You are on page 1of 43

[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Lokasi Tinjauan

4.1.1. Data Geografis

Gambar 4.1. Peta wilayah lokasi tinjauan

Sumber : Google Earth

1) Lokasi yang di Tinjau : Perumahan Jaya Asri (Rumah Penulis)


2) Lokasi Wilayah : Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan,
Kabupaten Kota Jayapura, Provinsi Papua
3) Luas Wilayah : 26 ha
4) Tata Guna Lahan : Permukiman

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 44


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.1.2. Waktu Pengamatan


Hari / Tanggal : Rabu, 8 November 2017
Waktu : 13.30 – 15.30 WIT (siang - sore)
Cuaca : Mendung

4.1.3. Data Eksisting Drainase

Tabel 4.1. Data Eksisting Saluran Drainase

Nama Tipe Jenis Dimensi Saluran (cm)


No Keterangan
Saluran Saluran Konstruksi b B h H

1 P1 Persegi Beton 95 95 25 209 Kondisi Baik

2 P2 Persegi Pas. Batu 56 56 7 159 Kondisi Baik

3 P3 Persegi Pas. Batu 52 52 12 155 Kondisi Baik

4 P4 Persegi Pas. Batu 48 48 5 139 Kondisi Baik

5 P5 Persegi Pas. Batu 80 80 6 160 Kondisi Baik

6 S1 Persegi Beton 58,8 58,8 5 108 Kondisi Baik

7 S2 Persegi Beton 63,3 63,3 3,6 110 Kondisi Baik

8 S3 Persegi Beton 54 54 4,8 124 Kondisi Baik

9 S4 Persegi Beton 39 39 5,7 49,5 Kondisi Baik

10 S5 Persegi Beton 59,5 59,5 2,4 51 Kondisi Baik

11 S6 Persegi Beton 23,3 23,3 2,3 36,3 Kondisi Baik

12 S7 Persegi Beton 62 62 2,1 57 Kondisi Baik

13 T1 Persegi Persegi 24,5 24,5 3,1 38 Kondisi Baik

14 T2 Persegi Persegi 24 24 3,3 38,7 Kondisi Baik

15 T3 Persegi Persegi 29,5 29,5 2,5 59,2 Kondisi Baik

16 T4 Persegi Beton 27,2 27,2 6,2 35 Kondisi Baik

17 T5 Persegi Beton 29,3 29,3 2,4 36 Kondisi Baik

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 45


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

18 T6 Persegi Beton 21 21 2,5 47 Kondisi Baik

19 T7 Persegi Beton 33 33 4 47 Kondisi Baik

20 Kondisi
T8 Persegi Beton 26,5 26,5 4 31,5
Kurang Baik

21 T9 Persegi Beton 33,4 33,4 4,6 37 Kondisi Baik

22 Kondisi
T10 Persegi Beton 40 40 2,4 24,5
Kurang Baik

23 T11 Persegi Beton 18,7 18,7 6,1 36,8 Kondisi Baik

24 T12 Persegi Beton 34,6 34,6 2,6 28,5 Kondisi Baik

25 T13 Persegi Beton 37,2 37,2 3,5 39,5 Kondisi Baik

26 T14 Persegi Beton 27,5 27,5 2 39,5 Kondisi Baik

27 T15 Persegi Beton 31,5 31,5 6,5 45 Kondisi Baik

28 T16 Persegi Beton 31 31 2,5 23 Kondisi Baik

29 T17 Persegi Beton 30,5 30,5 2 31 Kondisi Baik

30 T18 Persegi Beton 22 22 1 27 Kondisi Baik

31 T19 Persegi Beton 23 23 1,2 27 Kondisi Baik

32 T20 Persegi Beton 26,6 26,6 1,2 34 Kondisi Baik

33 T21 Persegi Beton 30,5 30,5 3 55 Kondisi Baik

34 T22 Persegi Beton 26 26 4 47,5 Kondisi Baik

35 T23 RENCANA RENCANA

Keterangan Notasi :

B : Lebar atas saluran


b : Lebar dasar saluran
H : Tinggi saluran
h : Tinggi muka air eksisting

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 46


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.2. Analisis Data Hidrologi


4.2.1 Perhitungan Skala Peta
Dari screencapture di Google Earth, diperoleh hasil :

Gambar 4.2. Scale Legend Google Earth

1. ukuran pada scala legend


2. ukuran pada kertas
3. skala gambar :

x = = 2747

4. Jadi, skala gambar tersebut adalah 1 : 2747


5. Skala panjang : 1 cm = 2747 cm = 27,47 m
4.2.2 Perhitungan Luas Catchment
6. Skala luas : 1 cm² = (2747cm)² = 0,075 ha

1. Luas Area Tinjauan Stasiun G (AG)


AG1 = ½ . (14,1 + 14,8) . 5,3 = 114 cm2
AG2 = ½ . 10,6 . 14,1 = 74,73 cm2
AG2 = ½ . 9,3 . 6,4 = 29,76 cm2
AG1 = ½ . (0,7 + 0,82) . 6,4 = 25,44 cm2
+

Luas AG = 243,88 x 0,075


= 18,3 ha

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 47


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

2. Luas Area Tinjauan Stasiun H (AH)


AH1 = ½ . 21,1 . 6,3 = 66,47 cm2
AH2 = ½ . 17,9 . 8,8 = 78,76 cm2
AH3 = ½ . 7,4 . 11,4 = 42,18 cm2
+

Luas AH = 187,41 x 0,075


= 14,06 ha

3. Luas Area Tinjauan Stasiun I (AI)


AI1 = ½ . (0,7 + 10,5) . 9,3 = 52,64 cm2
AI2 = ½ . 4,7 . 9,47 = 22 cm2
AI3 = ½ . 21,5 . 62 = 29,76 cm2
AI4 = ½ . (0,7 + 0,82) . 6,2 = 98,28 cm2
+

Luas AI = 98,38 x 0,075


= 14,03 ha

4. Luas Area Tinjauan Stasiun BMKG (AI)


ABMKG1 =½ . (0,7 + 10,5) . 9,3 = 26,88 cm2
ABMKG2 = ½ . 4,7 . 9,47 = 18,27cm2
ABMKG3 = ½ . 21,5 . 62 = 190,75 cm2
ABMKG = ½ . (0,7 + 0,82) . 6,2 = 25,44 cm2
+
Luas ABMKG = 236,35 x 0,075
= 17,73 ha

5. Luas Total Catchment Area


Luas total = AG + AH + AI + ABMKG
= 18,29 + 14,06 + 14,03 + 17,73
= 64,10 ha

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 48


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.2.3. Perhitungan Curah Hujan Rata-rata

1. Parameter Statistik Hujan

Dengan menggunakan Metode Poligon Thiessen, maka :

Prata-rata =

= PG ( ) + PH ( ) + PI ( ) + PBMKG ( )

perhitungan :

= = 0,285 , = = 0,219

= = 0,218 , = = 0,277

Tabel 4.2. Perhitungan Curah Hujan Rata-rata

Hujan
Hujan Rata-Rata (mm)
No. Tahun G H I BMKG
0,2854 0,2193 0,2188 0,2765 (PG . 0,286)+(PH . 0,219)+(PI . 0,212)+(PBMKG . 0,277)
1 1991 111 105 150 86 173,799
2 1992 139 110 134 84 177,384
3 1993 70 92 81 94 152,150
4 1994 120 100 75 100 172,859
5 1995 255 76 45 108 207,555
6 1996 165 67 140 99 191,688
7 1997 130 72 166 76 165,486
8 1998 69 90 64 126 179,706
9 1999 131 92 96 82 160,839
10 2000 90 120 83 82 152,434
11 2001 163 104 104 118 210,352
12 2002 85 107 84 117 183,376
13 2003 126 93 63 122 192,410
14 2004 70 200 91 105 189,020
15 2005 121 125 107 89 174,629
16 2006 106 127 104 92 173,130

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 49


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

2. Perhitungan Curah Hujan Frekuensi (Rancangan)

Diketahui : Metode : Log Pearson III


Periode Ulang : 10 tahun

1) Parameter Statistik Data Hujan

Tabel 4.3. Perhitungan Mencari Parameter Statistik Data Hujan


Hujan Rata-Rata (x')
No. Tahun lnx (lnx - lnx)2
(PG . 0,286)+(PH . 0,219)+(PI . 0,212)+(PBMKG . 0,277)
1 1996 173,799 5,158 0,002
2 1997 177,384 5,178 0,001
3 1998 152,150 5,025 0,033
4 1999 172,859 5,152 0,003
5 2000 207,555 5,335 0,016
6 2001 191,688 5,256 0,002
7 2002 165,486 5,109 0,010
8 2003 179,706 5,191 0,000
9 2004 160,839 5,080 0,016
10 2005 152,434 5,027 0,033
11 2006 210,352 5,349 0,020
12 2007 183,376 5,212 0,000
13 2008 192,410 5,260 0,003
14 2009 189,020 5,242 0,001
15 2010 174,629 5,163 0,002
16 2011 173,130 5,154 0,003
17 2012 280,728 5,637 0,185
Jumlah (Σ) 3137,546 88,528 0,331
Rata-Rata (ẋ) 184,562 5,208 0,019

