You are on page 1of 8

Yutami,A.dkk.

Hubungan Skor Glasglow Coma…

HUBUNGAN SKOR GLASGOW COMA SCALE (GCS) DENGAN


JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN CEDERA KEPALA
DI IGD RSUD ULIN BANJARMASIN

Annisa Yutami1, Kenanga Marwan S2, Asnawati3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
2
Bagian Anestesiologi RSUD Ulin Banjarmasin, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
3
Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Email Korespondensi: ansytm@gmail.com

Abstract: Head injuries are a public health and a serious socio-economic problems in
the world. Head injury classified quantitatively using the Glasgow Coma Scale (GCS)
score. Consumptive coagulopathy that often arises in patients with head injury associated
with a tenfold adjusted risk of death. Consumptive coagulopathy marked by a decrease in
the number of platelets. The purpose of the study was to analyze the relationship between
GCS score with total platelet count in head injury patients at Emergency Department Ulin
General Hospital Banjarmasin. This study was an observational analytic cross sectional
study. Seventy three samples were obtained according to the inclusions criteria with 28
mild head injury patients, 26 moderate head injury patients, and 19 severe head injury
patients. Seven patients had thrombocytopenia, from moderate head injury and severe head
injury groups. From statistical test using one way ANOVA with confidence level of 95%
was obtained p=0.402. It can be concluded that there is no relationship between GCS score
with total platelet count in head injury patients at Emergency Department Ulin General
Hospital.

Keywords: head injury, GCS, platelet count

Abstrak: Cedera kepala merupakan masalah kesehatan masyarakat dan sosial


ekonomi yang serius di dunia. Cedera kepala diklasifikasikan secara kuantitatif
menggunakan skor Glasgow Coma Scale (GCS). Koagulopati konsumtif yang sering
muncul pada pasien cedera kepala dapat meningkatkan risiko kematian menjadi sepuluh
kali lipat. Koagulopati konsumtif ditandai dengan penurunan jumlah trombosit. Tujuan
penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara skor GCS dengan jumlah
trombosit pada pasien cedera kepala di IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini bersifat
observasional analitik cross sectional. Didapatkan 73 sampel yang sesuai dengan kriteria
inklusi, dengan perincian 28 pasien cedera kepala ringan (CKR), 26 pasien cedera kepala
sedang (CKS), dan 19 pasien cedera kepala berat (CKB). Tujuh pasien mengalami
trombositopenia, dari kelompok pasien cedera kepala sedang dan cedera kepala berat. Dari
uji statistik menggunakanone-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan
nilai p=0,402. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara skor GCS dengan
jumlah trombosit pada pasien cedera kepala di IGD RSUD Ulin Banjarmasin.

