You are on page 1of 8

177

PRINSIP-PRINSIP DASAR PREPARASI SALURAN AKAR


SECARA KHEMOMEKANIS
(BASIC PRINCIPLES OF CHEMOMECHANICAL PREPARATION OF ROOT
CANAL SYSTEM)

Cut Nurliza, Dennis, Trimurni Abidin

Departemen Konservasi Gigi Fakultas


Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara
Jl.Alumni No.2. Kampus USU. Medan 20155

Abstract

Chemomechanical preparation of the root canal includes both mechanical instrumentation and antibacterial irrigation, and
is principally directed toward the elimination of micro-organisms from the root canal system. A variety of instruments and
techniques have been developed and described for this critical stage of root canal treatment. Since their introduction in
1988, nickel-titanium (NiTi) rotary instruments have become a mainstay in clinical endodontics because of their
exceptional ability to shape root canals with potentially fewer procedural complications. Safe clinical usage of NiTi
instruments requires an understanding of basic metallurgy of the alloy including fracture mechanisms and their correlation
to canal anatomy. This paper reviews the biologic principles of preparing root canals with an emphasis on correct use of
current rotary NiTi instrumentation techniques and systems. The role and properties of contemporary root canal irrigants
is also discussed. In conclusion, root canal preparation is performed to eradicate microorganism from root canal system
and prevent it from reinfection. Chemomechanical preparation of root canal system involves the use of mechanical
instrumentation and antibacterial irrigation.

Key words: nickel-titanium alloy, root canal instrumentation, rotary preparation

Abstrak

Preparasi saluran akar khemomekanis meliputi instrumentasi mekanik dan irigasi antibakteri untuk menghilangkan/
mengeliminasi mikroorganisme dari sistem saluran akar. Berbagai instrumen dan teknik telah dikembangkan untuk
perawatan saluran akar. Sejak diperkenalkan pada tahun 1988, Nikel Titanium (NiTi) rotary instrumen menjadi populer di
bidang endodonti karena kemampuannya untuk membentuk saluran akar dengan kesalahan prosedural yang minimal.
Penggunaan instrumen NiTi membutuhkan pemahaman tentang metalurgi dasar termasuk mekanisme fraktur dan
korelasi antara anatomi saluran akar. Tulisan ini bertujuan untuk membahas prinsip biologis preparasi saluran akar
menggunakan teknik instrumentasi saluran akar dengan sistem rotary NiTi serta membahas peran dan sifat irigasi saluran
akar. Sebagai kesimpulan, perawatan saluran akar diarahkan untuk pengangkatan mikro-organisme dari sistem saluran
akar dan pencegahan reinfeksi. Preparasi khemomekanis saluran akar melibatkan instrumentasi mekanik dan bahan
irigasi antibakterial.

Kata kunci: nikel titanium, instrumentasi saluran akar, preparasi rotary

PENDAHULUAN ulang.2 Preparasi saluran akar dengan kombinasi


instrumentasi mekanik dan irigasi antibakteri adalah
Tujuan dasar perawatan endodonti adalah untuk tahap penting dalam desinfeksi saluran akar3, selain
menangani kelainan pulpa dan mencegah perio- itu pengisian saluran akar dengan restorasi koronal
dontitis apikalis.1 Telah dilaporkan bahwa infeksi untuk menutup jalan potensi masuknya mikro-
bakteri pada saluran akar adalah penyebab utama organisme ke dalam saluran akar serta bertujuan
periodontitis apikalis. Pada gigi yang mengalami menutup setiap mikroorganisme yang tersisa untuk
periodontitis apikalis, bakteri menginvasi dan meng- mencegah proliferasi.3-4
infeksi sistem saluran akar secara menyeluruh, Instrumen baru telah dikembangkan menggunakan
dan perawatannya bertujuan untuk menghilangkan alloy superelastic dengan ukuran standar 2% taper
mikroorganisme saluran akar dan mencegah infeksi ISO (0,02mm per mm) pada instrumen.5 Data kli-
178 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 2, 2014: 177-184

