You are on page 1of 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

TERHADAP TINGKAT KERJASAMA SISWA DAN HASIL BELAJAR


SISWA KELAS X TPM PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR
DI SMKN 1 JETIS MOJOKERTO

Andri
S1Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail : machineandri@yahoo.co.id

Dra. Ismiec Istyawati, M.Pd


S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail : Ismiec@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini didasari tinjauan lapangan mengenai dunia kerja yang akan digeluti siswa-siswa
kejuruan, maka Pembelaran Berbasis Proyek mempersiapkan siswa bekerja secara efektif dalam dunia
kerja dibidangnya. Penerapan pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran menggambar teknik
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerjasama dan hasil belajar siswa pada saat diberikan
pembelajaran berbasis proyek.
Desain penelitian ekperimen controlled group pre tes post test design, sampel penelitian diambil
acak dua kelas TPm 1 (kelas eksperimen) dan TPm 2 (kelas kontrol) dari populasi 4 kelas.
Hasil penelitian didapatkan pengelolaan pembelajaran sebesar 3,32 dalam kategori baik, aktivitas
siswa pada pembelajaran berbasis proyek yang paling dominan adalah adalah melakukan percobaan
merencanakan proyek, serta tingkat kerja sama siswa sebesar 0,139 dalam kategori baik dan adanya
pengaruh kerja sama siswa terhadap hasil belajar (13,90%). Dari uji-t satu pihak didapatkan thitung 19,708
>t tabel 2,75 berarti hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Respon siswa
sebesar 63,33% menunjukkan respon baik terhadap proses pembelajaran berbasis proyek.
Kata kunci: Pembelajaran berbasis proyek, tingkat kerja sama
Abstract
This Research constituted by field evaluation concerning activity world to wrestle the vocational
students, hence learning Base on Project draw up student work effectively in the world of its area activity.
Applying of study base on the draw subject project technique done as a mean to know cooperation storey
level and result learn student at the time of given by study base on project
Desain research of pre and post tes controlled and ekperimen test design group, the sample taken
random two class of TPM 1 ( experiment class) and TPM 2 ( control class) of population 4 class.
Result of research got by management of study equal to 3,32 in good category, student activity at
study base on the project of most dominant to conduct attempt plan project, and also mount same activity
of student equal to 0,139 in good category and existence of influence from the same activity of student to
result learn ( 13,90%). From t-test one side got by T hitung 19,708 > t of tables of 2,75 meaning result
learn experiment class student better than control class. Student Respon equal to 63,33% showing respon
do well by study process base on project
Keyword: Study base on project, same activity story level

