You are on page 1of 8

STUDI EVALUASI KEBUTUHAN KAPASITOR BANK DAN POTENSI

PENGHEMATAN ENERGI DI PT IPTEK TAMAN MINI INDONESIA


Bagus Dwi Ramadhon1, Ir. Unggul Wibawa, M.Sc.2, Drs.Ir. Moch Dhofir, MT.3
1Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya, 2,3Dosen Teknik Elektro Univ. Brawijaya
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email: gussygoosee@gmail.com

ABSTRAK
Pada bulan awal Januari 2015, terjadi kebakaran pada ruang Main Distribution Panel (MDP) dari sistem tenaga listrik di PP-
IPTEK dan ini berdampak kepada kerusakan sistem bank kapasitor dan panel-panel utama listrik yang ada di gedung PP-IPTEK.
Dari hasil survei awal, perlu adanya kajian ulang terhadap sistem kelistrikan di PP-IPTEK yang saat ini disuplai oleh PLN dengan
kapasitas 1.140 MW. Hasil kajian mendapati faktor daya mengalami penurunan dari 0.9 menjadi 0.79 yang mengakibatkan
menurunnya efisiensi dalam penerimaan daya. Oleh karena itu, diadakan perbaikan dengan faktor daya yang baru menggunakan
kapasitor bank yang baru yaitu sebesar 0.98 agar memberikan kualitas daya yang lebih baik dan menghilangkan adanya
pembayaran kVArh yang berlebih dari PLN. Dengan adanya penelitian ini, PP-IPTEK dapat menghemat biaya dengan rata-rata
Rp. 14.767.903,- pada setiap bulannya dan dengan kualitas daya yang baik, juga mampu memberikan daya tambahan yang dapat
dialihfungsikan pada kebutuhan-kebutuhan PP-IPTEK yang lainnya.
Kata Kunci: Bank Kapasitor, Beban, Penghematan Energi, Faktor Daya.

ABSTRACT
On early January 2015, a case of fire occurred on the Main Distribution Panel (MDP) room of an electrical system in PP-IPTEK
and this results on a damaged capacitor bank and other main electrical panels located in the building. Based from the recent
survey, a review of PP-IPTEK’s electrical system that is currently being supplied by PLN with a capacity of 1.140 MW is needed.
The study result shows that the power factor is having a decrease from 0.9 to 0.79 resulting in lower efficiency on the power
system. Therefore, a power factor improvement took place using a new capacitor bank with a power factor of 0.98 to give a
better quality on the power system and removing the cost of excess kVArh from PLN. With this study, PP-IPTEK can save a
monthly cost of Rp. 14.767.903,- and with a better power quality also gives energy spare that can be used for other PP-IPTEK’s
needs.
Keywords: Capacitor Bank, Loads, Energy Saving, Power Factor.

I. PENDAHULUAN Hasil pengamatan awal ditemukan bahwa sistem suplai


daya yang ada beroperasi dengan faktor daya kurang lebih 0.8
Gedung Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan yang diakibatkan beban-beban induktif yang ada di sistem
Teknologi (PP-IPTEK) merupakan bagian dari kelompok kelistrikan PP-IPTEK dan juga perlu dikaji ulang terkait
museum yang peresmian pengunaannya pada tanggal 10 dengan kemungkinan penghematan energi dengan
November 1995. Bangunan gedung PP-IPTEK seluas 23.400 dipasangnya kapasitor bank yang ada di PP-IPTEK.
m2 yang terdiri dari tiga lantai dengan bentuk lingkaran yang Pemasangan kapasitor bank sangat untuk meningkat kualitas
menempati lahan seluas 4,5 ha dan merupakan bagian dari listrik dan untuk mengurangi rugi rugi daya di Jaringan listrik
Taman Mini Indonesia Indah. tegangan rendah.
Pendirian gedung PP-IPTEK bertujuan untuk Berdasarkan permasalahan diatas, pihak pengelola
memperkenalkan IPTEK kepada masyarakat secara mudah, gedung PP-IPTEK Taman Mini Indonesia Indah
menarik, dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan berkeinginan untuk mengkaji ulang permasalahan-
interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan secara langsung. permasalahan yang timbul diakibatkan kebakaran sistem
Sehingga gedung peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi panel listrik dan mengkaji pemsangan kapasitor Bank yang
ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat/pengunjung baru di PP-IPTEK.
dalam memahami prinsip-prinsip IPTEK, yang selanjutnya
akan secara langsung dapat menjadi pelaku atau pelaksana II. TINJAUAN PUSTAKA
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada bulan awal Januari 2015, terjadi kebakaran pada 2.1 Suplai Daya
Main Distribution Panel (MDP) dari sistem tenaga listrik di Suplai daya listrik pada sistem distribusi dapat
PP-IPTEK dan ini berdampak kepada kerusakan sistem bank dilakukan baik dengan saluran udara maupun saluran bawah
kapasitor dan panel-panel utama listrik yang ada di gedung tanah. Pemilihan sistem distribusi ditentukan oleh beberapa
PP-IPTEK dan dari hasil survei awal perlu adanya kajian faktor, antara lain: pentingnya kontinuitas pelayanan, arah
ulang terhadap sistem kelistrikan di PP-IPTEK yang saat ini perkembangan daerah, biaya pemeliharaan tahunan, biaya
disuplai oleh PLN dengan kapasitas 1.140 MW. Pada saat ini modal, dan umur manfaat daripada sistem [5].
suplai daya untuk sistem kelistrikan di PP-IPTEK masih Pada gambar 1 adalah tipikal jaringan distribusi tenaga
disuplai PLN dengan panel darurat, dan tentunya hal ini tidak listrik untuk mensuplai beban pada pelanggan listrik.
boleh dibiarkan terlalu lama.

