You are on page 1of 11

“BUSINESS TO CONSUMER”

O
L
E
H

NAMA : MUH. KHOLIS KAWIRYA PUTRA


NIM : 1610550016

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA


STMIK BUMIGORA MATARAM
2018
A. Definisi Business to Consumer

Suatu proses yang terjadi apabila suatu perusahaan atau organisasi menjual produk
atau jasa pada pelanggan-nya melalui jaringan internet (secara online).

Menurut Munir Fuady, Business to Consumer (B2C) adalah transaksi ritel dengan
pembeli individual.

Menurut Onno W. Purbo, Business to Consumer (B2C) adalah mekanisme toko


online (elektronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-
customers.

B. Data Life Cycle

C. Karakteristik
 Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan untuk umum.
 Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh banyak orang, contohnya: karena sistem WEB sering
digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis WEB.
 Servis diberikan berdasarkan permohonan . dalam kondisi ini, customers
memberikan suatu ide (inisiatif) dan produser harus siap memberikan respon
sesuai dengan permohonan.
 Transaksi sederhana
D. Perkembangan Business to Consumer (B2C)

Pada awalnya Internet belum menyediakan layanan untuk bertransaksi dengan


konsumen. Pada tahun 1984, diciptakan sistem transaksi perbankan secara online oleh
AT&T, tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur yang tidak memadai. Pada
tahun 2000 diperkenalkan situs belanja online yang bernama Amazon.com.

Setelah saat itu, mulai banyak bermunculan situs-situs belanja/transaksi online yang
mengusung prinsip Business to Consumer (B2C).

E. Tantangan Utama dalam Business to Consumer (B2C)


1. Membangun privasi dan kepercayaan pada konsumen
2. Menciptakan ketergantungan dan loyalitas
3. Kelengkapan, keragaman dan ketersediaan barang dan jasa.
F. Pelayanan Business to Consumer (B2C)
1. Memuat contoh produk yang dijual beserta informasinya.
2. Melakukan transaksi penjualan barang.
3. Melakukan transaksi pembayaran barang.
4. Melakukan transaksi pengiriman barang.
5. Membuat berita-berita terbaru tentang produk.
6. Menginformasikan lokasi penjualan dan layanan.
7. Memberikan service secara lengkap.
G. Produk Business to Consumer (B2C)
 Produk Digital (Soft Goods), seperti lagu, album, film, program komputer,
update dan jasanya.
 Produk Fisik (Hard Goods)merupakan suatu produk yang tidak dapat
dikonsumsi sesegera mungkin (secara langsung) setelah diunduh. Contoh:
DVD, kaset dan lain sebagainya.
H. Komponen Business to Consumer
1. E-Tailing
E-tailing adalah termasuk tipe bisnis B2C (business to customer) yaitu
transaksi online yang terjadi antara perusahaan dan konsumen individu. E-
tailing saat ini sangat marak berkat inspirasi dari kisah sukses
www.amazon.com. Sejak didirikan pada bulan Juli 1995, Amazon yang
pertama kali didirikan dan dioperasikan oleh Jeffrey Bezos telah menjadi toko
maya terbesar di dunia. Bisnis e-tailing memerlukan pemahaman terhadap tiga
konsep dasar yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya
pengembangannya, yaitu:
 Model Bisnis E-Tailing
Terdapat 4 konsep dasar model bisnis e-tailing yang dikemukanan oleh
Calkins, yaitu:
1) ChanelSupport
Adalah usaha-usaha untuk meningkatkan penjualan tambahan dengan cara
memanfaatkan beberapa pengecer yang menggunakan internet untuk
mendukung distribusi yang ada.
2) CategoryKiller
Adalah pengecer yang menawarkan kelengkapan untuk kategori yang
bersangkutan meskipun sebenarnya spesialisasinya adalah pengecer untuk
satu macam produk saja. Contohnya: Home Depot (home improvement),
Toys R Us (mainan anak-anak), dan lain-lain.
3) AuctionerDikenal sebagai perusahaan yang melakukan transaksi lelang
online. Pedagang melakukan content (produk yang ditawarkan, informasi
rinci, dan harga penawaran).
4) VerticalPortal
Bisnis ini melibatkan beberapa merchant yang memiliki modal yang
sangat kuat, merk yang terkenal, skala bisnis yang besar, dan kredibilitas
yang meyakinkan. Contoh pelaku bisnis ini dapat ditemukan di
www.pikenet.com.
2. E-Servise
Layanan Elektronik atau E-service adalah istilah yang sangat generik,
biasanya mengacu pada 'Penyediaan layanan melalui Internet (awalan
”E” berdiri untuk elektronik , seperti halnya di banyak penggunaan lain),
sehingga e-Service mungkin juga termasuk e-Commerce, meskipun mungkin
juga termasuk layanan non-komersial (online), yang biasanya disediakan oleh
pemerintah. " (Irma Buntantan & G. David Garson, 2004: 169-170;
Muhammad Rais & Nazariah, 2003: 59, 70-71).
E-Service merupakan layanan online yang tersedia di Internet, dimana
transaksi yang valid dari membeli dan menjual (pengadaan) adalah mungkin,
yang bertentangan dengan website tradisional, dimana hanya informasi
deskriptif yang tersedia, dan tidak ada transaksi online dimungkinkan. "
(Jeong, 2007).
Menurut Rowley (2006) layanan elektronik atau e-Service di definisikan
sebagai Perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengirimannya di mediasi
oleh teknologi informasi. Layanan elektronik tersebut meliputi unsur layanan
e-tailing, dukungan pelanggan, dan pelayanan.
E-Service merupakan suatu aplikasi terkemuka dengan memanfaatkan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di daerah yang
berbeda, dimana teknologi memiliki peranan dalam memfasilitasi pengiriman
suatu service.
3. E-Store
Belanja Online adalah bentuk perdagangan elektonik yang memungkinkan
konsumen untuk membeli barang atau layanan langsung dari penjual melalui
internet menggunakan browser web. Konsumen menemukan produk yang
diminati dengan mengunjungi situs web pengecer secara lansung atau dengan
mencari vendor alternative menggunakan mesin pencari belanja, yang
menampilkan ketersediaan dan harga produk yang sama di pengecer yang
berbeda.
4. E-News
Berita elektronik adalah publikasi yang mencakup industry elektronik, mulai
dari peralatan semikonduktor dan material hingga elektronik militer/aerospace
hingga super computer. Awalnya adalah surat kabar perdagangan mingguan,
yang mencakup semua aspek industry elektronik, termasuk semikonduktor,
computer, perangkat lunak, komunikasi, ruang dan bahkan televise elektronik.

