Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Increasing cases of HIV-AIDS transmission in women and children were becoming more and more
alarming The central government policy to prevent the transmission of HIV-AIDS had been carried
out since 2002, but its implementation has not been satisfactory. Therefore, it is needed to review
the local government policy in the prevention and control of HIV-AIDS transmission from mother
to child (PMTCT). The study was carried out in West Java province and its 3 cities/districts as the
province was one of the five provinces with highest HIV-AIDS cases in Indonesia using. qualitative
study through in-depth interviews with the stakeholders of HIV-AIDS programs .The study revealed
that West Java province had no adequate local policies and its current policy was not specifically
for the PMTCT but it remained in general about HIV-AIDS. Moreover, the policies in the three
districts and municipality were the same as of the central and provincial .Clear policy from the local
government on PMTCT should be formulated through District Health Office for the implementation of
the PMTCT services, including the provision of PMTCT budget ranging from promotive, preventive,
currative, and rehabilitative programs.
Abstrak
Peningkatan kasus infeksi HIV-AIDS pada perempuan dan anak makin hari makin mengkhawatirkan.
Kebijakan pemerintah pusat untuk mencegah penularan HIV-AIDS sudah digulirkan sejak tahun
2002, namun implementasinya di lapangan masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah daerah provinsi dan 3 kota di
Jawa Barat dalam implementasi layanan pencegahan penularan HIV-AIDS dari ibu ke anak (PPIA).
Metodenya adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam pada pemegang program
HIV-AIDS di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota. Provinsi Jawa Barat dan 3 kota/kabupaten lainnya
belum terdapat kebijakan yang adekuat, karena belum ada kebijakan secara khusus untuk PPIA.
Disamping itu tiga kota/kabupaten masih menggunakan kebijakan dari pusat dan provinsi. Sebaiknya
ada kebijakan tertulis dari pemerintah daerah melalui dinas kesehatan untuk implementasi layanan
PPIA, misalnya dengan memasukkan anggaran PPIA secara khusus ke dalam APBD, baik untuk
kegiatan promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Dengan adanya kebijakan pemerintah
daerah dapat memberikan lingkungan yang kondusif bagi terselenggaranya upaya pencegahan dan
penanggulangan penularan HIV dari ibu ke anak.
253
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 4, Desember 2016 : 253 - 264
254
Bagaimana Kebijakan Pemerintah Daerah di ... (Sugiharti dan Heny Lestary)
dari penulisan artikel ini. Data dan informasi Program Pencegahan Penularan dari Ibu
dalam artikel ini diambil dari hasil penelitian ke Anak (PPIA) merupakan bagian dari rangkaian
implementasi layanan pencegahan penularan upaya pengendalian HIV-AIDS. Dengan semakin
HIV-AIDS di Provinsi Jawa Barat (Kota Bandung, meningkatnya jumlah kasus penularan HIV dari
Kota Bogor, dan Kota Bekasi). ibu ke anak, sangat diperlukan upaya pencegahan
dan pengendalian yang harus melibatkan semua
BAHAN DAN METODE level pemerintahan dan bukan hanya di level
pemerintah pusat saja. Upaya pencegahan dan
Disain penelitian yang digunakan adalah pengendalian tersebut sangat membutuhkan
kualitatif, dengan cara wawancara mendalam dukungan daerah yang dapat dituangkan ke
kepada para pemegang program di Dinas dalam kebijakan dari masing-masing daerah yang
Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Dinas disesuaikan dengan endemisitas penyakit dan
Kesehatan Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota dukungan sumber daya yang ada.
