You are on page 1of 20

PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN

PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

I. Tujuan
- Menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis
gas.
- Melatih penggunaan persamaan gas ideal

II. Dasar Teori


Gas mempunyai sifat bahwa molekul-molekulnya sangat berjauhan satu sama
lain sehingga hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak diantara molekul-
molekulnya sehingga gas akan mengembang dan mengisi seluruh ruang yang
ditempatinya, bagaimana pun besar dan bentuknya.
Berat molekul dari suatu senyawa dapat ditentukan dengan berbagai metode
tergantung dari sifat-sifat fisika senyawa yang bersangkutan. Berat molekul senyawa
yang volatil (mudah menguap) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan gas
ideal dan massa jenis gas.
Percobaan ini merupakan alternatif lain dari metoda penentuan massa jenis gas
dengan alat Victor Meyer. Persamaan gas ideal bersama – sama dengan massa jenis gas
dapat digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa volatil. Dari persamaan gas
ideal didapat :
PV = nRT ………………………………(1)
PV = (m/BM)RT………………………..(2)
Dengan mengubah persamaan 2 akan diperoleh :
P(BM) = (m/V)RT = ρRT………………(3)
Dengan,
BM = berat molekul
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (liter)
T = suhu (Kelvin)
R = konstanta gas (0,08206 atm liter mol-1K-1)
Bila suatu cairan volatil dengan titik didih lebih kecil daripada 100oC
ditempatkan dalam labu Erlenmeyer tertutup dan mempunyai lubang kecil pada bagian
tutupnya, dan kemudian labu Erlenmeyer tersebut dipanaskan hingga suhu 100oC, maka
cairan tadi akan menguap dan uap itu akan mendorong udara yang terdapat pada labu
Erlenmeyer keluar melalui lubang kecil tadi. Setelah semua udara keluar, pada akhirnya
uap cairan sendiri yang akan keluar, sampai akhirnya uap ini akan berhenti keluar bila
keadaan keseimbangan tercapai yaitu tekanan uap cairan dalam labu Erlenmeyer hanya
berisi uap cairan dengan tekanan sama dengan tekanan atmosfer, volume sama dengan
volume labu Erlenmeyer dan suhu sama dengan titik didih air dalam penangas air. Labu
Erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air, didinginkan dan ditimbang
sehingga massa gas yang terdapat di dalamnya dapat diketahui. Kemudian dengan
menggunakan persamaan 3, berat senyawa dapat ditentukan.

III. Alat dan Bahan


ALAT JUMLAH
Labu Erlenmeyer 25 mL 1 buah
Labu Erlenmeyer 100 mL 1 buah
Gelas Kimia 500 mL 1 buah
Jarum Secukupnya
Neraca Analitik 1 buah
Desikator 2 buah
Termometer 1 buah
Barometer 1 buah
Pemanas listrik 1 buah
Penjepit tabung reaksi 1 buah

BAHAN JUMLAH
Aluminium foil Secukupnya
Karet gelang 2 buah
Aquades Secukupnya
Cairan volatil 5 mL
Cairan Unknown 5 mL
IV. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
SENYAWA CHCl3
No. PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN
1 Diambil sebuah labu erlenmeyer Labu erlenmeyer ukuran 25 mL ditutup
berleher kecil yang bersih dan dengan aluminium foil serta
kering, yang ditutup dengan dikencangkan dengan menggunakan karet
aluminium foil serta dikencangkan gelang.
dengan menggunakan karet gelang.

Labu erlenmeyer yang ditutup dengan


aluminium foil

2 Labu erlenmeyer beserta Setelah ditimbang didapat massa labu


aluminium foil dan karet gelang erlenmeyer, aluminium foil, dan karet
tersebut ditimbang dengan gelang sebesar 28,984 gram.
menggunakan neraca analitik.

Proses penimbangan
3 Sebanyak 5 mL senyawa CHCl3 Sebanyak 5 mL senyawa CHCl3 berupa
dimasukkan ke dalam labu larutan bening tak berwarna dimasukkan
erlenmeyer, dan ditutup kembali ke dalam labu erlenmeyer, dan ditutup
dengan karet gelang erat-erat kembali dengan karet gelang serta dibuat
sehingga tutup ini bersifat kedap sebuah lubang kecil pada aluminium foil
gas. Kemudian dibuat sebuah dengan menggunakan jarum.
lubang kecil pada aluminium foil
dengan menggunakan jarum, agar
uap dapat keluar.

