You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIK

SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT)


“FRONT AXLE”

Di Susun Oleh :

1. Cahyo Hadi M (15509134001)


2. Nanda Putra W (15509134013)
3. Ahmad Sholihin (15509134016)
4. Muhammad Faishol Rochman (15509134019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016/2017
I. Kompetensi :
Memelihara/servis, memperbaiki dan overhaul system prmindah tenaga pada
kendaraan ringan.
II. Sub Kompetensi :
1. Dapat mengidentifikasi unit front axle dan komponen-komponennya.
2. Dapat melepas dan memasang unit front axle dengan cara yang benar.
3. Dapat menjelaskan cara kerja front axle dan komponen-komponennya.
4. Dapat melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan
serta cara mengatasinya.
III. Alat Dan Bahan :
1. Unit front axle fiat, toyota atau charade
2. Tool box set
3. Feller gauge, DTI da jangka sorong
IV. Keselamatan Kerja :
a. Mempergunakan alat sesuai dengan fungsinya.
b. Mengurutkan posisi komponen-komponen yang telah di bongkar, jangan di
taruh secara acak dan saling bertumpuk.
c. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
V. Langkah Kerja :
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Melakukan pengamatan yang global tentang kondisi dan fungsi kerjanya.
3. Melakukan pembongkaran unit front axle dengan langkah yang efektif, dan
efisien dan sistematik.
4. Mempelajari kerja front axle dan membuat sketsa kerjanya.
5. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran terhadap
komponen-komponen yang dibongkar.
6. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan pengyebab
kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat kerusakan
terjadi dan dibiarkan.
7. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen-komponen yang
dibongkar.
8. Mendiiskusikan inovasi usaha yang bisa dikembangkan setelah mempelajari
unit front axle.
9. Mengembalikan alat dan bahan serta bersihkan tempat kerja.
VI. Dasar Teori
POROS PENGGERAK (DRIVE SHAFT)
Poros penggerak (drive shaft) berfungsi menggerakkan roda-roda kendaraan,
yang menggunakan sistem suspensi independent. Sudut joint dan jarak antara
differential dengan roda akan berubah sesuai dengan perubahan sudut antara body
kendaraan terhadap permukaan jalan selama bergerak.
Drive shaft adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-
baling adalah komponen mekanis untuk transmisi torsi dan rotasi, biasanya
digunakan untuk menghubungkan komponen lain dari drive train yang tidak dapat
dihubungkan langsung karena jarak atau kebutuhan untuk memungkinkan relatif
gerakan antara mereka.
Drive shaft adalah pembawa torsi : mereka tunduk pada torsi dan tegangan
geser , setara dengan perbedaan antara input dan torsi beban. Oleh karena itu mereka
harus cukup kuat untuk menanggung stres, sementara menghindari berat badan terlalu
banyak tambahan seperti yang pada gilirannya akan meningkatkan mereka inersia.
Drive shaft sering menggabungkan satu atau lebih sambungan universal atau
rahang kopling , dan kadang-kadang bersama splined atau bersama prismatik untuk
memungkinkan variasi dalam keselarasan dan jarak antara mengemudi dan komponen
drive.
Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan
tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD).
Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi: kopling (clutch), transmisi
(transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua.
1. Front drive shaft (frontpropeller shaft), front differential, front axle dan roda
depan (front wheel),
2. Rear drive shaft, rear differential, rear axle dan roda belakang (rear wheel).
Keuntungan
Traksi sangat baik
Kerugian
a. Harga lebih mahal dan berat
b. Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan
1) Penggerak empat roda selektif
a. Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik
b. Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek
2) Penggerak empat roda permanen
a. Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak
VII. Hasil Praktik
1. Pemeriksaan Kelancaran Gerak Poros Penggerak
Hasil Pemeriksaan: poros penggerak masih bisa bergerak dengan lancar (masih baik)
2. Pemeriksaan komponen Free Lock Hub
Hasil Pemeriksaan:
a. Gear dalam Free Wheel Hub masih baik alurnya.
b. Alur pegas pada rumah Free Wheel Hub sudah aus
3. Hasil Pengamatan Cara Kerja Free Wheel Hub
Didalam free lock ada 2 buah gigi, gigi yang pertama (gigi A) melekat pada
body free lock, sedang gigi yang ke-2 (gigi B) ada didalam gigi yang pertama serta
sisi dalamnya melekat pada as roda. Pada posisi “Free”, gigi A terpisah dari gigi B,
Gigi A didorong oleh suatu per supaya ke-2 gigi itu tak terkait (gigi A terdorong
mendekati face plate). Saat freelock dipindah ke posisi “Lock”, face plate dari
freelock mendorong gigi A kebawah hingga gigi B ada didalam gigi A. Dengan
terhubungnya gigi A serta gigi B, bodi Freelock yang melekat pada hub roda
terhubung dengan as roda hingga poros roda depan bisa diputar oleh as roda depan
saat posisi trans fercase dipindahkan ke 4H atau 4L.

Tujuan Penyetelan
a) Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap ring gear.
b) Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
c) Celah bebas gigi roda korona (Back Lash)
Ring gear dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara
persentuhan gigi atau suara dengung.
d) Pre – load bantalan rumah diferensial (Keseluruhan)
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan/gerak aksial
ring gear.
e) Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan ring gear benar
(di tengah – tengah) sehinggga suara halus dan keausan merata.
VIII. Kesimpulan
Pada kendaraan 4WD Free Lock Hub/Free Wheel Hub sangat penting
fungsinya karena dapat menjadikan konsumsi bahan bakar lebih efisien karena beban
yang dibebankan pada mesin dapat disesuaikan dengan mengunci/membebaskan roda
depan. Dari hasil pemeriksaan, sebenarnya unit poros penggerak depan dari object
praktik masih lumayan baik akan tetapi banyak komponen yang hilang khususnya
mur dan baut pengikat yang membuat kondisinya menjadi tidak layak.

You might also like