nis mengenai efektifitas instrumen dalam prosedur 1. Bentuk taper kontiniu dari akses kavitas hingga
pembersihan saluran akar sangat tergantung pada ke foramen apikal.
temuan-temuan hasil penelitian in vitro dan uji klinis Preparasi yang berbentuk taper kontiniu mem-
dengan adanya mikroba sebelum saluran akar diisi fasilitasi proses irigasi antimikroba dan men-
untuk dijadikan acuan. Klinisi harus menyadari bah- ciptakan resistensi untuk pengisian saluran akar.
wa rekomendasi klinis berdasarkan laporan-laporan 2. Preparasi saluran akar harus menjaga bentuk
penelitian tersebut harus dipahami dengan sek- anatomis saluran akar.
sama.5-6 Sistem saluran akar mencakup beberapa kurva
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk me- dan dataran geometris yang secara signifikan
ninjau prinsip-prinsip biologis saluran akar dan pre- lebih kompleks pada saluran akar. Penggunaan
parasi saluran akar secara khemomekanis dengan instrumen fleksibel bertujuan untuk menghasil-
menggunakan rotary nikel-titanium (NiTi) dengan kan preparasi saluran akar yang melengkung dan
teknik dan sistem yang benar. kecenderungan instrumen untuk tetap lurus di
dalam saluran akar. Sebagai akibatnya daerah
PRINSIP PREPARASI KHEMOMEKANIS apikal saluran akar “bergerak” ke arah luar dari
lengkung sedangkan saluran akar koronal “ber-
Tujuan Biologis gerak” menuju daerah cekung. Perubahan salur-
Dari perspektif biologis, tujuan preparasi khemo- an akar ini mengadopsi bentuk jam pasir, dan
mekanis adalah untuk menghilangkan mikroor- mungkin mengalami pembersihan yang tidak
ganisme dari sistem saluran akar serta mengangkat memadai serta komplikasi lainnya seperti led-
jaringan pulpa yang dapat mendukung pertumbuhan ging, perforasi akar, atau pemotongan yang ber-
mikroba, dan untuk mencegah debris terdorong ke lebihan pada dinding saluran akar.
foramen apikal yang mungkin dapat menyebabkan 3. Foramen apikal harus tetap pada posisi anatomis.
peradangan.5 Perubahan saluran akar yang terjadi selama
Instrumen mekanis adalah salah satu faktor yang preparasi mekanis mungkin mengakibatkan ke-
penting untuk menghilangkan jumlah bakteri dalam rusakan pada foramen apikal, menciptakan
saluran akar yang terinfeksi. Bystrom dan Saundq- karakteristik bentuk elips yang dikenal sebagai
vist melaporkan 100-1000 lipat pengurangan bakteri foraminal rip, zip, atau tear.
setelah instrumentasi dengan file stainless steel dan 4. Pembukaan apikal harus dijaga sekecil mungkin.
irigasi dengan saline fisiologis. Namun, saluran akar Pembesaran bagian apikal saluran akar harus
tidak dapat secara konsisten dinyatakan bebas bak- sesuai dengan persyaratan biologis.
teri. Dalton dkk.menyatakan adanya pengurangan
bakteri setelah instrumentasi 0,04 taper pada NiTi TEKNIK INSTRUMENTASI MANUAL
instrumentasi rotary dengan stainless steel k-file
dengan teknik step back. Tidak ada perbedaan yang Berbagai teknik instrumentasi yang telah ber-
signifikan antara dua teknik instrumentasi dengan kembang secara spesifik untuk preparasi saluran
72 persen dari gigi yang diinstrumentasi masih me- akar menggunakan ISO standar 0,02 file stainless
ngembalikan kultur positif. Penggunaan larutan iri- steel tapered.10 Teknik step back dijelaskan oleh
gasi yang memiliki aktivitas anti mikroba yang kuat Mullaney termasuk preparasi pada daerah apikal
merupakan hal yang penting untuk preparasi meka- saluran akar yang pertama, yang diikuti dengan pe-
nis yaitu untuk mengurangi jumlah bakteri. Selain lebaran daerah koronal untuk memfasilitasi obturasi.
itu, penggunaan bahan dressing pada saluran akar Ketika merawat gigi dengan saluran yang meleng-
telah terbukti untuk menghilangkan bakteri yang ter- kung, teknik ini sering kali mengakibatkan prosedur
sisa setelah preparasi khemomekanis.5-9 iatrogenik dikarenakan saluran akar yang mengacu
pada fleksibiltas file stainless steel. Dalam upaya
Tujuan Teknis untuk mengurangi kejadian kesalahan iatrogenik,
Tujuan teknis preparasi saluran akar adalah mem- teknik step down telah dikembangkan dengan pre-
bentuk saluran akar sehingga mencapai tujuan biolo- parasi menggunakan instrumen yang lebih besar pa-
gis untuk memfasilitasi pengisian saluran akar yang da orifisi saluran akar dan kemudian menuju ke api-
berkualitas baik. Schilder mengakui bahwa pre- kal saluran akar dengan file yang semakin kecil.11-12
parasi saluran akar harus dilakukan dengan baik se- Pembesaran koronal saluran akar lalu menuju ke
hubungan dengan anatomi saluran akar yang ber- daerah apikal memiliki beberapa keuntungan ter-
variasi dan dalam hubungannya dengan teknik pe- masuk akses lurus ke daerah apikal, kontrol taktil
ngisian saluran akar. Beberapa tujuan mekanis yang lebih baik, serta meningkatkan aliran bahan
untuk instrumentasi yang optimal yaitu 5-9: irigasi dan pembersihan debris. Penelitian telah me-
Nurliza: Prinsip-prinsip dasar preparasi saluran akar secara khemomekanis 179

