You are on page 1of 10

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN


(Studi pada Pelanggan McDonald’s MT.Haryono Malang)
Inka Janita Sembiring
Suharyono
Andriani Kusumawati
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: inka.janeeta@gmail.com

Abstract
This study aimed investigate to know that influence of product quality and service quality on customers
satisfaction in shaping customers loyalty of McDonald’s MT.Haryono Malang. By using Purposive
Sampling techniques, there are 116 total samples who are the consumers of McDonald’s MT.Haryono
Malang. The data are collected through questionnaire. Descriptive analysis and path analysis are used as
data analysis techniques.The result of this research shows that: Product Quality has direct and significant
effect on Customers Satisfaction; Service Quality has direct and significant effect on Customers
Satisfaction; Customers Satisfaction has direct and significant effect on Costumer’s Loyalty; Product
Quality has direct and not significant effect on Customer Loyalty; Service Quality has direct and significant
effect on Costumer’s Loyalty. Thus, McDonald's MT.Haryono Malang should continue to improve their
service quality and product quality. So that, it will influence Customers Satisfaction and customers will
continue to become loyal.

Key Words: Product Quality, Service Quality, Customers Satisfaction, Costumer’s Loyalty

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan. Jenis Penelitian yang digunakan adalah
penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 116
responden yang merupakan Pelanggan McDonald’s MT.Haryono Malang dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (Path
Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: variabel Kualitas Produk berpengaruh langsung dan
signifikan terhadap variabel Kepuasan; variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh langsung dan signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan; variabel Kepuasan Pelanggan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap
Loyalitas Pelanggan; variabel Kualitas Produk berpengaruh tidak signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan;
variabel Kualitas Pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan. Dengan demikian,
sebaiknya Restoran McDonald’s MT.Haryono Malang terus meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Kualitas
Produk. Hal tersebut akan mampu mempengaruhi kepuasan pelanggan dan membuat pelanggan menjadi
loyal.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Pelanggan

PENDAHULUAN bisnis kuliner akan terus tumbuh dan berkembang.


Bisnis kuliner merupakan salah satu dari Perkembangan bisnis kuliner ini disertai dengan
sekian banyak bisnis jasa yang berkembang semakin banyaknya restoran-restoran yang
dengan pesat walaupun pada masa krisis. Hal ini bermunculan, baik itu restoran biasa maupun
karena pada dasarnya makanan merupakan salah restoran fast food. Menu dan fasilitas yang
satu kebutuhan pokok manusia yang harus ditawarkan pun semakin berkembang, mulai dari
dipenuhi, sehingga apabila makan dan minum tempat yang hanya sekedar untuk menikmati
masih menjadi kebutuhan yang diutamakan maka makanan rumahan dengan menu sederhana hingga

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
restoran mewah yang menyajikan berbagai macam melalui jasa yang mengiringi produk yang
menu unik dan mewah bertaraf internasional. ditawarkan dengan tujuan untuk menciptakan
Dewasa ini, masyarakat Indonesia terutama kepuasan pelanggan. Kualitas produk dan kualitas
masyarakat perkotaan mulai tertarik dan menyukai pelayanan bertumpu pada upaya memuaskan
fast food seperti hamburger, kentucky, spagetthi, keinginan atau permintaan pelanggan berdasarkan
pizza, hot dog dan masih banyak lagi. Ketertarikan harapan pelanggan. Maka dari itu, kualitas
ini pada dasarnya disebabkan oleh mobilitas pelayanan dan kualitas produk merupakan elemen
masyarakat perkotaan yang semakin cepat dan penting yang harus diperhatikan untuk
menyukai segala sesuatu yang praktis, didukung menciptakan kepuasan pelanggan. Tidak bisa
dengan padatnya aktivitas keluarga di luar rumah hanya salah satu saja yang diperhatikan, kedua
sehingga tidak waktu untuk menyiapkan makanan elemen ini harus sejalan.Berdasarkan penjelasan
(Mufidah 2012: 158). Namun, pada saat ini tersebut maka dapat dikemukakan bahwa kualitas
perilaku konsumtif yang dilakukan masyarakat produk dan kualitas pelayanan merupakan elemen
perkotaan tidak hanya didorong oleh adanya penting bagi restoran fast food dalam menarik
kebutuhan akan fungsi suatu produk. Hal ini juga minat beli pelanggan.
didasari oleh keinginan yang sifatnya untuk Kualitas produk dan kualitas pelayanan
menjaga gengsi (Mufidah 2012: 157). yang maksimal adalah senjata restoran fast food
Perkembangan restoran fast food dari tahun ke untuk tetap bertahan dan tetap menjadi pilihan di
tahun semakin meningkat (Direktori Franchise tengah ketatnya persaingan. Kualitas yang buruk
Indonesia Edisi 3, 2007). Hal ini ditandai dengan akan menimbulkan ketidakpuasan pada
maraknya kehadiran restoran-restoran yang pelanggan, tidak hanya pelanggan yang makan di
menyajikan hidangan cepat saji di Indonesia. restoran yang bersangkutan melainkan berdampak
Restoran fast food ini tentu memiliki kelebihan juga bagi calon pelanggan. Karena pelanggan
dan strategi masing-masing yang dapat menarik yang kecewa akan bercerita paling sedikit kepada
minat konsumen agar mengkonsumsi produk yang 15 orang lainnya (Lupiyoadi 2006: 143).
mereka tawarkan. Kondisi tersebut Dampaknya, calon pelanggan akan menjatuhkan
mengakibatkan pelanggan akan dihadapkan pilihannya kepada pesaing.
dengan banyak alternatif produk, harga dan McDonald’s merupakan salah satu
kualitas yang bervariasi, sehingga pelanggan akan restoran makanan fast food yang menawarkan
senantiasa mencari nilai yang paling tinggi berbagai makanan cepat saji. Makanan dan
diantara beberapa produk yang ditawarkan. Peran minuman yang ditawarkan pun sangat bervariasi
manajemen pemasaran bukan lagi hanya membuat burger, spaghetti, fried chicken, dan sebagainya
strategi untuk mendapatkan pelanggan melainkan sehingga semakin memanjakan pelanggan dengan
menjadikan pelanggan tersebut loyal kepada pilihan menu yang disediakan. Berawal dari
perusahaan. Melalui pelanggan yang loyal sebuah restoran drive in sederhana di Pasadena,
perusahaan bisa mendapatkan pelanggan baru. Hal McDonald’s kini dapat berkembang menjadi
tersebut dikarenakan salah satu perilaku usaha waralaba restoran fast food yang hadir di
pelanggan yang loyal yaitu merekomendasikan hampir setiap negara di dunia. McDonald’s
perusahaan yang bersangkutan kepada orang lain bahkan mampu menciptakan trend restoran fast
(Griffin 2007: 31). Maka dari itu, seorang food dan gaya hidup baru di kalangan masyarakat
pelanggan yang loyal akan menjadi aset yang global. Berbagai kesuksesan tersebut tentu saja
sangat berharga bagi perusahaan. Kepuasan tidak diraih dengan mudah, strategi pemasaran
pelanggan merupakan salah satu kunci untuk McDonald’s lah yang membuat usaha waralaba
menciptakan loyalitas pelanggan, karena tersebut mampu bertahan dan bersaing dengan
pelanggan yang puas akan cenderung loyal restoran fast food lainnya. Namun semakin
(Aryani 2010: 144). Kualitas produk yaitu upaya banyaknya restoran cepat saji yang bermunculan
perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan membuat persaingan semakin ketat. Persaingan
melalui produk yang ditawarkan (Kotler 2005: tersebut juga telah mengarahkan McDonald’s
153) sedangkan kualitas pelayanan yaitu upaya untuk mendiferensiasikan diri terhadap pesaing.
perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggan Kondisi ini menuntut pihak McDonald’s