1
Dimana, cos ϕ adalah faktor daya, P adalah Daya Aktif
(kW), S adalah Daya Semu (kVA), V adalah tegangan (Volt),
dan I adalah arus (A).
Hubungan antara daya aktif, daya semu, dan daya
reaktif dapat dilihat pada gambar 2:
P (kW)

Q (kVAr)
S (kVA)
Gambar 1. Skema Penyaluran Sistem Tenaga Listrik

2.2 Kapasitor Bank


Kapasitor adalah suatu alat yang terdiri dari dua buah
pelat metal yang terpisah satu dan lainnya dengan isolasi atau
dielektrik, dengan sistem penghantar umumnya terbuat dari Gambar 2. Hubungan antara daya aktif, daya semu, dan daya reaktif
lapisan aluminium murni atau semprotan logam. Kapasitor Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa hubungan
merupakan alat yang dapat menyimpan energi listrik dan antara daya aktif (kW), daya semu (kVA), dan daya reaktif
dapat melepaskan kembali pada waktu dan keadaan tertentu. (kVAr) dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut:
Kapasitor bank adalah sejumlah kapasitor yang P = S x cos ϕ (kW)
dipasang secara seri atau paralel dalam sistem distribusi S = √3 x V x I (kVA)
tenaga listrik. Kapasitor bank berfungsi untuk memperbaiki Q = P x tan ϕ (kVAr)
Faktor daya juga dapat dilihat dari hubungan antara arus
faktor daya listrik atau cos ϕ. Melalui kapasitor bank
nyata (arus yang mengalir pada beban), arus magnetisasi
diharapkan akan mampu mensuplai arus reaktif yang
(arus yang timbul pada beban yang dapat menimbulkan
disebabkan oleh beban-beban induktif, dengan jumlah beban
medan magnet), dan arus total (arus yang mengalir pada
(kW) tetap. Pemasangan kapasitor bank pada sistem tenaga
jaringan dan merupakan vektor dari arus nyata dengan arus
listrik juga akan dapat memperbaiki/meningkatkan faktor
magnetisasi). Arus yang terbaca pada ampere meter adalah
daya (cos ϕ), dengan meningkatnya cos ϕ maka daya semu harga efektif dari arus total. [6]
pada sistem tenaga listrik akan berkurang sehingga diperoleh Untuk memperbaiki faktor daya dilakukan melalui:
keuntungan, baik keuntungan teknis maupun ekonomis, perbaikan faktor daya dengan daya aktif tetap dan perbaikan
antara lain: dapat mengurangi rugi-rugi daya dalam saluran, faktor daya dengan daya semu tetap. Cara yang sudah umum
mengurangi jatuh tegangan (tegangan dalam sistem tetap dan banyak digunakan adalah cara perbaikan faktor daya
stabil), menambah kemampuan feeder dan peralatan lainnya, dengan daya aktif tetap. Dengan cara ini yang akan
memungkinkan menaikkan daya aktif tanpa menaikan daya mengalami perubahan adalah daya semu sedang daya
semu atau sebaliknya, melayani pemakaian beban dengan aktifnya tetap.
kualitas sistem tenaga listrik yang baik, mengurangi biaya
pengeluaran untuk perbaikan maupun perluasan sistem, dan Perbaikan faktor daya melalui daya aktif tetap dapat
meningkatnya pendapatan akibat perbaikan tegangan [9]. dihitung menggunakan rumus:

2.3 Perbaikan Faktor Daya 𝑄𝑐 = P1 x (tan 1 − tan 2 ) (kVAr)


Untuk mendukung optimalisasi penyaluran daya listrik,
baik pada perumahan, fasilitas umum, gedung-gedung dimana, QC adalah Besarnya kapasitas kapasitor bank (kVAr),
perkantoran, dan industri perlu dilakukan perbaikan faktor P1 adalah Daya aktif (kW), 1 adalah Sudut fasa mula-mula,
daya. Perbaikan faktor daya ini dapat dilakukan melalui
dan 2 adalah Sudut fasa yang diinginkan [6].
pemasangan kapasitor bank secara paralel pada sumber-
sumber penyuplai beban, baik dari suplai daya dari PLN
III. METODE
maupun dari generator set. Hal ini disebabkan pada daya
listrik yang rendah, peralatan listrik akan banyak menarik
Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji ulang sistem
daya reaktif induktif sehingga perlu adanya daya reaktif
suplai daya listrik akibat kebakaran pada Panel Distribusi
kapasitif agar faktor daya listrik dari peralatan dimaksud
Utama, melakukan peninjauan terhadap beban penerangan,
menjadi lebih besar, dan diharapkan faktor daya dapat
beban AC (Air Conditioner), beban AHU (Air Handling Unit),
mendekati 1.
Chiller (Pendingin), Faktor Daya Beban, dan Operasional
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
Sistem Daya Listrik yang didapatkan melalui survei.
bahwa, daya listrik terdiri atas daya aktif dan daya reaktif.
Dari hasil peninjauan dan pengamatan, kemudian
Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dengan
dilakukan perbaikan dan pengoptimalan sistem dengan
daya semu, yang dapat dirumuskan sebagai berikut: [5]
analisa dan perhitungan faktor daya. Dalam menghitung
𝑃 √3 𝑥 𝑉 𝑥 𝐼 𝑥 cos 𝜑 Faktor dihitung sebelum periode kebakaran yakni pada akhir
cos 𝜑 = =
𝑆 √3 𝑥 𝑉 𝑥 𝐼 2014, dan pada saat terjadi kebakaran yakni pada awal tahun
2015 dan setelah perbaikan faktor daya pada pertengahan

2
November 2015, setelah semua prosedur dilakukan, ditarik panel utama Emergency (PU-E). Dari tegangan 20 kV
kesimpulan-kesimpulan sesuai tujuan yang ditetapkan. selanjutnya diturunkan menjadi 380/220 V dengan
menggunakan 2 (dua) buah transformator yang masing-
masing memiliki kapasitas 1.600 kVA. Pada Gambar 4
adalah bentuk fisik 2 unit Transformator dengan spesifikasi
yang sama dengan kapasitas 1600 kVA.

Gambar 4. Transformator PP-IPTEK


Sistem kelistrikan di PP-IPTEK sudah beroperasi
selama 22 tahun (sejak Tahun 1995) dan dengan umur
tersebut dapat dikategorikan sudah saatnya diperlukan
renovasi baik pada sistem suplai daya PLN maupun dari
generator set-nya.
Untuk mendukung Operasional dan keberlanjutan
suplai daya di gedung PP-IPTEK, maka disediakan suplai
daya cadangan yang bersumber dari Generator Set dengan
Gambar 3. Diagram Alur Penelitian
kapasitas daya tersambung 450 kVA, yang berfungsi sebagai
Prosedur Penelitian adalah sebagai berikut:
sistem suplai Back-up daya apabila daya listrik dari PLN
1. Melihat latar belakang diambilnya penelitian, yaitu
padam, Sedangkan Gambar 5 adalah bentuk fisik dari
terjadinya kebakaran pada ruang Panel Distribusi
generator-set yang digunakan di PP-IPTEK, sebagai
Utama (MDP).
Informasi bahwa berdasarkan peninjanuan lapangan kondisi
2. Dengan menggunakan tinjauan pustaka yang ada
generator-set, sudah cukup tua dan berdasarkan wawancara
untuk menyelesaikan permasalahan latar belakang.
dengan pihak Manajemen PP-IPTEK seharusnya sudah harus
3. Dilakukan 2 jenis Survei: Survei Primer berupa
dilaksanakan perbaikan total pada generator-set.
pengambilan data dengan melakukan pengukuran
langsung, melalui wawancara, dan survei lapangan.
Survei Sekunder berupa pengumpulan dan
penyusunan data historis kelistrikan PP-IPTEK.
4. Dari Survei Primer didapat data berupa data
operasional beban harian, dari Survei Sekunder
didapat data berupa data operasional, yang meliputi
data beban puncak dan beban dasar, dan data beban
terpasang.
5. Perhitungan Kapasitor yang dibutuhkan dilakukan
dengan menggunakan rumus perbaikan faktor daya.
6. Potensi penghematan energi didapatkan
berdasarkan perbaikan faktor daya. Gambar 5. Generator Set PP-IPTEK

4.2 Jaringan Sistem Distribusi di PP-IPTEK


IV. HASIL DAN ANALISIS Sistem distribusi daya listrik di gedung PP-IPTEK
diawali dari jaringan tegangan menengah PLN 20 kV masuk
4.1 Suplai Daya Listrik di PP-IPTEK pada panel tegangan menengah PP-IPTEK yaitu panel Main
Gedung PP-IPTEK disuplai dengan menggunakan Distribusi Panel (MDP). Dari panel MDP tersebut selanjutnya
sumber daya listrik dari PLN sebagai sumber daya listrik masuk ke dua trafo step down untuk diturunkan tegangannya
utamanya dengan kapasitas daya 2.300 kVA pada tahun 1991. dari 20 kV menjadi 380 Volt line to line. Dari dua trafo step
Dengan naiknya biaya beban maka pada tahun 1998 kapasitas down yang masing-masing memiliki kapasitas 1.600 kVA
daya tersambung dari PLN tersebut diturunkan menjadi 1,7 tersebut berikutnya masuk ke panel utama dan dari panel ini
kVA, dan Penurunan ketiga terjadi pada tahun 2001 kapasitas kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jalur yakni: ke beban
daya tersambung dari PLN ini , menjadi 1,140 kVA sampai penerangan, beban AC (Air Conditioner), dan ke jalur beban
sekarang. Penyaluran daya tersambung dari PLN ini peralatan [7].
dilakukan melalui kabel bawah tanah 20 kV memasuki ATS Beban terpasang di gedung PP-IPTEK Taman
terlebih dahulu kemudian panel utama normal (PU-N) dan Mini Indonesia Indah sesuai dengan diagram segaris sistem