28
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

PENDAHULUAN C. Populasi dan Sampel


Ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan 1. Populasi kelas TPm pada tahun ajaran
perkembangan zaman akan melaju semakin pesat. 2012/2013 yang terdiri dari 4 kelas.
Sumber daya manusia harus terus ditingkatkan. 2. Sampel
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) harus Sampel dipilih dua kelas, satu kelas eksperimen
ditunjang melalui sebuah pendidikan yang lebih maju dan satu kelas kontrol. Pemilihan sampel
serta dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan secara random setelah dilakukan uji
sesuai dengan tuntutan jaman. normalitas dan homogenitas. Sampel yang
Dalam rangka mewujudkan sebuah pembelajaran terpilih adalah kelas X TPm 1 (kelas eksperimen)
yang memberikan kontribusi dalam dunia industri dan dan kelas X TPm 2 (kelas kontrol).
memberikan produk yang nyata serta bernilai guna D. Rancangan Penelitian
tinggi. Project Based Learning (PjBL) merupakan salah Rancangan penelitian ini menggunakan
satu model pembelajaran dengan menggunakan masalah “Control Group Pre test Post test Design” yang
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan digambarkan pada tabel sebagai berikut:
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan Tabel 1. Rancangan penelitian control group pre
pengalamannya dalam berkreativitas secara nyata. test post test design.
Kemudian masalah tersebut dipecahkan secara Kelompok Pree test Perlakuan Post test
kelompok. Dalam pembelajaran ini siswa mampu E UE X1 UE’
menemukan penyelesaian dari tugas atau pertanyaan K UK X2 UK’
yang diberikan dan menyelesaian sebuah produk. Keterangan:
Diterapkannya strategi pembelajaran berbasis E = Kelompok eksperimen
proyek pada mata pelajaran menggambar diharapkan K = Kelompok kontrol
adanya peningkatan hasil belajar siswa lebih baik UE = Pre test kelompok eksperimen
dibandingkan strategi Direct Instruction yang UE’ = Post test kelompok eksperimen
diterapkan pada pembelajaran sebelumnya. UK = Pre test kelompok kontrol
Berdasarkan latar belakang seperti yang UK’= Post test kelompok kontrol
dikemukakan di atas, maka perlu dilakukan penelitian X1 = Penerapan model pembelajaran Berbasis
mengenai “Pengaruh Penggunaan Strategi Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek tehadap Tingkat X2 = Pembelajaran Langsung atau pembelajaran
Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran yang biasa digunakan oleh guru SMKN 1
Menggambar di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto”, Jetis Mojokerto.
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerjasama dan E. Variabel Penelitian
hasil belajar siswa pada saat diberikan pembelajaran
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
berbasis proyek.
penggunaan Pembelajaran Berbasis Proyek.
2. Variabel respon dalam penelitian ini adalah tingkat
METODE kerja sama siswa dan hasil belajar siswa.
A. Jenis Penelitian 3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah mata
Penelitian ini merupakan penelitian pelajaran menggambar teknik, perangkat
kuantitatif yang menggunakan kelas kontrol sebagai pembelajaran, pembelajaran langsung , guru, dan
pembanding. alokasi waktu.
B. Waktu dan Tempat Penelitian F. Prosedur Penelitian
Waktu dan tempat yang dilakukan peneliti 1. Persiapan penelitian
selama melakukan kegiatan penelitian adalah a. Pembuatan perangkat pembelajaran dengan
sebagai berikut: memetakan SK, KD, silabus, RPP, handout,
1. Waktu Penelitian LKS, dan lembar penilaian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil b. Validasi perangkat pembelajaran.
Tahun Ajaran 2012/2013. 2. Pelaksanaan penelitian
2. Tempat Penelitian a. Memberikan pre t est
Penelitian dilaksanakan di kelas X TPm SMKN b. Menganalisis pre test untuk mengetahui
1 Jetis Mojokerto normalitas dan homogenitas sampel.
c. Menentukan sampel penelitian.
JPTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013

d. Melaksanakan penelitian dengan melakukan Adapun rumus yang digunakan untuk


pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas mengukur validitas berdasarkan:
kontrol. ) )( )
e. Melakukan penilaian terhadap keterlaksanaan
{ ) } )
pengelolaan pembelajaran di kelas
eksperimen Keterangan:
f. Melakukan penilaian aktivitas siswa saat = Koefisien korelasi
menggunakan model pembelajaran berbasis
= Skor tes pada butir soal yang
proyek
dicari validitasnya
g. Melakukan penilaian terhadap tingkat kerja
= Skor soal yang dicapai tes
sama siswa
h. Melakukan post test untuk mengetahui hasil = Jumlah peserta tes
belajar = Jumlah skor butir tes yang diukur
i. Memberikan angket respon kepada siswa validitas
terhadap menggunakan model pembelajaran = Jumlah skor total
berbasis proyek.
= Jumlah hasil kali skor butir soal
j. Menganalisis data hasil penelitian.
dengan skor total
k. Menarik kesimpulan dari analisis hasil
Item soal dikatakan valid apabila
penelitian.
rxy>rtabel, untuk menginterpretasikan koefisien
G. Perangkat Pembelajaran
validitas dapat digunakan kriteria sebagai
a. Silabus
berikut :
Silabus berisi standar kompetensi, kompetensi
0,810–1,000 = Sangat tinggi
dasar, mata pelajaran, materi pokok, pengalaman
0,610–0,800 = Tinggi
belajar, indikator, penilaian, alokasi waktu, serta
0,410–0,600 = Cukup
sumber dan alat yang digunakan.
0,210–0,400 = Rendah
b. Rancangan Perangkat Pembelajaran
0,000–0,200 = Sangat rendah
RPP disusun untuk merencanakan tahap-tahap
b. Uji Reliabilitas
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Dari soal-soal yang divalidasi
c. LKS
kemudian dicari reliabelnya dengan
LKS disusun oleh peneliti dengan mengadopsi
menggunakan rumus Sperman-Brown
dari berbagai sumber kemudian dikonsultasikan
sebagai berikut:
kepada dosen pembimbing dan guru pengajar
Menggambar Teknik. =
H. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan untuk )( )
Dengan= =
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah { ( ) }{ ( ) }

