You are on page 1of 7

STUDI PENGARUH AREA PERKERASAN TERHADAP PERUBAHAN

SUHU UDARA
(Studi Kasus Area Parkir Plaza Senayan, Sarinah Thamrin, dan Stasiun
Gambir)
Study of The Paving Area Effect on Air ABSTRACT
Temperature Change
(Case Study of Parking Area at Plaza Urban development converts greenery open space become built area, such as
Senayan, Sarinah Thamrin, and Gambir office area, settlement, recreation area, shopping center, etc. The increasing of
Station) paving area leads of increasing of air temperature, decreasing thermal comfort,
reflecting the phenomena of Urban Heat Islands. It could be detected at the
Tri Hijrah Saputro microscale to mesoscale, as well as parking lots constructed vast at some urban
Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, area.
Fakultas Pertanian, IPB
This research was conducted to know change of air temperature and humidity
Indung Sitti Fatimah at three urban parking lots (Plaza Senayan, Sarinah Thamrin, and Stasiun
Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, Gambir), was held on May 2005. The resuilt showed that dairy air temperature
Fakultas Pertanian, IPB
was increasing from morning, and reaching peak at noon or at 2 pm. Parking
e-mail : indungsittifatimah@gmail.com
lot having tree shading showed 0.330 – 0.840 C lower than that of incovering by
Bambang Sulistyantara tree shading. This means tree shading promotes the parking lots with thermal
Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, comfort.
Fakultas Pertanian, IPB
e-mail : bbsulistyantara@yahoo.co.id Keywords: Air temperature, paving, parking lots, thermal comfort ,urban heat
islands.

PENDAHULUAN mengakibatkan penurunan kenya- men fisik pada area parkir merupa-
manan lingkungan. kan permukaan panas aktif di antara
Perkembangan suatu kota dicirikan
atmosfer dan permukaan tanah. Se-
dengan meningkatnya pertumbuhan Suhu udara tidak hanya berhubung-
lain itu penelitian mengenai penga-
penduduk, yang diiringi peningkat- an dengan curah hujan, tetapi berhu-
ruh elemen perkerasan terhadap su-
an pembangunan infrastruktur kota. bungan secara langsung dengan ber-
hu udara, khususnya di daerah per-
Berdasarkan Instruksi Menteri Da- bagai unsur fisik kota, melalui kebu-
kotaan, belum banyak dilakukan se-
lam Negeri No. 14 Tahun 1988, per- tuhan akan pendinginan atau peng-
hingga perlu diteliti seberapa besar
bandingan antara luasan ruang ter- hangatan udara (Branch, 1995). Se-
presentase penutupan lahan oleh
buka hijau dengan ruang terbangun lanjutnya menurut Sulistyantara dan
perkerasan yang sesuai untuk area
yang dianjurkan adalah 60% : 40%. Yoritaka (1995), gedung-gedung dan
parkir ter-sebut dalam menunjang
Kota secara fisik juga bersisikan perkerasan seperti jalan aspal mem-
kenyamanan perkotaan.
struktur atau bangunan yang lain berikan kontribusi besar terhadap
yang bukan berupa bangunan ge- suhu permukaan yang mencapai 56 Penelitian ini bertujuan untuk me-
dung, yaitu fasilitas dan utilitas 0C, sedangkan pada kawasan hijau ngetahui pengaruh area yang dido-
umum serta instalasi lain yang tidak daerah urban menunjukkan suhu minasi perkerasan terhadap peru-
lazim disebut sebagai bangunan. yang stabil yaitu < 35 0C. bahan suhu harian dan tingkat ke-
Pembangunan tersebut mengarah nyamanan di lingkungan perkotaan
Jakarta merupakan kota metropoli-
pada pengalihan fungsi ruang terbu- khususnya di DKI Jakarta.
tan yang menjadi pusat nadi pere-
ka hijau menjadi lahan terbangun se-
konomian dan pemerintahan Indo- Penelitian ini diharapkan dapat
perti perkantoran, pemukiman, tem-
nesia. Peningkatan jumlah memberikan manfaat dalam rencana
pat rekreasi, pusat perbelanjaan, dan
penduduk yang pesat mendesak pengembangan kota yang
lain-lain.
lahan ruang terbuka hijau yang ada berwawas-an lingkungan sehingga
Perubahan permukaan kota oleh ma- untuk me-menuhi kebutuhan hidup kualitas ke-nyamanan perkotaan
nusia menghasilkan iklim mikro masyara-kat kota. Keterbatasan meningkat, ter-utama peningkatan
yang beragam yang memiliki efek lahan pada kota besar dan padat kenyamanan pa-da lokasi penelitian.
pengumpulan yang direfleksikan seperti Jakarta memberikan dilema
oleh urban heat island (Landsberg, pada pemerin-tah kota setempat
METODOLOGI
1981 dalam Mc Pherson, 1992). Urban dalam meningkat-kan kenyamanan
heat island dapat dideteksi dalam lingkungan dengan menyediakan Penelitian ini dilaksanakan di wila-
skala jangkauan mulai dari skala mi- luasan ruang terbuka hijau yang yah DKI Jakarta, dengan mengambil
kro area parkir pusat perbelanjaan sesuai kebutuhan. contoh kasus pada area parkir Plaza
sampai pada skala meso wilayah Senayan, Sarinah Thamrin, dan Sta-
Area parkir pada pusat perbelanjaan
perkotaan. Implikasi peningkatan lu- siun Gambir. Gambar 1 merupakan
di perkotaan, khususnya daerah Ja-
asan perkerasan salah satunya ada- peta orientasi tapak. Pemilihan loka-
karta, memberikan andil dalam pe-
lah peningkatan suhu udara yang si untuk mendapatkan homogenitas
ningkatan suhu udara harian perko-
bagi proses pembentukan panas di
taan. Dominasi perkerasan serta ele-

JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010 76


SAPUTRO, FATIMAH, SULISTYANTARA

sekitar lokasi diasumsikan merata.


Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Februari-Agustus 2005.
Studi ini dilakukan pada wilayah Ja-
karta Pusat, terutama areal parkir
Plaza Senayan, Sarinah Thamrin, dan
Stasiun Gambir. Jenis material perke-
rasan yang diteliti menggunakan sa-
tu jenis material yang paling domi-
nan, yakni konblok di beberapa lo-
kasi tersebut. Gambar 2 merupakan
alur penelitian dan Gambar 3 meru-
pakan layout pengambilan data suhu.
Gambar 1. Peta Orientasi Lokasi Studi
Alat dan bahan yang digunakan da-
lam pengambilan data, antara lain: Tahap Penentuan Lokasi Penelitian
• Pengukuran Suhu: termometer di- Pra  Wilayah administratif DKI Jakarta
gital yang dilengkapi dengan mo- Survei  Survei dan Inventarisasi Ruang Terbuka yang
didominasi oleh perkerasan, serta aktivitas
nitor pembacaan, alat tulis, alat un-
yang homogen. Penentuan lokasi penelitian
tuk menggantungkan termometer
setinggi 1,5 m, peta dasar lokasi, Pengecekan Lapang
meteran.  Pengamatan terhadaap aktivitas dan kondisi
• Pengukuran presentase perkeras- fisik di lokasi penelitian
 Penyesuaian dan pengecekan luasan
an: peta dasar lokasi, alat tulis, perkerasan peta dasar dengan kondisi lapang
software komputer CAD, SPSS. Tahap
• Analisis Data: software komputer Survei

program statistika, kalkulator.


Pengambilan Data
Terdapat tiga tahapan dalam peneli-
tian ini, yaitu tahap pra survei, tahap
survei lapang untuk mengumpulkan Data Suhu Data Penutupan
 Pengambilan data Lahan
data dan pengecekan di lapangan,  jenis perkerasan,
suhu dalam selang 2
dan tahap analisis serta olah data jam, sesuai gambar 3.
elemen lain sekitar
tapak
yang telah dikompilasi. Ketiga ta-
hapan ini dilakukan secara berurut-
an sesuai alur penelitian. Pengolahan Data
 Data Suhu Udara, RH, THI
 Interaksi antara Faktor yang Berpengaruh
Tahap Pra Survei
Tahap
Analisis Analisis Data
Tahapan ini merupakan tahapan
Mengetahui model perubahan suhu udara
awal untuk menentukan lokasi pene- tiap periode pengamatan dan antar area
litian dan persiapan alat. Kriteria pe-
milihan lokasi meliputi pola ruang PENGARUH AREA PERKERASAN
terbuka yang ada, dominasi elemen TERHADAP PERUBAHAN SUHU UDARA
(perkerasan atau rumput atau ta-
nah), elemen hard material dan soft
Gambar 2. Bagan Alur Penelitian
material yang ada, luasan area, akti-
vitas dan kondisi lingkungan sekitar.
Ruang-ruang terbuka yang memilki
kesamaan ciri dikelompokkan dan
dipilih salah satu yang mewakili.

Tahap Survei Lapang


Pada tahap pengumpulan data dan
pengecekan lapang dilakukan mela-
lui pengamatan langsung di lapang.
Pengambilan data suhu dan kelem-
baban udara relatif menggunakan
termometer digital (bola basah-bola
kering). Pengukuran dilakukan seti-
ap 2 jam dimulai dari pukul 06.00 –
Gambar 3. Layout Pengambilan Data Suhu dan RH
16.00 WIB. Data suhu diperoleh dari