nunjukkan bahwa teknik step down memungkinkan KEMAMPUAN PEMBENTUKAN SALURAN


lebih sedikit obstruksi saluran akar, ekstruksi debris AKAR
pada apikal yang lebih sedikit, dan mengurangi ke-
mungkinan pergerakan apikal bila dibandingkan File NiTi rotary telah banyak dipakai pada bidang
dengan teknik step back.13-14 Akhir-akhir ini diper- endodonti klinis karena kemampuannya untuk
kenalkan instrumen alloy nikel-titanium (NiTi) yang membentuk saluran akar dengan komplikasi prose-
memungkinkan intstrumen bekerja dalam saluran dural yang lebih sedikit. Sejumlah penelitian dengan
akar dengan sangat fleksibel sehingga mampu me- menggunakan sampel berupa gigi manusia me-
lakukan preparasi saluran akar yang bengkok de- nyimpulkan bahwa instrumen NiTi rotary dapat
ngan aman tanpa harus meluruskannya jika di- menjaga kelengkungan anatomis saluran akar lebih
bandingkan dengan instrumentasi stainless steel.13-14 baik dibandingkan instrumen hand file khususnya
Dengan demikian, teknik instrumentasi tradisional pada daerah apikal saluran akar.16-18 Eksposito dan
seperti metode step back sudah kurang diguna- Cunningham menemukan bahwa file NiTi lebih
kan dengan meningkatnya dan meluasnya peng- efektif secara signifikan daripada hand file stainlees
gunaan instrumen NiTi.13-14 Tetapi harus disadari steel dalam mempertahankan bentuk asli saluran
bahwa meskipun fleksibiltasnya sangat baik, instru- akar saat preparasi bagian apikal yang diperbesar
men NiTi tidak dirancang untuk negosiasi awal sa- hingga ukuran ISO #30.19 Secara kolektif, penelitian
luran akar maupun untuk melewati ledges. Karena in vitro menunjukkan bahwa instrumen NiTi secara
kekakuan yang lebih besar, instrumen stainless steel signifikan kurang dapat menyebabkan pelurusan
berukuran kecil harus digunakan untuk mencari ja- saluran akar dengan kurvatura dan preparasi yang
lan dan menentukan potensi saluran akar. Setelah lebih baik yang berpusat di tengah daripada hand
patensi sudah dicapai lalu dilakukan smooth glide file stainless steel, sehingga mengurangi potensi
path dari orifisi saluran akar sampai ke foramen api- kesalahan iatrogenik.16-18
kal dengan menggunakan hand file taper 0,02 yang Meskipun terdapat pertimbangan keuntungan
merupakan langkah preparasi yang penting sebelum yang dimiliki oleh instrumentasi NiTi rotary, namun
memulai instrumentasi NiTi untuk mengurangi ri- sedikit data klinis yang dilaporkan mengenai angka
siko kesalahan iatrogenik seperti pembentukan led- penyembuhan setelah preparasi saluran akar dengan
ge dan fraktur instrumen.13-14 instrumen ini.16-19 Petiette dkk. menyiapkan 40 gigi
dengan file NiTi atau K-File stainless steel dan me-
INSTRUMENTASI ROTARY NITI nemukan bahwa instrumen NiTi lebih baik dalam
hal mempertahankan bentuk anatomis saluran ak-
Sejak instrumen rotary NiTi diperkenalkan pada ar.20 Pada dua kelompok yang dievaluasi satu tahun
tahun 1988, terdapat perkembangan dari preparasi pasca perawatan endodonti terlihat adanya pe-
rotary manual menjadi mesin. Pada survei yang di- ningkatan penyembuhan secara signifikan lebih
lakukan oleh dokter gigi di Australia, Parashos dkk. tinggi (dinilai dari perubahan rasio densitometri)
menemukan bahwa walaupun instrumentasi manual pada gigi yang dipreparasi dengan file NiTi. Mereka
masih menjadi metode instrumentasi yang paling menyimpulkan bahwa instrumentasi dengan file
populer dalam preparasi saluran akar, kebanyak- NiTi menghasilkan prognosis yang lebih baik di-
kan spesialis endodonti (64%) dan banyak dokter bandingkan dengan file stainless steel karena pe-
gigi umum sudah menggunakan instrumen rotary meliharaan bentuk anatomis saluran akar dan akses
NiTi.15 Pada penelitian terbaru, teknologi yang ma- ke anatomi apikal yang lebih baik.21-22
sih baru ini mendapatkan momentum yang cukup
untuk menjadi metode yang dapat dipilih.16-17 (Gam-
bar 2)

Gambar 3. Radiografi setelah obturasi menunjukkan ke-


mampuan NiTi rotary instrumen untuk mem-
pertahankan lekukan saluran akar
Gambar 2. Diameter dari 2% instrumen taper meningkat
0,02 mm pada setiap mm panjang dari D1
KEMAMPUAN PEMBERSIHAN SALURAN
sampai D16 pada ISO atau taper standard.
AKAR
Diameter yang terbaik pada instrumen taper
meningkat 0,06 mm (6% taper) untuk setiap
mm dari panjang D1 sampai D1614 Berbagai studi tentang kemampuan pembersihan
180 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 2, 2014: 177-184