Bekasi. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Tabel di bawah ini memaparkan matriks
Mei – Juni 2014. hasil wawancara mendalam pada pemegang
Jumlah Informan dalam penelitian ini kebijakan program HIV-AIDS di Dinas Kesehatan
sebanyak tujuh orang, dengan rincian Dinas Provinsi dan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kota
Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 orang, Bekasi dan Kota Bogor. Informasi dalam tabel di
dan Informan Dinas Kesehatan Kota Bandung, bawah ini menyebutkan bahwa kebijakan daerah
Kota Bekasi, dan Kota Bogor masing – masing untuk program PPIA sebagian besar merujuk
sebanyak dua orang. kepada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
Dari masing – masing informan ditanyakan dan aturan-aturan pusat lainnya. Sedangkan untuk
informasi mengenai kebijakan pemerintah daerah Perda di Kota Bandung belum ada dan untuk
terkait PPIA (peraturan tertulis, komitmen daerah, Kota Bogor kebijakan dituangkan dalam Renstra
kebijakan layanan di fasilitas pelayanan kesehatan, Daerah (Renstrada) Kota Bogor. Untuk kebijakan
dukungan Sistem Informasi Kesehatan Daerah dari provinsi tertuang dalam Peraturan Daerah
(SIKDA), penilaian kinerja layanan, kemitraan, (Perda) Provinsi yaitu Perda nomor 12 Tahun
dan pendanaan), rencana strategis (apakah PPIA 2012 tentang pencegahan dan penanggulangan
sudah masuk ke dalam rencana strategis daerah HIV dan AIDS. Implementasi dari Perda Provinsi
(Renstrada), program yang dilakukan untuk Jawa Barat ini adalah dengan menambah jumlah
mendukung Renstrada tersebut), serta peningkatan layanan pemeriksaan HIV bagi ibu hamil di
kualitas layanan PPIA (jenis layanan dalam PPIA sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi Jawa
yang merupakan kebijakan daerah, monitoring Barat, menambah jumlah puskesmas yang
evaluasi layanan serta pencatatan dan pelaporan). dijadikan sebagai satelit pengobatan HIV dari
rumah sakit, memperluas jangkauan monitoring
HASIL dan evaluasi di kabupaten/kota yang sudah dapat
melayani PPIA, dan sebagainya.
a. Kebijakan
Tabel 1. Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Program PPIA di Jawa Barat
Perihal Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Provinsi Jabar
Kebijakan daerah untuk Perda atau Perwal kota Sudah ada kebijakan Renstrada Kota Bogor Perda nomor 12 Tahun
program pencegahan bandung belum ada, dan petugas Puskesmas dan 2006 – 2010. Semua 2012 tentang pencega-
penularan HIV dari ibu ke selama ini menggunakan RSUD wajib menyarank- puskesmas sudah harus han dan penanggulan-
anak kebijakan dari Permenkes an semua ibu hamil di bisa melakukan VCT dan gan HIV dan AIDS (Bab
dan aturan – aturan Pusat periksa HIV-AIDS meru- penjaringan ibu hamil me- IV Upaya Pencegahan
lainnya saja juk pada permenkes No lalui PITC dan Penanggulangan,
21 tahun 2013 tentang Bagian Kesatu Pencega-
Penanggulangan HIV han, Paragraf 5 Pencega-
AIDS. han Penularan dari Ibu ke
Anak)
255
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 4, Desember 2016 : 253 - 264
Kebijakan yang mendu- Mengacu (Permenkes Ada, dengan disediakan Ada masuk ke dalam Kebijakan mengacu pada
kung terintegrasinya lay- No.21 tahun 2013), 17 puskesmas yang me- Layanan HIV AIDS dan kebijakan pusat permenk-
anan PPIA dalam pelay- mengenai ANC terpadu miliki layanan HIV-AIDS. IMS Komprehensif Ber- es No.21 tahun 2013,
anan kesehatan ibu dan pemeriksaan HIV dan Si- kesinambungan (LKB) di ANC terpadu dan pemer-
anak yang komprehensif filis Puskesmas, seperti yang iksaan HIV dan Sifilis.