sebagai berikut: Keterangan:


1. Lembar pengelolaan pembelajaran menggambar = Reliabilitas seluruh butir soal
teknik = rxy yang disebutkan sebagai indeks
2. Lembar aktivitas siswa
korelasi antara dua belahan
3. Lembar penilaian tingkat kerja sama
instrumen.
4. Soal tes hasil belajar
kriteria: jika rh>rtabel item dikatakan reliabel.
Lembar butir-butir soal pre test dan post
c. Uji Daya Beda
test yang berupa soal-soal obyektif. Sebelum
soal itu diberikan maka perlu diujicoba. Uji coba = =
instrumen terdiri dari empat hal: validitas butir Dengan:
tes, reabilitas tes, tingkat kesukaran dan daya D = Daya Pembeda
beda. BA = Jumlah kelompok atas yang
a. Uji Validitas menjawab benar
Uji validitas bertujuan untuk BB = Jumlah kelompok bawah yang
mengetahui ketepatan alat ukur terhadap menjawab benar
konsep yang akan diukur. JA = Jumlah kelompok atas

30
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

JB = Jumlah kelompok bawah = Banyaknya kelas interval


= Proporsi kelompok atas yang Kriteria pengujian data adalah tolak
menjawab benar H0 jika dengan taraf
= Proporsi kelompok bawah yang nyata = 0,05. Dalam hal lain H0 diterima.
b. Uji homogenitas
menjawab benar
Dengan klasifikasi daya beda sebagai Uji homogenitas bertujuan untuk
berikut: mengetahui homogenitas sampel yang diambil
D = 0,00 sampai 0,20 = item jelek dengan menggunakan uji kesamaan dua
D = 0,21 sampai 0,40 = item cukup varians yang dirumuskan sebagai berikut:
D = 0,41 sampai 0.70 = item baik
D = 0,71 sampai 1,00 = item baik sekali
2. Analisis pengelolaan pembelajaran
d. Tingkat Kesukaran Tes
Data pengelolaan pembelajaran tersebut
dianalisis dengan menghitung rata-rata tiap aspek
Keterangan: dari jumlah pertemuan yang telah dilaksanakan.
P = Indeks kesukaran Kemudian nilai tersebut dikonvensi dengan
B = Banyaknya siswa yang menjawab kriteria:
benar 0,00 - 1,49 = Buruk
Js = Jumlah responsden 1,50 - 2,49 = Cukup
2,50 - 3,49 = Baik
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai 3,50 - 4,00 = Sangat Baik
berikut : 3. Analisis aktivitas siswa
Sukar jika kurang dari 0,30 Data pengamatan aktivitas siswa
Sedang jika antara 0,30-0,70 dianalisis dengan menghitung persentase yaitu
I. Teknik Pengumpulan Data banyaknya frekuensi aktivitas dibagi dengan
1. Metode Observasi frekuensi aktivitas keseluruhan. Dapat
Metode observasi pengamatan merupakan dirumuskan sebagai berikut:
metode yang diperoleh melalui pengamatan
secara langsung selama proses pembelajaran
2. Metode Tes Tabel 5. kriteria aktivitas siswa
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah Skor Kriteria
serangkaian pernyataan yang digunakan untuk 0,00-1,49 Kurang
mengukur pemahaman siswa 1,50-2,49 Cukup
3. Metode angket 2,50-3,49 Baik
3,50-4,00 Sangat Baik
Angket adalah daftar pernyataan yang diberikan
kepada siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. 4. Analisis hubungan aktivitas siswa terhadap hasil
belajar siswa
J. Teknik Analisis Data
a. Nilai regresi
1. Analisis nilai pre test
Pada penelitian ini akan ditentukan
a. Uji normalitas
persamaan regresi Y atas X, dengan X adalah
Digunakan untuk mengetahui apakah
aktivitas siswa dan Y adalah hasil belajar
sampel kelas terdistribusi normal atau tidak.
siswa maka regresi yang diperoleh adalah: Y
Dalam menguji normalitas digunakan uji chi-
= a + bx
kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut: Dengan:

a
Keterangan:
b
= Distribusi chi-kuadrat
b. Korelasi linier
= Frekuensi pengamatan
Apabila garis regresi pada sekumpulan data
= Frekuensi teoritik berbentuk linier, maka derajat hubungan akan
JPTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013

dinyatakan dengan r dan dinamakan koefisien HASIL DAN PEMBAHASAN


korelasi. Untuk keperluan perhitungan A. Pelaksanaan Pengambilan Data
koefisien korelasi r berdasarkan sekumpulan Penerapan penggunaan model pembelajaran
data (Xi,Yi) berukuran r dapat digunakan berbasis proyek pada mata pelajaran menggambar
perumusan sebagai berikut: teknik dilaksanakan sebanyak (empat) kali
pertemuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol,
dimana waktu masing-masing pertemuan adalah
keterangan: 2x45 menit, kecuali pre test dan post test waktu
= Koefisien korelasi yang diberikan adalah masing-masing 40 menit.
= Jumlah data B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis nilai pre test
= Penilaian observasi aktivitas siswa
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai,
pada saat permainan
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
= Nilai post test siswa diberi pre test untuk mengukur kemampuan awal
5. Uji hipotesis (uji-t) siswa. Hasil pre test ada di Tabel 9. di bawah ini.
Uji hipotesis digunakan untuk Tabel 9. Nilai pre test siswa kelas eksperimen
membandingkan antara dua keadaan yang dan kelas control
berbeda. Statistik yang digunakan adalah uji-t
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Uji-t dua pihak
Uji-t dua pihak digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil
penelitian antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol.
Langkah-langkah uji-t dua pihak adalah:
1. Menyusun hipotesis
2. Menentukan varian total
3. Menentukan thitung
b. Uji-t satu pihak
Uji satu pihak digunakan untuk mengetahui apakah
rata-rata hasil penelitian kelas eksperimen lebih
baik ataukah lebih buruk daripada hasil penelitian
kelas kontrol.
Langkah-langkah uji-t satu pihak adalah:
1. Menyusun hipotesis
2. Menentukan varian total
3. Menentukan thitung
6. Analisis angker respon siswa
Untuk menganalisis minat siswa terhadap
proses belajar mengajar dilakukan dengan cara
menghitung persentase jawaban tiap pertanyaan
kemudian dideskripsikan. Data angket siswa a. Pengujian normalitas
dianalisis dengan menggunakan persentase Uji normalitas digunakan untuk menguji
rumus sebagai berikut: apakah sampel digunakan adalah sampel yang
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan pada skor pre test dari masing-masing
Keterangan:
sampel. Hasil perhitungan uji ini dilakukan
= Presentase jawaban responden dengan analisis PASW 18 sebagai berikut.
= Jumlah siswa yang menjawab
= Jumlah responden