saluran akar oleh instrumentasi endodontik telah di- benar. Sementara persepsi umum dalam profesi
lakukan untuk meneliti kemampuan menghilangkan dokter gigi mengatakan bahwa instrumen NiTi ro-
kotoran dari saluran akar dengan menggunakan tary memiliki peningkatan frekuensi fraktur bila di-
mikroskop cahaya atau scanning electron micros- bandingkan hand file stainless steel, saat ini tidak
copy.21-22 Tan dan Masser menemukan bahwa ins- terdapat bukti klinis yang mendukung pendapat ini.
trumentasi dengan ukuran file yang lebih besar Sebuah tinjauan pustaka mengungkapkan bahwa
dengan menggunakan instrumentasi NiTi rotary rata-rata frekuensi fraktur NiTi rotary instrumen
menghasilkan saluran akar yang signifikan lebih adalah sekitar 1,0% dengan kisaran dari 0,4-3,7%.
bersih sebesar 3 mm pada daerah apikal dibanding- Sebagai perbandingan, rata-rata prevalensi fraktur-
kan instrumentasi tangan.23 Namun, tidak ada teknik nya instrumen hand file endodonti (kebanyakan file
yang benar-benar efektif dalam membersihkan sa- stainless steel) adalah sekitar 1,6% dengan kisaran
luran akar di bagian apikal. Setelah proses instru- 0,7-7,4%.9-15
mentasi saluran akar yang melengkung pada gigi Penggunaan instrumen NiTi yang aman mem-
yang telah diekstraksi dengan NiTi rotary atau hand butuhkan pemahaman tentang dasar mekanisme
file stainlees steel, Schafer dkk.menemukan bahwa fraktur dan hubungannya dengan anatomi saluran.
adanya daerah yang tidak diinstrumentasi dengan Sattapan dkk. mengidentifikasi dua metode fraktur
sisa debris pada dinding saluran akar dengan ber- untuk instrumen NiTi rotary yaitu fraktur torsional
bagai teknik preparasi yang dipergunakan.23 Pem- dan fraktur flexural.16 Fraktur torsional terjadi ketika
bersihan saluran akar ditemukan lebih baik pada ujung atau bagian dari instrumen terkunci kedalam
daerah koronal daripada bagian apikal saluran akar. saluran akar saat proses rotary berlangsung. Batas
Peters dkk. menggunakan data mikro CT untuk me- elastisitas metal terlewati dan instrumen menunjuk-
nganalisis preparasi saluran akar dari gigi molar satu kan deformasi plastik (unwinding, reverse winding)
maksila setelah instrumentasi menggunakan K-file diikuti oleh fraktur. Torsional fraktur biasanya dapat
dan sistem tiga file NiTi rotary. Mereka menemu- terjadi jika kekuatan apikal yang berlebihan diterima
kan bahwa semua teknik instrumentasi meninggal- instrumen dan lebih mungkin terjadi dengan ukuran
kan 35% atau lebih permukaan dentin saluran akar file yang lebih kecil. Fraktur flexural disebabkan
yang tidak terinstrumentasi, dengan sangat sedikit oleh kelelahan metal (fatique) pada saat file bekerja
perbedaan yang ditemukan diantara empat jenis ins- pada saluran akar yang melengkung. Hal ini terjadi
trumentasi tersebut.23 Temuan ini menunjukkan ke- pada titik lentur maksimum ketika instrumen bebas
terbatasan kemampuan instrumen endodontik untuk berputar pada saluran akar yang melengkung, dan
membersihkan saluran akar dan memperkuat pen- kemungkinan kerusakan dimulai dari permukaan
tingnya bahan irigasi dengan sifat antibakteri untuk instrumen yang terjadi setelah cyclic fatigue. Fraktur
peningkatan desinfeksi sistem saluran akar. flexural menunjukkan kerusakan tanpa disertai ke-
cacatan insturmen dan ditemukan terjadi lebih se-
WAKTU KERJA ring pada ukuran file yang lebih besar, yang meng-
indikasikan bahwa instrumen yang lebih besar me-
Beberapa penelitian telah menunjukkan bukti bah- miliki siklus kegagalan yang lebih sedikit. Untuk
wa waktu kerja lebih pendek ketika preparasi de- menghindari fraktur flexural, disarankan bahwa ins-
ngan menggunakan NiTi rotary dibandingkan de- trumen harus dibuang setelah digunakan. Peningkat-
ngan instrumentasi manual, penelitian lain menun- an derajat sudut dan diameter disekitar kelengkung-
jukkan tidak ada perbedaan. Hal ini mungkin karena an saluran akar pada saat instrumen berputar me-
waktu kerja lebih tergantung pada faktor operator nurunkan rentang daya guna instrumen.20-24
dan teknik preparasi yang digunakan daripada ins- Mengingat pengamatan tentang rotary file NiTi
trumen itu sendiri. Misalnya, sistem NiTi yang ha- yang mungkin fraktur/patah akibat kelelahan (fati-
nya menggunakan sejumlah kecil instrumen, con- gue) tanpa bukti mendasar sebelum deformasi plas-
tohnya ProTaper (Dentsply Maillefer) akan mem- tik, penggunaan tunggal instrumen ini telah dianjur-
preparasi saluran akar lebih cepat dari sistem yang kan oleh beberapa orang, dan saat ini belum ada ke-
menggunakan sejumlah besar instrumen, misalnya sepakatan mengenai jumlah penggunaan instrumen
Lightspeed (Lightspeed Inc, San Antonio, Texas, ini. Parashos dkk.memeriksa instrumen NiTi rotary
USA).23-24 dari 14 kasus perawatan endodonti dan meng-
identifikasi faktor yang dapat mempengaruhi efek/
FRAKTUR INSTRUMEN cacat setelah penggunaan klinis.25 Penelitian ini ti-
dak mendukung penggunaan instrumen sekali pakai
Semua instrumen endodonti memiliki potensi secara rutin untuk mencegah fraktur berdasarkan
fraktur dalam saluran akar akibat aplikasi yang tidak kesimpulan bahwa fraktur instrumen adalah ma-
Nurliza: Prinsip-prinsip dasar preparasi saluran akar secara khemomekanis 181

