You are on page 1of 9

PENGEMBANGAN CASE MANAGER DALAM

PATIENT CENTERED CARE

Wiwin Nur Aeni*


*Nursing Department, Health Education Institute, Indramayu, West Java, Indonesia
E-mail Penulis: wiwinnuraeni42@yahoo.com

Abstract

The treatment process of the patient is a complex process because it involves sharing of health
professions from nurses, doctors, pharmacists, nutrition, as well as administrative personnel. Constraints
that occur in the field is the communication between the health team did not fully running. Effective
communication between the teams is a necessary condition to provide nursing services primarily focused
to patients. Patient centered care is care that is respectful and responsive to choices, needs and personal
values of patients and ensuring that value as a guide for all clinical decisions. The aim of this systematic
review is to analysis of the development of case manager towards the fulfillment of the rights of patients.
Methods : This study used critical appraisal method by leveling the evidence based nursing from
proceeding, thesis, dissertation, national as well as international journals. Results : Case manager can
meet patients' rights through effective communication. Case manager works closely with the patient so
that the maintenance time nurse to the patient lasts a long time since the patient came to the patient's
home. Case manager through its role in collecting and organizing various data related to the patient and
treatment process which traces the disease, needs, and the potential that exists in the patient so that
reconcile the needs / expectations and patient compliance. Conclusions : The effectiveness of case
manager in the fulfillment of patients' rights need to be developed early on in the hospital.

Kata Kunci: case manager, rights of patients, patients centered care

Pendahuluan berfokus kepada pasien (Landry, 2014).


Proses perawatan yang didapatkan Begitu pula yang digambarkan America
oleh pasien merupakan proses yang Nurse Association (ANA) bahwa
kompleks karena melibatkan berbagi kompetensi profesional dalam praktik
profesi kesehatan mulai dari perawat, keperawatan tidak hanya psikomotor
dokter, farmasis, gizi, juga tenaga dan kemampuan melakukan diagnosa
administrasi. Berbagai disiplin ini klinik melainkan kemampuan dalam
memiliki tanggung jawabnya sendiri melakukan komunikasi interpersonal.
untuk memberikan pelayanan yang Informasi yang didapatkan dari pasien,
dibutuhkan oleh pasien. Kolaborasi menjadi sebuah fenomena yang harus
interprofessional sebagai komponen dikaji lebih lanjut oleh tenaga kesehatan
penting dalam keselamatan mempunyai hingga didapatkan akar
kualitas tinggi dalam memberikan permasalahannya. Identifikasi masalah
pelayanan perawatan berpusat pada yang tepat akan membantu tenaga
pasien (Lancaster, 2014). Kendala yang kesehatan untuk memutuskan tindakan
terjadi di lapangan adalah komunikasi apa yang tepat bagi pasien. Pemberian
diantara tim kesehatan tidak sepenuhnya pelayanan yang terdiri dari beberapa
berjalan baik dari segi waktu dan disiplin ilmu sering membuat
komitmen yang belum satu visi (Walsh, ketidaknyamanan pasien dimana semua
2014). Komunikasi efektif yang profesi menanyakan hal yang sama dan
dilakukan antara tim kesehatn melakukan pemeriksaan yang sama
merupakan syarat yang penting dalam secara berulang. Pola pikir yang selama
memberikan pelayanan keperawatan ini berlangsung di layanan kesehatan
terutama pelayanan keperawatan yang adalah bahwa pelayanan kesehatan yang

Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 126-134


126
terbaik adalah pelayanan yang dianggap secara bersama-sama membuat
paling efektif oleh tenaga kesehatan perencanaan perawatan agar sesuai
yang menangani pasien tersebut. dengan yang diinginkan dan dibutuhkan
Filosofi dari seorang pasien bukanlah pasien. Beberapa rumah sakit yang
objek yang hanya dapat diberikan menuju Joint Commission International
intervensi tanpa ada feedback ataupun telah mengadopsi model case
desire, melainkan subjek. Pasien management.
memiliki hak otonomi untuk
menentukan perawatan seperti apa yang Hak Pasien
diharapkan. Hak otonomi pasien ini Otonomi berasal dari bahasa latin,
diakui oleh seluruh tenaga kesehatan autos (sendiri) dan nomos (aturan).
sebagai nilai / value dari etik legal Secara bahasa otonomi adalah
keprofesian (Olsena, 2014). kemampuan untuk menentukan sendiri.
Patient centered care ialah asuhan Otonomi memiliki makna
yang menghormati dan responsif menghendaki, menyetujui,
terhadap pilihan, kebutuhan dan nilai- membenarkan, membela, dan
nilai pribadi pasien serta memastikan membiarkan dirinya sendiri. Prinsip
nilai tersebut menjadi panduan bagi otonomi berdasar pada sebuah
semua keputusan klinis. Tujuan dalam keyakinan bahwa seorang individu
Patient centered care kaitannya dengan memiliki kemampuan berpikir logis dan
komunikasi adalah memperbaiki sistem memutuskan. Otonomi merupakan hak
perawatan kesehatan dengan kemandirian dan kebebasan individu
menggunakan komunikasi dan yang menuntut pembedaan diri. Orang
teknologi informasi serta dewasa dispekulasikan telah kompeten
mempersiapakan petugas yang ingin dan memiliki kekuatan membuat
melakukan perubahan terhadap keputusan sendiri, memilih dan
lingkungan perawatan kesehatan. Target memiliki berbagai keputusan atau
perubahan berupa peningkatan sistem pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi
perawatan baik dalam struktur maupun ini wujud bentuk respek terhadap
proses dalam merubah lingkungan individu. Joint Commision International
perawatan kesehatan. Pemenuhan (JCI) mengatur Hak Pasien dan
standar paraktik keperawatan yang Keluarga (HPK) / Patient and Family
profesional menuntut perawat harus Rights (PFR). Setiap pasien itu unik,
meningkatkan, mengubah, dan dengan kebutuhan, keunggulan, nilai-
mendesain ulang sistem perawatan nilai, dan keyakinannya masing-masing.
kesehatan serta mengkaji hambatan - Organisasi pelayanan kesehatan
hambatan yang ada dalam melakukan berkarya untuk mewujudkan rasa
komunikasi (Wolf, 2007). percaya pada pasien, menjalin
Studi panel ekspert menyepakati komunikasi terbuka dengan mereka,
sebuah model keperawatan Case serta untuk memahami dan melindungi
Management sebagai upaya yang nilai-nilai budaya, psikososial, dan
mampu memujudkan preference spiritual mereka (Robinson, 2015).
ataupun hak pasien untuk menentukan Sebuah praktek profesional
pilihan perawatan sesuai kebutuhan dan merefleksikan otonomi saat tenaga
harapan (Morales-Asencio et all, 2010). kesehatan menghargai hak-hak pasien
Case management dipimpin oleh dalam membuat keputusan tentang
seorang case manager yang bekerja perawatan dirinya. Pasien memiliki hak
sangat dekat dengan pasien sehingga berfikir logis untuk membuat sebuah

