You are on page 1of 25

LAPORAN AKHIR PROGRAM

Selamatkan Ibu Hamil dari Bahaya Anemia di Mriyan


(SELAI BAYAM)

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puskesmas Seyegan / Dusun Mriyan
1. Diah Ayu Ratnaningsih 14/366326/KU/17246
2. Florentina Marta K D 14/366329/KU/17249
3. Bianda Aulia 14/366330/KU/17250
4. Juwita 14/366331/KU/17251
5. Khalisa Khairani 14/366332/KU/17252
6. Teofani Krishna 14/366352/KU/17255
7. Dewi Rizzky M 14/366353/KU/17256
8. Ruth Surya W S 14/366354/KU/17257
9. Galuh Citta P 14/366370/KU/17258
10. Azka Muwahidatin 14/366373/KU/17259
11. Sulkhan Galang S 13/348761/KU/15921
12. Syors Samuel B R 11/314022/KU/14388

Program Studi Gizi Kesehatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2017
BAGIAN I
HALAMAN IDENTITAS

Nama Program : Selamatkan Ibu Hamil dari Bahaya Anemia di


Mriyan (SELAI BAYAM)

Lokasi Pelaksanaan : Dusun Mriyan, Margomulyo, Seyegan, Sleman

Dosen Pembimbing Lapangan : Beti Nur Utami, A.Md. Gz

Nama Koordinator Kelompok : Diah Ayu Ratnaningsih

Durasi Pelaksanaan Program : 1 bulan

Total Biaya : Rp 2.230.150

Yogyakarta, Desember 2017

Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator Kelompok

Beti Nur Utami, A.Md. Gz Diah Ayu Ratnaningsih

BAGIAN II
RINGKASAN EKSEKUTIF

A. Gambaran Umum
Nama Program : Selamatkan Ibu Hamil dari Bahaya Anemia di Mriyan
(SELAI BAYAM)
i. Goal
Menurunkan prevalensi anemia di Dusun Mriyan
ii. Purpose
1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang PHBS serta
makanan dan gizi yang diperlukan selama masa kehamilan
2. Menginisiasi kegiatan atau intervensi khusus pada bumil dari
Kader yang bekerja sama dengan Bidan Desa dan Puskesmas
3. Meningkatkan pengetahuan dan skill kader terkait dengan gizi
selama masa kehamilan
4. Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang PHBS
serta makanan dan gizi yang diperlukan ketika masa kehamilan
iii. Output
1. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang PHBS serta
makanan dan gizi yang diperlukan selama masa kehamila
2. Adanya kegiatan atau intervensi khusus pada bumil dari Kader
yang bekerja sama dengan Bidan Desa dan Puskesmas
3. Meningkatnya pengetahuan dan skill kader terkait dengan gizi
selama masa kehamilan
4. Meningkatnya pengetahuan wanita usia subur tentang PHBS
serta makanan dan gizi yang diperlukan ketika masa kehamilan
iv. Outcome
Prevalensi anemia pada ibu hamil dan wanita usia subur di Dusun
Mriyan menurun
v. Activities
Aktivitas/
No Deskripsi Aktivitas Rasionalisasi
Kegiatan
1 Sharing session Deskripsi : Sharing session
pada bumil penyuluhan yang diisi dengan kegiatan sesi mengenai PHBS
terkait dengan penjelasan materi dan sesi tanya jawab. serta makanan
PHBS serta Penjelasan kepada ibu hamil serta wanita dan gizi selama
makanan dan usia subur terkait: masa kehamilan
gizi selama - PHBS kepada ibu hamil
masa kehamilan - kebutuhan energi, protein, lemak, dan
karbohidrat selama masa kehamilan
- zat gizi yang harus dipenuhi selama masa
kehamilan serta bahan makanan yang
mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil
Alat dan bahan :
- leaflet
- power point
- LCD
2 Inisiasi kegiatan Deskripsi : Pembentukan
Posyandu Ibu Kegiatan posyandu meliputi pengukuran kegiatan
hamil dan antropometri, konseling untuk ibu hamil dan posyandu untuk
Wanita Usia wanita usia subur yang dilakukan oleh kader ibu hamil dan
Subur yang telah mendapatkan pelatihan dan wanita usia
pendidikan sebelumnya. subur
Alat dan Bahan:
-Timbangan
-Pita LLA
-Microtoise
-Metline
-Leaflet
3 Pelatihan kader Deskripsi : Pelatihan
Memberikan edukasi kepada kader terkait pengukuran
pengukuran antropometri dan konseling status gizi dan
untuk ibu hamil. Kader akan diberikan modul konseling ibu
sebagai pedoman untuk melakukan hamil untuk
pengukuran antropometri serta konseling kader
kemudian kader akan praktik dan latihan
bagaimana cara mengukur antropometri dan
konseling yang benar untuk meningkatkan
skill kader
Alat dan Bahan:
-Buku pedoman
- Timbangan
-Pita LLA
-Microtoise
-Metline
-Leaflet
4 Penyuluhan Deskripsi : Penyuluhan
pada wanita Memberikan edukasi kepada warga terkait mengenai PHBS
usia subur materi : serta makanan
terkait PHBS - PHBS dan gizi ketika
serta makanan - kebutuhan energi, protein, lemak, dan masa kehamilan
dan gizi ketika karbohidrat selama masa kehamilan kepada wanita
masa kehamilan - zat gizi yang harus dipenuhi selama masa usia subur
kehamilan serta bahan makanan yang
mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil
5 Revitalisasi Deskripsi : Pengadaan
fasilitas Memberikan fasilitas berupa alat pengukuran fasilitas untuk
Posyandu antropometri kepada masyarakat untuk posyandu
digunakan selama posyandu melalui kader

