You are on page 1of 51

Jl. Merdeka Timur No. 5 Telp : (021) 34833061, 34833065 Email : info@litbangdanpustaka-dephub.gp.

id
Jakarta 10110 Fax : (021)34833061, 34833065 http :// www.libangdanpustaka-dephub.go.id

SURVEI ATTN 2016


Disampaikan pada
Rapat Koordinasi Teknis Litbang Perhubungan Tahun 2015
Jakarta, 09-10 Maret 2015
Apa itu Asal-Tujuan Transportasi ?

Pola yang menggambarkan jumlah pergerakan


orang/barang dari satu kawasan (zona) tertentu
ke kawasan (zona) tertentu lainnya dalam suatu
wilayah pada satu perioda waktu tertentu
Apa itu Asal-Tujuan Transportasi ?
Zona 1 Zona 2

Zona 4 Zona 3
Representasi Asal Tujuan Transportasi
 Matriks Asal Tujuan (MAT)
Tujuan
Asal d1 d2 d3 d4 ………… dn

o1 T11 T12 T13 T14 ………… T1n


o2 T21 T22 T23 T24 ………… T2n
o3 T31 T32 T33 T34 ………… T3n
o4 T41 T42 T43 T44 ………… T4n
.............

.............
.............

.............

.............

.............

.............
om Tn1 Tn2 Tn3 Tn4 ………… Tmn
MAT dan Jaringan Transportasi
Zona 1 Zona 2

Zona 4 Zona 3
MAT dan Jaringan Transportasi
• MAT adalah DEMAND pergerakan
• Perangkat transportasi dalam bentuk Jaringan berfungsi
memfasilitasi pergerakan
 merupakan sisi SUPPLY
• Kemampuan SUPPLY memfasilitasi DEMAND tercermin dari
performansi transportasi :
– Kecepatan (waktu tempuh)
– Delay
– Biaya transport (Biaya Operasi Kendaraan)
– Kenyamanan
– Polusi
– Konsumsi Energi
– dll
Untuk Apa Matriks Asal-Tujuan?
Dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan pengelolaan perangkat
transportasi :
• Kebijakan Investasi prasarana & sarana
• Kebijakan operasional
• Kebijakan pengelolaan
• Kebijakan pengaturan/regulasi
Contoh : Kebijakan investasi Jalan
Ruas/segmen jalan yang mana yang perlu ditambahkan,
dilebarkan atau diperbaiki kondisi perkerasannya agar
performansi pergerakan menjadi lebih baik ?
1. Diperlukan Matriks Asal Zona 1 Zona 2
Tujuan (MAT) antar
zona.
2. Berdasarkan MAT dapat
diestimasi volume lalu-
lintas pada masing2
ruas.
3. Dapat dianalisis
seberapa baik kinerja
lalu-lintas yang
diakibatkan dari
kebijakan investasi ?
Zona 4 Zona 3
Contoh : Kebijakan investasi KA
Pemerintah Ingin membangun jaringan kereta api : Apakah layak
secara ekonomi (memperbaiki performansi pergerakan pada jaringan
secara keseluruhan) ?

1. Diperlukan Matriks Asal Zona 1 Zona 2


Tujuan (MAT) antar
zona.
2. Berdasarkan MAT dapat
diestimasi volume
penumpang yang
menggunakan KA
3. Dapat dianalisis
seberapa besar
perpindahan moda ke
KA dan berapa besar
berkurangnya lalu-
lintas di jalan raya ? Zona 4 Zona 3
Contoh : Kebijakan investasi Toll Laut
• Pelabuhan mana saja yang masuk pada program Toll laut ?, dan
berapa kapasitas yang diperlukan dan berapa besar investasi yang
diperlukan ?
• Bagaimana kebijakan operasional shipliners untuk memfasilitasi
pergerakan dalam koridor Toll laut ?

