You are on page 1of 8

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAHPALEMBANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)


2013
PASIEN PRA DAN PASCA BEDAH REKONSTRUKSI SENDI
PENDAHULUAN
Beberapa pasien yang mengalami gangguan musculoskeletal memerlukan pembedahan
untuk mengoreksi masalah yang dialami, sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Masalah yang perlu dikoreksi dengan pembedahan antara lain fraktur, deformitas, penyakit
sendi, jaringan infeksi atau nekrosis, gangguan peredaran darah (mis, syndrome kompartemen),
atau adanya tumor.
Bedah rekonstruksi sendi meliputi :
1. artroplasti, memperbaiki masalah sendi dengan artroskop (suatu alat yang memungkinkan ahli
bedah mengoperasi dalamnya sendi tanpa irisan yang besar) atau melalui pembedahan sendi
terbuka.
2. Menisektomi adalah eksisi fibrokartilago sendi yang telah rusak.
3. Penggatian sendi, penggantian permukaan sendi dengan bahan logam atau sintesis.
4. Penggantian sendi total, penggantian kedua permukaan artikular dalam sendi dengan bahan
logam atau sintesis.
5. Transfer tendo, adalah pemindahan insersi tendo untuk memperbaiki fungsi atau gerakan.
Tujuan pembedahan antara lain :
1. Memperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dengan stabilitas
2. Mengurangi nyeri
3. Memperbaiki bentuk

ASUHAN KEPERAWATAN PRA BEDAH REKONSTRUKSI SENDI


Pengkajian
Pengkajian pasien pra bedah rekonstruksi sendi sama ada pasien pada umumnya, tetapi lebih
ditekankan pada :
1. Status hidrasi. Hidrasi yang adekuat merupakan hal yang sangat penting pada pasien system
musculoskeletal. Imobilisasi dan tirah baring dapat menyebabkan thrombosis vena profunda,
urine statis, dan infeksi kandung kemih, serta pembentukan batu. Hidrasi yang adekuat dapat
menurunkan kekentalan darah dan memperbaiki aliran air kemih dan membantu menncegah
terjadinya tromboflebitis dan masalah saluran air kemih. Pastikan status hidrasi praoperatif
dengan mengkaji warna kulit, tanda vital, pengeluran urine, dan hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Riwayat pemakaian obat, riwayat pemakaian obat dapat memberikan informasi untuk
penanganan perioperatif. Riwayat terapi steroid dapat memperburuk kemampuan tubuh
menghadapi stress operasi.pasien pada infeksi kronis (mis, arthritis reumathoid) sering
mendapatkan kortiko steroid. Oleh karena itu, perlu diberikan kortikosteroid pada praoperatif,
intraoperatif, dan pascaoperatif. Hal ini dimaksudkan agar kadar kortikosteroid dalam darah
adekuat dan mencegah terjadinya insufisiensi adrenal akibat supresi fungsi adrenal. Penggunaan
obat-obat lainya, seperti antikoagulan, obat kardiovaskuler, atau insulin, perlu dicatat dan
dibahas bersama ahli bedah dan ahli anestesiologi agar penangananya adekuat.
3. Kemungkinan infeksi.perlu diketahui :
a. Apakah pasisen mengalami sakit demam, infeksi gigi, salurankemih atau infeksi lain dalam dua
minggu sebelum operasi. Osteomielitis dapat terjadi melalui penyebaran hematogen. Disabilitas
permanen dapat terjadi akibat infeksi yang terjadi dalam tulang dan sendi.
b. Jika terjadi infeksi, harus diobati sebelum dilakukan operasi atau pembedahan ortopedi
terencana.
c. Jika pasien perlu diberi obat praoperasi, obat tersebut harus diinjeksikan pada daerah yang sehat
karena absorpsi jaringan jauh lebih baik pada daerah yang tidak mengalami trauma.
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan praoperatif meliputi :
1. Nyeri yang berhubungan dengan fraktur, masalah orthopedic, pembengkakan atau inflamasi.
2. Perubahan perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan pembengkakan, alat yang
mengikat dan gangguan aliran balik vena.
3. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri, pembengkakkan dan alat imobilisasi.
4. Hambatan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan denga hilangnya kemandirian
5. Gangguan citra tubuh dan harga diri yang berhubungan dengan dampak masalah
musculoskeletal.
Intervensi dan implementasi
No. Diagnosa NIC NOC
1. Nyeri yang berhubungan Imobilisasi daerah  Meningkatkan kenyamanan,
yang
dengan fraktur, masalah mengalami inflamasi sendi. sehingga nyeri berkurang
orthopedic, pembengkakan Tinggikan ekstremitas yang
 Memperbaiki aliran balik
atau inflamasi. bengkak karena posisi. vena sehinggan mengurangi
rasa tidak nyaman
 Beri kirbet es atau kompres
 Mengurangi pembengkakan
dingin. dan secara langsung dapat
mengurangi ketidak
nyamanan.

