi skripsi. Anima Indonesia Psycho-
Akademik pada Mahasiswa di logical Journal, 24 (1),76-87.

126 | Jurnal Intervensi Psikologi Vol. 8 No. 1 Juni 2016

You might also like