Kata-kata Kunci: cedera kepala, GCS, jumlah trombosit

289
Berkala Kedokteran, Vol.12, No.2, Sep 2016:289-296

PENDAHULUAN dahulu sebelum dilakukan penilaian


Cedera kepala merupakan GCS.4
masalah kesehatan masyarakat dan Salah satu masalah serius
masalah sosial ekonomi yang serius yang sering muncul pada pasien
di seluruh dunia. Insiden cedera cedera kepala adalah terjadinya
kepala terus meningkat dari tahun kuagulopati konsumtif.5
ketahun.1 Data dari Center for Koagulopati konsumtif secara
Disease Control and laboratorium digambarkan dengan
Prevention(CDC) menyatakan adanya penurunan jumlah
bahwa di Amerika Serikat pada tahun trombosit, penurunan kadar
2001 terdapat 501,0 per 100.000 fibrinogen, dan perpanjangan masa
penduduk dirawat di rumah sakit prothrombin time (PT) dan
karena cedera kepala, tahun 2005 activated partial thromboplastin
meningkat menjadi 615,7 per time (aPTT).6
100.000 penduduk. Insiden ini Penelitian Carrick et al dan
sempat menurun pada tahun 2006 Zhang et al menyatakan pasien
menjadi 595,1 per 100.000 penduduk dengan cedera kepala memiliki
dan tahun 2007 menjadi 566,7 per kecenderungan mengalami
100.000 penduduk. Kemudian, koagulopati konsumtif.
insiden cedera kepala ini meningkat Koagulopati konsumtif pada pasien
lagi dari tahun 2008-2010 menjadi cedera kepala merupakan akibat
823,7 per 100.000 penduduk.2 dari lepasnya berbagai molekul
Menurut laporan tahunan Instalasi prokoagulan dari parenkim otak
Gawat Darurat (IGD) RSUD Ulin yang mengalami kerusakan.
Banjarmasin tahun 2014, cedera Molekul-molekul prokoagulan
kepala termasuk ke dalam 10 besar tersebut antara lain adalah faktor
penyakit terbanyak bedah sebesar jaringan dan platelet activating
1.187 dari 4.406 kasus. Sebagian factor (PAF) yang menimbulkan
besar pasien mengalami cedera aktivasi sistem koagulasi secara
kepala ringan (64,6%), sedangkan sistemik dan hiperaktifitas
sisanya mengalami cedera kepala trombosit.7,8 Greuters et al dan
sedang (16,7%) dan cedera kepala Maegele et al menyatakan bahwa
berat (18,7%).3 kejadian koagulopati konsumtif
Cedera kepala diklasifikasikan pada pasien cedera kepala memiliki
menjadi cedera kepala ringan (CKR), prognosis yang buruk. Risiko
cedera kepala sedang (CKS), dan meninggal pada pasien cedera
cedera kepala berat (CKB) kepala dengan koagulopati
berdasarkan nilai Glasgow Coma konsumtif 10 kali lebih tinggi
Scale (GCS). Glasgow Coma Scale dibandingkan dengan pasien cedera
merupakan jumlah skor dari tiga kepala tanpa koagulopati
6,9
komponen yang dinilai, yaitu respon konsumtif. Salah satu parameter
mata, respon motorik, dan respon yang digunakan untuk menentukan
verbal. Faktor seperti hipoksia, ada atau tidaknya koagulopati
hipotensi, dan intoksikasi alkohol konsumtif pada pasien cedera
dapat mempengaruhi penilaian GCS, kepala adalah jumlah trombosit dan
sehingga pasien harus diresusitasi pemeriksaan hitung jumlah
dan penyebab yang bersifat trombosit merupakan pemeriksaan
reversibel harus dikoreksi terlebih yang murah dan sederhana yang

