Professional Documents
Culture Documents
Advisor: (1) Willy Anugrah Gumilang, M.Pd., (2) Yulia Nugrahini., M.Pd
ABSTRACT
Photo series is one of media which usually used and it can be provided easily
by teachers. Teachers are asked to use all of possible media to help students studying
easily and fun. Photo series is one of useful of media to make it fun and easy because
it can help them to build their ideas, to make cohesive and systematic sentence and
more vocabularies based on the theme given because some of students are lack of
vocabularies, and this is one of the causes students feel difficult to speak and write.
Based on the statement above, the writer formulates the research problem “Is
the Photo series effective in teaching recount paragraph for the eighth grade students
of SMPN 2 Besuki in the academic year 2016/2017”? In this study, the research
wants to know whether photo series is effective or not in teaching recount paragraph
for the eighth grade students of SMPN 2 Besuki in the academic year 2016/2017
Based on the criteria 10.265 while sig. 0.000 (Ha) is accepted and (Ho) is
rejected. In conclusion, the students of the eighth grade at SMPN 2 Besuki in the
academic year 2016/2017 achieve better writing score after being taught by using
Photo Series. Based on the data, pretest had value 35.052 and post test had value
88.387 it means the research had enggagement from pretest to posttest, and students
writting recount text is better than before
Conlcusion of this research Based on the data, pretest had value 35.052 and
post test had value 88.387 it means the research had enggagement from pretest to
posttest, and students writting recount text is better than before. Suggestion based on
this study will give them information that photo series can be useful to help students
in writing so teachers can use it and make it more attractive in improving students’
recount writing skill. Teachers can also use other visual aids or media in their
teaching and learning process. This study will help them to use adopt creative way in
learning English, especially in writing recount, so that they can write easily and fun
Pengobatan
Perlakuan dilakukan untuk mengukur perbaikan siswa setelah pre-test. Dalam sesi ini,
peneliti menjelaskan tentang materi. Peneliti menggunakan rangkaian foto sebagai
pengobatan dalam pengajaran menulis teks penghitungan ulang. Berikut langkah-
langkah pengobatannya:
Post-test
Menurut Creswell (2002: 297) "posttest adalah ukuran pada beberapa atribut atau
karakteristik yang dinilai untuk peserta dalam percobaan setelah perawatan". Peneliti
melakukan post test setelah mengajar melalui photo series. Tes pasca juga terdiri
dalam bentuk tes esai. Ini terdiri dari satu item siswa harus menulis teks recount.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebuah. Keabsahan
Validitas adalah kunci penting untuk penelitian yang efektif. Jika sepotong penelitian
tidak valid maka tidak ada gunanya. Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana skor
pada tes memungkinkan seseorang untuk membuat makna dan interpretasi yang tepat.
Validitas adalah pertimbangan yang paling penting dalam mengembangkan dan
mengevaluasi alat ukur (Ary, 2010: 224-225). Artinya instrumen bisa valid jika bisa
mengekspresikan data dari melalui variabel yang sesuai. Hal ini penting karena
kebanyakan instrumen yang digunakan dalam penyelidikan penelitian untuk
mengukur konstruksi hipotetis.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk. Disini validatornya
adalah Ibu Yulia Nugrahini, M.pd. Ia menulis ceramah pendidikan bahasa Inggris di
STKIP PGRI TULUNGAGUNG.
B. Keandalan
Keandalan alat ukur adalah tingkat konsistensi yang mengukur apa pun yang
diukurnya. Kualitas ini sangat penting dalam segala jenis pengukuran. Menurut
Arikunto (2010: 236), orang yang menggunakan alat ukur tersebut harus
mengidentifikasi dan menggunakan teknik yang akan membantu mereka menentukan
sejauh mana alat ukur mereka konsisten dan dapat diandalkan. Kualitas ini sangat
penting dalam segala jenis pengukuran (Arikunto, 2010: 231). Untuk mengetahui
reliabilitas penulisan recount text ability, peneliti menggunakan reliabilitas antar
antar. Keandalan antar-penilai mengacu pada tingkat kesamaan antara pemeriksa
yang berbeda, dapat dua atau lebih pemeriksa (Wang, 2009: 39). Berdasarkan
pernyataan dalam penelitian ini, pengujian akan ditinjau oleh dua pemeriksa tanpa
mempengaruhi satu sama lain, tanda yang sama dengan set skrip yang sama.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan pretest dan posttest satu
kelompok. Hal ini digunakan untuk mengetahui siswa akan mengalami perubahan
yang baik dalam pembelajaran mereka setelah mendapatkan perawatan (photo series).
