Professional Documents
Culture Documents
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain.1
Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin , sedangkan
bahu pada pintu atas panggul , sehingga disebut juga shoulder presentation.1-4
Angka kejadian letak lintang berkisar antara 0,5 – 2 %. Dari beberapa rumah
Penyebab dari letak lintang bermacam – macam , dan sering merupakan suatu
kombinasi dari berbagai faktor , namun sering pula penyebabnya tidak diketahui.3
1
Hidramnion
Gemeli
Diagnosis kehamilan dengan letak lintang sering sudah dapat diduga hanya
Dari palpasi didapatkan tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua
kehamilan dan teraba kosong pada fundus uteri dan bagian bawah uterus kecuali bila
Pada auskultasi didapatkan denyut jantung janin terdengar setinggi pusat kanan atau
kiri.1-3
Apabila bahu sudah masuk pintu atas panggul maka pada pemeriksaan dalam teraba
bahu dan tulang – tulang iga. Bila ketiak dapat diraba , arah menutupnya
menunjukkan letak dimana kepala janin berada. Punggung dapat ditentukan dengan
terabanya skapula dan ruas tulang belakang , sedangkan dada dengan terabanya
Mekanisme persalinan pada letak lintang dengan ukuran panggul normal dan
janin cukup bulan , tidak dapat terjadi persalinan spontan. Bila dibiarkan tanpa
Janin dapat lahir spontan , bila janin kecil ( prematur ) , sudah mati dan menjadi
lembek , atau bila panggul luas. Janin lahir dalam keadaan terlipat melalui jalan lahir
pemeriksaan ante natal yang baik dan teratur. 1,5 Pada primi versi luar dapat dilakukan
pada usia kehamilan 34 minggu, multi pada usia kehamilan 36 minggu. 2 Setelah
dilakukan versi luar ibu dianjurkan untuk memakai korset untuk mencegah janin
2
memutar kembali dan dilakukan pemeriksaan antenatal ulangan untuk menilai letak
janin. Ibu diharuskan masuk rumah sakit lebih dini pada permulaan persalinan,
sehingga bila terjadi perubahan letak , segera dapat ditentukan diagnosis dan
penanganannya.1
Pada permulaan persalinan , masih dapat diusahakan mengubah letak lintang janin
menjadi presentasi kepala asalkan pembukaan masih kurang dari empat sentimeter
dan ketuban belum pecah. Apabila pembukaan lengkap dan ketuban baru pecah
lakukan versi ekstraksi. Apabila ketuban sudah pecah dan pembukaan belum lengkap
lakukan seksio sesarea karena dapat terjadi prolapsus funikuli. Pada letak lintang
kasep dan anak hidup, segera lakukan seksio sesarea untuk mencegah terjadinya
ruptur uteri , sedangkan bila janin sudah mati , lahirkan pervaginam dengan
dekapitasi.1,2
Bila ada panggul sempit maka seksio sesarea adalah cara yang terbaik dalam
Persalinan dengan letak lintang mempunyai prognosis yang buruk baik pada
Bagi ibu
Bahaya yang mengancam adalah ruptur uteri, baik spontan atau sewaktu
dilakukan versi ekstraksi. Sekarang ini versi ekstraksi sudah jarang dilakukan
karena besarnya trauma yang dapat terjadi. Pada persalinan dengan letak
3
Bagi janin
Sadikin Bandung, 1966) , sedangkan angka kematian janin sekitar 18,3 % ( Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung, 1966 ). Angka ini kurang lebih sama dengan yang
didapat Wilson antara tahun 1935 – 1956. Tetapi dengan meningkatnya frekuensi
seksio sesarea pada letak lintang , pada tahun 1951 – 1956 Wilson melaporkan angka
letak lintang dapat dicegah dengan pemeriksaan ante natal yang baik dan teratur
sejak dini. Sehingga bila ditemukan adanya letak lintang dapat dilakukan penanganan
4
DAFTAR PUSTAKA
2. Mochtar R. Letak lintang. Lutan D, editor. Dalam: Sinopsis Obstetri Jilid 1 edisi
kedokteran Jilid 1. Penerbit Media Aesculapius FKUI, Jakarta ; 2000. hal 306-7