You are on page 1of 66

PROPOSAL

LOMBA BALITA SEHAT (DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA)

DI POSYANDU DESA IMIGRASI PERMU

KABUPATEN KEPAHIANG

DI SUSUN OLEH :

ANGGUN PERMATA SARI MAHARANI NURUL FRADILA (PJ)


ANISAH FITRI MARLIZA SUSANTI
AYU SIH SAMASTA BHUANA WAHYU ROMADON
HIKMA SARI (PJ) OKTI APRIANI
IRAWAN IKIN GUSTIAN VERA VIONITA PRAMESWARI
LEVI MARLINA WIRA OKTIANA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt atas berkat rahmat dan taufik hidayah-nya lah sehingg penulis dapat
menyelesaikan proposal ini dengan judul : “LOMBA BALITA SEHAT ( DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK )”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, untuk itu
penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dan penulis akan menerima dengan senang hati demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Kepahiang, 20 April 2018

Penyusun,

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa Balita merupakan masa emas dimana pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung cepat dan masa ini sangat menentukan
masa depan seorang anak, Oleh karena itu Perhatian pada usia ini sangatlah menentukan kualitas anak di masa mendatang, mengingat masa
balita merupakan masa yang sangatlah berharga maka kami ingin memberikan program-program kesehatan balita guna meningkatkan dan
mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan balita dan tingkat kecerdasan yang dimiliki tiap balita di Desa Imigrasi Permu Kabupaten
Kepahiang
Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam
keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun) merupakan masa yang paling menentukan dalam pembangunan
manusia yang handal, karena merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau dari Aspek Pertumbuhan dan Perkembangannya. Ironisnya
tidak semua pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini dimulai dari keluarga.
Menyerahkan tumbuh kembang anak pada “faith” dan mengaku bagian dari kehendak Tuhan juga merupakan nilai-nilai yang keliru
berlaku dalam masyarakat. banyak pihak kurang memahami bahwa interaksi ibu dan anak merupakan bagian penting dari pembentukan
karakter anak. Peningkatan status gizi anak balita merupakan program unggulan kedua dalam pembangunan Indonesia Sehat 2025.
Selanjutnya biaya intervensi gizi masyarakat yang berpengaruh positif pada peningkatan kulaitas sumber daya manusia harus dipandang
sebagai biaya intervensi.
Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM adalah sampai usia di bawah lima tahun. Selain faktor gizi, pertumbuhan
dan perkembangan juga tergantung pada proses sosial yang dilakukan orang dewasa terhadap anak. Model UNICEF dalam Soekirman (2001)
menyebutkan bahwa pola asuh anak dapat mempengaruhi variabel yang langsung berhubungan dengan status gizi yaitu konsumsi makanan
dan penyakit infeksi.
Dengan demikian dapat dijadikan acuan bahwa jika terjadi kekeliruan dalam kegiatan pola asuh anak balita jelas akan menurunkan
kualitas makanan yang dikonsumsi dan memperbesar peluang untuk mengalami penyakit infeksi. Kualitas dan kuantitas makanan yang
rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita. Oleh karena itu kegiatan Lomba Balita Sehat Wilayah Kerja Posyandu
Di Desa Imigrasi Permu Tahun 2018 ini merupakan momen yang sangat tepat sebagai sarana pembelajaran tentang manfaat dari sebuah
generasi sehat.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum kegiatan ini bertujuan sebagai media pembelajaran kepada ibu balita tentang pentingnya pemantauan petumbuhan
balita serta wadah untuk seleksi peserta /Lomba Balita Sehat Di Di Posyandu Desa Imigrasi Permu Kabupaten Kepahiang
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita
b. Memotivasi ibu balita dalam meningkatkan status gizi balita Yang Ada Di Di Posyandu Desa Imigrasi Permu Kabupaten Kepahiang
Memotivasi kader posyandu agar mengetahui keadaan gizi balita
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Balita Sehat


Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun
(Muaris.H, 2006).Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun). Sedangkan sehat menurut WHO harus memenuhi sehat fisik dan jiwanya. Ciri balita sehat tidak hanya dilihat dari
segi fisik tapi juga bagaimana kemampuan seorang anak untuk bersosialisasi. Balita sehat adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu
tahun sampai dengan dibawah lima tahun yang jiwa dan fisiknya sehat
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun.
Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010). Balita adalah
anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Balita adalah istilah
umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua
untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun
kemampuan lain masih terbatas. (Sutomo, 2010)

B. Karakteristik Balita
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 – 3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004). Anak
usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita
lebih besar dari masa usia pra-sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar.
Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering 8 Pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen
aktif. Mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah
playgroup sehingga anak mengalami beberapa perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotes sehingga
mereka akan mengatakan “tidak” terhadap setiap ajakan. Pada masa ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan, akibat dari
aktivitas yang mulai banyak dan pemilihan maupun penolakan terhadap makanan. Diperkirakan pula bahwa anak perempuan relative lebih
banyak mengalami gangguan status gizi bila dibandingkan dengan anak laki-laki (BPS, 1999).

C. Tumbuh Kembang Balita


Secara umum tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda, namun prosesnya senantiasa melalui tiga pola yang sama, yakni:
a. Pertumbuhan dimulai dari tubuh bagian atas menuju bagian bawah (sefalokaudal).
Pertumbuhannya dimulai dari kepala hingga ke ujung kaki, anak akan berusaha menegakkan tubuhnya, lalu dilanjutkan belajar
menggunakan kakinya.
b. Perkembangan dimulai dari batang tubuh ke arah luar.
Contohnya adalah anak akan lebih dulu menguasai penggunaan telapak tangan untuk menggenggam, sebelum ia mampu meraih benda
dengan jemarinya.
c. Setelah dua pola di atas dikuasai, barulah anak belajar mengeksplorasi keterampilan-keterampilan lain. Seperti melempar, menendang,
berlari dan lain-lain.
Pertumbuhan pada bayi dan balita merupakan gejala kuantitatif. Pada konteks ini, berlangsung perubahan ukuran dan jumlah sel, serta
jaringan intraseluler pada tubuh anak. Dengan kata lain, berlangsung proses multiplikasi organ tubuh anak, disertai penambahan ukuran-
ukuran tubuhnya. Hal ini ditandai oleh:
a. Meningkatnya berat badan dan tinggi badan.
b. Bertambahnya ukuran lingkar kepala.
c. Muncul dan bertambahnya gigi dan geraham.
d. Menguatnya tulang dan membesarnya otot-otot.
e. Bertambahnya organ-organ tubuh lainnya, seperti rambut, kuku, dan sebagainya.