1. Diperlukan Matriks Asal Tujuan


(MAT) antar wilayah dalam
koridor.
2. Berdasarkan MAT dapat
diestimasi volume traffic
angkutan laut yang perlu
difasilitasi untuk masing2 rute
3. Dapat dianalisis pelabuhan
mana saja yang perlu
dikembangkan dan dgn
kapasitas berapa ?
Contoh : Investasi Toll & KA Trans Sumatera
1. Diperlukan Matriks Asal Tujuan
(MAT) antar wilayah dalam
koridor Sumatera-Jawa
2. Berdasarkan MAT dapat
diestimasi volume traffic pada
tiap ruas yg menggunakan jalan
Toll dan jalur KA
3. Dapat dianalisis jumlah
kebutuhan lajur jalan Toll dan
kebijakan operasional KA
4. Dapat diketahui tingkat
kelayakan ekonomi dan finansial
Contoh : Kebijakan investasi Jalan
Investor berminat untuk mengoperasikan suatu ruas jalan sebagai
jalan Toll : Apakah menguntungkan secara finansial dan di sisi lain
akan memperbaiki performansi pergerakan pada jaringan ?

1. Diperlukan Matriks Asal Zona 1 Zona 2


Tujuan (MAT) antar
zona.
2. Berdasarkan MAT dapat
diestimasi volume lalu-
lintas pada masing2
ruas, termasuk ruas
Toll.
3. Dapat dianalisis
seberapa baik kinerja
lalu-lintas yang
diakibatkan dari
kebijakan investasi ? Zona 4 Zona 3
4. Dapat dianalisis
kelayakan finansial
Contoh : Kebijakan Oprasional Jaringan
Penerapan Electronic Road Pricing sebaiknya diterapkan pada
Ruas/segmen jalan yang mana ?

1. Diperlukan Matriks Asal Zona 1 Zona 2


Tujuan (MAT) antar
zona.
2. Berdasarkan MAT dapat
diestimasi volume lalu-
lintas pada masing2
ruas untuk berbagai
skema ERP
3. Dapat dianalisis
seberapa baik kinerja
lalu-lintas yang
diakibatkan dari ERP ?
Zona 4 Zona 3
Survei ATTN sejauh ini…
• Survei Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) telah
dilakukan secara rutin setiap lima tahun (telah 6 kali,
terakhir thn 2011).
• Lingkup geografis yang luas dan sebaran demografis yang
tidak merata menyebabkan kegiatan survei ATTN memiliki
tantangan yang luar biasa.
• Di sisi lain, ada kecenderungan pola pergerakan (orang
dan barang) berubah secara sangat dinamis, sejalan
dengan perubahan yang cepat pada sektor ekonomi,
demografi dan sektor relevan lainnya.
• Diperlukan sistem dan mekanisme survei ATTN yang lebih
baik, yang mampu updating data secara lebih sering.
Perbaikan Sistem Survei ATTN

