Professional Documents
Culture Documents
AP – LABOR
Lab
“Bag X” Lab
Lab PA
“Anak” “Pelayanan”
Lab di Ruang, POCT
Standar AP.5
Pelayanan laboratorium tersedia utk memenuhi kebutuhan
pasien, dan semua pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan.
Pelayanan Lab Terintegrasi
Elemen Penilaian AP.5 Daftar pemeriksaan
1. Ada regulasi ttg pengorganisasian dan pengaturan
pelayanan lab secara terintegrasi. (R)
2. Ada pelaksanaan pelayanan lab tersedia 24 jam. (O,W)
3. Ada daftar spesialis dalam bidang diagnostik khusus
yg dapat dihubungi jika dibutuhkan (W)
4. Ada bukti pemilihan lab di luar RS (pihak ketiga) utk
kerjasama berdasarkan pd sertifikat mutu dan diikuti
perjanjian kerjasama sesuai peraturan perUUan. (D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan rujukan lab keluar RS (pihak
ketiga) harus melalui lab RS. (D,W)
TEGAKKAN KONTEKS
IDENTIFIKASI RISIKO
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
RISK REGISTER
24
MEMBANGUN KONTEKS :
- FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT
- TENTUKAN TUJUAN DAN SASARAN
- STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO :
-Apa yang bisa terjadi
-Bagaimana kejadiannya
-Mengapa hal itu bisa terjadi
-Kapan hal itu bisa terjadi
-Dimana hal itu bisa terjadi
-Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
ASESMEN RISIKO
Analisa risiko
-Dampak & probabilitas
- siapa yang terlibat
-Tingkat risiko
KOMUNIKASI -Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan MONITOR
DAN AUDIT
Evaluasi risiko
-Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria
KONSULTASI REVIEW
-analisa untung rugi
-Risiko diterima atau tidak
Risiko
Tdk diterima Risiko diterima
Pengelolaan risiko
I
M Share Mitigate & Control
P
A Low Risk Medium Risk
C
T
Accept Control
ACTION :
Can be Clinical Manager / Lead Detailed review & Immediate review
manage by Clinician should urgent treatment & action required
procedure assess the should be at Board level.
consequences againts undertaken by Director must be
Accept risk cost of treating the risk senior management informed
Standar AP.5.3.1
RS menetapkan regulasi bahwa unit laboratorium
melaksanakan proses untuk mengurangi risiko infeksi
akibat paparan bahan-bahan dan limbah biologis
berbahaya.
Pengurangan risiko infeksi
Elemen Penilaian AP.5.3.1
1. Ada bukti unit lab melaksanakan manajemen risiko
fasilitas dan risiko infeksi sesuai regulasi di RS (D,W)
2. Ada bukti pelaporan dan penanganan staf yg terpapar di
unit lab dicatat sesuai dgn regulasi PPI RS dan peraturan
perUUan (D,W)
3. Ada bukti unit lab menjalankan ketentuan sesuai dgn
butir a) s/d g) dalam Maksud dan Tujuan (D,W)
4. Ada bukti dilakukan tindakan koreksi, dicatat, dievaluasi
dan dilaporkan kpd Penangg-jawab / koordinator K3 RS
jika muncul masalah dan terjadi kecelakaan (D,W)
MSDS / LDP (Lembar Data Pengaman), Eye washer, Dekontaminasi !
AP.5.3.1
1. Ada bukti unit D Bukti pelaksanaan: 10 TL
laboratorium 1) manajemen risiko fasilitas 5 TS
melaksanakan manajemen sesuai dengan MFK 5 EP 3 0 TT
risiko fasilitas dan risiko 2) risiko infeksi sesuai dengan
infeksi sesuai regulasi di PPI 7.1
RS (D,W)
W Kepala unit laboratorium
Staf unit laboratorium
Penanggung jawab
manajemen risiko
2. Ada bukti pelaporan dan D Bukti tentang pelaporan dan 10 TL
penanganan staf yang penanganan staf yang 5 TS
terpapar di unit terpapar di unit laboratorium 0 TT
laboratorium dicatat sesuai sesuai dengan PPI 5
dengan regulasi PPI RS
dan peraturan perundang- W Kepala unit laboratorium
undangan (D,W) Staf unit laboratorium
34
MSDS 4/5
3/5
35
Standar AP.5.3.2.
Ada prosedur melaporkan hasil laboratorium yg kritis.