B. Gambaran Umum Target Populasi


Ibu hamil termasuk dalam kelompok risiko yang artinya rentan terhadap
paparan di sekitarnya, baik itu dari dalam individu itu sendiri maupun lingkungan.
Risiko yang kemungkinan dihadapi ibu hamil akan mempengaruhi kelahiran
bayi. Faktor risiko yang dapat terjadi pada ibu hamil yaitu :
1. Umur
Ibu hamil dengan usia <20 tahun atau >35 tahun berisiko tinggi pada
kehamilan. Ibu hamil dengan usia <20 tahun berisiko karena pertumbuhan
organ reproduksinya belum maksimal dan dari segi mental psikologis ibu
belum dewasa terutama dalam menyikapi masalah dan mengambil
keputusan (Manuaba IBG, 2001). Sedangkan apabila ibu hamil berusia >35
tahun kehamilannya akan berisiko tinggi karena sudah rentan terjangkit
penyakit tertentu (TBC, pre eklampsia, anemia, DM, HIV/AIDS) dan sudah
mengalami penurunan fungsi organ (Rochjati, 2003).
2. Penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan
Penyakit ibu yang bisa mempengaruhi outcome kehamilan. Beberapa
penyakit yang biasa ditemui pada saat kehamilan yaitu hipertensi, diabetes
gestasional, dan anemia. Risiko kelahiran yang kemungkinan dapat terjadi
yaitu pendarahan dan BBLR.
3. Jarak kehamilan anak
Pengaturan jarak kehamilan bertujuan agar ibu memiliki cukup waktu
untuk pemulihan kondisi kesehatan diri. Jika jarak kehamilan terlalu dekat
akan berdampak pada penurunan kesehatan ibu. Kondisi ini berpengaruh
terhadap kesehatan janin yang dikandung. (Safitri, 2016)
4. Lingkar lengan atas <23,5 cm
Pengukuran lingkar lengan atas menggambarkan apakah ibu
kekurangan energi kronik atau tidak. Jika lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm, maka ibu akan berisiko melahirkan BBLR.
Target populasi yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu ibu hamil. Namun,
melihat kondisi lapangan, jumlah ibu hamil di Dusun Mriyan yang tercatat hanya
sedikit sehingga terget populasi diperluas yang juga melibatkan wanita usia
subur. Wanita usia subur yang dimaksud meliputi remaja putri dan ibu hamil.
Diantara keseluruhan populasi yang ada di dusun sasaran, wanita usia subur
termasuk dalam kategori kelompok yang kemungkinan besar terpapar dengan
faktor risiko diatas. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk
mencegah meluasnya paparan faktor risiko tersebut di keseluruhan populasi
yang ada.
BAGIAN III
LAPORAN KEGIATAN

A. Latar Belakang Masalah


Hasil penggalian data ibu hamil di Dusun Mriyan menunjukkan bahwa 1 dari 5
ibu hamil di Dusun Mriyan mengalami anemia. Penggalian masalah ini dilakukan
berdasarkan hasil wawancara dengan kadus, kader, ahli gizi puskesmas Seyegan,
dan masyarakat sasaran. Berdasarkan hasil penggalian masalah tersebut, diperoleh
beberapa rumusan akar permasalahan yang dinilai paling berpengaruh terhadap
kondisi ibu hamil di Dusun Mriyan, diantaranya :
1. Usia pernikahan yang terlalu muda
2. Kurangnya perhatian suami terhadap ibu hamil
3. Banyaknya suami dari ibu hamil yang merokok
4. Rendahnya pengetahuan ibu hamil terkait dengan makanan dan gizi
5. Mitos seputar pantang mengkonsumsi jenis makanan tertentu pada ibu hamil
6. Terbatasnya kegiatan atau intervensi khusus bagi ibu hamil dari bidan desa
maupun puskesmas
7. Terbatasnya pengetahuan kader terkait dengan kebutuhan gizi ibu hamil
8. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai PHBS
Dari delapan daftar akar permasalahn yang telah disebutkan di atas, tidak
semua akar permasalahan akan diintervensi. Hanya 4 akar permasalahan dengan
skor tertinggi yang akan diprioritaskan. Penyusunan prioritas akar permasalahan
tersebut dilakukan dengan menggunakan Nominal Group Technique (NGT).
Berdasarkan hasil penyusunan prioritas tersebut, didapatkan 4 akar permasalahan
prioritas yang akan diintervensi :
1. Rendahnya pengetahuan ibu hamil terkait dengan makanan dan gizi
2. Terbatasnya kegiatan atau intervensi khusus bagi ibu hamil dari bidan desa
maupun puskesmas
3. Terbatasnya pengetahuan kader terkait dengan kebutuhan gizi ibu hamil
4. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai PHBS
Berikut adalah tabel hasil pembobotan akar masalah dengan NGT :