 Persepsi nyeri dapat


 Ajarkan metode
terkontrol
distraksi,pemfokusan,
imajinasi terpimpin.  Nyeri terkontrol
 Ciptakan lingkungan yang
 Nyeri berkurang
tenang
 Masase punggung karena
dapat merangsang hormone
endorphin.  Nyeri terkontrol
 Beri analgetik jika perlu untuk
mengontrol nyeri akut akibat
cidera atau spasme otot.
2.  Kaji status neuro vascular
Perubahan perfusi jaringan  Mempertahankan perfusi
perifer yang berhubungan (warna kulit, suhu, pengisian jaringan adekuat
dengan pembengkakan, alat kapiler, denyut nadi, nyeri,
yang mengikat dan gangguan edema, parestesi, gerakan)
aliran balik vena. pada ekstremitas
 Tinggikan ekstremitas  Agar sirkulasi adekuat
 Balutan yang terlalu kencang,
 Melancarkan perearan darah
kendorkan sesuai kebutuhan
3. Hambatan mobilitas  Bantu pasien menggerakkan
fisik  Peningkatan mobilitas fisik
yang berhubungan dengan bagian yang cedera dengan
nyeri, pembengkakkan dan memberi sokongan yang
alat imobilisasi. adekuat
 Tinggikan  Mengurangi pembengkakan
ekstremitasyang
bengkak dan sokong dengan
bantal  Peningkatan kemandirian
 Anjurkan melakukan gerakan
dalam batas imobilitas
terapeutik
4. Hambatan  Bantu pasien dalam setiap
pemeliharaan  Meningkatkan kesehatan dan
kesehatan yang berhubungan kegiatan atau aktifitas yang memelihara kesehatan
dengan hilangnya dapat meningkatkan
kemandirian kesehatan  Mengoptimalkan fungsi
 Merokok harus dihentikan respirasi
selama periode praoperasi  Mengoptimalkan fungsi
 Ajarkan batuk efektif dan respirasi
menarik napas dalam-dalam
 Pembersihan kulit dengan
 Untuk meminimalkan risiko
sabun dan air sebelum infeksi
dilakukan pembedahan.
5.  Kaji penyebab gangguan citra
Gangguan citra tubuh dan  Meningkatkan konsep diri
harga diri yang berhubungan tubuh yang positif
dengan dampak  Kembangkan hubungan saling
masalah
musculoskeletal. percaya dengan pasien
 Beri kesempatan pasien
mengekspresikan perasaanya
 Bantu klien dalam
berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan

Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan pasien :
1. Melaporkan nyeri terkontrol
a. Menggunakan banyak pendkatan untuk mengurangi nyeri
b. Menyatakan bahwa obat yang dipakai efektif dalam mengontrol nyeri
2. Memperlihatkan perfusi jaringan yang adekuat
a. Warna kulit normal dan kulit hangat
b. Respons pengisian kapiler normal
c. Bengkak berkurang
3. Peningkatan kesehatan
a. Makan diet seimbang yang memadai
b. Memelihara hidrasi yang adekuat
c. Berhenti merokok
d. Melakukan latihan nafas
e. Melibatkan diri dalam latihan yang dianjurkan
4. Memaksimalkan mobilitas dalam batas terapeutik
a. Meminta bantuan jia akan bergerak
b. Meninggian ekstremitas bengkak
c. Menggunakan alat imobilisasi dan alat bantu sesuai kebutuhan
5. Mengekspresian konsep diri yang positif
a. Mampu menerima perubahan citra tubuh, baik sementara maupun menetap
b. Mendiskusikan perubahan kinerja peran
c. Berpartisipasi dalam pengambilankeputusan dan rencana keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PASCA BEDAH REKONSTRUKSI SENDI