terdapat di dalam Pro-
gram Kemenkes. Screen-
ing di seluruh puskes-
mas, pengobatan dan
dukungan di RS Marzoeki
Mahdi
Kebijakan untuk mening- Kebijakan untuk mening- Layanan Puskesmas Kebijakannya menghim- Ada (dengan menambah
katkan akses perempuan katkan akses perempuan sudah memfasilitasi bau Puskesmas untuk jumlah fasilitas / PPK I
ODHA pada pelayanan ODHA terhadap pelay- pemeriksaan HIV dan bekerjasama dengan yang dijadikan sebagai
kesehatan, termasuk anan kesehatan adalah pengobatan IMS, untuk LSM. Di Kota Bogor ada puskesmas satelit)
perempuan beresiko dengan membuka pusat kedepannya, akan ada LSM LEPAS, Yakita,
– pusat pelayanan seban- desentralisasi ARV ke Rumah Singgah PEKA,
yak – banyaknya, baik Puskesmas untuk me- dan Rumah Sahabat
memperbanyak puskes- ningkatkan akses pengo-
mas satelit, kerjasama batan.
dengan RS Vertikal
Pemerintah, mobile VCT,
maupun kerjasama den-
gan LSM
“Belum punya kebijakan baik dalam Bandung dan Kota Bekasi adalah membuka pusat
bentuk perda atau perwal. Jadi kita menggunakan pelayanan kesehatan baik puskesmas maupun
kebijakan yang dari pusat karena kalo dilihat RS vertikal pemerintah untuk memfasilitasi
kompatibel untuk Kota Bandung bandung. Jadi pemeriksaan HIV dan pengobatan IMS. Sedangkan
kita gunakan saja permenkes 21 tahun 2013, untuk Kota Bogor kebijakan yang ada adalah
surat edaran menteri dan aturan-aturan dari pusat melakukan kerjasama dengan LSM. Kebijakan
yang berhubungan dengan HIV-AIDS. Intinya di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat adalah
kebijakan kita ya kebijakan dari pusat” (Dinas dengan menambah jumlah fasilitas PPK I yang
Kesehatan Kota Bandung) akan dijadikan sebagai Puskesmas satelit.
“Kebijakan Kota Bogor adalah membuat “Kebijakannya kita sudah menganjurkan
Puskesmas sebagai Center of Excellence and setiap Antenatal Care (ANC) ada tambahan
Comprehensive PMTCT, sudah masuk ke dalam untuk tes hiv, tes sipilis dan tes hepatitis, baik di
Renstra kota Bogor 2006-2010, Pertama kali rs maupun bidan swasta dan sudah sosialisasi ke
dibentuk Tim RS Hermina dan Tim Puskesmas bidan swasta. Karena belum ada sanksi walaupun
Bogor Timur” payung hukum sudah ada, jadi mereka tidak
Mengenai kebijakan yang mendukung melakukan. Seharusnya ada sanksi setiap mereka
terintegrasinya layanan PPIA dalam pelayanan tidak melakukan program pemerintah maka setiap
kesehatan ibu dan anak, sebagian besar mereka her registerasi tidak akan diperpanjang ijin
pemerintah daerah di tiga kota menyatakan sudah prakteknya” (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
ada dan merujuk kepada kebijakan yang dibuat Baik di tingkat provinsi maupun di tiga
oleh pemerintah pusat. Untuk kegiatan layanan kota yang diteliti, belum terdapat kebijakan
PPIA sebagian besar sudah dilakukan secara tertulis yang berupa Perda atau pun Perwal yang
komprehensif ke dalam pelayanan kesehatan terkait dengan pencegahan penularan HIV dari
ibu dan anak seperti screening sudah dilakukan ibu ke anak. Kebijakan yang ada selama ini baru
di setiap puskesmas. Untuk kebijakan dalam mengacu kepada kebijakan layanan HIV-AIDS
meningkatkan akses perempuan ODHA pada secara umum, menambah jumlah layanan bagi ibu
pelayanan kesehatan, pemerintah daerah Kota hamil dengan HIV, dan puskesmas satelit.