32
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Tabel 14. Rekapitulasi Penilaian Pengelolaan
menggunakan PASW 18 Pembelajaran

Dari kedua kelas dapat diketahui bahwa


besar > . .Sampel dikatakan
berdistribusi normal jika >
Berdasarkan data pada Tabel 14 dapat
berdasarkan Kolmogorov-Sminov. Untuk kelas
pula disajikan dalam bentuk diagram batang
kontrol taraf signifikansi sebesar 0,167
(Gambar 3) untuk lebih mempermudah dalam
sedangkan untuk kelas eksperimen taraf
menganalisisnya.
signifikansi sebesar 0,200. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kedua sampel penelitian
berdistribusi normal dengan taraf signifikansi
yang digunakan sebesar 0,05.
b. Pengujian homogenitas
Uji homogenitas sampel bertujuan untuk
mengetahui homogenitas sampel yang
diambi. Data yang diuji adalah nilai pre test
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil perhitungan uji homogenitas untuk
masing-masing sampel pada taraf signifikansi
0,05 berdasarkan analisis PASW 18 sebagai
beriktut. Gambar 3.
Tabel 11. Hasil uji homogenitas Diagram batang pengelolaan pembelajaran
berbasisi proyek pada kelas eksprimen
3. Analisis pengamatan aktivitas siswa
Dari pengamatan aktivitas siswa, dan
berdasarkan analisis aktivitas siswa yang
terlampir diperoleh data seperti pada Tabel 15
sebagai berikut:
Tabel 15. Aktivitas siswa pada pembelajaran
Sampel dikatakan homogen jika
menggunakan model pembelajaran berbasis
Fhitung<Ftabel. Berdasarkan tabel di atas maka
proyek
dapat disimpulkan bahwa kelas yang
digunakan untuk penelitian taraf
signifikannya sebesar 0.135 jadi sampel
penelitian merupakan sampel yang berasal
dari populasi homogen dengan taraf
signifikansi = 0,05.
2. Analisis pengamatan pengelolaan pembelajaran
Peneliti dalam menyampaikan materi
menggunakan perlakuan yang berbeda pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
menggunakan pembelajaran berbasis proyek
sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran langsung.
Berdasarkan Tabel 15 agar dapat lebih
jelas, maka aktivitas siswa dapat digambarkan
(Gambar 4) sebagai berikut:
JPTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013

Tabel 17. Compare mean tingkat kerjasama siswa

Berdasarkan uji compare mean


menggunakan PASW 18 diketahui bahwa nilai
rata-rata pada kelas kontrol sebesar 72.89
sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 77.56
sehingga dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
Gambar 4. kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata
Diagram lingkaran aktivitas siswa selama kelas kontrol.
pembelajaran dengan model pembelajaran 5. Analisis nilai post test siswa
berbasisi proyek Hasil post test kelas eksperimen dan kelas
4. Analisis tingkat kerja sama siswa kontrol kemudian dianalisis menggunakan uji-t dua
Hasil pengamatan disajikan pada Tabel 16 pihak dan uji-t satu pihak.
untuk kemampuan kerjasama siswa kelas X a. Uji-t dua pihak
TPM 1 dan TPM 2 dengan menerapkan model Uji statistik yang dipakai adalah uji-t
Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut: dengan menggunakan PASW 18. Hasil
Tabel 16 Hasil Kerjasama siswa dalam perhitungan pada = 0,05 seperti pada Tabel
Pembelajaran Proyek 19.
Tabel 19. Hasil uji-t dua pihak

