Professional Documents
Culture Documents
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/321302439
CITATIONS READS
0 391
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
KARAKTERISASI OPTIK DAN STRUKTUR KRISTAL LiTaO3 PADA SUBSTRAT SILIKON [Si(111)] TIPE-n/n +
View project
All content following this page was uploaded by Sadang Husain on 26 November 2017.
Abstrak
Telah dilakukan karakterisasi kandungan bijih besi di daerah Tanah Laut Kalimantan Selatan. Bijih besi
merupakan sumber daya alam yang cukup melimpah di Indonesia, salah satunya di Pulau Kalimantan.
Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penghasil bijih besi terbesar di Indonesia. Bijih besi
mengandung material magnetik berbasis besi (Fe) dalam bentuk mineral oksida besi yaitu Magnetit (Fe 3O4),
Maghemit (γ-Fe2O3), dan Hematit (α-Fe2O3). Karakterisasi bijih besi menggunakan XRF dan XRD. Hasil
karakterisasi bijih besi dari Tanah Laut Kal-Sel adalah jenis Hematit (α-Fe2O3) yang didukung oleh warna
merah kecoklatan. Bijih besi memiliki kandungan rata-rata Silikon (Si) 0.3%, Fosfor (P) 0.1%, Kalsium (Ca)
0.15%, Krom (Cr) 0.09%, Mangan (Mn) 0.26%, Besi (Fe) 98.23%, Nikel (Ni) 0.1%, Tembaga (Cu) 0.1%, Brom
(Br) 0.17%, Lantanum (La) 0.07%, Iterbium (Yb) 0.02%, Seng (Zn) 0.04%, Renium (Re) 0.05%, Rubidium (Rb)
0.21%, Vanadium (V) 0.01%, Europium (Eu) 0.17%.
Abstract
Characterization of iron ore deposits in the Tanah Laut, South Kalimantan. Iron ore is a natural
resource that is abundant in Indonesia, one of them on the island of Borneo. South Kalimantan is one of the
largest iron ore producer in Indonesia. Iron ore-based magnetic material containing iron (Fe) in mineral form
of iron oxide that is Magnetite (Fe3O4), Maghemit (γ-Fe2O3) and Hematite (α-Fe2O3). Characterization of
iron ore using XRF and XRD. The results of iron ore characterization of Tanah Laut Sout Kalimantan is a type
of Hematite (α-Fe2O3) which is supported by a brownish-red color. Iron ore contains an average of Silicon (Si)
0.3%, Phosphorus (P) 0.1%, Calcium (Ca) 12:15%, chromium (Cr) 12:09%, manganese (Mn) 12:26% Iron
(Fe) 98.23%, Nickel (Ni) 0.1% Copper (Cu) 0.1%, bromine (Br) 12:17%, Lanthanum (La) 12:07%, ytterbium
(Yb) of 0.02%, Zinc (Zn) 12:04%, Rhenium (Re) of 0.05%, Rubidium ( rb) 0:21%, Vanadium (V) a 0.01%,
Europium (Eu) 12:17%.
Daerah Tanah Laut merupakan salah satu sumber daya bijih besi yang cukup melimpah.
Daerah di Kalimantan Selatan yang memiliki Namun, bijih besi yang terkandung yang ada
146
SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2016 (SFN XXIX), 19-21 September 2016, Makassar-Indonesia
memiliki tingkat pengotor (zat lainnya) yang tersebut mampu mereduksi zat warna 24,40%
cukup beragam. Untuk itu perlu dilakukan uji dengan kondisi awal zat warna 100 mg/L pada
terlebih dahulu sebelum sintesis lebih lanjut pH larutan 6 dengan jumlah magnetit 0,8 g/L
Bijih besi secara umum memiliki selama 30 menit [8].
komposisi utama besi oksida (Fe2O3 dan
Fe3O4), silikon oksida (SiO2) serta unsur-unsur
lain seperti Ni, Mg, Ca, Si, Cr dan Zn dengan
kadar rendah [3]. Bijih Besi dengan
kandungan Fe2O3 dapat didistribusikan secara
luas dan merupakan sumber terpenting besi
pada kondisi murni mengandung 70% besi
dan sisanya mengandung silika dan aluminium
serta sulfur dan fosfor dengan kandungan yang
sangat rendah. Namun ada juga bijih besi kelas GAMBAR 2. Pola difraksi XRD pada magnetit [7,8]
rendah dengan kandungan besi 20% - 40%
berkadar silika tinggi, beberapa diantaranya 2. METODE PENELITIAN
telah berhasil ditambang [4].
