You are on page 1of 3

South Korea ?

Why ? Let’s see...

Korea Selatan? Siapa yang tidak kenal akan negeri ginseng ini ? negara yang terkenal
dengan kemajuan teknologi dan industry yang sangat pesat. Ya, Korsel saat ini sudah meng-
influence dunia dengan budaya dan produk elektroniknya. K-POP adalah salah satu budaya
Korsel yang digandrungi oleh banyak anak muda di dunia. Dari segi elektronik, Korsel “menjajah”
dunia dengan produknya, SAMSUNG.

Untuk saat ini, mari tinggalkan sejenak masalah K-POP maupun K-Drama yang mungkin
sudah banyak dibahas oleh orang diluaran sana. Disamping akan Korean Wave, banyak faktor
lain yang menjadikan Korsel sangat digandrungi saat ini.

Apa yang lebih menarik dari kebudayaan korsel ? Hal yang paling berpengaruh dalam
kemajuan Korsel selain kedisiplinan dan kegigihannya adalah pendidikan yang berkelas
internasional. “PENDIDIKAN”. Ya, kekuatan semangat adalah kunci yang membuat negara
Korea Selatan memiliki kemajuan dalam bidang pendidikan hingga mampu bersaing dengan
negara lain.

Korea Selatan pernah dilanda krisis yang berkepanjangan, namun hal itu tidak
menyurutkan semangat masyarakat Korea Selatan untuk tetap menghidupkan pendidikan.
Selama Perang Korea, masyarakat Korea Selatan tetap belajar walaupun tanpa kelas, duduk
tanpa kursi di atas tanah dan di bawah langit, dan papan tulis digantungkan di ranting pohon.

Sebagian orang mungkin heran, saat ini Korea Selatan dihormati oleh banyak negara lain
karena jumlah masyarakat yang melek huruf atau bisa membaca dan menulis adalah yang
tertinggi di dunia. Ini menjadi bukti kuat, bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi yang
berhasil dicapai saat ini adalah hasil dari pendidikan yang maju.

©2017.hyeggy
Ada prinsip yang ditanamkan sejak kecil kepada orang-orang Korea Selatan agar selalu
berada selangkah di depan :

“Ketika orang lain sedang tidur, kamu harus bangun. Ketika orang lain bangun, kamu harus berjalan. Ketika
orang lain berjalan, kamu harus berlari. Ketika orang lain berlari, kamu harus terbang.”

Penguatan kesejahteraan pendidikan bisa untuk mengatasi kesenjangan pendidikan dan


meningkatkan integrasi sosial. Sementara itu, untuk memperluas pembangunan negara dan
meratakan daya saing daerah, dipersiapkanlah desentralisasi sektor pendidikan dan reformasi
sistem pendidikan daerah yang terarah.

Sejak saat itu pula, setiap perguruan tinggi diberikan peran dalam pengembangan
pendidikan melalui program “Brain Korea 21” atau BK21. Program ini ditujukan untuk
meningkatkan derajat sumber daya manusia Korea Selatan agar siap untuk bersaing dalam
komunitas internasional pada abad ke-21.

Perkembangan pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan Korea Selatan, strategi


kebijakan pendidikan Indonesia tertinggal 50 tahun dibanding Korea Selatan. Berdasarkan data
tahun 2008, rasio penerimaan pendidikan dasar mencapai 90%, pendidikan menengah pertama
60% dan pendidikan menengah atas baru mencapai 40%. Rasio tersebut tertinggal dari Korea
Selatan yang telah mencapai angka 90% untuk jenjang pendidikan dasar sampai menengah atas
semenjak 1990-an. Investasi pemerintah Indonesia di bidang pendidikan pun masih tergolong
rendah yaitu berada di angka 3,5% sedangkan Korea Selatan berada di angka 4,2%.

Kebijakan ekonomi di Indonesia pun tidak berjalan dengan baik. Rencana Pembangunan
Lima Tahunan (Repelita) yang pernah diusulkan di periode pemerintahan Soeharto tidak
menunjukkan hasil memuaskan. Keberlanjutan praktis terhenti semenjak Soeharto tidak lagi
menjabat sebagai Presiden. Padahal jika dilihat lebih detail rencana pembangunan ini tidak jauh
berbeda dengan rencana pembangunan di Korea Selatan. Kebijakan pendidikan dan ekonomi di
Korea Selatan lebih terarah dan sistematis, dimana perbaikan hampir setiap 7-8 tahun.
Kurikulum yang mereka pergunakan saat ini dikenal sebagai “Sixth Revised Curriculum”.
Sedangkan kebijakan pendidikan dan ekonomi yang diambil di Indonesia selepas krisis moneter

©2017.hyeggy
1997 lebih mirip sebagai kebijakan temporer, dimana selalu berganti seiring pergantian
kepemimpinan.

Pemerintah Indonesia masih menjadi faktor dominan penentu keberhasilan penerapan


kebijakan pendidikan dan ekonomi ini, dimana seharusnya sanggup untuk mengkolaborasikan
pemerintahan, pendidikan dan industry dalam kerangka tujuan yang sama. Selama kebijakan
ketiganya masih dalam kerangka terpisah, pengembangan sumber daya manusia Indonesia
menjadi manusia unggul seperti yang dicita-citakan tidak akan pernah tercapai.

Mengapa harus belajar dari Korsel ? Pengalaman yang dimiliki Korsel sesungguhnya
memiliki makna pembelajaran yang sangat dalam. Kesungguhan dalam membangun Negara,
dibuktikan hanya dalam waktu 50 tahun, waktu yang cukup singkat untuk mengembangkan
sumber daya manusia. Indonesia dalam hal ini dapat mengambil pembelajaran dan kemudian
diterapkan di Indonesia, tentunya dengan proses adaptasi terlebih dahulu disesuaikan dengan
karakter dan nilai-nilai bangsa kita. Sangat tepat, jika kita, orang Indonesia belajar dari Korsel,
melihat dari dekat bagaimana mereka mengembangkan pendidikan, ekonomi dan teknologi
mereka. Korea Selatan, negara yang sedang membenahi diri menuju negara maju yang
bermartabat.

©2017.hyeggy

You might also like