You are on page 1of 20

MAKALAH SISTEM ELECTRONIC STABILITY CONTROL

MATA KULIAH KEMUDI REM DAN SUSPENSI

Disusun Oleh :
Dinasti Sabda Dewaji 16504241007
Teguh Laksono 16504241011
Ridho Tri Nurrohman 16504241033

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alah SWT yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan
hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Electronic Stability
Control”. Makalah ini telah kami kerjakan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penulis menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Yogyakarta, 01 Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan...................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
A. Pengertian Electronic stability control................................................................. 4
B. Electronic stability control Bekerja...................................................................... 6
C. Kesetabilan Kendaraan yang Tidak Dikendalikan dengan ESC.......................... 8
D. Kesetabilan Kendaraan yang Dikendalikan ESC................................................. 9
E. Komponen komponen ESC pada Kendaraan....................................................... 11
F. Nama nama ESC pada Berbagai Merk Mobil...................................................... 12
G. BAB IV PENUTUP............................................................................................. 15
1.1 Kesimpulan................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 16

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak dilakukan pengembangan
dan penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga banyak inovasi yang timbul dalam berbagai bidang. Salah satunya
adalah bidang otomotif.
Inovasi di bidang otomotif saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat
dilihat pada perkembangan pada kendaraan komersil. Dengan adanya
terobosan teknologi yang terbaru harus mampu memenuhi tuntutan pemakai
(konsumen). Perkembangan inilah yang dapat meningkatkan tingkat
kemudahan keamaan, serta kenyamanan para pengguna sehingga konsumen
akan merasa puas dari keindahan kendaraan baik dari bagian eksterior
maupun interior.
Begitu banyak produsen yang menawarkan fitur-fitur keselamatan dan
kenyamanan penggunanya. Seperti sabuk pengaman, Air Bag atau kantong
udara yang secara otomatis akan segera mengembang apabila mobil
menabrak suatu obyek,, Power Steering, ABS (Antilock Brake System) yang
berfungsi mencegah roda-roda mobil terkunci pada saat pengereman
mendadak, EBA(Emergency Brake Assist) sebagai sistem yang secara
mekanik memberikan pengendara untuk menggunakan seluruh tenaga
pengereman di kondisi yang berbahaya, dan masih banyak lagi.
Semua teknologi safety atau keselamatan diatas belum memiliki
presentasi yang cukup besar dalam menyelamatkan nyawa pengendara dan
orang lain dalam bidang ini kita membutuhkan suatu alat yang dapat
mendeteksi kesalahan yang disadari maupun tidak disadari oleh pengemudi
dan secara otomatis memperbaiki kesalahan pengendara sehimgga kecelakaan
yang dapat menyebabkan kerugian materi atau yang paling tidak diinginkan
seperti kehilangan nyawa seseorang tidak terjadi

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang yang diuraikan diatas permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah:
a. Apa faktor yang menyebabkan ketidakstabilan kendaraan.
b. Bagaimana fungsi stability control daam menjaga kesetabilan kendaraan.

1.3 TUJUAN PENULISAN

1
Makalah ini dibuat untuk memenuhi penugasan yang diberikan oleh
bapak dosen sistem kemudi, rem , dan suspensi. Selain itu makalah ini
disusun dengan tujuan antara lain
a. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dr. Tawardjono Us, Drs.
M.Pd. selaku dosen matakuliah Kemudi Rem dan Suspensi.
b. Mengetahui konsep dasar (ESP) Electronic Stability Control.
c. Mengetahui kerja sistem stability control saat mobil tidak stabil.

1.4 METODE PENULISAN

Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :


1. Metode Pustaka
Metode Pustaka adalah metode yang dilakukan dengan mempelajari
dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan sistem
Electronic Stability Control baik berupa buku maupun informasi di
internet.
2. Diskusi
Yaitu berdiskusi secara langsung kepada teman – teman yang
mengetahui tentang Electronic Stability Control.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