Tabel di atas menunjukkan bahwa


thitung>ttabel ( = 0,05) dengan demikian Ho
ditolak yang berarti terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar siswa yang signifikan antara kelas
eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dengan kelas
kontrol yang menggunakan model
pembelajaran langsung.
b. Uji-t satu pihak
Uji statistik yang dipakai adalah uji-t.
Analisis perhitungan yang dipakai adalah
analisis PASW 18. Hasil perhitungan = 0,05
seperti pada Tabel 20.
Tabel 20. Hasil uji-t satu pihak
Keterangan:
Kategori 1 = tinggi
Kategori 2 = rendah
Dari pengamatan kerjasama siswa, dan
berdasarkan analisis rata-rata menggunakan
PASW seperti pada Tabel 17 sebagai berikut:

Tabel 20 di atas menunjukkan bahwa


thitung>ttabel ( = 0,05) dengan demikian Ho

34
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

ditolak yang berarti rata-rata hasil belajar siswa Dari tabel diketahui bahwa
kelas eksperimen yang menggunakan model determinasi R2= 0.139. Hal ini dapat
berbasis proyek lebih baik dari pada dengan diartikan bahwa kerjasama siswa meningkat
rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang sebesar 0.139 atau 13,90%. Dalam
menggunakan model pembelajaran langsung . penggunaan model pembelajaran berbasis
6. Analisis hubungan kerjasama siswa terhadap proyek komponen yang teramati dan
hasil belajar siswa dikonversikan kedalam nilai dikorelasikan
a. Uji regresi dengan hasil belajar siswa dari nilai post test.
Berdasarkan nilai kerjasama siswa, Hal ini membuktikan bahwa peranan
peneliti dapat mengetahui hubungan linier kerjasama juga berpengaruh terhadap hasil
antara nilai kerjasama siswa dengan hasil belajar siswa.
belajar siswa. Dengan kata lain peneliti ingin 7. Analisis respon siswa terhadap model
mengetahui apakah siswa yang memiliki pembelajaran berbasis proyek.
kerjasama yang baik juga memiliki hasil Hasil Respon yang diberikan oleh siswa
belajar yang baik pula.Adapun analisis kelas X SMKN 1 Jetis Mojokerto disajikan
regresi tersebut menggunakan PASW 18 dalam Tabel 23 berikut ini:
diperoleh output sebagai berikut: Tabel 23. Respon siswa kelas X TPM SMKN 1
Tabel 21. Regresi antara hasil belajar dengan Jetis
kerjasama

Pada uji regresi diperoleh persamaan


= 64,639 + 8,491X. Dimana koefisien a =
64,639 dan koefisien b = 8,491. Nilai positif
pada koefisien b menyatakan bahwa untuk Dari Tabel 23 di atas dapat diketahui
setiap rata-rata kerjasama siswa bertambah bahwa semua pernyataan respon siswa terhadap
atau meningkat dengan satu tingkatan pembelajaran menggambar menggunakan Model
kemampuan, maka kemampuan siswa dalam Pembelajaran Berbasis Proyek adalah setuju dan
hal ini adalah hasil belajar yang didapat siswa sangat setuju. Respon siswa pada pembelajaran
setelah pembelajaran juga akan meningkat. Berbasis Proyek keseluruhan jawaban adalah
b. Korelasi linier menjawab sangat setuju dengan persentase rata-
Pada analisis hasil regresi dapat rata 42% atau dapat dikategorikan cukup dan
diketahui bahwa rata-rata nilai aktivitas siswa menjawab dengan persentase 52,22% atau dapat
mempunyai korelasi positif dengan rata-rata dikategorikan cukup. Model Pembelajaran
hasil belajar (post test). Hal ini dapat dilihat Berbasis Proyek secara keseluruhan menyatakan
dengan semakin tingginya rata-rata kerjasama bahwa model ini cukup membuat siswa
siswa, maka semakin tinggi pula rata-rata memahami konsep-konsep yang ditekankan dan
hasil belajar siswa. Besarnya hubungan mampu membuat siswa bekerja dalam kelompok.
peningkatan hasil belajar pada kerjasama C. Pembahasan
siswa ditentukan oleh koefisien determinasi 1. Pengamatan pengelolaan pembelajaran
berdasarkan analisis PASW 18 sebagai Pada kegiatan inti, pengelolaan
berikut: pembelajaran dari pertemuan 1 dan pertemuan 2
Tabel 22. Analisis korelasi regresi berkategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
dengan baik dan antusias dalam pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran
berbasis proyek
JPTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013

