You are on page 1of 15

ANALISIS PENGGUNAAN AKTUAL INTERNET BANKING DI BANK BRI

SYARIAH BLITAR DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE


MODEL (TAM)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“SEMINAR PROPOSAL”

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :
M SUDRAJAD AJI LAKSONO
NIM. 17401153442

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
a) Latarbelakang
Meningkatnya persaingan dan usaha untuk menekan biaya operasional
seefisien mungkin mendorong bank-bank untuk memanfaatkan internet dalam
menjalankan bisnisnya. Selain itu tingkat mobilitas di masyarakat yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan para penyedia layanan bagi
masyarakat seperti perbankan melakukan banyak inovasi pada pelayanan mereka
terhadap para nasabahnya. Salah satu aplikasi yang saat ini mulai menjadi
perhatian adalah internet banking. Layanan internet banking diberikan oleh bank
dengan tujuan utama memberikan kemudahan kepada nasabah. Fasilitas yang
terdapat dalam internet banking seperti cek saldo, mutasi rekening sampai
transfer, melakukan pembayaran tagihan,pembelian voucher prabayar, dan lain-
lain, dimana saja dan kapan saja, asalkan memiliki koneksi ke internet.
Keberhasilan internet banking tergantung dari bagaimana reaksi nasabah
setelah menggunakan system tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak bank
untuk mengetahui bagaimana reaksi para konsumennya agar dapat membantu
menemukan rencana strategis dan meningkatkan pangsa pasar. Dengan
mengetahui bagaimana penggunaan aktual jasa pelayanan internet banking oleh
nasabah, maka bank dapat meningkatkan pelayanannya terhadap nasabah secara
maksimal.
Transaksi internet banking dapat dilakukan di mana saja, di belahan
bumi manapun,selama ada jaringan layanan data dan dapat berakses. Transaksi
dapat dilakukan 24 jam serta real time. Bank BRI sebagai Bank
Pemerintah yang memiliki konsentrasi pada perkembangan bisnis mikro di
Indonesia memiliki sasaran baru dalam memberikan kepuasan kepada setiap
nasabah dan mengembangkannya pada bank syariah. Dengan kepuasan nasabah
yang tinggi Bank BRI akan mendapatkan nasabah yang loyal dan memperoleh
Fee Based Income yang terus tumbuh.
Internet banking mulai menjadi primadona dikalangan nasabah bank setelah
ATM dan phone banking. Kemudahan bertransaksi dengan fitur yang lengkap
tanpa harus keluar dari rumah, merupakan kelebihan internet banking yang tidak
dapat ditandingi oleh teknologi e-banking lainnya. Oleh karena itu, perlu diteliti
tentang bagaimana penggunaan aktual internet banking oleh nasabah BRI
Syariah Blitar.

Identifikasi Masalah

Ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang variabel-


variabel yang diteliti, membatasi permasalahan yang akan diteliti dan lokasi
penelitian sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang dikehendaki.

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Subyek penelitian ini adalah nasabah Bank BRI Syariah Blitar.


2. Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan aktual internet banking pada BRI
Syariah Blitar.

b) Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah


dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana internet banking dapat mempermudah nasabah di Bank BRI Syariah


Blitar ?
2. Apakah nasabah Bank BRI Syariah Blitar lebih memilih internet banking
daripada dengan proses manual ?

c) Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penilitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan aktual internet banking terhadap
nasabah di Bank BRI Syariah Blitar.
2. Untuk mengetahui apakah nasabah Bank BRI Syariah Blitar lebih memilih
internet banking daripada dengan proses manual

d) Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan keilmuan


khususnya di bidang perbankan syariah, sebagai bahan refrensi atau rujukan, dan
tambahan pustaka pada perpustakaan IAIN Tulungagung.

2. Secara Praktis
a. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang
berguna untuk di jadikan acuan bagi aktifitas akademika.
b. Bagi Bank BRI Syariah Blitar
Dapat memberi kontribusi pada Bank BRI Syariah Blitar dalam meningkatkan
pelayanan terhadap nasabah.