Labu diisi dengan kloroform


4 Labu erlenmeyer tersebut direndam Labu erlenmeyer tersebut direndam
dalam penangas air bersuhu 100oC dalam penangas air bersuhu 100oC
sedemikian rupa sehingga air + 1 sedemikian rupa sehingga air + 1 cm di
cm di bawah aluminium foil. Labu bawah aluminium foil sampai semua
erlenmeyer tersebut dibiarkan senyawa CHCl3 menguap seluruhnya.
dalam penangas air sampai semua
senyawa CHCl3 menguap.
Selanjutnya suhu penangas air
tersebut dicatat.

Senyawa CHCl3 pada labu erlenmeyer yang


dipanaskan dalam penangas air

Senyawa kloroform menguap pada suhu


95oC
5 Setelah semua senyawa CHCl3 Setelah semua senyawa CHCl3 dalam
dalam labu erlenmeyer menguap, labu erlenmeyer menguap, labu
labu erlenmeyer tersebut diangkat erlenmeyer tersebut dikeringkan dengan
dan bagian luar labu erlenmeyer lap dan didinginkan dalam desikator
dikeringkan dengan lap. sehingga udara masuk kembali ke dalam
Selanjutnya didinginkan dalam labu erlenmeyer melalui lubang kecil dan
desikator. uap senyawa CHCl3 yang terdapat dalam
labu erlenmeyer akan mengembun
kembali menjadi cairan.
Senyawa CHCl3 pada labu erlenmeyer yang
didesikator
6 Labu erlenmeyer yang telah dingin Labu erlenmeyer yang telah dingin
ditimbang dengan neraca analitik. ditimbang, sehingga didapat massanya
NB: Tutup aluminium foil beserta sebesar 29,070 gram.
karet gelang sebelum ditimbang
jangan dilepaskan.

Labu erlenmeyer yang telah dingin

7 Volume labu erlenmeyer ditentukan  Labu erlenmeyer diisi dengan air


dengan jalan mengisi labu sampai penuh. Setelah ditimbang
erlenmeyer dengan air sampai didapat massanya sebesar 70,572 gram
penuh dan mengukur massa air  Suhu air dalam labu erlenmeyer adalah
yang terdapat dalam labu 28oC.
erlenmeyer. Suhu air dalam labu  Jadi volume air adalah 0,0706 liter.
erlenmeyer diukur pula. Jadi
volume air dapat diketahui, apabila
massa jenis air pada suhu air dalam
labu erlenmeyer diketahui dengan

rumus:   m
V
8 Tekanan atmosfer diukur dengan Tekanan atmosfer setelah diukur dengan
menggunakan barometer. barometer adalah 732,75 mmHg
Setelah dikonversi didapat 0,964 atm
SENYAWA UNKNOWN
No. PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN
1 Diambil sebuah labu erlenmeyer Labu erlenmeyer ukuran 100 mL ditutup
berleher kecil yang bersih dan dengan aluminium foil serta
kering, yang ditutup dengan dikencangkan dengan menggunakan karet
aluminium foil serta dikencangkan gelang.
dengan menggunakan karet gelang.

Labu erlenmeyer yang ditutup dengan


aluminium foil

2 Labu erlenmeyer beserta Setelah ditimbang diperoleh massa labu


aluminium foil dan karet gelang erlenmeyer beserta aluminium foil dan
tersebut ditimbang dengan karet gelang sebesar 67,838 gram.
menggunakan neraca analitik.

Proses Penimbangan
3 Sebanyak 5 mL senyawa unknown Sebanyak 5 mL senyawa unknown
dimasukkan ke dalam labu berupa larutan bening tak berwarna
erlenmeyer, dan ditutup kembali dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer,
dengan karet gelang erat-erat dan ditutup kembali dengan karet gelang
sehingga tutup ini bersifat kedap serta dibuat sebuah lubang kecil pada
gas. Kemudian dibuat sebuah aluminium foil dengan menggunakan
lubang kecil pada aluminium foil jarum.
dengan menggunakan jarum, agar
uap dapat keluar.