Tabel 1. Hasil pembobotan dengan NGT


Permasalahan Di Fl Bi Ju Kh Te De Ru Cit Az Gal Sy Jumlah
Usia pernikahan
3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 28
terlalu muda
Perhatian suami ke
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25
bumil kurang
Banyak suami bumil
3 2 4 2 2 3 4 2 2 3 3 2 32
yang merokok
Pengetahuan bumil
5 2 3 5 3 5 4 4 4 4 5 5 49
tentang gizi rendah
Mitos yang salah
3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 30
pada bumil
Program khusus 4 3 4 3 4 4 5 5 3 4 5 4 48
untuk bumil terbatas
Pengetahuan kader
5 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 53
terbatas
PHBS yang masih
5 3 3 4 3 5 4 4 3 3 5 5 47
rendah

B. Gambaran Populasi Target


1. Ibu hamil
Ibu hamil yang merupakan populasi target pada kegiatan ini berusia
antara 20-35 tahun dengan jumlah 5 orang.
2. Wanita usia subur
Wanita usia subur yang menjadi populasi target berusia 14 – 30 tahun.
3. Kader posyandu
Kader posyandu adalah warga dusun yang secara sukarela membantu
pelaksanaan kegiatan posyandu. Jumlah kader posyandu di Dusun
Mriyan yaitu 5 orang.

C. Latar Belakang Program


Program yang kami bentuk berjudul Selamatkan Ibu Hamil dari Bahaya
Anemia di Mriyan (SELAI BAYAM) yang disusun untuk mengatasi permasalahan
anemia pada ibu hamil di Dusun Mriyan. Penyusunan program ini didasarkan
pada analisis akar permasalahan yang ditemukan ketika penggalian data awal
sebelum penyusunan program. Program tersebut ditujukan untuk mengatasi 4
akar permasalahan yang menjadi prioritas untuk diintervensi. Dari 4 akar
permasalahan prioritas tersebut, disusun 4 program sebagai berikut.
1. Sharing session pada Ibu hamil terkait dengan PHBS serta makanan dan
gizi selama masa kehamilan
2. Inisiasi kegiatan posyandu ibu hamil dan wanita usia subur
3. Pelatihan kader
4. Penyuluhan pada wanita usia subur terkait dengan PHBS serta makanan
dan gizi selama masa kehamilan

D. Detail Implementasi
1. Sharing session pada Ibu hamil terkait dengan PHBS serta makanan dan
gizi selama masa kehamilan
Waktu : Jumat, 27 Oktober 2017
Tempat : Rumah Kepala Dusun Mriyan
Peserta : Ibu hamil
Detail :
Penyebaran undangan kepada ibu-ibu hamil dilakukan melalui ibu dukuh.
Acara ini berlangsung bersamaan dengan posyandu balita. Acara diawali
dengan pengisian kehadiran dilanjutkan dengan pengukuran antropometri,
biokimia dan fisik klinis peserta. Pembicara yang mengisi kegiatan ini adalah
dr. Ayu Maharani Kusumaningrum. Materi yang disampaikan berupa asupan
gizi saat hamil dan masalah kesehatan terkait kehamilan dan kelahiran.
Kegiatan ini berupa FGD dan penyuluhan dengan metode ceramah
kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Kegiatan berlangsung selama
kurang lebih 2 jam.