• Pelibatan stakeholder terkait secara lebih intens dan lebih


baik.
• Harus mampu melakukan updating secara lebih sering
dan lebih cepat.  Jika mungkin dilakukan dalam skala
“real-time”.
• Memanfaatkan perkembangan teknologi..
PENGOLAHAN DATA O-D
MENGGUNAKAN DATA SELULER
Sistem Telekomunikasi Seluler
Sistem Telekomunikasi Seluler
• Pengguna menggunakan telepon seluler (Mobile Station, MS) untuk
berkomunikasi via Base Transceiver Station (BTS).
• BTS berfungsi melakukan penangkapan dan penguatan sinyal serta
pemrosesan protokol komunikasi.
• BTS terhubung dengan BSC (Base Station Controller) yang berfungsi
melakukan pengontrolan thd BTS dan pemrosesan protokol
komunikasi.
• Lalu lintas komunikasi antar user dikelola dan diatur rutenya oleh
Mobile Swicthing Center (MSC).
• MSC melakukan proses pencarian jalur komunikasi, melakukan data
forwading, dan pemrosesan berbagai fitur layanan lainnya seperti
pendaftaran lokasi asal (home location register) pengguna dan hand
over koneksi yang disebabkan perpindahan pengguna dari satu area
(sel) ke area lainya.
Data Seluler
• Data seluler dapat digunakan untuk membentuk
MAT penumpang
• Dapat digunakan untuk membentuk MAT skala
Propinsi dan skala Kabupaten/Kota
• MAT yang dihasilkan dapat dibuat sangat rinci,
sampai dengan unit satuan org/jam.
• Dapat diketahui pola variasi jam, variasi harian,
variasi minggu dan bulan.
Tracking Pergerakan Pengguna HP
Uji Coba Pemanfaatan Data Seluler
• Telah dilakukan uji coba pemanfaatan data seluler untuk
diproses menjadi Matriks Asal Tujuan Penumpang
• Uji coba dilakukan untuk kasus Pulau Bali
• Data diolah dengan menggunakan program yang dibuat
khusus untuk itu.
• MAT yang berusaha dibentuk adalah MAT dengan sistem
zona berbasis Kabupaten/Kota dan MAT dengan sistem
zona berbasis Kecamatan untuk berbagai perioda waktu.
Daerah Uji-Coba
Kebutuhan Data dari Provider
• Nomor identifikasi pelanggan
• Nomor identifikasi pelanggan dapat berupa IMSI atau MSISDN atau
nomor unik (anonim) yang didefinisikan oleh penyedia layanan
telekomunikasi.
• Waktu (tanggal dan jam)
• Lokasi/Posisi MS
• Untuk kebutuhan pembentukan matriks OD, terdapat tiga pilihan
data posisi yang dapat dipakai, yaitu:
 data koordinat MS,
 id BTS yang terdekat dengan MS dan data koordinat, atau
 id BTS terdekat dan nama kabupaten/kota
Data yang diperoleh
• Data Pergerakan Pengguna Telepon Seluler di Bali
• Jumlah data: 1.740.863 records
• Diambil dalam rentang waktu 7 hari (6-12 Oktober 2014)
• Granularitas waktu: per 1 jam
• Merupakan perekaman posisi pengguna saat melakukan
transaksi komunikasi (call, sms)
• Field:
– Date
 Regional  Desa
– Time
 Cellname  Kecamatan
– MSISDN (No telepon seluler)
 Longitude  Kabupaten
– LAC, CI  Latitute
Contoh Data Seluler
Tanggal Jam MSSIDN LAC CI BTS Long Lat Kelurahan Kecamatan Kabupaten

6/10/2014 5:00:00 AM 62811228xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

6/10/2014 1:00:00 PM 62811393xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 8:00:00 AM 6281210752xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 11:00:00 AM 62811393xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 1:00:00 PM 62811386xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 1:00:00 PM 62811393xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 2:00:00 PM 628113922xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 3:00:00 PM 62811386xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 3:00:00 PM 628113881xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR

7/10/2014 3:00:00 PM 628113922xxx 8042 16731 BALITOLL3MW1 115.19588 -8.74473 PEMOGAN DENPASAR SEL. KOTA DENPASAR
Data yang diolah
Jam MSISDN Cell Name Long Lat Desa Kec Kab

10 628111xxxxx MMARGASTPMD2 115.17 -8.45 PETIGA MARGA TABANAN

11 628111xxxxx EVYEHPANASMD1 115.13 -8.44 PENATAHAN PENEBEL TABANAN

14 628111xxxxx PDSAMBEANMD1 115.18 -8.65 PADANGSAMBIAN DENPASAR BARAT KOTA DENPASAR

PERUMDALUNGMW
14 628111xxxxx 7 115.08 -8.55 KERAMBITAN KERAMBITAN TABANAN

15 628111xxxxx RAYAULUWATUMD3 115.17 -8.77 KEDONGANAN KUTA BADUNG

PADANGSAMBIAN
19 628111xxxxx KOMPYANGMW4 115.18 -8.68 KLOD DENPASAR BARAT KOTA DENPASAR

*) Kolom yang ditampilkan hanyalah sebagian kolom yang paling utama terkait pergerakan
MMARGASTPMD2

PERUMDALUNGMW7

KOMPYANGMW4

Ilustrasi pergerakan berdasarkan data


dari slide sebelumnya
Hasil Pengolahan Data MAT

Matriks Asal Tujuan (Orang/Minggu) untuk Perioda 06 Oktober S/D 12 Oktober 2014
Asal\Tujuan DENPASAR TABANAN BADUNG BULELENG KR ASEM KL’KUNG GIANYAR BANGLI J’BRANA EKSTERNAL TOTAL