3
di atas, secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu menyebabkan tidak berfungsinya Panel Utama Normal dan
Panel Utama Normal dan Panel Utama Emergency. Emergency di PP-IPTEK.
Untuk Panel Utama Normal mencatu panel-panel berikut: Berdasarkan Informasi dari Operator dan data dari
1) Panel Air Handling Unit (P.AHU) Manajemen PPT IPTEK yakni sebelum terjadinya kebakaran
2) Panel Alat Peraga (PAP) bulan Januari 2015, Gedung PP-IPTEK telah dipasang
3) Panel Chiller (P.CH) kapasitor bank sebanyak 16 unit kapasitor yang masing-
masing berkapasitas sebesar 50 kVAR per unitnya, sehingga
Adapun untuk Panel Utama Emergencymencatu panel-panel
kapasitas kapasitor bank seluruhnya sebesar 800 kVAR
berikut:
pemasangan Kapasitor Bank ini dalam upaya menyediakan
1) Panel Emergency (PE)
daya reaktif yang cukup terhadap beban terpasang.
2) Panel Ruang Utilitas (PRU)
3) Panel Sumbersibel (P.SUB) Berdasarkan dataterpasang di PP-IPTEK diketahui
4) Panel Penerangan (PP) sebesar 2033 kVA, data terpasang ini didesain sejak tahun
1991 dengan kapasitas suplai daya PT PLN sebesar 2300
Berdasarkan diagram segaris sistem distribusi daya
kVA, dan diturunkan suplai daya PT PLN pada tahun 1998
listrik Gedung PP-IPTEK, bahwa sebagian besar beban
menjadi 1,700 kVA, dan penurunan terakhir suplai daya PT
masuk pada panel utama normal dan normal emergency
PLN pada tahun 2001 menjadi 1140 kVA, pada Analisa
artinya suplai daya listriknya bersumber dari PLN, sedangkan
sebagian kecil lainnya adalah masuk pada panel utama faktor daya berdasarkan daya terpasang di PP-IPTEK
Emergency yang disuplai dari generator set. berdasarkan referensi daya terpasang 2033 kVA adalah
Untuk melihat apakah kapasitor bank yang yang akan
didesain ulang di Gedung PP-IPTEK, sudah betul-betul
sesuai dengan daya terpasang, artinya fungsi kapasitor bank
4.3 Karakteristik Beban Harian di PP-IPTEK
sebagai sumber daya reaktif tambahan dapat dijalankan
Pengukuran Beban diambil dari pengukuran daya pada
satu hari saja, karena adanya peniadaan hari libur untuk secara optimal. Langkah yang diperlukan untuk menelusuri
kesesuaian rating kapasitor tersebut adalah dengan
maintenance yang dulunya jatuh pada hari Senin. Saat ini,
melakukan perhitungan berdasarkan beban terpasang,
maintenance dilakukan setiap hari oleh karena itu
Penghitungan ini didasarkan pada data pengukuran sebelum
penggunaan daya kurang lebih sama pada setiap harinya
dipasang kapasitor bank faktor daya (cos ϕ) sebesar 0,79,
berdasarkan informasi dari pihak Manajemen Teknik PP-
dengan tujuan untuk perbaikan faktor daya yang semula 0,79
IPTEK. Data Pengukuran yang dilakukan pada Hari Rabu 15
November 2016 adalah pada jam 8.00-17.00 kondisi beban menjadi 0,98. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki
daya nominalnya dengan beban terpasang sebesar 2.033 kVA,
berubah-ubah, sedang untuk arus cukup seimbang antara fasa
maka dapat dicari daya aktifnya (P)
R, S dan T dengan cos ϕ cukup stabil. Tetapi pada jam 18.00
P = S x Cos ϕ
Chiller dan alat-alat peraga sudah dimatikan sehingga beban
= 2.033 x 0,79
banyak dipadamkan.
= 1.620,30 kW
Dengan sudah diketahui daya aktif sebesar 1.620,30 kW dan
cos ϕ awal sebesar 0,80, maka dapat dihitung daya reaktif
(Q1)
Q1 = P x tan ϕ1
= P x cos-1 0,79
= 1.620,30 x tan 36,870
= 1.620,30 x 0,76
Q1 = 1.227,89 kVAr
Sedangkan untuk memperbaiki faktor daya menjadi cos ϕ2
(daya reaktif Q2) dan P = 1.620,30 kW adalah:
Q2 = P x tan ϕ2
= P x cos-1 0,98
= 1.620,30 x tan 8,100
= 1.620,30 x 0,20
Q2 = 329,09 kVAr
Gambar 6. Grafik Perbandingan Daya Harian dengan Suplai Daya
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat
PLN
diketahui besarnya rating kapasitor yang dibutuhkan adalah
Berdasarkan Gambar 6 diatas, penggunaan daya harian
sebagai berikut:
di gedung PP-IPTEK aktif dimulai dari jam 08.00 – 17.00 wib
Qc = P x (tan ϕ1 - tan ϕ2)
untuk operasional peralatan alat peraga Iptek dan beban
= 1.620,30 x (0,76 – 0,20)
puncak terjadi pada jam 13 dengan kapasitas daya 577 kVA,
= 1.620,30 x 0,56
jika dibandingkan dengan suplai daya PT PLN yang sebesar
= 898,87 kVAr
1.140 kVA.
Dari hasil perhitungan di atas, maka di Gedung PP-
IPTEK dapat dipasang kapasitor berkapasitas 898,87 kVAr.
4.4 Analisis Perbaikan Faktor Daya di PP-IPTEK
Dapat dihitung daya semu (S2) setelah perbaikan faktor
Dampak terjadinya kebakaran pada bulan Januari 2015
daya menjadi 0,98:
di Panel Utama PP-IPTEK menimbulkan kerusakan parah
P = S2 x Cos ϕ2
pada sistem panel utama dan panel emergency. Hal ini 𝑃 1620.30
S2 = =
𝐶𝑜𝑠 𝜑2 0.98