Bandung, Kota Bekasi maupun Kota Bogor sudah
ada kebijakannya. Kebijakan yang ada di Kota b. Kemitraan
256
Bagaimana Kebijakan Pemerintah Daerah di ... (Sugiharti dan Heny Lestary)
Tabel 2. Kebijakan yang Memperkuat Kemitraan Dalam Layanan PPIA di Jawa Barat
Perihal Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Provinsi Jabar
Kebijakan untuk mem- Di Kota Bandung ada Kemitraan dengan LSM, Ada kebijakan terse- Di tingkat provinsi sudah
perkuat kemitraan dalam kemitraan dengan LSM lintas sektoral pemerin- but, diantaranya dengan ada kebijakan yang
menyediakan layanan dan layanan swasta tah dan swasta serta RS melakukan kerjasama mengacu pada kebijakan
pencegahan penularan Swasta sudah berjalan, dengan LSM, KPAD, dan pusat dan konsep layanan
HIV dari ibu ke anak serta namun ada beberapa ken- Laboratorium Prodia LKB
advokasi untuk mening- dala seperti SK Tim untuk
katkan sumber daya memperkuat kemitraan ti-
dak ada, instansi pemerin-
tah masih sulit ikut dalam
pertemuan, tindak lanjut
pertemuan lintas sektor
tidak berjalan
Tabel 3. Komitmen Daerah dan Dukungan Sistem Kesehatan Daerah di Jawa Barat
Perihal Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Provinsi Jabar
Komitmen Pemda dalam Komitmen Pemda Kota Komitmen pemda dengan Melatih petugas di se- Komitmen Pemprov Jabar
mendukung layanan PPIA Bandung sudah bagus, menambah APBD untuk luruh puskesmas yang juga sudah bagus dengan
yaitu dengan mening- pengendalian HIV, namun ada di Kota Bogor. P2PL mewajibkan RS untuk
katkan jumlah anggaran belum terkonsentrasi ke berkoordinasi dengan dapat melayani PPIA dan
HIV-AIDS, mengadakan PPIA Kesga untuk screening demikian juga untuk Pusk-
pelatihan PPIA, konseling tes HIV ibu hamil, didu- esmas satelit
dan testing HIV kung melalui pelatihan
petugas dan pendanaan.
Bumil HIV dirujuk ke RS
Marzoeki Mahdi
Dukungan dari sistem Untuk Kota Bandung, su- Dukungannya berupa Ada dan dituangkan ke Di tingkat provinsi, sudah
kesehatan daerah dalam dah ada Peraturan Dae- peningkatan anggaran un- dalam Renstrada. Ada ada Sikda nya, walaupun
meningkatkan program rah khusus dan Sistem tuk program HIV-AIDS se- juga upaya berbasis ma- belum untuk seluruh kab /
PPIA Informasi Kesehatan Dae- cara umum, belum dikhu- syarakat, dan sudah ada kota di Jabar
rah dituangkan ke dalam suskan pada peningkatan 6 kelurahan yang peduli
Rencana Strategi Daerah program pencegahan HIV HIV di 6 kecamatan Kota
dari ibu ke anak Bogor.
257
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 4, Desember 2016 : 253 - 264
Komitmen pemerintah daerah tingkat dikhususkan untuk program PPIA tetapi untuk
kota dalam mendukung layanan PPIA, sebagian program HIV-AIDS secara keseluruhan. Sebagian
besar dalam bentuk memberikan dukungan besar bantuan didapat dari Global Fund (GF),
seperti menambah anggaran di APBD untuk High Cooperation Program for Indonesia (HCPI)
penanggulangan HIV-AIDS, mengadakan dan Corporate Social Responsibility (CSR), untuk
pelatihan PPIA untuk tenaga kesehatan, konseling Provinsi Jawa Barat, GF memberikan bantuan
dan tes HIV pada ibu hamil. Sedangkan untuk dana lebih dari 200 milyar. Selain dari GF dan
pemerintah Provinsi Jawa Barat komitmen dalam HCPI, untuk pemerintah daerah juga mendapatkan
mendukung layanan PPIA adalah mewajibkan bantuan dari pemerintah provinsi.
