You are on page 1of 10

ARTIKEL KONSEP

Peran Terapi Akupunktur pada Kondisi


Leukopenia Kanker Payudara Pasien
Kemoterapi
I NARESWARI, N.R. HARYOKO, H. MIHARDJA
Departemen Medik Akupunktur Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Diterima: 30 Oktober 2017; Direview: 1 November 2017; Disetujui: 2 November 2017

ABSTRACT
Breast cancer is a malignant disease that has the highest against women. Management of breast cancer that is currently
done is a combination of surgery and chemotherapy, because in addition to effective therapy, but also can extend the
recurrence. Chemotherapy given a systemic therapy that has serious side effects, one of which the effects of
myelosuppression. Leukopenia is a condition that requires proper treatment and immediately, because it can cause
dose reductions and delays in chemotherapy. Medication is given on the condition of chemotherapy-induced
leukopenia one of which is the provision of Granulocyte Stimulating Factor (G-CSF), but these drugs have side effects,
and requires a high cost. Based on several studies, acupuncture is effective in treating conditions due to the effects of
chemotherapy leukopenia, and give excellent results. Acupuncture can stimulate the formation of CSF thereby
increasing the number of leukocytes in the blood and improve the function of hematopoiesis in bone marrow.

Keyword: breast cancer, chemotherapy, side effect, leucopenia, acupuncture

ABSTRAK
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang menyerang wanita dan menduduki peringkat tertinggi.
Tatalaksana kanker payudara yang saat ini banyak dilakukan adalah kombinasi pembedahan dan kemoterapi, karena
terapi tersebut selain efektif, juga dapat memperpanjang masa kekambuhan. Kemoterapi yang diberikan merupakan
terapi sistemik yang mempunyai efek samping cukup serius, salah satunya efek myelosupresi. Leukopenia merupakan
kondisi yang memerlukan penanganan tepat dan segera, karena dapat menyebabkan penurunan dosis dan penundaan
kemoterapi. Salah satu medikasi yang diberikan pada kondisi leukopeni akibat kemoterapi adalah pemberian
Granulocyte Stimulating Factor (G-CSF). Namun, obat ini mempunyai efek samping dan membutuhkan biaya yang
tinggi. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, akupunktur efektif dalam mengatasi kondisi leukopenia akibat
efek kemoterapi dan memberikan hasil yang sangat baik. Akupunktur dapat merangsang pembentukan CSF sehingga
meningkatkan jumlah leukosit dalam darah dan memperbaiki fungsi hematopoiesis di sumsum tulang.

Kata Kunci: kanker payudara, kemoterapi, efek samping, leukopenia, akupunktur

KORESPONDENSI:
I Nareswari
Departemen Medik PENDAHULUAN
Akupunktur Fakultas
Kedokteran Universitas
Indonesia/RSUPN
K anker payudara merupakan jenis kanker yang banyak menyerang perempuan
dengan frekuensi paling banyak di dunia. Sebanyak 1,7 juta kasus baru terdiagnosis
pada tahun 2012 dengan 53% kasus di antaranya terjadi di negara berkembang.
Dr. Cipto Mangunkusumo.
Email: Distribusi kanker payudara paling banyak terjadi di Asia dengan presentasi 59%
i.nareswari@yahoo.com pada populasi dunia. Kasus kematian akibat kanker payudara sebanyak 44% dan

Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017 179
Peran Terapi Akupunktur pada Kondisi Leukopenia Kanker Payudara Pasien Kemoterapi 179-188

survivor kanker payudara 37%.1 Berdasarkan data penghentian terapi.4 Adanya supresi hematopoietik
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, akibat efek kemoterapi, termasuk leukopenia, dapat
prevalensi tumor dan kanker di Indonesia mencapai dipengaruhi beberapa faktor, antara lain gizi
1,4 per 1000 penduduk, dan kanker payudara penderita, usia, pemberian radiasi, penyakit kronis
menduduki peringkat tertinggi yang diderita perempuan maupun penyakit yang mengenai sistem
dengan angka kejadian mencapai 40 per 100.000 hematopoietik. Terjadinya leukopeni pasca-
penduduk perempuan.1, 2 kemoterapi dapat menimbulkan komplikasi yang
Sampai saat ini, tatalaksana kanker payudara, berdampak buruk pada kondisi pasien, salah satunya
baik terapi pembedahan maupun non-pembedahan, infeksi, sehingga dibutuhkan penanganan segera
bersifat kuratif atau paliatif untuk meningkatkan untuk meningkatkan jumlah leukosit. Penanganan
kualitas hidup penderita. Terapi pembedahan seperti yang saat ini telah dilakukan salah satunya pemberian
simple mastectomy, radical mastectomy, maupun Colony Growth Factor (CGF) untuk meningkatkan
modified mastectomy hanya bersifat lokal untuk jumlah sel darah putih selama dilakukan kemoterapi.
menghilangkan tumor primer. Namun, dibutuhkan Namun, pemberian obat ini membutuhkan biaya
terapi sistemik seperti kemoterapi untuk membunuh yang besar dan dapat menyebabkan beberapa efek
sel-sel kanker yang ada pada payudara. Kemoterapi samping yang mengganggu, seperti mialgia, demam,
diberikan dengan tujuan terapi induksi, di mana dan kemungkinan reaksi alergi.5
kemoterapi diberikan sebagai monoterapi untuk kanker Beberapa penelitian tentang akupunktur mengatasi
yang sudah bermetastasis dan tidak ada pilihan kondisi leukopenia pasca-kemoterapi telah dilakukan.
terapi lain. Kemoterapi juga dapat diberikan sebelum Akupunktur dapat meningkatkan jumlah sel darah
pembedahan untuk mengecilkan ukuran tumos, yang putih, terutama leukosit dan neutrofil sehingga
disebut sebagai Neoadjuvant Chemotherapy. dapat mencegah terjadinya infeksi; dan dalam jangka
Kemoterapi yang diberikan setelah pembedahan panjang menurunkan morbiditas dan mortalitas
bertujuan untuk mengurangi risiko kekambuhan dan serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.6-8
meminimalkan metastasis, dikenal sebagai Adjuvant Neoplasma berkembang dari jaringan payudara,
Chemotherapy.3 baik duktus maupun lobulus. Banyak faktor yang
Obat-obatan kemoterapi terutama bekerja pada berperan dalam kejadian kanker payudara. Usia,
DNA yang merupakan komponen utama gen yang jenis kelamin, faktor genetik, pengaruh hormonal,
mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. diet dan konsumsi alkohol, serta gaya hidup ikut
Kemoterapi bekerja dengan menghambat sintesis berperan dalam berkembangnya penyakit kanker
DNA dan RNA, juga merusak replikasi DNA, payudara. Pasien akan menyadari adanya penyakit
mengganggu transkripsi DNA oleh RNA, serta apabila telah ditemukan adanya benjolan pada saat
mengganggu kerja gen dan pembentukan protein. perabaan payudara. Sel-sel kanker kemudian merusak
Obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, jaringan payudara sehingga terjadi perubahan bentuk
namun dapat juga menyerang sel-sel sehat. Jaringan pada payudara. Selanjutnya terjadi perubahan
yang paling banyak mengalami kerusakan adalah struktur kulit seperti kulit jeruk, yang disebut peau
organ yang mempunyai daya proliferasi tinggi, seperti d’orange. Retraksi papilla juga sering terjadi pada
traktus gastrointestinal, folikel rambut, dan sumsum stadium lanjut, disertai dengan discharge keruh
tulang. Supresi sumsum tulang yang biasa terjadi bahkan disertai dengan darah. Ruam kemerahan
sebagai efek samping kemoterapi salah satunya dan bengkak menandakan adanya inflamasi pada
penurunan sel darah putih (leukopenia).4 jaringan payudara dan menyebabkan nyeri yang
Leukopenia merupakan salah satu efek samping berat.9,10
yang terjadi akibat toksisitas obat kemoterapi. Sel kanker timbul dari sel normal tubuh yang
Leukopenia pasca-kemoterapi menjadi masalah yang mengalami transformasi sebagai akibat dari kerusakan
penting yang membawa dampak negatif terhadap DNA akibat paparan kimiawi maupun fisik yang
kualitas hidup penderita kanker, meningkatkan disebut dengan karsinogenesis. Kerusakan DNA
morbiditas dan mortalitas penderita. Leukopenia menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol
dapat terjadi segera atau beberapa hari setelah pembelahan sel sehingga terjadi hiperproliferasi sel
kemoterapi. Leukosit mencapai nilai terendah pada yang tidak terkendali dan terjadi terus-menerus
hari ke-7 sampai dengan hari ke-14 pasca-kemoterapi sehingga menimbulkan pertumbuhan jaringan yang
dan dapat terus berlanjut setelah obat dihentikan. abnormal yang disebut neoplasma. Pada tahap awal,
Umumnya pemulihan terjadi 2 minggu setelah neoplasma berkembang menjadi karsinoma in situ,

