Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan
- Menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis
gas.
- Melatih penggunaan persamaan gas ideal
BAHAN JUMLAH
Aluminium foil Secukupnya
Karet gelang 2 buah
Aquades Secukupnya
Cairan volatil 5 mL
Cairan Unknown 5 mL
IV. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
SENYAWA CHCl3
No. PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN
1 Diambil sebuah labu erlenmeyer Labu erlenmeyer ukuran 25 mL ditutup
berleher kecil yang bersih dan dengan aluminium foil serta
kering, yang ditutup dengan dikencangkan dengan menggunakan karet
aluminium foil serta dikencangkan gelang.
dengan menggunakan karet gelang.
Proses penimbangan
3 Sebanyak 5 mL senyawa CHCl3 Sebanyak 5 mL senyawa CHCl3 berupa
dimasukkan ke dalam labu larutan bening tak berwarna dimasukkan
erlenmeyer, dan ditutup kembali ke dalam labu erlenmeyer, dan ditutup
dengan karet gelang erat-erat kembali dengan karet gelang serta dibuat
sehingga tutup ini bersifat kedap sebuah lubang kecil pada aluminium foil
gas. Kemudian dibuat sebuah dengan menggunakan jarum.
lubang kecil pada aluminium foil
dengan menggunakan jarum, agar
uap dapat keluar.
rumus: m
V
8 Tekanan atmosfer diukur dengan Tekanan atmosfer setelah diukur dengan
menggunakan barometer. barometer adalah 732,75 mmHg
Setelah dikonversi didapat 0,964 atm
SENYAWA UNKNOWN
No. PROSEDUR KERJA HASIL PENGAMATAN
1 Diambil sebuah labu erlenmeyer Labu erlenmeyer ukuran 100 mL ditutup
berleher kecil yang bersih dan dengan aluminium foil serta
kering, yang ditutup dengan dikencangkan dengan menggunakan karet
aluminium foil serta dikencangkan gelang.
dengan menggunakan karet gelang.
Proses Penimbangan
3 Sebanyak 5 mL senyawa unknown Sebanyak 5 mL senyawa unknown
dimasukkan ke dalam labu berupa larutan bening tak berwarna
erlenmeyer, dan ditutup kembali dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer,
dengan karet gelang erat-erat dan ditutup kembali dengan karet gelang
sehingga tutup ini bersifat kedap serta dibuat sebuah lubang kecil pada
gas. Kemudian dibuat sebuah aluminium foil dengan menggunakan
lubang kecil pada aluminium foil jarum.
dengan menggunakan jarum, agar
uap dapat keluar.
6 Labu erlenmeyer yang telah dingin Labu erlenmeyer yang telah dingin
ditimbang dengan neraca analitik. ditimbang, sehingga didapat massanya
NB: Tutup aluminium foil beserta sebesar 68,932 gram
karet gelang sebelum ditimbang
jangan dilepaskan.
5.2 Pembahasan
Berat molekul dua senyawa volatil dapat ditentukan berdasarkan pengukuran
massa jenis gas dimana berat molekul tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan gas ideal bersama dengan massa jenis gas. Massa jenis gas dapat ditentukan
melalui percobaan. Hubungan BM dengan massa jenis senyawa volatil dalam
persamaan gas ideal adalah sebagai berikut:
.RT
PV n RT BM
P
m m
PV x RT BM x RT
BM PV
Adapun senyawa volatil yang akan ditentukan berat molekulnya dalam percobaan
ini adalah senyawa CHCl3 dan senyawa unknown. Percobaan dilakukan dalam berbagai
tahap sesuai dengan prosedur percobaan. Senyawa CHCl3 diberikan perlakuan yang
sama dengan senyawa unknown. Tahap awal dilakukan dengan menimbang Erlenmeyer
kosong yang telah ditutup menggunakan aluminium foil dan diikat dengan karet gelang.
Didapat massa labu untuk senyawa CHCl3 (labu A) sebesar 28,984 g dan massa labu
untuk senyawa unknown (labu B) sebesar 67,838 g.
Selanjutnya tutup aluminium foil dibuka dan larutan kloroform yang tidak
berwarna dituangkan ke dalam labu A, dan larutan unknown dituangkan ke dalam labu
B. Setelah itu kedua labu Erlenmeyer ditutup kembali menggunakan aluminium foil.
Pada aluminium foil dibuatkan sebuah lubang kecil dengan tujuan agar uap di dalam
Erlenmeyer mudah keluar ketika dipanaskan sehingga tekanan udara di dalam
Erlenmeyer dan tekanan udara luar menjadi seimbang. Kemudian kedua labu
Erlenmeyer yang berisi larutan kloroform dan larutan unknown ini direndam dalam
penangas air. Suhu air yang terukur pada penangas air A (untuk larutan kloroform)
adalah 95oC dan pada penangas air B (untuk larutan unknown) adalah 98oC.