B. LANDASAN TEORI
a) Bank Syariah
Istilah lain yang di gunakan untuk sebutan Bank Syariah adalah Bank Islam.
Secara akademik, istilah Islam dan Syariah memang mempunyai pengertian yang
berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah
mempunyai pengertian yang sama.1 Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan bank islam atau bank syariah adalah badan usaha yang fungsinya sebagai
penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana kepada masyarakat, yang
sistem dan mekanisme kegiatan usahanya berdasarkan hukum atau prinsip
syariah sebagaimana telah diatur dalam Alqur’an dan Hadist.

1
Warkum Suwito, Asas-Asas Bank Islam Dan Lembaga-Lembaga Terkait (Bamui,Takaful Dan Pasar
Modal Syariah)Di Indonesia, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ), hal. 5.
Dalam islam menjalankan aktifitasnya bank syariah menganut prinsip-prinsip
sebagai berikut2:
1. Prinsip keadilan
Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan
pengembalian margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank dengan
nasabah.
2. Prinsip kesederajatan
Bank syariah menempatkan nasabah penyimpanan dana, nasabah pengguna
dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan sederajat. Hal ini tertera
dalam hak, kewajiban, risiko, dan keuntungan yang berimbang antara nasabah
penyimpan dana, nasabah pengguna dana maupun bank.
3. Prinsip ketentraman
Produk-produk bank syariah telah sesuai dengan prinsip dan kaidah
muamalah islam, antara tidak adanya unsure riba serta penerapan zakat harta.
Artinya nasabah akan merasakan ketentraman lahir maupun batin.
Pada bank islam umumnya dibentuk suatu lembaga pengawas yang bertugas
dan memiliki kewenangan untuk memastikan kesesuaian atas produk, jasa, dan
kegiatan usaha bank islam tersebut, agar tidak berlawanan dengan ketentuan-
ketentuan serta prinsip-prinsip syariah yang telah tertulis di dalam Al-Qur’an dan
Hadits.
Adapun tujuan didirikan bank islam itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan
kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat terbanyak. Dengan adanya
lembaga keuangan diharapkan akan tersedianya kesempatan yang lebih baik
untuk mengumpulkan modal dan pemanfaatan dana sehingga akan mengurangi
kesenjangan sosial ekonomi dan dengan demikian akan memberikan sumbangan

2
Rachmadi Usman. Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. (Jakarta: Sinar Grafika, 2012),
hal. 35.
pada peningkatan pembangunan nasional, antara lain melalui meningkatkan
kualitas dan kediatan usaha.3
a. System bagi hasil yang berlandaskan keadilan dan peningkatan
keuntungan bagi kedua belah pihak, akan merangsang orang-orang dan
pengusaha-pengusaha yang lemah permodalannya untuk bekerjasama
dengan bank islam dalam pemodalan guna mendirikan usaha baru dan
mengembangkan usaha yang tengah dijalankan.
b. Dengan munculnya kegiatan-kegiatan usaha baru dan pengembangan
kegiatan usaha yang telah ada, maka akan terbuka luas lapangan pekerjaan
baru, yang akan mengurangi angka pengangguran, akan meningkatkan
pendapatan masyarakat.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan,
terutama dalam bidang ekonomi.
3. Berkembangnya lembaga bank dan system perbankan yang sehat berdasar
efesieni dan keadilan yang akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat,
sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi masyarakat banyak antara lain
memperluas jaringan lembaga-lembaga keuangan perbankan ke daerah terpencil.
4. Ikhtiar ini akan sekaligus mendidik dan membimbing masyarakat untuk berfikir
secara ekonomis, berperilaku bisnis dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.
5. Berusaha membuktikan bahwa konsep perbankan menurut syariah dapat
beroperasi, tumbuh, dan berkembang melebihi bank-bank lain.

b) Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model(TAM), diperkenalkan pertama kali oleh Davis


pada tahun 1989. TAM dibuat khusus untuk pemodelan adopsi pengguna system
informasi. Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah untuk mendirikan
dasar penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap
(personalisasi), dan tujuan pengguna komputer. TAM menganggap bahwa dua