salah multifaktorial. Pengaruh yang paling penting SODIUM HIPOKLORIT


pada tingkat kerusakan ditemukan pada operator,
yang mungkit terkait dengan keterampilan klinis Sodium hipoklorit (NaOCl) merupakan bahan iri-
atau keputusan untuk menggunakan sejumlah ins- gasi yang dianggap paling ideal untuk digunakan di
trumen tertentu beberapa kali.25 seluruh instrumentasi karena memiliki antimikroba
Penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa fak- yang kuat dan aktivitas proteolitik. Tidak seperti ba-
tor utama yang dapat mempengaruhi fraktur file han irigasi lainnya, NaOCl memiliki kemampuan
NiTi rotary meliputi: kondisi anatomis seperti dia- unik untuk menghancurkan jaringan nekrotik, serta
meter dan sudut kelengkungan saluran akar, fre- sebagai komponen organik dari smear layer.26-27
kuensi penggunaan, pengaturan torgue, pengalaman NaOCl umumnya digunakan untuk irigasi saluran
operator. Sattapan dkk.menyarankan bahwa file ha- akar dengan konsentrasi mulai 1-5,25%. Kontro-
rus diperiksa secara rutin setelah penggunaan dan versi timbul pada konsentrasi larutan NaOCl paling
membuang file yang menunjukkan kerusakan. In- tepat untuk digunakan dalam endodontik. Ketika
siden penggunaan substansial atau berat harus mem- aktivitas bakterisida dan kapasitas disolusi jarring-
pengaruhi keputusan penggunaan instrumen hanya an meningkat dengan meningkatnya konsentrasi
sekali pakai.25-26 Disarankan untuk menggunakan NaOCl, begitu juga dengan toksisitas jaringan dan
instrumen NiTi yang digerakkan oleh motor listrik potensial kaustik. bagaimanapun, beberapa peneliti-
dengan kontrol torsi dan kecepatan konstan. Alasan an telah menunjukkan bahwa pengurangan bakteri
untuk penggunaan torsi rendah atau terkontrol se- dalam saluran akar tidak meningkat secara signifi-
suai dengan batas setiap individu untuk setiap file kan ketika 5% NaOCl digunakan selama instrumen-
adalah untuk mengoperasikan alat di bawah batas tasi dibandingkan dengan 0,5 %. Hal ini diduga ka-
elastisitas masing-masing, sehingga mengurangi ri- rena daerah yang tidak bersih adalah akibat ketidak-
siko fraktur. mampuan larutan secara fisik menjangkau daerah-
daerah tersebut dibandingkan konsentrasi larutan.
IRIGASI SALURAN AKAR Mengacu kepada kapasitas kelarutan jaringan,
Moorer dkk. menemukan bahwa frekuensi peng-
Instrumentasi pada sistem saluran akar harus se- gantian larutan hipoklorit adalah lebih penting di-
lalu didukung oleh penggunaan cairan irigasi anti- bandingkan konsentrasi. Mereka menyarankan bah-
mikroba. Meskipun kemajuan teknologi mampu un- wa konsentrasi yang lebih rendah dari NaOCl masih
tuk membentuk saluran akar, setidaknya 35 persen dapat mencapai efek pelarutan jaringan yang baik
dari permukaan saluran akar masih tetap tidak ter- bila digunakan dengan volume yang banyak dan de-
instrumentasi, dan pembersihan saluran akar dalam ngan beberapa kali pengulangan.26-29
hal pembuangan jaringan lunak dan eliminasi bak-
teri sangat bergantung pada kemampuan larutan iri- LARUTAN ETHYLENE DIAMENE TETRA
gasi kimia aktif untuk kompleksitas anatomi ruang ACETIC ACID (EDTA)
pulpa. Irigasi juga diperlukan untuk membilas debris
selama instrumentasi, bertindak sebagai pelumas EDTA (17 %) adalah bahan chelating yang meng-
untuk instrumen, dan untuk menghilangkan smear hilangkan ion kalsium untuk mendemineralisasi
layer pada permukaan dentin yang telah diinstru- komponen anorganik dentin. Irigasi EDTA telah di-
mentasi.27 Lapisan smear layer terdiri atas bahan an- anjurkan untuk menghilangkan smear layer yang di-
organik dan organik seperti dentin dan sisa-sisa sebabkan oleh instrumentasi saluran akar. Studi me-
jaringan pulpa, dan juga mengandung bakeri. ngenai pengangkatan smear layer menunjukkan
Lapisan ini memblok pintu masuk ke tubulus dentin bahwa NaOCl tidak dapat membersihkan kompo-
dan karena itu dapat melindungi bakteri pada dentin nen anorganik smear layer. Irigasi EDTA sendiri ju-
akar dari bahan antimikroba. Selanjutnya, hal itu ga tidak dapat sepenuhnya membersihkan smear la-
dapat mengganggu adaptasi sealer saluran akar de- yer, namun meninggalkan komponen organik. Cara
ngan dinding dentin dan karena itu dapat me- yang paling efektif untuk pengangkatan smear layer
mungkinkan masuknya bakteri. Idealnya, irrigasi adalah dengan kombinasi EDTA dan NaOCl untuk
saluran akar harus memiliki spektrum antimikroba mengangkat komponen organik dan anorganik, de-
yang luas dengan aktivitas ampuh melawan biofilm ngan NaOCl sebagai bilasan akhir. Adanya sedikit
patogen endodontik, dan harus melarutkan sisa-sisa EDTA pada aktivitas antiseptik intrinsik, maka
jaringan pulpa, mencegah pembentukan smear layer mungkin masih berkontribusi pada desinfeksi salur-
selama instrumentasi atau melarutkannya saat sudah an akar dengan memfasilitasi pembersihan smear
terbentuk, dan memiliki sedikit potensi kaustik atau layer.1,10,11,19,28
alergi.27-28 Ada bukti bahwa bahan chelating seperti EDTA
182 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 2, 2014: 177-184