2. Inisiasi kegiatan Posyandu Ibu hamil (bumil) dan Wanita Usia Subur (WUS)
Waktu : 9 September – 4 November 2017
Tempat : Rumah Kepala Dusun Mriyan
Peserta : Kader Posyandu Dusun Mriyan, Ibu hamil
Detail :
Program ini dilakukan sejak awal waktu efektif PKL PGM, dimulai dari
kegiatan FGD untuk menggali permasalahan dan masukan dari kader.
Selain itu, dilakukan kunjungan ke rumah-rumah ibu hamil untuk penggalian
permasalahan terkait diadakannya posyandu bumil. Pada tanggal 23
Oktober 2017, dilakukan focus group discussion (FGD) untuk menggali
permasalahan dan hambatan terkait pelaksanaan posyandu bumil yang
kemudian dilanjutkan dengan pencarian solusi permasalahan tersebut. Pada
akhir acara dilakukan perumusan rencana teknis inisiasi kegiatan posyandu
bumil dan WUS
Program posyandu bumil yang direncanakan meliputi kegiatan
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, tekanan darah,
dan pemeriksaan biokimia (glukosa darah, asam urat, dan kolesterol).
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau status kesehatan ibu hamil dan
WUS, meningkatkan kesadaran bumil dan WUS terhadap pentingnya
pemantauan kesehatan, dan membantu pengumpulan data kesehatan bagi
puskesmas,
Program ini terkait dengan program pelatihan kader untuk mendukung
inisiasi kegiatan posyandu. Pada akhir program, dilakukan kegiatan
pendukungan sarana posyandu berupa pemberian inventaris alat-alat
kesehatan seperti timbangan, metline, sphygmomanometer, dan GCU.
Selain itu diberikan kartu kontrol bumil yang diisi setiap kali ibu hamil
melakukan pemeriksaan ke posyandu.

3. Pelatihan kader
Waktu : 23 dan 26 Oktober 2017
Tempat : Rumah Kepala Dusun Mriyan
Peserta : Kader Posyandu Dusun Mriyan
Detail :
Kegiatan pelatihan kader posyandu merupakan program pendukung
inisiasi posyandu bumil dan dilakukan selama 2 hari. Undangan kepada
kader disampaikan langsung oleh mahasiswa kepada masing-masing kader.
Pada hari pertama yaitu tanggal 23 Oktober 2017, dilakukan sosialisasi
materi oleh mahasiswa terkait gizi bumil dan penilaian status gizi pada WUS
dan Bumil. Kemudian di akhir sosialisasi, dilakukan sesi tanya jawab.
Pemahaman kader terkait materi yang diberikan dinilai dengan metode pre-
test & post-test.
Pada tanggal 26 Oktober 2017, mahasiswa memberikan pelatihan cara
pengukuran antropometri, biokimia, dan fisik klinis. Setelah mahasiswa
mempraktikkan cara penggunaan alat, kader diminta untuk mencoba
mempraktikkan kembali cara penggunaan alat tersebut hingga kader dapat
melakukan pengukuran dengan benar.

4. Penyuluhan kepada wanita usia subur terkait PHBS serta makanan dan gizi
selama masa kehamilan
Waktu : 22 Oktober 2017
Tempat : Rumah Kepala Dusun Mriyan
Peserta : Wanita usia subur
Detail :
Penyebaran undangan kepada WUS dilakukan melalui anggota yang
berpengaruh di karang taruna yaitu Sdr. Angga dan Sdri. Ratna. Acara
diawali dengan pengisian daftar hadir yang dilanjutkan dengan pengukuran
tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui gambaran status gizi
peserta.
Materi yang disampaikan saat penyuluhan yaitu materi terkait PHBS
dan gizi selama masa kehamilan. Pembicara yang diundang adalah alumni
Gizi Kesehatan yaitu Rathi Paramastri, S.Gz. Penyuluhan dilakukan dengan
metode ceramah dilanjutkan sesi tanya jawab yang diikuti pemberian
doorprize. Antusiasme peserta untuk program ini tergolong rendah, terlihat
dari keaktifan peserta untuk diskusi dan tanya jawab.

E. Capaian Program
1. Sharing session pada Ibu hamil terkait dengan PHBS serta makanan dan
gizi selama masa kehamilan
a. 7 ibu hamil yang diundang semuanya hadir (capaian tingkat partisipasi
ibu hamil 100%)
b. Dari hasil observasi secara kualitatif terlihat bahwa respon ibu hamil
sangat positif dan terlihat adanya peningkatan pemahaman ibu hamil
terkait materi yang disampaikan

2. Inisiasi kegiatan Posyandu Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS)
a. Terbentuknya rencana teknis untuk inisiasi posyandu ibu hamil dan
wanita usia subur di Dusun Mriyan
b. Penyediaan sarana penunjang kegiatan posyandu ibu hamil dan wanita
usia subur di Dusun Mriyan