rumah sakit dapat memberikan layanan PPIA, Di Kota Bandung sudah dimasukkan ke
demikian juga untuk puskesmas satelitnya. dalam RAPBD dengan besaran sekitar 1,5 – 2 M
Dukungan dari sistem kesehatan daerah per tahun, walaupun tidak spesifik PPIA. Sumber
dalam meningkatkan program PPIA, di tingkat dana lain adalah GF, HCPI, dan CSR” (Dinas
provinsi, sudah ada sistem kesehatan daerah Kesehatan Kota Bandung)
walaupun belum seluruh kabupaten/kota di “Di tingkat provinsi tidak dianggarkan
Provinsi Jawa Barat. Sedangkan di Kota Bandung ke dalam RAPBD, namun dimasukkan ke dana
dan Kota Bogor sudah ada PERDA (Peraturan Dekon dari Pusat, walaupun baru terbatas pada
Daerah) dan SIKDA (Sistem Informasi Kesehatan peningkatan kapasitas SDM di Puskesmas”
Daerah) yang dituangkan dalam RENSTRADA (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat)
(Rencana Strategi Daerah).
e.Rencana Strategis
d.Pendanaan Untuk menerapkan SRAN 2010-2014,
Untuk menyelenggarakan strategi dan di tingkat daerah diperlukan rencana strategis
rencana aksi tahun 2010 – 2014 dibutuhkan dana daerah yang merupakan respon daerah dalam
yang tidak sedikit. Dana tersebut bersumber dari menanggulangi HIV-AIDS sesuai dengan situasi
anggaran pemerintah pusat (APBN), anggaran dan kondisi di daerah. Tabel 5 di bawah ini
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota (APBD) memberikan informasi mengenai Renstrada dalam
dan bantuan dari pihak swasta, masyarakat dan program PPIA.
mitra internasional. Semua sumber pendanaan Program PPIA sebagian besar sudah
dapat berupa dana tunai maupun non tunai, masuk ke dalam Renstrada masing-masing daerah
misalnya dari masyarakat dapat berbentuk demikian juga dengan provinsi. Untuk Kota
kontribusi tenaga maupun fasilitas masyarakat. Bekasi, Renstrada tidak dikhususkan pada PPIA
Dari pihak swasta kontribusi dapat berupa tetapi hanya secara umum pada angka kematian
program-program tanggung jawab sosial ibu dan anak. Sedangkan untuk jenis program
perusahaan Corporate Social Responsibility yang perlu dikembangkan untuk menjamin
(CSR) yang diselenggarakan oleh perusahaan- agar Renstrada dapat tercapai, masing-masing
perusahaan nasional maupun multi nasional. Tabel kota mempunyai program. Program PPIA Kota
4 di bawah ini menggambarkan pendanaan dan Bandung sudah dikhususkan di fasilitas pelayanan
bantuan dari luar pemerintah. kesehatan, dan juga akan meningkatkan kemitraan
Dalam hal pendanaan khusus program dengan semua stake holder. Untuk Kota Bekasi
PPIA belum ada, pendanaan masih secara akan dikembangkan layanan IMS (Infeksi Menular
umum untuk program pengendalian HIV- Seksual) di puskesmas dan mengembangkan
AIDS. Di tingkat provinsi tidak dianggarkan jejaring eksternal dengan bidan praktek swasta.
ke dalam RAPBD, tetapi dimasukkan ke dana Sedangkan untuk Kota Bogor akan menambahkan
dekonsentrasi dari Pusat, walaupun baru terbatas anggaran untuk program PPIA.