ESC atau Electronic Stability Control atau yang dalam bahasa kita disebut
Stabilitas Elektronik adalah suatu piranti system keselamatan dimana system ini
bekerja untuk menjaga stabilitas mobil agar tetap terkendali. dalam menjalankan
tugasnya terdapat beberapa macam sensor yang terdapat pada bagian-bagian sasis
yang berfungsi untuk mendeteksi suatu anomaly atau ketidakaturan, anomaly ini
selanjutnya disampaikan pada bagian computer yg menganalisa dan melakukan
hal yang seharusnya dilakukan, seperti mengurangi gas, memberlakukan system
pengereman atau ABS pada salah satu ban dengan tujuan menjaga kendali mobil.
system ini sedang diperbaharui lagi oleh para produsen mobil-mobil luar negeri
untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai safety gear yang harus dimiliki oleh
setiap mobil-mobil modern yang akan diproduksi nanti.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Electronic stability control


 Electronic Stability Control adalah salah satu siistem keamanan
pada kendaraan
 Tugas ESC adalah membantu pengemudi dalam situasi tertentu,
contohnya jika ada suatu objek didepan kendaraan saat kendaraan
sedang melaju dapat menimbulkan reaksi yang berlebihan dari
supir dan untuk mencegah agar kendaraan tidak kehilangan
stabilitas
 Dalam bahasa kita disebut juga dengan Kontrol Stabilitas
 Kontrol Stabilitas dapat mengetahui saat kendaraan dalam bahaya
oversteering yang dapat menyebabkan kendaraan terguling
Produsen Mobil-mobil luar negeri seperti Daimler Chrysler, General
Motor, dan BMW, sudah menggunakan sistem stabilitas elektronik,
karena electronic stability control terbukti berhasil menyelamatkan
nyawa. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA)
menyimpulkan, sistem ini berhasil menyelamatkan 10.000 nyawa setiap
tahun lebih dari sepertiga kecelakan fatal di USA jika semua
menggunakan teknologi ini.
Riset Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) menunjukkan
electronic stability control bisa mengurangi kemungkinan kecelakaan
hingga 77% (80% pada SUV) dengan mencegah mobil lepas kontrol yang
bisa berakibat fatal.
System ini membuat mobil tetap stabil dalam segala kondisi cuaca
dan membantu pengemudi mengoreksi kesalahan saat mengemudi
sehingga terhindar dari kecelakaan fatal yang dapat merenggut korban
jiwa, ESC memantau input kemudi Anda, membantu rem atau
mengurangi tenaga mesin sesuai yang dibutuhkan agar anda tetap di jalur
yang anda inginkan.

4
Electronic stability control bekerja mencegah roda mobil slip akibat
maneuver membanting kemudi ke kiri atau ke kanan atau guna
menghindari orang menyeberang atau hewan yang melintas secara tiba-
tiba yang bisa berakibat fatal. Ketika sistem mendeteksi akan terjadi slip,
sistem akan mengerem roda itu sehingga tetap memiliki grip. Sistem ini
juga membantu mengurangi resiko understeer ataupun oversteer,
sehingga pengemudi bisa lebih aman ketika melaju di tikungan. cara
kerjanya terdapat sistem sensor pada roda dan kemudi, yang akan
mengirim sinyal ke komputer, dan komputer akan mengatur rem agar
putaran roda tidak tergelincir dan pengemudi tetap pada jalurnya dan
dapat mengendalikan kendaraannya.
Perlu diingat juga ABS merupakan bagian integral electronic stability
program. Di tambah dengan Brake Assist -yang langsung mengirim
semua tenaga pengereman ke seluruh roda ketika terjadi panic braking-
agar mobil bisa berhenti tepat waktu, atau jika terjadi benturan, tingkat
kerusakan bisa diminimalisasi.
ESC pada mobil memiliki fungsi utama yaitu sebagai Rollover
Prevention/Mitigation atau mencegah agar mobil kita tidak terbalik pada
saat kehilangan stabilitas

5
Jika sistem ini menangkap potensi rollover, seperti jika Anda
menikung dengan kecepatan tinggi atau terlalu tajam membanting setir,
sistem ini akan mengaktifkan rem dan mengatur bukaan gas sesuai
kebutuhan, untuk membantu Anda menjaga kontrol mobil.

