Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Halaman Judul
Oleh:
1. Roihanah (4301414076)
2. Retno Wahyu S. (4301414086)
3. Devi Oktafiani (4301414095)
JURUSAN KIMIA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahnya kepada kami sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu persyaratan tugas mata kuliah
Pengantar Biokimia.
1. Ibu Sri Mursiti selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Biokimia yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan makalah.
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Metabolisme Lipid ................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis Lipid ......................................................................................... 3
2.3 Proses Transport Lipid dalam Plasma ....................................................... 8
2.4 Biosentisit Lipid ......................................................................................... 9
2.5 Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak ...................... 10
2.6 Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup ............................... 12
2.7 Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid....................................... 12
BAB III .............................................................................................................. 15
PENUTUP ......................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sterol,phospolipid, dan vitamin lemak yang dapat larut. Asam lemak dari lipid
mungkin juga bertindak sebagai pendahuluan pada steroid hormon dan
prostaglandin.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian metabolisme lipid.
2. Mengetahui jenis-jenis lipid.
3. Mengetahui proses transport lipid dalam plasma.
4. Mengetahui definisi biosentisit lipid.
5. Mengetahui proses metabolisme lipid dan mobilisasi asam lemak.
6. Mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup.
7. Mengetahui penyakit akibat gangguan metabolism.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
4
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan
minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat
secara umum dari keduanya adalah:
1. Lemak
Umumnya diperoleh dari hewan
Berwujud padat pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan
Berwujud cair pada suhu ruang
Tersusun dari asam lemak tak jenuh
Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi
ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi
5
3. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.
Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
4. Non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung
dengan molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini
adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.
a) Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari
lemak. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun
selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid
merupakan sfingolipid.
6
b) Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri.
Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan
kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.
c) Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya
testosteron dan progesteron.
7
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan
dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit
arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Kortison
d) Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam
sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan
lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang.
8
melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena terjadinya proses
hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.
Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Kilomikron yang
telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam
darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan
tubuh(Philip et all., 2006).
9
a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh
Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai
starter.Acetyl-CoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari
piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate
dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria
ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam
lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate
(fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa
diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus
acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol
untuk sintesis asam lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke
matriks mitokondrion dan diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol
dioksidasi oleh enzim malat menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH
digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam lemak sedangkan
pyrivate kembali ke matriks mitokondrion. Keuntungan tersebut antara lain:
1. Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,
2. Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan
3. Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi,
kehilangan karena difusi rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap
monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada
bagian gugus –SH.
b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)
Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap
tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda.
Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau
precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat.
10
selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air,
gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak
rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut
dalam air, maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi)
dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam
lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya
kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada
vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah
menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan
gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses
pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita
membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi
energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah
asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester
dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.
Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan
lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan
menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil
metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk
ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika
11
kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol
mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil
oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-
badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.
12
(steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya
meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada
metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.
3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di
darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis,
sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon
(xanthom).
4. Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah
lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada
orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada
kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak
kuning yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang
rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.
5. Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic
menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan
pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-
buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis,
dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat
membantu.
6. Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi
pada yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan
13
penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot
yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan
kebutaan.
7. Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan
penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol.
Penyakit Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada
beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian penumpukan
sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung
terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua
kelompok etnis.
8. Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme
lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk
gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown
terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan
pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas)
untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk
hidup.
2. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari
lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam
lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak
dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserida.
3. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu asam lemak, gliserida,
fosfogliserida, lipid kompleks, dan non gliserida.
3.2 Saran
Dengan mempelajari biokimia tentang metabolisme lipid serta
gangguan yang terjadi dalam tubuh, masyarakat diharapkan dapat
menerapkan di dalam dunia kesehatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16