Penelitian dilakukan di laboratorium
Magnetit material Fisika FMIPA ULM, dengan analisis
XRD dan XRF dilakukan di laboratorium
Magnetit adalah salah satu senyawa Material dan Laboratorium Mineral dan
oksida besi dalam bentuk Fe2O3.FeO atau Material Maju FMIPA UM. Bahan yang
Fe3O4. Magnetit memiliki banyak manfaat dipakai adalah biji besi daerah Tanah Laut.
terutama jika memiliki ukuran nanometer di Adapun alat-alat yang digunakan antara lain
antaranya: SEM dan EDX, palu, magnet permanen, dan
1. Memiliki separasi gradien magnet yang ayakan mesh.
tinggi
2. Sebagai teknologi Resonansi magnetik
3. Sebagai drug delivery
4. Sebagai agen reaktif pada biomolekul
membran [5].
5. Sebagai adsorben [6]
(a)
147
SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2016 (SFN XXIX), 19-21 September 2016, Makassar-Indonesia
besi ditunjukkan seperti pada Gambar 3. Bijih Biasanya keberadaan besi pada bijih besi
tersebut dibersihkan dari pengotor yang berupa senyawa oksida. Bijih besi yang diuji
menempel dengan menggunakan aquades. juga mengandung unsur-unsur logam yang
Setelah dicuci, dilanjutkan dengan mebuat lain.
serbuk besi dengan menggunakan palu dan Sebagai pembanding, kandungan besi
mortar dan pastel. Bijih besi digerus hingga yang ada di daerah Solok Selatan Sumatera
lewat ayakan 230 mesh.Selanjutnya sampel Barat memiliki kandungan besi 87,5% [9],
dikarakterisasi. Uji karakterisasi bijih besi penelitian yang dilakukan oleh Septityana, dkk
menggunakan XRF untuk melihat komposisi. mendapatkan bahwa kandungan besi pada
bijih besi sebesar 75,5% [10][11]. Penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kumari, et al. (2010), bijih besi yang berasal
dari Karnataka, India mengandung kadar besi
Hasil karakterisasi dengan XRF pada sebesar Fe 63,84% [12], sedangkan
bijih besi ditunjukkan seperti pada Tabel 2. Kecamatan Batu Licin, Kalimantan Selatan
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat nilai mengandung kadar Fe 56,6% [13]. Untuk
unsur Fe yang mencapai 99,04% dengan rata- Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur
rata 98,23%. Kandungan unsur Fe yang ada mengandung kadar besi sebesar Fe total 22,28
pada bijih besi tersebut cukup besar s.d 51,26 % [14].
dibandingkan dengan unsur logam lainnya.
TABEL 2. Kandungan unsur bijih besi
Sampel bijih besi yang dikarakterisasi Banyaknya unsur logam lain dalam bijih
masih banyak mengandung unsur lain selain besi menjadi kendala tersendiri untuk
besi. ada silikon (Si), fhosfor (P), kalsium menghasilkan nanopartikel magnetik yang
(Ca), krom (Cr), mangan (Mn), nikel (Ni), murni. Unsur-unsur tersebut bisa mengotori
tembaga (Cu), Brom (Br), lantanum (La), sifat nanopartikel magnetik yang dihasilkan.
iterbium (Yb), seng (Zn), renium (Re), Namun, unsur-unsur logam lainnya memiliki
rubidium (Rb), vanadium (V), dan europium kandungan yang sangat kecil sehingga bisa
(Eu). Unsur silikon memiliki kandungan diabaikan.
terbanyak dibanding unsur lain yang mencapai Jenis oksida besi yang terdapat pada bijih
0,82%. besi dominan senyawa hematit Fe2O3. Gambar
148
SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2016 (SFN XXIX), 19-21 September 2016, Makassar-Indonesia
024
113
214
119
018
02 10
006
128
149
SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2016 (SFN XXIX), 19-21 September 2016, Makassar-Indonesia
150