Pengembangan Case Manager dalam Patient Centered Care 127


Wiwin Nur Aeni
keputusan sendiri. Prinsip otonomi pengobatan/tindakan medis yang
menyatakan bahwa setiap pasien akan dilakukan terhadap dirinya;
mempunyai kebebasan menentukan k. Memberikan persetujuan atau
tindakan atau keputusan berdasarkan menolak sebagian atau seluruh
rencana yang mereka pilih. Hak-hak tindakan yang akan diberikan oleh
pasien sebagaimana yang diatur di tenaga kesehatan terhadap penyakit
dalam Undang-undang Nomor 44 yang dideritanya setelah menerima
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, dan memahami informasi mengenai
yaitu: tindakan tersebut secara lengka
a. Memperoleh informasi mengenai dengan pengecualian yang diatur
tata tertib dan peraturan yang dalam ketentuan peraturan
berlaku di Rumah Sakit; perundang-undangan;
b. Memperoleh informasi tentang hak l. Didampingi keluarganya dan atau
dan kewajiban pasien; penasehatnya dalam keadaan kritis
c. Memperoleh layanan yang atau menjelang kematian;
manusiawi, adil, jujur, dan tanpa m. Menjalankan ibadah sesuai agama
diskriminasi; atau kepercayaan yang dianutnya
d. Memperoleh layanan kesehatan selama hal itu tidak mengganggu
yang bermutu sesuai dengan pasien lainnya;
kebutuhan medis, standar profesi n. Memperoleh keamanan dan
dan standar prosedur operasional; keselamatan dirinya selama dalam
e. Memperoleh layanan yang efektif perawatan di Rumah Sakit;
dan efisien sehingga pasien o. Mengajukan usul, saran, perbaikan
terhindar dari kerugian fisik dan atas perlakuan Rumah Sakit
materi; terhadap dirinya;
f. Mengajukan pengaduan atas p. Menolak pelayanan bimbingan
kualitas pelayanan yang didapatkan; rohani yang tidak sesuai dengan
g. Memilih dokter dan kelas perawatan agama dan kepercayaan yang
sesuai dengan keinginannya dan dianutnya;
peraturan yang berlaku di Rumah q. Menggugat dan/atau menuntut
Sakit; Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
h. Meminta konsultasi tentang diduga memberikan pelayanan yang
penyakit yang dideritanya kepada tidak sesuai dengan standar baik
dokter lain yang mempunyai Surat secara perdata ataupun pidana;
Izin Praktik (SIP) baik di dalam r. Mengeluhkan pelayanan Rumah
maupun di luar Rumah Sakit; Sakit yang tidak sesuai dengan
i. Mendapatkan privasi dan standar pelayanan melalui media
kerahasiaan penyakit yang diderita cetak dan elektronik sesuai dengan
termasuk data-data medisnya (isi ketentuan peraturan perundang-
rekam medis); undangan.
j. Mendapat informasi yang meliputi
diagnosis dan tata cara tindakan Selanjutnya apabila hak-haknya
medis, tujuan tindakan medis, dilanggar, maka upaya hukum yang
alternatif tindakan, risiko dan tersedia bagi pasien adalah:
komplikasi yang mungkin terjadi, a. Mengajukan gugatan kepada
dan prognosis terhadap tindakan pelaku usaha, baik kepada
yang dilakukan serta perkiraan biaya lembaga peradilan umum maupun
kepada lembaga yang secara

Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 126-134


128
khusus berwenang menyelesaikan yang berperan / mengkoordinir case
sengketa antara konsumen dan management adalah seorang case
pelaku usaha (Pasal 45 UUPK) manager (Mullahy, 2014).
b. Melaporkan kepada polisi atau Fokus dari case management
penyidik lainnya. Hal ini karena adalah menyediakan layanan personal
di setiap undang-undang yang pasien untuk meningkatkan perawatan
disebutkan di atas, terdapat meliputi empat langkah berikut :
ketentuan sanksi pidana atas 1. Menjamin pasien baru, mungkin dari
pelanggaran hak-hak pasien. layanan lain apabila pasien
dipindahkan kepada area/rumah sakit
Deskripsi Case Management baru diluar yurisdiksi, atau pasien
The American Case Management belum lama ini pasien membutuhkan
Association (ACMA) merupakan perawatan level yang cukup tinggi.
asosiasi yang mendukung Alternative yang diambil, pasien
pengembangan profesi dan manajemen dijamin setelah masuk di ruang rawat
pendidikan keperawatan melalui forum inap.
edukasi, kesempatan jaringan, advokasi 2. Merencanakan dan memberikan
legislative, dan membangun standar perawatan
praktik profesi. ACMA mendefinisikan 3. Mengevaluasi hasil perawatan setiap
case management sebagai proses pasien dan kesesuaiannya dengan
kolaborasi dari pengkajian, rencana
perencanaan, fasilitas, koordinasi 4. Mengevaluasi seluruh keefektivan
perawatan, evaluasi dan advokasi program dijalani pasien dan
terhadap pilihan layanan kesehatan kesesuaiannya
sesuai harapan pasien dan keluarga.
Case management merupakan prosedur SETTING PRAKTIK CASE
untuk merencanakan, mencari, MANAGEMENT
mengevaluasi, dan memonitor layanan Praktik case management meluas di
yang didapatkan pasien dari beberapa semua seting perawatan kesehatan,
profesi kesehatan. Case management termasuk pembayar, penyedia,
dilihat dari konteks asuransi kesehatan pemerintah, pengusaha, masyarakat, dan
ataupun rencana kesehatan dapat rumah lingkungan hidup. Namun,
diartikan sebagai sebuah metode yang praktik itu sendiri bervariasi di tingkat
mengatur ketentuan rencana perawatan kompleksitas dan kelengkapan
yang akan diberikan kepada pasien berdasarkan empat faktor berikut :
dengan high cost medication. Tujuan 1. Konteks seting perawatan, seperti
dari metode ini adalah untuk pencegahan, akut, atau rehabilitasi.
mengkoordinasikan seluruh perawatan 2. Kondisi kesehatan dan kebutuhan
sehingga dihasilkan perawatan yang populasi pasien, serta kebutuhan
berkesinambungan dan harga yang lebih keluarga / tenaga kesehatan, seperti
terjangkau/rendah. Layanan yang perawatan kritis, asma, gagal ginjal,
diberikan komprehensif dengan perawatan post stroke.
menggunakan komunikasi dan sumber 3. Penerapan metode penggantian /
daya yang mendukung tercapainya hasil reimbursement, seperti perawatan
efektif dan efisien. Adapun layanan terkelola, kompensasi pekerja,
yang sesuai dengan metode case perawatan medis, atau pertolongan
management ialah kasus maternitas, medis.
katastropik, dan transicional. Orang

Pengembangan Case Manager dalam Patient Centered Care 129


Wiwin Nur Aeni
4. Disiplin profesional perawatan 3. Pengembangan rencana case
kesehatan yang ditunjuk sebagai management
case manager seperti registered Langkah ketiga yakni
nurse, pekerja social, dokter, dan menetapkan tujuan dari intervensi
konselor rehabilitasi (Whitaker, dan memprioritaskan kebutuhan
2010). klien, begitu pula dalam menentukan
jenis layanan dan sumber daya yang
Komponen Proses Case Management tersedia dalam rangka memenuhi
Case management dilakukan dalam tujuan atau hasil yang diinginkan
bidang etika dan hukum dari praktik klien.
case manager, menggunakan berpikir 4. Pelaksanaan dan koordinasi kegiatan
kritis dan pengetahuan berbasis bukti. perawatan
Case management bersifat tidak linear Langkah kelima yakni
atau latihan satu arah. Misalnya, menempatkan rencana case
tanggung jawab untuk pengkajian akan management ke dalam tindakan atau
terjadi pada semua titik dalam proses, tahap implementasi dari perencanaan
dan fungsi seperti fasilitasi, koordinasi, sebelumnya.
dan kolaborasi selama perawatan 5. Evaluasi rencana case management
kesehatan klien. Langkah utama dalam dan tindak lanjut
case management meliputi (Powell & Langkah kelima ini berupa
Tahan, 2008): evaluasi yang melibatkan evaluasi
1. Identifikasi Klien dan seleksi: status klien dan tujuan serta hasil
Langkah pertama yakni fokus terkait.
pada identifikasi klien yang akan 6. Pemutusan proses case management
mendapatkan manfaat dari layanan Langkah terakhir ini
case management. Langkah ini mengindikasikan bahwa fase
termasuk pada proses memperoleh sakitnya kien telah berakhir. Proses
persetujuan untuk layanan case ini berfokus pada menghentikan case
management jika sesuai. management ketika transisi klien ke
2. Pengkajian dan identifikasi masalah / level fungsi tertinggi, pencapaian
kesempatan hasil terbaik, atau berubahnya
Langkah kedua dimulai setelah kebutuhan / keinginan klien
pemilihan klien case management di (Whitaker, 2010).
tahap pertama selesai. Proses ini
dilakukan secara bertahap selama
kasus berlangsung.