Penambahan ukuran-ukuran tubuh ini tentu tidak harus drastis. Sebaliknya, berlangsung perlahan, bertahap, dan terpola secara
proporsional pada tiap bulannya. Ketika didapati penambahan ukuran tubuhnya, artinya proses pertumbuhannya berlangsung baik.
Sebaliknya jika yang terlihat gejala penurunan ukuran, itu sinyal terjadinya gangguan atau hambatan proses pertumbuhan.
Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan mengamati grafik pertambahan berat dan tinggi
badan yang terdapat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak, harusnya bertambah pula berat dan tinggi
badannya. Cara lainnya yaitu dengan pemantauan status gizi. Pemantauan status gizi pada bayi dan balita telah dibuatkan standarisasinya
oleh Harvard University dan Wolanski. Penggunaan standar tersebut di Indonesia telah dimodifikasi agar sesuai untuk kasus anak Indonesia.
Perkembangan pada masa balita merupakan gejala kualitatif, artinya pada diri balita berlangsung proses peningkatan dan pematangan
(maturasi) kemampuan personal dan kemampuan sosial.
a. Kemampuan personal

Ditandai pendayagunaan segenap fungsi alat-alat pengindraan dan sistem organ tubuh lain yang dimilikinya. Kemampuan fungsi
pengindraan meliputi ;

1. Penglihatan, misalnya melihat, melirik, menonton, membaca dan lain-lain.

2. Pendengaran, misalnya reaksi mendengarkan bunyi, menyimak pembicaraan dan lain-lain.

3. Penciuman, misalnya mencium dan membau sesuatu.

4. Peraba, misalnya reaksi saat menyentuh atau disentuh, meraba benda, dan lain-lain.
5. Pengecap, misalnya menghisap ASI, mengetahui rasa makanan dan minuman.
Pada sistem tubuh lainnya di antaranya meliputi :
1. Tangan, misalnya menggenggam, mengangkat, melempar, mencoret-coret, menulis dan lain-lain.

2. Kaki, misalnya menendang, berdiri, berjalan, berlari dan lain-lain.

3. Gigi, misalnya menggigit, mengunyah dan lain-lain.

4. Mulut, misalnya mengoceh, melafal, teriak, bicara,menyannyi dan lain-lain.

5. Emosi, misalnya menangis, senyum, tertawa, gembira, bahagia, percaya diri,empati, rasa iba dan lain-lain.

6. Kognisi, misalnya mengenal objek, mengingat, memahami, mengerti, membandingkan dan lain-lain.

7. Kreativitas, misalnya kemampuan imajinasi dalam membuat, merangkai, menciptakan objek dan lain-lain.

b. Kemampuan sosial.
Kemampuan sosial (sosialisasi), sebenarnya efek dari kemampuan personal yang makin meningkat. Dari situ lalu dihadapkan dengan
beragam aspek lingkungan sekitar, yang membuatnya secara sadar berinterkasi dengan lingkungan itu. Sebagai contoh pada anak yang
telah berusia satu tahun dan mampu berjalan, dia akan senang jika diajak bermain dengan anak-anak lainnya, meskipun ia belum pandai
dalam berbicara, ia akan merasa senang berkumpul dengan anak-anak tersebut. Dari sinilah dunia sosialisasi pada lingkungan yang lebih
luas sedang dipupuk, dengan berusaha mengenal teman-temanya itu.

D. Kebutuhan Utama Proses Tumbuh Kembang


Dalam proses tumbuh kembang, anak memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi, kebutuhan tersebut yakni ; a. Kebutuhan akan gizi
(asuh); b. Kebutuhan emosi dan kasih sayang (asih); dan c. Kebutuhan stimulasi dini (asah) (PN.Evelin dan Djamaludin. N. 2010).
1. Pemenuhan kebutuhan gizi (asuh).
Usia balita adalah periode penting dalam proses tubuh kembang anak yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia
ini, perkembangan kemampuan berbahasa, berkreativitas, kesadaran social, emosional dan inteligensi anak berjalan sangat cepat.
Pemenuhan kebutuhan gizi dalam rangka menopang tumbuh kembang fisik dan biologis balita perlu diberikan secara tepat dan
berimbang. Tepat berarti makanan yang diberikan mengandung zat-zat gizi yang sesuai kebutuhannya, berdasarkan tingkat usia.
Berimbang berarti komposisi zat-zat gizinya menunjang proses tumbuh kembang sesuai usianya.
Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi secara baik, perkembangan otaknya akan berlangsung optimal. Keterampilan fisiknya pun
akan berkembang sebagai dampak perkembangan bagian otak yang mengatur sistem sensorik dan motoriknya. Pemenuhan kebutuhan
fisik atau biologis yang baik, akan berdampak pada sistem imunitas tubuhnya sehingga daya tahan tubuhnya akan terjaga dengan baik
dan tidak mudah terserang penyakit.
2. Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang (asih).
Kebutuhan ini meliputi upaya orang tua mengekspresikan perhatian dan kasih sayang, serta perlindungan yang aman dan nyaman
kepada si anak. Orang tua perlu menghargai segala keunikan dan potensi yang ada pada anak. Pemenuhan yang tepat atas kebutuhan
emosi atau kasih sayang akan menjadikan anak tumbuh cerdas secara emosi, terutama dalam kemampuannya membina hubungan yang
hangat dengan orang lain. Orang tua harus menempatkan diri sebagai teladan yang baik bagi anak-anaknya. Melalui keteladanan tersebut
anak lebih mudah meniru unsur-unsur positif, jauhi kebiasaan memberi hukuman pada anak sepanjang hal tersebut dapat diarahkan
melalui metode pendekatan berlandaskan kasih sayang.
3. Pemenuhan kebutuhan stimulasi dini (asah).
Stimulasi dini merupakan kegiatan orangtua memberikan rangsangan tertentu pada anak sedini mungkin. Bahkan hal ini dianjurkan
ketika anak masih dalam kandungan dengan tujuan agar tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.Stimulasi dini meliputi
kegiatan merangsang melalui sentuhan-sentuhan lembut secara bervariasi dan berkelanjutan, kegiatan mengajari anak berkomunikasi,
mengenal objek warna, mengenal huruf dan angka. Selain itu, stimulasi dini dapat mendorong munculnya pikiran dan emosi positif,
kemandirian, kreativitas dan lain-lain.
Pemenuhan kebutuhan stimulasi dini secara baik dan benar dapat merangsang kecerdasan majemuk (multiple intelligences) anak.
Kecerdasan majemuk ini meliputi, kecerdasan linguistic, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan musical, kecerdasan intrapribadi (intrapersonal), kecerdasan interpersonal, dan kecerdasan naturalis.
4. Masalah gizi balita
Balita termasuk ke dalam kelompok usia berisiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita
dapat memengaruhi status gizi dan status kesehatannya. Gangguan gizi pada anak usia balita merupakan dampak kumulatif dari berbagai
faktor baik yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung terhadap gizi anak.

