You are on page 1of 12

PENERAPAN PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK


KELOMPOK A DI TK PGRI 4 KOLURSARI-BANGIL

ARTIKEL

Oleh
Rita Santi
NIM 609154430515

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2011
ABSTRACT

Santi, Rita. 2012. Application of rate Illustrated Card Games To Improve


Cognitive Ability in Kindergarten Children's Group A-Bangil Kolursari
PGRI 4. S1 Thesis Program Teacher Education Early Childhood
Education Programs Pre-School Primary School and the Faculty of
Education, State University of Malang. Supervisor: (1) Drs. H.Ahmad
Samawi, M. Hum, (2) Pramono, S.Pd, M.Or

Keywords: rate Illustrated Card Games, cognitive abilities

Cognitive abilities of children in kindergarten is part of the structure of


learning activities. Learning activities that can improve the cognitive abilities of
children one of them by using a media card game pictorial figures to improve the
cognitive abilities of children in kindergarten PGRI A group of 4-Bangil
Kolursari.
This study aimed to: (1) To describe the implementation of pictorial
figures in the card games improve cognitive abilities of children in kindergarten
PGRI A group of 4-Bangil Kolursari, (2) To describe the increase in cognitive
abilities of children in kindergarten PGRI A group of 4-Bangil Kolursari through
the application numbers card game with pictures.
This study uses the design of Classroom Action Research (PTK) which
consists of two cycles, each cycle consisting of planning, implementation of the
action, observation and reflection. The subjects used a total of 21 studies
involving children and one teacher collaborators. Data collection techniques are
performed through the technique of observation sheet observation and
documentation of children's activities. Data analysis techniques are used to test the
hypothesis that the action by using the average value of the cycle I to cycle II.
The results are as follows: pre-cognitive ability measures obtained at an
average of 49%, an increase of 74% in cycle I, on the second cycle to 90%, so the
average increase of 41%.
Based on the research results can be concluded that the pictorial figures
card games can be used to enhance children's cognitive ability. Kindergarten
teachers in the learning of cognitive abilities is suggested to use media interest so
that children do not feel bored, the kids interested in learning and provide
opportunities for children to explore the potential and intelligence of the child
possessed.

Pelaksanaan pembelajaran di Taman kanak-kanak bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan dasar peserta didik, kemampuan dasar tersebut berupa

kemampuan bahasa, kognitif, fisik, motorik, seni dan pembiasaan. Kognitif adalah

suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai

dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif


berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan seseorang

dengan berbagai minat terutama ditujukan kepada ide-ide dan belajar.

(Sujiono,2009:178)

Pengembangan kognitif merupakan suatu proses berpikir berupa

kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu.

Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk

menciptakan karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan.(Depdiknas,2007:3).

Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak

untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam

alternative pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan

kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta

mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta

mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti. (Depdiknas,2004:6)

Kegiatan pembelajaran membutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai

dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara

optimal. Peran pendidik sangat diperlukan dalam upaya mengembangkan potensi

anak usia 4-6 tahun. Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui

kegiatan bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Melalui bermain

anak memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan

perasaan, berkreasi, belajar secara menyenangkan. (Depdiknas, 2004:4)

Permasalahan yang terjadi pada anak Kelompok A TK PGRI 4 Kolursari-

Bangil dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, ditemukan fakta yang berkaitan

dengan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1-10 dengan

benda-benda atau gambar masih kurang. Hal ini ditandai adanya beberapa kondisi
yaitu : a) Anak cenderung dapat menyebutkan bilangan namun tidak dapat

membilang benda atau gambar, dari 21 anak hanya ada 5 anak (25%) saja yang

mampu menyebutkan nama bilangan sesuai dengan benda atau gambar, b)Anak

kurang berkonsentrasi, jika guru sedang menjelaskan, c) Anak masih sering keliru

atau terbalik dalam menuliskan angka, d) Dari 21 anak hanya 50% saja yang dapat

menyebutkan angka dan menuliskannya dengan benar.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis mencoba membuat suatu

rancangan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak yakni permainan kartu

angka bergambar. Dengan permainan kartu angka bergambar dapat menarik

perhatian anak, dapat memudahkan menyampaikan materi kepada anak, dan

dengan bermain kartu angka bergambar anak dapat melihat secara langsung

bentuk angka dan gambar yang ada pada kartu.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan

permainan kartu angka bergambar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak

Kelompok A di TK PGRI 4 Kolursari-Bangil? (2) Apakah penerapan permainan

kartu angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak

Kelompok A di TK PGRI 4 Kolursari-Bangil?

METODE

Berdasarkan rumusan masalah, rancangan penelitian yang digunakan

adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

(Arikunto,2010:2)
Penelitian ini menggunakan model PTK kolaboratif dengan melibatkan

satu guru sebagai kolaborator. Model kolaboratif ini digunakan karena peneliti

memerlukan bantuan untuk melakukan observasi pada saat proses belajar

mengajar berlangsung. Jumlah siklus yang direncanakan adalah 2 siklus, yang

terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi.

Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelompok A di TK PGRI 4

Kolursari-Bangil, sebanyak 21 anak yang terdiri dari 9 anak perempuan dan 12

anak laki-laki.

Pengumpulan data ini dilakukan (1) Teknik Observasi yaitu digunakan

untuk mengumpulkan data proses pembelajaran melalui permainan kartu angka

bergambar. Observasi juga dilakukan untuk mengamati jalannya aktifitas proses

pembelajaran berdasarkan metode yang diterapkan kepada anak untuk mengetahui

kendala yang dirasakan guru serta kesulitan yang dialami oleh anak dalam proses

pembelajaran. Rasa senang anak juga dapat diungkapkan melalui observasi

dengan merekam gejala-gejala rasa senang yang tampak misalnya: keseringan

anak dalam bertepuk tangan, keceriaan anak, dan penyataan-pernyataan anak yang

mengekspresikan rasa senang, (2) Teknik Dokumentasi yaitu digunakan untuk

mengumpulkan data tentang berbagai peristiwa dalam proses pembelajaran

melalui foto, dokumen-dokumen yang berupa lembar kerja anak.

Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa: Instrumen hasil

observasi yang digunakan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran.

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengolah data yang

dihasilkan dari penilaian perkembangan anak dalam permainan kartu angka

bergambar dengan rumus sebagai berikut:


(n x 4) + (n x 3) + (n x 2) + (n x 1)
X= x 100%
N x Skor tertinggi

Keterangan:

X = nilai rata-rata

N = jumlah responden

n = jumlah jawaban

1,2,3,4 = bobot/skor yang diberikan

Persentase dari keseluruhan aspek dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

x= N

Keterangan:

x = nilai rata-rata

∑ 1 = persentase masing-masing

N = jumlah komponen (indikator)

Seorang anak dikatakan mencapai ketuntasan jika taraf penguasaan lebih

dari 80%, dan belum mencapai ketuntasan apabila penguasaan kurang dari

80%.  

HASIL

Deskripsi Data Pra Tindakan

Observasi pra tindakan pada tanggal 15 November 2011 di Kelompok A TK

PGRI 4 Kolursari-Bangil dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, dilakukan untuk

mencari data sebelum penelitian dilaksanakan. Data hasil observasi pada pra

tindakan, selanjutnya akan dijadikan pijakan dalam melakukan penelitian. Adapun


deskripsi data pra tindakan akan dipaparkan dibawah ini: (1) anak cenderung dapat

menyebutkan bilangan namun tidak dapat membilang jumlah benda atau gambar,

(2) anak kurang berkonsentrasi, jika guru sedang menjelaskan, (3) anak masih

sering keliru atau terbalik dalam menuliskan angka, (4) hanya beberapa anak yang

dapat menyebutkan angka dan menuliskannya dengan benar.

Hasil observasi pada kegiatan pra tindakan diperoleh nilai rata-rata

kemampuan kognitif anak dikelas sebesar 50% dengan kategori cukup, maka akan

di buat satu perbaikan pada siklus I.

Hasil Observasi pada Siklus I

Hasil observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran penerapan permainan

kartu angka bergambar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dapat di

lihat bahwa nilai rata-rata kemampuan kognitif anak dikelas sebesar 74% dengan

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa permainan kartu angka bergambar

dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A, namun masih belum

memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Mengajar sebesar 80%, untuk itu perlu

adanya perbaikan pada siklus II.

Hasil Observasi pada Siklus II

Hasil observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran penerapan permainan

kartu angka bergambar dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok

A di TK PGRI 4 Kolursari-Bangil dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kemampuan

kognitif anak dikelas sebesar 90% dengan kategori sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa permainan kartu angka bergambar dapat meningkatkan

kemampuan kognitif anak kelompok A dan sudah memenuhi Standar Ketuntasan


Belajar Mengajar yaitu diatas 80%, maka peneliti akan mengakhiri penelitian ini

pada siklus II.

Tabel Ringkasan Hasil Observasi Kegiatan Anak Pra Tindakan, Siklus I dan

Siklus II

Pra Tindakan Siklus I Siklus II


Jenis Kegiatan (%) (%)
(%)

Membilang/menyebut urutan 74 90
48
bilangan 1-10.
engenal konsep bilangan 73 89
50
dengan benda sampai 5.
enunjukkan urutan benda untuk 74 92
49
bilangan sampai 5.
74 90
Nilai Rata-rata 49

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai

rata-rata kemampuan kognitif anak dari pra tindakan 49% meningkat 74% pada

siklus I menjadi 90% pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa permainan kartu

angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A dan

sudah memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Mengajar yaitu diatas 80%, maka

peneliti akan mengakhiri penelitian ini pada siklus II.

TEMUAN PENELITI

Beberapa temuan penelitian yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan

siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: (1) Rata-rata hasil kemampuan siswa

dalam pembelajaran kognitif pra tindakan adalah 49% dengan kategori cukup.