Sumber: CCMC, 2011

Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 126-134


130
Kualifikasi Case Manager masyarakat profesional yang diakui
Perawat case manager adalah secara nasional dan badan bersertifikasi
seorang perawat dengan kualifikasi melalui penelitian peran dan fungsi case
pendidikan profesi ners yang mangement.
menangani asuhan keperawatan pasien Keberhasilan pencapaian hasil tidak
jangka panjang mulai sejak pasien dapat dicapai tanpa adanya
masuk ke rumah sakit hingga pasien keterampilan khusus dan pengetahuan
pulang. Kriteria pasien yang ditangani yang diterapkan di seluruh rangkaian
oleh case manager adalah pasien yang proses. Faktor membangun hubungan,
kronik dan membutuhkan medikasi menulis secara efektif, komunikasi
yang kompleks. Case manager bekerja verbal, negosiasi, pengetahuan akan
sangat dekat dengan pasien sehingga hambatan atau risiko, kemampuan
bersama dengan pasien membuat untuk melakukan perubahan,
perencanaan perawatan agar sesuai melakukan evaluasi berkelanjutan dan
dengan kebutuhan pasien dan analisis kritis, serta kemampuan untuk
tercapainya tujuan yang menjadi merencanakan dan mengorganisir
preference pasien (Treadwel, 2015). secara efektif pun menjadi kunci
Perawat case manager harus keberhasilan.
dikredensial terlebih dahulu setara Fungsi peran manajer kasus
dengan kemampuan melakukan praktik meliputi:
mandiri perawat. Bagi rumah sakit yang 1. Melakukan penilaian komprehensif
telah menerapkan jenjang karir perawat, terhadap kesehatan dan kebutuhan
dapat mengangkat perawat yang telah psikososial klien, termasuk status
menempati minimal level perawat kesehatan dan defisit, dan
klinik III (PK III). mengembangkan rencana case
managemen secara kolaboratif
Peran, Fungsi Dan Aktifitas Case dengan klien dan keluarga atau
Manager tenaga kesehatan.
Peran adalah istilah umum dan 2. Perencanaan dengan klien, keluarga
abstrak yang mengacu pada satu atau tenaga kesehatan, penyedia
perilaku dan konsekuensi yang layanan kesehatan lain, pembayar,
diharapkan berkaitan dengan posisi dan masyarakat, untuk
seseorang dalam struktur sosial. Fungsi memaksimalkan tanggapan
adalah sebuah pengelompokan tugas- perawatan kesehatan, kualitas, dan
tugas tertentu yang melekat pada peran hasil yang efektif.
yang dimiliki. Aktivitas ialah tindakan 3. Memfasilitasi komunikasi dan
diskrit atau tugas dari kinerja seseorang koordinasi antara anggota tim
untuk mencapai harapan dari peran kesehatan, yang melibatkan klien
yang diasumsikan (Tahan,Huber, dalam proses untuk pengambilan
downey, 2006). Case manager keputusan agar meminimalkan
melakukan fungsi primer dari fragmentasi dalam layanan
penilaian/pengkajian, perencanaan, kesehatan.
fasilitasi dan advokasi, yang dicapai 4. Mendidik klien, keluarga atau
melalui kerja sama / kolaborasi dengan pemberi perawatan, dan anggota tim
klien dan tenaga kesehatan profesional kesehatan mengenai pilihan
lainnya yang terlibat dalam perawatan pengobatan, sumber daya
klien. Tanggung jawab utama dari case masyarakat, manfaat asuransi,
managment telah diidentifikasi oleh kekhawatiran psikososial, case