5. Penanggulangan Kekurangan Gizi Balita


Program penanggulangan gizi dapat dibedakan antara program langsung yaitu pemberian makanan tambahan, vitamin dan mineral.
Sedangkan program tidak langsung yaitu peningkatan pendapatan keluarga, pengendalian harga pangan, peningkatan program kesehatan.
Kedua program ini harus dilaksanakan secara simultan apabila kita menginginkan berhasilnya usaha peningkatan status gizi (Suhardjo,
1996).
Beberapa program intervensi gizi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kurang gizi secara langsung:
a. Fortifikasi
Fortifikasi adalah proses dimana zat gizi ditambahkan kedalam makanan untuk menjaga atau meningkatkan kualitas diet suatu
kelompok, komunitas atau populasi, contohnya adalah fortifikasi yodium dalam garam, vitamin A dalam tepung dan mie.
b. Makanan formula
Makanan formula merupakan suatu proses untuk mengembangkan makanan yang bernilai gizi tinggi untuk golongan rawan (balita,
bumil dan ibu menyusui) yang kekurangan gizi, contoh MP-ASI untuk balita.
c. Makanan tambahan
Makanan tambahan adalah salah satu bentuk intervensi langsung untuk menyediakan jenis makanan yang penting tetapi kurang
dalam diet normal pada golongan rawan (balita, bumil dan ibu menyusui)
contohnya makanan tambahan pemulihan untuk balita gizi buruk dan gizi kurang (Setiarini, A. 2008).
d. Suplementasi zat gizi mikro
Kekurangan zat gizi mikro merupakan penyebab timbulnya masalah gizi dan kesehatan disebagian besar wilayah Indonesia.
Prevalensi anemia pada ibu keluarga miskin masih tinggi yaitu 20-30%, disertai asupan vitamin A yang sangat rendah. Kekurangan
vitamin A, yodium, Zn dan zat besi mengakibatkan angka kesakitan, angka kematian, hambatan pertumbuhan, kerusakan sel otak dan
rendahnya tingkat intelegensia dan kinerja pada anak-anak maupun dewasa (Sutrisno, 2006). Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan
suplemen zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral, contohnya pemberian kapsul vitamin A untuk balita, pemberian Fe untuk bumil,
pemberian kapsul yodium untuk wanita usia subur (WUS), anak sekolah (Arisman, 2004).
6. Penilaian Balita Sehat
Menurut Soekirman (2000) status gizi adalah keadaan kesehatan akibat interaksi antara makanan, tubuh manusia dan lingkungan
hidup manusia. Selanjutnya, Suhardjo, (2003) menyatakan bahwa status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,
penyerapan dan penggunaan makanan.
Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan mengamati grafik pertambahan berat dan tinggi badan
yang terdapat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak, harusnya bertambah pula berat dan tinggi badannya.
7. Pemeriksaan Fisik Tanda Balita Sehat

Nurul Chomaria, S.Psi, dalam buku yang ditulisnya berjudul Panduan Terlengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun
mencirikan 10 tanda balita sehat, yakni:
a. Tambah umur, tambah berat & tambah tinggi.
Anak yang sehat bisa dilihat dari tinggi dan berat badan yang tumbuh secara seimbang sesuai umurnya. Tidak terlalu gemuk, tidak
terlalu kurus, dan tinggi badan terus bertambah. Kondisi ini ditentukan oleh: kecukupan nutrisi makro (Gizi seimbang/karbohidrat,
lemak, protein) dan nutrisi mikro (kalsium, seng, yodium, fosfor, vitamin D, dan magnesium).
b. Postur tubuh tegap dan otot padat.
Jika anak tidak memiliki postur tubuh tegap dengan otot padat, bisa jadi dia kekurangan vitamin D dan kalsium. Nutrisi ini bisa
didapat dari ikan, brokoli, dan susu sapi murni.
c. Rambut berkilau dan sehat.
Kekurangan mineral zinc, protein, juga vitamin C dan D bisa mengakibatkan rambut anak kemerahan, mudah rontok, kusam, dan
tipis. Nutrisi makro yang bisa diberikan setiap hari adalah daging sapi, telur, kacang-kacangan, dan produk kedelai.
d. Kuku dan kulit bersih, tidak pucat, tidak bersisik, dan tidak kering.
Jika ada tanda gangguan pada kulit, besar kemungkinan si kecil kekurangan vitamin A, C, dan E. Vitamin-vitamin ini ada pada
ikan, kuning telur, sayuran, dan buah-buahan berwarna kuning dan jingga. Di dalamnya juga terdapat betakaroten sebagai
antioksidan.
e. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar.
Anak bergizi baik selalu ceria, tidak mudah marah, dan dapat beradaptasi dengan orang lain, mudah berkomunikasi, tidak pemalu,
suka berteman, dan kulit wajah lembut. Wajah ceria dan kulit wajah lembut berkaitan dengan kecukupan vitamin C dan E. Mata jernih
dan bersinar berkaitan dengan asupan vitamin A dan C. Bibir lembap berkaitan dengan asupan vitamin E dan mineral seng.
f. Gigi bersih dan gusi merah muda.
Gigi kuat, utuh, dan bersih adalah ciri anak bergizi baik. Gusinya juga berwarna merah muda berkilat tidak berselubung warna
putih, tidak pucat, apalagi berdarah. Lidahnya juga bersih dan segar. Ini terkait kecukupan asupan niasin, asam folat, riboflavin, dan
vitamin B12.
g. Nafsu makan baik dan BAB teratur.
Nafsu makan dan buang air besar (BAB) teratur berkaitan dengan kecukupan mineral zinc dan kalsium. Selain untuk pertumbuhan
tulang dan gigi, kalsium juga berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, yaitu menjaga kehidupan bakteri positif di usus
dan tetap menjaga otot-otot usus tetap aktif bergerak mengolah makanan dan mengeluarkan kotoran sisa metabolisme.
h. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
Bergerak lincah dan bermain, berbicara lancar sesuai umur adalah ciri anak sehat. Untuk mendapatkan kondisi sehat seperti ini
anak harus cukup asupan nutrisi makro, zat besi, seng, vitamin B, yodium, dan mineral. Kalsium berperan penting untuk elastisitas dan
kekuatan otot polos dan otot rangka, saraf otak, dan sinyal saraf, menghaluskan gerakan motorik, dan banyak lainnya. Badan sakit dan
pegal adalah salah satu tanda akan kekurangan kalsium.
i. Penuh perhatian dan bereaksi aktif.
Anak cerdas punya sikap penuh perhatian, rasa ingin tahu, berinteraksi baik dengan sekitar, bereaksi aktif, dan berprestasi. Kondisi
ini dapat dicapai jika dia mendapatkan kecukupan asupan nutrisi makro dan mikro, terutama yodium, zat besi, seng, asam lemak
omega-3 dan omega-6.
j. Tidur nyenyak.
Kecukupan nutrisi mikro dan makro menjamin sel-sel tubuh tumbuh dengan baik, otak dan saraf tumbuh sehat, dan metabolisme
tubuh dapat berjalan dengan baik. Kondisi ideal ini berpengaruh langsung terhadap tidur yang berkualitas. Tidur merupakan waktu
ideal bertumbuhnya tubuh dan sel-sel otak
8. Perkembangan Anak
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2006). Menurut Soetjiningsih (1995) perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang komplek dalam pola teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan. Proses tersebut menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Hal tersebut termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
9. Peran Makanan Bagi Balita
1. Makanan sebagai sumber zat gizi

Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air.Zat gizi ini di perlukan bagi balita
sebagai zat tenaga,zat pembangun, dan zat Pengatur.