Pengkajian
1) Lanjutkan perawatan praoperatif
2) Kaji ulang kebutuhan pasien berkaitan dengan rasa nyeri, perfusi jaringan, romosi kesehatan,
mobilitas, dan konsep diri
3) Kaji dan pantau potensial masalah yang berkaitan dengan pembedahan: tanda vital, derajat
kesadaran, cairan yang keluar dari luka, suara napas, bising usus, keseimbangan cairan dan nyeri
4) Observasi resiko syok hipovolemia akibat kehilangan darah pada pembedahan mayor (frekuensi
nadi meningkat, tekanan darah turun, konfusi dan gelisah)
5) Kaji kemungkinan komplikasi paru dan jantung, observasi perubahan frekuensi nadi,
pernapasan, warna kulit, suhu tubuh, riwayat penyakit paru dan jantung sebelumnya.
6) System perkemihan; pantau pengeluaran urine, apakah terjadi retensi urine. Retensi dapat
disebabkan oleh posisi berkemih yang tidak alamiah, pembesaran prosta, dan adanya tanda
infeksi saluran kemih.
7) Observasi tanda infeksi (infeksi luka terjadi 5-9 hari, flebitis biasanya timbul selama minggu
kedua), dan tanda vital.
8) Kaji kompliasi tromboembolik: kaji tungkai untuk tanda nyeri tekan, panas, kemerahan, dan
edema pada betis.
9) Kaji komplikasi emboli lemak: perubahan pola panas, tingkah laku dan tingkat kesadaran.
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri yang berhubungan dengan prosedur pembedahan, pembengkakan dan imobilisasi
2) Potensial perubahan perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan pembengkakan, alat yang
mengikat, dan gangguan peredaran darah.
3) Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan kehilangan kemandirian
4) Resiko tinggi infeksi
Intervensi dan implementasi keperawatan
No. Diagnosa NIC NOC
1. Nyeri yang  Kaji tingkat nyeri pasien
berhubungan  Menghilangkan nyeri
dengan  Tinggikan ekstremitas yang
prosedur
pembedahan, pembengkakan dioperasi untuk membantu
dan imobilisasi mengontrol edema agar nyeri
berkurang
 Ajarkan teknik relaksasi dan
distraksi
 Kolaborasi dalam pemberian
analgesik
2.  Rencana praoperatif
Potensial perubahan perfusi  Memelihara perfusi jaringan
jaringan perifer yang dilanjutkan yang adekuat
berhubungan  Pantau status neurovaskuler
dengan
pembengkakan, alat yang warna kulit, suhu, pengisian
mengikat, dan gangguan kapiler, denyut nadi, nyeri,
peredaran darah. edema, parestesi pada bagian
yang dioperasi
3. Perubahan  Anjurkan pasien berpartisipasi
pemeliharaan Memelihara dan
kesehatan yang berhubungan dalam program penanganan meningkatkan kesehatan
dengan kehilangan pascaoperatif
kemandirian  Diet seimbang dengan protein Penyembuhan luka
dan vitamin adekuat sangat
diperlukan untuk kesehatan
jaringan
 Mencegah terjadinya
 Bantu klien dalam melakukan
kerusakan kulit
hygiene personal
4. Resiko tinggi infeksi  Pemberian antibiotic intravena Mencegah terjadinya infeksi
jangka panjang untuk
mencegah osteomielitis
 Pantau tanda vital.
Peningkatan suhu tubuh
diatas normal menunjukkan
adanya tanda infeksi
 Pantau luka operasi dan catat
cairan yang keluar dari luka
merupakan tanda infeksi pada
luka

Evaluasi keperawatan
Hasil yang diharapkan setelah intervensi keperawatan :
1) Melaporkan berkurangnya kadar nyeri
a. Menggunakan berbagai pendekatan untuk mengurangi nyeri
b. Kadang-kadang menggunakan obat peroral untuk mengontrol ketidaknyamanan
c. Meninggikan ekstremitas untuk mengontrol pembengkakan dan ketidak nyamanan
d. Bergerak dengan lebih nyaman
2) Memperlihatkan perfusi jaringan adekuat
a. Warna kulit normal
b. Kulit hangat
c. Respons pengisian kapiler normal
d. Memperlihatkan penurunan pembengkakan
3) Memperbaiki kesehatan
a. Makan diet seimbang yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
b. Menjaga hidrasi yang adekuat
c. Melakukan latihan pernapasan
d. Mengubah posisi sendiri untuk menghilangkan tekanan pada kulit
4) Menunjukkan tidak terjadi infeksi
a. Tanda vital dalam batas normal
b. Tidak ada tanda infeksi pada luka
c. Tidak terjadi retensi urine

You might also like