Berdasarkan hasil pada perhitungan tabel di atas,maka didapat :


 Rata-rata (ӯ)
ӯ = lnx = ∑

= ∑

= 5,208
 Deviasi Standar (Sy)

Sy = √ ∑ ̅̅̅̅̅̅

= √

= 0,144

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 50


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

2) Perhitungan Analisis Frekuensi

DISTRIBUSI LOG PEARSON III


 ӯ = 5,208
 Sy = 0,144
 Csy = 1,646
( Koefisien Skewness, menggunakan rumus exel =skeww (data lnx) )

Periode Ulang 10 Tahun

→ Interpolasi nilai K T (menggunakan Tabel nilai K T Distribusi Log Pearson III)

1,309
0,046 x
=
0,1 0,007
∆ = 0,007 x = 0,0032

x
1,316 K10 = x + 1,309
1,6 1,64 1,7 = 0,0032 + 1,309
= 1,312
0,046
0,1

Y10 = ӯ + K10 + Sy ln10 = 5,396


= 5,208 + (1,312 x 0,144) X10 = 220,6 mm
= 5,396

Jadi, didapatkan nilai Curah Hujan Frekuensi adalah 220,6 mm

4.3 Perhitungan Debit Rancangan


4.3.1. Pembebanan Saluran

Rencana Pembebanan Saluran dilakukan dengan melihat kondisi kontur


pada lokasi tinjauan, dimana bentuk pembebanan pada lokasi datar dan
landai berbeda. Dari hasil survey dan melihat pada Google Earth,
didapatkan bahwa kondisi lokasi yang ditinjau adalah datar.

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 51


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Berikut adalah informasi-informasi yang diperlukan pada


pembebanan saluran :

1) Luas daerah layanan atau daerah tangkapan hujan (catchment


area) untuk setiap ruas saluran (A). Contoh bentuk pembebanan
pada gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.3. Bentuk Pembebanan Jaringan Drainase

2) Panjang dan kemiringan medan aliran permukaan (L0 dan S0).


Dimana L0 merupakanjarak dari titik terjauh batas pembebanan
saluran ke saluran yang ditinjau, sedangkan S0 merupakan
kemiringan dari L0. Contoh tinjauan L0 pada gambar 4.4
dibawah.

Ld
L0

Gambar 4.4. Tinjauan Lo dan Ld pada saluran T10 dan T11

3) Penggunaan lahan / kondisi permukaan lahan

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 52


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.3.2 Perhitungan Debit Pembebanan Saluran

Debit rancangan adalah debit dengan periode ulang (T) tertentu yang
diperlukan untuk merancang saluran atau bangunan tertentu. Pada kasus ini
digunakan data hujan frekuensi dengan periode ulang 5 tahun yang telah di
dapatkan pada sub bab 4.2.4. Metode yang digunakan adalah metode
Rasional, dengan Rumus :
Q=f.C.I.A
Dimana : Q = Debit tangkapan (m3/detik)
f = Faktor konversi satuan. Di gunakan nilai 0,00278
C = koefisien pengaliran / limpasan / Run off (digunakan nilai 0,4 untuk
tata guna lahan Permukiman / Perumahan dari Tabel 2.??)
A = Luas pembebanan masing-masing saluran (ha)
I = Intensitas Hujan (mm/jam)

Untuk Intensitas Hujan, dicari menggunakan rumus Mononobe, yaitu:

2/3
( )

Dimana :
R = Curah Hujan Rancangan (mm)
tc = Waktu konsentrasi (jam).

Untuk waktu konsentrasi, dicari dengan rumus sebagai berikut


tc = to + td

Dimana :
to = Waktu pengaliran dari titik terjauh ke awal sungai/saluran (jam)
0,77
= 0,0195 ( ) menit ( konversikan ke jam : dibagi 60 )

td = Waktu pengaliran di dalam saluran sampai ke ujung saluran (jam)


= detik ( dikonversikan ke jam : dibagi 3600)

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 53


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Tabel 4.4. Perhitungan Luas Pembebanan (A), L0, dan Ld


Nama Luasan Pembebanan Daerah A Lo Ld
Pembebanan cm2 ha Pembebanan ha cm m cm m
P1(a) 2,41 0,18 P1
1,14 4,00 109,88 1,80 49,45
P1(b) 12,74 0,96 P1
P2 1,36 0,10 P2 0,10 3,40 93,40 1,00 27,47
P3 0,87 0,07 P3 0,07 2,70 74,17 0,80 21,98
P4 2,20 0,17 P4 0,17 2,10 57,69 0,80 21,98
P5 4,48 0,34 P5 0,34 2,10 57,69 1,20 32,96
S1(a) 5,51 0,41 S1
S1(b) 1,08 0,08 S1 0,81 7,20 197,78 3,40 93,40
S1(c) 4,28 0,32 S1
S2(a) 6,99 0,52 S2
1,28 3,50 96,15 8,50 233,50
S2(b) 10,05 0,75 S2
S3(a) 4,81 0,36 S3
S3(b) 7,13 0,53 S3 1,07 2,80 76,92 8,70 238,99
S3(c) 2,36 0,18 S3
S4(a) 4,31 0,32 S4
S4(b) 6,91 0,52 S4 0,97 2,40 65,93 8,80 241,74
S4(c) 1,68 0,13 S4
S5 5,07 0,38 S5 0,38 1,20 32,96 8,70 238,99
S6 0,48 0,04 S6 0,04 0,80 21,98 1,00 27,47
S7(a) 2,20 0,17 S7
S7(b) 0,26 0,02 S7
S7(c) 0,40 0,03 S7 0,30 3,00 82,41 4,20 115,37
S7(d) 0,33 0,02 S7
S7(e) 0,82 0,06 S7
T1(a) 5,39 0,40 T1
0,80 21,98 8,70 238,99
T1(b) 5,48 0,41 T1 0,82
T2 4,36 0,33 T2 0,33 0,70 19,23 5,80 159,33
T3 2,91 0,22 T3 0,22 0,70 19,23 5,80 159,33
T4(a) 2,20 0,17 T4
0,32 0,60 16,48 4,20 115,37
T4(b) 2,13 0,16 T4
T5(a) 2,64 0,20 T5
1,00 27,47 3,10 85,16
T5(b) 3,05 0,23 T5 0,43
T6 1,93 0,14 T6 0,14 0,80 21,98 3,40 93,40
T7 4,32 0,32 T7 0,32 1,70 46,70 3,10 85,16
T8 3,78 0,28 T8 0,28 1,50 41,21 3,10 85,16
T9(a) 1,75 0,13 T9
0,28 0,90 24,72 2,50 68,68
T9(b) 1,94 0,15 T9
T10 1,76 0,13 T10 0,13 1,00 27,47 2,60 71,42
T11 1,76 0,13 T11 0,13 0,80 21,98 2,60 71,42
T12 1,98 0,15 T12 0,15 0,90 24,72 2,60 71,42
T13 1,44 0,11 T13 0,11 0,60 16,48 2,60 71,42
T14 1,18 0,09 T14 0,09 0,50 13,74 2,50 68,68
T15(a) 1,68 0,13 T15
0,24 0,90 24,72 2,00 54,94
T15(b) 1,56 0,12 T15
T16 1,60 0,12 T16 0,12 1,60 43,95 2,30 63,18
T17 1,68 0,13 T17 0,13 1,68 46,15 2,20 60,43
T18 1,60 0,12 T18 0,12 1,60 43,95 2,10 57,69
T19 0,98 0,07 T19 0,07 0,98 26,78 2,00 54,94
T20 0,93 0,07 T20 0,07 0,93 25,41 2,00 54,94
T21(a) 1,65 0,12 T21
0,31 0,80 21,98 3,00 82,41
T21(b) 2,43 0,18 T21
T22(a) 2,48 0,19 T22
0,29 0,90 24,72 3,10 85,16
T22(b) 1,40 0,11 T22
T23(a) 1,68 0,13 T23
0,29 0,80 21,98 3,10 85,16
T23(b) 2,20 0,17 T23