pada peningkatan kapasitas SDM di Puskesmas. “HIV secara umum sudah masuk dalam
Selain sumber dana dari pemerintah juga ada renstra, namun yang khusus PPIA belum” (Dinas
bantuan dari luar pemerintah. Sama halnya dengan Kesehatan Kota Bekasi)
pendanaan, bantuan dari luar pemerintah juga tidak
258
Bagaimana Kebijakan Pemerintah Daerah di ... (Sugiharti dan Heny Lestary)
Tabel 4. Pendanaan dan Bantuan dari Luar Pemerintah Daerah Jawa Barat
Perihal Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Provinsi Jabar
Pendanaan kegiatan PPIA Di Kota Bandung sudah Pendanaan khusus untuk Khusus untuk PPIA tidak Di tingkat provinsi tidak
dimasukkan ke dalam PPIA belum ada, penda- ada, terintegrasi dengan dianggarkan ke dalam
RAPBD dengan besaran naan masih secara global program HIV dan P3M RAPBD, namun dimasuk-
sekitar 1,5 – 2 M per ta- untuk pengendalian HIV- lainnya. Selain sumber kan ke dana Dekon dari
hun, walaupun tidak spe- AIDS. dana dari Dinkes, ada Pusat, walaupun baru ter-
sifik PPIA. Sumber dana sumber lain dari KPAD, batas pada peningkatan
lain adalah GF, HCPI, dan Provinsi, dan GF kapasitas SDM di Pusk-
CSR. esmas
Bantuan dari luar Pemda Di Kota Bandung ada Ada bantuan dari HCPI, Bantuan dari provinsi dan Di Provinsi Jabar ada ban-
dalam kegiatan PPIA bantuan pemberian susu tapi tidak khusus untuk GF untuk screening dan tuan dari GF dengan be-
formula dan juga sistem PPIA, masih global untuk reagen saran 200 milyar lebih un-
pendataan. Sumber ban- HIV-AIDS. Harusnya ada tuk HIV-AIDS, tidak hanya
tuan adalah CSR, GF, dan CSR untuk kesehatan. spesifik PPIA
HCPI
Apakah Program PPIA Sudah masuk Renstra tidak Sudah masuk Masuk dalam renstra
dimasukkan ke dalam dikhususkan pada dalam renstra provinsi maupun Kota
Renstrada PPIA, hanya secara dan sudah ada Bandung.
umum pada angka target renstra
kematian ibu dan
anak serta capaian-
capaian MDGs
lainnya
Program yang Di Kota Bandung PPIA Agar Renstra dapat Menambah dana Di provinsi ada beberapa
dikembangkan dalam sudah dikhususkan di tercapai akan di dalam hal yang dilakukan, yaitu :
menjamin pencapaian fasilitas pelayanan dikembangkan anggaran Dinkes
Renstrada 1. Pemberantasan
kesehatan, dan akan layanan IMS di Kota Bogor
dlakukan peningkatan Puskesmas dan Penyakit
2. Pemeriksaan HIV pada
kemitraan dengan pengembangan ibu hamil menjadi
semua stake holder jejaring eksternal normalisasi Tes lebih
dan menginisiasi dengan bidan praktek di optimalkan
perubahan perilaku swasta. Harus ada (rutin dilakukan seperti
sedini mungkin dengan surat edaran dari tes laboratorium rutin
menempatkan relawan kemenkes agar pada ibu hamil)
3. Pemenuhan sarana
di sekolah – sekolah semua sektor terlibat
logistik (Rapid tes HIV)
Tabel 6. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan PPIA pada Dinas Kesehatan di Jawa Barat
Perihal Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Provinsi Jabar
Monev PPIA dan ken- Monitoring dilakukan Monev sudah dilaku- Dilakukan monev Sudah di lakukan
dalanya rutin setiap 3 bulan kan secara rutin setiap dengan pertemuan monev rutin triwulan,
sekali (LKB dan Quar- 3 bulan, namun masih triwulan puskesmas walaupun tidak khusus
ter Limiting), tetapi se- ada kendala terutama dan yang bekerjasama PPIA, tetapi kolaborasi
cara umum dan tidak jika melakukan monev dengan LSM. Kendala dengan TB-HIV. Ken-
khusus PPIA tetapi ko- ke dokter-dokter spe- monev dan penjaminan dala monev ada pada
laborasi TB-HIV. Ken- sialis mutu layanan PPIA waktu dan SDM yang ti-
dalanya waktu, SDM adalah jika SIHA online dak mencukupi diband-
dan regulasi, karena bermasalah,maka ingkan dengan jumlah
layanan kesehatan menggunakan SIHA layanan yang banyak.