Rata-rata hasil kemampuan anak dalam pembelajaran kemampuan kognitif

dengan media permainan kartu angka bergambar berdasarkan hasil observasi

siklus I adalah 74% dengan kategori baik. Rata-rata hasil kemampuan anak dalam
pembelajaran kognitif dengan media permainan kartu angka bergambar

berdasarkan hasil observasi pada siklus II adalah 90% dengan kategori sangat

baik. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan kemampuan kognitif anak dengan

menggunakan media permainan kartu angka bergambar mengalami peningkatan,

(2) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran dengan stategi pembelajaran

bermain, (3) Guru sudah dapat mengelola waktu dengan tepat pada siklus II

sehingga rencana dan pelaksanaan sesuai dengan target yang diharapkan, (4) Anak

akan lebih tertarik pada pembelajaran manakala guru sudah menyiapkan media

pemainan dihadapan anak-anak.

PEMBAHASAN

Pembelajaran dengan media permainan kartu angka bergambar merupakan

salah satu strategi pembelajaran yang terpadu, merupakan suatu usaha untuk

mengintegrasikan pengetahuan keterampilan dan pemikiran kreatif dalam

pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pokok kajian. Pembelajaran ini

bersifat menyenangkan bagi anak karena sesuai dengan karakteristik anak usia

dini. Prinsip-prinsip pembelajaran bermain tersebut di pandang tepat untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di TK PGRI 4 Kolursari-

Bangil dengan ditandai anak lebih aktif dalarn pembelajaran. Melalui permainan

kartu angka bergambar memudahkan anak dalam memahami dan mengenal

konsep bilangan 1-10.

Pembelajaran dengan permainan kartu angka bergambar dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak. Hal ini terbukti dari hasil penelitian

yang telah dilakukan. Dari hasil penelitian pada pra tindakan diketahui nilai rata-

rata persentase mencapai 49% dengan kategori cukup.


Pada penelitian siklus I diperoleh rata-rata skor sebesar 74% dengan

kategori baik. Permainan kartu angka bergambar pada siklus I belum mencapai

80%, maka peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II.

Pada penelitian siklus II diperoleh rata-rata skor sebesar 90% dengan

kategori sangat baik. Permainan kartu angka bergambar pada siklus II sudah

mencapai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar yaitu diatas 80%, maka peneliti

akan mengakhiri penelitian ini pada siklus II.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan

permainan kartu angka bergambar, kemampuan kognitif anak kelompok A di TK

PGRI 4 Kolursari-Bangil meningkat 41% dari pra tindakan sampai pada siklus II

dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 90%.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Penerapan permainan

kartu angka bergambar dengan tema Tanaman dan subtema Buah-buahan dalam

meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di TK PGRI 4 Kolursari-

Bangil, dilakukan secara bertahap melalui langkah-langkah sebagai berikut: (a)

Menentukan tujuan dan tema yang akan dipilih, (b) Menyiapkan bahan dan alat

yang diperlukan untuk kegiatan bermain kartu angka bergambar, (c) Menentukan

rancangan langkah-langkah permainan kartu angka bergambar, (d) Menentukan

penilaian kegiatan bermain kartu angka bergambar, (2) Penerapan permainan

kartu angka bergambar pada anak kelompok A di TK PGRI 4 Kolursari-Bangil

dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak yaitu: (a) Membilang/menyebut

urutan bilangan 1-10, (b) Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda)
sampai 5, (c) Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5, yang ditandai

peningkatan nilai rata-rata kemampuan kognitif yang diperoleh pada pra tindakan

49% meningkat 74 % pada siklus I menjadi 90 % pada siklus II. Dapat

disimpulkan bahwa dengan penerapan permainan kartu angka bergambar dapat

meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A di TK PGRI 4 Kolursari-

Bangil sebesar 41% dari pra tindakan sampai pada siklus II dengan pencapaian

nilai rata-rata sebesar 90%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan beberapa hal berikut: (1) Bagi

Guru TK: Dalam kegiatan pembelajaran kognitif menggunakan media yang

menarik sehingga anak tidak merasa bosan, anak-anak tertarik untuk belajar dan

memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi potensi dan

kecerdasan yang dimiliki anak, (2) Sekolah: Agar pembelajaran disekolah tidak

monoton dan hanya menggunakan lembar kerja, maka disarankan untuk

menggunakan permainan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak tertarik

untuk belajar, (3) Bagi peneliti selanjutnya: Untuk melakukan penelitian tindakan

kelas yang lain supaya memilih media atau metode yang menarik bagi anak dalam

meningkatkan kemampuan kognitif anak.

DAFTAR RUJUKAN

Arikonto, Suharsimi; Suhardjono, dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum TK dan RA. Jakarta:

Direktorat Pendidikan TK dan SD.


Departemen Pendidikan Nasional. 2007.Pedoman Pembelajaran Bidang

Kognitif Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Taman

Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Sujiono, Nurani, Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Indeks.

You might also like