Professional Documents
Culture Documents
1.1 Latar Belakang: Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang: Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Page 1
alternatif investasi yang memberikan return tertinggi dengan tingkat risiko
tertentu. Untuk melakukan investasi dalam bentuk saham diperlukan analisis
untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan,
tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk
menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi
dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
aktivitas. Dengan analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan
harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-
faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan
datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham.
Di samping analisis fundamental, investor harus memperhatikan risiko
pasar saham dalam investasi saham. Risiko pasar disebut juga risiko
sistematis. Risiko pasar berhubungan erat dengan perubahan harga saham
jenis tertentu atau kelompok tertentu yang disebabkan oleh antisipasi investor
terhadap perubahan tingkat kembalian yang diharapkan. Untuk mengukur
risiko ini dapat digunakan beta (β) yang menjelaskan return saham yang
diharapkan. Beta merupakan pengukur yang tepat dari indeks pasar karena
risiko suatu sekuritas yang diversifikasikan dengan baik, tergantung pada
kepekaan masing-masing saham terhadap perubahan pasar yaitu pada beta
saham-saham tersebut.
Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method.
Dari tiga puluh perusahaan, hanya diambil sepuluh perusahaan, karena
memiliki laporan keuangan secara lengkap tahun 2010-2012.
Page 2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Page 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Sebelumnya penelitin ini telah dilakukan oleh Abidin (2007), dalam hasil
penelitiannya yang berjudul “Analisis FaktorFundamental Keuangan dan risiko
Sistematik terhadap Harga Saham Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”, variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On
Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), Operating profit margin (OPM),
book Value (BV), dan beta. Kesimpulan dari penelitian ini secara simultan ROI,
EPS, OPM, BV, dan Beta berpengaruh signifikan terhadap harga saham, namun
secara parsial semua variabel selain beta tidak signifikan berpengaruh terhadap
harga saham.
Page 4
required rate of return dan debt to equity ratio) serta risiko sistematik (beta)
perusahaan properti. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor fundamental dan
risiko sistematik secara bersama-sama berpengaruh ignifikan terhadap harga
saham. Namun pola hubunganya lemah, karena R square yang diperoleh hanya
sebesar 0,303 dan Adj.R square 0,244. Secara parsial biaya variabel book value
yang berpengaruh secara signifikan pada alpha 5% terhadap harga saham.
Apabila dibuat dalam bentuk tabel, maka akan terlihat sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Page 5
Bursa Efek sistematik harga saham perusahaan
Indonesia (beta) industri dasar dan kimia.
Y= Secara bersama-sama
Harga bahwa faktor
saham fundamental (ROE,
ROI, BVS, PER, PBV,
DER, DPR) dab risiko
sistematik (Beta)
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
harga saham perusahaan
industri dasar dan kimia.
Page 6
Penelitian terdahulu diatas menjadi acuan peneliti untuk melakukan
penelitian berikutnya, persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
sebagai berikut :
a) Alat analisis
Jumlah variabel dalam aspek fundamental yang diteliti lebih banyak dari
pada penelitian terdahulu yaitu, ROA, ROI, ROE, BV, BVS, PBV, DPR, dan
Beta.
Page 7
2.2.1 ANALISIS FUNDAMENTAL
Risiko sistematik atau beta merupakan suatu ukuran relatif dari risiko
sistematik saham individu dalam hubungannya dengan pasar secara keseluruhan
yang diukur dari fluktuasi pendapatan atau return. Selain itu, masing-masing
saham memiliki kepekaan yang berbeda terhadap perubahan pasar. Dimana saham
dengan koefisien beta sama dengan satu berarti memiliki risiko yang sama dengan
risiko rata-raea pasar. Sedangkan koefisien beta lebih dari satu menunjukana
bahwa saham tersebut sangat peka terhadap perubahan pasar atau memiliki risiko
diatas risiko pasar, disebut sebagai saham yang agresif. Saham yang mempunyai
Page 8
beta kurang dari satu disebut sebagai saham yang defensif artinya saham tersebut
kurang peka terhadap perubahan pasar. (Jones : 1996).
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan berarti. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya, dengan
penyederhanaan ini maka dapat diperoleh informasi dan penilaian kinerja
perusahaan. Manfaat sebenarnya dari setiap rasio keuangan ditentukan oleh tujuan
spesifik analisis. Helfert (1991), menyatakan bahwa rasio-rasio keuangan bukan
merupakan kriteria yang mutlak, karena pada kenyataannya analisis rasio
keuangan hanya merupakan titik awal dalam analisis kinerja perusahaan.
Page 9
kehati-hatian dan pertimbangan. Sebagian keterbatasan tersebut adalah sebagai
berikut :
Page
10
investor berdampak terhadap kenaikan harga saham perusahaan di Pasar
Modal. Dengan kata lain ROA akan berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan.
Page
11
earning ratio (PER) untuk mengukur apakah suatu saham underpriced
atau overpriced. PER menjadi ukuran penting yang menjadi landasan
pertimbangan investor dalam membeli atau menjual saham suatu
perusahaan.
