You are on page 1of 12

Bab 4

Analisis Data Hasil Penelitian

4.1 Data Hasil Penelitian Kebiasaan Marah

Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdapat dua variabel, variabel X


sebagai kebiasaan marah dan variabel Y adalah kesehatan tubuh manusia. Kebiasaan
marah seseorang dapat ditentukan melalui indikator yang sudah ditentukan dan disebar
melalui angket yang peneliti bagikan kepada sampel secara acak. Berikut adalah tabel
yang manyajikan data variabel X :

No Responden Pernyataan Score total


1 2 3 4 5 6 11
(Jenis Kelamin)
1. P 4 2 3 2 2 2 4 19
2. P 4 4 4 4 3 4 4 27
3. P 4 2 3 4 2 3 4 22
4. L 4 4 4 4 4 4 4 28
5. L 3 1 2 3 2 3 2 16
6. L 2 2 2 3 2 3 3 17
7. L 4 2 2 3 3 2 3 19
8. L 3 2 2 2 2 2 2 15
9. L 3 2 3 2 2 3 2 17
10. L 4 3 3 3 3 4 3 23
11. L 3 3 3 2 3 2 4 20
12. L 4 3 4 3 4 3 4 25
13. L 4 3 3 3 4 3 2 22
14. L 2 1 1 3 3 3 3 16
15. L 2 2 2 2 2 3 4 17
16. L 4 3 3 4 4 4 4 26
17. L 2 2 2 2 2 2 3 15
18. L 4 3 4 3 4 3 3 24
19. L 3 1 4 2 3 2 4 19
20. L 3 1 3 3 3 4 4 21
21. L 4 3 3 4 3 4 3 24
22. P 4 4 4 4 3 3 4 26
23. P 2 2 2 3 2 3 3 17
24. P 3 3 3 3 3 2 3 20
25. P 3 4 4 3 4 3 4 22
26. P 4 4 4 4 4 4 4 28
27. P 3 3 3 3 3 3 3 21
28. P 4 4 2 2 3 2 4 21
29. L 3 2 3 2 3 1 4 18
30. L 4 3 4 3 3 4 4 25
31. L 4 4 3 3 2 3 1 20
32. P 3 3 3 4 3 2 3 21
33. P 3 3 3 3 3 2 2 19
34. P 4 3 3 4 3 3 3 23
35. P 3 3 3 2 2 3 3 19
36. L 2 2 2 3 3 2 3 17
37. P 3 3 3 2 2 2 3 18
38. P 3 3 3 3 3 2 4 21
39. P 3 3 3 3 2 3 3 20
40. P 3 3 3 1 2 1 4 17
41. L 4 2 3 3 2 4 4 22
42. L 3 3 4 3 3 3 3 22
43. L 4 4 4 3 2 4 4 25
44. P 4 3 3 2 2 2 4 20
45. P 4 3 3 2 2 2 4 20
46. P 3 2 2 2 3 2 4 18
47. P 4 2 3 2 2 3 4 20
48. P 3 3 3 3 3 2 2 19
49. P 3 3 3 2 4 3 3 21
50. P 3 3 2 2 2 2 2 16
51. P 4 4 3 3 3 2 3 19
Total 1047

Data yang didapat berbeda satu dengan yang lain karena setiap sampel memiliki
kepribadian yang berbeda. Nilai empat adalah nilai tertinggi dari option yang terdapat
dalam angket, hal tersebut menandakan bahwa responden sangat setuju dengan
pernyataan yang terdapat dalam angket. Begitu pula dengan nilai lainnya, nilai tiga
menyatakan bahwa responden setuju, nilai dua menyatakan responden tidak setuju, dan
nilai satu menandakan bahwa responden sangat tidak setuju dengan pernyataan.

Diketahui dari tabel di atas bahwa pria lebih sering marah dan bertindak yang
kasar dibanding perempuan. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor seperti hormon
dan lingkungan sekitar. Perempuan biasanya dapat mengatur tutur kata dan perbuatan
ketika marah dibanding pria yang emosinya mudah untuk marah. Mayoritas sampel
juga berpendapat bahwa marah adalah suatu hal yang wajar untuk diluapkan.