Nilai/hasil Lab yg Kritis
Elemen Penilaian AP.5.3.2.
1. Ada regulasi yg disusun secara kolaboratif ttg hasil lab
yg kritis, pelaporan oleh siapa dan kpd siapa, dan
tindak lanjutnya. (R)
2. Hasil lab yg kritis dicatat didalam rekam medis pasien
(lihat juga SKP 2 .1 EP 2 ) (D,W)
3. Ada bukti tindak lanjut dari pelaporan hasil lab yg kritis
secara kolaboratif. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut thd
seluruh proses, agar memenuhi ketentuan serta
dimodifikasi sesuai kebutuhan. (D,W)
AP.5.3.2
1. Ada regulasi yang R Regulasi tentang penetapan 10 TL
disusun secara kolaboratif hasil laboratorium yang kritis - -
tentang hasil laboratorium termasuk pelaporan dan 0 TT
yang kritis, pelaporan oleh tindak lanjutnya, yang disusun
siapa dan kepada siapa, secara kolaboratif
dan tindak lanjutnya. (R)
2. Hasil laboratorium yang D Bukti dalam RM tentang hasil 10 TL
kritis dicatat didalam laboratorium yang kritis 5 TS
rekam medis pasien (lihat 0 TT
juga SKP 2 .1 EP 2 ) (D,W) W DPJP
PPJA
Staf klinis
W DPJP
PPJA
Staf unit laboratorium
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan evaluasi 10 TL
evaluasi dan tindak lanjut dan tindak lanjut terhadap 5 TS
terhadap seluruh proses, seluruh proses 0 TT
agar memenuhi ketentuan
serta dimodifikasi sesuai W DPJP
kebutuhan. (D,W) PPJA
Staf klinis
Staf unit laboratorium
50
AP.5.5
W Kepala/staf unit
laboratorium
Staf unit farmasi
W Kepala/staf unit
laboratorium
Staf unit farmasi
1 2 3 4
Reagensia Penyimpanan Label Kadaluarsa Fisik Ket
Aaaaa V V V V
Bbbbb V V V V
Cccccc V V V V
…
….
KARS,
KARS Nico
Nico A.
A. Lumenta
Lumenta 64
Standar AP.5.7
Ada regulasi ttg pengambilan, pengumpulan, identifikasi,
pengerjaan, pengiriman, penyimpanan, pembuangan
spesimen dan dilaksanakan
Spesimen
Elemen Penilaian AP.5.7
1. Ada regulasi ttg pengambilan, pengumpulan, identifikasi,
pengerjaan, pengiriman, pembuangan spesimen (R)
2. Ada bukti pelaksanaan permintaan pemeriksaan oleh PPA yg
kompeten dan berwenang (D,W)
3. Ada bukti pelaksanaan pengambilan, pengumpulan dan
identifikasi spesimen sesuai dgn regulasi (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan pengiriman, pembuangan,
penyimpanan, pengawetan spesimen sesuai dgn regulasi
(D,W)
5. Ada bukti pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, telusur
spesimen (tracking) sesuai dgn regulasi. (D,W)
6. Ada bukti pengelolaan pemeriksaan jaringan / cairan sesuai
dgn regulasi. (D,W)
7. Ditetapkan prosedur bila menggunakan lab rujukan (D)
AP.5.7
1. Ada regulasi tentang R Regulasi tentang spesimen 10 TL
pengambilan, meliputi: - -
pengumpulan, identifikasi, 1) Pengambilan 0 TT
pengerjaan, pengiriman, 2) Pengumpulan
pembuangan spesimen (R) 3) Identifikasi
4) Pengerjaan
5) Pengiriman
6) Pembuangan
2. Ada bukti pelaksanaan D Bukti permintaan 10 TL
permintaan pemeriksaan oleh pemeriksaan oleh PPA yang 5 TS
PPA yang kompeten dan kompeten dan berwenang 0 TT
berwenang (D,W) W
PPA
Staf unit laboratorium
W Staf laboratorium
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan 10 TL
pengiriman, pembuangan, pengiriman, pembuangan, 5 TS
penyimpanan, pengawetan penyimpanan, pengawetan 0 TT
spesimen sesuai dengan spesimen
regulasi (D,W)
W Staf unit laboratorium
Standar AP.5.8
RS menetapkan nilai normal dan rentang nilai untuk
interpretasi dan pelaporan hasil laboratorium klinis.