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 54


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

 Contoh Perhitungan :
Diambil contoh perhitungan pada saluran P2 berdasarkan Gambar 4.6 :
Luas : 1,36 cm2
Panjang L0 : 3,40 cm
Panjang Ld : 1,00 cm
Kemudian, dihutung ukuran sebenarnya menggunakan Skala :
Luas : 1,36 x 0,075 ha = 0,10 ha (Skala Luas)
Panjang L0 : 3,40 x 27,47 m = 93,40 m (Skala Panjang)
Panjang Ld : 1,00 x 27,47 m = 27,47 m (Skala Panjang)

Tabel 4.5. Perhitungan Waktu Konentrasi (tc) masing-masing Saluran


Menuju Saluran Dalam Saluran
Nomor v td tc
L0 Eatas Ebawah S0 t0 Ld Eatas Ebawah Sd
Saluran
(m) (m) (m) (%) (jam) (m) (m) (m) (%) (m/dtk) (jam) (jam)
P1 109,88 59 54 4,5504 0,007 49,45 54 43 22,2465 0,4 0,0343 0,0411
P2 93,40 46 43 3,2121 0,007 27,47 43 42 3,6403 0,4 0,0191 0,0259
P3 74,17 45 43 2,6965 0,006 21,98 43 42 4,5504 0,4 0,0153 0,0214
P4 57,69 47 46 1,7335 0,006 21,98 46 43 13,6513 0,4 0,0153 0,0212
P5 57,69 52 47 8,6675 0,003 32,96 47 45 6,0672 0,4 0,0229 0,0261
S1 197,78 59 54 2,5280 0,013 93,40 54 53 1,0707 0,4 0,0649 0,0782
S2 96,15 59 56 3,1203 0,007 233,50 56 43 5,5676 0,4 0,1621 0,1692
S3 76,92 60 59 1,3001 0,008 238,99 59 42 7,1133 0,4 0,1660 0,1743
S4 65,93 62 57 7,5840 0,004 241,74 57 44 5,3778 0,4 0,1679 0,1716
S5 32,96 53 51 6,0672 0,002 238,99 51 47 1,6737 0,4 0,1660 0,1684
S6 21,98 48 47,8 0,9101 0,004 27,47 47,8 47,2 2,1842 0,4 0,0191 0,0227
S7 82,41 65 52 15,7748 0,003 115,37 52 47 4,3337 0,4 0,0801 0,0835
T1 21,98 61 57 18,2017 0,001 238,99 57 54 1,2553 0,4 0,1660 0,1671
T2 19,23 57 50 36,4033 0,001 159,33 50 48 1,2553 0,4 0,1106 0,1114
T3 19,23 56 47,9 42,1239 0,001 159,33 47,9 47,1 0,5021 0,4 0,1106 0,1114
T4 16,48 55 44 66,7395 0,001 115,37 44 43 0,8667 0,4 0,0801 0,0807
T5 27,47 61 59 7,2807 0,002 85,16 59 58 1,1743 0,4 0,0591 0,0611
T6 21,98 52 50 9,1008 0,001 93,40 50 49 1,0707 0,4 0,0649 0,0664
T7 46,70 49 48 2,1414 0,005 85,16 48 47 1,1743 0,4 0,0591 0,0638
T8 41,21 43 42 2,4269 0,004 85,16 42 41 1,1743 0,4 0,0591 0,0632
T9 24,72 62 61 4,0448 0,002 68,68 61 58 4,3684 0,4 0,0477 0,0499
T10 27,47 52 51 3,6403 0,003 71,42 51 49 2,8003 0,4 0,0496 0,0521
T11 21,98 50 49 4,5504 0,002 71,42 49 48 1,4001 0,4 0,0496 0,0516
T12 24,72 43,4 43 1,6179 0,003 71,42 43 42 1,4001 0,4 0,0496 0,0528
T13 16,48 42,6 42,1 3,0336 0,002 71,42 42,1 41 1,5401 0,4 0,0496 0,0514
T14 13,74 43 42 7,2807 0,001 68,68 42 41 1,4561 0,4 0,0477 0,0488
T15 24,72 65 63 8,0896 0,002 54,94 63 62 1,8202 0,4 0,0382 0,0399
T16 43,95 56 54 4,5504 0,003 63,18 54 51 4,7483 0,4 0,0439 0,0472
T17 46,15 54 52 4,3337 0,004 60,43 52 51 1,6547 0,4 0,0420 0,0455
T18 43,95 45 44 2,2752 0,004 57,69 44 43 1,7335 0,4 0,0401 0,0444
T19 26,78 46 45 3,7337 0,002 54,94 45 43 3,6403 0,4 0,0382 0,0406
T20 25,41 46,7 46,2 1,9677 0,003 54,94 46,2 43 5,8245 0,4 0,0382 0,0412
T21 21,98 65 62 13,6513 0,001 82,41 62 50 14,5613 0,4 0,0572 0,0585
T22 24,72 62 61 4,0448 0,002 85,16 61 47 16,4402 0,4 0,0591 0,0614
T23 21,98 61,8 61,1 3,1853 0,002 51,00 61,1 31 59,0196 0,4 0,0354 0,0377

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 55


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

 Contoh Perhitungan :
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh data Saluran Primer
2 (P2), sbb:

a) Aliran menuju Saluran


Panjang L0 : 93,40 m
Eatas : 46 m
Ebawah : 43 m

b) Aliran dalam Saluran


Panjang L0 : 27,47 m
Eatas : 43 m
Ebawah : 42 m

Dari Data diatas maka dapat di hitung nilai S0, t0, Sd, dan td :

a) Aliran menuju Saluran

S0 = = 0,0321 = 3,21 %

0,77
( )

t0 = 0,0195 = 0,007 jam

b) Aliran dalam Saluran


Sd = = 0,0364 = 3,64 %
0,77
( )

td = 0,0195 = 0,019 jam

c) Waktu Konsentrasi (tc)


tc = t 0 + td
= 0,007 + 0,019
= 0,0259

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 56


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Tabel 4.6. Perhitungan Waktu Konentrasi (tc) masing-masing Saluran

No. A Ri tc I Qtangkapan
C
Saluran (ha) (mm) (jam) (mm/jam) (m3/dtk)
P1 1,14 220,567 0,0411 642,0707 0,4 0,8107
P2 0,10 220,57 0,0259 873,5441 0,4 0,0991
P3 0,07 220,57 0,0214 992,9074 0,4 0,0720
P4 0,17 220,57 0,0212 997,3102 0,4 0,1830
P5 0,34 220,57 0,0261 868,9572 0,4 0,3247
S1 0,81 220,57 0,0782 418,1813 0,4 0,3789
S2 1,28 220,57 0,1692 249,9558 0,4 0,3552
S3 1,07 220,57 0,1743 245,0722 0,4 0,2922
S4 0,97 220,57 0,1716 247,6040 0,4 0,2664
S5 0,38 220,57 0,1684 250,7907 0,4 0,1060
S6 0,04 220,57 0,0227 953,3699 0,4 0,0382
S7 0,30 220,57 0,0835 400,3337 0,4 0,1339
T1 0,82 220,57 0,1671 252,0366 0,4 0,2285
T2 0,33 220,57 0,1114 330,2062 0,4 0,1201
T3 0,22 220,57 0,1114 330,2919 0,4 0,0802
T4 0,32 220,57 0,0807 409,5409 0,4 0,1477
T5 0,43 220,57 0,0611 493,0427 0,4 0,2340
T6 0,14 220,57 0,0664 466,5191 0,4 0,0749
T7 0,32 220,57 0,0638 478,8454 0,4 0,1725
T8 0,28 220,57 0,0632 482,0205 0,4 0,1520
T9 0,28 220,57 0,0499 563,9018 0,4 0,1733
T10 0,13 220,57 0,0521 547,9385 0,4 0,0804
T11 0,13 220,57 0,0516 552,0097 0,4 0,0810
T12 0,15 220,57 0,0528 543,3712 0,4 0,0897
T13 0,11 220,57 0,0514 552,8964 0,4 0,0664
T14 0,09 220,57 0,0488 572,3822 0,4 0,0561
T15 0,24 220,57 0,0399 655,1898 0,4 0,1770
T16 0,12 220,57 0,0472 585,3534 0,4 0,0781
T17 0,13 220,57 0,0455 599,9633 0,4 0,0841
T18 0,12 220,57 0,0444 609,6482 0,4 0,0814
T19 0,07 220,57 0,0406 647,1770 0,4 0,0526
T20 0,07 220,57 0,0412 641,2635 0,4 0,0495
T21 0,31 220,57 0,0585 507,3495 0,4 0,1726
T22 0,29 220,57 0,0614 491,4180 0,4 0,1588
T23 0,29 220,57 0,0377 680,5504 0,4 0,2202

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 57


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

 Contoh Perhitungan :
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh data Saluran Primer 2
(P2), sbb:

A = 0,10 ha tc = 0,0259

R = 220,6 mm C = 0,4 (tata guna lahan pemukiman)

Dari data yang diperoleh, dapat di hitung nilai I dan Q untuk Saluran P2,
sebagai berikut :
2/3
I = ( ) = 873,5441 mm/jam

Q = 0,00278 . 0,4 . 873,5441 . 0,001 = 0,0991 m3/dtk

4.3.4. Perhitungan Debit Rancang (Kumulatif)

Dari Peta Jaringan Drainase yang ada sebelumnya, maka dapat dibuat
rancangan debit kumulatifnya dengan mengggunakan Skema, sebagai
contoh :
Tersier 1
(T1)

Tersier 2 Sekunder 1 Primer 1


(T2) (S1) (P1)

Tersier 3
(T3) Tersier 4
(T4)

Gambar 4.5. Contoh Sebagian dari Skema Pembebanan Saluran Drainase

Dari gambar, diketahui bahwa Saluran S1 menerima beban (debit aliran)


dari Saluran T1, T2, T3, sehingga saluran P1 harus mampu untuk
menampung keseluruhan debit dari T1, T2, T3, S1, dan T4, serta debit P1
senidiri.

