Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Definisi
Semua saraf spinal kecuali bagian torakal, pada bagian ventralnya saling
terjalin membantuk jalinan saraf yang disebut fleksus. Dengan demikian
terbentuk lima buah fleksus yaitu: fleksus servikalis; brakialis, lumbalis,
sakralis, koksigealis. Pada setiap fleksus ini terdapat cabang-cabang yang
menuju pada bagian-bagian yang dipersarafi.
Mempersarafi leher dan belakang kepala. Salah satu saraf yang penting
adalah saraf frenikus yang memperdarafi diafragma.
Tidak membentuk fleksus tetapi keluar dari ruang interkostal sebagai saraf
interkostalis. Mempersarafi otot-otot abdomen bagian atas, kulit dada dan
abdomen.
Bagian ini mempersarafi kulit dan otot-otot tubuh bagian bawah serta
ekstrimitas bagian bawah. Saraf utama pada fleksus ini adalah saraf
iskiadikus yang merupakan saraf terbesar dalam tubuh. Saraf isciadikus
yang menembus bokong dan bagian belakang paha ini memiliki cabang
yang sangat banyak. Cabang-cabangnya tersebut kemudian mempersarafi
otot paha posterior, tungkai bawah , sebagian besar kulit tungkai bawah.
Sedangkan perineum dipersarafi khusus oleh pleksus koksigealis.
B. Etiologi
C. Patofisiologi
1. Kelumpuhan flasid
2. Arefleksi
3. Hilangnya prespirasi
5. Priapismus
6. Bradikardi dan hipotensi.
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X spinal : untuk menentukan lokasi dan jenis cedera tulang belakang
(fraktur atau dislokasi)
F. Pengkajian
4. Integritas ego : menyangkal, tidak percaya, sedih dan marah, takut, cemas,
gelisah dan menarik diri
G. Diagnosa keperawatan
H. Perencaan keperawatan
Daftar Pustaka
Closkey JC & Bulechek. 1996. Nursing Intervention Classification. 2nd ed.
Mosby Year Book.