Gambar 2.1
Faktor fundamental
(X1)
Harga saham
(Y)
Risiko sistematik
(X2)
Dari kerangka pikir diatas dapat dilihat bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruk faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap
harga saham perusahaan. Variabel terikat atau variabel dependen adalah harga
Page
12
saham, sedangkan variabel bebasnya atau variabel indenpenden adalah faktor
fundamental dimana didalamnya adalah ROA, ROI, ROE, BV, BVS, PBV,DER,
PER, DPR, deviden Yield, likuidutas saham dan risiko sistematik yang
diwakilkan Beta.
2.4 HIPOTESIS
H0 : Faktor Fundamental (ROA, ROE, BV, DPR, DER,) dan risiko sistematik
(beta) tidak berpengaruh terhadap harga saham industri dasar dan kimia.
Ha1 : Faktor fundamental (ROE, ROI, BVS, PER, PBV, DER, DPR) dan resiko
sistematik (beta) mempengaruhi harga saham industri dasar dan kimia
secara simultan.
Ha2 : Faktor fundamental (ROE, ROI, BVS, PER, PBV, DER, DPR) dan resiko
sistematik (beta) mempengaruhi harga saham industri dasar dan kimia
secara parsial.
Page
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Page
14
2.3 ANALISIS DATA
Sebelum melakukan estimasi yang tidak bias dengan analisis regresi perlu
dilakukan uji BLUE, yaitu pengujian antar variabel bebas supaya tidak terjadi
multikolinieritas, heteroskedastisitas, normalitas, dan autokorelasi. Bentuk model
yang digunakan adalah:
Y = α + b1 X1+ b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8
X8 + ℮
Dimana :
Y = Harga saham X5 = PBV
α = Konstanta X6 = DER
X1 = ROE X7 = DPR
X2 = ROI X8 = Beta (resiko sistematik)
X3 = BVS ℮ = Kesalahan pengganggu
X4 = PER b1-8 = Koefisien Regresi
Page
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Regresi Serentak ( Uji F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Total 4.395E7 29
Page
16
Tabel 4.19
Hasil UJi Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Unstandardized Standardized
coefficients coefficients
Model B Std. beta t Sig.
Error
1 (constant) 104.190 558.443 .187 .854
Berdasarkan tabel 4.18 nilai F-hitung 2.637 > F-tabel 2.42, berarti
masing-masing variabel dependen secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan berdasarkan
tabel 4.19 hasil uji-t diketahui hanya variabel book value per share
dan price to book value yang berpengaruh signifikan secara parsial
Page
17
tehadap harga saham sedangkan variabel bebas lainnya yaitu ROE,
ROI, DER, PER, DPR dan BETA tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap harga saham.
Variabel Book Value per Share (BVS) memiliki nilai t-
hitung 3.877> t-tabel 2.048 sehingga Ha2 diterima. Variabel book
value per share menunjukkan jumlah rupiah aktiva perusahaan
yang akan dibayarkan kepada setiap lembar saham. Nilai buku
mewakili aktiva perusahaan, berarti perusahaan industri dasar dan
kimia memiliki aktiva cukup banyak dan dikelola dengan baik
sehingga dapat memperoleh laba yang akan cenderung memiliki
nilai pasar yang sama bahkan lebih besar dari nilai bukunya.
Sedangkan Variabel price to book value memiliki niali t-hitung
2.095> t-tabel 2048 sehingga Ha2 diterima atau dengan kata lain
variabel ini mempunyai hubungan yang signifikan terhadap harga
saham industri dasar dan kimia. Price to book value juga
menunjukan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham
suatu perusahaan, semakin tinggi rasio ini maka pasar semakin
percaya akan prospek perusahaan tersebut (Tjiptono dan Hendy,
2006:199). Prospek perusahaan tentunya juga berpengaruh pada
daya tarik saham yang ditawarkan di pasar modal sehingga
semakin baik prospek perusahaan tersebut maka daya tarik saham
tersebut juga semakin tinggi hal ini akan berpengaruh terhadap
permintaan investor dan dapat memberi dampak pada peningkatan
harga saham tersebut.
Page
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Secara parsial bahwa hanya variabel book value per share dan price to book
value yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
perusahaan industri dasar dan kimia.
2. Secara bersama-sama bahwa faktor fundamental (ROE, ROI, BVS, PER, PBV,
DER, DPR) dan resiko sistematik (BETA) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham perusahaan industri dasar dan kimia.
5.2 saran
1. Pada penelitian ini, hanya diambil 30 perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri dasar dan kimia, dari 61 perusahaan yang terdaftar di BEI. Saran yang
diberikan agar mengambil semua perusahaan yang terdaftar agar dapat melihat
pengaruhnya secara lebih jelas.
2. Pada skripsi ini, faktor fundamental yang diambil hanya 6 yaitu ROE, ROI,
BVS, PER, PBV, DER dan DPR sedangkan masih banyak faktor fundamental
yang belum di teliti. Diharapkan penulisan berikutnya menggunakan faktor
fundamental lainnya.
3. Pada penelitian ini penulis juga memberikan saran kepada investor yang ingin
berinvestasi saham di sektor industri dasar dan kimia, hendaknya
mempertimbangkan faktor fundamental dan faktor lainnya seperti gejolak nilai
tukar valas, krisis politik negara, perang, nonsistematik dan lain sebagainya.
Page
19