180 Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017
I NARESWARI, N.R. HARYOKO, H. MIHARDJA 179-188

di mana sel pada jaringan tersebut masih terlokalisasi sehingga dapat membunuh sel sel kanker yang baik
dan memiliki kemiripan dengan sel normal. Sel-sel yang ada di sekitar tumor primer maupun yang
neoplasma kemudian mengalami perubahan menyebar ke daerah yang jauh dari tumor primernya.
morfologi, fungsi, dan siklus pertumbuhan yang Tujuan dari pengobatan kemoterapi adalah mengobati
akhirnya menyebabkan disintegrasi dan hilangnya kanker, dengan merusak sel-sel kanker itu sendiri,
komunikasi antarsel. Sel-sel mempunyai kemampuan mengontrol penyakit dengan menghambat atau
untuk menyerang jaringan biologis lain, baik menghentikan pertumbuhan dan penyebaran tumor,
pertumbuhan langsung di jaringan sekitarnya (invasif) serta sebagai terapi paliatif dengan mengurangi
maupun bermigrasi ke jarigan yang lebih jauh yang gejala yang timbul untuk meningkatkan kualitas
disebut metastasis. Perubahan ini muncul akibat hidup penderita kanker.3
modifikasi gen-gen yang mengatur proses proliferasi Obat-obat kemoterapi menimbulkan beberapa
dan masa hidup sel yang berkaitan dengan sel-sel efek samping, di antaranya gangguan ganstrointestinal
di sekitarnya. Proses ini menghasilkan adanya seperti mual dan muntah, diare maupun konstipasi,
pembentukan massa akibat sel yang berproliferasi ulserasi mukosa, kerontokan rambut bahkan alopesia,
berlebihan.11 dan efek samping yang serius seperti myelosupresi.
Pada kanker payudara, hiperproliferasi sel dapat Efek sitotoksik obat kemoterapi sangat mengganggu
menginvasi jaringan sekitar maupun jaringan tubuh sistem hematopoietik, dan mengganggu mekanisme
yang lain. Pertumbuhan sel kanker umumnya terjadi pertahanan tubuh. Efek myelosupresi seperti
pada duktus maupun lobules. Banyak faktor berperan leukopenia maupun neutropenia, merupakan kondisi
dalam patogenesis kanker payudara, di antaranya yang serius akibat efek toksik obat kemoterapi dan
kerusakan DNA yang menyebabkan mutasi genetik dapat menyebabkan penundaan serta penurunan
akibat zat-zat karsinogen, kegagalan immune dosis kemoterapi. Kondisi tersebut dapat
surveillance dalam pencegahan proses malignansi meningkatkan risiko infeksi. Myelosupresi disebabkan
pada fase awal, faktor pertumbuhan yang abnormal oleh kematian sel-sel progenitor pembentuk sel-sel
dan malfungsi DNA repairs seperti BRCA1, serta darah, myelosupresi ditandai dengan adanya
BRCA2 dan p53.11 Selain itu, paparan estrogen leukopenia, trombositopenia, maupun anemia yang
endogen yang berlebihan juga dapat berkontribusi tampak pada pemeriksaan darah tepi. Titik nadir
dalam kejadian kanker payudara. Sebagian besar myelosupresi biasanya terjadi pada 7-14 hari pasca-
kasus kanker payudara merupakan kanker yang kemoterapi. Supresi masih dapat terus berlanjut
bergantung pada estrogen, dan sebagian lainnya setelah obat dihentikan, dan umumnya pemulihan
merupakan kanker yang positif mengekspresi HER- akan terjadi 2 minggu setelah penghentian terapi.5
2 berlebihan.9
Chemotherapy-Induced leukopenia
Leukosit merupakan komponen sel darah yang
PENATALAKSANAAN berperan dalam sistem pertahanan tubuh. Terdapat
Penatalaksanaan kanker payudara tergantung dari dua jenis leukosit, yaitu granulosit yang terdiri dari
jenis dan stadium kanker payudara. Terapi yang neutrofil, eosinofilm dan basofil; serta jenis
bersifat lokal dilakukan dengan tujuan menghilangkan Agranulosit terdiri dari monosit, limfosit, dan sel-sel
tumor tanpa menimbulkan efek lain pada tubuh, di plasma. Granulosit dan monosit berfungsi melindungi
antaranya terapi pembedahan dan terapi radiasi. tubuh terhadap organisme dengan cara fagositosis.
Terapi ini bermanfaat untuk kanker payudara stadium Limfosit dan sel-sel plasma berhubungan dengan
awal. Terapi medikamentosa yang diberikan secara sistem imun. Proses pembentukan leukosit yang
oral maupun intravena merupakan terapi yang disebut leukopoiesis berasal dari sel stem
bersifat sistemik, karena dapat menjangkau sel kanker hemopoietik pluripoten yang kemudian berdiferensiasi
di mana pun di seluruh bagian tubuh.12 Berdasarkan menjadi commited stem cell. Leukopoiesis dirangsang
pedoman National Cancer Institute, pilihan terapi oleh adanya faktor perangsang koloni (colony
kanker payudara terdiri dari terapi pembedahan, stimulating factor) yang dihasilkan oleh leukosit
terapi radiasi, terapi hormon, kemoterapi, dan terapi dewasa. Leukosit dibentuk di sumsum tulang,
target.4 terutama jenis granulosit, dan disimpan dalam
Kemoterapi merupakan pengobatan yang diberikan sumsum tulang sampai diperlukan dalam sirkulasi
pada terapi kanker, baik secara oral maupun intravena. darah. Apabila kebutuhannya meningkat maka akan
Obat-obatan kemoterapi bekerja secara sistemik dilepaskan ke sirkulasi. Dalam sirkulasi darah

Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017 181
Peran Terapi Akupunktur pada Kondisi Leukopenia Kanker Payudara Pasien Kemoterapi 179-188

leukosit, terutama granulosit hanya bertahan singkat. mencegah terjadinya leukopenia atau neutropenia.
Hal ini disebabkan leukosit jenis granulosit lebih American Society of Clinical Oncology Updated
cepat menuju daerah yang terinfeksi dan segera Guideline pada tahun 2006 merekomendasikan
melakukan fungsinya dibanding dengan leukosit penggunaan CSF sebagai profilaksis ketika pasien
jenis agranulosit.13,14 kanker payudara berisiko menjadi febrile neutropenia.
Supresi sumsum tulang merupakan salah satu National Comprehensive Cancer Network juga
efek samping yang biasanya timbul akibat pemberian merekomendasikan penggunaan CSF ketika pasien
agen kemoterapi, termasuk anemia, trombositopenia, kanker mempunyai risiko antara 10–20%. 6
leukopenia, neutropenia, dan limfopenia. Leukopenia Bagaimanapun, penggunaan G-CSF membutuhkan
adalah kondisi penurunan jumlah leukosit pada biaya yang besar dan menyebabkan efek samping
darah tepi, di mana jumlah leukosit dalam darah yang tidak nyaman bagi pasien seperti myalgia,
kurang dari 4000/µl.15 Karena neutrofil merupakan demam, dan kemungkinan reaksi alergi.6,8
komponen leukosit granulosit yang paling banyak Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
maka kondisi neutropenia diidentikkan dengan akupunktur mempunyai efek yang sangat baik dalam
leukopenia. Terjadinya leukopenia maupun neutropenia mengatasi kondisi leukopenia akibat efek obat
disebabkan oleh adanya kelainan intrinsik, di mana kemoterapi. Berbagai modalitas akupunktur telah
produksi sel progenitor hemopoiesis berkurang. digunakan, di antaranya manual akupunktur,
Faktor ekstrinsik di antaranya perubahan lingkungan elektroakupunktur, akuapunktur, dan terapi tanam
sumsum tulang akibat infiltrasi tumor, fibrosis benang. Stimulasi manual akupunktur dapat
maupun efek radiasi dapat juga menyebabkan meningkatkan imunitas dengan meningkatkan
kelainan produksi sel progenitor hemopoiesis. aktivitas sel NK pasien kanker payudara sehingga
Leukosit dapat bertahan 3-4 hari dalam darah tepi kualitas hidup penderita meningkat. Rangsang
sehingga sumsum tulang akan terus memproduksi akupunktur manual juga terbukti meningkatkan
leukosit untuk dapat mempertahankan jumlah jumlah leukosit penderita kanker payudara sehingga
leukosit yang ada dalam darah tepi. Namun, efek dapat mengatasi kondisi leukopenia akibat efek obat
sitotoksik obat-obat kemoterapi akan menurunkan kemoterapi.18 Modalitas akupunktur dengan stimulasi
kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi elektrik juga memiliki efek yang baik pada kondisi
leukosit akibat aktivitas proliferatif aktif prekusor leukopenia. Frekuensi yang digunakan adalah
leukosit dan waktu paruh leukosit dalam darah yang frekuensi rendah (2Hz) selama 20–30 menit pada
singkat.10,16 titik akupunktur tubuh. Stimulasi elektroakupunktur
Mekanisme terjadinya mielosupresi akibat paparan terbukti dapat meningkatkan kadar G-CSF dalam
kemoterapi dapat dijelaskan melalui tiga hal: (1) plasma dan dapat meningkatkan jumlah sel darah
penurunan Hemathopoietic Stem Cell (HSCs) yang putih sehingga mencegah pasien kemoterapi jatuh
diakibatkan oleh induksi apoptosis; (2) perubahan pada kondisi leukopenia yang lebih parah.6
kualitas fungsi replikasi HSC yang dihasilkan dari
induksi penuaan HSC; dan (3) kerusakan sel stroma Mekanisme Kerja Akupunktur
sumsum tulang atau lingkungan mikro HSC yang Mekanisme terapi akupunktur dalam terapi
mendukung fungsi pembaharuan diri.5, 17 myelosupresi akibat pemberian kemoterapi sangat
kompleks dan belum diketahui dengan jelas.
Terapi Leukopenia Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
Saat ini, standar terapi yang digunakan dalam membuktikan efek terapi akupunktur untuk mengatasi
penanganan leukopenia pada pasien dengan kondisi leukopenia yang disebabkan efek pemberian
kemoterapi adalah obat hematopoietik yang obat-obat kemoterapi. Terapi akupunktur mempunyai
merangsang pembentukan sel-sel darah, yaitu efek sinergis yang baik selama kemoterapi dan efektif
granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF) dan mengurangi efek myelosupresi yang disebabkan oleh
granulocyte macrophage colony stimulating factor obat kemoterapi. Beberapa peneliti menyimpukan
(GM-CSF) untuk meningkatkan sel darah putih dan bahwa mekanisme akupunktur dalam terapi
jumlah hitung neutrofil. Penggunaan G-CSF biasanya leukopenia dihubungkan dengan adanya rangsangan
diberikan pada pasien dengan jumlah leukosit kurang pada fungsi hematopoietik sumsum tulang sehingga
dari 1500 sell/µL.6 Di RSCM, penggunaan G-CSF terjadi peningkatan jumlah sel darah putih, yang
diberikan bila jumlah leukosit <2000/ µL dan pada selanjutnya berkaitan dengan peningkatan fungsi
kasus tertentu digunakan sebagai profilaksis untuk imunitas sel T.7

