Professional Documents
Culture Documents
Peningkatan Resistensi Kultur Bakteri Staphylococcus Aureus Terhadap Amoxicillin Menggunakan Metode A...
Peningkatan Resistensi Kultur Bakteri Staphylococcus Aureus Terhadap Amoxicillin Menggunakan Metode A...
CITATIONS READS
0 3,685
2 authors, including:
Agustina Setiawati
Universitas Sanata Dharma
11 PUBLICATIONS 18 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Agustina Setiawati on 16 November 2015.
Agustina Setiawati
Korespondensi:
Agustiana Setiawati
Email: agustinasetiawati85@gmail.com
dibandingkan dengan kontrol pertumbuhan Kultur bakteri tersebut diinkubasi 1x24 jam
dan kontrol media. Penentuan nilai MIC dan kemudian disub kultur ke dalam media MHB
MBC dilakukan dengan melakukan streak baru. Perlakuan ini diulang dengan meng-
plate dari hasil uji akti itas antibakteri secara gunakan media MHB dengan konsentrasi di
dilusi padat. Hasil uji yang digunakan adalah bawah MIC yang sama hingga 1 minggu. Sub
media yang bernotasi (-) atau yang mem- kultur ulang bakteri dengan cara yang sama
berikan kejernihan secara visual. MIC adalah menggunakan konsentrasi amoxicillin diting-
konsentrasi terkecil yang dapat mengham- katkan selama 2 minggu dengan peningkatan
bat pertumbuhan bakteri, ditandai dengan S. konsentrasi amoxicillin setiap minggu.
aureus yang masih dapat tumbuh pada hasil
streak plate, sedangkan MBC adalah konsen-
trasi terkecil yang dapat membunuh bakteri HASIL DAN PEMBAHASAN
ditandai dengan S. aureus yang tidak dapat
Peningkatan resistensi kultur bakteri S. aureus
tumbuh pada hasil streak plate, yang menan-
terhadap amoxicillin diawali dengan penentuan
dakan bakteri uji mati karena larutan uji den-
Mininum Inhibition Concentration (MIC) amoxici-
gan konsentrasi tersebut.
llin terhadap kultur murni S.aureus. Kultur murni
bakteri yang digunakan adalah S. aureus ATCC
2. Perlakuan adaptif gradual amoxicillin pada
25923. Penentuan MIC menggunakan metode
kultur S. aureus
dilusi padat menggunakan medium MHA yang
Larutan amoxicillin stok ditambahkan me-
mengandung antibiotik berbagai konsentrasi.
dia MHB hingga konsentrasi akhir dibawah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kultur
MIC amoxicillin terhadap bakteri S. aureus
murni S.aureus sudah resisten terhadap amoxi-
dalam 10 mL. Masukkan 1 mL suspensi bakteri
cilin dengan MIC 0,25 μg/mL. S. aureus yang sen-
stok, goyang hingga merata. Setelah inkubasi
sitif terhadap amoxicilin mempunyai kadar MIC ≤
1x24 jam, ambil 1 mL suspensi bakteri ma-
0,12 μg/mL sedangkan yang resisten mempunyai
sukkan ke dalam media MHB yang mengand-
kadar MIC ≥ 0,25 μg/mL (11).
ung amoxicillin di bawah konsentrasi MIC.
Tabel 1. Penentuan MIC Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat
Perlakuan I II III
Kontrol pertumbuhan +++ +++ +++
Kontrol media - - -
Konsentrasi 0,10 μg/mL +++ +++ +++
Konsentrasi 0,25 μg/mL - - -
Konsentrasi 0,50 μg/mL - - -
Konsentrasi 1,00 μg/mL - - -
Konsentrasi 1,25 μg/mL - - -
Konsentrasi 1,50 μg/mL - - -
Keterangan:
+++ : media sangat keruh
++ : media kekeruhan sedang
+ : media sangat keruh
- : media jernih
Tabel 2. Penentuan MIC Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur 0,10μg/mL
Perlakuan I II III
Kontrol pertumbuhan +++ +++ +++
Kontrol media - - -
Konsentrasi 50 μg/mL +++ +++ +
Konsentrasi 75 μg/mL - - -
Konsentrasi 100 μg/mL - - -
Tabel 3. Penentuan MIC Amoxicilin terhadap S. aureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur 0,15 μg/mL
Perlakuan I II III
Kontrol pertumbuhan ++++ ++++ +++
Kontrol media - - -
Konsentrasi 50 μg/mL ++ + ++
Konsentrasi 100 μg/mL - - -
Konsentrasi 500 μg/mL - - -
Tabel 4. Penentuan MIC Amoxicilin terhadap S.a ureus dengan Metode Dilusi Padat setelah Sub Kultur 0,20μg/mL
Perlakuan I II III
Kontrol pertumbuhan ++++ ++++ +++
Kontrol media - - -
Konsentrasi 50 μg/mL ++ + ++
Konsentrasi 100 μg/mL - - -
Konsentrasi 200 μg/mL - - -
Hasil di atas menunjukkan bahwa metode cilline Binding Protein(13). menyebutkan bahwa
adaptif gradual dapat meningkatkan resistensi resistensi adaptif bakteri dapat disebabkan oleh
bakteri S.aureus terhadap antibiotik amoxicil- aktivasi jalur molekuler tertentu dalam sel bak-
lin. Pada akhir perlakuan sub kultur pada media teri. Mekanisme molekuler dan faktor terkait re-
yang mengandung amoxicillin 0,10 μg/mL, MIC sistensi adaptif perlu diteliti lebih lanjut melalui
amoxicillin meningkat dari 0,25 μg/mL menjadi karakterisasi gen marker yang berperan dalam
75 μg/mL (meningkat 300x lipat) (Tabel II). Sub resistensi S. aureus. Ekspresi gen marker terse-
kultur berikutnya pada media yang meangand- but dapat dilakukan untuk mengetahui regulasi
ung amoxicillin 0,15 μg/mL, meningkatkan MIC ekpresi gen marker tersebut dalam S. aureus yang
amoxicillin terhadap bakteri menjadi 100 μg/mL resisten.
(meningkat 400x lipat) (Tabel III). Perlakuan sub
kultur berikutnya pada media yang mengandung
amoxicillin 0,20 μg/mL tidak menyebabkan MIC KESIMPULAN
100 μg/mL mengalami peningkatan.
Metode adaptif gradual dapat meningkatkan
Mekanisme molekuler peningkatan resistensi
resistensi bakteri S. aureus
adaptif pada bakteri S. aureus dalam penelitian
ini belum dapat diketahui secara pasti. Resistensi
SARAN
S. aureus terhadap amoxicillin dapat diperanta-
rai oleh penurunan jumlah Penicilline Binding Dilakukan penelitian selanjutnya untuk men-
Protein (PBP-1A) yang dihasilkan oleh bakteri getahui mekanisme molekuler terjadinya resis-
atau penurunan a initas amoxicillin pada Peni- tensi adaptif pada S. aureus terhadap amoxicillin.