I. Klasifikasi Business to Consumer (B2C)

Secara umum, tipe Business to Consumer (B2C) terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:

 Auction Store
Tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya
untuk pengiklanan produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya.
Contoh: www.ebay.com , www.swinde.com
 Online Store
Tempat untuk menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan
barang lewat internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara
langsung maupun barang yang ingin dibeli.
Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com
 Online Service
Tempat untuk meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan
cepat dan mudah atau dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket
perjalanan, jasa service dan lain-lain.
Contoh: www.wotif.com , www.airasia.com , www.bliztmegaplex.com
 Other Service
Layanan yang menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar
klasifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Contoh:
www.kaskus.us , www.facebook.com
J. Keuntungan dan Kerugian/Kelemahan Business to Consumer (B2C)
 Keuntungan Business to Consumer (B2C) bagi company atau perusahaan
adalah:
1. Dapat mempromosikan produk mereka secara luas.
2. Dapat melayani transaksi selama 24 jam penuh tanpa terganggu waktu
libur ataupun break.
3. Dapat langsung berinteraksi dengan customers tanpa perantara.
4. Dapat meminimalkan cost yang dikeluarkan.
 Keuntungan Business to Consumer (B2C) bagi customers adalah:
1. Dapat melakukan pembelanjaan dengan mudah.
2. Memiliki banyak pilihan dan waktu utnuk menentukkan yang disukai.
 Kelemahan
1. Produk yang kita order tidak dapat kita lihat secara langsung dan kita
teliti (periksa) lebih lanjut.
2. Produk yang kita lihat di website, terkadang tidak sesuai seperti
aslinya. Maksudnya ada perbedaan bentuk, warna, ukuran dan lain
sebagainya.
K. Analisis Business to Consumer (B2C)

Dalam perdagangan Business to Consumer (B2C) secara online, terdapat 2 jenis


barang yang ditawarkan.

1. Hard Goods adalah barang yang berwujud nyata. Bila dibeli maka akan
dikirimkan kepada pelanggan melalui jasa pengiriman. Dalam penelitian ini,
barang yang diperdagangkan adalah baju dan fancy (aneka kado-kado lucu).
2. Soft Goods sering juga disebut sebagai digital goods seperti berita dan
informasi yang dapat diterima oleh pelanggan dengan cara download.

Karakteristik yang membedakan antara online Business to Consumer (B2C)


dengan perdagagnan konvensional adalah perusahaan dapat berhubungan langsung
dengan konsumen tanpa perantara. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan dari
segi laba, karena tidak perlu berbagi keuntungan dengan perantara.

Beberapa hal yang harus dipenuhi agar konsumen tertarik untuk membeli barang
atau menggunakan layanan dari penjual, yaitu:

1. Produk, memberikan informasi yang jelas tentang barang yang dijual, lengkap
dengan gambar barang tersebut.
2. Harga, menyebutkan harga barang. Di dalam menetapkan harga ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain: kualitas, permintaan pasar dan harga
pesaing.
3. Promosi, melakukan promosi melalui iklan baik di media cetak maupun
elektonik dan alat komunikasi lainnya.
4. Pengepakan dan pengiriman , memperhatikan distribusi barang secara fisik
dan menjaga keutuhannya. Selain itu diusahakan pengiriman secepat mungkin
agar tidak mengecewakan konsumen
L. Analisis Sistem dan Permasalahan Business to Consumer (B2C)

Pada dasarnya proses penjualan di toko secara konvensional dan proses


penjualan di website adalah sama, tapi penerapan system penjualan secara online
berbasis WEB diharapkan dapat mengatasi batasab-batasan yang sering ditemui
dalam proses penjualan di toko secara konvensional.