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
senantiasa meningkatkan kualitas produk dan 5) Durability
kualitas pelayanan yang diberikan kepada 6) Kemampuan pelayanan
pelanggan. Hal ini bertujuan agar pelanggan 7) Estetika
merasa puas dan memberikan kontribusi yang 8) Kualitas yang dipersepsikan (Perceived
positif bagi pihak restoran, Salah satu dampak quality)
kepuasan pelanggan adalah terbentuknya loyalitas Jasa atau Pelayanan
pelanggan bagi restoran. Secara umum jasa merupakan kegiatan
yang tidak berwujud, tidak dapat disimpan serta
KAJIAN PUSTAKA tidak dapat dimiliki. Lupiyoadi (2006: 7)
Kualitas Produk berpendapat bahwa jasa yaitu semua aktivitas
Produk yang ditawarkan perusahaan akan ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk
berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan mulai dalam bentuk fisik maupun konstruksi, yang
dari mendesain, mengadakan sistem produksi dan umumnya dikonsumsi pada saat yang sama
operasi, menciptakan program pemasaran, sistem dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan
distribusi, iklan dan mengarahkan tenaga penjual nilai tambah. Menurut Kotler (2004: 276)
untuk menjual. Secara umum definisi produk pengertian jasa adalah aktivitas atau keuntungan
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan yang dapat ditawarkan seseorang kepada orang
kepasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. lain, dimana secara esensial tidak berwujud
Menurut William. J Stanton dalam Alma (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan
(2004:139), Produk adalah seperangkat atribut dari apapun juga.
yang berwujud maupun tidak berwujud termasuk
didalamnya warna, harga, nama baik produk, Karakteristik Jasa
nama baik toko yang menjual (pengecer) dan Tjiptono (2008:18) mengungkapkan ada
pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang lima karakteristik jasa yaitu:
diterima oleh pembeli guna memuaskan 1) Intangibility
kebutuhan dan keinginan. Sedangkan menurut 2) Inseparability
Kotler (2005:84) produk yaitu segala sesuatu yang 3) Variability
dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu 4) Perishability
kebutuhan dan keinginan konsumen. 5) Lack of Ownership

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Kualitas Pelayanan


Produk Kualitas pelayanan yaitu memberikan
Menurut Assauri (2001:123) faktor-faktor kesempurnaan pelayanan yang dilakukan oleh
yang mempengaruhi kualitas suatu produk yaitu: penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dan
1) Fungsi suatu produk keinginan pelanggan serta ketepatan
Fungsi untuk apa produk tersebut penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
digunakan atau dimaksudkan. pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi hal
2) Wujud luar penting yang harus diperhatikan serta
Faktor wujud luar yang terdapat dalam dimaksimalkan agar mampu bertahan dan tetap
suatu produk tidak hanya terlihat dari dijadikan pilihan oleh pelanggan.Menurut
bentuk tetapi warna dan pembungkusnya. Parasuraman dalam Lupiyoadi (2013: 216)
3) Biaya produk bersangkutan. mengatakan bahwa kualitas pelayanan yaitu
Biaya untuk perolehan suatu barang, seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan
misalnya harga barang serta biaya untuk harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka
barang itu sampai kepada pembeli. terima.