Pada data kuantitatif, analisis menggunakan perhitungan statistik, digunakan untuk
mengetahui perbedaan yang signifikan pada prestasi menulis setelah diajar dengan
menggunakan seri foto. Hubungan dengan perhitungan statistik, peneliti
mengendalikan validitas menggunakan normalitas dan homogenitas. Menurut
Arikunto (2010: 349), untuk menganalisa data, hasil percobaan yang digunakan
adalah one group pretest dan pretest design, sehingga peneliti memutuskan untuk
menggunakan T-test.The formula as follows:
∑
MD =
t=
∑
( − 1)
(∑ )
∑x2d = ∑ 2 −
Note:
t = test observation
MD = mean differences
∑ d = number of deviation
N = number of cases
∑D = total score.
Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan SPSS 23.0 for
windows version untuk menghitung data statistik. Tes t diambil dari hasil tes siswa
yang dilakukan sebelum dan sesudah siswa diajar menggunakan Photo Series dalam
proses penulisan kemampuan menulis teks ulang. Peneliti mengharapkan adanya
perbedaan yang signifikan dalam kelompok ini pre-test dan post-test seperti efek
pengobatan.
HASIL DARI PENELITIAN
1. Presentasi Pre-test data
Dari hasil observasi tersebut, peneliti melihat bahwa para siswa tertarik pada bahasa
Inggris. Tujuan utama dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 2 Besuki
pada tahun ajaran 2016/2017 mencapai nilai tulisan yang lebih baik setelah diajar
dengan menggunakan Photo Series. Bagan berikut adalah hasil dari tes tulis. Dan
proses untuk mengetahui keefektifan Photo Series bisa dilihat di bawah. Peneliti
mencoba untuk mendeskripsikan data sebelum mempresentasikan data ke dalam
tabel, ada 12 siswa mendapat skor di kisaran 31-60 atau 54%, skor siswa terbagi
menjadi 50 dan 60. Hanya ada 10 siswa yang mendapat nilai di kisaran 61. -90 atau
46%.
Chart 4.1
students pre-test
15
10
5
0
0-30 31-60 61-90 More
than 90
Chart 4.1 0 12 10 0
1. Presentasi Pengobatan
Sebelum memberikan tes, peneliti memberi materi dan memecahkan masalah peneliti
menggunakan Photo Series. Peneliti mempresentasikan posttest siswa setelah
memberikan pengobatan. Total skor dalam tes ini menjadi dasar asumsi keberhasilan
penelitian dalam mengimplementasikan Photo Series terhadap kemampuan menulis
siswa. Secara khusus tertulis. Tahap ini, peneliti menyajikan rangkaian foto yang
digunakan untuk penelitian treadment. Peneliti berharap menggunakan seri photho,
terutama kartun atau tokoh terkenal bisa menjadi pemicu bagi siswa untuk membuat
penghitungan ulang yang benar
1. Presentasi Post-Test
Chart 4.2
Students Post-test Score
20
15
10
0
0-30 31-60 61-90 More than 90
To find out the entire data from students score, researcher use person product
moment. This phase researcher find out validates of the instrument. To find out the validity
for each question writing ability According to Arikunto (2010: 349) to analyze the data, the
result of experiment that used is pre-test and post-test one group design, so the researcher
Berdasarkan tabel di atas, mean pretest adalah 57,41 sedangkan Standard deviasi 7,682.
Sedikit posttest berbeda rata-rata lebih baik dari pretest dengan 82,95 dan standar deviasi
pada 4,402. Langkah selanjutnya menyajikan korelasi antara pretest dan posttest sebagai
berikut: Untuk mengetahui korelasi mereka dengan signifikansi 5% dan 1%, penulis
menggunakan tabel r dengan rumus df: df = N - nr
Df = derajat kebebasan
N = jumlah total responden
Nr = jumlah variabel (X dan Y)
Df = N - nr = 22 - 2 = 20 ("r" nilai tabel konsultasi)
Df = 20, jadi digunakan di tempat terdekat jika 22. Pada tingkat signifikansi 5% = 0,3598,
pada tingkat signifikansi = 0,396. Artinya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
valid.