182 Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017
I NARESWARI, N.R. HARYOKO, H. MIHARDJA 179-188

Sebuah ulasan sistematis menyimpulkan pada awal penelitian dan akhir penelitian. Empat
mekanisme akupunktur pada supresi sumsum tulang dari 11 artikel hanya melaporkan efektivitas
setelah tindakan kemoterapi berkaitan dengan akupunktur tanpa melaporkan jumlah hitung sel
beberapa aspek, salah satunya adalah fungsi darah putih. Dalam 4 artikel ini, akupunktur dikatakan
perbaikan DNA. Akupunktur dapat meningkatkan efektif bila jumlah hitung sel darah putih di atas
fungsi perbaikan DNA sel-sel di sumsum tulang, di 4000/µL dalam 7–10 hari. Sel darah merah dan
mana akan membantu proliferasi stem sel jumlah platelet juga diukur dan dihitung pada
hematopoietik dan diferensiasi sel-sel hematopoietik. beberapa penelitian. Hasilnya, pada semua artikel
Akupunktur juga dapat meregulasi pengeluaran penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna
sitokin melalui membrane sel. Pada penelitian secara statistik dalam jumlah sel darah putih, atau
menggunakan hewan coba, akupunktur terbukti dapat perbaikan leukopenia antara kelompok perlakuan
menurunkan sitokin pro-inflamasi IL2 pada serum dan kelompok kontrol pada akhir penelitian. Rata-
tikus yang disebabkan oleh pemberian rata peningkatan jumlah leukosit setelah terapi
cyclophosphamide (CTX), meningkatkan regulasi akupunktur 1,221 WBC/µL (95% confidence interval,
IL6, dan meningkatkan sel-sel imun pada tikus. p<0.001) dengan presentase 57–90%.8
Terapi akupunktur dapat mengurangi kerusakan Pais, dkk., melakukan penelitian dengan tujuan
berulang pada sumsum tulang akibat pemberian membuktikan efek terapi akupunktur pada leukopenia,
kemoterapi, merangsang maturasi sel–sel sumsum neutropenia, sel NK, dan sel B pada pasien kanker
tulang, merangsang granulopoiesis di sumsum kolorektal. Sebanyak 18 pasien secara acak dibagi
tulang, dan meningkatkan sel darah putih di perifer.19 menjadi 2, yaitu kelompok perlakuan dengan
Akupunktur juga meningkatkan aktivitas serum colony kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan
stimulating factor dan meningkatkan proliferasi sel- dilakukan terapi akupunktur sebanyak 6 sesi, 2 kali
sel progenitor sebaik mungkin.7 Penelitian yang seminggu, dimulai dari minggu pertama siklus
dilakukan oleh Lu, dkk., menyimpulkan bahwa kemoterapi, dan berakhir pada sikus kemoterapi
akupunktur dapat meningkatkan serum CSF dan berikutnya. Pengambilan sampel darah dilakukan 7
memicu maturasi granulosit. Pada kelompok hari sebelum kemoterapi dan setiap 7 hari berikutnya
perlakuan, pasien yang menerima perlakuan selama 4 minggu. Perlakuan akupunktur diberikan
akupunktur G-CSF meningkat 4x lebih banyak pada titik di ekstremitas bawah, yaitu LR3, ST36,
daripada kelompok kontrol.6 SP3, dan GB39 serta pada ekstremitas atas, yaitu
LI4, PC5, TE5, dan LU7. Penusukan jarum dilakukan
Penelitian Akupunktur sampai mencapai sensasi deqi selama 45 menit.
Lu, dkk., dalam metaanalisisnya mengamati Dilakukan juga moxibusi pada titik SI6, TE5, ST32,
manfaat terapi akupunktur pada leukopenia akibat dan CV6 selama 2 menit pada tiap titiknya.
efek samping obat kemoterapi. Metaanalisis ini Pemeriksaan darah lengkap dilakukan untuk dasar
mengulas beberapa penelitian RCT dari Inggris dan penelitian, kemudian sekali setiap 7 hari selama
Cina dari tahun 1979–2004. Dari total 174 artikel, penelitian berlangsung. Pemeriksaan limfosit T, B,
hanya 11 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan NK dianalisis menggunakan flow cytometry.
dengan total subjek 682 pasien. Populasi yang Skor depresi dan ansietas diukur menggunakan
diambil adalah penderita kanker yang sedang kuosioner Hospital Anxiety and Depresion Scales
menjalani kemoterapi atau kemoradiasi, serta secara (HADS) dan EORTC-QoL CR-29 pada awal dan akhir
acak dibagi ke dalam kelompok akupunktur dan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan jumlah
medikamentosa. Berbagai metode terapi akupunktur sel darah putih pada kelompok perlakuan lebih
digunakan pada penelitian ini. Sebanyak 7 artikel tinggi daripada kelompok kontrol (p = 0,036). Begitu
menggunakan metode manual akupunktur, 3 artikel juga dengan jumlah neutrofil, terjadi peningkatan
menggunakan metode elektroakupunktur, 2 artikel pada kelompok perlakuan akupunktur (p = 0,046).
menggunakan terapi kombinasi akupunktur dengan Didapatkan juga peningkatan jumlah limfosit T dan
moxibusi, dan 1 artikel menggunakan akupunktur B pada kelompok perlakuan dibanding dengan
dengan menyuntikkan normal saline pada titik kelompok kontrol setelah terapi akupunktur sebanyak
akupunktur. Tindakan akupunktur dilakukan setiap 6 sesi. Jumlah sel NK juga menunjukkan peningkatan
sehari dengan rata-rata 16 sesi akupunktur pada setelah perlakuan akupunktur. Pada kelompok
masing-masing penelitian. Tujuh dari 11 artikel perlakuan didapatkan peningkatan jumlah sel NK
melaporkan jumlah perhitungan sel darah putih secara bermakna dengan p= 0,000; sedangkan pada

Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017 183
Peran Terapi Akupunktur pada Kondisi Leukopenia Kanker Payudara Pasien Kemoterapi 179-188

kelompok kontrol didapatkan penurunan sel NK Sebuah tinjauan sistematis yang dilakukan oleh
yang bermakna dengan p = 0,049. Lee, dkk., pada tahun 2016 membuktikan bahwa
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan akupunktur bermanfaat untuk terapi leukopenia
bahwa terapi akupunktur dapat meningkatkan sistem akibat proses kemoterapi pada pasien kanker.
imun pada pasien kanker yang sedang menjalani Karakteristik penelitian ini adalah uji klinis acak
kemoterapi dan meningkatkan status imunitas yang terkontrol yang membandingkan antara kelompok
berkaitan dengan status psikoemosional serta terapi akupunktur dengan kelompok kontrol
kualitas hidup yang membaik setelah terapi menggunakan sham ataupun tanpa terapi apa pun.
akupunktur.18 Peserta yang dilibatkan merupakan peserta dewasa
Lu, dkk., melakukan penelitian yang bertujuan yang didiagnosis kanker stadium berapa pun dengan
untuk mengetahui efek terapi akupunktur pada kondisi leukopenia akibat kemoterapi dengan angka
pasien kanker ovarium yang mengalami neutropenia leukosit < 4000/mm.3 Intervensi yang dimasukkan
akibat efek myelosupresif obat-obat kemoterapi. adalah stimulasi titik akupunktur dengan menggunakan
Sebanyak 21 pasien dengan kanker ovarium secara jarum yang dipenetrasikan dalam kulit. Hasil yang
acak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok diukur adalah jumlah hitung sel darah putih dan
perlakuan akupunktur (11 pasien) dan kelompok kondisi perbaikan leukopeni. Sebanyak 8 artikel
sham akupunktur (10 pasien). Semua pasien masuk dalam kriteria inklusi dengan total peserta
dilakukan pemeriksaan awal sebagai data dasar 482 pasien (243 pasien kelompok akupunktur dan
sebelum dilakukan terapi. Terapi akupunktur 239 pasien kelompok kontrol).
dilakukan pada titik ektremitas bawah, yaitu LR3, Penelitian ini melibatkan pasien dengan berbagai
KI3, SP6, ST36, SP10, dan pada ektremitas atas yaitu jenis kanker, di antaranya kanker paru, kanker daerah
LI4, PC6, dan LI11, serta titik tambahan GV20. gastrointestinal, kanker nasofaring, dan kanker
Penusukan dilakukan hingga mencapai sensasi deqi, payudara. Metode akupunktur yang digunakan
kemudian dilakukan pemasangan elektrostimulator bervariasi, 3 penelitian menggunakan manual
pada titik ST36 dan SP6 bilateral dengan frekuensi akupunktur, 1 penelitian menggunakan teknik warm
20-25Hz. Selanjutnya dilakukan pemanasan needling, 3 penelitian menggunakan teknik
menggunakan TDP pada daerah di atas kaki pasien. farmakopunktur, dan 1 penelitian menggunakan
Terapi akupunktur berlangsung selama 30 menit teknik fire needling. Pada kelompok kontrol, semua
tiap sesi. Pasien dilakukan terapi akupunktur dan penelitian menggunakan terapi medikamentosa.
sham sebanyak 10 sesi akupunktur, 2-3 kali per Terapi medikamentosa yang digunakan termasuk
minggu, dimulai dari minggu pertama sampai 2 Granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF),
siklus kemoterapi, dan berakhir pada awal siklus leukogen, batilol, dan dexamethasone untuk
kemoterapi ke-3. Pemeriksaan darah lengkap mengatasi efek samping yang ditimbulkan oleh obat
dilakukan pada awal penelitian, sebelum dilakukan kemoterapi. Titik yang paling banyak digunakan
perlakuan apa pun, pada nadir siklus pertama, dan adalah ST 36 Zusanli. Titik ini digunakan pada 7
kemudian sekali setiap 7 hari selama penelitian dari 8 penelitian. Titik BL 17 dan SP 10 digunakan
berlangsung. Kadar G-CSF dalam plasma juga pada 3 penelitian, sedangkan BL 20 dan SP6
diperiksa mulai hari ke-15, 22, 36, dan 43. digunakan pada 2 penelitian. Titik akupunktur lain
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan juga ditambahkan pada penelitian-penelitian
jumlah sel darah putih yang bermakna antar- tersebut. Jumlah terapi akupunktur berkisar antara
kelompok dengan p = 0,04 setelah perlakuan 7–14 kali selama 7–45 hari. Penilaian kadar leukosit
akupunktur sebanyak 6 sesi. Jumlah sel darah putih menggunakan WHO toxicity scale dan penilaian
pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan yang didefinisikan oleh masing-masing penulis, yaitu
dengan kelompok kontrol pada masa nadir, yaitu p terobati, berefek atau tidak berefek. Hasilnya, manual
= 0,05. Nilai G-CSF juga mengalami peningkatan akupunktur dan fire needle acupuncture mempunyai
pada kelompok akupunktur dibandingkan dengan efek yang sangat baik untuk mengatasi kondisi
kelompok sham, tetapi secara statistik tidak leukopeni akibat efek kemoterapi dengan p<0,05.
bermakna. Pada penelitian ini, akupunktur telah Kelompok farmakopunktur dan warm needle juga
terbukti meningkatkan jumlah sel darah putih pada mempunyai efek yang baik, tetapi tidak berbeda
pasien kanker ovarium dalam kondisi myelosupresi bermakna.20
akibat obat kemoterapi, dan akupunktur dapat Beith, dkk., melakukan penelitian RCT yang
mengurangi keparahan kondisi leukopenia.6 bertujuan mengetahtui efek dan keamanan