Dimensi Kualitas Produk Dimensi Kualitas Pelayanan


Menurut Tjiptono (2008: 25) terdapat Menurut Parasuraman et al. dalam Purnama
delapan dimensi kualitas produk, yaitu sebagai (2006: 22) terdapat lima dimensi pokok dalam
berikut : kualitas pelayanan, yaitu sebagai berikut :
1) Kinerja (Performance) 1) Bukti fisik (Tangibles)
2) Features 2) Kehandalan (Reliability)
3) Kehandalan 3) Daya tanggap (Responsiveness)
4) Conformance

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4) Empati (Empathy) mendalam untuk membeli atau mendukung
5) Jaminan (Assurance) kembali produk atau jasa yang disukai di masa
depan meski pengaruh situasi dan usaha
Kepuasan Pelanggan pemasaran yang menyebabkan pelanggan beralih.
Mempertahankan pelanggan berarti Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui
mengharapkan pelanggan melakukan pembelian bahwa loyalitas adalah komitmen dari pelanggan
ulang atas produk maupun jasa pada saat yang membentuk kesetiaan pelanggan akan suatu
kebutuhan yang sama muncul sewaktu-waktu. produk maupun jasa, sehingga mengakibatkan
Menurut Kotler (2009: 138) Kepuasan pelanggan pelanggan akan melakukan pembelian secara
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang terus-menerus terhadap produk maupun jasa
yang muncul setelah membandingkan antara dipilih. Pelanggan akan tetap konsisten dan tidak
harapan terhadap kenyataan yang diperoleh. mudah terpengaruh pada situasi pasar yang mudah
Kepuasan atau rasa senang yang tinggi berubah dan pada umumnya dapat mempengaruhi
menciptakan ikatan emosional dengan merek atau perilaku konsumen.
perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat tersebut maka Karakteristik Loyalitas Pelanggan
dapat diketahui bahwa kepuasan pelanggan Karakteristik dari pelanggan yang loyal
berhubungan erat dengan dua hal yaitu harapan menurut Griffin (2005:31) antara lain :
dan hasil yang diterima. Kepuasan pelanggan 1) Melakukan pembelian secara teratur.
yaitu kesesuaian antara harapan dengan persepsi 2) Membeli diluar lini produk atau jasa.
pelayanan yang diterima (hasil yang diperoleh 3) Menujukan kekebalan dari tarikan persaingan
atau kenyataan yang dialami). Kepuasan tidak terpengaruh oleh tarikan persaingan
pelanggan tercipta pada masa pembelian, produk sejenis lainnya.
pengalaman menggunakan produk atau jasa dan 4) Menolak produk lain.
masa setelah pembelian. Pelanggan yang merasa 5) Merekomendasikan kepada orang lain.
puas pada produk yang digunakannya akan
kembali menggunakan produk yang ditawarkan. Tahap-Tahap Loyalitas Pelanggan
Hal ini mengakibatkan kepuasan pelanggan Loyalitas pelanggan memiliki tahapan-
merupakan salah satu faktor yang paling penting tahapan, menurut Griffin (2005: 36) ada delapan
untuk memenangkan persaingan. tahap-tahap loyalitas pelanggan.
1) Suspects
Ciri-Ciri Pelanggan yang Puas 2) Prospect
Perilaku pelanggan yang merasa puas tentu 3) Disqualified Prospects
akan berbeda dengan perilaku pelanggan yang 4) First Time Customers
tidak puas. Kotler (2007: 48) menyatakan ciri-ciri 5) Repeat Customers
konsumen yang merasa puas sebagai berikut: 6) Clients
1) Loyal terhadap produk 7) Advocates
2) Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang 8) Partner
bersifat positif Dengan memahami tingkatan Loyalitas
3) Perusahaan menjadi pertimbangan utama. pelanggan, maka perusahaan akan dapat
memperoleh suatu gambaran tentang pelanggan
Loyalitas Pelanggan sehingga dapat memudahkan perusahaan untuk
Pada dasarnya Loyalitas yang sesungguhnya merancang strategi maupun kebijakan pemasaran
tidak akan dapat terbentuk apabila pelanggan yang tepat bagi perusahaan.
tidak atau belum melakukan proses pembelian
terlebih dahulu. Pelanggan yang puas akan Jenis-Jenis Loyalitas Pelanggan
memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap Empat jenis Loyalitas pelanggan (Griffin,
produk atau jasa yang ditawarkan dibandingkan 2005 :22) tersebut adalah sebagai berikut.
dengan pelanggan yang tidak puas. Loyalitas 1) No Loyalty, atau tanpa loyalitas
pelanggan merupakan kelanjutan dari kepuasan 2) Spurious Loyalty atau loyalitas lemah
pelanggan, walaupun sebenarnya loyalitas tidak 3) Latent Loyalty, atau loyalitas tersembunyi
mutlak tercipta dari hasil kepuasan pelanggan. 4) Loyalty atau loyalitas premium
Menurut Kotler (2008: 138), Loyalitas 5) Loyalty
adalah sebagai komitmen yang dipegang secara