3. Pelatihan kader
a. Capaian tingkat partisipasi kader Dusun Mriyan dalam acara pelatihan
kader mencapai 80% (kader yang mengikuti pelatihan sampai akhir ada 4
orang dari total 5 orang kader yang ada).
b. Dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan pada kader, didapatkan
25% peserta yang mengalami peningkatan pemahaman setelah
penyampaian materi dari narasumber. Capaian ini dilihat dari skor nilai
yang diperoleh dari pre-test dan post-test. Rata-rata skor pre-test yaitu
60,7 kemudian pada saat post-test meningkat menjadi 65. Namun,
diantara 4 kader yang hadir, hanya 1 kader yang memiliki skor nilai pre-
test dan post-test diatas rata-rata.
c. Dari hasil observasi secara kualitatif, terlihat respon kader terhadap
pelatihan pengukuran antropometri, biokimia, dan fisik klinis sangat baik.
Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan kader dalam pelatihan pengukuran
tinggi badan, berat badan, tekanan darah, maupun pengecekkan
biokimia.
4. Penyuluhan kepada wanita usia subur terkait dengan PHBS serta makanan
dan gizi selama masa kehamilan
a. Capaian tingkat partisipasi wanita usia subur yang diundang dalam acara
penyuluhan baru mencapai 18% (jumlah undangan yang hadir hanya 9
orang dari total undangan 50 orang)
b. Dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan pada wanita usia subur,
didapatkan hasil 44,44% peserta mengalami peningkatan pemahaman
setelah penyampaian materi dari narasumber. Capaian ini diperoleh dari
skor nilai pre-test dan post-test. Rata-rata nilai pre-test yaitu 45,6
kemudian pada saat post-test meningkat menjadi 67,4. Diantara 9
peserta, hanya 4 peserta yang memiliki skor nilai pre-test dan post-test
diatas rata-rata.

F. Evaluasi Program
1. Sharing session pada Ibu hamil (bumil) terkait dengan makanan dan gizi
selama masa kehamilan
Hambatan dan dampak dalam pelaksanaan:
a. Mahasiswa PKL belum menguasai materi dari segi pengalaman terkait
informasi mengenai kehamilan sehingga ketika harus memimpin sharing
session hanya bisa menyampaikan secara teoritis tanpa memberikan
contoh yang mendalam.
b. Pemberian materi dalam bentuk penyuluhan dapat berlangsung tidak
maksimal dan malah membosankan untuk peserta yang berjumlah 7
orang.
c. Acara memerlukan partisipasi bumil untuk berkumpul di suatu tempat
sehingga menurunkan kemungkinan capaian partisipasi program.
Solusi, perubahan, dan penyesuaian yang dilakukan:
a. Meminta bantuan narasumber yang sudah berpengalaman yaitu seorang
dokter yang sudah sering mengisi penyuluhan dan memiliki pengalaman
masa kehamilan untuk mengisi materi sharing session dengan bumil.
b. Konsep acara diganti menjadi sharing session untuk menciptakan
suasana yang kondusif dan akrab dengan pembicara.
c. Menggabung acara sharing session dengan acara posyandu balita
mempertimbangkan tingkat partisipasi kedatangan bumil yang memiliki
balita akan lebih tinggi

2. Inisiasi kegiatan Posyandu Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS)
Hambatan dan dampak dalam pelaksanaan
a. Ketidaklengkapan sarana untuk menunjang kegiatan sehingga posyandu
untuk ibu hamil dan wanita usia subur belum dapat dijalankan
b. Jumlah kader yang aktif hanya sedikit sehingga menghambat
terlaksananya kegiatan posyandu secara rutin
Solusi, perubahan, dan penyesuaian yang dilakukan
a. Melengkapi sarana yang dibutuhkan melalui penyediaaan alat kesehatan
yang terdiri dari timbangan, sphygmomanometer, metline, pita LILA, dan
GCU sehingga kegiatan posyandu bumil dan WUS dapat terlaksana.
b. Memaksimalkan kualitas dan partisipasi kader yang aktif, terutama Bu
Dukuh yang memiliki latar belakang di bidang kesehatan yaitu berprofesi
sebagai seorang perawat.

3. Pelatihan Kader
Hambatan dan dampak dalam pelaksanaan
a. Tidak semua kader bersedia hadir di pelatihan kader sehingga
menghambat tercapainya tujuan acara
b. Tingkat pengetahuan dan keterampilan peserta (kader) yang berbeda-
beda sehingga dalam pemberian materi dan pelatihan harus disesuaikan
c. Terdapat kader yang datang terlambat saat pelatihan
Solusi, perubahan, dan penyesuaian yang dilakukan
a. Mendatangi dan mengundang langsung kader di rumah masing-masing
b. Memberdayakan kader yang mempunyai latar belakang di bidang
kesehatan untuk ikut melatih kader lain dalam hal pengukuran fisik klinis
dan biokimia
c. Sesi pelatihan dibuat fleksibel sehingga kader yang terlambat
mendapatkan pelatihan yang sama dengan kader lainnya.

4. Penyuluhan kepada wanita usia subur terkait dengan PHBS serta


makanan dan gizi selama masa kehamilan
Hambatan dan dampak dalam pelaksanaan
a. Kurangnya partisipasi wanita usia subur dalam menghadiri kegiatan
sehingga capaian program tidak maksimal
b. Kurangnya keaktifan peserta saat sesi tanya jawab
Solusi, perubahan, dan penyesuaian yang dilakukan
a. Melakukan pendekatan melalui anggota aktif perkumpulan remaja untuk
mengajak anggota lainnya menghadiri acara penyuluhan
b. Melakukan pemberian doorprize kepada peserta yang aktif bertanya
G. Aspek Sustainability
1. Sharing session pada Ibu hamil (bumil) terkait dengan PHBS serta
makanan dan gizi selama masa kehamilan
Acara sharing session ini akan terus berlanjut apabila posyandu untuk bumil
dan wanita usia subur di Dusun Mriyan sudah berjalan. Materi dapat
disampaikan oleh kader maupun berupa sesi tukar menukar pikiran antar
bumil.