Labu diisi dengan sampel unknown


4 Labu erlenmeyer tersebut direndam Labu erlenmeyer tersebut direndam
dalam penangas air bersuhu 100oC dalam penangas air bersuhu 100oC
sedemikian rupa sehingga air + 1 sedemikian rupa sehingga air + 1 cm di
cm di bawah aluminium foil. Labu bawah aluminium foil sampai semua
erlenmeyer tersebut dibiarkan sampel unknown menguap.
dalam penangas air sampai semua
senyawa unknown menguap.
Selanjutnya suhu penangas air
tersebut dicatat.

Sampel unknown pada labu erlenmeyer yang


dipanaskan dalam penengas air

Setelah diukur, suhu penangas air adalah


98oC.
5 Setelah semua sampel unknown Setelah semua sampel unknown dalam
dalam labu erlenmeyer menguap, labu erlenmeyer menguap, labu
labu erlenmeyer tersebut diangkat erlenmeyer tersebut dikeringkan dengan
dan bagian luar labu erlenmeyer lap dan didinginkan dalam desikator
dikeringkan dengan lap. sehingga udara masuk kembali ke dalam
Selanjutnya didinginkan dalam labu erlenmeyer melalui lubang kecil dan
desikator. uap sampel unknown yang terdapat dalam
labu erlenmeyer akan mengembun
kembali menjadi cairan.

Sampel unknown pada labu erlenmeyer yang di


desikator

6 Labu erlenmeyer yang telah dingin Labu erlenmeyer yang telah dingin
ditimbang dengan neraca analitik. ditimbang, sehingga didapat massanya
NB: Tutup aluminium foil beserta sebesar 68,932 gram
karet gelang sebelum ditimbang
jangan dilepaskan.

Labu erlenmeyer yang telah dingin

7 Volume labu erlenmeyer ditentukan  Labu erlenmeyer diisi dengan air


dengan jalan mengisi labu sampai penuh. Setelah ditimbang
erlenmeyer dengan air sampai didapat massanya sebesar 207,797
penuh dan mengukur massa air gram
yang terdapat dalam labu  Suhu air dalam labu erlenmeyer adalah
erlenmeyer. Suhu air dalam labu 28oC.
erlenmeyer diukur pula. Jadi  Jadi volume air adalah 0,2728 liter
volume air dapat diketahui, apabila
massa jenis air pada suhu air dalam
labu erlenmeyer diketahui dengan
rumus:   m
V
8 Tekanan atmosfer diukur dengan Tekanan atmosfer setelah diukur dengan
menggunakan barometer. barometer adalah 732,75 mmHg
Setelah dikonversi didapat : 0,964 atm

Tabel Hasil Pengamatan


Yang Diamati CHCl3 Unknown
Massa labu erlenmeyer, aluminium 28,984 g 67,838 g
foil dan karet gelang
Massa cairan 0,086 g 1,094 g
Massa labu erlenmeyer dan air 70,572 g 207,797 g
Massa labu erlenmeyer 28,324 g 63,15 g
Massa air 42,248 g 144,682 g
Suhu air yang terdapat dalam labu 28oC 28oC
erlenmeyer
Suhu penangas air 95oC 98oC
Tekanan atmosfer 0,964 atm 0,964 atm
Massa labu erlenmeyer, aluminium 29,070 g 68,932 g
foil, karet gelang dan pengembunan
uap volatil

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1 Analisis Perhitungan
Senyawa CHCl3
Tanpa Faktor Koreksi
Diketahui:
– Massa jenis air (ρ) adalah 0,9963 gram/cm3 ( pada temperatur 28°C)
– Suhu air dalam labu erlenmeyer adalah 28oC
– Suhu penangas air adalah 95oC = 368 K
– R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1
– Berat molekul (BM) CHCl3 secara teoritis adalah 119,5 gram/mol
Dihitung:
a. Berat molekul CHCl3 secara praktek..................?
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
 Massa zat volatil (CHCl3) = (massa labu erlenmeyer + aluminium foil+ karet gelang
+ zat volatil yang telah diuapkan) - (massa labu
erlenmeyer + aluminium foil+ karet gelang)
= 29,070 gram – 28,984 gram
= 0,086 gram
 Massa air = (massa labu erlenmeyer + air) - massa labu Erlenmeyer
= 70,572 gram – 28,324 gram
= 42,248 gram
 Volume labu erlenmeyer dihitung dengan menggunakan massa jenis air
massa air 70,572 gram
Vair    70,834 cm 3  0,07083 liter
ρ air 0,9963 g/cm 3