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hubungan antara kualitas produk dan kualitas H5 : Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan terhadap Loyalitas Pelanggan.
loyalitas pelanggan
Kualitas merupakan salah satu bagian METODE PENELITIAN
penting dan sangat perlu mendapatkan perhatian Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang serius bagi setiap perusahaan untuk bisa penelitian ini adalah explanatory research
tetap bertahan dan tetap menjadi pilihan (penelitian penjelasan) dengan pendekatan
pelanggan. Kualitas produk yang ditawarkan kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah Kualitas
merupakan salah satunya, hal ini karena pada produk, Kualitas pelayanan, Kepuasan pelanggan
bisnis jasa sejenis restoran, Kualitas produk yang dan Loyalitas pelanggan. Sampel yang diambil
ditawarkan merupakan dasar untuk menciptakan dalam penelitian ini sebanyak 116 orang
Kepuasan pelanggan. Kualitas produk yang responden yang merupakan pelanggan
ditawarkan akan mempengaruhi tingkat Kepuasan McDonald’s MT.Haryono Malang yang telah
pelanggan Sari (2009: 4). Pelanggan akan merasa membeli dan mengkonsumsi produk minimal 2
puas jika harapannya terpenuhi. Peningkatan kali. Teknik sampling yang digunakan adalah
kualitas pelayanan sangat penting bagi perusahaan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan
jasa karena akan menarik minat konsumen untuk menggunakan kuesioner yang kemudian
membeli produk jasa yang ditawarkan. Kualitas dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis
pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan jalur (path analysis).
akan menciptakan rasa puas pada pelanggan, Hasil uji validitas dan reliabilitas
kepuasan tersebut mengakibatkan pelanggan akan menunjukkan bahwa data yang diperoleh adalah
terus membeli produk yang ditawarkan (Hidayat valid dan reliabel, sehingga data yang diperoleh
2009 : 59). Selanjutnya, kepuasan yang dirasakan pada penelitian ini adalah layak untuk diuji .
pelanggan akan berdampak positif bagi Nilai koefisien korelasi tertinggi pada masing-
perusahaan di antaranya akan mendorong masing item untuk variabel Kualitas produk (X1)
Loyalitas pelanggan dan reputasi perusahaan akan adalah 0,737 dan nilai terendah adalah sebesar
berdampak positif di mata masyarakat pada 0,515. Nilai koefisien korelasi tertinggi pada
umumnya dan bagi pelanggan pada khususnya masing-masing item untuk variabel Kualitas
(Parvez 2009: 28). pelayanan (X2) adalah 0,728 dan nilai terendah
adalah sebesar 0,460. Sedangkan pada variabel
Hipotesis Penelitian Kepuasan pelanggan (Z) nilai koefisien korelasi
Model Hipotesis yang digunakan dalam tertinggi adalah sebesar 0,859 dan nilai terendah
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. adalah sebesar 0,738, serta pada variabel
Loyalitas pelanggan nilai koefisien korelasi
Kualitas
H4 tertinggi adalah sebesar 0,878 dan nilai terendah
Produk H1 adalah sebesar o,701. Semua hasil uji validitas
Kepuasan H3 Loyalitas menunjukkan angka α<0,05 sehingga dinyatakan
p Pelanggan Pelanggan
H2 valid. Reliabilitas diketahui pada variabel
pKualitas p X1=0,808; X2=0,890; Z=0,822; Y=0,790; semua
p
Pelayana hasil uji reliabilitas menunjukkan angka >0,6
n sehingga dinyatakan reliable (Arikunto,
H5
p Gambar 1. Model Hipotesis 2006:196). Variabel Eksogen dalam penelitian
ini adalah: Kualitas produk (X1) dan Kualitas
p Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: pelayanan (X2). Variabel Intervening: Kepuasan
H1 : Kualitas Produk berpengaruh signifikan pelanggan (Z). Variabel Endogen: Loyalitas
terhadap Kepuasan Pelanggan. pelanggan (Y).
H2 : Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terhadap Kepuasan Pelanggan.
Penelitian ini menunjukkan terdapat 51 orang
H3 : Kepuasan Pelanggan berpengaruh signifikan responden laki-laki dan 65 orang responden
terhadap Loyalitas Pelanggan. perempuan. Penelitian ini juga menunjukkan
H4 : Kualitas Produk berpengaruh signifikan responden usia responden yang dominan yaitu
terhadap Loyalitas Pelanggan. antara 21-22 tahun. 107 dari 116 responden
bertempat tinggal di Malang. Pendidikan terakhir