Jadi, Qrancangan P1 = QP1 + (QT1 + QT2 + QT3 + QT4 + QS1)

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 58


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Tersier 23
(S6)
Tersier 21
(T21)
Sekunder 7 Primer
(S7) (P5)
Tersier 22
(T22)

Sekunder 5
(S5)
Tersier 15
(T15)

Tersier 16
(T16)

Tersier 17 Sekunder 4 Primer 4


(T17) (S4) (P4)

Tersier 18
(T19) Tersier 20
(T20)
Tersier 19
(T19)
BADAN
AIR
Tersier 9
(T9)

Tersier 10
(T10)

Tersier 11 Sekunder 3 Primer 3


(T11) (S3) (P3)

Tersier 12
(T12) Tersier 14
(T14)
Tersier 13
(T13)

Tersier 5
(T5)

Tersier 6 Sekunder 2 Primer 2


(T6) (S2) (P2)

Tersier 7
(T7) Tersier 8
(T8)

Tersier 1
(T1)

Tersier 2 Sekunder 1 Primer 1


(T2) (S1) (P1)

Tersier 3
(T3) Tersier 4
(T4)

Gambar 4.6. Keseluruhan Skema Pembebanan Saluran Drainase

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 59


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Berdasarkan skema pembebanan saluran pada gambar 4.5, dapat


dihitung
besarnya debit rancangan yang akan ditampung oleh setiap saluran, sebagai
berikut :

Tabel 4.7. Debit Rancangan Saluran


Keterangan
Nama Qtangkapan Qrancangan
Pembebanan
Saluran 3
(m /dtk) (Qrancangan) (m3/dtk)

0,8107 S1 + T4 + P1 1,7661
P1

0,0991 T8 + S2 + P2 0,9151
P2

0,0720 T14 + S3 + P3 0,9112


P3

0,1830 T20 + S4 + P4 0,9720


P4

0,3247 S5 + S6 + S7 + P5 2,1714
P5

0,3789 T1 + T2 + T3 + S1 0,8076
S1

0,3552 T5 + T6 + T7 + S2 0,6641
S2
T9 + T10 + T11 + T12 +
0,2922 0,7831
S3 T13 + S3
T15 + T16 + T17 + T18 +
0,2664 0,7396
S4 T19 + S4
S5 0,1060 S5 0,1060

0,0382 T21 + T22 + S7 + S6 1,0552


S6

0,1339 T21 + T22 + T23 + S7 0,6856


S7
T1 0,2285 T1 0,2285
T2 0,1201 T2 0,1201
T3 0,0802 T3 0,0802
T4 0,1477 T4 0,1477
T5 0,2340 T5 0,2340
T6 0,0749 T6 0,0749
T7 0,1725 T7 0,1725
T8 0,1520 T8 0,1520
T9 0,1733 T9 0,1733
T10 0,0804 T10 0,0804
T11 0,0810 T11 0,0810
T12 0,0897 T12 0,0897
T13 0,0664 T13 0,0664
T14 0,0561 T14 0,0561
T15 0,1770 T15 0,1770
T16 0,0781 T16 0,0781
T17 0,0841 T17 0,0841
T18 0,0814 T18 0,0814
T19 0,0526 T19 0,0526
T20 0,0495 T20 0,0495
T21 0,1726 T21 0,1726
T22 0,1588 T22 0,1588
T23 0,2202 T23 0,2202

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 60


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.4. Perhitungan Debit Saluran (Eksisting)


Debit Saluran (Eksisting) merupakan besarnya debit yang dapat ditampung
oleh suatu saluran (kapasitas saluran) yang dipengaruhi oleh bentuk dan
dimensi penampang saluran. Debit Saluran dapat dihitung berdasarkan data
eksisting saluran yang didapatkan dari survey lokasi pada sub bab 4.1.3
sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya debit saluran adalah:
1. Kemiringan dasar saluran (So)
2. Bentuk & Dimensi Saluran.

a) Saluran berbentuk Persegi (Segi Empat)

Gambar 4.7. Saluran Persegi (Segi Empat)

b) Saluran berbentuk Trapesium

Gambar 4.8. Saluran Trapesium

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 61


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Tabel 4.8. Kapasitas Debit Saluran Berdasarkan Penampang Saluran


Nomor Jenis b B H A P R V Q
Bentuk Penampang m S0 n
Saluran Konstruksi (m) (m) (m) (m2) (m) (m) (m/s) (m3/dtk)
P1 Persegi Beton 0,95 0,95 2,09 0 2 5,13 0,387037 0,2225 0,014 17,8925 35,52556
P2 Persegi Pas. Batu 0,56 0,56 1,59 0 0,8904 3,74 0,238075 0,0364 0,012 6,107523 5,4381
P3 Persegi Pas. Batu 0,52 0,52 1,39 0 0,7228 3,3 0,21903 0,0455 0,012 6,459227 4,6687
P4 Persegi Pas. Batu 0,48 0,48 1,55 0 0,7440 3,58 0,207821 0,1365 0,012 10,80268 8,0372
P5 Persegi Pas. Batu 0,8 0,8 1,6 0 1,2800 4 0,32 0,0607 0,012 9,603152 12,2920
S1 Persegi Beton 0,588 0,588 1,08 0 0,6350 2,748 0,231092 0,0107 0,014 2,783296 1,7675
S2 Persegi Beton 0,633 0,633 1,1 0 0,6963 2,833 0,245782 0,0557 0,014 6,613094 4,6047
S3 Persegi Beton 0,54 0,54 1,24 0 0,6696 3,02 0,221722 0,0711 0,014 6,978785 4,6730
S4 Persegi Beton 0,39 0,39 0,495 0 0,1931 1,38 0,139891 0,0538 0,014 4,463753 0,8617
S5 Persegi Beton 0,595 0,595 0,51 0 0,3035 1,615 0,187895 0,0167 0,014 3,03149 0,9199
S6 Persegi Beton 0,61 0,61 0,53 0 0,3233 1,67 0,193593 0,0218 0,014 3,532735 1,1421
S7 Persegi Beton 0,62 0,62 0,57 0 0,3534 1,76 0,200795 0,0433 0,014 5,09885 1,8019
T1 Persegi Beton 0,245 0,245 0,38 0 0,0931 1,005 0,092637 0,0126 0,014 1,638448 0,1525
T2 Persegi Beton 0,24 0,24 0,387 0 0,0929 1,014 0,091598 0,0126 0,014 1,626172 0,1510
T3 Persegi Beton 0,295 0,295 0,592 0 0,1746 1,479 0,11808 0,0050 0,014 1,218215 0,2127
T4 Persegi Beton 0,272 0,272 0,35 0 0,0952 0,972 0,097942 0,0087 0,014 1,412966 0,1345
T5 Persegi Beton 0,293 0,293 0,36 0 0,1055 1,013 0,104126 0,0117 0,014 1,713177 0,1807
T6 Persegi Beton 0,21 0,21 0,47 0 0,0987 1,15 0,085826 0,0107 0,014 1,438079 0,1419
T7 Persegi Beton 0,33 0,33 0,47 0 0,1551 1,27 0,122126 0,0117 0,014 1,905317 0,2955
T8 Persegi Beton 0,265 0,265 0,315 0 0,0835 0,895 0,093268 0,0117 0,014 1,591906 0,1329
T9 Persegi Beton 0,334 0,334 0,37 0 0,1236 1,074 0,115065 0,0437 0,014 3,531798 0,4365
T10 Persegi Beton 0,4 0,4 0,245 0 0,0980 0,89 0,110112 0,0280 0,014 2,745965 0,2691
T11 Persegi Beton 0,187 0,187 0,368 0 0,0688 0,923 0,074557 0,0140 0,014 1,497204 0,1030
T12 Persegi Beton 0,346 0,346 0,285 0 0,0986 0,916 0,107653 0,0140 0,014 1,912668 0,1886
T13 Persegi Beton 0,372 0,372 0,395 0 0,1469 1,162 0,126454 0,0154 0,014 2,233272 0,3282
T14 Persegi Beton 0,275 0,275 0,395 0 0,1086 1,065 0,101995 0,0146 0,014 1,881595 0,2044
T15 Persegi Beton 0,315 0,315 0,45 0 0,1418 1,215 0,116667 0,0182 0,014 2,30087 0,3261
T16 Persegi Beton 0,31 0,31 0,23 0 0,0713 0,77 0,092597 0,0475 0,014 3,185702 0,2271
T17 Persegi Beton 0,305 0,305 0,31 0 0,0946 0,925 0,102216 0,0165 0,014 2,008682 0,1899
T18 Persegi Beton 0,22 0,22 0,27 0 0,0594 0,76 0,078158 0,0173 0,014 1,719154 0,1021
T19 Persegi Beton 0,23 0,23 0,31 0 0,0713 0,85 0,083882 0,0364 0,014 2,611498 0,18620
T20 Persegi Beton 0,266 0,266 0,55 0 0,1463 1,366 0,107101 0,0582 0,014 3,88775 0,5688
T21 Persegi Beton 0,305 0,305 0,475 0 0,1449 1,255 0,115438 0,1456 0,014 6,462082 0,9362
T22 Persegi Beton 0,26 0,26 0,34 0 0,0884 0,94 0,094043 0,1644 0,014 5,989291 0,5295
T23 Persegi Beton RENCANA 0,5902 RENCANA