 Tekanan atmosfer setelah diukur dengan barometer adalah 732,75 mmHg


732,75mmHg
= x 1atm  0,964 atm
760mmHg
 Menghitung massa jenis gas
Vlabu  Vair  0,07083 liter

massa CHCl 3 0,086 gram


ρ gas    1,214 gram/liter
Vlabu 0,07083 liter
 Berat molekul (BM) CHCl3
ρ R T 1,214g/L x 0,08206 L atm mol 1K 1 x 368 K
BM    38,0295 g/mol
P 0,964 atm
Berat molekul CHCl3 secara teoritis adalah {(12 x 1) + (1) + (35,5 x 3)}= 119,5
g/mol
 Menghitung Kesalahan Relatif (KR)
BM hasil percobaan  BM secara teoritis
KR   100%
BM secara teoritis
38,0295 119,5
  100%
119,5
 68,176%
Dengan Faktor Koreksi
Berikut merupakan perhitungan berat molekul senyawa CHCl3 dengan
menggunakan faktor koreksi.
Diketahui:
BMudara adalah 28,8 gram/mol
Suhu air adalah 28ºC = 301 K
Suhu penangas air adalah 95ºC = 368 K
Maka,
1163,03
log P  6,90328 
227,4  T
1163,03
 6,90328 
227,4  28o C
 6,90328  4,55376
 2,34952
P  223,625 mmHg
223,625
P  atm  0,294 atm
760

Untuk menentukan BM dengan faktor koreksi dapat dilakukan melalui langkah-langkah


berikut :
Penentuan Berat Molekul CHCl3
1. Menentukan massa udara yang tidak dapat masuk
m
PV .R T
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,294 atm . 0,07083 L . 28,8

0,08206 atmLmol 1 K 1 . 301 K
 0,024 gram

Ket : BM udara = BM N2 = 28,8 g/mol


T = 28oC = 301 K
2. Menghitung massa total zat cair volatil
Massa total = massa zat cair volatil + massa udara yang tidak dapat masuk
= (0,086 + 0,024) gram
= 0,11 gram

3. Menghitung massa jenis gas


mtotal 0,11 g
 gas    1,553 g
Vlabu 0,07083 L L

4. Menghitung berat molekul senyawa volatil


g . 0,08206 L atm mol 1 K 1 . 301 K
ρ . R . T 1,553 L
BM  
P 0,964 atm
 39,792 g
mol

BM hasil percobaan  BM sec ara teoritis


KR   100%
BM sec ara teoritis
39,792  119,5
  100%
119,5
 66,73 %
Senyawa Unknown
Tanpa Faktor Koreksi
Diketahui:
– Massa jenis air (ρ) adalah 0,9963 gram/cm3 ( pada temperatur 28°C)
– Suhu air dalam labu erlenmeyer adalah 28oC
– Suhu penangas air adalah 98oC = 371 K
– R adalah 0,08206 liter atm mol-1 K-1
Dihitung:
Berat molekul senyawa unknown..................?
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
 Massa zat volatil (unknown) = (massa labu erlenmeyer + aluminium foil+ karet
gelang + zat volatil yang telah diuapkan) - (massa labu
erlenmeyer + aluminium foil+ karet gelang)
= 68,932 gram – 67,838 gram
= 1,094 gram
 Massa air = (massa labu erlenmeyer + air) - massa labu Erlenmeyer
= 207,797 gram – 63,115 gram
= 144,682 gram
 Volume labu erlenmeyer dihitung dengan menggunakan massa jenis air
massa air 144,682 gram
Vair    145,219 cm 3  0,1452 liter
ρ air 0,9963 g/cm 3