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
responen yang dominan adalah SMA, yaitu 3,72. Mean indikator tertinggi adalah indikator
sebanyak 95 responden. 100 dari 116 belum bukti fisik, yaitu sebesar 3,90. Variabel Kepuasan
bekerja dan belum berpenghasilan. 4 dari 16 pelanggan terdiri dari dua indikator yaitu
responden yang sudah bekerja bepenghasilan indikator rasa puas total dan pengalaman sesuai
Rp3.000.000-<Rp3.500.000 per-bulan. Diketahui dengan harapan. Pada indikator rasa puas total
juga 56 dari 100 responden yang belum mean masing-masing item sebesar: Z1.1= 3,73;
berpenghasilan memiliki uang saku Rp950.000- Z1.2= 3,91. Serta pada indikator pengalaman
<Rp1.100.000 per-bulan. Mayoritas alasan sesuai dengan harapan mean masing-masing item
responden mengkonsumsi produk McDonald’s sebesar: Z2.1= 3,69; Z2.2= 3,73. Variabel loyalitas
adalah karena citarasa produk yang tinggi. Paket pelanggan terdiri dari dua indikator, yakni
nasi merupakan menu favorit 42 dari 116 orang indikator pembelian berulang dan mereferensikan
responden. Diketahui pula alasan responden lebih kepada orang lain. Pada indikator pembelian
memilih McDonald’s MT.Haryono Malang berulang mean masing-masing item sebesar:
mayoritas adalah karena lokasi yang strategis. Y1.1= 4,00 dan Y1.2= 3,22. Serta mean untuk
Penelitian ini menunjukkan mayoritas responden indikator mereferensikan kepada orang lain
menyatakan hal yang perlu dibenahi dari masing-masing item mempunyai mean sebesar:
McDonald’s MT.Haryono Malang adalah Y2.1= 3,67 dan Y2.2= 3,67.
kebersihan smoking area pada restoran ini.
Diketahui juga bahwa mayoritas responden sudah Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
merekomendasikan restoran ini kepada orang Hasil analisis jalur pada penelitian ini
lain. Intensitas berkunjung dan mengkonsumsi dapat dilihat pada Tabel 1.
produk McDonald’s adalh sebanyak 1 kali dalam
sebulan. Tabel 1 Hasil analisis jalur
Variabel Variabel Pengaruh Pengaruh Pengaruh p-value
Variabel Kualitas produk terdiri dari empat Eksogen Endogen Langsung Tidak Total
indikator, yakni indikator kinerja, keistimewaan (Beta) Langsung
tambahan, estetika dan kualitas yang Kualitas Kepuasan 0,393 - - 0,000
produk pelanggan
dipersepsikan. Pada indikator kinerja masing- (X1) (Z)
masing item mempunyai mean sebesar: X1.1.1= Kualitas Kepuasan 0,490 - - 0,000
3,84; X1.1.2= 4,01; dan X1.1.3= 3,86. Pada indikator Pelayanan pelanggan
keistimewaan tambahan masing-masing item (X2) (Z)
Kepuasan Loyalitas 0,522 - - 0,000
mempunyai mean sebesar: X1.2.1= 3,77 ; pelanggan pelanggan
X1.2.2=3,68 dan X1.2.3= 3,83. Sedangkan pada (Z) (Y)
indikator estetika masing-masing item Kualitas Loyalitas 0,005 0,205 0,210 0,953
produk pelanggan
mempunyai mean sebesar: X1.3.1= 3,81; X1.3,2.= (X1) (Y)
3,66. Serta mean untuk indikator kualitas yang Kualitas Loyalitas 0,221 0,256 0,477 0,024
dipersepsikan masing-masing item mempunyai Pelayanan pelanggan
mean sebesar: X1.4.1= 3,91; X1.4,2.=3,24. Mean (X2) (Y)

indikator tertinggi adalah indikator kinerja, yaitu


sebesar 3,90. Variabel Kualitas pelayanan terdiri Pengaruh kualitas produk terhadap variabel
dari lima indikator, yakni indikator bukti fisik, kepuasan pelanggan
kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Tabel 1 menunjukkan Kualitas produk
Pada indikator bukti fisik masing-masing item berpengaruh langsung dan signifikan terhadap
mempunyai mean sebesar: X2.1.1= 4,00; X2.1.2= Kepuasan pelanggan. H1 yang menyatakan
4,45; dan X2.1.3= 3,91. Pada indikator kehandalan bahwa Kualitas produk berpengaruh signifikan
masing-masing item mempunyai mean sebesar: terhadap Kepuasan pelanggan dapat diterima.
X2.2.1= 3,46; X2.2.2= 3,96; dan X2.2.3= 3,64. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji dimana nilai
Sedangkan pada indikator daya tanggap masing- probabilitas (p-value) sebesar 0,000 lebih kecil
masing item mempunyai mean sebesar: X2.3.1= dari nilai signifikansi 0,05 menunjukkan hasil
3,71; X2.3.2= 3,38; dan X2.3.3= 3,47. Selanjutnya yang signifikan.
pada indikator jaminan masing-masing item Pengaruh jalur kualitas pelayanan terhadap
mempunyai mean sebesar: X2.4.1= 3,70; X2.4.2= variabel kepuasan pelanggan
3,87; dan X2.4.3= 3,54. Serta mean untuk indikator Tabel 1 menunjukkan Kualitas pelayanan
empati masing-masing item mempunyai mean berpengaruh langsung dan signifikan terhadap
sebesar: X2.5.1= 3,20; X2.5.2= 3,29; dan X2.5.3=