Secara garis besar, proses penjualan di toko secara konvensional dapat dijabarkan
sebagai berikut:

1. Customers datang ke toko pada waktu jam buka toko.


2. Customers melihat-lihat produk dan membanding-bandingkan produk-produk
yang ada dan kemudian memutuskan untuk membelinya atau tidak.
3. Customers memutuskan untuk membeli dan memutuskan system pembayaran
yang akan digunakan (tunai, debet atau kredit).
4. Setelah proses pembayaran selesai dilakukan, maka customers dapat
membawa produk yang dibeli.

Beberapa masalah yang sering ditemui dalam proses penjualan toko secara
konvensional, sebagai berikut:

1. Pembelian hanya dapat dilakukan selama jam buka toko.


2. Customers tidak dapat datang ke toko karena tidak ada waktu, sibuk atau
keadaan jalan yang macet.
3. Informasi tentang produk yang didapat di toko tidak terlalu akurat, karena
beberapa hal seperti: kertebatasan human atau berada pada jam sibuk toko,
sehingga pelayanan tidaklah maksimal.
4.
M. Contoh Perusahaan Mengunakan

Bhinneka.com merupakan salah satu toko online terbesar Indonesia yang


didirikan pada tahun 1999 oleh Hendrik Tio, dengan nama legal PT Bhinneka
Mentari Dimensi (BMD). Penjualan Bhinneka.com didukung oleh berbagai macam
outlet fisik dari Bhinneka.com yang tersebar luas di beberapa tempat di Jakarta
sehingga dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh dan memudahkan pengiriman
maupun pembelian secara langsung. Kini Bhinneka.com telah memiliki 7 outlet
yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta dan berlokasi pusat di Jl. Gunung Sahari
Raya 73C #5-6, Jakarta Pusat. Produk-produk yang ditawarkan Bhinneka.com tidak
hanya berupa komputer, perangkat hardware dan software serta aksesorisnya, tetapi
juga ada kelengkapan fotografi, aneka gadget, hingga peralatan kantor. Pada saat ini
Bhinneka.com sudah jauh berkembang dengan jumlah transksi online perharinya
mencapai 400 transaksi, jumlah ini hanya sekitar 2% total kunjungan online
perharinya. Sedikitnya jumlah pembelanja online ini karena masih banyak orang
Indonesia yang masih lebih percaya transaksi offline.

PT. Bhinneka Mentari Dimensi (BMD) hanya memfokuskan bisnisnya


menjadi distributor dari 1 merek PC di Amerika Serikat, yaitu Micron. Persaingan di
bisnis PC pun kian tajam seiring makin gencarnya upaya yang ditempuh pelaku bisnis
untuk mengefisienkan bisnisnya dengan menggunakan TI. Pola single distributorship
yang sebelumnya banyak ditempuh pebisnis PC pun mulai ditinggalkan, mereka
mulai menerapkan pola beragam merek sekaligus (multidistributorship), termasuk
yang dilakukan PT. BMD.

Maka sejak tahun 1999, PT. BMD tidak lagi hanya mendistribusikan PC
merek Micron, tapi juga merek lain seperti Compaq, HP ataupun IBM. Menjadi
distributor banyak merek bukan tanpa masalah. Salah satu konsekuesi yang harus
ditanggung adalah menyediakan banyak toko atau gerai agar aktivitas pemasaran
berjalan dengan optimal. Hal ini menuntut perusahaan untuk memiliki teknik e-
marketing yang lebih baik sehingga pemasaran dapat dilakukan secara efektif dan
efisien Untuk menghemat biaya, maka PT. BMD memanfaatkan Internet
(www.bhinneka.com) sebagai saluran distribusi alternatif. Dengan website ini maka
konsumen dapat mengetahui berbagai informasi mengenai harga dan spesifikasi
komputer, perangkat hardware dan software serta aksesorisnya, juga kelengkapan
fotografi, aneka gadget, hingga peralatan kantor dan home electronic.
Daptar Referensi

1. https://meochan11.wordpress.com/category/electronic-commerce-ec/business-
to-consumer-b2c/
2. http://ekonomipembangunanunm2014.blogspot.co.id/2015/06/ekonomi-
pembangunan-unm-2014.html
3. sis.binus.ac.id
4. http://eddybong.blog.binusian.org/teknologi-informasi-dan-
komunikasi/penerapan-e-business-secara-b2b-b2c-c2c/
5. http://www.arsdaniel.web.id/2015/03/pengertian-dan-contoh-website-e.html

You might also like