 Tekanan atmosfer setelah diukur dengan barometer adalah 732,75 mmHg


732,75mmHg
= x 1atm  0,964 atm
760mmHg
 Menghitung massa jenis gas
Vlabu  Vair  0,1452 liter

massa zat volatil 1,094 gram


ρ gas    7,534 gram/liter
Vlabu 0,1452 liter

 Berat molekul (BM) C2H5OH


ρ R T 7,534 g/L x 0,08206 L atm mol 1K 1 x 371 K
BM    237,93 g/mol
P 0,964 atm
Dengan Faktor Koreksi
Diketahui:
BMudara adalah 28,8 gram/mol
Suhu air adalah 28ºC = 301 K
Suhu penangas air adalah 98ºC = 371 K
Maka,
1163,03
log P  6,90328 
227,4  T
1163,03
 6,90328 
227,4  28 o C
 6,90328  4,55376
 2,34952
P  223,625 mmHg
223,625
P  atm  0,294 atm
760

Untuk menentukan BM dengan faktor koreksi dapat dilakukan melalui langkah-langkah


berikut :
Penentuan Berat Molekul Sampel Unknown
1. Menentukan massa udara yang tidak dapat masuk
m
PV .R T
BM
P . V . BM udara
m
RT
0,294 atm . 0,1452 L . 28,8

0,08206 atmLmol 1 K 1 . 301 K
 0,0498 gram

Ket : BM udara = BM N2 = 28,8 g/mol


T = 28oC = 301 K
2. Menghitung massa total zat cair volatil
Massa total = massa zat cair volatil + massa udara yang tidak dapat masuk
= (1,094 + 0,0498) gram
= 1,1438 gram
3. Menghitung massa jenis gas
mtotal 1,1438 g
 gas    7,877 g
Vlabu 0,1452 L L