4.2 Data Hasil Penelitian Kesehatan Tubuh

Kesehatan tubuh adalah variabel Y yang diteliti oleh penulis. Kesehatan adalah
hal yang sangat penting bagi manusia untuk menjalani kehidupannya dengan baik.
Seseorang dikatakan sehat apabila memenuhi tolak ukur tertentu yang sudah dijelaskan
dalam bab 2. Berikut adalah tabel yang menampilkan data tentang indikator kesehatan
yang dilampirkan dalam angket :
No. Responden Pernyataan Score IMT
7 8 9 10 total
(Jenis Kelamin)
1. P 4 4 1 4 13 18,36
2. P 1 3 2 2 8 19,47
3. P 1 1 3 2 7 25,71
4. L 4 1 4 4 13 20,92
5. L 2 2 4 3 11 22,27
6. L 2 1 3 3 9 17,58
7. L 4 3 4 3 14 17,36
8. L 3 3 3 3 11 25,85
9. L 3 2 3 4 13 28,3
10. L 2 2 3 4 12 15,05
11. L 4 2 3 4 14 18,29
12. L 2 1 2 4 9 22,68
13. L 3 1 3 3 10 19,47
14. L 1 1 2 2 6 19,03
15. L 2 2 4 4 12 17,58
16. L 3 1 4 4 12 17,35
17. L 2 2 3 2 9 23,74
18. L 3 3 3 3 12 19,59
19. L 3 2 3 4 12 31,59
20. L 2 2 3 2 9 35,51
21. L 2 3 3 3 11 19,53
22. P 4 1 4 4 13 24,83
23. P 3 2 2 2 9 18,73
24. P 4 4 3 4 15 22,04
25. P 4 3 3 2 12 18,59
26. P 4 3 3 2 12 23,73
27. P 3 3 3 3 12 15,8
28. P 2 1 3 3 9 17,53
29. L 2 2 3 4 11 20,57
30. L 2 3 3 2 10 21,5
31. L 4 2 3 2 11 23,73
32. P 2 2 3 3 10 17,71
33. P 3 3 3 2 11 17,85
34. P 2 2 3 3 10 36,85
35. P 3 2 3 3 11 19,96
36. L 3 3 2 3 11 19,04
37. P 3 3 3 3 12 23,94
38. P 2 3 4 3 12 21,81
39. P 2 3 3 2 10 23,38
40. P 2 2 3 1 8 20,07
41. L 2 1 3 2 8 20,57
42. L 2 2 2 2 8 24,8
43. L 3 2 2 2 9 20,07
44. P 3 2 2 2 9 19,1
45. P 3 2 2 2 9 21,19
46. P 3 3 3 3 12 19,72
47. P 1 1 3 3 10 19,23
48. P 3 3 2 2 10 21,48
49. P 3 3 3 3 12 19,83
50. P 3 2 3 3 11 19,72
51. P 3 2 3 4 12 22,35
Total 546

Dalam data yang disajikan dalam tabel di atas, dijelaskan bahwa nilai tertinggi
yang ditentukan peneliti adalah empat yang dituliskan sebagai sangat setuju dengan
pernyataan dalam angket. Nilai terendah adalah satu yang menyatakan bahwa
responden sangat tidak setuju dengan pernyataan. Tingkat kesehatan yang diteliti pada
sampel mecapai taraf normal yang menyatakan bahwa mayoritas sampel mencapai
batas indikator seseorang disebut sehat.

Diketahui hampir semua sampel membawa air jika berpergian dengan berbagai
macam alasan, salah satunya adalah mencukupi kadar air tubuh demi menjaga
kesehatan. Namun, kebanyakan dari sampel tersebut lebih memilih air yang memiliki
rasa yang kurang sehat apabila dibanding dengan air putih yang memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam menjalani kehidupannya, sampel juga antusias
yang menandakan bahwa dirinya dalam kondisi yang sehat sehingga dapat hidup secara
produktif. Sebagian sampel memiliki postur tubuh yang kurang ideal (gemuk/kurus),
namun mayoritas mencapai keadaan normal yang menandakan bahwa hidup sehat.