B. Elektroni Stability Control Bekerja

Cara kerjanya adalah mengontrol laju pengendaraan dengan secara


selektif memberikan pengereman pada roda yang paling membutuhkan.
Dalam kondisi jalan lurus, kendaraan pun melaju lurus di permukaan jalan
rata, maka pengereman terpusat pada ke-empat roda secara bersamaan.
Namun jika jalan berbelok atau mobil melaju berbelok atau kondisi jalan
tidak rata. maka beban pengereman tidaklah terpusat pada ke empat roda
secara merata. ESP mengatur pengereman sedemikian rupa agar mobil
tidak kehilangan kendali sekalipun pengereman tiba-tiba sewaktu berbelok
disertai kecepatan tinggi. ESP bekerja dengan sensor elektronis yang
keseluruhannya mengontrol akselerasi, pengereman di berbagai jenis
kondisi jalanan, mengontrol putaran masing-masing roda, menurunkan
rpm untuk kondisi tertentu untuk menghindari selip.

Rem ABS memiliki sejumlah sensor kecepatan dan ESC menambah


sensor yang secara kontinyu memonitor seberapa baik kendaraan
merespon input dari roda kemudi. Sensor-sensor ini bisa mendeteksi kapan
pengemudi kehilangan kontrol karena mobil melenceng dari jalur yang
seharusnya dilalui, -masalah yang sering muncul pada manuver kecepatan
tinggi atau jalan licin-. Dalam situasi ini, otomatis ESC mengerem ban-
ban secara individual untuk menjaga mobil tetap terkontrol. Bila
pengemudi melakukan gerakan manuver mendadak, misal menikung
terlalu cepat, mobil beresiko hilang kontrol. Maka ESC akan melakukan
serangkaian pengereman yang diperlukan dan pada kasus-kasus tertentu
juga mengurangi kecepatan mobil agar mobil tetap terkontrol.

Kerja ESP membantu pengendalian mobil ketika kemudi diputar


secara mendadak saat kendaaraan tengah melaju dengan kecepatan tinggi.

6
Tidak hanya pada waktu berbelok melibas tikungan, melainkan juga ketika
pengemudi memutar setir untuk menghindari objek yang tiba-tiba muncul
di depan. Hal itu dapat terjadi karena stability control system
menggunakan sensor yang secara konstan memonitor kecepatan putaran
masing-masing roda, sudut putaran setir, dan akselerasi lateral
(menyamping) . Sistem itu juga memonitor kerja banyak sistem lain,
apakah menyimpang atau tidak. Semua informasi itu dikumpulkan oleh
komputer, yang akan menentukan apakah mobil itu berjalan sesuai dengan
keinginan pengendaranya atau tidak. Dan jika tidak sesuai, stability
control system akan mengintervensi dan mengembalikan posisi mobil
sesuai dengan yang diinginkan pengendara. Demikianlah kehebatan mobil
yang telah mengaplikasikan fitur stability control dalam melindungi dan
menjaga keselamatan pengendara meskipun tengah berkendara dalam
kecepatan tinggi. Jika mobil mengalami understeer, fitur canggih ini akan
menerapkan rem pada roda belakang bagian dalam sehingga mobil tertarik
kembali ke lintasan yang seharusnya dilalui. Sementara jika mobil
mengalami oversteer, stability program akan menerapkan rem hanya pada
roda depan bagian luar sehingga mobil tertarik kembali kelintasan yang
seharusnya dilalui.

Seperti yang sudah kita ketahui, ESC dapat mengendalikan Oversteer


maupun Understeer, dari tujuan ini, dibutuhkan juga untuk mengubah arah
tanpa campur tangan langsung dari pengemudi. Prinsip kerjanya sama
seperti kendaraan berat seperti bulldozer yakni :

 Saat bulldozer ingin belok ke kiri, track bagian dalam


memperlambat, sedangkan track bagian luar berakselerasi

7
 Untuk kembali kearah sebenarnya, trak yang sebelumnya
memperlambat jadi berakselerasi dan track yang lain memperlambat
sehingga bulldozer bisa berjalan lurus kembali

C. Ketidakstabilan Kendaraan yang Tidak dikendalikan dengan ESC


Berikut ini adalah contoh bagaimana ketidakstabilan yang terdeteksi pada
kendaraan tidak dikendalikan dengan ESC
 Kendaraan yang sedang melaju harus menghindari objek yang tiba-
tiba muncul pada saat berkendara. Pertama, pengemudi membanting
stir ke kiri dan dengan segera membalikannya ke kanan.