DENPASAR 158819 1360 24324 109 299 606 4561 180 197 307 190762
TABANAN 1348 13040 2619 451 3 21 365 88 385 4 18324
BADUNG 23939 2473 126867 144 75 323 2017 127 209 188 156362
BULELENG 136 476 136 8948 33 2 26 109 118 1 9985
KR. ASEM 281 15 65 33 7256 627 302 232 3 135 8949
KLUNGKUNG 577 14 291 2 644 3004 734 151 6 56 5479
GIANYAR 4624 345 1990 35 240 694 24721 565 26 212 33452
BANGLI 172 82 178 115 213 152 548 2556 2 2 4020
JEMBRANA 233 474 187 122 11 1 13 7 8640 5 9693
EKSTERNAL 318 11 179 5 128 48 179 2 6 6934 7810
TOTAL 190447 18290 156836 9964 8902 5478 33466 4017 9592 7844 444836
Hasil Pengolahan Data MAT

Matriks Asal Tujuan (Orang/Hari) Di Pulau Bali Untuk Perioda Hari Minggu 6 Oktober 2014

Asal\Tujuan DENPASAR TABANAN BADUNG BULELENG KR ASEM KL’KUNG GIANYAR BANGLI J’BRANA EKST’NAL TOTAL
DENPASAR 14771 90 2106 8 21 37 367 10 13 36 17459
TABANAN 101 919 182 27 0 0 28 7 34 0 1298
BADUNG 2092 160 10578 4 4 25 125 8 10 6 13012
BULELENG 8 33 8 704 3 1 1 10 16 0 784
KR. ASEM 21 1 6 2 588 42 18 19 0 12 709
KLUNGKUNG 41 1 15 0 41 239 58 13 0 6 414
GIANYAR 407 17 122 2 18 53 1909 42 1 20 2591
BANGLI 6 6 13 11 14 12 41 172 0 0 275
JEMBRANA 16 45 11 9 0 0 0 1 697 0 779
EKSTERNAL 30 1 7 0 12 2 14 0 0 405 471
TOTAL 17493 1273 13048 767 701 411 2561 282 771 485 37792
Variasi jam dalam Weekend
1000