3
Ibid., hlm. 37.
keyakinan variabel perilaku utama dalam mengadopsi sisitem informasi, yaitu
persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi
pengguna terhadap penggunaan (perceived ease of use). Perceived usefulness
diartikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan system
tertentu dapat meningkatkan kinerjanya, dan perceived ease of use diartikan
sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan system tidak
diperlukan usaha apapun (free of effort).perceived ease of use juga berpengaruh
pada perceived usefulness yang dapat diartikan bahwa jika seseorang merasa
system tersebut mudah digunakan maka system tersebut berguna bagi mereka.4

c) Nasabah
Menurut Kamus Perbankan, nasabah adalah orang atau badan yang
mempunyai rekening simpanan atau pinjaman pada bank.5 Pada tahun 1998
melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 diintroduksilah rumusan
masalah nasabah dalam pasal 1 angka 16, yaitu pihak yang menggunakan jasa
bank. Rumusan ini kemudian diperinci pada angka berikutnya, sebagai berikut:
Nasabah penyimpan dana adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank
dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang
bersangkutan. (Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998).
Nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan (Pasal 1 angka
18 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998).6
Adapun pihak-pihak yang termasuk sebagai nasabah adalah:
1. Orang

4
Maharsi, Sri – Mulyadi, Yuliani, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan
Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM), Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9 No. 1, Mei 2007, 20
5
Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran, (Bandung: PT. Linda Karya,2002),hal.7
6
Thy Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia,(Bogor: Ghalia
Indonesia, 2006), hal. 30
Nasabah bank terdiri dari orang yang telah dewasa dan orang yang belum
dewasa. Nasabah orang dewasa hanya diperbolehkan untuk nasabah kredit dan
atau nasabah giro. Sedangkan nasabah simpanan dan atau jasa-jasa bank lainnya
dimungkinkan orang yang belum dewasa, misalnya nasabah tabungan dan atau
nasabah lepas (working customer) untuk transfer dan sebagainya. Terhadap
perjanjian yang dibuat antara bank dengan nasabah yang belum dewasa tersebut
telah disadari konsekuensi hukum yang diakibatkannya. Konsekuensi hukum
tersebut adalah tidak dipenuhinya salah satu unsur sahnya perjanjian seperti yang
termuat dalam pasal 1320 KUH Perdata, maka perjanjian tersebut dapat
dibatalkan, artinya perjanjian tersebut dapat dibatalkan oleh pihak yang dapat
mewakili anak yang belum dewasa itu, yaitu orang tua atau walinya melalui
acara gugatan pembatalan. Dengan kata lain, selama orang tua atau wali dari
orang yang belum dewasa tersebut tidak melakukan gugatan, maka perjanjian
tersebut tetap berlaku dan mengikat terhadap para pihak. Nasabah kredit dan
rekening giro bisaaanya diwajibkan bagi nasabah yang telah dewasa. Hal ini
disebabkan karena resiko bank yang sangat besar jika dalam pemberian kredit
dan atau pembukaan rekening giro diperbolehkan bagi nasabah yang belum
dewasa.
2. Badan Hukum
Untuk nasabah berupa badan, perlu diperhatikan aspek legalitas dari badan
tersebut serta kewenangan bertindak dari pihak yang berhubungan dengan bank.
Hal ini berkaitan dengan aspek hukum perseorangan. Berkaitan dengan
kewenangan bertindak bagi nasabah yang bersangkutan, khususnya bagi
“badan”, termasuk apakah untuk perbuatan hukum tersebut perlu mendapat
persetujuan dari komisaris atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) agar
diperhatikan anggaran dasar dari badan yang bersangkutan. Subjek hukum yang
berbentuk badan, tidak otomatis dapat berhubungan dengan bank. Untuk dapat
berhubungan dengan bank, harus juga dilihat peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan bagaimana ketentuan internal yang berlaku pada bank yang
bersangkutan.7
d) Internet
Internet adalah sebuah jaringan komputer yang saling terhubung dengan
menggunakan suatu sistem standar global transmission control protocol/internet
protocol suite (TCP/IP) yang digunakan sebagai protokol pertukaran paket dalam
melayani miliaran pengguna yang terdapat di seluruh dunia. Internet merupakan
kependekan dari interconnected network. Internet juga dapat diartikan sebagai
jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaaan atau
milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan
menggunakan tipe komunikasi misalnya telepon, satelit, dan sebagainya.
Secara sederhana, fungsi internet adalah sebagai berikut:
1. Sebagai media komunikasi
2. Sebagai salah satu tempat untuk akses informasi
3. Berbagi sumber daya atau data
4. Dapat menyiarkan dan mengakses secara langsung baik itu berita dan bertukar
data dengan internet online ke seluruh dunia.
Dari kemudahan mengakses internet, terdapat banyak manfaat yang dapat
diperoleh sebagai pengguna internet. Fungsi menggunakan internet adalah
sebagai berikut :
1. Komunikasi Cepat
Perkembangan internet, membuat komunikasi antar individu mudah dan lebih
cepat baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri dengan biaya yang relatif
murah.
2. Internet Sebagai Wahana Liburan
Internet dapat mengisi waktu kosong anda dan dapat menghibur anda dengan
banyaknya media sosial seperti facebook, twitter, musik dan bermain game.
3. Menambah Wawasan dan Pengetahuan