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kepuasan pelanggan. H2 yang menyatakan bahwa Ketetapan Model
Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan Ketetapan model hipotesis dari data
terhadap Kepuasan pelanggan dapat diterima. Hal penelitian ini diukur dari hubungan koefisien
ini dibuktikan melalui hasil uji dimana nilai determinasi (R2) pada kedua persamaan. Hasil
probabilitas (p-value) sebesar 0,000 lebih kecil model sebagai berikut:
dari nilai signifikansi 0,05 menunjukkan hasil
yang signifikan. R2model = 1 – (1 – R12) (1 – R22)
= 1 – (1 – 0,609) (1 – 0,490)
Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap = 1 – (0,391) (0,510)
variabel loyalitas pelanggan = 1 – 0,199
Tabel 1 menunjukkan Kepuasan = 0,801
pelanggan berpengaruh langsung dan signifikan = 80,10%
terhadap Loyalitas pelanggan. H3 yang Hasil perhitungan ketetapan model sebesar
menyatakan bahwa Kepuasan pelanggan 80,10% menerangkan bahwa kontribusi model
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas untuk menjelaskan hubungan struktural dari
pelanggan dapat diterima. Hal ini dibuktikan keempat variabel yang diteliti adalah sebesar
melalui hasil uji dimana nilai probabilitas (p- 80,10%. Sedangkan sisanya sebesar 19,90%
value) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat
signifikansi 0,05 menunjukkan hasil yang dalam model penelitian ini.
signifikan.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Pengaruh kualitas produk terhadap variabel Pengaruh Kualitas Produk terhadap
loyalitas pelanggan Kepuasan Pelanggan
Tabel 1 menunjukkan Kualitas produk Kualitas produk berpengaruh signifikan
berpengaruh langsung dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh tersebut
terhadap Loyalitas pelanggan. H4 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien (β) sebesar
menyatakan bahwa Kualitas produk berpengaruh 0,393 dan p- value sebesar 0,000 (<0,05). Hasil ini
signifikan terhadap Loyalitas pelanggan ditolak. sesuai dengan Sukoco (2013: 92) yang
Hal ini dibuktikan melalui hasil uji dimana nilai menyatakan terdapat pengaruh yang positif dan
probabilitas (p-value) sebesar 0,953 lebih besar signifikan antara Kualitas produk terhadap
dari nilai signifikansi 0,05 menunjukkan hasil Kepuasan konsumen, artinya apabila kualitas
yang tidak signifikan. Pengaruh Kualitas produk produk ditingkatkan maka Kepuasan konsumen
terhadap Loyalitas pelanggan lebih besar jika akan meningkat. Hal ini berarti bahwa semakin
melalui Kepuasan pelanggan dengan nilai baik Kualitas produk yang diberikan oleh
pengaruh tidak langsung sebesar 0,205 dengan perusahaan maka pelanggan akan semakin puas.
total pengaruh sebesar 0,210. Kualitas produk berpengaruh terhadap
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, dikarenakan produk yang
variabel loyalitas pelanggan berkualitas akan dapat menambah keinginan
Tabel 1 menunjukkan Kualitas pelayanan konsumen untuk membeli suatu produk sehingga
berpengaruh langsung dan signifikan terhadap dengan adanya keputusan pelanggan melakukan
Loyalitas pelanggan. H5 yang menyatakan bahwa pembelian maka kepuasan pelanggan akan
Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan meningkat (Sukoco 2013: 78). Produk
terhadap loyalitas pelanggan dapat diterima. Hal McDonald’s memiliki standar sesuai ketetapan
ini dibuktikan melalui hasil uji dimana nilai yang dibuat McDonald’s secara global. Hal ini
probabilitas (p-value) sebesar 0,024 lebih besar menyebabkan kualitas produk setiap cabang
dari nilai signifikansi 0,05 menunjukkan hasil McDonald’s yang tersebar di Indonesia harus
yang signifikan. Pengaruh Kualitas pelayanan sesuai dengan standar tersebut, mengingat
terhadap Loyalitas pelanggan lebih besar jika McDonald’s adalah restoran fastfood yang telah
melalui Kepuasan pelanggan dengan nilai tersebar di seluruh dunia maka standar yang
pengaruh tidak langsung sebesar 0,256 dengan ditetapkan pun bertaraf internasional.
total pengaruh sebesar 0,477.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas
Kepuasan Pelanggan Pelanggan
Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan Kualitas produk berpengaruh tidak
terhadap Kepuasan pelanggan. Pengaruh ini signifikan terhadap Loyalitas pelanggan. Pengaruh