Hasil aktivitas siswa selama proses Hal ini membuktikan bahwa peranan
pembelajaran kegiatan belajar mengajar ini kerjasama juga berpengaruh terhadap hasil
adalah memberikan pertanyaan yang essensial belajar siswa.
yang bersangkutan dengan proyek yang akan 5. Respon siswa terhadap model pembelajaran
dikerjakan, menyusun jadwal, berkerjasama berbasis proyek
dengan kelompok, hal itu sesuai dengan model Berdasarkan respon siswa mengenai proses
pembelajaran Berbasis Proyek siswa yaitu siswa pembelajaran pada saat menggunakan model
melakukan suatu bentuk pembelajaran untuk pembelajaran berbasis proyek pada mata pelajaran
mengerjakan proyek yang diberikan dalam menggambar teknik direspon cukup baik oleh siswa
sebuah kelompok, dengan masing-masing siswa karena siswa merasa tertarik dan dapat belajar untuk
dituntut untuk memberikan kontribusi pada bekerja dalam kelompok.
kelompoknya agar mendapatkan produk yang .
sesuai dengan tugas proyek yang dibebankan. PENUTUP
3. Hasil belajar siswa A. Simpulan
Pada analisis uji-t dua pihak, hasil belajar Berdasarkan hasil data, analisis dan
menunjukkan adanya perbedaan antara kelas pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan
eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji-t sebagai berikut:
satu pihak dengan taraf nyata 0,05, hasil analisis 1. Kerjasama siswa pada pembelajaran berbasis
menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar proyek pada mata pelajaran menggambar teknik
siswa yang didapat dari post test kelas memberikan pengaruh positif terhadap hasil
eksperimen adalah lebih baik daripada kelas belajar siswa.
kontrol. 2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen pada
4. Pengaruh kerjasama siswa terhadap hasil belajar pembelajaran berbasis proyek pada mata
siswa pelajaran menggambar teknik lebih baik daripada
a. Uji regresi hasil belajar siswa menggunakan model
Berdasarkan nilai kerjasama siswa, pembelajaran langsung.
peneliti ingin mengetahui apakah siswa yang B. Saran
memiliki kerjasama yang baik juga memiliki Berdasarkan hasil penelitian di atas, agar
hasil belajar yang baik pula. kegiatan belajar Menggambar teknik lebih efektif
Pada uji regresi diperoleh persamaan bagi siswa, maka saran yang dapat diberikan adalah:
= 64,639 + 8,491X. Dimana koefisien a = 1. Perlu pengelolaan waktu yang lebih baik agar
64,639 dan koefisien b = 8,491. Nilai positif kegiatan di kelas sesuai dengan rencana
pada koefisien b menyatakan bahwa untuk pembelajaran.
setiap rata-rata kerjasama siswa bertambah 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan sehingga
atau meningkat dengan satu tingkatan dapat diketahui motivasi dan minat siswa
kemampuan, maka kemampuan siswa dalam berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
hal ini adalah hasil belajar yang didapat siswa dengan menggunakan model pembelajaran
setelah pembelajaran juga akan meningkat. berbasis proyek.
b. Korelasi regresi 3. Penerapan Pembelajaran Berbasis proyek pada
Pada analisis hasil regresi dapat mata pelajaran menggambar teknik berjalan
diketahui bahwa rata-rata nilai aktivitas siswa dengan baik. Pembelajaran Berbasis proyek
mempunyai korelasi positif dengan rata-rata telah dikelola sesuai sintak dengan kategori
hasil belajar (post test). Hal ini dapat dilihat baik.
dengan semakin tingginya rata-rata aktivitas 4. Aktivitas siswa pada saat melakukan kegiatan
siswa, maka semakin tinggi pula rata-rata proses pembelajaran berbasis proyek yang
hasil belajar siswa. Besarnya hubungan paling dominan adalah merencanakan jadwal
peningkatan hasil belajar pada kerjasama pengerjaan proyek.
siswa ditentukan oleh koefisien determinasi 5. Respon siswa terhadap model pembelajaran
sebesar ,139 atau 13,90%. Dalam berbasis proyek adalah respon yang sangat
penggunaan model pembelajaran berbasis baik.
proyek komponen yang teramati dan
dikonversikan kedalam nilai dikorelasikan
dengan hasil belajar siswa dari nilai post test.

