You are on page 1of 6

LOG BOOK KPERAWATAN

PEMBERIAN INSULIN

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


- Melakukan pemberian insulin.
- Insulin adalah sebuah hormon yang berhubungan dengan energi yang melimpah.
Artinya bila terdapat makanan yang dapat menghasilkan energy yang sangat banyak ,
terutama kelebihan jumlah karbohidrat dan protein maka insulin akan disekresikan
dalam jumlah banyak. Selanjutnya, insulin memainkan peranan yang penting dalam
penyimpanan zat yang mempunyai kelebihan energi.
2. Nama klien :Ny.N
3. Diagnosa medis : Diabetes
4. Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
keseimbangan insulin, makanan, dan aktivitas jasmani.
5. Dasar pemikiran (justifikasi tindakan):
Pemberian insulin dilakukan pada pasien penderita diabetes yang hanya bisa dilakukan
dengan cara suntikan, jika diberikan melalui oral insulin akan rusak didalam lambung.
Setelah disuntikan, insulin akan diserap kedalam aliran darah dan dibawa ke seluruh
tubuh. Disini insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah (blood glucose) dan
merubah glucose menjadi energi.
6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:

NO Prosedur pelaksanaan Rasional


PENGKAJIAN
1. Mengkaji program/instruksi medik tentang rencana - Menerapkan
pemberian terapi injeksi insulin (Prinsip 6 benar : Nama prinsip 6
klien, obat/jenis insulin, dosis, waktu, cara benar
pemberian, dan pendokumentasian).
2. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan,
waktu kerja, dan masa efek puncak insulin, serta efek
samping yang mungkin timbul.
3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin.
4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau
alergi terhadap human insulin.
5. Mengkaji riwayat medic dan riwayat alergi.
6. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose, amati apakah ada
pengerasan atau penurunan jumlah jaringan.
7. Mengkaji tingkat pengetahuan klien prosedur dan tujuan
pemberian terapi insulin.
8. Mengkaji obat-obat yang digunakan waktu makan dan
makanan yang telah dimakan klien.

INTERVENSI
Persiapan Alat :
1. Spuit insulin / insulin pen (Actrapid Novolet).
2. Vial insulin.
3. Kapas + alkohol / alcohol swab.
4. Handscoen bersih.
5. Daftar / formulir obat klien.

Persiapan Klien :
1. Menjelaskan kepada klien tentang persiapan dan tujuan
prosedur pemberian injeksi insulin
2. Menutup sampiran (kalau perlu).

IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan - Mencegah
2. Memakai handscoen bersih. infeksi
3. Megambil vial insulin dan aspirasi sebanyak dosis yang nosokomial
diperlukan untuk klien (berdasarkan daftar obat
klien/instruksi medik).
4. Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah dipermukaan
kulitnya terdapat kebiruan, inflamasi, atau edema.
5. Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin.
Lihat catatan perawat sebelumnya.
6. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas
alcohol/alcohol swab, dimulai dari bagian tengah secara
sirkuler ± 5 cm.
7. Mencubit kulit tempat area penyuntikan pada klien yang
kurus dan regangkan kulit pada klien yang gemuk dengan
tangan yang tidak dominan.
8. Menyuntikkan insulin secara subcutan dengan tangan
yang domin secara lembut dan perlahan.
9. Mencabut jarum dengan cepat, tidak boleh dimassage,
hanya dilalukan penekanan pada area penyuntikan dengan
menggunakan kapas alkohol.
10. Membuang spuit ke tempat yang telah ditentukan dalam
keadaan jarum yang sudah tertutup dengan tutupnya.

Khusus Insulin Pen (Actrapid Novolet) :


1. Memeriksa apakah Novolet berisi tipe insulin yang
sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang
baru.
3. Memasang cap Novolet sehingga angka nol (0) terletak
sejajar dengan indikator dosis.
4. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakkan
insulin pen (bagian cap) sesuai dosis yang telah
ditentukan sehingga indicator dosis sejajar dengan
jumlah dosis insulin yang akan diberikan kepada klien.
5. Skala pada cap : 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18
unit (setiap rasa ”klik” yang dirasakan perawat saatb
memutar cap Novolet menandakan 2 unit insulin telah
tersedia).
6. Merapikan klien dan peralatan.
7. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

EVALUASI
1. Mengevaluasi respon klien terhadap medikasi yang
diberikan 30 menit setelah injeksi insulin dilakukan
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping
pada klien.
3. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati
apakah terjadi pembengkakan atau hematoma.

DOKUMENTASI
1. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
2. Mencatat kondisi tempat tusukan injeksi insulin.
3. Mencatat tanggal dan waktu pemberin injeksi insulin.

SIKAP
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
8. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya:
Hipoglikemia merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila
terdapat ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah insulin. Pada 25-75%
pasien yang diberikan insulin konvensional dapat terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di
bawah kulit tempat suntikan akibat atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh
reaksi imun dan lebih sering terjadi pada wanita muda terutama terjadi di negara yang
memakai insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu pengumpulan jaringan lemak
subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik insulin. Lebih banyak ditemukan di negara
yang memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di tempat
tersebut.
Reaksi alergi lokal terjadi 10x lebih sering daripada reaksi sistemik terutama pada
penggunaan sediaan yang kurang murni. Reaksi lokal berupa eritem dan indurasi di tempat
suntikan yang terjadi dalam beberpa menit atau jam dan berlagsung
Selama beberapa hari. Reaksi ini biasanya terjadi beberapa minggu sesudah
pengobatan insulin dimulai. Inflamasi lokal atau infeksi mudah terjadi bila pembersihan
kulit kurang baik, penggunaan antiseptiK yang menimbulkan sensitisasi atau terjadinya
suntikan intrakutan, reaksi ini akan hilang secara spontan. Reaksi umum dapat berupa
urtikaria, erupsi kulit, angioudem, gangguan gastrointestinal, gangguan pernapasan dan
yang sangat jarang ialah hipotensi dan shock yang diakhiri kematian
9. Tujuan tindakan tersebut dilakukan: Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan
diabetes mellitus.
10. Hasil yang didapat dan maknanya:
Setelah dilakukan pemberian insulin
S : ////////////////////////////////////////////////////////////

O : TD : 120/80 mmHg , Nadi : 95 x/menit, Spo2 : 98 , T : 38,50C, RR : 22 x /


menit, IVRL : 20tpm, Infuse terpasang dengan baik (26 tpm), Tidak hematom,
tromboflebitis, Tidak ada udara yang masuk, tidak terdapat adanya alergi setelah
dilakukan permberian insulin.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Monitor balance cairan. Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah bahwa
pasien dapat memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit melalui botol infuse

11. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi):
- Memberikan terapi insulin secara teratur sampai kadar glukosa darah normal
- Hal-hal yang harus diperhatikan
Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana
penyerapan akan lebih cepat dan Bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah,
hindarilah penyuntikan pada daerah perut.
- Kolaborasi dengan tim medis
- Pemeriksaan TTV:
TD : 161/99 mmHg
RR: 41 x/m
N : 78 x/m
T: 37,40 c
Insulin : 3x20/UI

You might also like