2. Zat Tenaga
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk
melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih
besar daripada orang dewasa. Zat tenaga bisa didapat dari beras, jagung, gandum, kentang, sagu dan juga roti.

3. Zat Pembangun

Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga
menggantikan jaringan yang sudah rusak. Zat pembangun ini terdapat di protein hewani( telur,ayam,ikan,daging,susu.) dan di protein
nabati (kacang-kacangan,tempe,dan tahu).

4. Zat pengatur

Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan,serta untuk
member tubuh perlindungan maksimal terhadap serangan penyakit. Zat pengatur dapat di peroleh dari semua sayur-sayuran dan buah-
buahan yang mengandung vitamin dan mineral,seperti jeruk,pepaya,wortel,sawi dan bayam.

5. Kebutuhan gizi balita

Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya.Secara garis besar,
kebutuhan gizi ditentukanoleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya
harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap
bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).

a. Kebutuhan Energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih
sangat pesat.Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kebutuhan zat pembangun Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih besar
daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih
kecil.

c. Kebutuhan zat pengatur Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.Beberapa Hal
Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi.Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya gangguan gizi pada bayi dan anak
usia dibawah lima tahun (balita) adalah tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh
mereka.

1. Gizi Anak Usia 0- 12 Bulan


Bayi memerlukan zat gizi untuk dapat tumbuh dan berkmbang dengan baik, sejak masa janin berusia 4 bulan, lahir, sampai berumur 1
tahun (periode kritis ). Perkembangan otaknya akan optimal apabaila terpenuhi kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlah.
Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI Eklusif). Pada masa itu saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga
hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap usus.
Hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut :
Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu :
a. Untuk tumbuh kembang
b. Untuk memenuhi kebutuhan psikologis
c. Keperluan edukatif atau pendidikan untuk melatih kebiasaan makanan yang baik
d. Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan berangsur-angsur
e. Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik
f. Urutan pemberian makanan perlengkapan : buah-buahan, tepung-tepungan, sayuran, dan daging. Sumber protein hewani misalnya kuning
telur diberikan terakhir (umur 6 bulan)
g. Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makanan dan minuman)
h. Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya

2.. Makanan Anak Umur 2-5 Tahun


Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena menunjukkan keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang
bisajadi anak tidak lapar karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan. Anak usia 3-4 atau sekitar 4 tahun, sering sekali susah untuk
makan karena mereka lebih asyik untuk bermain. Dalam mengatasi masalah ini harus dapat memenuhi ketiga fungsi pemberian makan,
sehingga kebutuhan fisiologis, psikologis, hubungan ibu dan anak, sosial dan edukasi dapat terpenuhi. Cara mengatasinya adalah :
a. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
b. Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
c. Jadwal disesuaikan
d. Tunggu anak lapar
e. Beri kasih sayang
f. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
g. Berikan bersama dengan makanan kesukaannya
h. Ajak makan dengan keluarga
i. Berikan makan sambil bermain
j. Biarkan anak belajar makan sendiri
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
a. Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang, havernut
b. Bahan makanan sumber zat pembangunan
c. Protein hewani : telur, ikan, daging, susu, keju
d. Protein nabati : tempe, tahu
e. Bahan makan sumber zat pengatur
f. Sayuran : bayam, buncis, wortel, tomat
g. Buah : pisang,pepaya, jeruk, apel

10. Tujuan Diit Gizi Seimbang Bagi Balita


a) Memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan
b) Memberikan nutrisi yang seimbang dan mencegah obesitas
c) Memperoleh status gizi yang optimal
d) Pendidikan kesehtan antara lain tentang makan tepat waktu dan beraneka ragam.
11. Sarat Diit Gizi Seimbang Bagi Balita
a) Cukup kalori untuk aktifitas
b) Protein tinggi untuk pertumbuhan
c) Lemak, vitamin, mineral cukup
d) Mudah cerna dan tidak merangsang.
e) Porsi kecil dan sering
f) Menu berfariasi dan seimbang
12. Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Balita
a) Umur 1-3 th (toodler)
a. Bersifat konsumen pasif, dalam arti makanan balita tergantung yang disediakan ibu
b. Gigi susu tumbuh : penting perhatikan konsistensi makanan
c. Kemampuan motorik meningkat toodler lebih tertarik dengan lingkungan dari pada dengan makanan : aktivitas tinggi asupan
nutrisi kurang
d. Laju pertumbuhan toodler melambat tapi kebutuhan protein tinggi
e. Keadaan kesehatan toodler antara lain penyakit asaluran cerna, infeksi paru, influenza
f. Fariasi makanan dan suasana makan saat menentukan jumlah makanan yang dikonsumsi
g. Sosial ekonomi keluarga, pendidikan, pengethauan.
13. Menyusun Dan Mengatur Menu Balita
a. Makanan anak umur 1 th sd makanan dewasa atau menu keluarga yaitu konsistensi agak lunak dan tidak pedas
b. Pemberian makanan disesuaikan dengan umur
c. Makan dengan menu seimbang dan berfariasi dengan tujuan mememnuhi kebutuhan nutrisi dan melatih makan berfariasi
d. Jumlah makanan lebih bnayak, selingan diberikan 2 kali
e. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disukai, waktu yang tepat adalah tunggu sampai anak lapar
f. Belum mepunyai motifasi untuk amkan
g. Waktu makan disesuaikan dengan kebiasaaan makan keluarga. Waktu makan yang teratur bermanfaat untuk memelihara kebiasaan
saluran cerna agar lebih siap menerima, mencerna, dan menyerap makanan pada waktu tertentu
h. Makanan tidak teratur akan merangsang pengososngan lambung sehingga lapar tidak menentu
i. Batasi makanan manis dan gurih akan sebabkan kenyang dan mengurangi nafsu makan
j. Ciptakan suasana akan yang menyenangkan dan penyajian makan yang menarik
k. Konsumsi susu jangan berlebih akan sebabkan kenyang
L. Perhatikan keadaan kesehatan seperti penyakit, infeksi, paru, keadaan gigi dan mulut, keadaan saluran pencernaan, hal tersebut
dapat mempengaruhi nafsu makan.
M. Dengan penyusunan menu dan cara mengatur makanan yang tepat seperti tersebut diatas diharapkan asupan makanan balita
maksimal yang akan menghasilkan status gizi yang baik dengan demikian maka pertumbuhan dan perkembangan maksimal.