mampu berinteraksi kimia dengan NaOCl untuk akar yang lebih besar dan kebersihan pada daerah
mengurangi jumlah klorin bebas dan karena itu ber- isthmus apikal saluran akar saat aktivasi ultrasonik
potensi menghambat aktivitas antibakteri dan po- pasif telah digunakan dalam preparasi saluran akar.
tensi disolusi jaringan oleh larutan NaOCl. Oleh Hal ini menunjukkan gerakan ultrasonik pasif dapat
karena itu disarankan agar irigasi NaOCl harus di- memberikan manfaat tambahan untuk pembersihan
gunakan pada seluruh tahapan instrumentasi, tanpa saluran akar, terutama dalam kasus-kasus dengan
menggantinya dengan EDTA. Setelah pembentukan anatomi saluran kompleks seperti daerah isthmus,
saluran akar selesai, saluran akar dapat dibilas dan saluran akar yang berbentuk oval.
menggunakan EDTA untuk menghilangkan smear
layer kemudian harus diikuti dengan bilasan akhir PEMBAHASAN
NaOCl untuk membantu pengangkatan debris.27-28
Ketika bahan chelating tersedia dalam bentuk pas- Preparasi sistem saluran akar secara khemome-
ta tersedia, ada bukti bahwa pasta ini kurang efek- kanis merupakan salah satu tahapan yang paling
tif dibanding larutan EDTA dalam pengangkatan penting dalam perawatan saluran akar. Tahapan ini
smear layer. Selain itu, Peters dkk.menunjukkan mencakup pengangkatan jaringan vital dan nekrotik
bahwa pasta berupa pelumas kurang efektif di- dari sistem saluran akar, eliminasi mikro organisme,
banding bentuk larutan dalam mengurangi tekanan pembuangan dentin yang terinfeksi dan pada kasus
yang dihasilkan selama instrumentasi NiTi rotary. perawatan ulang yaitu pengangkatan bahan-bahan
Mereka mengamati bahwa pasta cenderung mengisi metal dan non metal dari sistem saluran akar. Hal ini
alur file endodonti sehingga akan menyebabkan pe- bertujuan untuk mempersiapkan ruang saluran akar
nyumbatan alur tersebut dengan debris dentin, se- untuk memfasilitasi desinfeksi oleh bahan irigasi
mentara cairan irigasi cenderung membersihkan dan medikamen. 4,14,15,17,22
debris dentin keluar dari saluran akar.27-29 Schilder telah memperkenalkan konsep yang di-
beri istilah pembersihan dan pembentukan saluran
PENGGUNAAN ULTRASONIK UNTUK ME- akar (cleaning and shaping). Pembersihan men-
NINGKATKAN PEMBERSIHAN SALURAN cakup pembuangan seluruh isi sistem saluran akar
AKAR sebelum dan pada saat pembentukan saluran akar
seperti bahan organik, debris makanan, mikro flora,
Penggunaan instrumen yang diaktifkan secara produk bakteri, karies, pulp stone, pengisian saluran
ultrasonik dapat berkontribusi membersihkan sistem akar dan smear layer yang dihasilkan dari preparasi
saluran akar melalui agitasi larutan irigasi. Energi saluran akar.14,19,24
ultrasonik hasil osilasi instrumen endodonti (25- Pembentukan saluran akar mengacu pada proses
40kHz) yang memulai gerakan cairan sepanjang sisi pengangkatan dentin secara mekanis dengan instru-
instrumen dikenal sebagai akustik streaming.29 Hal men stainless steel maupun instrumen nikel titanium
ini dapat membantu mengangkat kotoran pada per- baik secara manual atau rotary. Pembentukan salur-
mukaan saluran akar dan untuk lebih mengefisiensi- an akar membantu fasilitasi bahan irigasi untuk me-
kan irigasi langsung ke daerah kompleksitas ana- ngalir dalam sistem saluran akar dan memfasilitasi
tomi saluran akar. Dengan gerakan ultrasonik ter- bahan obturasi untuk mengalir dan menutup seluruh
tentu dapat memicu pembentukan dan pecahnya ge- sistem saluran akar.1,14,19,24
lembung udara dalam cairan; proses tersebut dikenal Berbagai teknik irigasi tersedia tetapi yang paling
sebagai kavitasi dan streaming akustik. Selain itu, umum yaitu penghantaran bahan ke dalam sistem
energi ultrasonik dapat menghasilkan panas akan saluran akar menggunakan syringe dan tip irigasi.
menyebabkan larutan sodium hipoklorit lebih efek- Metode lain termasuk agitasi dengan brushes, dan
tif.29 agitasi dinamis manual dengan file atau gutta per-
Aktivasi irigasi ultrasonik hanya boleh digunakan cha. Saat ini sistem irigasi rotary juga banyak di-
secara pasif setelah preparasi saluran akar telah se- gunakan seperti rotary brushes, irigasi kontiniu se-
lesai, menggunakan instrumen non-cutting berukur- lama instrumentasi, getaran sonik dan ultrasonik dan
an kecil. Instrumen berosilasi bebas akan me- penggunaan irigasi tekanan negatif. Selalu disaran-
nyebabkan efek ultrasonik dalam larutan irigasi di- kan untuk membilas saluran akar dengan sodium
banding file yang memotong dalam saluran akar. hipoklorit pada preparasi saluran akar karena dapat
Selanjutnya, penggunaan file ultrasonik selama pre- meningkatkan waktu kerja bahan irigasi dan me-
parasi saluran akar dapat menyebabkan perusakan ningkatkan efisiensi pemotongan instrumen.29
dinding saluran akar dan pergerakan yang jauh dari Beberapa pendekatan dilakukan untuk meningkat-
saluran akar dengan zipping dan strip perforasi.29-30 kan debridemen saluran akar termasuk penggunaan
Beberapa studi klinis telah melaporkan saluran sinar laser untuk menginduksi fotosensitisasi lethal
Nurliza: Prinsip-prinsip dasar preparasi saluran akar secara khemomekanis 183