4.3 Analisi Data Hasil Penelitian

Mencari kuartil-kuartil(Q) data perlu dilakukan demi menunjang penelitian


untuk lebih baik. Setiap variabel mempunyai kuartil yang berbeda. Perbedaan tersebut
disebabkan jumlah pernyataan yang dibuat berbeda pula. Pernyataan variabel X
berjumlah 7 sedangkan variabel Y berjumlah 4, sehingga kuartil variabel X akan lebih
besar dibanding variabel Y. Mencari kuartil(Q1,Q2,Q3) diperlukan menghitung
terlebih dahulu nilai maksmimal dan nilai minimum yang terdapat pada setiap variabel.
Berikut adalah perhitungan variabel X :

Nilai maksimal = 7 × 4 = 28

Nilai minimum = 7 × 1 = 7

28+7
Q2/Median = = 17,5
2

7+17,5
Q1 = = 12,25
2
28+17,5
Q3 = = 22,75
2

Nilai maksimal dalam variabel X adalah 28 dan 7 adalah nilai minimum yang
sudah didapat dari perhitungan dengan rumus yang dicantumkan dalam bab 3. Kuartil-
kuartil tersebut akan membagi data menjadi empat bagian sehingga mempermudah
mengolah data. Variabel X berbeda dengan variabel Y. Perhitungan variabel Y adalah
sebagai berikut :

Nilai maksimal= 4 × 4 = 16

Nilai minimum= 4 × 1 = 4

16+4
Q2/Median= = 10
2

4+10
Q1= =7
2

16+10
Q3= = 13
2

Bedasarkan perhitungan di atas yang sesuai dengan perhitungan pada bab 3,


nilai maksimal yang didapat adalah 16. Nilai minimum yang didapat adalah 4. Kuartil-
kuartil dalam variabel Y juga memiliki fungsi yang sama dengan variabel X, yakni
mempermudah pengolahan data.

Mengetahui adanya hubungan kebiasaan marah sebagai variabel X dengan


kesehatan tubuh manusia sebagai variabel Y sangat penting dilakukan demi mencapai
kesimpulan yang valid. Berbagai cara dikembangkan oleh para ahli untuk mencari
kolerasi antar kedua variabel tersebut. Cara terbaik yang telah ditentukan oleh para ahli
adalah dengan rumus uji validitas seperti berikut :

r= nΣxy – (Σx) (Σy)


. √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
Dengan keterangan :

n = Jumlah sampel
Σx = Total jumlah dari variabel X
Σy = Total jumlah dari variabel Y
Σx2 = Kuadrat dari total jumlah variabel X
Σy2 = Kuadrat dari total jumlah variabel Y
Σxy = Hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y

𝑋 𝑌 𝑋2 𝑌2 𝑋𝑌
1047 546 1.096.209 298.116 571.662

Sehingga hasil kolerasi didapat sebesar :

51×1047×546−1047×546
r=
√{51×10472 −10472 }{51×5462 −5462 }

r=1

Sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati, kolerasi yang bernilai satu
menyatakan bahwa hubungan variabel X, yakni kebiasaan marah dengan variabel Y,
kesehatan tubuh sempurna. Dengan demikian, kebiasaan marah sangat berpengaruh
terhadap kesehatan tubuh manusia. Bukan dampak positif yang dipengaruhi kebiasaan
marah kepada kesehatan, melainkan kebiasaan marah berpotensi untuk menurunkan
kualitas tubuh manusia.

4.4 Pembahasan

Dari 51 sampel yang diteliti, 25 berjenis kelamin laki-laki dan 26 perempuan.


Laki-laki memiliki persentase kebiasaan marah lebih besar dibanding dengan
perempuan. Dalam pengisian angket, laki-laki juga lebih mencerminkan dirinya dalam
keadaan yang kurang sehat. Laki-laki jarang membawa air ketika pergi dan jika pria
merasa haus, kaum pria akan membeli air yang berasa dibanding air putih yang lebih
menyehatkan tubuh. Mayoritas laki-laki tidak antusias dalam menjalani kehidupannya
yang disebabkan berbagai hal, salah satunya marah yang membuat turunnya mood
sehingga seakan tidak ingin menjalani hidup dengan sukacita. Dalam penelitian ini,
laki-laki lebih mencerminkan korelasi antara kebiasaan marah terhadap kesehatan
tubuh manusia.