 Contoh Perhitungan :
Berdasarkan hasil survey lokasi yang telah dilakukan, diperoleh data
Saluran Primer 1 (P12, sbb:
- Bentuk penampang saluran = Persegi
- Jenis konstruksi dinding = Pasangan Batu Kali
- Lebar bawah saluran (b) = 0,56 m
- Lebar atas saluran (B) = 0,56 m
- Kedalaman Saluran (H) = 1,59 m
- Kemiringan Saluran (S0) = 0,0364

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 62


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Dari data yang telah diperoleh, maka dapat dihitung :


Luas Penampang Saluran (A) Keliling Basah (P)
A = bxH P = b + 2h
= 0,56 x 1,59 = 0,56 + 2.1,59
= 0,8904 m2 = 3,74 m

Jari-jari Hidrolis (R)


R = = = 0,238

Koefiseien Kekasaran Manning (n) = 0,012 (untuk dinding saluran terbuat


dari pasangan batu)

Kecepatan Aliran (V)


V = = = 6,108 m/dtk

Debit Saluran (Q)


Q = A x V
= 0,8904 x 6,108
= 5,438 m3/dtk

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 63


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.5. Evaluasi Saluran


Setelah mendapatkan besarnya debit rancangan dan debit saluran di tiap
saluran untuk mengetahui apakah kapasitas saluran aman atau tidak untuk
menampung debit rancangannya. Apabila didapatkan hasil bahwa saluran tidak
mampu, maka perlu dilakukan perencanaan ulang untuk mendapatkan
bentuk/dimensi baru yang sanggup untuk menampung debit rancangan yang
ada.

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Debit


No. Qrancangan Q
Ke te rangan
Saluran (m3/dtk) (m3/dtk)
P1 1,7661 35,525563 SALURAN AMAN
P2 0,9151 5,4381 SALURAN AMAN
P3 0,9112 4,6687 SALURAN AMAN
P4 0,9720 8,0372 SALURAN AMAN
P5 2,1714 12,2920 SALURAN AMAN
S1 0,8076 1,7675 SALURAN AMAN
S2 0,6641 4,6047 SALURAN AMAN
S3 0,7831 4,6730 SALURAN AMAN
S4 0,7396 0,8617 SALURAN AMAN
S5 0,1060 0,9199 SALURAN AMAN
S6 1,0552 1,1421 SALURAN AMAN
S7 0,6856 1,8019 SALURAN AMAN
T1 0,2285 0,1525 SALURAN TIDAK AMAN
T2 0,1201 0,1510 SALURAN AMAN
T3 0,0802 0,2127 SALURAN AMAN
T4 0,1477 0,1345 SALURAN TIDAK AMAN
T5 0,2340 0,1807 SALURAN TIDAK AMAN
T6 0,0749 0,1419 SALURAN AMAN
T7 0,1725 0,2955 SALURAN AMAN
T8 0,1520 0,1329 SALURAN TIDAK AMAN
T9 0,1733 0,4365 SALURAN AMAN
T10 0,0804 0,2691 SALURAN AMAN
T11 0,0810 0,1030 SALURAN AMAN
T12 0,0897 0,1886 SALURAN AMAN
T13 0,0664 0,3282 SALURAN AMAN
T14 0,0561 0,2044 SALURAN AMAN
T15 0,1770 0,3261 SALURAN AMAN
T16 0,0781 0,2271 SALURAN AMAN
T17 0,0841 0,1899 SALURAN AMAN
T18 0,0814 0,1021 SALURAN AMAN
T19 0,0526 0,1862 SALURAN AMAN
T20 0,0495 0,5688 SALURAN AMAN
T21 0,1726 0,9362 SALURAN AMAN
T22 0,1588 0,5295 SALURAN AMAN
T23 0,2202 0,0000 RENCANA

KETERANGAN :

 Jika Qsaluran > Qrancangan , maka SALURAN AMAN

 Jika Qsaluran < Qrancangan , maka SALURAN TIDAK AMAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 64


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Dari hasil Evaluasi yang di telah di hitung sebelumnya, terdapat 4 Saluran


yang tidak aman, diantaranya : (dapat dilihat dari Tabel 4.9. Rekap.Perhit.
Debit)
1. Saluran Tersier 1 (T1) : Qsaluran = 0,153m3/dtk < 0,223m3/dtk =
Qrancang
2. Saluran Tersier 4 (T2) : Qsaluran = 0,135m3/dtk < 0,148m3/dtk =
Qrancang
3. Saluran Tersier 5 (T3) : Qsaluran = 0,181m3/dtk < 0,234m3/dtk =
Qrancang
4. Saluran Tersier 8 (T4) : Qsaluran = 0,133m3/dtk < 0,152m3/dtk =
Qrancang

Sehingga saluran-saluran diatas membutuhkan perencanaan ulang


untuk mencari bentukatau dimensi yang cukup untuk menampung debit
rancangnya, dengan melakukan cara sebagai berikut :
a) Cara 1, Bila saluran berbentuk Trapesium, bentuk saluran diubah
menjadi persegi.

Gambar 4.9. Cara 1 : Mengubah Bentuk Saluran

b) Cara 2, Bila saluran berbentuk Persegi, saluran diperdalam


(memperbesar nilai H)

Gambar 5.0. Cara 2 : Memperdalam Saluran

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 65


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

c) Cara 3, Bila cara 1 sudah dilakukan tetapi saluran belum mampu,


maka dicoba cara 2 padasaluran yang telah diubah. (Gabungan
antara cara 1 dan cara 2).

Gambar 5.1. Cara 3 : Mengubah bentuk saluran, kemudian diperalam

d) Cara 4, Bila cara 3 sudah dilakukan hingga kedalaman mencapai 2


kali lebarnya tetapi saluran belum mampu (bila H > 2B pada
saluran persegi, dinding saluran akan runtuh) tetapi saluran tetap
belum mampu, maka dicoba untuk memperlebar saluran.

Gambar 5.2. Cara 3 : Memperlebar Saluran

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 66


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Evaluasi Saluran Tersier 1 :

Data Saluran :
• Debit Rancang Q rancang : 0.2285 m3/dtk
• Bentuk penampang saluran : Persegi
• Jenis Konstruksi Dinding : Beton
• Lebar Bawah Saluran (b) : 0.25 m
• Lebar Atas Saluran (B) : 0.25 m
• Kedalaman Saluran (H) : 0.38 m 0.65 m2
• Kemiringan Saluran (S0) : 0.013 m

Pada Saluran Tersier 1 (T1), di evaluasi dengan memperdalam Kedalaman Saluran (H) dari
38 cm menjadi 65 cm, sehingga :

Luas Penampang Saluran (A) Keliling Basah (P)


A = b xH P = b + 2H
= 0,25 x 0,65 =0,25 + 2 . 0,65
= 0.159 m2 = 1.545 m

Jari-jari Hidrolis (R)


R =

= = 0.103 m

Koefisien Kekasaran Manning (n) = 0,014 (untuk didinding saluran yang terbuat dari material beton)

Kecepatan Aliran (V)


V = . .

= . .