terhadap mikrobiota saluran akar, irigasi mengguna- different factors on the survival of root canal fillings:
kan air aktivasi elektrokimia dan infiltrasi gas a 10-year retrospective study. J Endod 2005; 31:
ozon.12 783-90.
Dengan demikian, preparasi saluran akar adalah 9. Siqueira JF Jr. Reaction of periradicular tissues to
root canal treatment: benefits and drawbacks. Endod
fase penting dalam rangka menghilangkan infeksi.
Topics 2005; 10: 123-47.
Pencegahan reinfeksi dicapai melalui pengisian sa- 10. Zehnder M, Schmidlin P, Sener B, Waltimo T.
luran akar yang kedap cairan (fluid tight seal) dan Chelation in root canal therapy reconsidered. J
restorasi koronal yang baik. Walaupun preparasi sa- Endod 2005; 31: 817-20.
luran akar dilakukan secara mekanis dan desinfeksi 11. Peters OA, Boessler C, Zehnder M. Effect of liquid
dilakukan dengan bahan-bahan khemis, namun ke- and paste- type lubricants on torque values during
dua hal tersebut tidak dapat dipisahkan sehingga di- simulated rotary root canal instrumentation. Int
sebut sebagai preparasi khemomekanis.13 Endod J 2005; 38: 223-29.
Sebagai kesimpulan, dari perspektif biologi, pe- 12. Hems RS, Gulabivala K, Ng YL, Ready D, Spratt
rawatan saluran akar diarahkan untuk pengangkatan DA. An in vitro evaluation of the ability of ozone to
kill a strain of Enterococcus faecalis. Int Endod J
mikroorganisme dari sistem saluran akar dan pen-
2005; 38: 22-9.
cegahan reinfeksi. Preparasi khemomekanis saluran 13. Schaeffer MA, White RR, Walton RE. Determining
akar melibatkan instrumentasi mekanik dan bahan the optimal obturation length: a meta-analysis of
irigasi antibakterial, merupakan satu tahap yang pa- literature. J Endod 2005; 31: 271-74.
ling penting dalam desinfeksi sistem saluran akar. 14. Ruddle CJ. Cleaning and shaping the root canal
Kemajuan teknologi dalam bentuk NiTi rotary ins- system. In: Cohen S, Burns RC, 9th eds. Pathways
trumen telah membawa perbaikan dramatis dalam of the pulp. St Louis: Mosby, 2006: 324-3
kemampuan untuk membentuk saluran akar de- 15. Parashos P, Messer HH. The diffusion of innovation
ngan lebih sedikit komplikasi prosedural. Sementara in dentistry: a review using rotary nickel-titanium
langkah-langkah seperti peningkatan pelebaran api- technology as an example. Oral Surg Oral Med Oral
Pathol Oral Radiol Endod 2006; 101: 395-401.
kal atau regimen irigasi antimikroba yang lebih
16. Vaudt J, Bitter K, Kielbassa AM. Evaluation of
efektif dapat meningkatkan tingkat eliminasi jumlah rotary root canal instruments in vitro: A review.
mikroba. Penelitian klinis lebih lanjut diperlukan un- ENDO 2007; 1: 189-203.
tuk mengupayakan desinfeksi yang adekuat pada 17. Guelzow A, Stammo, Martus P, Kielvassa AM.
sistem saluran akar dengan periodontitis apikalis. Comparative study of six rotary Nickel titanium
systems and hand instrumentations for root canal
Daftar Pustaka preparation. Int Endod J 2005; 38: 743-52
18. Paque F, Musch U, Huslmann M. Comparison of
1. Zehnder M. Root canal irrigants. J Endod 2006; 32: root canal preparation using RaCe and ProTaper
389-98. rotary NiTi instruments. Int Endod J 2005; 38: 8-16
2. Parashos P, Messer HH. The diffusion of innovation 19. Young GR, Parashos P, Messer HH. The principles
in dentistry: a review using rotary nickel-titanium of techniques for cleaning root canals. Australian
technology as an example. Oral Surg Oral Med Oral Dent J 2007; 52 (Suppl): 52-60.
Pathol Oral Radiol Endod 2006; 101: 395-401. 20. Setzer FC, Kwon TK, Karabucak B. Comparison of
3. McGurkin-Smith R, Trope M, Caplan D, apical trans- portation between two rotary file
Sigurdsson A. Reduction of intracanal bacteria using systems and two hybrid rotary instrumentation
GT rotary instrumentation, 5.25% NaOCl, EDTA, sequences. J Endod 2010; 36: 1226-9.
and Ca(OH)2. J Endod 2005; 31: 359-63. 21. Zhang EW, Cheung GS, Zheng YF. Influence of
4. Falk KW, Sedgley CM. The influence of pre- cross-sectional design and dimension on mechanical
paration size on the mechanical efficacy of root behavior of nickel-titanium instruments under
canal irrigation in vitro. J Endod 2005; 31: 742-745. torsion and bending: a numerical analysis. J Endod
5. Lang H, Korkmaz Y, Schneider K, Raab WH. Im- 2010; 36: 1394-8.
pact of endodontic treatments on the rigidity of the 22. Schäfer E, Oitzinger M. Cutting efficiency of five
root. J Dent Res 2006; 85: 364-68. different types of rotary nickel-titanium instruments.
6. Lam PP, Palamara JE, Messer HH. Fracture J Endod 2008; 34: 198-200.
strength of tooth roots following canal preparation 23. Plotino G, Grande NM, Melo MC, Bahia MG,
by hand and rotary instrumentation. J Endod 2005; Testarelli L, Gam- barini G. Cyclic fatigue of NiTi
31: 529-32. rotary instruments in a simulated apical abrupt
7. Negishi J, Kawanami M, Ogami E. Risk analysis of curvature. Int Endod J 2010; 43: 226-30.
failure of root canal treatment for teeth with in- 24. Hu ̈lsmann M, Peters OA, Dummer PMH.
accessible apical constriction. J Dent 2005; 33: 399- Mechanical preparation of root canals: shaping
404. goals, techniques and means. Endod Topics 2005;
8. Stoll R, Betke K, Stachniss V. The influence of 10: 30-76.
184 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 2, 2014: 177-184