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Merapi Raya No.43 Kebun Tebeng Kota Bengkulu 38228 Telpon
(0736) 21977 Fax.(0736)22027

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

LOMBA BALITA SEHAT ( DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES) DEHASEN KOTA BENGKULU


BERITA ACARA

Pada hari Jum’at tanggal 20 April 2018 telah dilaksanakan Lomba Balita Sehat Di Posyandu Desa Imigrasi Permu oleh Anggota
Mahasiswa/Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Dehasen Tahun 2018. Dengan data terlampir.

Demikian atas berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.

KeKepahiang, April 2018

Mengetahui, Ketua Panitia


Kepala Desa

Sulaiman Irawan Ikin Gustian


NPM. 142426009 SP
PRE PLANNING
KEGIATAN LOMBA BALITA SEHAT DI POSYANDU DESA IMIGRASI PERMU KABUPATEN KEPAHIANG
TAHUN 2018

A. Latar Belakang
Masa Balita merupakan masa emas dimana pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung cepat dan masa ini sangat menentukan
masa depan seorang anak, Oleh karena itu Perhatian pada usia ini sangatlah menentukan kualitas anak di masa mendatang, mengingat masa
balita merupakan masa yang sangatlah berharga maka kami ingin memberikan program-program kesehatan balita guna meningkatkan dan
mengetahui bagaimana perkembangan kesehatan balita dan tingkat kecerdasan yang dimiliki tiap balita di Desa Imigrasi Permu Kabupaten
Kepahiang
Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak.
Dalam keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun) merupakan masa yang paling menentukan dalam
pembangunan manusia yang handal, karena merupakan masa yang paling kritis terutama ditinjau dari Aspek Pertumbuhan dan
Perkembangannya. Ironisnya tidak semua pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini dimulai dari keluarga.
Menyerahkan tumbuh kembang anak pada “faith” dan mengaku bagian dari kehendak Tuhan juga merupakan nilai-nilai yang keliru
berlaku dalam masyarakat. banyak pihak kurang memahami bahwa interaksi ibu dan anak merupakan bagian penting dari pembentukan
karakter anak. Peningkatan status gizi anak balita merupakan program unggulan kedua dalam pembangunan Indonesia Sehat 2025.
Selanjutnya biaya intervensi gizi masyarakat yang berpengaruh positif pada peningkatan kulaitas sumber daya manusia harus dipandang
sebagai biaya intervensi.
Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM adalah sampai usia di bawah lima tahun. Selain faktor gizi,
pertumbuhan dan perkembangan juga tergantung pada proses sosial yang dilakukan orang dewasa terhadap anak. Model UNICEF dalam
Soekirman (2001) menyebutkan bahwa pola asuh anak dapat mempengaruhi variabel yang langsung berhubungan dengan status gizi yaitu
konsumsi makanan dan penyakit infeksi.
Dengan demikian dapat dijadikan acuan bahwa jika terjadi kekeliruan dalam kegiatan pola asuh anak balita jelas akan menurunkan
kualitas makanan yang dikonsumsi dan memperbesar peluang untuk mengalami penyakit infeksi. Kualitas dan kuantitas makanan yang
rendah dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita. Oleh karena itu kegiatan Lomba Balita Sehat Wilayah Kerja Posyandu
Di Desa Imigrasi Permu Tahun 2018 ini merupakan momen yang sangat tepat sebagai sarana pembelajaran tentang manfaat dari sebuah
generasi sehat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan lomba balita sehat diharapkan akan meningkatkan kesadaran orang tua balita untuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan balita dan termotivasi untuk merawat anaknya, Secara umum kegiatan ini bertujuan sebagai media pembelajaran kepada ibu
balita tentang pentingnya pemantauan petumbuhan balita serta wadah untuk seleksi peserta lomba balita sehat di desa imigrasi permu dusun III

2. Tujuan Khusus
Setelah diadakan lomba tentang balita sehat dilakukan , diharapkan :

a. Orang tua mengenal pertumbuhan dan perkembangan balita


b. Orang tua mengetahui sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan balita
c. Orangtua dapat mengungkapkan masalah pertumbuhan dan perkembangan balita
d. Orang tua dapat mengupayakan memanfaatkan pelayanan kesehatan bila balita mengalami masalah pertumbuhan dan perkembangan
e. Dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
f. Meningkatkan pengetahuan ibu balita
g. Mendapatkan pemenang lomba bayi dan balita sehat.

C. Nama Kegiatan

Nama Kegiatan Ini yaitu ‘’Lomba balita sehat Di Posyandu desa imigrasi permu kabupaten kepahiang tahun 2018’’.

D. Waktu Dan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jum’at 20 April 2018


Waktu : 10.00 WIB- Selesai
Tempat : Di Posyandu Desa Imigrasi Permu Kabupaten kepahiang

E. Sasaran Kegiatan

Sasaran : Balita Di Posyandu desa Imigrasi Permu kabupaten kepahiang


Target : Balita usia 1-3 tahun, 3-5 tahun

F. Susunan Kepanitiaan
Penanggung jawab : Irawan Ikin Gustian
Ketua Pelaksana : Maharani.Nurul Fradila
Wakil Ketua : Hikmah Sari
Perlengkapan : Wira Oktana
Okti Aprianti
Dokumentasi : Vera Vionita Prameswari
Wahyu Romadon
Fasilitator : Anggun Permata Sari
Sekretaris : Ayusih Samasta Bhuana
Bendahara : Levi Marlina
Konsumsi : Anisah Fitri
Pembawa Acara : Marliza Susanti
G. Susunan Acara
Waktu Pelaksanaan Penanggung jawab
07.30-08.00 Persiapan Pembukaan Ketua Panitia
08.30-09.00 Pembukaan Pembawa Acara
09.00-10.00 Acara Inti Pembawa Acara
10.00 – 10.30 Penutup Pembawa acara

H. Anggaran
No Kegiatan Satuan Jumlah
1. Konsumsi 30 x Rp 5.000 150.000
a. Snack Peserta

2 Hadiah
a. Juara 1 Rp. 12.000 Rp. 25.000
b. Juara 2 Rp.8000
c. Juara 3 Rp.5000

Total 175.000
Lampiran

Halaman Pengesahan
Kuliah Kerja Nyata ( KKN)
Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Kesehatan Dehasen
Kota Bengkulu

