Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm.

S153-157

BENDA ASING TELINGA HIDUNG TENGGOROK

DI BAGIAN/SMF THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO
PERIODE JANUARI 2008 – DESEMBER 2011

Sosir M.S
Palandeng O.I
Tumbel R.E.C

Bagian THT Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Email: marthalisasosir@yahoo.co.id

Abstract: Background, fifty-five percent of cases of foreign bodies in the airways occurs in
children younger than 4 years. In 1975 children under 4 years, the incidence of sudden
death due to aspiration oringestion of foreign objects is higher. Foreign bodies in human organs
is a matter that comes from outside or inside the body, which normally is not present in these
organs. Method, this is a retrospective study – descriptive. This study aims to determine the
incidence of patients with foreign in ear nose and throat – haead and neck surgry department,
faculty of medicine, univercity of Sam Ratulangi, manado strarting in january 2008 – december
2011. Case werecollected retrospectively from medical records and processed ithmeans
arranged in the from of tables and diagrams. The overall number of objects is 482 patient study.
The results, obtained in distribution according to the number of patients higher in 2010 as many
as 162 visitors from 5914 (2,80%). 0 – 10 year age group distribution of 218 patients, Foreign
Objects presentation was higher in men (61,82%) than in women (38,18%). The distribution of
anatomic location of the largest Foreign Objevts in MAE 281 patients. The successful
management of the distribution of foreign bodies successfully extracted 478 patients with a
percentage (99,17%). In conclusion, the highest number of patients with foreign bodies in the
year 2010 as many 163 guests. Age group 0 – 10 years is the number of 218 patients with the
most cases. Foreign matter most to him a number of 298 cases,the location of foreign objects
everfound in the MAE is 281 cases. The success of foreign objects that successfully exracted
478 cases.
Key words: Foreign Objects, age, gender, anatomical location, management of foreign
objects.

Abstrak: Latar Belakang, lima puluh lima persen dari kasus benda asing di saluran napas
terjadi pada anak berumur kurang dari 4 tahun. Pada tahun 1975 anak di bawah umur 4 tahun,
insiden kematian mendadak akibat aspirasi atau tertelan benda asing lebih tinggi. Benda asing
dalam suatu organ tubuh manusia ialah benda yang berasal dari luar atau dalam tubuh, yang
normalnya tidak terdapat dalam organ tersebut. Metode, Penelitian ini adalah retrospektif –
deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insiden penderita benda asing telinga,
hidung, dan tenggorok di bagian poliklinik THT-KL RSU Prof. Dr.R D Kandou Manado mulai
bulan Januari 2008- Desember 2011. Data kasus dikumpulkan secara retrospektif dari catatan
medik dan diolah dengan cara disusun dalam bentuk tabel dan diagram. Keseluruhan jumlah
objek penelitian adalah 482 penderita. Hasil, Distribusi menurut tahun didapatkan jumlah
penderita tertinggi pada tahun 2010 sebanyak (2,80%) pengunjung. Distribusi golongan umur
0-10 tahun 218 penderita, presentasi Benda Asing lebih tinggi pada Pria (61,82%). Distribusi
lokasi anatomi Benda Asing terbanyak pada MAE 281 penderita. Distribusi keberhasilan

S153
S154 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, Suplemen, November 2012, hlm. S153-157

penatalaksanaan pada benda asing yang berhasil diekstraksi (99,17%). Kesimpulan, jumlah
penderita benda asing tertinggi pada tahun 2010 sebanyak 163 pengunjung. Golongan umur 0 –
10 tahun merupakan penderita terbanyak dengan jumlah 218 kasus. Benda asing paling banyak
pada pria sejumlah 298 kasus, lokasi ditemukannya benda asing terbanyak pada MAE yaitu 281
kasus. Keberhasilan Benda asing yang berhasil diekstraksi 478 kasus.
Kata kunci: Benda Asing, umur, jenis kelamin, lokasi anatomi, penatalaksanaan Benda Asing.