7
Ibid, hal 24
Dari adanya internet kita dapat berbagi wawasan dan pengetahuan di seluruh
dunia. Manfaat ini sangat memudahkan pelajar dalam mencari informasi
mengenai pelajarannya.
4. Mudahnya Belanja di Internet
Internet juga dapat di gunakan untuk belanja yang dikenal dengan belanja online.
Belanja online memberikan kemudahan dan efisien dimana setiap orang tidak
perlu keluar dan pergi tempat tujuan dalam mencari barang atau benda apapun itu
yang tentunya dapat menyita waktu anda.
5. Internet Dalam Bisnis
Sekarang ini, banyak para kalangan yang mengetahui manfaat internet yang satu
ini yaitu bisnis. Banyak orang yang berbisnis online yang keuntungannya bukan
main banyaknya.
6. Tempat Mencari Lowongan Kerja
Dari banyak perusahaan yang menggunakan internet, membuat informasi
lowongan pekerjaan lebih mudah diterbitkan dan diketahui oleh para pencari
lowongan pekerjaan yang banyak didapatkan di situs-situs penyedia informasi
lowongan pekerjaan.

Internet adalah suatu jaringan komputer yang pertama kali dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, dengan proyek ARPA
yang disebut ARPANET. ARPA NET kekepanjangan dari Advanced Research
Project Agency Network yang mendemonstrasikan cara suatu hadware dan
software komputer memiliki basis UNIX dengan berkomunikasi dalam jarak
yang jauh dengan saluran telepon. Proyek ARPANET dirancang dengan
standarisasi kehandalan dan berapa besaran informasi yang dapat kirim untuk
saling bertukar informasi yang dari hal tersebut terbentuklah TCP/IP yang
dikenal dengan Transmision Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dari Proyek ARPANET hanyalah keperluan militer untuk
menghubungkan daerah atau wilayah vital. ARPANET di tahun 1969 awalnya
hanya dapat menghubungkan 4 situs seperti Stanford Research Institute,
University of Calirofornia, Santa Barbara, University of Utah. Lalu di bulan
Oktober 1972 ARPANET dikenalkan secara umum dan berkembang pesat di
seluruh wilayah sampai ARPANET kesulitan. Dari kesulitan tersebut,
ARPANET dipecah menjadi dua yaitu MILNET untuk keperluan militer dan
APRANET untuk keperluan non-militer. Seiring berjalannya waktu, masyarakat
dikenal dengannama DARPA dan disederhanakan menjadi internet seperti
sekarang ini. istilah internet sendiri pertama kali di tahun 1982 dengan
perkembangan name server membuat para pengguna dapat terhubung ke suatu
host tertentu.