77 JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010


SAPUTRO, FATIMAH, SULISTYANTARA

beberapa ulangan, pada jam yang Jakarta beriklim tropis, dengan suhu seperti huruf U mengelilingi ba-
sama tetapi berbeda hari. Pengambil- tahunan rata-rata 27 C dengan ke- ngunan utama. Vegetasi pada area
an data dilakukan pada saat cuaca lembaban 80-90%. Karena terletak di parkir didominasi palem putri yang
cerah. Pengambilan data luasan per- dekat garis khatulistiwa, arah angin memiliki tajuk kecil serta kurang
kerasan berdasarkan peta dasar yang dipengaruhi oleh angin musim. rapat menyebabkan naungan pohon
didelineasi. Angin musim barat bertiup antara kurang berpengaruh dalam amelio-
November dan April, sedang angin rasi iklim mikro. Kurangnya naung-
Tahap Analisis Data musim timur antara Mei dan Ok- an pada tengah tapak menyebabkan
tober. Suhu sehari-hari Kota Jakarta suhu udara pada area terbuka lebih
Suhu dan Kelembaban Udara Relatif
dipengaruhi angin laut yang nyaman besar sekitar 0.78-1.090C pada siang
(RH)
karena di sepanjang pantai. Curah hari dibandingkan area naungan.
Pada tahap ini data yang diperoleh hujan rata-rata 2.000 mm, curah hu- Orientasi tapak yang menghadap
dianalisis secara deskriptif yang di- jan paling besar sekitar bulan Januari timur menyebabkan radiasi matahari
tentukan berdasarkan gejala peru- dan paling kecil pada bulan Sep- menjadi optimum serta suhu udara
bahan suhu yang terjadi pada tapak. tember. menyebar secara merata, sehingga
Data suhu, kelembaban nisbi (RH) perbedaan suhu udara antara satu
Pada tahun 2004 lalu, Dinas Perta-
kemudian ditabulasi atau dibuat titik pengamatan dengan titik yang
manan DKI juga telah merampung-
grafik untuk melihat rata-rata harian lain tidak terlalu berbeda.
kan pembangunan dua taman Kota
suhu dan RH serta kecenderungan-
di wilayah Kelapa Gading (Jakarta
nya pada periode pengukuran. Ke- Area Parkir Stasiun Gambir
Utara) dan satu lagi di wilayah Ja-
cenderungan perubahan kedua fak-
karta Barat. Hingga saat ini pihak Area parkir ini memiliki luas sekitar
tor ini dilihat dari koefisien keragam-
Dinas Pertamanan DKI sudah mem- 3.200 m2 (termasuk area rumput
annya (R2). Rata-rata suhu, kelem-
bangun sekitar 73 taman kota yang sebagai taman pada kedua ujung
baban nisbi (RH) kemudian diuji de-
dibangun diatas bekas kawasan pe- tapak). Bentuk tapak segitiga, selain
ngan meng-gunakan Tests of Between-
mukiman kumuh dan padat di lima untuk parkir kendaraan roda empat
Subjects Effects untuk melihat peng-
wilayah Ibukota. juga roda dua. Pada area parkir Sta-
aruh antara interaksi perubahan
siun Gambir penempatan vegetasi
suhu, waktu, dan perbedaan area.
Area Parkir Plaza Senayan pada tengah tapak memberikan pe-
luang masuknya sinar matahari lebih
THI Lokasi ini terletak di sebelah Metro
sedikit daripada yang menggunakan
Plaza Senayan dan merupakan area
Temperature Humidity Index merupa- jalur. Hal ini terlihat suhu udara
parkir utama pengunjung. Area par-
kan nilai yang menunjukkan tingkat harian rata-rata pada Stasiun Gambir
kir membentuk huruf L dengan lot
kenyamanan di suatu area. Rumus lebih kecil. Orientasi tapak yang me-
parkir bersudut 900. Luasan area par-
yang digunakan untuk menentukan ngarah Utara–Selatan memberikan
kir sekitar 12.300 m2 dan bahan per-
THI adalah : pengaruh terhadap penyinaran yang
kerasan yang digunakan adalah con-
minimum.
RHxT blok abu-abu. Area rumput ber-
THI = 0.8 T + fung-si sebagai pembatas antara
500 Suhu Udara
parkir de-ngan bangunan serta
Dimana pembatas tiap lot par-kir selebar ± 2 Hasil pengukuran suhu udara harian
THI = Temperature Humidity m. pada ketiga lokasi penelitian disaji-
Index kan pada Tabel 1, 2, dan 3. Dari keti-
Pola vegetasi pada Plaza Senayan
T = Suhu Udara (oC) ga tabel tersebut menunjukkan pola
mengikuti pola lot parkir untuk
RH = Kelembaban Udara Relatif perubahan suhu harian tiap 2 jam
(%) memberikan naungan yang cukup
yang sama di ketiga lokasi.
Suatu area dikatakan nyaman pada kendaraan yang parkir. Bentuk
apabila nilai THI ≤ 27 pola vegetasi yang membentuk se- Suhu udara rata-rata pada ketiga lo-
perti jalur-jalur memungkinkan ter- kasi menunjukkan nilai yang lebih
bentuknya celah-celah tajuk sehing- tinggi daripada suhu harian Kota Ja-
HASIL DAN PEMBAHASAN ga pelu-ang masuknya sinar mataha- karta, yakni sebesar 270 C dan rata-
Keadaan Umum DKI Jakarta ri lebih besar. Pohon yang mendo- ra-ta harian pada bulan Mei sebesar
minasi area parkir Plaza Senayan an- 290 C. Hal ini dipengaruhi oleh domi-
Luas Jakarta (termasuk Kepulauan tara lain ki hujan, biola cantik, kasia, nasi perkerasan pada ketiga lokasi
Seribu) yakni 662 km2/66.200 ha. dan kastuba. Orientasi lot parkir serta tingginya aktivitas pada area
Letak geografis berada pada 106° utara-selatan. tersebut. Perubahan suhu udara pa-
22`42" BT sampai 106°58`18" BT serta da ketiga lokasi menunjukkan kecen-
5°19`12" LS sampai 6°23`54" LS. Ke- Area Parkir Sarinah Thamrin derungan semakin meningkat sejak
tinggian tanah berkisar antara 0 - 10 pagi hari (pukul 06.00) hingga men-
m di atas permukaan laut (dari titik 0 Pada area parkir Sarinah Thamrin
capai puncaknya pada siang hari
Tanjung Priok) dan 5-50 m di atas pola parkir lebih terbuka dengan
(12.00 sampai 14.00). Kemudian suhu
permukaan laut (dari Banjir Kanal pola vegetasi mengisi tepian parkir
kembali menurun seiring berkurang-
sampai batas selatan DKI Jakarta). sebagai buffer. Luas area parkir
sekitar 17.400 m2 dengan bentuk area

JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010 78


SAPUTRO, FATIMAH, SULISTYANTARA

nya intensitas sinar matahari pada tur permukaannya lebih kasar dan bangunan, serta jumlah uap air yang
sore hari (pukul 16.00). berwarna lebih gelap (hijau tua). berperan dalam menyerap radiasi
Selain itu celah antara unit conblok yang dipantulkan tergantung tempat
Pembobotan yang digunakan Berda-
menyebabkan bahan ini mampu me- dan waktu mempengaruhi tingginya
sarkan Dahlan (2002) dalam penen-
nyerap air dan panas yang lebih baik suhu udara pada sore hari. Pada ha-
tuan Analisis Penduga Kenyamanan,
daripada bahan perkerasan lain se- ri-hari dengan keawanan tinggi ra-
dimana untuk rentang suhu udara
perti aspal atau beton yang cende- diasi surya yang diterima akan kecil
maksimum (dikalikan 3 =a) :
rung masif. sehingga pemanasanpun akan ber-
• 22.5o – 24.5oC→ ideal (bobot = 3)
kurang yang mengakibatkan suhu
• 20.1o–22.4oC atau 24.6o–27.5oC→ se- Peningkatan suhu udara pada area
udara rata-rata harian akan rendah
dang (bobot = 2) ternaungi lebih rendah sekitar 0.33-
(Handoko, 1995).
• ≤ 20o atau ≥ 27.6oC→kurang (bobot 0.84 0C karena kemampuan tajuk po-
= 1) hon yang efektif dalam penyerapan Pada area parkir Plaza Senayan, ori-
panas dan mengurangi pemantulan. entasi tapak yang mengarah Selatan
Suhu udara pada pagi hari (pukul
Pada area naungan, radiasi matahari memberikan keuntungan pada ta-
06.00) pada ketiga lokasi menurut
akan terhalang oleh naungan kanopi pak, karena tidak menerima radiasi
Dahlan (2002) berada dalam kisaran
karena sebagian radiasi matahari di- secara optimum dan dapat dinaungi
sedang (24.6 0C – 27.5 oC). Suhu uda-
teruskan, dibelokkan, dan dipantul- dengan menggunakan naungan yang
ra pagi hari yang masih rendah di-
kan kembali oleh tajuk pohon. relatif kecil. Akan tetapi orientasi
sebabkan karena pengaruh radiasi
yang mengarah ke selatan menye-
dari matahari masih sedikit dan lama Suhu udara pada sore hari berdasar-
babkan tapak ini kurang mendapat-
penyinaran yang singkat serta se- kan nilai Analisis Penduga Kenya-
kan angin sehingga tingkat kelem-
bagian besar dipengaruhi radiasi da- manan berada pada kisaran kurang
baban udara relatif pada tapak
ri permukaan dan tambahan energi (≥ 27.6oC) dan masih lebih besar
menjadi tinggi (Fathy, 1986). Penem-
dari proses pengembunan yang me- daripada suhu pada pagi hari. Hal
patan vegetasi dengan tajuk yang be-
lepaskan kalor. Semakin siang suhu ini disebabkan suhu udara dipenga-
sar pada area sebelah barat cukup
udara semakin meningkat karena ra- ruhi berbagai faktor diantaranya ra-
memberikan naungan pada siang
diasi yang diterima lebih cepat dari diasi dan keawanan. Penyerapan ra-
hari karena posisi matahari condong
hilangnya radiasi karena diradiasi- diasi oleh permukaan material yang
ke arah barat. Sedangkan tajuk pepo-
kan oleh permukaan bumi yang lambat menyebabkan pemantulan
honan yang ada belum sempurna
mengakibatkan kurva suhu udara kembali berlangsung lambat dan ter-
dan masih kecil pada area parkir
naik. Sebelum suhu maksimum, ra- halang naungan kanopi pohon atau
sebelah timur menyebabkan suhu
diasi surya datang masih lebih besar
daripada radiasi keluar berupa pan-
tulan gelombang pendek dan pan- Tabel 1. Rata-Rata Suhu Udara pada Area Parkir Plaza Senayan
caran radiasi bumi berupa gelom-
Rata-Rata Suhu (oC) Rata-Rata Suhu (oC) Rata-Rata Suhu (oC)
bang panjang (radiasi neto positif). Pukul
Area Terbuka Area Rumput Area Naungan
Dalam hal ini terjadi keterlambatan 06.00 27.27 27.34 27.32
waktu (time lag) antara radiasi surya 08.00 31.63 31.51 31.00
10.00 34.24 33.98 33.18
maksimum dan suhu maksimum se- 12.00 35.32 35.11 34.52
kitar 2 jam (Handoko, 1995), sehing- 14.00 35.50 35.08 34.82
16.00 33.15 33.09 33.12
ga suhu udara maksimum tercapai Rata-Rata ± 32.85 32.68 32.33
St. Deviasi ± 3.09 ± 2.95 ± 2.80
sekitar pukul 14.00 WS (waktu se-
tempat).
Tabel 2. Rata-Rata Suhu Udara pada Area Parkir Sarinah Thamrin
Suhu udara pada area terbuka memi-
liki suhu udara rata-rata yang lebih Rata-Rata Suhu (oC) Rata-Rata Suhu (oC) Rata-Rata Suhu (oC)
Pukul
Area Terbuka Area Rumput Area Naungan
tinggi daripada area rumput dan na- 06.00 25.92 26.78 27.00
ungan. Hal ini disebabkan pada area 08.00 31.61 31.00 30.41
10.00 35.01 34.13 33.74
terbuka terkena radiasi matahari 12.00 36.22 35.69 35.13
secara langsung. Radiasi matahari 14.00 35.58 35.22 34.83
16.00 33.52 33.31 33.05
langsung akan segera memanaskan Rata-Rata ± 32.97 32.69 32.36
permukaan perkerasan dan selanjut- St. Deviasi 3.83 3.34 3.12
nya memanaskan suhu udara di
atas-nya (karena panas jenis udara Tabel 3. Rata-Rata Suhu Udara pada Area Parkir Stasiun Gambir
lebih rendah daripada
Rata-Rata Suhu (oC) Rata-Rata Suhu (oC) Rata-Rata Suhu (oC)
perkerasan/con-blok). Pukul
Area Terbuka Area Rumput Area Naungan
06.00 27.02 26.98 26.95
Material konblok pada area terbuka
08.00 31.51 31.40 31.01
berwarna gelap (abu-abu tua, merah 10.00 34.69 34.68 33.28
12.00 35.30 35.54 34.30
kusam), albedo yang sedikit lebih be-
14.00 35.82 35.70 33.97
sar (25-35%) memiliki peningkatan 16.00 32.38 32.38 32.22
Rata-Rata ± 32.79 32.78 31.95
suhu udara lebih sedikit besar dari- St. Deviasi ± 3.29 ± 3.33 ± 2.73
pada rumput (10-15%) dengan teks-