= 1.759 m/dtk

Debit Saluran (Q)


Q = AxV
= 0,12 x 1,71
= 0.280 m3/dtk

Dari perhitungan diatas telah di dapat nilai Q dari evaluasi, sehingga dapat diperoleh :
Qsaluran > Qrancangan
0.280 > 0.228 m3/dtk SALURAN AMAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 67


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Evaluasi Saluran Tersier 4 :

Data Saluran :
• Debit Rancang Q rancang : 0.1477 m3/dtk
• Bentuk penampang saluran : Persegi
• Jenis Konstruksi Dinding : Beton
• Lebar Bawah Saluran (b) : 0.27 m
• Lebar Atas Saluran (B) : 0.27 m
• Kedalaman Saluran (H) : 0.35 m 0.50 m2
• Kemiringan Saluran (S0) : 0.009 m

Pada Saluran Tersier 4 (T4), di evaluasi dengan memperdalam Kedalaman Saluran (H) dari 35
cm menjadi 50 cm, sehingga :

Luas Penampang Saluran (A) Keliling Basah (P)


A = b xH P = b + 2H
= 0,27 x 0,50 = 0,27 + 2 . 0,50
= 0.136 m2 = 1.272 m

Jari-jari Hidrolis (R)


R =

= = 0.107 m

Koefisien Kekasaran Manning (n) = 0,014 (untuk didinding saluran yang terbuat dari material beton)

Kecepatan Aliran (V)


V = . .

= . .

= 1.4980 m/dtk

Debit Saluran (Q)


Q = AxV
= 0,136 x 1,4980
= 0.2037 m3/dtk

Dari perhitungan diatas telah di dapat nilai Q dari evaluasi, sehingga dapat diperoleh :
Qsaluran > Qrancangan
0.204 > 0.148 (m3/dtk) SALURAN AMAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 68


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Evaluasi Saluran Tersier 5 :

Data Saluran :
• Debit Rancang Q rancang : 0.2340 m3/dtk
• Bentuk penampang saluran : Persegi
• Jenis Konstruksi Dinding : Beton
• Lebar Bawah Saluran (b) : 0.29 m
• Lebar Atas Saluran (B) : 0.29 m
• Kedalaman Saluran (H) : 0.36 m 0.50 m2
• Kemiringan Saluran (S0) : 0.012 m

Pada Saluran Tersier 5 (T5), di evaluasi dengan memperdalam Kedalaman Saluran (H) dari 36
cm menjadi 50 cm, sehingga :

Luas Penampang Saluran (A) Keliling Basah (P)


A = b xH P = b + 2H
= 0,29 x 0,50 = 0,29 + 2 . 0,50
= 0.147 m2 = 1.293 m

Jari-jari Hidrolis (R)


R =

= = 0.113 m

Koefisien Kekasaran Manning (n) = 0,014 (untuk didinding saluran yang terbuat dari material beton)

Kecepatan Aliran (V)


V = . .

= . .

= 1.812 m/dtk

Debit Saluran (Q)


Q = AxV
= 0,147 x 1,812
= 0.266 m3/dtk

Dari perhitungan diatas telah di dapat nilai Q dari evaluasi, sehingga dapat diperoleh :
Qsaluran > Qrancangan
0.266 > 0.234 (m3/dtk) SALURAN AMAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 69


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Evaluasi Saluran 8 :
Data Saluran :
• Debit Rancang Q rancang : 0.1520 m3/dtk
• Bentuk penampang saluran : Persegi
• Jenis Konstruksi Dinding : Beton
• Lebar Bawah Saluran (b) : 0.27 m
• Lebar Atas Saluran (B) : 0.27 m
• Kedalaman Saluran (H) : 0.32 m 0.50 m
• Kemiringan Saluran (S0) : 0.012 m

Pada Saluran Tersier 8 (T8), di evaluasi dengan memperdalam Kedalaman Saluran


(H) dari 32 cm menjadi 50 cm, sehingga :

Luas Penampang Saluran (A) Keliling Basah (P)


A = b xH P = b + 2H
=0,27 x 0,50 = 0,27 + 2 . 0,50
= 0.133 m2 = 1.265 m

Jari-jari Hidrolis (R)


R =

= = 0.105 m

Koefisien Kekasaran Manning (n) = 0,014 (untuk didinding saluran yang terbuat dari material beton)

Kecepatan Aliran (V)


V = . .

= . .
= 1.720 m/dtk

Debit Saluran (Q)


Q = AxV
= 0,133 x 1,720
= 0.228 m3/dtk

Dari perhitungan diatas telah di dapat nilai Q dari evaluasi, sehingga dapat diperoleh :
Qsaluran > Qrancangan
0.228 > 0.152 (m3/dtk) SALURAN AMAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 70


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.6. Perencanaan Saluran Drainase


Perencanaan saluran drainase dilakukan apabila pada saat survey
dilakukan, didapatkan bahwa perlu adanya saluran didaerah tersebut karena
alasan-alasan tertentu, seperti untuk menghubungkan aliran air dari saluran-
saluran yang sudah ada, dsb. Berikut merupakan saluran drainase yang hendak
direncanakan serta alasan / latar belakang mengapa penyusun merasa perlu
untuk merencanakan saluran-saluran berikut:

 Saluran Tersier 23

Saat melakukan survey lokasi, penyusun menemukan bahwa ada


rumah yang tidak memiliki saluran drainase, sehingga akan menimbulkan
tergenangnya air disekitar rumah tersebut akibat tidak terdapatnya
pembuangan Air di depan rumah. Sehingga perlu di rencakan Saluran
Drainase pada rumah tersebut agar saat datangnya Hujan dengan
intensiitas tinggi, wilayah disekitar rumah tersebut tidak tergenang oleh
Air.

→ Perencanaan Saluran :

Saluran ini direncanakan akan terhubung dengan Saluran Sekunder 6,


dan sebelumnya penyusun telah mendapatkan data-data pembebanan Air
Hujan yang akan ditangkap pada Saluran Terseier 23 ini. Sehingga Saluran
Sekunder menjadi patokan dalam perencanaan dalam bentuk dan dimensi
salurannya. Namun karena Saluran ini merupakan Saluran Tersier maka
dimensinya akan didesain seefektif mungkin agar tidak membuang biaya
pengerjaan yang berlebihan saat pelaksanaan konstruksi nantinya.

• Debit Rancang (Qrancang) : 0,220 m3/dtk


• Kemiringan Saluran (S0) : 0,590 %

Rencanakan Bentuk, Jenis Konstruksi, dan Dimensi dari Saluran Tersier 23


• Bentuk Penampang Sal. : Persegi
• Jenis Konstruksi Sal. : Beton (nilai n = 0,014 )

• Perhitungan nilai b/h :

=2

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 71


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

• Perhitungan nilai b/h :

=2

• Perhitungan nilai h (kedalaman saluran)


: : • Perhitungan nilai b (lebar saluran) :

b = 2h
= 2 x 2,75
h =
= 0,273 m
= 27,307 cm

h =

= 0,1365 m 1,3653
= 13,65 cm

Mengecek Bilangan Froude :

• Perhitungan luas penampang Saluran : • Perhitungan lebar atas saluran (B)

A = bxh T = b
= 2 x 2,75 = 0,273 m
= 372,834 cm
= 3,728 m

• Perhitungan jari-jari Hidrolis Penampang : • Perhitungan Kecepatan Saluran :

D = = V = =

= 13,65 m = 0,059 m/dtk

• Perhitungan nilai Fr (Bilangan Froude)

F = =

= 0,0051 m < 1 OK! Aliran Super Kritis

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 72


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

• Mencari nilai tinggi lapisan beton dan nilai tinggi sisi samping dari permukaan air

Gambar 4.15. Estimasi Tinggi sisi tepi dan tinggi lapisan di atas permukaan air

Dari Grafik diatas, diperoleh :


• Tinggi lapisan di atas permukaan air (height of bank) = 0,41 m = 41 cm
• Tinggi sisi tepi di atas permukaan air (height of lining) = 0,16 m = 16 cm

Jadi, dari data yang telah dihitung sebelumnya (Saluran Tersier 23), maka :
• Bentuk Penampang : Persegi
• Jenis Konstruksi Dinding : Beton
• Lebar bawah saluran (b) : 27 cm
• Tinggi Permukaan Air (h) : 14 cm
• Tinggi Jagaan (W) : 41 cm
• Kedalaman Saluran (H) : 55 cm

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 73


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

• Kontrol data dimensi dengan debit rancangnya :

Luas Penampang (A) Keliling Basah (P)


A = bxH P = b + 2H
= 26 x 54 = 26 + 2 . 13
= 1492,418 cm2 = 136,614 cm
= 0,149 m2 = 1,366 m

Jari-jari Hidrolis (R)


R =

= = 0,109 m

Koefisien Kekasaran Manning (n) = 0,014 (untuk didinding saluran yang terbuat dari material beton)

Kecepatan Aliran (V)


V = . .