25. Shahi S, Mokhtari H, Rahimi S, Shiezadeh V, tomography. J Endod 2010; 36: 904-7.
Ashasi H, Abdol- rahimi M, Foroughreyhani M. 28. Peters OA, Boessler C, Zehnder M. Effect of liquid
Electrochemical corrosion assess- ment of RaCe and and paste- type lubricants on torque values during
Mtwo rotary nickle-titanium instruments after simulated rotary root canal instrumentation. Int
clinical use and sterilization. Med Oral Patol Oral Endod J 2005; 38: 223-29.
Cir Bucal 2012; 17: e331-6. 29. Gutarts R, Nusstein J, Reader A, Beck M. In vivo
26. Gambarini G, Grande NM, Plotino G, Somma F, debridement efficacy of ultrasonic irrigation
Garala M, De Luca M, Testarelli L. Fatigue following hand-rotary instrumentation in human
resistance of engine-driven rotary nickel-titanium mandibular molars. J Endod 2005; 31: 166-70.
instruments produced by new manufacturing meth- 30. Aguiar CM, Câmara AC. Radiological evaluation of
ods. J Endod. 2008; 34: 1003-5. the morphological changes of root canals shaped
27. Gergi R, Rjeily JA, Sader J, Naaman A. Com- with ProTaper for hand use and the ProTaper and
parison of canal trans- portation and centering abi- RaCe rotary instruments. Aust Endod J 2008; 34:
lity of twisted files, Pathfile-ProTaper system, 115-9.
and stainless steel hand K-files by using computed

You might also like