ditunjukkan dengan nilai koefisien (β) sebesar ini ditunjukkan dengan nilai koefisien (β) sebesar
0,490 dan p- value sebesar 0,000 (<0,05). 0,005 dan p- value sebesar 0,953 (>0,05). Hasil
Penelitian ini juga memperkuat temuan Sukoco penelitian ini mendukung hasil temuan Hidayat
(2009:92). Dalam pengaruh Kualitas pelayanan (2009:65) yang menyatakan bahwa Kualitas
terhadap Kepuasan pelanggan ada dua hal pokok produk berpengaruh tidak signifikan terhadap
yang saling berkaitan erat yaitu harapan Loyalitas pelanggan, hal ini dibuktikan dengan
pelanggan terhadap kualitas pelayanan (expected nilai probabilitas yaitu sebesar 0,90 (>0,05).
quality) dan kualitas yang dirasakan (perceived Penyebab hasil penelitian pengaruh Kualitas
quality). Hal tersebut karena pelanggan selalu produk terhadap Loyalitas pelanggan tidak
menilai suatu pelayanan yang diterima dengan signifikan karena pelanggan tidak bisa loyal
harapan pelanggan. Perilaku tersebut berlangsung kepada perusahan, apabila pelanggan tersebut
pada saat pelanggan merasakan pelayanan yang belum merasakan kepuasan terlebih dahulu.
diberikan perusahaan maupun setelah merasakan Persaingan memperebutkan pelanggan pada
pelayanan. Hasil penilaian tersebut akan usaha restoran, khususnya restoran fastfood
mempengaruhi tingkat Kepuasan pelanggan dan semakin ketat. Dengan pertumbuhan jumlah
juga akan mempengaruhi perilaku pelanggan restoran fastfood yang semakin marak dan produk
selanjutnya. Hubungan Kualitas pelayanan dan yang ditawarkan juga semakin bervariasi, Kualitas
Kepuasan pelanggan tidak terlepas dari produk memang sangat penting untuk semua
kreativitas pelayanan yang ditawarkan restoran. restoran untuk mempertahankan dan mendapatkan
Untuk mewujudkan suatu pelayanan yang pelanggan. Walaupun demikian, kualitas produk
berkualitas yang mampu menciptakan Kepuasan yang baik dari suatu restoran fastfood tidak
pelanggan, restoran harus mampu memahami menjamin terciptanya Loyalitas pelanggan
tingkat persepsi dan harap pelanggan (Hidayat (Arzena 2010:9). Loyalitas pelanggan terhadap
2009: 64). Hal ini dikarenakan, Kepuasan produk suatu restoran ternyata tidak selalu sejalan
pelanggan merupakan perbandingan antara dengan Kualitas produk restoran tersebut.
persepsi dengan harapan pelanggan terhadap Masyarakat sebagai pelanggan memiliki berbagai
Kualitas pelayanan yang dirasakan. pertimbangan dalam memilih produk restoran
yang akan dikonsumsinya. Banyak faktor yang
Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap menyebabkan pengaruh yang lemah dari Kualitas
Loyalitas Pelanggan produk dapat dianalisis karena ada faktor lain
Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan diluar Kualitas produk yang memberikan
terhadap Loyalitas pelanggan. Pengaruh ini pengaruh yang lebih kuat dalam menciptakan
ditunjukkan dengan nilai koefisien (β) sebesar loyalitas dibanding dengan faktor kualitas produk.
0,522 dan p- value sebesar 0,000 (<0,05). Hasil Menurut McLaughin dan Gomez dalam Aryani
ini juga menjelaskan bahwa ketika pelanggan puas (2009:124) bahwa terdapat tiga kinerja dasar
makan pelanggan tersebut akan loyal kepada dalam restoran, yakni selain Kualitas produk
perusahaan. Hasil penelitian Aryani (2008: 124) terdapat juga faktor lainnya seperti kualitas
juga menunjukkan bahwa Kepuasan pelanggan layanan dan harga.
berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
pelanggan dengan nilai probabilitas yaitu sebesar
0,00 (>0,05). Kepuasan pelanggan dapat menjadi Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
dasar menuju terwujudnya pelanggan yang loyal Loyalitas Pelanggan
atau setia. Pelanggan yang mencapai tingkat Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
kepuasan yang tinggi akan memiliki ikatan pada terhadap Loyalitas pelanggan. Pengaruh ini
merek produk, bukan hanya preferensi rasional ditunjukkan dengan nilai koefisien (β) sebesar
dan pada akhirnya akan membangun Loyalitas 0,221 dan p- value sebesar 0,024 (<0,05). Hasil
pelanggan. penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
yang dikemukakan oleh Aryani (2009: 124)
bahwa Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh
secara langsung dengan p- value 0,971 sehingga