Peningkatan suhu ketika pemanasan menyebabkan peningkatan energi kinetik
partikel udara yang memenuhi labu Erlenmeyer sehingga gerakannya semakin cepat.
Gerakan partikel udara yang semakin cepat akan mengakibatkan udara terdorong keluar
melalui lubang kecil pada aluminium foil. Ketika udara yang sebelumnya memenuhi
labu Erlenmeyer telah keluar, maka cairan kloroform selanjutnya menguap dan gasnya
keluar melalui lubang. Hal ini terjadi sampai akhirnya berhenti ketika keadaan
kesetimbangan, yaitu ketika tekanan uap cairan di dalam labu Erlenmeyer hampir sama
dengan tekanan udara luar. Dalam praktikum, adanya penguapan ini dapat dilihat dari
habisnya kedua cairan (kloroform dan larutan unknown) dalam kedua labu Erlenmeyer.
Labu Erlenmeyer selanjutnya didinginkan dalam desikator dengan tujuan untuk
mengembunkan uap kloroform yang dihasilkan ketika pemanasan. Berdasarkan
pengamatan, terlihat bahwa labu Erlenmeyer yang awalnya tidak berisi cairan menjadi
berisi cairan. Hal ini disebabkan karena pengembunan yang terjadi dalam desikator
sehingga kloroform diperoleh kembali. Hasil yang diperoleh tersebut selanjutnya
ditimbang, dan didapat massa labu Erlenmeyer, aluminium foil, karet gelang dan
pengembuanan uap kloroform sebesar 29,070 g. Sedangkan massa labu Erlenmeyer,
aluminium foil, karet gelang dan pengembuanan uap larutan unknown sebesar 68,932 g.
Setelah dilakukan penimbangan, tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan nilai
BM senyawa kloroform dan senyawa unknown. Dalam perhitungan dilakukan dengan
dua cara yaitu tanpa faktor koreksi dan tanpa faktor koreksi.
Dalam perhitungan perlu digunakan faktor koreksi karena hasil perhitungan dalam
penentuan nilai berat molekul biasanya memiliki kesalahan. Hal ini disebabkan karena
adanya udara pada labu Erlenmeyer kosong ketika ditimbang. Namun setelah
pemanasan dan pendinginan dengan desikator, tidak semua uap cairan mengembun
sehingga mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam labu. Hal inilah yang
menyebabkan massa labu Erlenmeyer pada keadaan ketika tidak semua uap kembali ke
wujud cair lebih kecil daripada massa labu Erlenmeyer dalam keadaan ketika semua uap
cairan kembali ke bentuk cairnya. Oleh karena itu, massa cairan kloroform maupun
cairan unknown sebenarnya harus ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat
masuk kembali ke dalam Erlenmeyer karena adanya uap cairan yang tidak mengembun.
Massa udara ini dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang
tidak dapat masuk tadi sama dengan tekanan uap cairan kloroform pada suhu kamar
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
1163,03
log P 6,90328
227,4 T
Perhitungan berat molekul dengan faktor koreksi menggunakan tekanan uap pada
suhu kamar (dimisalkan 1 atm), bersama-sama dengan data mengenai volume labu
Erlenmeyer dan berat molekul udara (28,8 gram/mol).
Sehingga berdasarkan hasil perhitungan didapat BM untuk kloroform tanpa faktor
koreksi sebesar 38,0295 g/mol dan BM dengan faktor koreksi sebesar 39,792 g/mol.
Sedangkan BM untuk larutan unknown tanpa faktor koreksi sebesar 237,93 g/mol dan
BM dengan faktor koreksi sebesar 201,828 g/mol. Dilihat dari nilai BM yang diperoleh
untuk larutan unknown, maka dapat disimpulkan larutan unknown adalah larutan etanol.
Berdasarkan hasil perhitungan berat molekul tanpa faktor koreksi dan dengan
faktor koreksi terdapat penyimpangan yang diperoleh dengan berat molekul teoritis.
Kesalahan ini, kemungkinan disebabkan oleh hal-hal berikut.