290
Yutami,A.dkk.Hubungan Skor Glasglow Coma…

dilakukan pada semua pasien yang sistem koagulasi (aspirin, heparin,


dirawat inap di rumah sakit. dan warfarin). Instrumen
Penelitian ini bertujuan penelitian yang digunakan adalah
untuk mengidentifikasi skor lembar informed consent dan
GCS dan jumlah trombosit lembar pengisian data penelitian
pada pasien cedera kepala di yang berisi identitas pasien,
IGD RSUD Ulin riwayat penggunaan obat, riwayat
Banjarmasin, serta menganalisis penyakit sekarang dan dahulu,
hubungan skor GCS dengan nilai GCS, dan jumlah trombosit.
jumlah trombosit pada pasien Penelitian dilaksanakan di IGD
cedera kepala di IGD RSUD Ulin RSUD Ulin Banjarmasin pada
Banjarmasin. bulan AgustusSeptember 2015.
Penelitian ini
diharapkandapat memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
gambaran jumlah trombosit pada Pada penelitian yang telah
pasien cedera kepala dengan dilakukan mulai bulan Agustus –
berbagai tingkat keparahan yang September 2015 didapatkan sampel
dinyatakan dalam skor GCS, dan sebanyak 73 pasien cedera kepala di IGD
menggambarkan prognosis pasien RSUD Ulin Banjarmasin yang sesuai
terkait dengan jumlah trombosit. dengan kriteria inklusi penelitian. Pada
Selain itu, penelitian ini juga Tabel 1 dapat dilihat bahwa insidensi
diharapkan dapat menjadi data tingkat keparahan cedera kepala dari
awal untuk penelitian selanjutnya. yang paling banyak yaitu CKR,
kemudian diikuti CKS dan CKB. Pasien
METODE PENELITIAN cedera kepala tersebut lebih banyak
Metode penelitian yang berjenis kelamin laki-laki daripada
digunakan adalah metode perempuan dengan rata-rata berusia 31
observasional analitik dengan tahun (rentang usia 18-45 tahun).
pendekatan cross Frekuensi cedera kepala yang cenderung
sectional.Populasi dalam lebih sering terjadi pada laki-laki
penelitian adalah seluruh pasien sebanding dengan hasil penelitian
cedera kepala yang dirujuk ke IGD Riskiansah et al yang menyatakan laki-
RSUD Ulin Banjarmasin dan laki cenderung mengalami kecelakaan
sampel penelitian diambil sesuai lalu lintas dua kali lipat lebih sering
kriteria inklusi dan eksklusi dibandingkan dengan perempuan.10 Hal
dengan metode consecutive ini
sampling. Kriteria inklusinya diakibatkan oleh kecenderungan lakilaki
adalah pasien cedera kepala dalam memiliki perilaku yang
berusia 18-45 tahun dan tidak menyimpang selama berkendara,
mengalami cedera multipel yang misalnya dalam hal kecepatan dan
menyebabkan gangguan fungsi pelanggaran tata tertib lalu lintas, selain
airway, breathing, dan circulation, itu laki-laki juga memiliki aktivitas di
sementara kriteria eksklusinya luar rumah yang lebih banyak
adalah pasien yang memiliki dibandingkan dengan perempuan,
riwayat penyakit koagulopati berhubungan dengan peran laki-laki
konsumtif dan hemofilia serta sebagai tulang punggung keluarga.11,12
memiliki riwayat mengkonsumsi Tabel 2 menunjukkan bahwa dari
obat-obatan yang mempengaruhi 73 pasien cedera kepala di IGD

291
(trombosit <150.000/mm3), 66 pasien namun kejadiannya terus meningkat
(90%) lainnya hasil hitung jumlah seiring dengan berjalannya waktu.
trombositnya dalamVol.12,
rentangNo.2,
normal Dalam penelitiannya didapatkan
Berkala Kedokteran, Sep 2016:289-296
bahwa 72 jam setelah cedera kepala,
(150.000-450.000/mm3). Hasil ini jumlah pasien yang mengalami
sebanding dengan penelitian Carrick et trombositopenia meningkat menjadi
al yang menyatakan kejadian 46%.7
trombositopenia pasien cedera kepala
pada saat tiba di IGD hanya 14%,

Tabel 1 Distribusi Pasien Cedera Kepala Berdasarkan Skor Glasgow Coma Scale (GCS)

Laki-laki Perempuan
CKR 28 38 20 8
CKS 26 36 21 5
CKB 19 26 16 3
Total 73 100 57 16
Jenis Kelamin
Tingkat Keparahan Jumlah Pasien Persentase Cedera Kepala Cedera
Kepala (%)