Pengembangan Case Manager dalam Patient Centered Care 131


Wiwin Nur Aeni
managemen, dll, sehingga tepat 7. Membantu klien dalam transisi aman
waktu dan keputusan dapat dibuat. perawatan ke tingkat yang paling
5. Memberdayakan klien untuk tepat.
memecahkan masalah dengan 8. Berjuang untuk mempromosikan
mengeksplorasi pilihan perawatan, advokasi klien dan penentuan
ketika rencana alternatif tersedia dan otonomi.
diperlukan, untuk mencapai hasil 9. Advokasi klien dan pembayar untuk
yang diinginkan. memfasilitasi hasil positif bagi klien,
6. Mendorong penggunaan pelayanan tim kesehatan, dan pembayar.
kesehatan yang tepat dan Namun, jika konflik muncul,
meningkatkan kualitas pelayanan kebutuhan klien harus menjadi
perawatan serta menjaga efektivitas prioritas (Snoddon, 2010).
biaya berdasarkan kasus dasar.

Model Case Management


(Sumber : Polaxa, 2014; CEO, 2013; Ammanur, 2015)

Pasien dari segi etik dan hukum perawat terhadap pasien tersebut
memiliki hak untuk menentukan berlangsung lama sejak pasien datang
keputusannya sendiri terkait seluruh hingga pasien pulang. Case manager
aspek perawatannya. Wilson telah berhasil memberikan dukungan-
membuktikan dalam penelitiannya dukungan kepada pasien dan
mengenai efektivitas dari seorang case meluangkan waktu bersama pasien
manager yang berada di posisi unik untuk menggali harapan dan potensi
karena bekerja secara dekat dengan yang dapat mendukung proses
pasien sehingga waktu pemeliharaan perawatan dan kesembuhannya.

Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 126-134


132
Deskripsi kegiatan yang dijalankan untuk memberikan suatu
perawat tersebut merupakan peran dari pernyataan/pembelaan untuk
seorang case manager (Wilson, Curtis, kepentingan pasien. Case manager
Lipke, Bochenski, & Gilliland, 2005). memiliki kemampuan untuk dapat
Wagner menyampaikan bahwa case melakukan atau berbicara sesuatu
manager melalui perannya dalam dengan tujuan memberikan
mengumpulkan dan mengorganisir perlindungan hak pada pasien. Menurut
berbagai data terkait pasien dan proses Ikatan Perawat Amerika/ANA,
perawatannya menjadi sebuah advokasi yang dilakukan perawat adalah
pengingat bagi tim medis yang melindungi klien terhadap pelayanan
menangani pasien. Pengingat yang kesehatan dan keselamatan praktik tidak
dimaksudkan disini ialah sebuah sah yang tidak kompeten dan melanggar
rangkaian proses yang merunut jalan etika yang dilakukan oleh siapapun.
penyakit, kebutuhan, dan potensi yang Case manager menjadi penghubung
ada pada diri pasien sehingga antara pasien dengan tim kesehatan lain
menjadikan pertimbangan terhadap dalam upaya pemenuhan kebutuhan,
tindakan yang akan diberikan. Case membela kepentingan pasien, dan
manager melakukan follow up kepada membantu pasien memahami semua
pasien lebih intensive sehingga muncul informasi serta upaya kesehatan yang
kepatuhan dari diri pasien terhadap diberikan tim kesehatan yang
ketentuan pengobatan dan perawatan bertanggung jawab atas diri pasien.
yang telah disetujuai sebelumnya.
Interaksi yang berlangsung antara case SIMPULAN DAN SARAN
manager dan pasien berhasil Model case management yang
mempertemukan antara dipimpin oleh case manager mampu
kebutuhan/harapan dan pemenuhan mewujudkan layanan kesehatan
pasien. Keberhasilan tersebut berbasis patient centered care. Proses
merupakan wujud nyata dari jaminan case management terdiri dari
informasi yang diberikan pasien kepada identifikasi klien dan seleksi,
case manager yang terkumpul dan pengkajian dan identifikasi masalah /
menjadi bahan pertimbangan dalam kesempatan, pengembangan rencana
menentukan keputusan (Wagner, 1998). case management, pelaksanaan dan
Case manager memiliki sebuah koordinasi kegiatan perawatan, evaluasi
pandangan bahwa sebagai perawat rencana case management dan tindak
harus mampu memberikan advokasi lanjut, dan Pemutusan proses case
bagi pasiennya. Case manager pula management. Case manager dapat
telah tertanam dalam mindset-nya dipegang oleh perawat yang telah
bahwa pasien harus diberikan haknya menempati jenjang karir minimal level
untuk mendapatkan pelayanan yang perawat klinik III. Model case
komprehensif sesuai pilihan pasien. Hal management perlu diterapkan di rumah
ini dikuatkan oleh Heider dalam sakit dengan menjalin kerja sama
penelitiannya yang menggali persepsi dengan rumah sakit yang telah
case manager melalui indepth interview menerapkan case management maupun
dan menyebutkan bahwa salah satu mitra bestari baik itu dari segi aplikasi
peran dirinya ialah advokasi pasien maupun penelitian lebih lanjut.
(Heider, 2001).
Advokasi yang dilakukan oleh case
manager ialah sikap melindungi pasien