Menyetujui,
Bengkulu, 20 April 2018

Ketua Kelompok Besar Ketua Pelaksana

Anton Sahroni Maharani Nurul Fradila


NPM. 142426018 SM NPM. 142426012 SP

Mengetahui

Kepala Desa Imigrasi Permu Ketua Panitia KKN Terpadu

Sulaiman Irawan Ikin Gustian


NPM. 142426009 SP
DOKUMENTASI LOMBA BALITA SEHAT DI POSYANDU DESA IMIGRASI PERMU KABUPATEN KEPAHIANG

JUARA 1

JUARA II
JUARA III
Foto Bersama Juara I, II dan III
BAB III
METODE PELAKSANAAN
a. Topik
Kegiatan Lomba Balita Sehat ( Deteksi Tumbuh Kembang Anak)
b. Petunjuk Penilaian
1. Yang dinilai : anggota keluarga yaitu balita dan ibu
2. Berikan nilai pada setiap item sesuai format penilaian
3. Hitung jumlah total dari nilai-nilai tersebut
4. Balita dengan jumlah total nilai tertinggi akan dipilih menjadi juara I sampai III.
c. Sasaran dan Target

Sasaran : Balita Di Posyandu desa Imigrasi Permu kabupaten kepahiang

Target : Balita usia 1-3 tahun, 3-5 tahun

d. Strategi Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Jum’at, 20 April 2018

Waktu : 10.00 WIB- s.d Selesai

Tempat : Di Posyandu di desa Imigrasi Permu Kabupaten Kepahiang

F. Kriteria Balita Sehat Yang Dilombakan

1. BB dan TB sesuai umur


2. Rambut berkilau dan kuat
3. Selalu tersenyum dan ceria
4. Memiliki KMS
5. Imunisasi lengkap sesuai dengan usia
6. Sosialisasi sesuai umur
7. Perkembangan anak usia 1-3, 3-5 tahun
8. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur

G. Team Penilai

a. Leader

Tugas:

a) Menganalisa dan mengobservasi kegiatan yang akan dilakukan


b) Menjadi motivator
c) Membantu juri dalam menetapkan tujuan dan membuat peraturan serta mengarahkan dan memimpin jalannya penilaian dalam
lomba balita sehat
b. Co Leader

Tugas:
a) Menganalisa dan mengongbservasi kegiatan yang akan lakukan
b) Menjadi motivator
c. Fasilitator
Tugas:
Sebagai fasilitator, ikut serta dalam kegiatan lomba balita sehat dengan tujuan member stimulus pada ibu-ibu balita lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan.
d. Observer
Tugas :
Mencatat serta mengamati respon penderita, mengamati jalannya proses terapi aktivitas dan menangani peserta/anggota kelompok yang
keluar
e. Team penilai : yaitu ibu-ibu kader posyandu balita serta mahasiswa KKN Universitas Fikes Dehasen Kota Bengkulu
G. Media dan Alat Bantu

Dalam pelaksanaan balita sehat ini memerlukan media dan alat bantu, antara lain :

1. Media
Pengeras Suara (Mikrofon)
2. Alat Bantu
a. Lembar penilaian balita
b. Timbangan balita
c. Alat pengukur tinggi badan balita

H. Rencana Anggaran
Terlampir

I. Proses Pelaksanaan

1. Persiapan

a. Memilih balita sesuai sesuai dengan kriteria dibagi dalam tiga kelompok umur, yaitu 1-3 tahun, 3-5 tahun
b. Membuat kontrak dengan waktu dengan ibu-ibu balita
c. Mempersiapkan alat dan tempat
d. Mempersiapkan dorprise

Waktu yang digunakan 60 menit Dibagi dalam 3 fase :

No Tahap Waktu Kegiatan Lomba Kegiatan Peserta Media


1. Fase 5 Menit a. Mengucapkan Menjawab Pengeras
Orientasi Salam Salam Suara
b. Memperkenalka
n diri

2 Fase Kerja 55 Menit Melakukan Memperhatikan Pengeras


penilaian kriteria Suara
balita sehat.
3 Fase 5 Menit a. Menanyakan Memperhatikan Pengeras
Terminasi Perasaan setelah Suara
mengikuti lomba
balita sehat dan
ibu-ibu balita
mengetahui kriteria
balita
sehat
b. b b.Meminta kepada
ibu-ibu balita
untuk memaparkan
kembali kriteria
balita sehat
LAPORAN HASIL
KEGIATAN LOMBA BALITA SEHAT (DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK ) DI POSYANDU DESA IMIGRASI
PERMU KABUPATEN KEPAHIANG
TAHUN 2018

Nama Acara : Kegiatan Lomba Balita Sehat ( Deteksi Tumbuh Kembang Anak)
Hari/Tanggal : Jum’at 20 April 2018
Waktu : 10.00- Selesai
Tempat : Di Posyandu Desa Imigrasi Permu Kabupaten Kepahiang

1. Tahap Persiapan
a. Berkonsultasi dengan pihak posyandu tentang kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan lomba balita sehat (Deteksi Tumbuh
Kembang Anak) yang anak dilaksanakan pada tanggal 20 April 2018 dan pihak posyandu menyetujui.
b. Bekerja sama dengan pihak posyandu untuk menyiapkan tempat dan ruangan yang akan digunakan untuk kegiatan lomba.
c. Menyiapkan segala kebutuhan mulai dari konsumsi dan alat-alat yang diperlukan.
d. Membuat daftar Hadir

2. Tahap Pelaksanaan
a. Acara lomba diadakan di posyandu desa imigrasi permu kabupaten kepahiang
b. Acara dimulai Pukul 10.00- Selesai
c. Jumlah Peserta dalam perlombaan yaitu 30 Orang Balita mulai dari umur 1-3, 3-5 Tahun semua hadir dalam kegiatan tersebut
d. Lomba diisi dengan kata sambutan dari ketua KKN, Sambutan pihak puskesmas
e. Waktu acara berlangsung kurang lebih 1-2 Jam.