= . .
= 12,5401 m/dtk

Debit Saluran (Q)


Q = AxV
= 0,12 x 1,71
= 1,8715 m3/dtk

Dari perhitungan diatas telah di dapat nilai Q dari evaluasi, sehingga dapat diperoleh :
Qsaluran > Qrancangan
1,87 > 0,2202 m3/dtk SALURAN AMAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 74


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.7. Saluran Pelintas


Saluran pelintas merupakan saluran yang diperlukan sesuai kondisi, dimana
pada suatu jaringan drainase diharuskan untuk melintasi suatu jalan. Pada
kasus ini yang dimaksud dengan saluran pelintas adalah gorong-gorong.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam perencanaan maupun elevasi gorong-
gorong:
1) Hitung debit rancangan untuk gorong-gorong
2) Tetapkan bentuk dan jenis bahan konstruksi.
a. Bentuk penampang gorong-gorong

b. Jenis bahan konstruksi gorong-gorong.


- Beton Bertulang - Pasangan batu + beton
- Baja - Baja bergelombang
3) Taksir Kecepatan rencana V > Vrencana

4) Hitung Luas Penampang, A =

5) Untuk gorong-gorong bentuk kotak (box), taksir D dengan


mempertimbangkan kondisi medan setempat dan kriteria hidrolis D < ( H /
1,2), kemudian hitung b. Untuk bentuk lingkaran, hitung D dari A dan
kontrol apakah D memenuhi kriteria hidrolis.
(6) Kehilangan energi
(7) Gambarkan hasil perencanaan (potongan memanjang dan melintang,

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 75


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

lengkap dengan ukuran dan elevasi bangunan / muka air)

→ Perhitungan, sekaligus evaluasi Gorong-Gorong jika dalam perhitungan


tidak dalam keadaan aman :
Perhitugan Gorong-Gorong Eksisting
→ menghubungkan aliran air dari saluran S1 dan T4 ke saluran P1. Jika didapati gorong-gorong
tidak mampu menampung debit komulatif yang akan melewatinya, maka perlu dilakukan perubahan
dimensi gorong-gorong.

Data gorong-gorong :
Bentuk penampang = kotak (box)
Jenis konstruksi = beton n = 0,014
D = 0,77 m
b = 0,82 m
3
Qsaluran = 0,955 m /dtk
L = 4m
Elv. Hulu = 61 m
Elv. Hilir = 54 m

Perhitungan G1 :
A = b x D P = b + 2D
= 0,82 x 0,77 = 0,82 + 2 x 0.55
2
= 0,6314 m = 2,36 m

R = A S0 = Elv. Hulu - Elv. Hilir


P L
= 0,6314 = 61 - 54
2,36 4
= 0,26754 m = 1,75

v = Q = A x v
= 0,6314 x 39,2331
= = 24,7718

= 39,2331 m/dtk

Qgorong-gorong > Qsaluran


24,772 > 0,955 (Gorong-gorong Aman)

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 76


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

4.8. Rekapitulasi Saluran Drainase dan Pelintas


Nama Be ntuk Je nis
Dime nsi Saluran Gambar Pe nampang Saluran
Saluran Saluran Konstruksi
Panjang saluran (L) = 49,45 m B= 0,95
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,95 m
Lebar atas saluran (B) = 0,95 m w = 1,98
P1 Pe rse gi Be ton Kedalaman saluran (H) = 2,09 m H = 2,09
Tinggi muka air (h) = 0,11 m h = 0,11
Tinggi jagaan ( w) = 1,98 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,22 % b = 0,95
Panjang saluran (L) = 27,47 m B= 0,56
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,56 m
Lebar atas saluran (B) = 0,56 m w = 1,56
P2 Pe rse gi Pas. Batu Kedalaman saluran (H) = 1,59 m H = 1,59
Tinggi muka air (h) = 0,03 m h = 0,03
Tinggi jagaan ( w) = 1,56 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,04 % b = 0,56
Panjang saluran (L) = 54,94 m B= 0,520
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,52 m
Lebar atas saluran (B) = 0,52 m w = 1,32
P3 Pe rse gi Pas. Batu Kedalaman saluran (H) = 1,39 m H = 1,39
Tinggi muka air (h) = 0,07 m h = 0,07
Tinggi jagaan ( w) = 1,32 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,05 % b = 0,520
Panjang saluran (L) = 82,41 m B= 0,480
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,48 m
Lebar atas saluran (B) = 0,48 m w = 1,5
P4 Pe rse gi Pas. Batu Kedalaman saluran (H) = 1,55 m H = 1,55
Tinggi muka air (h) = 0,05 m h = 0,05
Tinggi jagaan ( w) = 1,50 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,14 % b = 0,480
Panjang saluran (L) = 109,88 m B= 0,800
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,80 m
Lebar atas saluran (B) = 0,80 m w = 1,48
P5 Pe rse gi Pas. Batu Kedalaman saluran (H) = 1,60 m H = 1,6
Tinggi muka air (h) = 0,12 m h = 0,12
Tinggi jagaan ( w) = 1,48 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,06 % b = 0,800
Panjang saluran (L) = 120,87 m B= 0,588
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,59 m
Lebar atas saluran (B) = 0,59 m w = 1,03
S1 Pe rse gi Be ton Kedalaman saluran (H) = 1,08 m H = 1,08
Tinggi muka air (h) = 0,05 m h = 0,05
Tinggi jagaan ( w) = 1,03 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,588
Panjang saluran (L) = 260,97 m B= 0,633
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,63 m
Lebar atas saluran (B) = 0,63 m w = 1,064
S2 Pe rse gi Be ton Kedalaman saluran (H) = 1,10 m H = 1,1
Tinggi muka air (h) = 0,04 m h = 0,036
Tinggi jagaan ( w) = 1,06 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,06 % b = 0,633

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 77


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Panjang saluran (L) = 266,46 m B= 0,540


Lebar bawah saluran ( b ) = 0,54 m
Lebar atas saluran (B) = 0,54 m w = 1,216
S3 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 1,24 m H = 1,24
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,024
Tinggi jagaan ( w) = 1,22 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,07 % b = 0,540
Panjang saluran (L) = 269,21 m B= 0,390
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,39 m
Lebar atas saluran (B) = 0,39 m w = 0,438
S4 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,50 m H = 0,5
Tinggi muka air (h) = 0,06 m h = 0,057
Tinggi jagaan ( w) = 0,44 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,05 % b = 0,390
Panjang saluran (L) = 266,46 m B= 0,595
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,60 m
Lebar atas saluran (B) = 0,60 m w = 0,486
S5 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,51 m H = 0,51
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,024
Tinggi jagaan ( w) = 0,49 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,02 % b = 0,595
Panjang saluran (L) = 293,93 m B= 0,610
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,61 m
Lebar atas saluran (B) = 0,61 m w = 0,507
S6 Trapesium Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,53 m H = 0,53
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,023
Tinggi jagaan ( w) = 0,51 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,02 % b = 0,610
Panjang saluran (L) = 142,84 m B= 0,620
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,62 m
Lebar atas saluran (B) = 0,62 m w = 0,519
S7 Persegi Pas. Batu Kedalaman saluran ( H ) = 0,57 m H = 0,57
Tinggi muka air (h) = 0,05 m h = 0,051
Tinggi jagaan ( w) = 0,52 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,04 % b = 0,620
Panjang saluran (L) = 238,99 m B= 0,245
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,25 m
Lebar atas saluran (B) = 0,25 m w = 0,345
T1 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,38 m H = 0,38
Tinggi muka air (h) = 0,04 m h = 0,035
Tinggi jagaan ( w) = 0,35 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,245

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 78


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Panjang saluran (L) = 159,33 m B= 0,240


Lebar bawah saluran ( b ) = 0,24 m
Lebar atas saluran (B) = 0,24 m w = 0,307
T2 Persegi Pas. Batu Kedalaman saluran ( H ) = 0,39 m H = 0,39
Tinggi muka air (h) = 0,08 m h = 0,08
Tinggi jagaan ( w) = 0,31 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,240
Panjang saluran (L) = 186,80 m B= 0,295
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,30 m
Lebar atas saluran (B) = 0,30 m w = 0,502
T3 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,59 m H = 0,59
Tinggi muka air (h) = 0,09 m h = 0,09
Tinggi jagaan ( w) = 0,50 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,295
Panjang saluran (L) = 115,37 m B= 0,272
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,27 m
Lebar atas saluran (B) = 0,27 m w = 0,288
T4 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,35 m H = 0,35
Tinggi muka air (h) = 0,06 m h = 0,062
Tinggi jagaan ( w) = 0,29 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,272
Panjang saluran (L) = 85,16 m B= 0,293
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,29 m
Lebar atas saluran (B) = 0,29 m w = 0,336
T5 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,36 m H = 0,36
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,024
Tinggi jagaan ( w) = 0,34 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,293
Panjang saluran (L) = 93,40 m B= 0,210
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,21 m
Lebar atas saluran (B) = 0,21 m w = 0,445
T6 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,47 m H = 0,47
Tinggi muka air (h) = 0,03 m h = 0,025
Tinggi jagaan ( w) = 0,45 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,210
Panjang saluran (L) = 120,87 m B= 0,330
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,33 m
Lebar atas saluran (B) = 0,33 m w = 0,43
T7 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,47 m H = 0,47
Tinggi muka air (h) = 0,040 m h = 0,04
Tinggi jagaan ( w) = 0,43 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,330