79 JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010


SAPUTRO, FATIMAH, SULISTYANTARA

udara pagi hari lebih panas. binasi dari bahan-bahan permukaan pengaruh antara perbedaan area de-
yang lebih gelap dan albedo yang ngan perubahan suhu udara karena
Orientasi tapak di area parkir Sari-
rendah dengan tanaman agar dapat nilai Sig. (0.016) < α (0.050). Tabel 1,
nah Thamrin yang mengarah timur
menyerap panas dengan baik. Orien- 2, 3 tersebut juga menjelaskan bahwa
menyebabkan penerimaan radiasi
tasi tapak juga perlu diperhatikan tidak ada pengaruh dari interaksi an-
pada tapak menjadi optimum se-
untuk mencegah intensitas radiasi tara perbedaan area dengan per-
dangkan naungan yang ada sangat
yang maksimum pada tapak. Untuk ubahan waktu terhadap perubahan
minim. Penempatan vegetasi hanya
mengurangi intensitas matahari, suhu udara karena nilai Sig. Bertu-
pada pinggiran tapak kurang mem-
orientasi tapak sebaiknya mengarah rut-turut dari Plaza Senayan, Sarinah
berikan pengaruh yang signifikan
utara-selatan dengan menempatkan Thamrin, dan Stasiun Gambir yakni
terhadap penurunan suhu udara. Su-
vegetasi pada bagian sebelah utara/ 0.935, 0.800, dan 0.816 > α (0.050).
hu udara akan menyebar secara me-
barat laut dan selatan/tenggara ta-
rata dan tidak terserap dengan baik
pak. Kelembaban Udara (RH)
oleh pepohonan. Meskipun terdapat
beberapa pohon Krei Payung pada Hubungan antara suhu, area, dan Besarnya kelembaban relatif (RH)
lot parkir, ini belum optimal membe- waktu diuji dengan menggunakan menunjukkan keadaan yang berban-
rikan naungan terhadap kendaraan Test of Between-Subjects Effects. Dari ding terbalik dengan besarnya suhu
yang parkir. Hal ini ditunjukkan tes tersebut menjelaskan adanya pe- udara, semakin tinggi suhu udara se-
dengan nilai suhu udara pada area ngaruh perbedaan waktu terhadap makin rendah kelembaban udara re-
terbuka lebih besar sekitar 0.78-1.09 per-ubahan suhu udara karena nilai latif. Menurut Handoko (1995) ke-
0C pada siang hari dibandingkan Sig. (0.000) < α (0.050) pada ketiga lembaban relatif udara dipengaruhi
area naungan. lokasi. Sedangkan pengaruh perbe- oleh suhu udara dan tidak berlaku
daan area terhadap suhu udara me- sebaliknya. Nilai kelembaban udara
Bentuk area parkir pada Stasiun
miiki interaksi yang berbeda-beda. relatif dipengaruhi berbagai faktor,
Gambir berbeda dengan area parkir
Pada Plaza Senayan perbedaan area diantaranya adalah tingkat keter-
yang lain karena persentase area
memiliki pengaruh yang sangat kecil sediaan bahan penguap, suhu udara,
rumputnya lebih dominan. Penem-
karena selisih antara nilai Sig. (0.051) dan radiasi matahari. Hasil pengu-
patan area rumput di sebelah utara