4
= 1.653,36 kVA Berdasarkan konfirmasi kepada Tenaga Expert, Pihak
Dari hasil perhitungan tersebut untuk selanjutnya dapat Manajemen PP-IPTEK dan Kontraktor Panel Main
digambarkan dalam diagram phasor sebagai berikut: Distribution Panel (MDP) bahwa dengan dipasang Kapasitor
Bank dengan kapasitas 800 kVAr, sudah cukup memadai,
meskipun berdasarkan hasil perhitungan dibutuhkan
Kapasitas Kapasitor bervariasi antara 896 - 900 kVAr.

4.5 Potensi Penghematan Energi dan Biaya berdasarkan


rekening listrik
Potensi Penghematan dapat dilihat dari hasil analisa
tariff dari tagihan listrik di PP-IPTEK mulai tahun 2013
sampai bulan Februari 2017, Berdasarkan tagihan listrik
dibagi menjadi 3 periode waktu yakni, Periode tahun 2013
sampai dengan periode akhir 2014, yakni tagihan listrik
mempresentasikan tagihan Listrik sebelum terjadi kebakaran,
Gambar 7. Kurva kebutuhan kVAr di Gedung PP-IPTEK berdasarkan informasi pada saat itu Kapasitor bank dipasang
Dari Gambar 7 di atas dapat dijelaskan bahwa apabila 800 kVAr, periode kedua adalah periode bulan Januari 2015
beban beroperasi sebesar harga daya terpasang 1.620,30 kW sampai dengan pertengahan 15 November 2016, pada periode
dan cos ϕ diperbaiki dari 0,79 menjadi 0,98 dengan kVA setelah terjadi kebakaran dengan operasional Kelistrikan di
beban sebesar 1.653,36 kVA, maka masih ada selisih daya PP-IPTEK tanpa Kapasitor Bank, dengan Faktor Daya
sebesar 2.033 kVA – 1.653,36 kVA = 379,64 kVA. sebesar 0,79 dan periode ketiga adalah mulai tanggal 15
Berdasarkan hasil rapat Tim Ahli dan Manajement November 2016 sampai dengan Februari 2017 adalah Periode
Teknik diputuskan pemasangan Kapasitor Bank di PP-IPTEK setelah Pemasangan MDP dengan Panel Kapasitor Bank
dipasang dengan jumlah = 800 KVAr, dasar dari pemelihan yang baru.
ini adalah didasarkan juga pada pemasangan pada periode Kebutuhan energi listrik di PP-IPTEK cukup besar
sebelum tahun 2015, namun ada perbedaan dalam besaran walaupun belum melebihi kapasitas daya terpasang yaitu
kapasitor sebelumnya Kapasitor yang dipasang adalah 16 unit 2.033 kVA. Berdasarkan pantauan di lapangan dan dari
x 50 kVAr, dan pada tahun 2016 dirubah menjadi besaran informasi manajemen teknis PP-IPTEK rata-rata tiap hari
kapasitor menjadi Kapasitor Bank sebagai berikut: beban di PP-IPTEK tidak melebihi 600 kVA. Pada periode
1. 9 unit x 75 kVAr = 675 kVAr tahun 2013-2014 adalah periode sebelum terjadi kebakaran di
2. 2 unit x 50 kVAr = 100 kVAr panel MDP . Dimana energi yang dibutuhkan oleh PP-IPTEK
3. 1 unit x 25 kVAr = 25 kVAr pada tahun 2013 sebesar 1,601,600 kWh kemudian pada
tahun 2014 yaitu sebesar 1,549,584 kWh. Periode 2015-2016
Sedangkan untuk perhitungan nilai kVAr dapat dilihat adalah saat setelah terjadi kebakaran panel MDP, terjadi
pada Tabel 1 berikut: penurunan pemakaian energy di PP-IPTEK.Tabel 2 adalah
Jam Cos ϕ1 Cos ϕ2 Tan ϕ1 Tan ϕ2 Q1 (kVAr) Q2 (kVAr) Qc (kVAr) Tabel data energi di PP-IPTEK mulai tahun 2013-2017.
kWh 2013 kWh 2014 kWh 2015 kWh 2016 kWh 2017
8 0.797 0.98 0.76 0.20 1228 329 899 Bulan
No (dalam kWh) (dalam kWh) (dalam kWh) (dalam kWh) (dalam kWh)
9 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
1 Januari 126,016 145,456 58,769 121,184 121,136
10 0.796 0.98 0.76 0.20 1231 329 902 2 Februari 155,600 117,904 103,136 67,356 127,424
11 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896 3 Maret 117,456 108,208 59,936 102,816
12 0.799 0.98 0.75 0.20 1223 330 893 4 April 131,008 131,104 60,616 115,216
13 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896 5 Mei 139,792 139,136 61,348 113,824