184 Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017
I NARESWARI, N.R. HARYOKO, H. MIHARDJA 179-188

elektroakupunktur pada kondisi nausea, vomitus, adalah akuapunktur. Peneliti menyimpulkan bahwa
dan myelosupresi, pada wanita kanker payudara terapi akupunktur efektif mengurangi supresi sumsum
yang menjalani kemoterapi adjuvant. Sebanyak 32 tulang akibat toksisitas obat-obatan kemoterapi
wanita kanker payudara dilibatkan dalam penelitian sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien
ini dan secara acak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kanker.7
kelompok EA dan sham EA. Pada kelompok EA, Zhao, dkk., tahun 2013 melakukan penelitian
terapi dilakukan setidaknya 2 jam sebelum kemoterapi untuk mengetahui efektivitas laserpunktur pada
pada siklus kemo ke-1 dan kemo ke-2. Terapi EA kondisi leukopenia terhadap tikus yang diinduksi
diberikan pada titik PC6, LI4, dan ST36 bilateral cyclophosphamide. Sebanyak 66 ekor tikus dewasa
secara perpendicular hingga tercapai sensasi deqi, sehat galur Sprague Dowley dengan berat 200 gram
kemudian disambungkan pada alat elektrostimulator dan jumlah leukositnya normal dimasukkan dalam
dengan menggunakan frekuensi 2 Hz selama 20 penelitian ini. Sebelas tikus sebagai kelompok
menit. Titik ini dimaksudkan untuk mengurangi kontrol dan 55 ekor tikus diinjeksi dengan
keluhan emesis dan merangsang sistem imun. chyclophosphamide dengan dosis awal penyuntikan
Keluaran yang diukur di antaranya mual dan muntah, 80 mg/kg dan 40 mg/kg pada hari ke-6 dan ke-11
dinilai dengan menggunakan Multinational Association untuk menjadi leukopenia. Kemudian dilakukan
of Supportive Care in Cancer Antiemetic Tool (MASCC pengelompokan tikus menjadi 6 kelompok, yaitu
Antiemesis Tool: MAT). Jumlah hitung sel darah kelompok kontrol (11 tikus), kelompok model (10
putih dan neutrofil juga diukur. Sampel darah diambil tikus), kelompok sham laser (10 tikus), kelompok
2 jam sebelum siklus kemoterapi dan 10–12 hari laser dengan panjang gelombang 10,6–650 nm (10
setelah siklus kemoterapi. tikus), kelompok laser dengan panjang gelombang
Hasil penelitian menunjukkan pada parameter 650 nm (11 tikus), dan kelompok laser dengan
mual dan muntah tidak didapatkan perbedaan yang panjang gelombang 10,6 µm (10 tikus). Setelah tikus
bermakna antar-kelompok, namun kelompok EA diinduksi leukopeni, pada ke-3 kelompok laser
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan diberikan terapi laser pada titik akupunktur DU14
kelompok sham. Pada perhitungan jumlah leukosit Dazhui dan ST36 Zusanli bilateral. Masing-masing
dan neutrofil, terdapat perbedaan yang bermakna kelompok mendapatkan terapi laser selama 5 menit
pada jumlah leukosit dan neutrofil yang terlihat setiap hari selama 8 kali. Pada kelompok laser sham
pada minggu ke-6 setelah terapi EA sebelum diberikan pada titik yang sama, namun sinar laser
memasuki siklus kemoterapi ke-3. Pada kelompok tidak dihidupkan. Hasil penelitian menunjukkan
EA, peningkatan jumlah leukosit lebih tinggi peningkatan jumlah sel darah putih pada kelompok
dibanding kelompok sham dengan p=0,01 dan laser dibandingkan dengan kelompok kontrol, model,
peningkatan jumlah neutrofil lebih tinggi pada maupun laser sham, dengan p<0,05. Penelitian ini
kelompok EA dibanding dengan kelompok sham menyimpulkan bahwa terapi laserpunktur dengan
dengan p=0,01.21 panjang gelombang yang berbeda memiliki efek
Fu, dkk., melakukan analisis beberapa artikel 10 yang sama dalam meningkatkan jumlah sel darah
tahun terakhir yang bertujuan mengetahui efek putih dan memperbaiki fungsi hematopoiesis pada
akupunktur pada terapi myelosupresi setelah tikus dengan leukopenia.22
tindakan kemoterapi. Artikel yang dianalisis sebanyak
159 artikel yang berhubungan dengan terapi
akupunktur dari tahun 2004 sampai 2013. Kriteria DISKUSI
yang dimasukkan di antaranya terapi dengan manual Kanker payudara merupakan kanker terbanyak
akupunktur, moxibusi, elektroakupunktur, akuapunktur, yang menyerang perempuan. Etiologi kanker payudara
dan akupunktur tanam benang. Pada penelitian ini tidak jelas, namun banyak faktor yang berperan
dilakukan evaluasi klinis dan pemeriksaan terhadap dalam kejadian kanker payudara. Mutasi genetik
supresi sumsum tulang setelah tidakan kemoterapi. merupakan faktor yang berperan penting dalam
Titik yang digunakan pada beberapa penelitian mekanisme kanker payudara. Ketidakseimbangan
tersebut di antaranya ST36 Zusanli, BL17 Geshu, antara onkogen dan tumor supresor gen menyebabkan
BL23 Shensu, DU14 Dazhui, SP10 Xuehai, BL20 terjadinya hiperproliferasi sel yang tidak terkendali,
Pishu, SP6 Sanyinjiao, dan CV4 Guanyuan. Titik yang yang berujung pada pembentukan suatu tumor pada
paling banyak digunakan adalah ST36 Zusanli. jaringan payudara. Faktor hormonal dan
Sedangkan metode akupunktur yang banyak dipilih ketidakseimbangan hormon serta terapi sulih hormon

Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017 185
Peran Terapi Akupunktur pada Kondisi Leukopenia Kanker Payudara Pasien Kemoterapi 179-188

akan meningkatkan perkembangan kanker payudara. jatuh dalam kondisi yang lebih berat. Terjadinya
Pengaruh lingkungan seperti alkohol, diet tinggi leukopenia dapat meningkatkan risiko terjadinya
lemak, obesitas, paparan radiasi, dan infeksi virus, infeksi. Hal ini merupakan tanda bahwa kemoterapi
akan memengaruhi onkogen dan gen supresi tumor harus dihentikan dan ditunda sampai kondisi leukosit
pada kanker payudara. Tatalaksana kanker payudara kembali normal. Masa pemulihan dapat terjadi
yang saat ini dilakukan di antaranya pembedahan sampai 2 minggu setelah terapi kemo dihentikan.
dan kemoterapi. Kombinasi tindakan pembedahan Hal ini menyebabkan terapi kemo kurang efektif
dan kemoterapi dapat memperpanjang masa remisi dan memperburuk progresivitas penyakit.4
kanker payudara. Secara statistik, angka kesembuhan Efek sitotoksik obat kemoterapi dapat
dapat dicapai dengan kemoterapi sebesar 17%, menghambat proses hematopoiesis di sumsum
sedangkan angka kesembuhan bila digunakan tulang. Obat kemoterapi akan memperlambat, bahkan
kombinasi pembedahan dan kemoterapi dapat menghentikan pembentukan sel darah putih sehingga
mencapai 50%.20 akan terjadi penurunan spesialis fagositik, terutama
Agen kemoterapi yang diberikan diharapkan neutrofil dan makrofag. Terjadinya neutropenia akan
memiliki toksisitas yang selektif sehingga hanya menurunkan kemampuan pertahanan tubuh terhadap
akan merusak sel kanker, tanpa merusak sel-sel yang mikroorganisme patogen sehingga meningkatkan
normal. Namun, obat-obatan antineoplastik pada risiko terjadinya infeksi berat. Mekanisme terjadinya
akhirnya memiliki toksisitas yang tinggi. Obat neutropenia akibat efek obat kemoterapi melalui
tersebut akan menekan pertumbuhan dan proliferasi beberapa mekanisme, di antaranya kerusakan granulosit
sel kanker, juga akan menghambat proliferasi sel maupun prekusor granulosit yang dimediasi oleh
normal yang memiliki kemampuan membelah dengan reaksi imun, hambatan proses granulopoiesis, dan
cepat, seperti sel-sel di sumsum tulang. Hal ini efek toksik secara langsung pada prekusor myeloid
menjelaskan efek samping obat kemoterapi dalam atau lingkungan mikro sumsum tulang.5,14
supresi hematopoietik. Di samping itu, obat Tatalaksana leukopenia maupun neutropenia saat
kemoterapi juga dapat mengontrol pertumbuhan ini telah dilakukan dengan pemberian faktor
sel kanker sehingga mencegah penyebaran sel kanker perangsang koloni (colony stimulating factor/CSF).
ke jaringan lain serta sebagai terapi paliatif dengan Pemberian preparat CSF seperti Granulocyte Colony
mengurangi gejala-gejala yang timbul untuk Stimulating Factor (G-CSF) maupun Granulocyte
meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Obat- Macrophage Colony Stimulating Factor (GM-CSF)
obat kemoterapi bekerja pada siklus sel, di mana bertujuan untuk merangsang pembentukan granulosit,
agen kemoterapi akan memperlihatkan toksisitas terutama neutrofil, sehingga memperbaiki kondisi
selektif terhadap fase-fase tertentu dari siklus sel neutropenia pada pasien kanker payudara dengan
(cell cycle-spesific/CCS) dan yang tidak selektif kemoterapi. Terapi ini efektif untuk mengurangi
terhadap fase siklus sel (cell cycle-nonspesific/CCNS). keparahan kondisi neutropenia.
Obat kanker golongan alkilator mempunyai sifat Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
sitotoksik dan mutagenik. Zat ini akan berikatan mengetahui keefektifan pemberian G-CSF sebagai
kovalen dengan 2 gugus asam nukleat pada rantai terapi profilaksis pasien kanker dengan kemoterapi.
yang berbeda dan membentuk cross-linking sehingga Pemberian G-CSF sebagai terapi profilaksis
akan menyebabkan kerusakan pada fungsi DNA sel meningkatkan angka harapan hidup penderita kanker
kanker. Obat golongan antimetabolit akan payudara sebanyak >85%.24 Namun, obat ini
menghambat metabolisme purin dan pirimidin pada menimbulkan beberapa efek samping seperti myalgia,
sel kanker sehingga terjadi penghambatan sintesis nyeri pada tulang dan sendi, kemungkinan adanya
DNA, RNA, dan ATP sel kanker. Agen kemoterapi reaksi alergi, dan demam ringan. Efek samping
lain seperti terapi hormone (aromatase inhibitor) serius diakibatkan karna overdosis yang dapat
dapat membantu mencegah perkembangan sel menyebabkan pericarditis dan pleuritis, namun
kanker, terutama pada kanker payudara.23 sangat jarang terjadi. Di samping itu, terapi dengan
Efek samping obat kemoterapi salah satunya G-CSF membutuhkan biaya yang tinggi.25
adalah supresi hematopoietik, yang ditandai dengan Terapi akupunktur secara luas bermanfaat dalam
adanya anemia, leukopenia, maupun neutropenia, terapi kanker payudara. Selain sebagai terapi kuratif
juga trombositopenia. Adanya leukopenia (hitung dan paliatif, saat ini akupunktur dapat digunakan
leukosit <2000/mm3) merupakan tanda yang harus sebagai preventif. Berdasarkan beberapa penelitian,
diwaspadai karena dapat menyebabkan penderita akupunktur dapat digunakan dalam mengatasi
I NARESWARI, N.R. HARYOKO, H. MIHARDJA 179-188