3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a) 100% (30 Orang) Peserta Lomba balita sehat desa imigrasi permu kabupaten kepahiang
b) Ibu/ balita yang hadir sangat berperan aktif dalam kegiatan lomba tersebut
b. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan lomba berjalan dengan lancar dan baik
b) Selama acara lomba berlangsung, tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan tersebut
c) Kegiatan sesuai dengan waktu yang diinginkan

c. Evalusi Hasil
a) Kegiatan Lomba Balita sehat terlaksana dengan baik dan lancar.
b) Dari Kegiatan lomba balita sehat ini agar Memotivasi ibu balita dalam meningkatkan status gizi balita, Memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita, dll
c) Lomba balit sehat yang diselenggarakan oleh tim puskesmas nanti agung dan mahasiswi fikes dehasen bengkulu
Format Penilaian Lomba Balita sehat

KATEGORI BALITA
a. Umur 1-3 Tahun
b. Umur 3-5 Tahun
FORMAT PENILAIAN LOMBA BALITA SEHAT
1. BB dan TB sesuai umur
No Nama BB TB Score
1 Arga Advaya 9,5 72,9 cm 30
Nayaka
2 Rasya Al-Fazri 10,5 87,9 cm 30
3 Rafa Dwi Andiza 9,2 72,5cm 30
4 Wahyu Saputra 14 77,3 cm 30
5 Febrian 9,6 72,9 cm 30
6 Ahmad Alfaridi 15 87 cm 30
7 Kinzi hakiki 10,5 81,5 cm 30
8 Rizka Dwi Andesti 9,5 82,5 cm 30
9 Wiki Dwi Anggara 7,7 71 cm 30
10 Quenara Dinda K 8,9 70,8 cm 30
11 Abdul Apis 16 102,6cm 30
12 Keke Sundari 14 95,8cm 30
13 Qianah Ayudisa.m 11,5 82,5 cm 30
14 Marwah Nur Azhara 10 71,9 cm 30
15 Raisa 8,7 70,6 cm 30
16 Raesha Anasia P 7,2 69,1cm 30
17 Rika Sundari 11 87,6 cm 30
18 Zian Al-Habsyi 8,4 70,3 cm 30
19 Nazwa Fiona.N 17,7 103,9cm 30
20 Daffa 17,0 99,2 cm 30
21 Al-Rasyid 15,7 93,1 cm 30
22 Naila Afira 17,1 99,3cm 30
23 Ayusah Lastari 12,5 89,1 cm 30
24 Inaya Ardila 7,4 69,3 cm 30
25 Falisha 8,4 70,3 cm 30
26 Dina Aulia wati 10,2 72,1 cm 30
27 M.Agam 10,8 87,4 cm 30
28 Aqila Misha.S 8,5 70,4 cm 30
29 Nizham Apriyana 9,3 72,6 cm 30
30 Adifa Asalina 10,1 82,1 cm 30

2. Rambut Berkilau dan sehat


No Nama Tidak Hitam, Tidak Tidak Hitam,Berkilau,
Kuat, Tidak Tumbuh Hitam,Kuat,Tidak kuat, tumbuh
merata Berkilau merata
Score 10 Score 20 Score 30
1 Arga Advaya 30
Nayaka
2 Rasya Al-Fazri 20
3 Rafa Dwi Andiza 20
4 Wahyu Saputra 30
5 Febrian 20
6 Ahmad Alfaridi 10
7 Kinzi hakiki 20
8 Rizka Dwi Andesti 20
9 Wiki Dwi Anggara 30
10 Quenara Dinda K 30
11 Abdul Apis 30
12 Keke Sundari 20
13 Qianah Ayudisa.m 20
14 Marwah Nur Azhara 20
15 Raisa 20
16 Raesha Anasia P 20
17 Rika Sundari 20
18 Zian Al-Habsyi 20
19 Nazwa Fiona.N 20
20 Daffa 20
21 Al-Rasyid 20
22 Naila Afira 10
23 Ayusah Lastari 10
24 Inaya Ardila 20
25 Falisha 20
26 Dina Aulia wati 20
27 M.Agam 20
28 Aqila Misha.S 10
29 Nizham Apriyana 20
30 Adifa Asalina 30

3. Selalu tersenyum dan ceria,mata bening,bibir segar


NO Nama Wajah Tidak Wajah Tidak Wajah ceria, Score
ceria,gangguan ceria,Mata mata bening,
pada mata,bibir Bening,bibir bibir kering
kering kering Score 30
Score 10 Score 20
1 Arga Advaya 20
Nayaka
2 Rasya Al- 20
Fazri
3 Rafa Dwi 20
Andiza
4 Wahyu 20
Saputra
5 Febrian 20
6 Ahmad 20
Alfaridi
7 Kinzi hakiki 20
8 Rizka Dwi 20
Andesti
9 Wiki Dwi 20
Anggara
10 Quenara 20
Dinda K
11 Abdul Apis 20
12 Keke Sundari 20
13 Qianah 30
Ayudisa.m
14 Marwah Nur 20
Azhara
15 Raisa 20
16 Raesha Anasia 20
P
17 Rika Sundari 30
18 Zian Al- 30
Habsyi
19 Nazwa 30
Fiona.N
20 Daffa 30
21 Al-Rasyid 30
22 Naila Afira 30
23 Ayusah 30
Lastari

24 Inaya Ardila 10
25 Falisha 10
26 Dina Aulia 10
wati
27 M.Agam 10
28 Aqila Misha.S 10
29 Nizham 10
Apriyana
30 Adifa Asalina 10
4. Memiliki KMS
No Nama Score 10 Score 20 Score 30
1 Arga Advaya Nayaka
2 Rasya Al-Fazri
3 Rafa Dwi Andiza
4 Wahyu Saputra
5 Febrian
6 Ahmad Alfaridi
7 Kinzi hakiki
8 Rizka Dwi Andesti
9 Wiki Dwi Anggara
10 Quenara Dinda K
11 Abdul Apis
12 Keke Sundari
13 Qianah Ayudisa.m
14 Marwah Nur Azhara
15 Raisa
16 Raesha Anasia P
17 Rika Sundari
18 Zian Al-Habsyi
19 Nazwa Fiona.N
20 Daffa
21 Al-Rasyid
22 Naila Afira
23 Ayusah Lastari
24 Inaya Ardila
25 Falisha
26 Dina Aulia wati
27 M.Agam
28 Aqila Misha.S
29 Nizham Apriyana
30 Adifa Asalina

5. Perkembangan anak Usia 1-3 Tahun


No Nama Tidak bisa Tidak bisa Bisa meloncat,
meloncat, tidak meloncat, bisa Bisa
bisa menggambar menggambar menggambar
lingkaran, tidak lingkaran, lingkaran,
mengenal mengenal 2-3 Mengenal 2-3
mengenal 2-3 warna warna
warna Score 20 Score 30
Score 10
 Perkembangan anak Usia 3-5 Tahun
NO Nama Tidak mengenal 4 Tidak mengenal Mengenal 4
warna,Tidak bisa 4 warna, Bisa warna, Bisa
menghitung jari- menghitung jari- menghitung
jarinya, jarinya, Tidak jari-jarinya,
Menyebutkan Bisa Bisa
Nama Hari Menyebutkan Menyebutkan
Score 10 Nama Hari Nama Hari
Score 20 Score 30
6. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur
No Nama Score 10 Score 20 Score 30
1 Arga Advaya Nayaka
2 Rasya Al-Fazri
3 Rafa Dwi Andiza
4 Wahyu Saputra
5 Febrian
6 Ahmad Alfaridi
7 Kinzi hakiki
8 Rizka Dwi Andesti
9 Wiki Dwi Anggara
10 Quenara Dinda K
11 Abdul Apis
12 Keke Sundari
13 Qianah Ayudisa.m
14 Marwah Nur Azhara
15 Raisa
16 Raesha Anasia P
17 Rika Sundari
18 Zian Al-Habsyi
19 Nazwa Fiona.N
20 Daffa
21 Al-Rasyid
22 Naila Afira
23 Ayusah Lastari
24 Inaya Ardila
25 Falisha
26 Dina Aulia wati
27 M.Agam
28 Aqila Misha.S
29 Nizham Apriyana
30 Adifa Asalina