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengaruh yang dihasilkan tidak signifikan. Hasil pelayanan yang maksimal bagi semua
temuan Aryani didukung oleh Hidayat (2009:71) pelanggan.
yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan 3. McDonald’s MT. Haryono Malang harus
berpengaruh tidak signifikan terhadap Loyalitas senantiasa meningkatkan Kepuasan
pelanggan, hal ini dibuktikan dengan nilai pelanggan dalam upaya menciptakan
probabilitas yaitu sebesar 0.928 (>0,05). Hidayat pelanggan yang loyal. Hal ini karena
(2009:65) juga menyatakan peningkatan Kualitas kepuasan merupakan kunci perusahaan
pelayanan yang ditandai dengan semakin baiknya untuk membentuk Loyalitas pelanggan,
Kualitas pelayanan hanya mampu meningkatkan selain itu Kualitas pelayanan yang
kepuasan namun belum tentu secara otomatis memuaskan juga dapat menciptakan
membuat pelanggan loyal kepada perusahaan. Loyalita pelanggan. Namun Kualitas produk
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa yang baik belum tentu berpengaruh terhadap
semakin baik Kualitas pelayanan maka akan Loyalitas, loyalitas baru diperoleh jika
diiringi dengan Loyalitas pelanggan yang pelanggan sudah merasa puas. Maka
semakin meningkat pula, Kotler dalam Sukoco demikian McDonald’s MT.Haryono Malang
(2013:17). Kualitas pelayanan memiliki pengaruh harus berupaya meningkatkan Kepuasan
secara langsung terhadap Loyalitas pelanggan, pelanggan.
sehingga jika upaya peningkatan Kualitas 4. Variabel yang digunakan dalam penelitian
pelayanan yang dilakukan perusahaan berhasil ini telah terbukti saling mempengaruhi satu
maka Loyalitas pelanggan akan dapat tercipta. sama lain, namun variabel lainnya di luar
penelitian ini diindikasikan kemungkinan
KESIMPULAN DAN SARAN memiliki pengaruh, sehingga disarankan
Kesimpulan untuk penelitian yang selanjutnya
1. Kualitas produk secara langsung terbukti diharapkan dapat meneliti dengan
berpengaruh signifikan terhadap menggunakan variabel-variabel lain di luar
Kepuasan pelanggan (Z). variabel yang telah diteliti agar memperoleh
2. Kualitas pelayanan terbukti berpengaruh hasil yang lebih beraneka ragam serta
signifikan terhadap Kepuasan pelanggan memperkaya teori yang ada.
(Z).
3. Kepuasan pelanggan terbukti berpengaruh DAFTAR PUSTAKA
signifikan terhadap Loyalitas pelanggan Anderson, E.N. 2005. Food and Culture. New
(Y). York: New York University Press.
4. Kualitas produk terbukti memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap Aryani, Dwi. 2010. Pengaruh Kualitas layanan
Loyalitas pelanggan (Y). terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
5. Kualitas pelayanan terbukti berpengaruh Membentuk Loyalitas Pelangga. Jurnal
signifikan terhadapa Loyalitas pelanggan Ilmu Administrasi dan Organisasi. (Vol.17
(Y). No.2 2010)
Saran Assauri, Sofjan. 2001. Manajemen Produksi dan
1. McDonald’s MT.Haryono Malang harus Operasi. Edisi Revisi Fakultas Ekonomi
terus memperhatikan Kualitas produk Universitas Indonesia, Jakarta.
maupun Kualitas pelayanan yang
ditawarkan dalam upaya meningkatkan Arzena, Deby Meigy. 2010. Pengaruh Kepuasan
Kepuasan pelanggan dan menciptakan Atas Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan
Loyalitas pelanggan. Hal tersebut Terhadap Loyalitas Nasabah PT. Bank
dikarenakan, perkembangan yang semakin Mandiri Tbk Cabang Muaro Padang. Jurnal
pesat mempengaruhi persepsi pelanggan. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Dewasa ini pelanggan sudah beranggapan Padang. (Vol. 18 No.1 2010)
bahwa makan dan minum di restoran bukan Buchari, Alma. 2004. Manajemen Pemasaran
kebiasaan yang mewah bahkan merupakan dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
perilaku yang sudah biasa dan tidak
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty:
mempengaruhi prestige seseorang.
Menumbuhkan dan Mempertahankan
2. Karyawan dan pihak McDonald’s MT.
Haryono Malang dapat memberikan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kesetiaan Pelanggan. Alih Bahasa Dr. Dwi Pradhanawati, Ari. 2013. Pengaruh Fasilitas dan
Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga. Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas,
Melalui Kepuasan Konsumen sebagai Variabel
Hidayat, Rachmad. 2009. Pengaruh Kualitas Intervening pada Star Clean Car Wash
Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Semarang. Diponegoro Journal of Social and
Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Politic. (Vol. 12 No. 1 2013).
Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen Purnama, Nursya’bani. 2006. Manajemen Kualitas.
dan Kewirausahaan. (Vol. 11 No. 1 Maret Edisi Pertama. Yogyakarta: EKONISIA.
2009)
Sari, Dewi Maya. 2009. Pengaruh Kualitas Produk,
Hurryati, R. 2008. Bauran Pemasaran dan Kepercayaan, Dan Kepuasan Terhadap
Loyalitas Konsumen. Edisi Kedua. Loyalitas UD. Delvi Planet T-Shirt Central
Bandung: CV. Alfabeta. Pasar Medan. Jurnal Manajemen USU. (Vol.
18 No.1 2009).
Kotler, Philip., dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.
Alih bahasa: Bob Sabran. Jakarta : Penerbit Yogyakarta: Andi OFFSET.
Erlangga.
2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran, Edisi
Ke-12. Alih bahasa: Bob Sabran. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
.Kotler, Philip. 2004. Marketing Insight from A to
Z: 80 Konsep yang Harus Dipahami Oleh
Setiap Manajer. Dialih bahasakan oleh:
Anies Lastiati. Jakarta: Erlangga.
______.2005. Manajemen Pemasaran. Alih
Bahasa: Juhardi. Edisi 11. Jilid 1. Jakarta:
PT. Prehalindo
Lupiyoadi R. dan A. Hamdani.2006. Manajemen
Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: PT.
Salemba Empat.
Lupiyoadi R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa
(Praktik dan Teori). Jakarta: PT. Salemba
Empat.
McDonald’s. 2014. “Ikhtisar”, diakses pada
Tanggal 6 unii 2014 dari :
http://://id.wikipedia.org/wiki/McDonald's.
Mufidah, Nur Lailatul. 2012. Pola Konsumsi
Masyarakat Perkotaan. Jurnal Unair
BioKultur. (Vol. 1 No.2 Juli – Desember
2012).
Nurhayati, Risky. 2011. Pengaruh Kualitas
Produk Dan Harga Terhadap Loyalitas
Pelanggan. Jurnal Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” .
Yogyakarta.
Parvez, Noorjahan. 2009. Impact of Service
Quality, Trust, and Customer Satisfaction
on Customer Loyalty. ABAC Journal. (Vol.
29 No. 1 January-April 2009).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 15 No. 1 Oktober 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like