14 0.796 0.98 0.76 0.20 1231 329 902 6 Juni 127,152 142,144 62,125 119,664
15 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896 7 Juli 149,248 134,448 86,608 93,424
16 0.797 0.98 0.76 0.20 1228 329 899 8 Agustus 114,048 109,584 63,162 109,472
9 September 120,736 128,944 101,168 112,064
17 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
10 Oktober 143,712 131,168 102,528 110,416
18 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
11 November 146,288 120,752 121,872 73,612
19 0.797 0.98 0.76 0.20 1228 329 899
12 Desember 130,544 140,736 111,392 118,240
20 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896 1,601,600 1,549,584 992,660 1,257,288 248,560
21 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
22 0.797 0.98 0.76 0.20 1228 329 899
Tabel 2. Data kWh per-bulan pada tahun 2013-2017 di PP-IPTEK
23 0.796 0.98 0.76 0.20 1231 329 902 Kebutuhan energi pada tahun 2015 sebesar 992,669
24 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896 kWh dan pada tahun 2016 sebesar 1,257,288 kWh.
1 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
2 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
Penurunan kebutuhan energi pada tahun 2015 dapat dipahami
3 0.796 0.98 0.76 0.20 1231 329 902 dan dimengerti karena ada beberapa panel distribusi yang
4 0.797 0.98 0.76 0.20 1228 329 899 tidak difungsikan, Jika dipaksakan difungsikan
5 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
6 0.798 0.98 0.76 0.20 1225 329 896
dikhawatirkan panel utama emergency tidak mampu
7 0.796 0.98 0.76 0.20 1231 329 902 mensuplai kebutuhan energy secara optimal. Dan pada
Tabel 1. Perhitungan Nilai kVAr periode ini, sistem kelistrikan di PP-IPTEK disuplai dengan
Berdasarkan desainnya setiap unit kapasitor dilengkapi tanpa kapasitor bank. Berdasarkan data yang ada, faktor daya
dengan alat proteksi arus lebih, sehingga apabila terjadi yang tercatat 0,79. Dan setelah pemasangan Panel Listrik
kerusakan pada unit –unit kapasitor sistem Proteksi akan Utama yang baru pada tanggal 15 November 2016 Faktor
bekerja, Kapasitas 1 unit 75 kVAr dan 1 unit 50 kVAr daya dirubah dari 0,79 menjadi 0,98, dan pemilihan Faktor
tersebut pada prinsipnya tersusun dari 3 x 25 kVAr dan 2 x daya 0.98 ini sudah sesuai dengan hasil perhitungan
25 kVAr. sebelumnya Berdasarkan Gambar 3.3 adalah menerangkan
Sistem ini dikatakan lebih optimal dalam kebutuhan energy pertahun mulai tahun 2013 sampai dengan
mengantisipasi perubahan beban di Gedung PP-IPTEK dan 2016, kebutuhan energi pada tahun 2015 turun sangat drastic
5
penggunaan energi disebabkan terjadinya kebakaran pada Penurunan tagihan listrik ini terjadi karena sistem
bulan Januari 2015, dan Panel MDP yang terbakar digantikan kelistrikan PP-IPTEK disuplai oleh panel darurat, sehingga
oleh Panel Utama darurat, dan ini berimbas pada penurunan ada beberapa peralatan panel distribusi yang tidak
daya akibat beberpa panel distribsi tidak difungsikan. difungsikan, dikhawatirkan ada beban berlebihan dan akan
berakibat pada keberlanjutan suplai daya PT PLN di PP-
IPTEK.

Gambar 8. Grafik kWh Listrik tahun 2013-2016


Pada Gambar 8 menunjukkan grafik perbandingan
energi listrik tiap bulanan antara periode 2013 sampai dengan Gambar 9. Tagihan Listrik per-tahun dalam rupiah
2016. Gambar 9 diatas menjelaskan beban total tagihan listrik
dalam rupiah per tahun di PP-IPTEK. Dimana puncak tagihan
listrik terletak pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp
1.527.278.698,-. Rendahnya tagihan pada tahun 2015
dikarenakan kondisi setelah terbakarnya panel MDP (Main
Distribution Panel).