Pengembangan Case Manager dalam Patient Centered Care 133


Wiwin Nur Aeni
Daftar Pustaka Olsena, S. (2014). Implementation of
Ammanur, Jumpa U. (2015). Standar the Patients ’ Rights in Cross-
Akreditasi RS Yang Memuat border Healthcare Directive in
Pelayanan Berfokus Pasien Dan Latvia. European Journal of
Standar Modul APK AP PP dan Health Law, 21, 46–55.
PAB. http://www.slideshare.net/ Robinson, J. C. (2015). Purchasing
CCMC. (2011). Case Management Medical Innovation. University of
Knowledge 2. California Press.
http://www.cmbodyofknowledge.c Wagner, E. H. (1998). More than a case
om/ manager (Editorial). Annals of
CEO. (2013). The Benefits of Medical Internal Medicine, 129(8), 654–
Case Management. 656. Retrieved from
https://payerfusion.com/ http://www.annals.org/cgi/content/
Heider, G. E. (2001). Nurse Case full/129/8/654
Managers Perceptions of Nursing Walsh, A. S. J. (2014). Interdisciplinary
Case Management. UMI Collaboration for Youth Mental
Dissertation Publishing. Health : A National Study. Igarss
Lancaster, G. (2014). Understanding 2014, 1–5.
Interdiciplinary Communication http://doi.org/10.1007/s13398-014-
And Collaboration Among 0173-7.2
Physicians , Nurses , And Whitaker, C. E. (2010). Standards of
Unlicensed Assistive Personnel. Practice for Case Management.
UMI Dissertation Publishing. The Case Manager, 12, 5.
Landry, C. M. (2014). The Effects of Retrieved from
Collaborative- Care Training on http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
Paraprofessional Case Managers ’ ed/21986967
Perceived Self- Efficacy , Wilson, C., Curtis, J., Lipke, S.,
Knowledge , and Behaviors for Bochenski, C., & Gilliland, S.
Depression- Related Services (2005). Nurse case manager
Delivery. UMI Dissertation effectiveness and case load in a
Publishing. large clinical practice: Implications
Morales-Asencio, J. M., et all. (2010). for workforce development.
Design of a case management Diabetic Medicine, 22, 1116–1120.
model for people with chronic http://doi.org/10.1111/j.1464-
disease (Heart Failure and COPD). 5491.2005.01604.x
BMC Health Services Research, Wolf, D. M. (2007). Effect of Patient-
10, 324. Centered Care on Patient
http://doi.org/10.1186/1472-6963- Satisfaction at Hospital Discharge.
10-324 UMI Dissertation Publishing.
Mullahy, C. (2014). Practice Settings
and Models of Care. Jones &
Bartlett Learning, LCC.

Jurnal Manajemen Keperawatan . Volume 2, No. 2, November 2014; 126-134


134

You might also like