2. Inisiasi kegiatan Posyandu Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS)
Dengan adanya fasilitas alat kesehatan, kader yang sudah terlatih, dan
pembuatan rencana teknis kegiatan, diharapkan program ini dapat terus
berlanjut. Posyandu bumil dan WUS dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan posyandu balita. Kartu kontrol yang diberikan kepada kader
dapat dibagikan kepada bumil dan digunakan untuk menunjang keberlanjutan
program.

H. Laporan Penggunaan Anggaran


1. Pemasukan
Iuran anggota : Rp 2.230.150
2. Pengeluaran
Nama Kegiatan : Penyuluhan pada Wanita Usia Subur Terkait Gizi Ibu
Hamil
Hari, tanggal : Minggu, 22 Oktober 2017
No. Nama Kebutuhan Satuan Total Harga
1 Fee pembicara 1 pembicara Rp 150.000
2 Konsumsi 1 box Rp 10.200
pembicara
3 Konsumsi peserta 5 jenis Rp 94.500
4 Pulpen 48 buah Rp 45.000
5 Doorprize 4 unit Rp 49.200
6 Kesekretariatan 75 lembar Rp 16.800
7 Kesekretariatan 16 lembar Rp 2.500
8 Kesekretariatan 16 lembar Rp 2.500
9 Botol mineral 1 botol Rp 2.500
10 Air minum gelas 1 kardus Rp 31.500
11 Air minum gelas 1 kardus Rp 27.500
12 Sewa 1 unit Rp 300.000
proyektor+sound
TOTAL Rp 732.200

Nama Kegiatan : Pelatihan Kader


Hari, tanggal : Senin, 23 Oktober 2017
No. Nama Kebutuhan Satuan Total Harga
1 Kesekretariatan 10 lembar Rp 1.500
2 Konsumsi 6 box Rp 49.000
3 Sewa 1 unit Rp 300.000
proyektor+sound
TOTAL Rp 350.500

Nama Kegiatan : Pelatihan Kader


Hari, tanggal : Kamis, 26 Oktober 2017
No. Nama Kebutuhan Satuan Total Harga
1 Konsumsi 6 box Rp 46.800
TOTAL Rp 46.800

Nama Kegiatan : Kelas Ibu Hamil


Hari, tanggal : Jumat, 27 Oktober 2017
No. Nama Kebutuhan Satuan Total Harga
1 Konsumsi 10 box Rp 71.000
2 Sewa 1 unit Rp 300.000
proyektor+sound
TOTAL Rp 371.000

Nama Kegiatan : Pemberian Cenderamata kepada Dusun Mriyan


Seyegan
Hari, tanggal : Sabtu, 4 November 2017
No. Nama Kebutuhan Satuan Total Harga
1 Kenang-kenangan 5 unit Rp 420.000
2 Cetak kartu 30 lembar Rp 30.000
3 Konsumsi 15 box Rp 150.000
4 Fotocopy 2 unit Rp 34.700
5 Transportasi 11,701 liter Rp 94.950
TOTAL Rp 729.650

TOTAL PENGELUARAN Rp 2.230.150


BAGIAN IV
KESIMPULAN

1. Target populasi program ini tidak hanya untuk ibu hamil, tetapi juga wanita
usia subur sehingga target populasi lebih luas dan tujuan program lebih
mudah tercapai.
2. Masalah kesehatan utama yang diangkat yaitu tingginya angka anemia di
Dusun Mriyan dan tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil. Selain itu,
masalah kesehatan lain yaitu tidak adanya kegiatan posyandu bumil
sehingga kondisi status gizi ibu hamil kurang terpantau.
3. Tujuan jangka panjang dari program ini yaitu untuk menurunkan prevalensi
anemia di Dusun Mriyan. Tujuan jangka pendek dari program ini yaitu untuk
meningkatkan kesadaran dan pemahaman bumil dan WUS mengenai bahaya
anemia, pencegahan melalui gizi yang baik dan penerapan PHBS, serta
menginisiasi posyandu bumil dan WUS agar status gizi bumil maupun WUS
dapat terpantau.
4. Aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan program yaitu
a. Penyuluhan terkait bahaya anemia dan pentingnya gizi yang baik dan
PHBS pada wanita usia subur dan bumil
b. Inisiasi kegiatan posyandu bumil dengan melatih kader dan
menyediakan sarana pendukung kegiatan posyandu bumil.
5. Sharing session terkait PHBS serta makanan dan gizi selama masa
kehamilan berhasil terlaksana dengan tingkat partisipasi 100% dan respon
yang positif berdasarkan observasi kualitatif
6. Penyuluhan terkait bahaya anemia dan PHBS terlaksana dengan sasaran
peserta wanita usia subur yaitu remaja yang terlibat dalam kegiatan karang
taruna di Dusun Mriyan. Namun, indikator keberhasilan kegiatan ini belum
tercapai karena rendahnya partisipasi peserta.
7. Insiasi kegiatan posyandu bumil dan WUS sudah terlaksana melalui pelatihan
kader dengan tingkat partisipasi 80% dan peningkatan pemahaman dan
keterampilan kader. Selain itu, dilakukan penyediaan sarana pendukung
kegiatan posyandu.