8
 Kendaraan jadi tergelincir karena gerakan membanting stir tiba-
tiba yg dilakukan spontan oleh pengendara sehingga bagian
belakang mobil kehilangan kendali. Dalam keadaan ini
pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya lagi.
Apabila pengemudi sedang kehilangan kendali pada saat
mengemudi dengan kecepatan tinggi maka kendaraannya akan
berpotensi untuk terbalik.

D. Ketidakstabilan Kendaraan yang dikendalikan dengan


ESC
 Kendaraan sedang mencoba untuk menghindari objek. Dari data yang
disediakan oleh sensor, ESC mengetahui bahwa kendaraan sedang
kehilangan stabilitas. System memperhitungkan apa yang harus
dilakukan. Secara otomatis ESC mengerem roda kiri bagian belakang.
Ini mempengaruhi gerakan berbelok kendaraan.

 Kendaraan mengarah ke kiri, pengemudi mengarahkan stir ke kanan.


Untuk membantu pengemudi melaju dalam kondisi over-steer, roda
depan sebelah kanan mengerem.

9
 Perpindahan jalur yang dilakukan secara tiba-tiba dan dalam kecepatan
tinggi dapat menyebabkan kendaraan terbalik. Untuk mencegah bagian
belakang mobil dari kehilangan kendali, roda depan bagian kiri
mengerem.

 Selesai sudah ketidakstabilan yang sudah di perbaiki, disini ESP tidak


mengambil alih kendali kendaraan lagi.

10
Perlu di ingat ESC akan mengambil kendali sepanjang yang
diperlukan saat ketidakstabilan pada kendaraan kita terdeteksi, akan
tetapi jika ketidakstabilan itu sudah diperbaiki, ESC akan berhenti
bekerja secara otomatis.

E. komponen komponen ESC pada kendaraan

Komponen komponen ESC pada kendaraan meliputi :


1. ESP-Hydraulic unit with integrated ECU Merupakan rangkaian
hidrolik pada booster rem dan roda – roda yang berintegrasi atau di
kontrol oleh ECU
2. Wheel speed sensor Merupakan sensor yang memantau kecepatan
putaran roda
3. Steering angle sensor komponen ini merupakan sensor yang bekerja
memantau sudut belok kendaraan pada saat dibelokan ke arah kanan
ataupun kiri
4. Yaw rate sensor with integrated acceleration sensor Merupakan sensor
yang berfungsi memantau akselerasi (percepatan) kendaraan

11
5. Lateral Acceleration Sensor ini mendeteksi gerakan menyamping
(lateral) pada kendaraan saat kehilangan kendali dan penempatannya
harus sedekat mungkin dengan pusat gravitasi mobil
6. ESC Control Module, melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
 Menerima sinyal dari sensor-sensor.
 Secara kontinyu mengatur komponen elektrikal

F. Nama-Nama ESC pada Berbagai Merek Mobil


Penerapan Pada Kendaraan telah di aplikasi oleh bebrapa
produsen merk mobil ternama di dunia. ESC dalam berbagai merk
kendaraan mempunyai nama khas yang berbeda namun ada juga merk
kendaraan yang tetap menggunakan nama Elektronic stability Control,
berikut datar Nama lain ESP di beberapa pabrikan kendaraan di dunia :
Acura: Vehicle Stability Assist (VSA)
Alfa Romeo: Vehicle Dynamic Control (VDC)
Audi: Electronic Stability Program (ESP)
Bentley: Electronic Stability Program (ESP)
BMW: Dynamic Stability Control (DSC) (including Dynamic Traction
Control)
Bugatti: Electronic Stability Program (ESP)
Buick: StabiliTrak
Cadillac: StabiliTrak & Active Front Steering (AFS)
Chery Automobile: Electronic Stability Program
Chevrolet: StabiliTrak; Active Handling (Corvette only)
Chrysler: Electronic Stability Program(ESP)
Citroën: Electronic Stability Program (ESP)
Dodge: Electronic Stability Program (ESP)
Daimler: Electronic Stability Program (ESP)
Fiat: Electronic Stability Program (ESP) and Vehicle Dynamic Control
(VDC)
Ferrari: Controllo Stabilità (CST)
Ford: AdvanceTrac with Roll Stability Control (RSC) and Interactive
Vehicle Dynamics (IVD) and Electronic Stability Program (ESP);
Dynamic Stability Control (DSC) (Australia only)
General Motors: StabiliTrak