4. Menghitung berat molekul senyawa volatil

ρ. R . T 7,877 g . 0,08206 L atm mol 1 K 1 . 301 K


BM   L
P 0,964 atm
 201,828 g
mol

5.2 Pembahasan
Berat molekul dua senyawa volatil dapat ditentukan berdasarkan pengukuran
massa jenis gas dimana berat molekul tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan gas ideal bersama dengan massa jenis gas. Massa jenis gas dapat ditentukan
melalui percobaan. Hubungan BM dengan massa jenis senyawa volatil dalam
persamaan gas ideal adalah sebagai berikut:
 .RT
PV  n RT BM 
P
m m
PV  x RT BM  x RT
BM PV
Adapun senyawa volatil yang akan ditentukan berat molekulnya dalam percobaan
ini adalah senyawa CHCl3 dan senyawa unknown. Percobaan dilakukan dalam berbagai
tahap sesuai dengan prosedur percobaan. Senyawa CHCl3 diberikan perlakuan yang
sama dengan senyawa unknown. Tahap awal dilakukan dengan menimbang Erlenmeyer
kosong yang telah ditutup menggunakan aluminium foil dan diikat dengan karet gelang.
Didapat massa labu untuk senyawa CHCl3 (labu A) sebesar 28,984 g dan massa labu
untuk senyawa unknown (labu B) sebesar 67,838 g.
Selanjutnya tutup aluminium foil dibuka dan larutan kloroform yang tidak
berwarna dituangkan ke dalam labu A, dan larutan unknown dituangkan ke dalam labu
B. Setelah itu kedua labu Erlenmeyer ditutup kembali menggunakan aluminium foil.
Pada aluminium foil dibuatkan sebuah lubang kecil dengan tujuan agar uap di dalam
Erlenmeyer mudah keluar ketika dipanaskan sehingga tekanan udara di dalam
Erlenmeyer dan tekanan udara luar menjadi seimbang. Kemudian kedua labu
Erlenmeyer yang berisi larutan kloroform dan larutan unknown ini direndam dalam
penangas air. Suhu air yang terukur pada penangas air A (untuk larutan kloroform)
adalah 95oC dan pada penangas air B (untuk larutan unknown) adalah 98oC.
Peningkatan suhu ketika pemanasan menyebabkan peningkatan energi kinetik
partikel udara yang memenuhi labu Erlenmeyer sehingga gerakannya semakin cepat.
Gerakan partikel udara yang semakin cepat akan mengakibatkan udara terdorong keluar
melalui lubang kecil pada aluminium foil. Ketika udara yang sebelumnya memenuhi
labu Erlenmeyer telah keluar, maka cairan kloroform selanjutnya menguap dan gasnya
keluar melalui lubang. Hal ini terjadi sampai akhirnya berhenti ketika keadaan
kesetimbangan, yaitu ketika tekanan uap cairan di dalam labu Erlenmeyer hampir sama
dengan tekanan udara luar. Dalam praktikum, adanya penguapan ini dapat dilihat dari
habisnya kedua cairan (kloroform dan larutan unknown) dalam kedua labu Erlenmeyer.
Labu Erlenmeyer selanjutnya didinginkan dalam desikator dengan tujuan untuk
mengembunkan uap kloroform yang dihasilkan ketika pemanasan. Berdasarkan
pengamatan, terlihat bahwa labu Erlenmeyer yang awalnya tidak berisi cairan menjadi
berisi cairan. Hal ini disebabkan karena pengembunan yang terjadi dalam desikator
sehingga kloroform diperoleh kembali. Hasil yang diperoleh tersebut selanjutnya
ditimbang, dan didapat massa labu Erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang dan
pengembuanan uap kloroform sebesar 29,070 g. Sedangkan massa labu Erlenmeyer,
aluminium foil, karet gelang dan pengembuanan uap larutan unknown sebesar 68,932 g.
Setelah dilakukan penimbangan, tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan nilai
BM senyawa kloroform dan senyawa unknown. Dalam perhitungan dilakukan dengan
dua cara yaitu tanpa faktor koreksi dan tanpa faktor koreksi.
Dalam perhitungan perlu digunakan faktor koreksi karena hasil perhitungan dalam
penentuan nilai berat molekul biasanya memiliki kesalahan. Hal ini disebabkan karena
adanya udara pada labu Erlenmeyer kosong ketika ditimbang. Namun setelah
pemanasan dan pendinginan dengan desikator, tidak semua uap cairan mengembun
sehingga mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam labu. Hal inilah yang
menyebabkan massa labu Erlenmeyer pada keadaan ketika tidak semua uap kembali ke
wujud cair lebih kecil daripada massa labu Erlenmeyer dalam keadaan ketika semua uap
cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh karena itu, massa cairan kloroform maupun
cairan unknown sebenarnya harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat
masuk kembali ke dalam Erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak mengembun.
Massa udara ini dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang
tidak dapat masuk tadi sama dengan tekanan uap cairan kloroform pada suhu kamar
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
1163,03
log P  6,90328 
227,4  T
Perhitungan berat molekul dengan faktor koreksi menggunakan tekanan uap pada
suhu kamar (dimisalkan 1 atm), bersama-sama dengan data mengenai volume labu
Erlenmeyer dan berat molekul udara (28,8 gram/mol).
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan didapat BM untuk kloroform tanpa faktor
koreksi sebesar 38,0295 g/mol dan BM dengan faktor koreksi sebesar 39,792 g/mol.
Sedangkan BM untuk larutan unknown tanpa faktor koreksi sebesar 237,93 g/mol dan
BM dengan faktor koreksi sebesar 201,828 g/mol. Dilihat dari nilai BM yang diperoleh
untuk larutan unknown, maka dapat disimpulkan larutan unknown adalah larutan etanol.
Berdasarkan hasil perhitungan berat molekul tanpa faktor koreksi dan dengan
faktor koreksi terdapat penyimpangan yang diperoleh dengan berat molekul teoritis.
Kesalahan ini, kemungkinan disebabkan oleh hal-hal berikut.
1 Pada saat labu Erlenmeyer diangkat dari penangas air, kesetimbangan yang
diharapkan belum tercapai, sehingga massa zat cair volatil yang diperoleh lebih
besar.
2 Sebelum semua uap cairan yang ada di dalam labu erlenmeyer yang ditaruh di
dalam desikator mengembun, labu Erlenmeyer sudah diangkat dari desikator.
3 Kesalahan dalam membaca alat ukur (baik termometer maupun barometer).
4 Penggunaan persamaan gas ideal dalam perhitungan karena pada kenyataannya, gas
cairan volatil yang terbentuk bukan merupakan gas ideal.
5 Pada saat mengelap air yang menempel pada labu erlenmeyer sebelum ditimbang
mungkin belum bersih sehingga mempengaruhi massa terukur.
6 Untuk melihat apakah semua zat cair volatil sudah menguap, labu Erlenmeyer
diangkat dari penangas, kemudian dimasukkan kembali, sehingga pemanasan
menjadi kurang sempurna.
7 Adanya pembulatan angka yang menyebabkan hasil perhitungan berbeda.
8 tekanan udara dalam ruangan kurang dari 1 atm (tekanan udara standar) dan suhu
ruangan lebih besar dari 25oC (suhu standar) sehingga berat molekul yang diperoleh
lebih besar dari yang sebenarnya.