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 79


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Panjang saluran (L) = 148,34 m B= 0,265


Lebar bawah saluran ( b ) = 0,27 m
Lebar atas saluran (B) = 0,27 m w = 0,275
T8 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,32 m H = 0,32
Tinggi muka air (h) = 0,04 m h = 0,04
Tinggi jagaan ( w) = 0,28 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,265
Panjang saluran (L) = 68,68 m B= 0,334
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,33 m
Lebar atas saluran (B) = 0,33 m w = 0,324
T9 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,37 m H = 0,37
Tinggi muka air (h) = 0,05 m h = 0,046
Tinggi jagaan ( w) = 0,32 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,04 % b = 0,334
Panjang saluran (L) = 71,42 m B= 0,400
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,40 m
Lebar atas saluran (B) = 0,40 m w = 0,221
T10 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,25 m H = 0,25
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,024
Tinggi jagaan ( w) = 0,22 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,03 % b = 0,400
Panjang saluran (L) = 98,89 m B= 0,187
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,19 m
Lebar atas saluran (B) = 0,19 m w = 0,307
T11 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,37 m H = 0,37
Tinggi muka air (h) = 0,06 m h = 0,061
Tinggi jagaan ( w) = 0,31 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,187
Panjang saluran (L) = 126,36 m B= 0,346
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,35 m
Lebar atas saluran (B) = 0,35 m w = 0,259
T12 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,29 m H = 0,29
Tinggi muka air (h) = 0,03 m h = 0,026
Tinggi jagaan ( w) = 0,26 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,346
Panjang saluran (L) = 153,83 m B= 0,372
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,37 m
Lebar atas saluran (B) = 0,37 m w = 0,36
T13 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,40 m H = 0,4
Tinggi muka air (h) = 0,04 m h = 0,035
Tinggi jagaan ( w) = 0,36 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,02 % b = 0,372

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 80


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Panjang saluran (L) = 181,30 m B= 0,275


Lebar bawah saluran ( b ) = 0,28 m
Lebar atas saluran (B) = 0,28 m w = 0,375
T14 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,40 m H = 0,4
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,02
Tinggi jagaan ( w) = 0,38 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,01 % b = 0,275
Panjang saluran (L) = 54,94 m B= 0,315
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,32 m
Lebar atas saluran (B) = 0,32 m w = 0,385
T15 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,45 m H = 0,45
Tinggi muka air (h) = 0,07 m h = 0,065
Tinggi jagaan ( w) = 0,39 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,02 % b = 0,315
Panjang saluran (L) = 63,18 m B= 0,310
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,31 m
Lebar atas saluran (B) = 0,31 m w = 0,205
T16 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,23 m H = 0,23
Tinggi muka air (h) = 0,03 m h = 0,025
Tinggi jagaan ( w) = 0,21 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,05 % b = 0,310
Panjang saluran (L) = 90,65 m B= 0,305
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,31 m
Lebar atas saluran (B) = 0,31 m w = 0,29
T17 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,31 m H = 0,31
Tinggi muka air (h) = 0,02 m h = 0,02
Tinggi jagaan ( w) = 0,29 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,02 % b = 0,305
Panjang saluran (L) = 118,12 m B= 0,220
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,22 m
Lebar atas saluran (B) = 0,22 m w = 0,26
T18 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,27 m H = 0,27
Tinggi muka air (h) = 0,01 m h = 0,01
Tinggi jagaan ( w) = 0,26 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,02 % b = 0,220
Panjang saluran (L) = 145,59 m B= 0,230
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,23 m
Lebar atas saluran (B) = 0,23 m w = 0,3
T19 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,31 m H = 0,31
Tinggi muka air (h) = 0,01 m h = 0,01
Tinggi jagaan ( w) = 0,30 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,04 % b = 0,230

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 81


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

Panjang saluran (L) = 173,06 m B= 0,266


Lebar bawah saluran ( b ) = 0,27 m
Lebar atas saluran ( B ) = 0,27 m w = 0,52
T20 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,55 m H = 0,55
Tinggi muka air (h) = 0,03 m h = 0,03
Tinggi jagaan ( w) = 0,52 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,06 % b = 0,266
Panjang saluran (L) = 82,41 m B= 0,305
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,31 m
Lebar atas saluran ( B ) = 0,31 m w = 0,435
T21 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,48 m H = 0,48
Tinggi muka air (h) = 0,04 m h = 0,04
Tinggi jagaan ( w) = 0,44 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,15 % b = 0,305
Panjang saluran (L) = 109,88 m B= 0,260
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,26 m
Lebar atas saluran ( B ) = 0,26 m w = 0,34
T22 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,34 m H = 0,34
Tinggi muka air (h) = 0,00 m h= 0
Tinggi jagaan ( w) = 0,34 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,16 % b = 0,260
Panjang saluran (L) = 137,35 m B= 0,273
Lebar bawah saluran ( b ) = 0,27 m
Lebar atas saluran ( B ) = 0,27 m w = 0,41
T23 Persegi Beton Kedalaman saluran ( H ) = 0,55 m H = 0,55
Tinggi muka air (h) = 0,14 m h = 0,14
Tinggi jagaan ( w) = 0,41 m
kemiringan saluran ( So ) = 0,59 % b = 0,273

Panjang saluran (L) = 4,00 m

Lebar saluran (b) = 0,82 m D = 0.77


KOTAK
G Beton
( BOX )
Tinggi Saluran (D) = 0,77 m

kemiringan saluran ( So ) = 1,75 % b = 0,82

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 82


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian di atas, dapat disimpulkan :

1. Saluran Drainase yang di ada sekitar Perumahan Jaya Asri, memiliki


kondisi yang baik karena rata-rata tidak ditemukannya penumpukkan
sampah ataupun kerusakan saluran. Meski ada beberapa saluran yang
mengalami sedimen, sehingga tinggi muka air pada saluran jadi
bertambah.

2. Aman, karena rata-rata Saluran di sekitar wilayah Perumahan Jaya Asri


memiliki Qsaluran yang lebih besar dibandingkan Qrencana. Sehingga
Saluran drainase yang ada di sekitar wilayah ini mampu menampung
kapasitas Q berdasarkan data dari soal yang ada.

3. Jika ada saluran yang tidak “AMAN”, maka saluran tersebut perlu
dilakukan Evaluasi kembali agar Qsaluran dapat menampung dan
mengalirkan Qtangkapan yang jatuh pada saluran tersebut. Evaluasi
dilakukan dengan mengubah ukuran dimensi saluran maupun bentuk dari
saluran tersebut.

5.2. Saran

Dalam membuat suatu laporan Evaluasi maupun Perencanaan Darainase


penyusun menyarankan sebelum membuat terlebih dahulu : mengetahui arah aliran
pembuangan Air pada Saluran Drainase yang ditinjau, mengukur secara cermat
ukuran dimensi Saluran yang ditinjau, mengghitung Parameter-parameter yang
dibutuhkan dalam Evaluasi dan Perencanaan Saluran. Sehingga Laporan yang dibuat
dapat menjadi laporan yang valid dan benar, yang mungkin kedepannya akan
digunakan dalam keperluan-keperluan lainnya.

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 83


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

LAMPIRAN

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 84


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 85


[TUGAS BESAR DRAINASE PERKOTAAN]

DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/perencanaan-drainase-perkotaan.html

http://architulistiwa.blogspot.co.id/2014/11/definisi-fungsi-dan-macam-macam
drainase_27.html

http://www.materipendidikan.info/2017/09/sistem-drainase-perkotaan-pengertian.html

http://www.kumpulengineer.com/2014/03/analisis-hidrologi-dalam-perencanaan.html

http://berbagi2ilmu.blogspot.co.id/2011/03/analisa-hidrologi.html

http://architulistiwa.blogspot.co.id/2014/11/definisi-fungsi-dan-macam-macam-
drainase_27.html

YONGKY GEIS RANDEBUA | 20150611014028 86

You might also like