BAGIAN V
REKOMENDASI

1. Untuk perangkat Desa Margomulyo


- Akomodasi sarana untuk kegiatan posyandu bumil
2. Untuk perangkat Padukuhan Mriyan
- Bekerja sama dengan perangkat Desa Margomulyo untuk mengakomodasi
sarana kegiatan posyandu bumil.
3. Untuk Puskesmas Seyegan
- Membantu pelaksanaan kegiatan posyandu bumil dengan menugaskan 1
orang tenaga medis untuk melakukan screening sederhana terhadap kondisi
kesehatan ibu hamil.
- Memantau perkembangan keterampilan kader dan melatih ulang apabila
diperlukan.
4. Untuk Kader Posyandu Bumil
- Perlu pematangan rencana teknis kegiatan agar lebih terstruktur dan lebih
mudah terlaksana.
5. Untuk wanita usia subur dan ibu hamil di Dusun Mriyan
- Selalu memantau kondisi kesehatan pribadi dengan aktif hadir dalam
kegiatan posyandu, minimal untuk cek kesehatan dasar misalnya tekanan
darah.
BAGIAN VI
REFERENSI

Hanum, Hanifah. 2017. Pengaruh Paparan Asap Rokok Lingkungan pada Ibu Hamil
terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung. Skripsi.

Dinkes DIY. 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Dinas
Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Safitri, Debby E., Innaddinnulillah. 2016. Jarak Kehamilan Berhubungan dengan


Status Gizi Ibu Hamil di Desa Mulyasari Kabupaten Cianjur. Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Uhamka: Fakultas Kedokteran. Jurnal volume 1,
nomor 1.

Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: FK UNAIR


BAGIAN VII
LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI

Dokumentasi
1. Penyuluhan Bahaya Anemia pada Wanita Usia Subur

2. Inisiasi Kegiatan Posyandu Bumil dan WUS

3. a. Pelatihan Kader Hari 1


b. Pelatihan Kader Hari 2

4. Kelas Ibu Hamil

Lampiran 1. Soal pre test Penyuluhan Bahaya Anemia pada Wanita Usia Subur
Nama :

SOAL PRE TEST


PENYULUHAN BAHAYA ANEMIA DAN PHBS

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)
1. Anemia adalah
a. Kekurangan sel b. Kekurangan c. Kekurangan sel d. Kekurangan
darah merah hemoglobin darah putih gizi
2. Anemia diklasifikasikan menjadi berapa?
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
3. Jenis anemia yang paling banyak terjadi di Indonesia yaitu
a. Anemia hemolitik b. Anemia c. Anemia defisiensi d. Anemia
megaloblastik besi hipoplastik
4. Pengertian dari anemia defisiensi besi adalah
a. Kekurangan zat b. Kekurangan c. Kekurangan sel d. Kekurangan
besi dalam darah hemoglobin darah merah zat besi dalam
otak
5. Manakah diantara faktor-faktor di bawah ini yang dapat menyebabkan terjadinya
anemia defisiensi besi
a. Kurangnya b. Terlalu banyak c. Kurangnya d. Kurangnya
konsumsi sayuran mengkonsumsi susu asupan gizi konsumsi
seimbang makanan sumber
zat besi
6. Di bawah ini yang termasuk kelompok berisiko terkena anemia
a. Remaja putra b. Ibu hamil c. Remaja putri d. Lansia
7. Di bawah ini termasuk gejala umum anemia, kecuali
a. Kelopak mata b. Perut sakit c. Kepala pusing d. Kuku tipis
pucat
8. Di bawah ini termasuk 4 pilar gizi seimbang, kecuali
a. Makan makanan b. Mempraktikkan c. Mempertahankan D. Banyak
beragam pola hidup bersih berat badan ideal mengkonsumsi
dan sehat buah dan sayur
9. Di bawah ini termasuk perilaku hidup bersih dan sehat, kecuali
a. Tidak merokok b. Mencuci alat c. Aktivitas fisik d. Mencuci
makan hingga bersih setiap hari tangan dengan
sabun
10. Yang termasuk makanan sumber zat besi yaitu
a. Daging b. Buah c. Susu d. Teh