12
Honda: Vehicle Stability Assist (VSA)
Holden: Electronic Stability Program (ESP)
Hyundai: Electronic Stability Program (ESP), Electronic Stability Control
(ESC), and Vehicle Stability Assist (VSA)
Infiniti: Vehicle Dynamic Control (VDC)
Jaguar: Dynamic Stability Control (DSC)
Jeep: Electronic Stability Program (ESP)
Kia: Electronic Stability Control (ESC)' and 'Electronic Stability Program
(ESP)'
Lamborghini: Electronic Stability Program (ESP)
Land Rover: Dynamic Stability Control (DSC)
Lexus: Vehicle Dynamics Integrated Management (VDIM) with Vehicle
Stability Control (VSC)
Lincoln: AdvanceTrac
Maserati: Maserati Stability Program (MSP)
Mazda: Dynamic Stability Control (DSC) (including Dynamic Traction
Control)
Mercedes-Benz (co-inventor): Electronic Stability Program (ESP)
Mercury: AdvanceTrac
MINI: Dynamic Stability Control
Mitsubishi: Active Skid and Traction Control MULTIMODE and Active
Stability Control (ASC)
Nissan: Vehicle Dynamic Control (VDC)
Oldsmobile: Precision Control System (PCS)
Opel: Electronic Stability Program (ESP)
Peugeot: Electronic Stability Program (ESP)
Pontiac: StabiliTrak
Porsche: Porsche Stability Management (PSM)
Proton: Electronic Stability Program
Renault: Electronic Stability Program (ESP)
Rover Group: Dynamic Stability Control (DSC)
Saab: Electronic Stability Program (ESP)
Saturn: StabiliTrak
Scania: Electronic Stability Program (ESP)[64]
SEAT: Electronic Stability Program (ESP)

13
Škoda: Electronic Stability Program (ESP)
Smart: Electronic Stability Program (ESP)
Subaru: Vehicle Dynamics Control (VDC)
Suzuki: Electronic Stability Program (ESP)
Toyota: Vehicle Dynamics Integrated Management (VDIM) with Vehicle
Stability Control (VSC)
Vauxhall: Electronic Stability Program (ESP)
Volvo: Dynamic Stability and Traction Control (DSTC)
Volkswagen: Electronic Stability Program (ESP)

14
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Peranan ESC dalam dunia otomotif amatlah penting karena system ini menjaga
pengemudi yang sedang kehilangan stabilitas kendaraannya baik karena oversteering
maupun understeering. Prinsip kerjanya Mendeteksi-Menganalisa-dan Memperbaikinya
sehingga mobil kita dapat kita kendalikan lagi
Teknologi ini tergolong teknologi modern yang harus dimiliki oleh tiap mobil-
mobil modern yang akan diproduksi secara massal nanti. Karena terbukti teknologi ini
dapat menyelamatkan banyak nyawa, mengurangi kemungkinan kecelakaan hingga
77% (80% pada SUV) dengan mencegah mobil lepas kontrol yang bisa berakibat fatal.
Elektronik stability program/control merupakan system yang dikontrol otomatis
oleh ECU yang bertujuan untuk menjaga keselamatan berkendara. System ini dirasa
sudah cukup bagi setiap kendaraan dan terbukti mengurangi kecelakaan. Alangkah
baiknya apabila setiap kendaraan mengaplikasi system ini karena sangat bermanfaat
sekali guna mengurangi resiko kecelakaan dalam berkendara.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Daryanto, 1999. Teknik Servis Mobil. Jakarta : PT. RINEKA CIPTA.
Tasmedi, 1996. Dasar-Dasar Sistem Kemudi Konvensional. Bandung :
P3GT.
2. Wikipedia - Electronic stability control
http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_stability_control
3. Teknologi Mobil terbaru
http://forum.otomotifnet.com/otoforum/showthread.php?t=3313
4. AA1 Electronic stability control
http://www.aa1car.com/library/stability_control.htm

16

You might also like