Tabel 2 Gambaran Jumlah Trombosit pada Pasien Cedera Kepala Secara Umum
Jumlah Trombosit Jumlah Pasien Persentase (%) (/mm3) Cedera
Kepala
<150.000 7 10
150.000-450.000 66 90
>450.000 0 0
Total 73
RSUD Ulin Banjarmasin yang menjadi penelitian terdistribusi normal dan
sampel dalam penelitian ini, terdapat 7 homogen. Setelah data penelitian
pasien (10%) yang mengalami diketahui terdistribusi normal dan
trombositopenia homogen, untuk menilai hubungan skor
GCS dengan jumlah trombosit dilakukan
Tabel 3 menunjukkan bahwa uji one-way ANOVA. Hasil uji one-way
pasien yang mengalami trombositopenia ANOVA diperoleh p=0,402 (p>0,05),
(trombosit <150.000/mm3) hanya yang artinya tidak terdapat hubungan
terdapat pada kelompok pasien CKS dan signifikan antara skor GCS dengan
CKB. Pada pasien dengan CKS, jumlah trombosit pada pasien cedera
sebanyak kepal. Hasil ini sebanding dengan
13% pasien mengalami trombositopenia, penelitian Bayir et al yang menyatakan
dan pada pasien dengan CKB, sebanyak bahwa tidak terdapat hubungan antara
27% pasien mengalami trombositopenia. skor GCS dengan jumlah trombosit pada
Data diuji normalitas dengan uji pasien cedera kepala dengan
Kolmogorov Smirnov (n>50) dan uji pengambilan sampel darah sesaat setelah
homogenitas dengan Levene’s test. Hasil pasien tiba di
uji normalitas diperoleh p=0,200 IGD.13
(p>0,05) dan Levene’s test diperoleh
p=0,960 (p>0,05), yang artinya data

292
Tabel 3 Gambaran Jumlah Trombosit pada Pasien CKR, CKS dan CKB

Jumlah Pasien Cedera Kepala Tingkat


Keparahan Cedera Yutami,A.dkk.Hubungan Skor Glasglow Coma…
Trombosit Trombosit
Kepala Berdasarkan Skor GCS
<150.000 /mm 3 150.000450.000/mm3
CKR 0 (0%) 28
CKS 3 (13%) 23
CKB 4 (21%) 15
Total 7 66

Tabel 4 Uji One-way ANOVA


CKR CKS CKB Nilai p
N 28 26 19
Jumlah 266.000 245.000 236.000 0,402
Trombosit (235.000 - (213.000277.000) (198.000273.000)
297.000)
PAF akan menyebabkan trombosit
Meskipun secara statistik menjadi hiperaktif. Kedua
menunjukkan tidak terdapat mekanisme yang dipicu oleh
hubungan signifikan antara skor kerusakan parenkim otak tersebut
GCS dengan jumlah trombosit akan menimbulkan keadaan
pada pasien cedera kepala, namun hiperkoagulasi. Selain mekanisme
jika dilihat pada table 3, hasil yang terpicu akibat kerusakan
penelitian menunjukkan bahwa parenkim otak, kerusakan
kejadian trombositopenia pada pembuluh darah pada pasien
pasien cedera kepala di IGD cedera kepala juga berperan dalam
RSUD Ulin Banjarmasin hanya memicu sistem koagulasi melalui
didapatkan pada pasien dengan aktivasi jalur
CKS dan CKB. Sementara semua intrinsic.7,8,14
pasien dengan CKR, rentang Keadaan hiperkoagulasi yang
jumlah trombositnya normal yaitu disebabkan oleh pelepasan faktor
antara 159.000432.000/mm3. Hasil jaringan dan PAF akibat kerusakan
ini sebanding dengan penelitian parenkim otak yang bersifat patologis
Carrick et al yang menyatakan bersama-sama dengan respons
bahwa pasien dengan CKS dan hemostasis normal tubuh terhadap
CKB memiliki risiko untuk kerusakan pembuluh darah berupa
mengalami trombositopenia.7 aktivasi jalur koagulasi intrinsik, akan
Penurunan jumlah trombosit menimbulkan pembentukan
yang cenderung terjadi pada pasien mikrotrombusmikrotrombus
dengan CKS dan CKB intravaskular yang berlebihan.
berhubungan dengan kerusakan Trombosit yang berada di sirkulasi akan
parenkim otak yang kaya akan digunakan untuk membentuk
faktor jaringan mikrotrombusmikrotrombus
(tissue factor) dan platelet intravaskular yang berlebihan tersebut
activating factor (PAF).8 sebagai akibat dari keadaan
Pelepasan faktor jaringan dan PAF hiperkoagulasi. Akibatnya, jumlah
oleh parenkim otak akan memulai trombosit yang beredar di sirkulasi
aktivitas koagulasi yang sistemik akan menurun. Keadaan inilah
berlebihan. Faktor jaringan akan yang mendasari terjadinya
menyebabkan aktivasi jalur trombositopenia pada pasien cedera
koagulasi ekstrinsik, sedangkan kepala, terutama pada pasien CKS dan
CKB. 8,15