B. Keandalan Uji
Sebelum item validitas telah dilakukan, analisis selanjutnya adalah menguji reliabilitas
instrumen. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan apakah tes memiliki nilai kritis lebih tinggi
dan memberi stabilitas atau konsistensi skor tes atau tidak. Dari dihitung skor instrumen
dimana membandingkan kedua uji
.
Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dapat diandalkan. Setelah mengambil keabsahan dan reliabilitas instrumen, peneliti
menganalisis data yang didapat dari penelitian yang telah menyelesaikan penelitian
lapangan dengan menggunakan Photo Series untuk memperkaya prestasi menulis
siswa, peneliti menggunakan perhitungan statistik dari Formula Moment Product
Pearson untuk menganalisis data dari Hasil prestasi menulis. Tabel berikut
menunjukkan hasil perhitungan berdasarkan teori.
B. Homogenitas
Sebelum menemukan keseluruhan data dari penelitian ini, peneliti mencoba
untuk mengetahui uji homogen dan normalitas sebagai data dari keseluruhan
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Perhitungan uji homogenitas sebagai
berikut:
Table Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.203 27 64 .685
Homogenitas dari penelitian ini adalah 0,685. Bandingkan dengan signifikansi 0,5
homogenitasnya adalah 0,685> 0,5. Ada yang signifikan dalam prestasi belajar siswa.
21, ditemukan Ftabel = 2.100. Karena Fscore ≤ Ftabel, maka dapat disimpulkan
bahwa kedua uji tersebut tidak memiliki perbedaan. Hasilnya menunjukkan kedua
The value of the calculation results using SPSS 23.0 on normality test was 0.200
showing from Asymp. Sig. (2-tailed) value as the result of this value is considered normal
and the instrument can be used in research.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 69.919 6.811 10.265 .000
pre.test .227 .118 .396 1.930 .068
a. Dependent Variable: post.test
If tcount > t-table the alternative hypothesis (Ha) is accepted and Null Hypothesis (Ho) is
rejected. The students of the eighth grade at SMPN 2 Besuki in the academic year 2016/2017
achieve better writing score after being taught by using Photo Series.
If tcount < t-table the alternative hypothesis (Ha) is rejected and Null Hypothesis (Ho) is
accepted. The students of the eighth grade at SMPN 2 Besuki in the academic year
2016/2017 do not achieve better writing score after being taught by using Photo Series.
According to the table of significance, it can be seen that df 21 is closer to r table df 22, so
the writer took the r table df 21, we get point 0.686 on t-table for the 5% significance degree,
and point 2.528 on 1% significance degree. Based on the criteria 10.265 while sig. 0.000 in
other words (Ha) is accepted and (Ho) is rejected. In conclusion, the students of the eighth
grade at SMPN 2 Besuki in the academic year 2016/2017 achieve better writing score after
being taught by using Photo Series. To compare the t-test result, reseacher present the data as
follow:
Table Differential Result Test of Hypothesis
Test Value = 0
95% Confidence
Interval of the
Mean Difference
t df Sig. (2-tailed) Difference Lower Upper
pre.test 35.052 21 .000 57.409 54.00 60.82
post.test 88.387 21 .000 82.955 81.00 84.91
Berdasarkan data di atas, pretest memiliki nilai 35.052 dan post test memiliki
nilai 88.387 artinya penelitian tersebut memiliki nilai enggagement dari pretest
sampai posttest, dan teks recount recount lebih baik dari sebelumnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Teoretis
Simulasi adalah alat yang sangat berguna yang memungkinkan eksperimen tanpa
menimbulkan risiko, ini adalah penyederhanaan yang konyol dari kenyataan karena
hanya mencakup beberapa faktor dunia nyata, dan hanya sebagus asumsi
mendasarnya (Heaton, 1990: 135). Berdasarkan Yudhistira Bayu Swastika (2009),
ada perbedaan yang signifikan dalam pencapaian penulisan antara siswa yang
mendapat teknik simulasi gambar dalam pembelajaran; Sementara itu teks prosedural
adalah teks yang memberi petunjuk bagaimana melakukan sesuatu. Jenis teks ini
memiliki tujuan komunikatif untuk memberi tahu pembaca bagaimana melakukan
atau cangkul membuat sesuatu. Setiap teks prosedur ideal selalu memiliki tujuan atau
sasaran, daftar peralatan atau materi, dan daftar langkah yang harus diambil.
