You are on page 1of 19

MAKALAH METABOLISME LIPID

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Biokimia

Dosen Pengampu:

Ibu Sri Mursiti

Halaman Judul
Oleh:
1. Roihanah (4301414076)
2. Retno Wahyu S. (4301414086)
3. Devi Oktafiani (4301414095)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu persyaratan tugas mata kuliah
Pengantar Biokimia.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada


pihak-pihak yang membantu proses penyelesaian makalah ini, khususnya :

1. Ibu Sri Mursiti selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Biokimia yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan makalah.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, oleh karena itu demi kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat demi sempurnanya makalah ini.

Semarang, 11 September 2016

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Metabolisme Lipid ................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Lipid ......................................................................................... 3
2.3 Proses Transport Lipid dalam Plasma ....................................................... 8
2.4 Biosentisit Lipid ......................................................................................... 9
2.5 Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak ...................... 10
2.6 Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup ............................... 12
2.7 Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid....................................... 12
BAB III .............................................................................................................. 15
PENUTUP ......................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme dapat diartikan sebagai proses pengolahan
(pembentukan dan penguraian “Katabolisme dan Anabolisme”) zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh. Kelainan Metabolisme adalah keadaan tubuh yang
tidak mampu menjalankan proses metabolisme karena sesuatu dan lain hal.
Yang paling terpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah disebabkan oleh
kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu
metabolisme.Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan
genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk
merangsang suatu proses metabolisme.
Lipid adalah senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air tetapi
dapat diekstraksi dengan pelarut nonpolar seperti kloroform, eter dan
benzena. Senyawa organik ini terdapat didalam sel dan berfungsi sebagai
sumber energi metabolisme dan sebagai sumber asam lemak esensial yang
mempunyai fungsi spesifik dalam tubuh seperti untuk struktur sel dan
pemeliharaan integritas membran-membran yang hidup. Fungsi lain dari lipid
antara lain adalah sebagai komponen utama struktur sel, penyimpan bahan
bakar metabolik, untuk mengangkut bahan bakar, sebagai pelindung dinding
sel dan juga sebagaikomponen pelindung kulit vertebrata. Lipid terdiri dari
lemak, minyak, malam dan senyawa-senyawa lain yang ada hubungannya.
Lipid merupakan komponen penting dalam pakan ikan karena lipid dapat
dijadikan sebagai sumber energi bagi ikan selain protein dan karbohidrat.
Lipid berbeda dengan lemak. Perbedaan antara lemak dan minyak adalah
pada titik cairnya, lemak cenderung lebih tinggi titik cairnya, molekulnya
lebih berat dan rantaimolekulnya lebih panjang. Oleh karena itu lipid
merupakan salah satu sumber asam lemak essensial yangtidak bisa di sentesa
oleh ikan.Sebagai sumber energi, lipid telah ditunjukan untuk
memberikanbeberapa protein untuk pertumbuhan.Lipid juga sumber penting

1
sterol,phospolipid, dan vitamin lemak yang dapat larut. Asam lemak dari lipid
mungkin juga bertindak sebagai pendahuluan pada steroid hormon dan
prostaglandin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian metabolisme lipid?
2. Apa jenis-jenis lipid?
3. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma?
4. Apa definisi biosentisit lipid?
5. Bagaimana proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak?
6. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup?
7. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian metabolisme lipid.
2. Mengetahui jenis-jenis lipid.
3. Mengetahui proses transport lipid dalam plasma.
4. Mengetahui definisi biosentisit lipid.
5. Mengetahui proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak.
6. Mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup.
7. Mengetahui penyakit akibat gangguan metabolism.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup.
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara
ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu
ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai
pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester
dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.
Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan
lipolisis.

2.2 Jenis-jenis Lipid


Terdapat beberapa jenis lipid yaitu
1. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun
rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada
dua macam asam lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap

3
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Gambar 2.2 Struktur asam lemak jenuh dan tidak jenuh


2. Gliserida
Terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida :
 Gliserida netral (lemak netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan
gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan
energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan
dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan
dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3
asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan
energi penting dari sumber lipid.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral

4
 Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan
minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat
secara umum dari keduanya adalah:
1. Lemak
 Umumnya diperoleh dari hewan
 Berwujud padat pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
 Umumnya diperoleh dari tumbuhan
 Berwujud cair pada suhu ruang
 Tersusun dari asam lemak tak jenuh
 Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi
ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi

Struktur dari fosfolipid

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel

5
3. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.
Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks

4. Non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
a) Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari
lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun
selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid
merupakan sfingolipid.

Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)

6
b) Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri.
Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan
kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol

Kolesterol merupakan bagian dari membran sel

c) Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya
testosteron dan progesteron.

Progesteron dan testosteron

7
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan
dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit
arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.

Kortison

d) Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam
sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan
lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang.

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam

2.3 Proses Transport Lipid dalam Plasma


Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim
hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang
mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim
lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan 2-
monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).
Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3
jam setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak.
Dalam darah lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel
lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam
albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas 81-
82% lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan akan
hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila darah telah mengalir

8
melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena terjadinya proses
hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.
Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Kilomikron yang
telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam
darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan
tubuh(Philip et all., 2006).

2.4 Biosentisit Lipid


Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu
misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa
bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan
hati, ginjal, otak, paru,kelenjar payudara dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon
untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak
yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal
hidrokarbon ( gugus alkil) asam lemak.
4. Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan
hewan, karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan
energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam
lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di sitoplasma.

9
a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh
Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai
starter.Acetyl-CoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari
piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate
dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria
ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam
lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate
(fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa
diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus
acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol
untuk sintesis asam lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke
matriks mitokondrion dan diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol
dioksidasi oleh enzim malat menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH
digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam lemak sedangkan
pyrivate kembali ke matriks mitokondrion. Keuntungan tersebut antara lain:
1. Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,
2. Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan
3. Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi,
kehilangan karena difusi rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap
monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada
bagian gugus –SH.
b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)
Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap
tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda.
Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau
precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat.

2.5 Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak


Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).
Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol,

10
selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut
dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi)
dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam
lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita
membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi
energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester
dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.
Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan
lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan
menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil
metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk
ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika

11
kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol
mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil
oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-
badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

2.6 Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup


Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi
setiap hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan
dalam tubuh, tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk
senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam
tubuh adalah Glikogen dan lemak ( Trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki
kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat
disimpan dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk
glikogen.Asam lemak dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada
Glukosa.

2.7 Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid


1. Wolman
Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik
pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini
disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada
kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak

12
(steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya
meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada
metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.

3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di
darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis,
sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon
(xanthom).
4. Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah
lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada
orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada
kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak
kuning yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang
rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.
5. Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic
menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan
pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-
buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis,
dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat
membantu.
6. Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi
pada yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan

13
penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot
yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan
kebutaan.
7. Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan
penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol.
Penyakit Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada
beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian penumpukan
sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung
terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua
kelompok etnis.
8. Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk
gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown
terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan
pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas)
untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk
hidup.
2. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam
lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak
dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserida.
3. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu asam lemak, gliserida,
fosfogliserida, lipid kompleks, dan non gliserida.

3.2 Saran
Dengan mempelajari biokimia tentang metabolisme lipid serta
gangguan yang terjadi dalam tubuh, masyarakat diharapkan dapat
menerapkan di dalam dunia kesehatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

16

You might also like