Sebagian perempuan yang menjadi sampel juga menunjukkan kolerasi


sempurna variabel X dengan variabel Y. Perempuan yang enggan meningkatkan
kualitas sehatnya dengan cara-cara yang mudah, seperti minum air putih lebih memiliki
tingkat emosi marah yang lebih tinggi dibanding dengan perempuan yang menjalani
kehidupan sehat. Sebaliknya, perempuan yang sulit marah akan memiliki kualitas
hidup yang lebih baik dibanding dengan perempuan yang mudah marah.

Beberapa sampel yang diteliti terkesan tidak mencerminkan korelasi sempurna


antara variabel X dengan variabel Y. Dalam pengisian angket, sampel-sampel tersebut
menunjukkan bahwa dirinya tidak sedang marah tetapi tidak juga memenuhi indikator
sehat atau sebaliknya. Hal tersebut membuat penelitian yang peneliti lakukan menjadi
sedikit ambigu.

Dari riset yang sudah peneliti cari dan temukan dari berbagai sumber, banyak
faktor lainnya yang memengaruhi kesehatan pada manusia. Kebiasaan marah hanya
salah satu dari berbagai hal yang mampu menyebabkan seseorang tidak sehat. Begitu
banyak faktor yang dapat memicu turunnya kualitas kesehatan manusia seperti,
lingkungan, keturunan, perilaku, dan pelayanan kesehatan yang kurang. Ketika
seseorang sedang dalam keadaan sehat, tidak dapat dipastikan bahwa dirinya tidak
sedang marah. Namun, pada dasarnya kebiasaan marah akan berdampak buruk
terhadap kesehatan manusia meskipun dalam jangka waktu yang panjang kelak.
4.5 Uji Hipotesis

Bedasarkan perhitungan yang sudah tertera di atas, penulis menyatakan bahwa


H0 ditolak dan H1 diterima. H0 menunjukkan tidak adanya pengaruh kebiasaan marah
terhadap kesehatan tubuh, sedangkan H1 menyatakan bahwa adanya pengaruh
kebiasaan marah terhadap kesehatan tubuh. H1 diterima berarti dalam penelitian ini
terdapat pengaruh antara kebiasan marah terhadap kesehatan tubuh manusia. Hal
tersebut membuat pernyataan bahwa marah akan berdampak buruk terhadap kesehatan
manusia adalah sebuah kebenaran.
BAB 5

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Penelitian pengaruh kebiasaan marah terhadap kesehatan tubuh manusia yang


didapat melalui pendekatan penelitian kuantitatif dengan tujuan penelitian verivikatif
ini dapat diambil beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut dipaparkan sebagai
berikut :

1. Marah sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Walaupun marah


adalah emosi yang wajar dalam kehidupan manusia, marah yang terlalu sering
dapat menyebabkan penurunan kualitas kesehatan manusia tersebut. Dilihat
dari dampak negatif yang disebabkan oleh kebiasaan marah, pengendalian diri
terhadap marah harus ditingkatkan sehingga manusia dapat meminimalisir
penyakit yang akan menyerang akibat terlalu sering marah.
2. Kesehatan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh kebiasaan buruk saja seperti
marah. Banyak faktor lain yang dapat menurunkan kualitas kesehatan manusia
yang berdampak lebih buruk daripada kebiasaan marah. Namun, pada dasar
kebiasaan marah tetap memengaruhi kesehatan manusia baik dalam jangka
waktu yang dekat maupun jangka waktu panjang.

5.2 Saran

Berbagai kendala banyak ditemui peneliti sehingga mempersulit dan


memperpanjang waktu penelitian. Agar mempermudah peneliti lain yang ingin
meneliti hal yang serupa, saran diperlukan demi hal tersebut. Saran akan
dipaparkan sebagai berikut :
1. Lebih teliti dalam mengolah data angket yang disebar
2. Memilah data/sumber yang akurat demi menunjang penelitian
3. Siap dalam kesalahan yang akan terjadi ketika penelitian dan mampu
mengidentifikasi kesalahan tersebut.

You might also like