dengan nilai α (0.050) sangat kecil. kuran suhu udara harian pada ketiga
(sebagai taman) dan selatan (jalur
Pada Sarinah Thamrin perbedaan lokasi penelitian disajikan pada Ta-
masuk parkir) mampu mengimbangi
area tidak memiliki pengaruh terha- bel 4, 5, dan 6. Dari ketiga tabel ter-
besarnya suhu udara pada area ter-
dap perubahan suhu udara karena sebut menunjukkan pola perubahan
buka. Bahkan suhu udara di sekitar
nilai Sig. (0.203) < α (0.050). Sedang- kelembaban udara harian yang ber-
rumput sedikit lebih besar daripada
kan pada Stasiun Gambir terdapat kebalikan dengan suhu udara di seti-
suhu udara di area terbuka. Penem-
patan pepohonan di tengah area par-
kir sekitar lot parkir mampu mengu- Tabel 4. Rata-Rata Kelembaban Udara Relatif (RH) pada Area Parkir Plaza Senayan
rangi suhu udara harian sekitar 0.8 Pukul
Rata-Rata RH area Rata-Rata RH area Rata-Rata RH area
0C sekitar naungan dibanding pada terbuka rumput Naungan
06.00 78.60 78.75 78.38
area terbuka. 08.00 69.10 69.17 68.72
10.00 62.04 62.22 61.80
Pada area perkotaan dimana area 12.00 58.25 58.31 57.74
14.00 57.40 57.64 57.33
parkir pada bangunan-bangunan 16.00 60.34 60.72 59.94
perkantoran dan perbelanjaan de- Rata-Rata ± 64.29 64.47 63.98
St. Deviasi ± 8.16 ± 8.12 ± 8.17
ngan area hijau yang sangat minim
akan menghilangkan pengaruh area
Tabel 5. Rata-Rata Kelembaban Udara Relatif (RH) pada Area Parkir Sarinah
hijau terse-but dalam mengurangi
Thamrin
suhu udara di sekitarnya (Bernatsky,
1978). Selain itu, penggunaan bahan- Rata-Rata RH area Rata-Rata RH area Rata-Rata RH area
Pukul
terbuka rumput Naungan
bahan pembentuk daerah perkotaan 06.00 77.38 77.50 77.36
08.00 67.99 67.28 68.47
memiliki daya hantar yang tinggi
10.00 58.72 57.42 57.86
dan nilai albedo yang rendah me- 12.00 54.11 53.57 53.65
14.00 56.33 55.73 56.66
nyebabkan suhu udara pada daerah
16.00 58.32 57.83 58.19
perkotaan memiliki suhu udara yang Rata-Rata ± 62.14 61.56 62.03
St. Deviasi ± 8.85 ± 9.12 ± 9.03
lebih tinggi daripada daerah per-
desaan pada waktu yang bersamaan.
Perbedaan penggunaan bahan penu- Tabel 6. Rata-Rata Kelembaban Udara Relatif (RH) pada Area Parkir Stasiun Gambir
tup permukaan tidak hanya menye- Pukul
Rata-Rata RH area Rata-Rata RH area Rata-Rata RH area
terbuka rumput Naungan
babkan perbedaan suhu udara antara 06.00 83.60 84.18 84.86
kedua daerah melainkan di semua 08.00 72.56 72.86 72.58
10.00 64.02 63.71 63.36
tempat. 12.00 59.47 60.03 59.71
14.00 63.77 64.13 63.51
Oleh karena itu untuk area parkir 16.00 66.12 67.51 66.31
Rata-Rata ± 68.25 68.74 68.39
yang didominasi area terbuka de- St. Deviasi ± 8.65 ± 8.71 ± 9.14
ngan perkerasan memerlukan kom-

JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010 80


SAPUTRO, FATIMAH, SULISTYANTARA

ap lokasi, berdasarkan standar pem- lebih kecil, sehingga kelembaban Indeks ini menunjukkan nilai kenya-
bobotan kelembaban udara relatif udara menjadi lebih tinggi. Oleh ka- manan suatu tapak yang diukur se-
dalam penentuan Analisis Penduga rena itu, kelembaban udara relatif cara kuantitatif menggunakan rumus
Kenyamanan Dahlan (2002). bagian barat area parkir Plaza Se- :
nayan lebih tinggi daripada bagian
RH (dikalikan 2 = b) RHxT
timur karena bentuk tajuk yang lebih THI = 0.8 x T +
• 70.1%–80.0% ideal (bobot = 3)
rapat serta kanopi yang lebih besar. 500
• 80.1%–91.0% atau 60.1%–70.0%:
Sedangkan di Sarinah Thamrin pe-
sedang (bobot = 2) T menunjukkan nilai suhu udara (oC)
nempatan vegetasi pada tepian tapak
• ≤ 60% atau ≥ 91.1% kurang (bobot dan RH menunjukkan nilai kelem-
dan bentuk tajuk yang kurang rapat
= 1) baban udara relatif (%). Apabila nilai
serta luas kanopi yang kecil kurang
Nilai kelembaban udara relatif pada berpengaruh terhadap peningkatan THI > 27 maka tapak tersebut berada
ketiga lokasi berada pada selang kelembaban udara relatif. Hal ini pada selang tidak nyaman. Dari per-
yang beragam. Pengaruh radiasi juga yang menyebabkan kelembaban samaan tersebut terlihat bahwa pe-
pada pagi hari belum begitu nampak udara relatif Sarinah Thamrin lebih nentuan tingkat kenyamanan bukan
sehingga kelembaban relatif udara rendah daripada kedua lokasi yang merupakan hasil dari kondisi tung-
masih stabil. Pada saat radiasi da- lain. gal, melainkan lebih merupakan se-
tang yang diterima permukaan mate- rangkaian kondisi. Kenyamanan, ba-
Pada area parkir yang lebih kecil gi tiap orang atau sekelompok orang
rial meningkat, kelembaban relatif
pada Stasiun Gambir, penempatan bersifat subjektif bergantung kebu-
tergantung pada ketersediaan bahan
vegetasi yang memiliki tajuk yang dayaan, usia, pakaian, jenis kelamin,
penguap. Penurunan kelembaban
cukup rapat di tengah area menye- dan kesehatan mereka yang terlibat.
berlangsung sejak pukul 08.00 dan
babkan kelembaban udara relatif pa- Nilai kenyamanan melalui pendekat-
mengalami anti klimaks pada pukul
da lokasi ini paling tinggi. Penem- an THI disajikan dalam tabel 7, 8,
14.00 pada area parkir Plaza Sena-
patan vegetasi pengarah yang tinggi dan 9.
yan, dan pada pukul 12.00 pada area
pada tepian menyebabkan massa
parkir Sarinah Thamrin dan Stasiun Dari ketiga tabel tersebut menunjuk-
udara yang mengandung uap air ter-
Gambir. Pada area terbuka, keadaan kan keadaan udara pada pagi hari
perangkap dan udara menjadi lebih
udara relatif lebih kering karena ka- berada pada selang nyaman (< 27),
lembab karena tajuk pohon yang di
pasitas udara untuk menampung hal ini diakibatkan radiasi matahari
tengah pun besar.
uap air semakin tinggi seiring de- pada pagi hari belum begitu nampak
ngan naiknya suhu udara. Mening- serta adanya pengembunan membe-
Kenyamanan dan Temperature
katnya defisit tekanan uap ini me- rikan nilai kenyamanan yang lebih.
Humidity Index (THI)
nyebabkan kelembaban udara relatif Peningkatan nilai THI pada area
area terbuka lebih rendah dibanding-
kan dengan area rumput maupun
yang ternaungi (Handoko, 1995). Tabel 7. Rata-Rata THI pada Area Parkir Plaza Senayan
Rata-Rata THI area Rata-Rata THI area
Pada daerah perkotaan yang sebagi- Pukul
terbuka
Rata-Rata THI area rumput
Naungan
an besar bahan pembentuknya me- 06.00 26.10 26.18 26.13
08.00 29.67 29.56 29.06
miliki daya hantar dan bahan peng- 10.00 31.64 31.41 30.65
uap yang tinggi menyebabkan ke- 12.00 32.37 32.18 31.60
14.00 32.47 32.10 31.84
lembaban udara relatif perkotaan le- 16.00 30.52 30.49 30.46
bih rendah daripada daerah perdesa- Rata-Rata ± 30.46 30.32 29.96
St. Deviasi ± 2.40 ± 2.26 ± 2.12
an maupun daerah yang didominasi
vegetasi. Ketersediaan bahan pengu-
Tabel 8. Rata-Rata THI pada Area Parkir Sarinah Thamrin
ap juga menyebabkan besarnya vari-
Rata-Rata THI area Rata-Rata THI area
asi kelembaban udara relatif pada si- Pukul
terbuka
Rata-Rata THI area rumput
Naungan
ang hari selain juga tingkat evaporasi 06.00 24.87 25.56 25.77
08.00 29.56 28.86 28.47
permukaan dan evapotranspirasi 10.00 32.80 31.22 30.89
yang lebih besar dibanding pagi atau 12.00 32.58 32.40 31.88
14.00 31.71 32.27 31.90
sore hari. Kelem-baban udara relatif 16.00 30.28 30.57 30.42
meningkat pada sore hari karena Rata-Rata ± 30.30 30.15 29.89
St. Deviasi ± 2.95 ± 2.59 ± 2.38
dengan menurunnya suhu udara,
kapasitas menampung uap air sema-
Tabel 9. Rata-Rata THI pada Area Parkir Stasiun Gambir
kin rendah yang mengakibatkan
udara semakin cepat jenuh, selanjut- Rata-Rata THI area Rata-Rata THI area
Pukul Rata-Rata THI area rumput
terbuka Naungan
nya akan terjadi kondensasi. 06.00 23.90 21.57 21.57
08.00 27.57 24.88 24.98
Penggunaan vegetasi dengan bentuk 10.00 30.00 27.29 27.22
12.00 30.34 28.20 27.88
tajuk yang rapat menyebabkan 14.00 30.92 28.27 27.78
massa udara yang mengandung uap 16.00 28.08 25.81 25.86
Rata-Rata ± 28.47 26.00 25.88
air tidak dapat bergerak secara cepat St. Deviasi ± 2.60 ± 2.55 ± 2.40
karena kecepatan turbulensi angin