900

800

700

600

500

400

300

200

100

0
Variasi jam dalam Weekday
1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
Variasi Harian
80000

70000

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
Isue dan Permasalahan
• Saat ini data yang ada hanya digunakan untuk
kepentingan Billing, setelah digunakan biasanya
dibuang.
• Operator Seluler masih belum terbuka terhadap
peluang pemanfaatan data oleh pihak lain.
• Operator khawatir jika data seluler digunakan
pihak lain, akan timbul persoalan masalah
kerahasiaan data dan masalah privasi.
Isue dan Permasalahan
• Pemerintah harus dapat meyakinkan pihak
operator bahwa data seluler hanya digunakan
untuk kepentingan pembentukan MAT.
• Masalah kerahasiaan data dapat diselesaikan
dengan membuat “undisclosure agreement” antar
pihak.
• Masalah privasi dapat diselesaikan dengan
mencangkokkan software yang dibuat ke dalam
sistem data yang ada di operator, sehingga data
yang keluar sudah berbentuk data MAT.
Tantangan ke depan
• Secara teoretis pembentukkan MAT skala nasional dapat
dilakukan.
• Perlu kerjasama dengan seluruh operator yang ada di
Indonesia.
• Algoritma yang telah dibuat untuk pengolahan data
seluler di P. Bali perlu dikembangkan lebih lanjut agar
mampu menangani data dengan yang jauh lebih besar
(BIG DATA).
• Jika sistem telah terbentuk, maka updating MAT dapat
dilakukan terus-menerus dan bisa dilakukan secara “real-
time”.
SURVEI ATTN 2016
Survei ATTN terdahulu
• Metoda pelaksanaannya disamakan, baik untuk barang maupun
penumpang/orang.
• Dilakukan secara massif ke seluruh wilayah Indonesia (540
Kab/Kota)
• Membutuhkan sumber daya yang sangat besar (formulir, tenaga
surveyor dan fasilitas penunjang lainnya).
• Jenis kuesioner sangat banyak (lebih dari 20 jenis).
• Daftar isian yang tercantum di kuesioner terlalu banyak (tidak
fokus)
 Tingkat kesalahan pengisian cukup signifikan
 Validitas dan akurasi data yang dihasilkan dipertanyakan
• Sosialisasi sangat terbatas  Partisipasi masyarakat rendah
Perubahan ATTN Penumpang
No Item Survei ATTN Terdahulu Survei ATTN 2016
1 MAT yang dibentuk Dibedakan berdasarkan Tidak dibedakan berdasarkan
moda moda
2 Metoda yang digunakan Traffic count, Road Side • Memanfaatkan data seluler
Interview, Interview di Responden interview,
simpul. • Penyebaran Kuesioner card
• Menggunakan internet
3 Target responden Orang yang sedang Orang yang melakukan perjalanan
melakukan perjalanan dan orang yang tidak melakukan
perjalanan
4 Pertanyaan yg diajukan Kegiatan perjalanan saat itu Rekam perjalanan kemarin (lokal)
rekam perjalanan bulan lalu
(antar wilayah)
5 Coverage Survei Di seluruh Kabupaten/Kota Dipilih di beberapa Kab/Kota
6 Titik Lokasi survey Di jaringan transportasi (di Di jaringan transportasi dan di
link dan di simpul) luar jaringan transportasi
(pemukiman, kampus, kantor dll)
Perubahan Survei ATTN Barang
No Item Survei ATTN Terdahulu Survei ATTN 2016
1 MAT yang dibentuk Dibedakan berdasarkan moda Tidak dibedakan
berdasarkan moda
2 Metoda yang digunakan Traffic count, Road Side Commodity Survey Flow :
Interview, Interview di simpul. • Interview
• Mail Survey
• internet survey
3 Target Responden Sopir/pengangkut barang yang • Pemilik/pengelola barang
sedang melakukan perjalanan untuk tiap sektor
ekonomi
• Operator Logistik
4 Pertanyaan yg diajukan Kegiatan perjalanan saat itu Rekam perjalanan bulan lalu
5 Coverage Survei Di seluruh Kabupaten/Kota Dipilih di pada lokasi2
kegiatan ekonomi untuk
masing2 sektor
6 Titik Lokasi survey Di jaringan transportasi (di link Di pusat2 kegiatan ekonomi
dan di simpul) untuk masing2 sektor
Responden Survei OD Barang
No Kelompok Responden Pergerakan barang yang dihasilkan
1 Pemilik barang Pelaku Industri  Pergerakan barang mentah dan peralatan dari pemasok ke
manufaktur lokasi pabrik
 Pergerakan produk ke pasar atau pembeli
Pelaku Usaha  Pergerakan pupuk, bibit dan peralatan dari lokasi pemasok ke
Pertanian lahan pertanian
 Pergerakan hasil panen ke pasar atau pembeli
Pelaku Usaha  Pergerakan pakan, benih dan peralatan dari lokasi pemasok
Perikanan ke lokasi kegiatan perikanan
 Pergerakan tangkapan ikan ke pasar atau pembeli

Pelaku Usaha  Pergerakan pupuk, bibit dan peralatan dari lokasi pemasok ke
Perkebunan lahan perkebunan
 Pergerakan produk perkebunan ke pasar atau pembeli
Pelaku Usaha  Pergerakan peralatan dari lokasi pemasok ke lokasi kegiatan
Perminyakan  Pergerakan produk minyak ke pasar atau pembeli