kondisi leukopenia akibat efek sitotoksik kemoterapi. 6. Lu W. Acupuncture for Side Effects of Chemoradiation Therapy
Mekanisme akupunktur pada supresi sumsum tulang in cancer Patients. ..............2005;21(3):190-5. (Nama jurnal???)
setelah tindakan kemoterapi berkaitan dengan 7. Lu W, Matulonis UA, Gilman AD, Lee H, Clower ED, Rosulek
beberapa aspek, salah satunya adalah fungsi A, et al. Acupuncture for Chemotherapy-Induced Neutropenia
perbaikan DNA. Akupunktur dapat meningkatkan in Patients with Gynecologic Malignancies: A Pilot Randomized,
fungsi perbaikan DNA sel-sel di sumsum tulang, di Sham-Controlled Clinical Trial. The Journal of Alternative and
mana akan membantu proliferasi stem sel Complementary Medicine. 2009;15(7):745-53.
hematopoietik dan diferensiasi sel-sel hematopoietik. 8. Fu H, Chen B, Hong S, Guo Y. Acupuncture Therapy for the
Akupunktur juga dapat meregulasi pengeluaran Treatment of Myelosuppression After Chemotherapy: A Literature
sitokin melalui membrane sel. Review over the Past 10 Years. Journal of Acupuncture and
Pada penelitian menggunakan hewan coba, Meridian Studies. 2015;8(3):122-6.
akupunktur terbukti dapat menurunkan sitokin pro- 9. Lu W, Hu D, Clower ED, Gllman AD, Legedza ATR, Lee H, et
inflamasi pada serum tikus yang diinduksi al. Acupuncture for Chemotherapy-Induced Leukopienia :
cyclophosphamide (CTX), meningkatkan regulasi Exploratory Meta-Analisys of randomized Control Trials. Journal
IL6, dan meningkatkan sel-sel imun pada tikus. of Society for Integrating oncology. 2007;5(1):1-10.
Terapi akupunktur dapat mengurangi kerusakan 10. Abdulkareem IH. Aetio-pathogenesis of Breast Cancer. Nigerian
berulang pada sumsum tulang akibat pemberian Medical Journal. 2013;54(6):371-5.
kemoterapi, merangsang maturasi sel–sel sumsum 11. Kabel AM, Baali FH. Breast Cancer : Insight to Risk Factors,
tulang, merangsang granulopoiesis di sumsum Pathogenesis, Diagnosis and Management. Journal of Cancer
tulang, dan meningkatkan sel darah putih di perifer.22 Research and Treatment. 2015;3(2):28-33.
Akupunktur juga meningkatkan aktivitas serum colony 12. Ahmed MK, Baali FH. Breast Cancer : Insight into risk Factors,
stimulating factor dan meningkatkan proliferasi sel- Pathogenesis, Diagnosis and Management. Journal of Cancer
sel progenitor sebaik mungkin.6 Research and Treatment. 2015;3(2):28-33.
13. What You Need To Know About Breast Cancer. National Cancer
Institute. 2012.
KESIMPULAN 14. Pedini F, Venneri MA, Zeuner A. Hematopoietic Stem/Progenitor
Penelitian akupunktur pada penatalaksanaan Cells : Response to Chemotherapy. Stem Cells and Cancer
kanker sudah banyak dilakukan dan memberikan Stem Cells Departement of Hematology, Oncology and Molekuler.
hasil yang baik. Akupunktur memiliki manfaat dalam 2012;6.
penatalaksanaan nyeri pada kanker, meningkatkan 15. Mendelson A, Frenette PS. Hematopoietic stem cell niche
imunitas, dan sangat baik dalam mengatasi kondisi maintenance during homeostasis and regeneration. Nature
myelosupresi pasien kanker yang diakibatkan efek Medicine. 2014;20(8):833-46.
samping kemoterapi. Akupunktur dapat dipertimbang­ 16. Rivera E, Smith RE. Trends in Recomendations of Myelosuppressive
kan sebagai terapi adjuvant pada pasien kanker Chemotherapy for the Treatment of Breast Cancer : Evolution
payudara dengan tindakan kemoterapi. of the National Comprehensive Cancer Network Guidelines
and the Cooperative Group Studies. Clinical Breast Cancer.
2006;7(1):33-41.
17. Hedenfalk IA, Ringner M, Trent JM, Borg A. Gene expression
in inherited breast cancer. Advances in Cancer Research.
DAFTAR PUSTAKA 2002;84:1-34.
1. Global Cancer & Figures 3rd Edition. American Cancer Society. 18. Shao L, Wang Y, Chang J, Luo Y, Meng A, Zhou D. Hematopoietic
2015. stem cell senescence and cancer therapy-induced long-term
2. Kemenkes. Prevalensi Tumor dan Kanker di Indonesia. Riset bone marrow injury. Transl Cancer Res. 2013;2(5):397-411.
Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. 19. Pais I, Correia N, Pimentel I, Teles MJ, Neves E, al et. Effects
3. A Guide to Chemotherapy. American Cancer Society. 2015. of Acupuncture on Leucopenia, Neutropenia, NK, and B Cells
4. Ricci MS. Chemotherapeitic Approach for Targeting Cell Death in Cancer Patients: A Randomized Pilot Study. Evidence Based
Pathways The Oncologist. 2006;11:342-57. Complementary and Alternative Medicine. 2014:1-9.
5. Wang Y, Probin V, Zhou D. Cancer therapy-induced residual 20. Cao DM, Lu M, Cheng YT. Experimental Study on teh Effect
bone marrow injury, Mechanisms of induction and implication of "Fuzhengshengbai Plaster" on the Hematopoietic and Immune
for therapy. Curr Cancer Ther Rev. 2006;2(3):271-9. System of Mice Treated with CTX. J Henan Univ Chin Med.
2006;21:18-20.

Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017 187
Peran Terapi Akupunktur pada Kondisi Leukopenia Kanker Payudara Pasien Kemoterapi 179-188

21. Lee JH, Jang E, Jung MH, Ha KT, Han C. Clinical Effectiveness 24. Nafrialdi, Gan S. Farmakologi dan Terapi. 5 ed. Gunawan SG,
of Acupuncture in Treatment of Chemotherapy-Induced Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth, editors. Jakarta: Departemen
Leukopenia: A Systematic Review. European Journal of Integrative Farmakologi dan Terapetik Fakultas Kedokteran Universitas
Medicine. 2016;8:802-8. Indonesia; 2012.
22. Beith JM, Oh B, Chatfield MD, Vencateswaran R. Electroacupuncture 25. Maenpaa J, Varthalitis L, Erdkamp F, Trojan A, Krzemieniecki
for nausea and myelosuppression in women receiving adjuvant K, Lindman H, et al. The use of granulocyte colony stimulating
chemotherapy for early breast cancer : A Randomized Controlled factor (G-CSF) and management of chemotherapy delivery
Pilot Trial. Medical Acupuncture. 2012;24(4). during adjuvant treatment for early-stage breast cancerdFurther
23. Zhao J, Cheng K, Deng H, Zhao L, Liu L, al et. The effect of observations from the IMPACT solid study. The Breast.
different laser irradiation on cyclophosphamide-induced 2016;25:27-33
leucopenia in rats. Evidence Based Complementary and
Alternative Medicine. 2014.

188 Indonesian Journal of Cancer Vol. 11, No. 4 October - December 2017

You might also like