Lampiran 2. Soal Post Test Penyuluhan Bahaya Anemia pada Wanita Usia Subur
Nama :

SOAL POST TEST


PENYULUHAN BAHAYA ANEMIA DAN PHBS

Lingkari pilihan jawaban yang sesuai. Pilih B (Benar) jika pernyataan benar. Pilih S (Salah)
jika pernyataan salah.
1. Anemia adalah kondisi tubuh kekuarangan sel darah merah. B S
2. Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling banyak terjadi di B S
Indonesia.
3. Anemia diklasifikasikan menjadi 2 yaitu anemia terkait gizi dan tidak B S
terkait gizi.
4. Kelainan pada sel darah merah termasuk dalam golongan anemia terkait B S
gizi.
5. Anemia defisiensi besi termasuk dalam golongan anemia terkait gizi. B S
6. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan karena B S
kekurangan hemoglobin.
7. Malaria dan cacingan dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi B S
besi.
8. Ibu hamil termasuk kelompok paling berisiko terkena anemia. B S
9. Pola makan pada remaja yang terlalu menjaga penampilan dapat B S
mempengaruhi terjadinya anemia.
10. Kelopak mata pucat, kuku tipis, mual, dan letih adalah gejala anemia. B S
11. Buah dan susu adalah contoh makanan sumber zat besi. B S
12. Teh dapat membantu mempercepat penyerapan zat besi. B S
13. 4 pilar gizi seimbang terdiri atas : makan makanan beragam, pola hidup B S
bersih dan sehat, aktivitas fisik, dan mengontrol berat badan ideal.
14. Jeruk dapat membantu mempercepat penyerapan zat besi. B S
15. Pemberian ASI pada balita termasuk salah satu perilaku hidup bersih dan B S
sehat.

Lampiran 3. Soal Pre Test Pelatihan Kader 1


Nama :

SOAL PRE TEST


PELATIHAN KADER I

Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling tepat!

1. Dibawah ini termasuk hal yang perlu dipantau dari ibu hamil yaitu
a. BB ketika menikah
b. BB ketika remaja
c. BB sebelum hamil
d. BB ketika lahir

2. Nilai IMT yang menunjukkan kondisi gizi normal yaitu


a. <18.5
b. 18.5 - 23
c. 23 - 25
d. >25

3. Penambahan berat badan yang sesuai untuk ibu hamil dengan status gizi lebih
yaitu
a. 12 - 18 kg
b. 11 - 15 kg
c. 6 - 11 kg
d. 6 - 9 kg

4. Zat gizi dibawah ini yang penting untuk dukungan nutrisi ibu hamil, kecuali
a. Fosfor
b. Zat besi
c. Asam folat
d. Asam lemak omega-3

5. Makanan dibawah ini yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil yaitu
a. Daging merah
b. Susu
c. Sayur bening bayam
d. Teh

6. Contoh bahan makanan sumber asam folat


a. Gandum
b. Bayam
c. Susu
d. Sarden

7. Contoh bahan makanan sumber omega-3


a. Gandum
b. Bayam
c. Susu
d. Sarden

Lampiran 4. Soal Post Test Pelatihan Kader 1


SOAL POST TEST
PELATIHAN KADER I

Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling tepat!

1. Berikut adalah bahan makanan sumber zat besi


a. Wortel
b. Sup
c. Susu
d. Daging merah

2. Sumber asam folat yang baik adalah


a. Susu
b. Sayuran hijau
c. Buah-buahan
d. Bukan semuanya

3. Berapa penambahan kalori yang sesuai untuk kehamilan trimester 3?


a. 0
b. 300
c. 340
d. 450

4. Berikut adalah sumber asam lemak omega-3


a. Steak
b. Apel
c. Salmon
d. Ayam

5. Di makanan/minuman apa kafein banyak ditemukan?


a. Kopi
b. Teh
c. Coklat
d. Semua benar
Lampiran 5. Problem Tree
Perkembangan
BBLR Stunting
kecerdasasan anak

ANEMIA

Terbatasnya kegiatan Terbatasnya pengetahuan


Rendahnya pengetahuan khusus untuk ibu hamil Infeksi pada ibu
ibu hamil tentang makan kader tentang kebutuhan
dari bidan desa dan hamil
dan gizi gizi ibu hamil
puskesmas

Tingkat Mitos Jumlah


pantangan Akses tenaga Terbatasnya Tingkat Kurangnya Rendahnya
pendidikan Terbatasnya
makan informasi kesehatan sarana dan pendidikan pelatihan tingkat
anggaran
terbatas prasarana kesadaran
PHBS

Rendahnya komitmen
Tingkat sosial-ekonomi
stakeholder terhadap kondisi ibu
masyarakat masih rendah
hamil

You might also like