81 JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010


SAPUTRO, FATIMAH, SULISTYANTARA

terbuka lebih besar daripada area mantulan. Pada area naungan, radi- Penggunaan vegetasi yang ada seka-
rumput dan naungan. Ketinggian asi matahari akan terhalang oleh rang kurang signifikan dalam meng-
suhu udara serta kondisi udara yang naungan kanopi karena sebagian ra- urangi suhu udara dan peningkatan
lebih kering di atas area terbuka diasi matahari diteruskan, dibelok- kenyamanan pada ketiga lokasi, se-
menyebabkan nilai THI paling tinggi kan, dan dipantulkan kembali oleh hingga penggunaan soft material
serta menunjukkan area terbuka tajuk pohon. (pepohonan) sangat diperlukan. Pe-
paling tidak nyaman. Pa-da area pohonan yang digunakan sebaiknya
Pola perubahan kelembaban udara
naungan memiliki nilai THI yang bersifat multi fungsi yakni sebagai
harian menunjukkan pola yang ber-
lebih rendah, karena tanaman mam- penahan suhu, peredam kebisingan,
kebalikan dengan suhu udara di seti-
pu memberikan keteduhan, meng- penyerap polusi, konservasi tanah
ap lokasi. Hal ini karena kelembaban
urangi suhu dan radiasi matahari dan air serta memiliki nilai estetika
udara dipengaruhi oleh suhu udara
melalui percabangannya, serta mem- yang tinggi.
bukan sebaliknya. Pada area terbuka,
bantu dalam mengalirkan angin.
keadaan udara relatif lebih kering
Dominasi perkerasan yang memiliki karena kapasitas udara untuk me- DAFTAR PUSTAKA
reflektifitas dan konduktifitas yang nampung uap air semakin tinggi se-
Bernatzky, A. 1978. Tree Ecology and
rendah mengkonversi area vegetasi iring dengan naiknya suhu udara.
Preservation. New York. Else-
pada perkotaan menciptakan suatu Kemampuan tanaman dalam mem-
vier Scientific Publ. Co. Inc.,
“urban heat islands” yang mengan- berikan keteduhan, mengurangi su-
dung arus udara naik dan mencip- hu dan radiasi matahari melalui per- Branch, M. C. 1995. Perencanaan Kota
takan kabut yang mengurangi jum- cabangannya, serta membantu Komprehensif: Pengantar dan
lah radiasi matahari yang mencapai dalam mengalirkan angin Penjelasan. (Terjemahan). Yog-
permukaan bumi (Snyder dan Cata- menyebabkan area naungan yakarta. Gadjah Mada Univer-
nese, 1989). Oleh karena itu penam- memiliki nilai THI yang lebih sity Press. 307 hal.
bahan vegetasi dengan tajuk yang rendah.
Dahlan, E. N. 2002. Membangun Kota
rapat pada area yang terbuka sangat
Berdasarkan nilai signifikan di atas dalam Kutan dan Taman de-
diperlukan untuk menurunkan suhu
terlihat area parkir pada bangunan- ngan Ilmu Hutan Kota. Diktat
udara dan meningkatkan kenyaman-
bangunan perkantoran dan Kuliah. Fakultas Kehutanan,
an. Penempatan yang memusat pada
perbelan-jaan dengan area hijau IPB. Bogor
area parkir lebih baik dihindarkan
yang sangat minim akan
untuk menghindari terjadinya turbu- Departemen Dalam Negeri. 1988.
menghilangkan pe-ngaruh area hijau
lensi. Instruksi Menteri Dalam Negeri
tersebut dalam mengurangi suhu
No. 14 Tahun 1988. Tentang:
udara di sekitar-nya (Bernatzky,
Penataan RTH di Wilayah Per-
KESIMPULAN DAN SARAN 1978). Selain itu se-makin besar
kotaan. [serial online]. http://
presentase perkerasan terhadap
Kesimpulan www.menlh.go.id/i/art/pdf_1
luasan total menyebabkan suhu
038895805 [15 Desember 2004].
Perubahan suhu udara pada ketiga udara semakin meningkat, be-gitu
lokasi menunjukkan kecenderungan sebaliknya. Ini terlihat dari suhu Fathy, H. 1986. Natural Energy and
semakin meningkat sejak pagi hari udara rata-rata yang terbesar pada Ver-nacular Architecture. The
(pukul 06.00) hingga mencapai pun- Sarinah Thamrin, sedangkan Stasiun Univer-sity of Chicago Press,
caknya pada siang hari (12.00 sampai Gambir terendah. Chicago, USA.
14.00). Kemudian suhu kembali me-
Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Ja-
nurun seiring berkurangnya intensi- Saran
karta : Pustaka Jaya.
tas sinar matahari pada sore hari
Penelitian lanjutan dengan menggu-
(pukul 16.00). Suhu udara pada area Mc Pherson, E. G. 1994. Cooling Urban
nakan area kontrol (dominasi penuh
terbuka memiliki suhu udara rata- Heat Islands with Sustainable
satu elemen dan aktivitas yang mini-
rata yang lebih tinggi daripada area Landscape in The Ecological
mum) sangat diperlukan, untuk me-
rumput dan naungan. Hal ini dise- City. University of Massachu-
ngurangi galat penelitian. Penggu-
babkan pada area terbuka terkena ssets, USA.
naan elemen perkerasan yang berbe-
radiasi matahari secara langsung.
da dapat dipertimbangkan dalam pe- Snyder, J.C. dan Catanese, A. J. 1985.
Radiasi matahari langsung akan se-
nelitian lanjutan untuk melihat ba- Pengantar Arsitektur. Hendro
gera memanaskan permukaan perke-
han material mana yang paling S, editor penerjemah. Jakarta :
rasan dan selanjutnya memanaskan
sesuai un-tuk digunakan dalam area Pener-bit Erlangga.
suhu udara di atasnya (karena panas
parkir. Faktor lain yang berpengaruh
jenis udara lebih rendah daripada Sulistyantara, B. dan T Yoritaka. 1995.
seperti kecepatan angin, polusi se-
perkerasan/conblok). Study on Characteristics of
baiknya dipertimbangkan dalam pe-
Green Structure at Urban Area
Peningkatan suhu udara pada area nelitian lebih lanjut. Untuk menda-
Using the Thermoscape Ana-
yang ternaungi lebih rendah sekitar patkan data yang lebih akurat perlu
lysis. Bulletin of Faculty of Hor-
0.33–0.84 0C karena kemampuan ta- disebarkan kuesioner tentang suhu
ticulture, Chiba University, Ja-
juk pohon yang efektif dalam pe- efektif karena kenyamanan bersifat
pan.
nyerapan panas dan mengurangi pe- subjektif.

JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 2 NO 2 2010 82

You might also like