TOTAL NILAI YANG DIPEROLEH DARI MASING-MASING PESERTA


No Nama BB Rambut Selalu Memiliki 7. Perkembangan
Dan Berkilau tersenyum KMS anak
TB dan dan Usia 1-3 Usia 3-
Sesuai sehat ceria,mata Tahun 5
Umur bening,bibir Tahun
segar
DAFTAR PUSTAKA

A.Aziz Alimul, Hidayat,. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
A.Aziz Alimul, Hidayat,. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Afriyanto, (2010) Keperawatan Keluarga dengan Kurang Gizi
Ali Zaidin,. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.
Arisman, MB,. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC
Atikah Proverawati,. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Atikah Proverawati,. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
B. Sutomo,. 2010. Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta : Demedia.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, (2009) Faktor – faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita
http://.rajawana.com/artikel/kesehatan/334-2-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-status-gizi-balita. (Online) Diakses tgl 22 - 03 – 2013.
Depkes R.I (2007) Faktor - faktor yang Mempengarui Status Gizi, Jakarta : Departemen Kesehatan.
Hanum Marimbi,. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita., Yogyakarta : Nuha Medika.
http://www.dokteranak.net/arsip/keperawatan-keluarga-dengan-kurang-gizi. (Online) Diakses tgl 13-05-2013.
Mitayani,. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta : Tim.
I. ANGGARAN

No Kegiatan Satuan Jumlah


1. Konsumsi 30 x Rp 5.000 150.000
b. Snack Peserta

2 Hadiah
d. Juara 1 Rp. 12.000 Rp. 25.000
e. Juara 2 Rp. 8000
f. Juara 3 Rp. 5000

Total 175.000

No Nama <12.5 12.5 cm-13.5 >13.5 Keterangan


Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik
1 Arga Advaya - - Gizi baik 13,8
Nayaka
2 Rasya Al-Fazri - - Gizi baik 14
3 Rafa Dwi Andiza - - Gizi baik 13,9
4 Wahyu Saputra - - Gizi baik 13,5
5 Febrian - - Gizi baik 13,7
6 Ahmad Alfaridi - - Gizi baik 14,2
7 Kinzi hakiki - - Gizi baik 13,6
8 Rizka Dwi - - Gizi baik 13,8
Andesti
9 Wiki Dwi - - Gizi baik 14,5
Anggara
10 Quenara Dinda K - - Gizi baik 13,5
11 Abdul Apis - - Gizi baik 13,7
12 Keke Sundari - - Gizi baik 14,2
13 Qianah Ayudisa.m - - Gizi baik 13,6
14 Marwah Nur - - Gizi baik 13,5
Azhara
15 Raisa - - Gizi baik 13,7
16 Raesha Anasia P - - Gizi baik 14,2
17 Rika Sundari - - Gizi baik 13,6
18 Zian Al-Habsyi - - Gizi baik 13,5
19 Nazwa Fiona.N - - Gizi baik 14,1
20 Daffa - - Gizi baik 13,7
21 Al-Rasyid - - Gizi baik 13,
22 Naila Afira - - Gizi baik
23 Ayusah Lastari - - Gizi baik
24 Inaya Ardila - - Gizi baik
25 Falisha - - Gizi baik
26 Dina Aulia wati - - Gizi baik
27 M.Agam - - Gizi baik
28 Aqila Misha.S - - Gizi baik
29 Nizham Apriyana - - Gizi baik
30 Adifa Asalina - - Gizi baik

ABSENSI LOMBA BALITA SEHAT DI POSYANDU DESA IMIGRASI PERMU KABUPATEN KEPAHIANG
TAHUN 2018

NO Nama Anak Nama Ortu Tanggal Lahir BB TB Paraf


Orangtua
1 Arga Advaya Dian 01-12-2016 9,5 72,9 cm
Nayaka Prihantiwi
2 Rasya Al-Fazri Sutisniawati 01-06-2015 10,5 87,9 cm
3 Rafa Dwi Andiza Novira 29-08-2017 9,2 72,5cm
4 Wahyu Saputra Beti 11-10-2015 14 77,3 cm
5 Febrian Askiah 29-02-2016 9,6 72,9 cm
6 Ahmad Alfaridi Ervina 06-04-2016 15 87 cm
7 Kinzi hakiki Isti 12-03-2016 10,5 81,5 cm
8 Rizka Dwi Dewi 07-05-2017 9,5 82,5 cm
Andesti Haktari
9 Wiki Dwi Anita 03-02-2017 7,7 71 cm
Anggara Susanti
10 Quenara Dinda K Nyimas 31-07-2017 8,9 70,8 cm
11 Abdul Apis Futi.S 13-09-2013 16 102,6cm
12 Keke Sundari Yana 05-02-2014 14 95,8cm
13 Qianah Tristin 29-05-2016 11,5 82,5 cm
Ayudisa.m Agustina
14 Marwah Nur Winda 04-04-2017 10 71,9 cm
Azhara Frianti
15 Raisa Robana 27-09-2017 8,7 70,6 cm
16 Raesha Anasia P Sri Lasmini 29-06-2017 7,2 69,1cm
17 Rika Sundari Erma 12-12-2015 11 87,6 cm
18 Zian Al-Habsyi Yusiana 03-05-2017 8,4 70,3 cm
19 Nazwa Fiona.N Usung 09-11-2013 17,7 103,9cm
20 Daffa Yunita 05-05-2014 17,0 99,2 cm
21 Al-Rasyid Umira 31-10-2015 15,7 93,1 cm
22 Naila Afira Nur 24-09-2014 17,1 99,3cm
23 Ayusah Lastari Fatimah 09-04-2015 12,5 89,1 cm
24 Inaya Ardila Lia 26-10-2017 7,4 69,3 cm
25 Falisha Sumarni 17-06-2017 8,4 70,3 cm
26 Dina Aulia wati Erna 25-05-2016 10,2 72,1 cm
27 M.Agam Desi 29-05-2015 10,8 87,4 cm
28 Aqila Misha.S Sukaesih 30-07-2017 8,5 70,4 cm
29 Nizham Apriyana Yana 10-04-2017 9,3 72,6 cm
30 Adifa Asalina Riwi 14-10-2016 10,1 82,1 cm
Sumarni

You might also like