Berdasarkan teori di atas, menggunakan teknik simulasi untuk mencapai siswa;
Penulisan teks prosedur efektif dibandingkan dengan metode konvensional yang
digunakan.
2. Kesimpulan Empiris
Hasilnya diperoleh perhitungan yang lengkap dan contoh perhitungannya adalah
sebagai berikut kriteria yang valid adalah ketika t hitung> t tabel, adalah analisis item
uji relevansi (t hitung) untuk harga perolehan konvensional 44,469 Sedangkan hasil
klasemen eksperimen (t hitung). 98.822. Ttabel untuk α = 5% dengan N = 20
diperoleh 1,697. Berdasarkan kriteria 10.265 sedangkan sig. 0.000 (Ha) diterima dan
(Ho) ditolak. Kesimpulannya, siswa kelas VIII di SMPN 2 Besuki pada tahun ajaran
2016/2017 mencapai nilai tulisan yang lebih baik setelah diajar dengan menggunakan
Photo Series. Berdasarkan data, pretest memiliki nilai 35.052 dan post test memiliki
nilai 88.387 artinya penelitian tersebut memiliki nilai enggagement dari pretest
sampai posttest, dan teks recount writting siswa lebih baik dari sebelumnya.
Sebuah. Untuk guru bahasa Inggris.
Guru harus mendukung harapan siswa tentang simulasi dan membangkitkan minat
mereka untuk meningkatkan kemampuan menulis mereka terutama dalam menulis
teks naratif. Seorang guru harus tahu dan mampu menerapkan simulasi dalam
mengajarkan teks prosedur penulisan, karena cukup rumit untuk dipelajari. Guru
harus mendorong siswa untuk memiliki dan menggunakan kamus sebagai alat untuk
membantu mereka dalam mempelajari kata-kata yang sulit.
B. Untuk siswa
Siswa harus mampu mendorong diri mereka sendiri untuk menulis dan menggunakan
simulasi untuk memecahkan masalah penulisan. Pengertian menulis beberapa teks
memerlukan banyak metode salah satunya adalah simulasi agar lebih mudah
dipraktikkan
C. Untuk peneliti masa depan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar permasalahan untuk memecahkan
kemampuan menulis siswa, sehingga dalam melakukan penelitian dapat digunakan
sebagai metode untuk mengukur kemampuan menulis siswa.
BIBLIOGRAPHY
Anderson, Mark and Kathy Anderson. 1997 Text Types in English, (Australia:
Macmillan.
Arlin, VA (2003).: Child Welfare League of America. Petti, T. A., Somers, J., &
Sims, L. University of Nebraska–Lincoln
Elizabeth, M.E.S & Rao, Digumarti Bhaskara (Ed). 2010. Methods of Teaching
English. New Delhi: Discovery Publishing House.
Hamp-Lyons, L., & Condon, W. (2000). Assessing the portfolio: Principles for
practice, theory and research. Cresskill,NJ: Hamption Press.
Hyland, K. (2004). Genre and second language writing. Ann Arbor, MI: University of
Michigan Press.
James, Raymond. 1998. Error in Language Learning and use. London: Longman.
Martin, J. R. (1992). English text: System and structure. Amsterdam: John Benjamins
Richard, Jack, C. 1992. Language Teaching and Applied Linguistic: Second Edition.
London: Longman Group Ltd.
Scholes, Robert. & Comley, Nancy R. 1985. The Practice of Writing.New York: ST.
Martin’s Press.
Swales, J., & Feak, C. (2000). English in today’s research world: A writing guide.
Ann Arbor, MI: University of MichiganPress.