You are on page 1of 4

Nama Kelompok : Brigitta Dwi Saputri/ 12150062

Tasaka Murat Wijaya/12160080


DosenPengampu : Maharani DhianKusumawati, SE., M.Sc., Ak., CA
Referensi : - Doupnik, Timothy and Hector Parera. 2015. International
Accounting, International Edition 4th edition. McGraw Hill (D)
- Karagiorgos, T., Drogalas, G., Gotzamanis, E. and
Tampakoudis, I. 2010. Internal Auditing As An Effective Tool
For Corporate Governance. Journal of Business Management,
Vol 2, No. 1, Page 15-23.

Internal Auditing as An Effective tool for Corporate Governance

Dalam global ekonomi, audit internal didirikan sebagai sarana penting untuk
pengelolaan yang tepat dari setiap sumber daya bisnis ekonomi. Audit meningkatkan
ketelitian, kualitas dan keandalan informasi yang tersedia untuk pengguna laporan
keuangan terutama membuat keputusan investasi mengenai ekuitas dan utang di pasar
keuangan.

A. Kerangka Konseptual Audit Internal

Audit internal adalah segmen akuntansi yang menggunakan teknik dasar dan
metode audit, fungsinya sebegai kegiatan penilaian dalam entitas. Secara historis audit
internal dianggap sebagai fungsi pemantauan, ditoleransi sebagai komponen penting
dari kontrol organisasi tetapi dianggap tunduk kepada pencapaian tujuan perusahaan.
Institute of Internal Auditor (IIA) mendefinisikan audit internal sebagai tujuan jaminan
dan konsultasi aktifitas independen yang di rancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi organisasi. Selain itu untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan
sebagai pelayanan kepada organisasi, dengan mengukur dan mengevaluasi efektifitas
pengendalian organisasi, dan audit internal itu sendiri. Audit internal didefinisikan oleh
COSO sebagai prosedur yang menawarkan keamanan mendasar untuk bisnis mengenai
kredibilitas keuangan. Kegiatan audit internal meliputi review dari akuntansi dan
sistem pengendalian internal, pemeriksaan jnformasi keuangan dan operasi, review
ekonomi efesiensi dan efektifitas operasi, dan review pemenuhan hukum regulasi dan
peraturan eksternal.
B. Latar Belakang Teori Tata Kelola Perusahaan

Masalah tata kelola perusahaan menerima perhatian yang besar akibat dari
meningkatnya pengakuan corporate governance mempengaruhi kinerja ekonomi dan
kemampuannya untuk mengakses modal investasi jangka panjang. Corporate
governance didefinsikan sebagai total operasi dan kontrol dari organisasi atau sebagai
sistem yang terstruktur secara keseluruhan prinsip-prisnsip menurut perusahaan
beroperasi diatur, dikelola dan dikendalikan. Berdasarkan OECD prinsip corporate
governance melibatkan satu set hubungan antara manajemen perusahaan, dewan,
pemegang saham, pelanggan, pemasok, karyawan, dan pemangku kepentingan
lainnya. Corporate governance juga menyediakan struktur tujuan perusahaan
diterapkan dan cara mencapai tujuan tersebut serta memantau kinerja yang ditentukan.
Terdapat isu tata kelola perusahaan yang timbul dalam dua kondisi, pertama masalah
keagenan atau konflik kepentingan yang melibatkan anggota organisasi. Kedua, biaya
transaksi seperti masalah keagenan yang tidak dapat ditangani melalui kontrak.
Regulasi tata kelola perusahaan adalah upaya pemerintah untuk memastikan bahwa
korporasi mengejar tujuan yang ditetapkan dan melindungi kepentingan pemilik. Ada
dua teori tata kelola perusahaan, yaitu teori keagenan (corporate governance
menekankan nilai pemengang saham dan komposisi dewan ditentukan oleh pemegang
saham), teori stakeholder (mencakup satu set yang lebih luas dari pemangku
kepentingan dengan beberapa kelompok stakeholder yang memilik hak hukum untuk
memilih anggota dewan pengawas).

C. Audit Internal dan Tata Kelola Perusahaan

Dalam konsep ini, pedoman internasional memandang bahwa kerjasama yang


efektif dari tata kelola perusahaan dan audit internal dapat meningkatkan kinerja dan
merupakan sumber keunggulan kompetitif.