cukup banyak dan RS manual,sehingga Kendala lainnya adalah
swasta banyak pasien dibutuhkan waktu yang regulasi yang berbeda
lebih lama di RS swasta
259
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 4, Desember 2016 : 253 - 264
Pencatatan dan pel- Laporan PPIA di bidang Pelaporan sudah rutin, Setiap tanggal 25 pusk- Sudah ada SIHA yang
aporan kegiatan PPIA P2PL sudah masuk ke sebenarnya sudah ada esmas harus membuat menjadi alat bantu pen-
dalam sistem informasi sistem online, namun laporan SIHA. Ken- catatan pelaporan, wa-
kesehatan HIV AIDS masih terkendala pada dala adalah jika SDM laupun belum semua
dan IMS (SIHA). Belum kemampuan petugas dan perangkat online pihak terkait paham
semua paham dengan di fasilitas kesehatan, bermasalah, sehingga betul dengan SIHA,
SIHA, sehingga masih karena mereka sudah menyebabkan keter- sehingga kadang dite-
ada keterlambatan pel- lebih nyaman dengan lambatan mukan keterlambatan
aporan laporan manual pengiriman laporan
260
Bagaimana Kebijakan Pemerintah Daerah di ... (Sugiharti dan Heny Lestary)
261
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 4, Desember 2016 : 253 - 264
262
Bagaimana Kebijakan Pemerintah Daerah di ... (Sugiharti dan Heny Lestary)
263
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 44, No. 4, Desember 2016 : 253 - 264
in_south-east_asia.pdf. di-bali-belum-punya-perda-hiv
3. Ditjen PP & PL Kemenkes RI Statistik Kasus 10. Strategi dan Rencana Aksi Provinsi (SRAP)
HIV/AIDS di Indonesia. Jakarta:Ditjen PP&KL Penanggulangan HIV dan AIDS 2013-2017,
Kementerian RI;2016. http://kpap.jakarta.go.id/
4. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Aksi 11. The implications of policy changes on the
Nasional Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu uptake of a PMTCT programme in rural Malawi
Ke Anak (PPIA) Indonesia 2013 – 2017. Jakarta: : first three years of experience; Fyson Kasenga
Kementerian Kesehatan RI; 2013 et.all; Glob Health Action. 2009; 2: 10.3402/
5. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri gha.v2i0.1883; http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 tahun pmc/articles/PMC2779935/
2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan 12. Parameswari Ignatia B, dkk. Implementasi
HIV Dari Ibu ke Anak. Kementerian Kesehatan peraturan daerah kota Semarang no. 4 tahun
;2013. 2013 tentang penanggulangan HIV dan AIDS,
6. Kemenkes RI. Surat Edaran No. GK/ Journal of Public Policy and Management
MENKES/001/I/2013 tentang Layanan Review, 2014;3(3)
Pencegahan Penularan Human Immunodefi- 13. Pramono Dian, Kemitraan Negara Dan
ciency Virus (HIV) dari Ibu ke Anak (PPIA). Masyarakat Dalam Pencegahan dan
Jakarta:Kementerian Kesehatan RI; S.a. Penanggulangan Virus HIV/AIDS (Study Di
7. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Kota Pasuruan). Jurnal Administrasi Publik Vol
Rakyat Republik Indonesia dan Komisi 1 No. 9. http://administrasipublik.studentjournal.
Penanggulangan AIDS. Strategi dan Rencana ub.ac.id/index.php/jap/article/view/230
Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 14. Hargono, A, Integrasi Sistem Informasi HIV-
2010-2014. Komisi Penanggulangan AIDS AIDS Dalam Sistem Kesehatan Nasional, Artikel
Nasional 2010. http://www.aidsindonesia.or.id/ Opini, http://www.kebijakanaidsindonesia.net/
repo/ES-SRAN20102014.pdf. id/beranda/20-artikel-article/opini-opinion/444-
8. Kemenkes RI. Pedoman Nasional Pencegahan integrasi-sistem-informasi-hiv-aids-dalam-
Penularan HIV Dari Ibu Ke Anak (PPIA). Edisi sistem-kesehatan-nasional#
Kedua. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2012 15. Kementerian Kesehatan RI. Permenkes No. 21
9. Tiga kabupaten/kota di Bali belum punya Perda tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan
HIV, Antique, 28 Juni 2011, http://nasional.news. RI;2013
viva.co.id/news/read/229879-tiga-kabupaten-
264