293
Berkala Kedokteran, Vol.12, No.2, Sep 2016:289-296

Hasil hitung jumlah trombosit pada meninggal dunia.19


pasien cedera kepala dipengaruhi oleh Keterbatasan dalam
rentang waktu sejak kejadian cedera penelitian ini adalah peneliti tidak
kepala sampai dilakukan pengambilan memperhatikan rentang waktu dari
sampel darah untuk pemeriksaan darah kejadian cedera kepala sampai
rutin. Penelitian Carrick et al pasien tiba di IGD RSUD Ulin
menyatakan bahwa jumlah pasien yang Banjarmasin kemudian diambil
mengalami trombositopenia akan terus sampel darah untuk pemeriksaan
meningkat seiring dengan berjalannya darah rutin dan jumlah sampel serta
waktu. Setelah 24 jam pertama, dapat waktu penelitian yang terbatas.
terjadi peningkatan dua kali lipat jumlah
pasien yang mengalami trombositopenia PENUTUP
dibandingkan dengan jumlah pasien Berdasarkan hasil penelitian
yang mengalami trombositopenia saat dapat disimpulkan bahwa: 1) angka
tiba di IGD, dan peningkatan ini terus kejadian cedera kepala di IGD
terjadi hingga 72 jam pertama setelah RSUD Ulin Banjarmasin bulan
kejadian cedera kepala.7 Sementara, Agustus – September sebanyak 73
menurut Cortiana et al, penurunan pasien, dengan pasien yang
jumlah trombosit akan terus terjadi mengalami CKR 38%, CKS 36%,
hingga 5 hari pasca cedera kepala dan dan CKB 26%; 2) pasien cedera
pada hari ke-6 jumlah trombosit mulai kepala yang mengalami
meningkat kembali(16). Penelitian Van trombositopenia pada saat tiba di
Beek et al menyatakan bahwa kejadian IGD RSUD Ulin Banjarmasin
trombositopenia hanya terjadi pada 7% sebanyak 10%, dan semuanya
pasien cedera kepala yang sampel berasal dari kelompok pasien
darahnya diambil segera dengan CKS dan CKB; dan 3) tidak
setelah pasien tiba di IGD.17 terdapat hubungan yang bermakna
Berdasarkan penelitian Engstrom antara skor GCS dengan jumlah
et al, kejadian trombositopenia saat tiba trombosit pada pasien cedera
di IGD pada pasien cedera kepala kepala di IGD RSUD Ulin
merupakan prediktor kuat untuk Banjarmasin.
terjadinya perdarahan yang bersifat
progresif dan memiliki prognosis yang DAFTAR PUSTAKA
buruk.5 Auer et al menyatakan dalam 1. Roozenbeek B, Maas AIR, Menon
penelitiannya bahwa pada pasien-pasien DK. Changing patterns in the
cedera kepala yang meninggal dunia epidemiology of traumatic brain
didapatkan kecenderungan terjadi injury. Nat Rev Neurol. 2013; 9:
18
penurunan jumlah trombosit. Selain itu, 231-36.
Miner et al dalam penelitiannya 2. Centers for Disease Control and
menyatakan bahwa pasien cedera kepala Prevention. Rates of TBI related
yang paling tidak, satu dari parameter emergency department visits,
hemostasisnya menunjukkan hasil yang hospitalizations, and deaths –
abnormal memiliki risiko mengalami United States, 2001-2010. 2014
disseminated intravascular [cited 2014 Dec 22]; Available
coagulopathy (DIC). Pada penelitian from:
Miner et al tersebut dinyatakan bahwa http://www.cdc.gov/traumaticbr
setengah dari pasien cedera kepala yang aininjury/data/rates.html.
mengalami DIC