VI. SIMPULANl
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa berat molekul suatu zat cair volatil
yang memiliki titik didih di bawah 1000C dapat ditentukan dengan pengukuran massa
jenisnya.
 Untuk senyawa CHCl3
- BM yang dihitung tanpa faktor koreksi adalah 38,0295 g/mol
- BM yang dihitung dengan faktor koreksi adalah 39,792 g/mol.
- Kesalahan relatif BM yang dihitung tanpa faktor koreksi adalah 68,176 %
- Kesalahan relatif BM yang dihitung dengan faktor koreksi adalah 66,73 %
Jadi, BM yang dihitung dengan menggunakan faktor koreksi lebih besar daripada BM
yang dihitung tanpa menggunakan faktor koreksi, sehingga kesalahan relatif dengan
menggunakan faktor koreksi lebih kecil daripada yang tanpa menggunakan faktor
koreksi.
 Untuk senyawa unknown
- BM yang dihitung tanpa faktor koreksi adalah 237,93 g/mol
- BM yang dihitung dengan faktor koreksi adalah 201,828 g/mol.
Jadi, BM yang dihitung dengan menggunakan faktor koreksi lebih kecil daripada BM
yang dihitung tanpa menggunakan faktor koreksi, sehingga dapat disimpulkan senyawa
unknown adalah senyawa ............................................
VII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini?
Jawab:
Sumber kesalahan utama dalam percobaan ini antara lain yaitu tekanan udara dalam
ruangan kurang dari 1 atm (tekanan udara standar) dan suhu ruangan lebih besar dari
25oC (suhu standar) sehingga berat molekul yang diperoleh lebih besar dari yang
sebenarnya. Selain itu sulit mengamati apakah zat cair dalam labu erlenmeyer telah
menguap dan juga mengamati uap yang keluar dari lubang kecil di aluminium foil
sehingga sulit menentukan apakah kesetimbangan telah tercapai.

2. Dari hasil analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat volatil
diperoleh nilai = 120 gram/mol
Hasil analisis menunjukkan bahwa unsur tersebut mengandung:
Karbon : 10%
Klor : 89,0%
Hidrogen : 1,0%
Tentukan rumus molekul senyawa ini.
Jawab:
Diketahui:
- Berat molekul X = 120 gram/mol
- Karbon : 10%
- Klor : 89,0%
- Hidrogen : 1,0%
Ditanya: rumus molekul X = ?
Penyelesaian:
10
massa karbon  x 100 g  10 gram
100
89
massa klor  x 100 g  89 gram
100
1
massa hidrogen  x 100 g  1 gram
100
Perbandingan mol C : mol H : mol Cl
10 g 1 g 89 g
 : :
12 1 35,5
 0,83 :1 : 2,5
 1 :1 : 3
Rumus molekul = (Rumus empiris)n
120 = (12 + 1 + 106,5 )n
120 = (119,5)n
n =1
Rumus molekul = (CHCl3)1
= CHCl3
Jadi, rumus molekul X yaitu CHCl3 yang merupakan senyawa kloroform.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Bird, Tony. 1987. Penuntun Praktikum Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: PT
Gramedia.
Rohman, Ijang dan Sri Mulyani. 2004. Kimia Fisika I. Jakarta : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Sukardjo, Pr. 1997. Kimia Fisika. Yogyakarta : Kineka Cipta.
Sienko, Michel J. 1985. Eksperimental Chemistry. United States: Mc Graw-Hill.

You might also like