W DPJP
Staf unit laboratorium
3. Setiap hasil pemeriksaan D Bukti hasil pemeriksaan 10 TL
laboratorium dilengkapi laboratorium dilengkapi 5 TS
dengan rentang nilai normal. denganrentang nilai normal 0 TT
(D)
78
AP.5.9.1
1. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan PME 10 TL
PME (D) 5 TS
0 TT
2. Ada bukti tindak lanjut dari D Bukti tindak lanjut dari hasil 10 TL
hasil PME (D) PME 5 TS
0 TT
W Staf klinis
Penanggung jawab
manajemen risiko
Tim KPRS
Kepala/staf unit
laboratorium/unit BDRS
(Bank Darah
W Kepala/staf unit
laboratorium/unit BDRS (Bank
Darah
a) Permintaan darah
b)Penyimpanan darah
c) Tes kecocokan
d)Distribusi darah
(Maksud dan Tujuan AP.5.11, AP 5.11.1 dan AP 5.11.2)
Proses kendali mutu dari semua jenis pelayanan
dilaksanakan dan terdokumentasi utk memastikan
terselenggaranya pelayanan darah dan atau transfusi yg
aman. Donor darah dan pelayanan transfusi
dilaksanakan sesuai peraturan perUUan dan standar
praktek yg diakui.
Sebelum dilakukan pemberian darah harus ada
penjelasan dari DPJPnya dan persetujuan dari pasien
atau keluarga.
Selama pemberian transfusi darah harus dilakukan
monitoring dan evaluasi, dan dilaporkan bila ada reaksi
transfusi
PAYUNG HUKUM PELAYANAN DARAH
Peraturan PMK
PMK No. Pedoman
UU No. Pemerintah No. 83/2014 91/2015 PMK No. 92/2015 CPOB
36/2009 No. 7/2011 Tentang Tentang Juknis untuk
UTD, BDRS Tentang Kerjasama PKM,
Tentang Tentang UTD dan
Standar UTD dan RS
Kesehatan Pelayanan & Jejaring Pusat
Pelayanan dalam Pelayanan
Darah Pelayanan Darah Plasma-
Darah Darah untuk pheresis
menurunkan AKI
98
PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014
TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN
TRANSFUSI DARAH
UTD
• Jenis, pengorganisasian, persyaratan, perijinan dan
penyelenggaraan UTD, serta pencatatan, pelaporan,
dan pembiayaan pelayanan darah
BDRS
• Penyelenggaraan, persyaratan, pengorganisasian,
pencatatan, pelaporan dan pembiayaan BDRS
100
Permenkes No. 83/2014 tentang UTD,
BDRS dan Jejaring
101
TUGAS BDRS
Perencanaan kebutuhan darah dan menerima
darah yang sudah diuji saring dari UTD
102
TUGAS BDRS
Menyerahkan darah yang cocok bagi
pasien
103
PMK 83/2014 : UTD, BDRS, Jejaring Yan TD
PMK 83/2014 : UTD, BDRS, Jejaring Yan TD
PMK 83/2014 : UTD, BDRS, Jejaring Yan TD
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN DARAH DI BDRS
• KPI Teknis, diantaranya:
– Permintaan darah
• Dokumen perencanaan kebutuhan darah
• Formulir permintaan darah
– Transportasi darah
• Fasilitas dan tenaga yang melakukan transportasi
• Jumlah darah yang rusak selama transportasi
– Penyimpanan darah
• Fasilitas dan tenaga yang melakukan penyimpanan
• Kendali mutu komponen darah
• % kerusakan komponen darah akibat penyimpanan
• Jumlah kejadian penyimpangan suhu penyimpanan
• % screen-hold
107
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN DARAH DI BDRS
• KPI Teknis, diantaranya:
– Uji imunohematologi
• % perbedaan hasil uji gol darah di UTD vs BDRS
• Uji kecocokan
• Uji antibodi darah pasien
– Hemovigillance
• % reaksi transfusi
• % reaksi transfusi yang dirujuk ke BDRS dan UTD
• Pembahasan reaksi transfusi
– Distribusi Darah
• % pendistribusian darah melalui BDRS dan langsung ke pasien
• % pengembalian darah dari rungan karena kerusakan selama
distribusi
• % penggunaan darah di ruangan sesuai intruksi penggunaan
108
Terima kasih AP – LABOR