Gambar 9. Grafik Perbandingan energi listrik bulanan pada tahun


2013-2017
Berdasarkan grafik pada Gambar 9 diatas terlihat
kebutuhan energi terendah pada setiap bulan terjadi pada
bulan maret sampai dengan bulan juni 2016. Sedangkan
puncak kebutuhan energy terjadi pada bulan Februari pada
tahun 2013.
Gambar 10. Tagihan listrik bulanan pada tahun 2013-2017
4.5.1 Analisis tagihan listrik 2013-2017 dalam rupiah
Pada gambar 10, diperlihatkan perbandingan tagihan
Karakteristik tagihan listrik PP-IPTEK yang tampak
litrik periode 2013 sampai dengan 2017, pada bulan Januari
pada Tabel 3 dibawah hampir sama dengan karakteristik
2015 tgihan litrik di PP-IPTEK mencapai puncaknya yakni
jumlah energi per bulan dan pertahun sebagaimana Tabel 2,
Rp 160.524.354, padahal saat itu terjadi kebakaran pada
jumlah maksimal tagihan listrik terjadi pada tahun 2014
Panel MDP, setelah diteliti ternyata terjadi penurunan faktor
sebesar Rp 1.527.278.698 sedangkan pada tahun 2013
daya sehingga berakibat naiknya biaya tagihan listrik, karena
sebesar Rp 1.425.274.876, periode tahun 2013-2014 adalah
kelebihan biaya kVArh (21.354 kVArh) sebesar Rp
periode dimana sebelum terjadi kebakaran pada panel MDP,
19.752.450, padahal energi yang terpakai mencapai posisi
sedangkan setelah terjadi kebakaran pada MDP yakni periode
terendah yakni mencapai 58.769 kWh.
tahun 2015-2016 terjadi penurunan tagihan listrik yakni pada
Pada tahun 2015 tagihan listrik mulai turun drastis sejak
tahun 2015 sebesar Rp 1.404.567.463,-.
bulan Februari hal ini disebabkan masih ada faktor psikologis
akibat trauma kebakaran panel MDP sehingga beberapa panel
listrik hampir sebagian besar belum difungsikan secara
optimal.

4.5.2 Analisis Penghematan Energi Listrik di PP-IPTEK


Analisa penghematan energi difokuskan pada periode
2016 dan awal tahun 2017 sebagaimana terlihat pada tabel 4
sebagai berikut:
Tabel 3. Tagihan listrik perode 2013-2016

6
Gambar 12. Tagihan kVArh pada tahun 2016-2017 dalam rupiah
oleh PP-IPTEK
Sedangkan pada Gambar 12 diatas memperlihatkan
tagihan listrik untuk kVArh dalam rupiah yang harus dibayar
oleh PP-IPTEK ke PT PLN rata-rata tiap bulan sebesar Rp
14.767.903,- atau jika hitung dalam setahun kurang lebih
sebesar Rp 177.214.836,- . Biaya kelebihan kVArh sudah
diatasi dengan pemasangan kapasitor bank terbaru seperti
yang terlihat pada Bulan Desember 2016 dan Januari -
Februari 2017.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil studi evaluasi dan analisa faktor daya
dan kemungkinan penghematan energi di PP-IPTEK dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 4. Kelebihan KVArh yang harus dibayar oleh PP-IPTEK ke
PT PLN 1. Hasil perhitungan Faktor Daya yang dibutuhkan untuk
Pada Tabel 4 diatas memperlihatkan kelebihan kVArh Kapasitas Bank bervariasi antara 896 - 900 KVAr,
yang harus dibayarkan oleh PP-IPTEK ke PT PLN bervariasi namun yang dipasang di PP-IPTEK adalah 800 kVArh,
antara Rp 16.429.850 sampai dengan Rp 11.852.025 dengan variasi Kapasitor yang dipasang pada panel Kapasitor
kelebihan kVArh bervariasi antara 17.762 kVArh sampai Bank adalah sebagai berikut: 9 unit x 75 KVAr = 675
dengan 12.813 kVArh, kVArh atau dalam setahun kurang KVAr, 2 unit x 50 KVAr = 100 KVAr dan 1 unit x 25
lebih 19.580 kVArh. Pada bulan Desember 2016 dan bulan KVAr = 25 KVAr
Januari - Februari 2017 adalah kondisi biaya setelah 2. Pemasangan Kapsitor Bank dengan perubahan Power
pemasangan kapasitor pada akhir November 2016. Faktor dari 0.798 ke 0.,98 berdampak positip yang
terjadi penghematan di PP-Iptek dimana tidak
membayar kVAr lagi ke PT PLN bahkan kVArh nilainya
menjadi nol, jika diambil rata-rata tiap bulan PP Iptek
sebelumnya harus mengambil kVArh dari PT PLN
sebesar 15.965 kVArh atau dalam setahun kurang lebih
19.580 kVArh dan jika dirupiahkan tagihan listrik untuk
kVArh yang harus dibayar oleh PP-Iptek ke PT PLN
rata-rata tiap bulan sebesar Rp 14.767.903,- atau jika
hitung dalam setahun kurang lebih sebesar Rp
177.214.836,-