294
Yutami,A.dkk.Hubungan Skor Glasglow Coma…

3. Laporan tahunan IGD RSUD Ulin. Sharma et al. Fatal road traffic
Banjarmasin: RSUD Ulin; 2014. injuries in Nothern India: can they
4. Dinsmore J. Traumatic brain injury: be prevented. Trends In Medical
an evidence-based review of Reasearch. 2007; 2(3): 142-48.
management. CEACCP 13. Bayir A, Kalkan E, Kocak S, Ak
2013;1-7. Ahmet, Cander B, Bodur S.
5. Engstrom M, Romner B, Schalen W, Fibrinolitic markers and neurologic
Reinstrup P. Thrombocytopenia outcome in traumatic brain injury.
predicts progressive hemorrhage Neurology India. 2006; 54(4): 363-
after head trauma. J Neurotrauma. 65.
2005; 22: 291-96. 14. Pathak A, Dutta S, Marwaha N,
6. Greuters S, Berg AVD, Singh D, Varma N, Mathuriya
Franschman G, et al. Acute SN. Change in tissue thromboplastin
and delayed mild content of brain following trauma.
coagulopathy to outcome in Neurology India. 2005; 53: 178-82.
patients with isolated 15. Baroto RT. Pengaruh koagulopati
traumatic brain injury. CC terhadap Glasgow Outcome Scale
2011; 15(R2): 1-7. penderita cedera kepala berat
7. Carrick MM, Tyroch AH, Youens dengan gambaran CT scan diffuse
CA, Handley T. Subsequent injury. Tesis. Semarang: Universitas
development of thrombocytopenia Diponegoro; 2007.
and coagulopathy in moderate and 16. Cortiana M, Zagara G, Fava S,
severe head injury: support for serial Seveso M. Coagulation
laboratory examination. J Trauma. abnormalities inpatients with head
2005; 725-30. injury. J Neurosurg Sci. 1986;
8. Zhang J, Jiang R, Liu L, Watkins T, 30:133-38.
Zhang F, Dong J. Traumatic brain 17. Van Beek JG, Mushkudiani NA,
injuryassociated coagulopathy. J Steyerberg EW, et al. Prognostic
Neurotrauma. 2012; 29: 25972605. value of admission laboratory
9. Maegele M. Coagulopathy after parameters in traumatic brain injury:
traumatic brain injury: incidence, results from the IMPACT study. J
pathogenesis, and treatment options. Neurotrauma. 2007; 24:315-28.
Transfusion. 2013; 53: 28S-37S.
10. Riskiansah, Anna. Analisis pola 18. Auer L. Disturbances of the
tingkah laku pengendara sepeda coagulatory systems in patients with
motor di Kota Surabaya dengan severe cerebral trauma. Acta
driver behavior questionnaire Neurochir. 1978; 43:51-59.
(DBQ). Skripsi. Surabaya: 19. Miner ME, Kauffman HH, Graham
Institut Teknologi Sepuluh SH, Haar FH,
November; 2012. Gildenberg PL. Disseminated
11. Azwar, Muhammad. Gambaran intravascular coagulation
cedera kepala dengan komplikasi fibrinolytic syndrome following
perdarahan epidural di RSU Dokter head injury in children: frequency
Soedarso and prognostic implication. J
Pontianak tahun 2010. Skripsi. Pediatr. 1982; 100: 687-91.
Pontianak: Universitas
Tanjungpura; 2010.
12. Sharma BR, AK Sharma, S

295
Berkala Kedokteran, Vol.12, No.2, Sep 2016:289-296

296

You might also like