Pedoman IFAC untuk akuntan profesional dalm bisnis mencakup kerangka,


serangkaian prinsip fundamental, bimbingan pendukung dan refensi tentang bagaimana
mereka dapar berkontribusi untuk mengevaluasi dan memperbaiki tata kelola
perusahaan. Kerangka mengidentifikasi tindak pendorong utama kualitas audit antara
lain, budaya dalam sebiah perusahaan audit, keterampilan dan kualitas pribadi dari
mitra audit dan staf, efektivitas proses audit, keandalan dan kegunaan pelaporan audit,
faktor-faktor diluar kendali auditor mempengaruhi kualitas audit. Berdasarkan komite
audit, di satu sisi audit internal berkontribusi untuk tata kelola perusahaan antara lain :

 Membawa ide-ide praktek terbaik tentang pengendalian internal dan proses


manajemen, risiko kepada komite audit.

 Memberikan informasi tentang kegiatan atau penyimpangan penipuan.

 Melakukan audit tahunan dan melaporkan hasilnya kepada komite audit.

 Komite audit mendorong untuk melakukan tinjauan berkala kegiatan dan praktik
dibandingkan dengan praktik terbaik saat ini untuk memastikan bahwa kegiatan
yang konstituen dengan praktek terkemuka.

Audit internal membantu tatakelola perusahaan dengan meninjau kode perilaku


organisasi dan etika kebijakan untuk memastikan mereka saat ini dan di komunikasikan
kepada karyawan. Audit eksternal dianggap juga sebagai landasan penting dari tata
kelola perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan pencegahan dan deteksi penipuan
dan kesalahan dalam laporan keuangan. Hubungan antar auditor internal dan eksternal
harus saling mendukung dan bekerja sama untuk memperkuat kualitas audit secara
keseluruhan dan mekanisme tata kelola perusahaan.

Masalah-masalah umum tentang tata kelola perusahaan meliputi kualitas informasi


yang dipublikasikan, pengendalian internal, direktur independen, auditor independen,
komite audit, perilaku etis dan perlakuan kecurangan laporan keuangan.

D. Tujuan Audit

Perhatian utama auditor eksternal adalah apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Peran auditor dapat diberbagai negara.

Negara Peran Auditor

Germany Peran auditor hukum lebih luas. Kode komersial


jerman mensyaratkan selain laporan keuangan
auditor harus menguji laporan manajemen dari
perusahaan besar dan menengah.

United Kingdom Perusahaan mengharuskan audit perusahaan


besar dan menengah harus di lakukan auditor
yang terdaftar, menetapkan bahwa peran auditor
adalah melaporkan kepada pemegang saham,
apakah laporan keuangan memberikan padangan
yan benar dan wajar.

E. Lingkungan Audit

Nilai-nilai budaya di berbagai negara dapat berdampak pada sifat dan kualitas
kepemilikan pekerjaan audit yang dilakukan. Berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi masalah audit dapat diidentifikasi dalam hal konsep yang luas disebut
sebagai infrasturktur akuntansi yang meliputi produsen informasi, pengguna akhir
informasi, informasi parantara, hukum dan peraturan yang mengatur produksi,
transmisi, dan penggunaan informasi serta badan hukum yang memantau.

F. Peraturan Auditor dan Perusahaan Audit

Pendekatan yang diambil untuk mengatur audit di berbagai negara berkisar dari
mereka yang meninggalkan tugas sebagian besar di tangan profesi bagi mereka yang
mengandalkan pemerintah. Contohnya di cina pemerintah sangat terlibat dalam
regulasi profesi audit, semua perusahaan bersertifikat akuntan publik atau (CPA) harus
disetujui oleh negara agar dapat mengaudit perusahaan ventura asing yang dimiliki atau
perusahaan cina yang terdadtar dibursa saham.

G. Harmonisasi Internasional Standar Audit

Laporan audit adalah alat utama auditor untuk berkomunikasi dengan pengguna
laporan keuangan tentang hasil dan fingsi audit. Untuk perusahaan multinasional
situasi yang ideal untuk perusahaan induk dan perusahaan anak asing untuk
mengadopsi satu standar akuntansi dan untuk auditor menggunakan satu set standar
auditing dalam memberikan pendapat mereka tentang laporan keuangan. Harmonisasi
internasional standar auditing penting dalam pandangan ke arah konvergensi
internasional standar pelaporan keuangan yang memastikan pasar modal internasional
bahwa proses audit telah konsisten diseluruh perusahaan khususnya yang satu set
standar kualitas tinggi telah diterapkan dalam audit induk perusahaan dan anak
perusahaan.

You might also like