36
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

DAFTAR PUSTAKA http://yudipurnawan.wordpress.com/categ


ory/project-based-learning/ diakses (10
Anonim, 2012. Kerjasama. (http://www. maret 2012) pukul 09.15.
Wikipedia.com. diakses 12 Februari
2012) pukul 08.25. Thomas, John.W.2000. A review of research on Project
Based Learning [online]. Tersedia di
Asep, Jihad. dan Haris, Abdul. 2008. Evaluasi http:www.bobpearlman.org/BestPractices/
Pembelajaran . Yogyakarta: Multi PBL Research.pdf
Presindo
West, Michael. 1998. Effetive Team Work (Kerjasama
Awangga, Martha Dwi. 2010. Studi Komparasi kelompok yang Efektif)
Kompetensi Siswa Smk Menggunakan Yogyakarta:Kanisius (Anggota IKAPI).
Jobsheet Pemesinan Bubut Hasil
Pengembangan Dengan Jobsheet W.Gulo.2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat
Pemesinan Bubut Yang Digunakan Guru. Penerbitan Universitas Terbuka.
Skripsi Dipublikasikan. Bandung:
Fakultas Teknik UPI Wulandari,Evy. 2011. Penerapan Model Problem Based
Instruction dengan Pendekatan SETS
Barron, B.J., Schwartz, D.L., Vey, N.J., Moore, A., dalam Pembelajaran Fisika pada Materi
Petrosino, A., Zech, L., Bransford, J. D., Pokok Listrik Dinamis di SMAN 1
& The Cognition and Technology Group Ngimbang Lamongan. Skripsi Tidak
at Vanderbilt. 1998. Doing with dipublikasikan. Surabaya: FMIPA
Understnading: Lessons from Research on UNESA
Problem- and Project-Based Learning.
The Journal of the Learning Science, 7,
271—311.

Fahrurosid, Uka. 2010. Efektivitas Penggunaan


Multimedia Di Dalam Pembelajaran
Membaca Gambar Teknik Pada
Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa
Kelas X SMK Negeri 2 Kota Bandung
Tahun Ajaran 2010-2011).Skripsi.
Dipublikasikan. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia UPI

Lucas, George .(2005). Instructional Module Project


Based Learning. http://www.edutopia.
org/modules/ PBL/whatpbl.php. Diakses
tanggal 14 Februari 2011 pukul 10.00.

Nurdani. 2010. Penerapan Model Pembelajaran


Berbasis Proyek (Project Based
Learning) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Di Smkn 5 Bengkulu
Selatan (Penelitian Tindakan Kelas Di
Kelas Xi Teknik Elektronika Industri
Smkn 5 Bengkulu Selatan Provinsi
Bengkulu).Skripsi. Dipublikasikan.
Bandung: Fakultas Teknik UPI

Nurohman (2007). Pendekatan Project Based Learning


Sebagai Upaya Internalisasi Sciencetific
Method Bagi Mahasiswa Calon Guru
Fisika. Jurnal FPMIPA UNY:Tidak
diterbitkan.

Purnawan,Yudi. 2007. Pengenalan PBL (Pembelajaran


Berbasis Proyek)[online]. Tersedia di:

You might also like