1 Pada saat labu Erlenmeyer diangkat dari penangas air, kesetimbangan yang
diharapkan belum tercapai, sehingga massa zat cair volatil yang diperoleh lebih
besar.
2 Sebelum semua uap cairan yang ada di dalam labu erlenmeyer yang ditaruh di
dalam desikator mengembun, labu Erlenmeyer sudah diangkat dari desikator.
3 Kesalahan dalam membaca alat ukur (baik termometer maupun barometer).
4 Penggunaan persamaan gas ideal dalam perhitungan karena pada kenyataannya, gas
cairan volatil yang terbentuk bukan merupakan gas ideal.
5 Pada saat mengelap air yang menempel pada labu erlenmeyer sebelum ditimbang
mungkin belum bersih sehingga mempengaruhi massa terukur.
6 Untuk melihat apakah semua zat cair volatil sudah menguap, labu Erlenmeyer
diangkat dari penangas, kemudian dimasukkan kembali, sehingga pemanasan
menjadi kurang sempurna.
7 Adanya pembulatan angka yang menyebabkan hasil perhitungan berbeda.
8 tekanan udara dalam ruangan kurang dari 1 atm (tekanan udara standar) dan suhu
ruangan lebih besar dari 25oC (suhu standar) sehingga berat molekul yang diperoleh
lebih besar dari yang sebenarnya.
VI. SIMPULANl
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa berat molekul suatu zat cair volatil
yang memiliki titik didih di bawah 1000C dapat ditentukan dengan pengukuran massa
jenisnya.
Untuk senyawa CHCl3
- BM yang dihitung tanpa faktor koreksi adalah 38,0295 g/mol
- BM yang dihitung dengan faktor koreksi adalah 39,792 g/mol.
- Kesalahan relatif BM yang dihitung tanpa faktor koreksi adalah 68,176 %
- Kesalahan relatif BM yang dihitung dengan faktor koreksi adalah 66,73 %
Jadi, BM yang dihitung dengan menggunakan faktor koreksi lebih besar daripada BM
yang dihitung tanpa menggunakan faktor koreksi, sehingga kesalahan relatif dengan
menggunakan faktor koreksi lebih kecil daripada yang tanpa menggunakan faktor
koreksi.
Untuk senyawa unknown
- BM yang dihitung tanpa faktor koreksi adalah 237,93 g/mol
- BM yang dihitung dengan faktor koreksi adalah 201,828 g/mol.
Jadi, BM yang dihitung dengan menggunakan faktor koreksi lebih kecil daripada BM
yang dihitung tanpa menggunakan faktor koreksi, sehingga dapat disimpulkan senyawa
unknown adalah senyawa ............................................
VII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah yang menjadi sumber kesalahan utama dalam percobaan ini?
Jawab:
Sumber kesalahan utama dalam percobaan ini antara lain yaitu tekanan udara dalam
ruangan kurang dari 1 atm (tekanan udara standar) dan suhu ruangan lebih besar dari
25oC (suhu standar) sehingga berat molekul yang diperoleh lebih besar dari yang
sebenarnya. Selain itu sulit mengamati apakah zat cair dalam labu erlenmeyer telah
menguap dan juga mengamati uap yang keluar dari lubang kecil di aluminium foil
sehingga sulit menentukan apakah kesetimbangan telah tercapai.
2. Dari hasil analisis penentuan berat molekul suatu cairan X yang bersifat volatil
diperoleh nilai = 120 gram/mol
Hasil analisis menunjukkan bahwa unsur tersebut mengandung:
Karbon : 10%
Klor : 89,0%
Hidrogen : 1,0%
Tentukan rumus molekul senyawa ini.
Jawab:
Diketahui:
- Berat molekul X = 120 gram/mol
- Karbon : 10%
- Klor : 89,0%
- Hidrogen : 1,0%
Ditanya: rumus molekul X = ?
Penyelesaian:
10
massa karbon x 100 g 10 gram
100
89
massa klor x 100 g 89 gram
100
1
massa hidrogen x 100 g 1 gram
100
Perbandingan mol C : mol H : mol Cl
10 g 1 g 89 g
: :
12 1 35,5
0,83 :1 : 2,5
1 :1 : 3
Rumus molekul = (Rumus empiris)n
120 = (12 + 1 + 106,5 )n
120 = (119,5)n
n =1
Rumus molekul = (CHCl3)1
= CHCl3
Jadi, rumus molekul X yaitu CHCl3 yang merupakan senyawa kloroform.