5.2 Saran
1. Pemasangan kapasitor Bank berdampak pada
Gambar 11. Kelebihan kVArh bulanan tahun 2016-2017 penghematan energi Listrik dan Kualitas Listrik serta
Pada Gambar 11 adalah memperlihatkan data mengurangi rugi daya di Jaringan Listrik sehingga
kelebihkan kVArh yang harus dibayar oleh PP-IPTEK ke PT seharusnya PP-IPTEK berdasarkan pengalaman
PLN pada periode tahun 2016-2017, terjadi penurunan kebakaran pada bulan Januari 2015 sudah seharusnya
Jumlah kVArh pada bulan November 2016, hal bisa mulai mengganggarkan dan diusulkan ke Anggaran
dimengerti karena pada tanggal 15 November mulai ada Pendapatan Belanja Negara (APBN ) tiap tahunnya
pemasangan baru MDP yang baru, sehingga berlaku efektif untuk sistem pemeliharaan untuk Kapasitor Bank di PP-
mulai bulan Desember 2016, PP-IPTEK tidak membayar IPTEK.
kVAr lagi ke PT PLN bahkan kVArh nilainya menjadi nol, 2. Manajemen PP-IPTEK harus selalu membuat
jika diambil rata-rata tiap bulan PP-IPTEK harus mengambil perencanaan untuk pemeliharaan mingguan, bulanan dan
kVArh dari PT PLN sebesar 15.965 kVArh. tahunan untuk menjaga kualitas Kapasitor Bank
beroperasi secara Optimal sehingga kasus terjadinya
kebakar Kapasitor Bank tidak terulang kembali .
3. Berdasarkan Peninjauan di Lapangan bahwa umur semua
Panel di Jaringan distribusi sudah hampir 22 tahun,
sehingga perlu peremajaan Panel distribusi dan
disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang
terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Kadir, Ir., 1989, Transformator, Elek Media


Komputindo, Jakarta.

7
[2} Abdul Kadir, Ir., 1995, Energi Sumber daya, Inovasi,
Tenaga listrik, dan Potensi Ekonomi. UI-PRESS,
Jakarta.
[3] Ashish Chandra dan Taru Agarwal. Agustus 2014.
Capacitor Design for Power Factor Improvement.
ISSN 2250-2459 International Journal of Emerging
Technology and Advanced Engineering.
[4] Artono Arismunandar, 1973, Teknik Tenaga Listrik
Jilid III Gardu Induk, Ascociation For International
Technical Promotion, Jakarta
[5] A.S. Pabla, 1994. Sistem Distribusi Daya Listrik,
Erlangga, Jakarta.
[6] B.L. Theraja. 1980. A Textbook of Electrical
Technology. S. Chand & Company Ltd. New Delhi,
India.
[7] Djiteng Marsudi, Ir., 1990. Operasi Sistem Tenaga
Listrik, Balai Penerbit dan Humas ISTN, Jakarta.
[8] Djiteng Marsudi, Ir., 2005. Pembangkitan Energi
Listrik, Erlangga, Jakarta.
[9] Hasan Basri, 1997. Sistem Distribusi Daya Listrik,
ISTN, Jakarta.
[10] Melda Taspika dan Astuti. April 2015. Pembuatan
Elektroda Kapasitor Karbon Berpori Dari Tempurung
Kemiri (Aleurites moluccana) Sebagai Sistem
Capacitive Deionization.
[11] P. Van Harten, Setiawan E, Ir., 1992., Instalasi Listrik
Arus Kuat, Binacipta, Bandung.
[12] Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) No. 28/2016
[13] Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Konversi Energi
[14] Rahmat Hidayat dan Refdinal Nazir. September 2015.
Studi Penempatan Kapasitor Eksitasi pada Generator
Induksi Satu Fasa. Program Studi Teknik Elektro
Univesitas Andalas. ISSN 2302-2949 Jakarta.
[15] Syamsudin Noor dan Noor Saputera. Desember 2014.
Efisiensi Pemakaian Daya Listrik menggunakan
kapasitor bank. Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Banjarmasin. Jurnal POROS TEKNIK
Banjarmasin.
[16] Teguh Prayudi dan Wiharja. Juli 2006. Peningkatan
Faktor Daya dengan Pemasangan Bank Kapasitor
untuk penghematan listrik di Industri Semen. Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). ISSN
1441-318X Jakarta.
[17] Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan
[18] V.L. Maleev, M.E., Dr., A.M., 1991, Operasi dan
Pemeliharaan Mesin Diesel. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
[19] Zuhal, Ir., 1991, Dasar Tenaga Listrik, ITB, Bandung
[20] Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
[21] Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 03-6196-2000,
Konversi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan
Gedung.
[22] Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 03-6390-2000,
Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung.

You might also like