Pelaku Usaha  Pergerakan peralatan dari pemasok ke lokasi tambang


Pertambangan  Pergerakan produk tambang ke pasar atau pembeli

2 Pelaku/operator Distributor  Pergerakan barang dari lokasi pengirim (pemilik barang) ke


lokasi penerima
Logistik Freight Forwarder  Pergerakan barang dari lokasi pengirim (pemilik barang)
barang ke lokasi penerima
PELAKSANAAN SURVEI OD
BERBASIS INTERNET
• Formulir online dapat di-link di beberapa instansi
yang terlibat, seperi : semua Direktorat Jenderal
yang ada di Kemenhub, BUMD Kemenhub, Kemen
PU, BPS, Kemendagri dll, maupun di website mitra
swasta (asosiasi maupun KADIN).
• Perlu penyiapan perangkat keras dan sistem
perangkat lunak yang terintegrasi.
• Perlu sosialisasi yang gencar.
RENCANA KEGIATAN
SURVEI ATTN 2016
Role-sharing Stakeholder
• Data MAT yang valid dan akurat merupakan konsen dan
tanggung kita semua.
• Sistem dan mekanisme pelaksanaan survei ATTN yang
baik merupakan harapan kita bersama.
• Perlu adanya keterlibatan pihak-pihak terkait, di Pusat
maupun daerah.
• Koordinasi antara Litbang dan wilayah (Pakar di PT dan
Pemda) perlu dilakukan secara terorganisir dengan baik
Tahap Kegiatan ATTN 2016
• Tahap 1 : Sosialisasi/Kampanye
• Tahap 2 : Penyiapan SDM, organisasi &
Tatalaksana
• Tahap 3 : Penyiapan Bahan dan Peralatan
• Tahap 4 : Pelaksanaan Survey ATTN
• Tahap 5 : Pengolahan dan Analisis Data
Tahap 1 : Sosialisasi/Kampanye
• Dilakukan dengan tujuan agar masyarakat umum, terutama
calon responden mengetahui dan memahami tentang
pentingnya kegiatan survei ATTN sehingga mau perperan aktif.
• Dilakukan melalui berbagai media yang tersedia : media in
door, media outdoor, media massa (elektronik, cetak dan
virtual)
• Dilakukan serentak di seluruh Indonesia
• Dilakukan secara terencana dan sistematis dalam rentang
waktu yang cukup, sebelum pelaksanaan survei
• Melibatkan tokoh2 masyarakat sebagai ‘anchor”
Tahap 2 : Penyiapan SDM &Sistem
• Dilakukan dengan tujuan agar terbentuk organisasi yang
kompeten dan sistem pelaksana survei ATTN yang andal agar
pelaksanaan survei ATTN bisa dilakukan secara efektif.
• Penyiapan kompetensi organisasi dilakukan dengan
perekrutan ketat dan pelatihan yang sistematis, baik terhadap
pimpinan organisasi maupun terhadap pelaku administrasi
dan pelaku survei lapangan.
• Organisasi yang terbentuk harus melibatkan stakeholder
terkait dan harus mampu menjangkau seluruh Indonesia.
• Penyiapan sistem pelaksanaan survei ATTN meliputi : sistem
distribusi barang/alat, sistem dan tata laksana survei, sistem
koordinasi dan sistem/pola komunikasi.
Tahap 3 : Penyiapan Bahan/Alat
• Dilakukan dengan tujuan agar tersedia bahan dan
peralatan yang sesuai dan tepat waktu sehingga
pelaksanaan survei ATTN dapat dilakukan secara efektif.
• Penyiapan bahan dan peralatan dilakukan dengan
mengacu sepenuhnya pada ketentuan yang berlaku, baik
dilakukan secara terpusat maupun terdesentralisasi.
• Proses pendistribusian bahan dan peralatan survei ATTN
perlu dilakukan secara cermat agar pelaksanaan survei
bisa dilakukan secara serentak, sesuai jadwal yang
ditetapkan.
Tahap 4 : Pelaksanaan Survei
• Dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada
waktu yang telah ditentukan.
• Koordinasi yang baik dan pola komunikasi yang efektif
merupakan prasyarat agar pelaksanaan dapat dilakukan
secara serentak dan dilakukan dengan sukses.
• Perhatian yang lebih perlu diberikan pada beberapa titik
lokasi survei tertentu.
Tahap 5 : Pengolahan Data
• Dilakukan terhadap semua hasil survei.
• Dilakukan segera setelah pelaksanaan survei selesai
dilakukan.
• Dilakukan dalam waktu yang singkat agar pada akhir
tahun dapat diperoleh hasilnya.
• Dilakukan menggunakan teknologi terkini, agar
pelaksanaan pengolahan data dapat dilakukan secara
singkat, cermat dan akurat.
Tentative Skejul Survei ATTN

2015 2016 2017


Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 1 Tw 2 Tw 3
Thp 1
Thp 2
Thp 3
Thp 4
Thp 5
TERIMA KASIH

You might also like