Saat ini internet dikelola dan dijaga oleh perjanjian multilateral dan protokol
yang menampilkan perpindahan data antara rangkaian. protokol dibentuk
berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF) yang terbuka
secara umum. Badan yang mengeluarkan sebuah dokumen yang dikenal dengan
RFC yaitu Request For Comment yang sebagian datanya dijadikan sebagai
Standar Internet oleh Badan Arsitektur Internet. Prokotol-protokol internet biasa
digunakan adalah IP, TCP, UDP, DNS, IMAP, SMPTP, HTTPS,FTP, SSL,
HTTP, LDAP, dll.

e) Hipotesis
𝐻0: Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara teknnologi informasi
terhadap kualitas pelayanan nasabah di bank BRI Syariah Blitar.
𝐻1: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara teknnologi informasi terhadap
kualitas pelayanan nasabah di bank BRI Syariah Blitar.

C. METODELOGI PENELITIAN
a) Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif, yakni
penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks
naturalnya (bukan didalam laboratorium) di mana peneliti tidak berusaha
memanipulasi fenomena yang diamati (Leedy & Ormrod 2005; Patton 2001;
Saunders, Lewis & Thornhill2007). Metode kualitatif ini digunakan karena ada
beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan
secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode
ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ditinjau dari alat analisis yang digunakan
dengan menggunakan analisis asosiatif hubungan klausal. Analisis Asosiatif
sendiri adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Sedangkan analisis asosiatif hubungan klausal
adalah hubungan sebab akibat. Disini terdapat variable independen (variable yang
memengaruhi). Dimana variable independennya adalah tekhnologi informasi.
Sedangkan variable dependennya adalah pelayanan bank terhadap nasabah.

b) Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Macam-macam variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen : variabel ini sering disebut sebagai variable bebas. Variabel
bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel independen adalah teknologi informasi.
2. Variabel Dependen : sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pelayanan
terhadap nasabah.
c) Data dan Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata, dan tidakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Sumber data penelitian merupakan subjek dari mana data
diperoleh. Untuk melengkapi penelitian ini maka perlu didukung oleh data yang
lengkap dan akurat.

d) Teknik Pengumpulan Data


Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar
pertanyaan/ isian)untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan
dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.8

1. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk menganalisa data yang
diperoleh dengan tujuan untuk menguji rumusan masalah. Penelitian ini harus
memastikan pola analisis mana yang akan digunakan tergantung pada jenis data
yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun kualitatif.

D. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI


Untuk memberikan gambaran mengenai isi skripsi maka sistematikanya
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan. Pada BAB inierisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
hipotesis penelitian, penegasan istilah.
BAB II Landasan Teori. Pada BAB ini berisi tentang teori yang membahas
variable/sub variable pertama, teori yang membahas variable/sub variable kedua.

8
Fathoni, Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Penyusunan Skripsi, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2006), hlm.111
BAB III Metode Penelitian. Pada BAB ini berisi tentang pendekatan dan jenis
penelitian, populasi, sampling, dan sampel penelitian, sumber data, variable dan
skala pengukurannya, teknik pengumpulan data dan instrument penelitian,
analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian. Pada BAB ini berisi tentang hasil penelitian (yang
berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis) serta temuan penelitian.
BAB V Pembahasan Hasil Penelitian.
BAB VI Penutup. Pada BAB ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran,
surat pernyataan keaslian skripsi, dan daftar riwayat hidup.
E. DAFTAR PUSTAKA

Warkum Suwito, 2004, Asas-Asas Bank Islam Dan Lembaga-Lembaga


Terkait (Bamui,Takaful Dan Pasar Modal Syariah)Di Indonesia, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Rachmadi Usman. 2012, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika.
Sri Maharsi, dan Mulyadi, Yuliani, 2007, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka
Technology Acceptance Model (TAM), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9 No. 1.

Supardi, 2005, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, Yogyakarta: UH Press.


Papundu Tika, 2006, Metodologi Riset Bisnis, Jakarta:PT Bumi Aksara.

Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Metodologi Penelitian dan Penyusunan Skripsi,


Jakarta : PT Rineka Cipta.

Saladin Djaslim, Manajemen Pemasaran, (Bandung: PT. Linda Karya,2002).

Thy Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di


Indonesia,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2006).

You might also like