Professional Documents
Culture Documents
Kehamilan & Kelahiran Dalam Budaya Dayak Ngaju
Kehamilan & Kelahiran Dalam Budaya Dayak Ngaju
Untuk prosesi kelahiran ada satu proses yang unik dimana posisi sang ibu tubuhnya
miring, kepalanya dibagian atas dan kakinya dibagian bawah. Sang ibu dibaringkan
di suatu tempat yang disebut SANGGUHAN. Petugas yang membantu proses
persalinan biasanya bidan kampung atau dukun. Kelengkapan proses melahirkan
berupa; tempat ari-ari / KUSAK TABUNI, pemotong tali pusar / SEMBILU, tempat
bersalin / SANGGUHAN MANAK, tempat pakaian / SAOK, tempat menyimpan air
panas, parafin, tempat air untuk memandikan bayi / KANDARAH dll
SANGGUHAN MANAK
Tabe
2/Feb/2014
Iklan
Tradisi Melahirkan Masyarakat Dayak
Minggu, 20 September 2015 - 20:30 WIB, 0 Komentar
Peristiwa
Borneonews
0 Komentar
Secara detail, Kasi Penyajian Tata Pameran dan Pelayanan Museum Balanga Kalteng
Yerson, menurutkan bahwa dalam sebuah proses kelahiran, ibu dibaringkan di suatu
tempat yang disebut sungguhan. Petugas yang menolong biasanya bidan kampung
atau dukun.
Adapun kelengkapan proses melahirkan yang dibutuhkan yaitu tempat ari-ari atau
yang biasa dikatakan dalam bahasa Dayak kusak tabuni, pemotong tali pusar atau
sembilu, tempat bersalin atau sungguhan manak, tempat pakaian (saok), tempat
menyimpan air panas, parafin, tempat air untuk memandikan bayi kandarah, dan lain-
lain.
Ia menuturkan, sebelum proses kelahiran pasti ada masa kehamilan. Masyarakat Da-
yak di Kalteng meyakini bahwa masa kehamilan memerlukan upacara khusus.
“Ritual itu dilakukan ketika ibu dinyatakan hamil dan ketika usia kandungan berumur
tiga bulan, tujuh bulan, serta sembilan bulan,” ucapnya.
Ritual untuk usia kandungan tiga bulan disebut paleteng kalangkang sawang. Ritual
itu bertujuan agar ibu hamil tidak diganggu roh jahat dari dalam air. Ritual usia kan-
dungan tujuh bulan disebut nyaki ehet atau nyaki dirit, yang hakikatnya untuk
memilih leluhur yang akan menyertai melindungi ibu dan anak di kandungnya.
Kemudian, ritual untuk usia kandungan sembilan bulan disebut mangkang kahang
badak. Bertujuan agar bayinya tidak lahir prematur.
Sebagai tanda permohonan agar persalinan berjalan normal, dipasanglah lilitan se-
perti stagen dari kuningan berisi manik dan dilingkarkan di pinggang ibu. Syarat
ritual untuk usia kandungan adalah hewan kurban seperti ayam atau babi, manik-
manik untuk ehek, tambak, behas tawur, sesajen, manik-manik lilis, dan manas. (MG-
1/B-3)